Anda di halaman 1dari 72

LISTRIK ARUS SEARAH - MATERI

FISIKA UNTUK SMK KELAS XII ( 12 )


LISTRIK ARUS SEARAH
A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial
Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami kembali yaitu:

Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + ) dan muatan negative ( - )
Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada pada electron
Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat pindah
Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat mudah
berpindah dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial (tegangan)
Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus listrik ditimbulkan oleh
muatan listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila dalam suatu penghantar
terus menerus terjadi perpindahan muatan atau electron, maka berarti dalam penghantar itu
terjadi arus listrik.

Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu harus
di buat berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung
yang lain. Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengan
tegangan lisrik.
1. Kuat Arus Listrik
Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang
suatu kawat penghantat per satuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui
penampang penghantar dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:

2. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik


Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George Simon Ohm ( 1789-
1854 ) menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik. Kuat arus yang mengalir
pada suatu kawat penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya.
Pernyataan ini disebut hukum ohm. Dalam bentuk persamaan , hukum ini di tulis :
Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan. Tetapan ini
selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor ).

Dari persamaan hukum ohm ini, