Jurusan Fisika
Universitas Negeri Padang
2020
RANGKAIAN ARUS SEARAH
Kuat arus listrik ialah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik
melalui suatu penghantar. Simbol kuat arus adalah I. Satuan kuat arus listrik ialah
Ampere yang diambil dari nama seorang. ilmuwan Perancis yaitu : Andrey Marie
Ampere (1775 -1836). Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan yang mengalir melalui
penampang konduktor tiap sekon.
V= W/ Q
Arus listrik hanya akan terjadi dalam penghantar jika antara ujung-ujung
penghantar terdapat beda potensial (tegangan listrik). Alat ukur beda potensial listrik
adalah volmeter. Dalam rangkaian voltmeter dipasang paralel dengan hambatan (beban).
B. Hukum Ohm
Makin besar hambatan ini, makin kecil arus untuk suatu tegangan V.
Dengan demikian, arus I yang mengalir berbanding lurus dengan beda potensial antara
ujung-ujung penghantar dan berbanding terbalik dengan hambatannya. Pernyataan ini
dikenal dengan Hukum Ohm, dan dinyatakan dengan persamaan :
Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter, basicmeter, dan
galvanometer. Untuk mengukur kaut arus listrik, maka alat pengukur listrik harus
dirangkai secara seri pada rangkaian.
Hambatan sepotong kawat penghantar dapat diukur secara langsung dengan alat
ohmmeter. Sebuah alat yang dapat digunakan untuk mengukur hambatan, beda potensial
dan kuat arus disebut multimeter. Multimeter ini merupakan satu kesatuan alat dari volt
meter, ampere meter dan ohm meter. Dengan memutar sebuah saklar, alat itu dapat
digunakan sebagai amperemeter, volt meter atau ohm meter tergantung mana yang
diperlukan.
Hambatan atau resistansi suatu penghantar berguna untuk mengatur besarnya kuat arus
listrik yang mengalir melalui suatu rangkaian listrik. Dalam radio dan televisi, resistansi
berguna untuk menjaga kuat arus dan tegangan pada nilai tertentu dengan tujuan agar
komponen-komponen listrik lainnya dapat berfungsi dengan baik.
Dalam persamaan ini r disebut hambatan jenis kawat penghantar, yang besarnya
bergantung kepada jenis bahan yang digunakan membuat kawat itu
E. Rangkaian Hambatan
Rangkaian hambatan listrik dibedakan menjadi dua, yaitu rangkaian seri dan
rangkaian paralel. Pada rangkaian listrik, mungkin kita sering menjumpai beberapa
hambatan yang dirangkai secara bersama-sama. Hambatan yang dimaksud di sini bukan
hanya resistor, melainkan semua peralatan yang menggunakan listrik, seperti lampu,
radio, televisi, dan setrika listrik.
Pada gambar diatas, terlihat dua buah lampu (sebagai hambatan) yang
disusun seri. Kuat arus yang mengalir melalui kedua lampu tersebut sama besarnya,
sedangkan tegangannya berbeda (VAB ≠ VBC). Dengan menggunakan hukum Ohm dapat
kita tuliskan secara matematis sebagai berikut.
VAC=VAB+VBC
VAC=I×R1+I×R2
VAC = I (R1 + R2)
Jika kita ganti kedua hambatan yang dirangkai seri dengan sebuah hambatan
pengganti (Rs) lihat gambar (c) diatas, maka VAC = I × Rs , sehingga kita dapatkan
persamaan sebagai berikut.
VAC=I(R1+R2)
I×Rs=I(R1+R2)
Rs = R1 + R2
Jadi, bentuk umum hambatan pengganti yang dirangkai seri adalah sebagai berikut.
Rs = R1 + R2 + R3 + … + Rn (n = banyaknya hambatan)
Hambatan pengganti pada kedua rangkaian ini selalu lebih besar karena
merupakan jumlah dari hambatan-hambatan yang dipasang.
Pada gambar diatas, dua buah lampu (sebagai hambatan) dirangkai paralel.
Kuat arus yang mengalir pada lampu 1 (I1) dan lampu 2 (I2) besarnya tergantung nilai
hambatannya, sedangkan tegangan yang melewati kedua lampu tersebut besarnya sama.
Dengan menggunakan hukum I Kirchoff dan hukum Ohm, maka dapat kita
tuliskan secara matematis sebagai berikut.
Jika kita ganti kedua hambatan yang dirangkai paralel dengan sebuah hambatan
pengganti (Rp), lihat gambar (c), maka I = , sehingga kita dapatkan persamaan sebagai
berikut.
Hambatan pengganti pada rangkaian paralel selalu lebih kecil karena merupakan jumlah
dari kebalikan hambatan listrik tiap-tiap komponen.
Sumber tegangan ideal didefinisikan sebagai elemen aktif dua terminal yang
mampu memasok dan mempertahankan tegangan yang sama, (v) melintasi terminalnya
tanpa memandang arus, (i) mengalir melaluinya. Dengan kata lain, sumber tegangan ideal
akan memasok tegangan konstan setiap saat terlepas dari nilai arus yang dipasok
menghasilkan karakteristik I-V yang diwakili oleh garis lurus.
Kemudian sumber tegangan ideal dikenal sebagai Sumber Tegangan
Independen karena tegangannya tidak tergantung pada nilai arus yang mengalir melalui
sumber atau arahnya tetapi ditentukan semata-mata oleh nilai sumber itu sendiri.
Jadi misalnya, aki mobil memiliki tegangan terminal 12V yang tetap
konstan selama arus yang melewatinya tidak menjadi tinggi, memberikan daya ke mobil
dalam satu arah dan menyerap daya ke arah lain saat mengisi daya.
Sumber tegangan ideal dapat dihubungkan bersama baik secara paralel maupun seri sama
seperti untuk elemen rangkaian apa pun. Tegangan seri ditambahkan bersama-sama
sementara tegangan paralel memiliki nilai yang sama. Perhatikan bahwa sumber
tegangan ideal yang tidak merata tidak dapat dihubungkan secara bersamaan paralel.
Sumber tegangan bantu seri adalah sumber terhubung seri dengan polaritas
mereka terhubung sehingga terminal plus satu terhubung ke terminal negatif
berikutnya yang memungkinkan arus mengalir dalam arah yang sama. Dalam contoh
di atas, dua tegangan dari 10V dan 5V dari rangkaian pertama dapat ditambahkan,
untuk VS dari 10 + 5 = 15V. Jadi tegangan di terminal A dan B adalah 15 volt.
Sumber tegangan berlawanan seri adalah sumber terhubung seri yang
memiliki polaritas terhubung sehingga terminal plus atau terminal negatif
dihubungkan bersama seperti yang ditunjukkan pada rangkaian kedua di atas.
Hasil akhirnya adalah bahwa tegangan dikurangi satu sama lain. Kemudian
dua tegangan 10V dan 5V dari rangkaian kedua dikurangi dengan tegangan yang
lebih kecil dikurangi dari tegangan yang lebih besar. Menghasilkan VS dari 10-5 =
5V.
Polaritas di terminal A dan B ditentukan oleh polaritas yang lebih besar dari
sumber tegangan, dalam contoh ini terminal A positif dan terminal B negatif
menghasilkan +5 volt. Jika tegangan berlawanan-seri sama, tegangan netto melintasi
A dan B akan nol karena satu tegangan menyeimbangkan yang lainnya. Juga setiap
arus (I) juga akan menjadi nol, karena tanpa sumber tegangan, arus tidak dapat
mengalir.
G. Hukum II Kirchoff
ΣE +ΣIR = 0
Keterangan :
R = hambatan (W)
Dengan menerapkan Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff I, kalian dapat mencari besar
arus dan tegangan pada rangkaian dengan satu sumber tegangan. Namun, bagaimanakah
kita mencari arus dan tegangan jika pada rangkaian terdapat lebih dari satu sumber
tegangan? Perhatikan Gambar skema rangkaian tertutup dengan dua sumber tegangan
dan dua hambatan berikut ini
Kita dapat mencari besar arus dan tegangan pada resistor dengan
menggunakan prinsip Hukum Kirchoff II yang telah dipaparkan sebelumnya.
a. Memilih arah loop. Agar lebih mudah, arah loop dapat ditentukan searah dengan arah
arus yang berasal dan sumber tegangan yang paling besar dan mengabaikan arus dan
sumber tegangan yang kecil (ingat, arah arus bermula dan kutub positif menuju kutub
negatif).
b. Setelah arah loop ditentukan, perhatikan arah arus pada percabangan. Jika arah arus
sama dengan arah loop, penurunan tegangan (IR) bertanda positif. Namun, jika arah arus
berlawanan dengan arah loop, IR bertanda negatif.
c. Jika arah loop menjumpai kutub positif pada sumber tegangan lain, maka nilai E
positif. Namun, jika yang dijumpai lebih dulu adalah kutub negatif, maka E bertanda
negatif.
Setelah menentukan arah loop, kita dapat menerapkan hukum Kirchhoff II sebagai
berikut.
IR2 – E1 + IR1 – E2 = 0
I(R1 + R2) = E1 + E2
1. Energi Listrik
W=VⅹIⅹt
Dengan:
W = I2 ⅹ R ⅹ t = t
Satuan energi listrik dalam SI adalah joule (J). Adapun, satuanenergi listrik
yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hariadalah kWh (kilowatt hour atau
kilowatt jam).
= 3,6 × 106joule
2. Daya Listrik
P=
P=VⅹI
P = I2 ⅹ R =
dengan:
Satuan daya listrik dalam SI adalah watt (W). Untuk dayalistrik yang besar menggunakan
satuan kilowatt (kW) atau megawatt (MW), dimana
1 kW = 1.000 watt
= 103watt1 MW
= 1.000.000 watt
= 106watt
Alat listrik yang dijual di toko biasanya sudah tercantum dayadan tegangan
yang dibutuhkan alat itu. Misalnya, lampu bertuliskan60 W/220 V, setrika bertuliskan
300W/220 V, dan pompa air bertuliskan 125 W/220 V.Lampu bertuliskan 60 W/220 V
artinya lampu akan menyaladengan baik, jika dipasang pada tegangan 220 volt dan
selama 1detik banyaknya energi listrik yang diubah menjadi energi cahaya60 joule.Jika
lampu dipasang pada tegangan lebih besar dari 220 Vmaka lampu akan rusak.
Sebaliknya, jika dipasang pada tegangankurang dari 220 V, lampu menyala kurang
terang.Ada kalanya alat-alat listrik tidak mencantumkan daya listriknya, tetapi tertulis
tegangan dan kuat arus. Misalnya, motor listrikbertuliskan 220 V- 0,5 A. Artinya motor
akan bekerja dengan baikjika dipasang pada tegangan 220 volt dan akan mengalir arus
listrik0,5 ampere.
Alat untuk mengukur energi listrik yang digunakan dalamrumah tanggga disebut kWh-
meter (meteran listrik). Alat itu terdiriatas sebuah motor yang kecepatan berputarnya
bergantung dayaalat listrik yang digunakan dan waktu penggunaan. Angka
yangditunjukkan merupakan integrasi besaran daya kali waktu atau energylistrik.
Lampu pijar dan lampu neon merupakan alat listrik yang dapatmengubah
energi listrik menjadi energi cahaya dan energi kalor. Didalam ruang kaca lampu pijar,
terdapat filamen yang mudah terbakaryang terbuat dari kawat wolfram halus yang dibuat
spiral. Di dalambola kaca diisi gas argon dan nitrogen bertekanan rendah yangberguna
untuk menyerap energi kalor dari filamen yang berpijar,sehingga filamen tidak cepat
putus. Ketika arus listrik mengalir,filamen berpijar sampai suhu 1.000o C menghasilkan
cahaya dankalor.
Lampu ini apabila digunakan terasa panas karena banyakenergi listrik yang
berubah menjadi energi kalor, sehingga lamputidak hemat listrik.Lampu tabung (TL)
sering disebut lampu neon. Lampu initerbuat dari tabung kaca yang bentuknya
bermacam-macam. Didalam tabung kaca diisi gas raksa dan pada kedua ujungnya
terdapatelektrode. Jika kedua elektrode dihubungkan dengan tegangan
tinggimenyebabkan terjadinya loncatan elektron yang menimbulkan apilistrik. Loncatan
elektron ini dapat menyebabkan gas raksa memancarkan sinar ultraviolet yang tidak
tampak oleh mata.
Sumber energi ada yang dapat diperbarui dan ada pula yangtidak dapat
diperbarui. Sebagian besar sumber energi yang kitagunakan di rumah dan untuk angkutan
merupakan sumber energyyang tidak dapat diperbarui. Akibatnya pada suatu saat akan
terjadikrisis energi. Karena jumlah permintaan energi melebihi batas energyyang tersedia
di bumi, maka para ahli menunjukkan bahwa minyakbumi dan batu bara di dunia ini akan
habis dalam kurun waktutertentu.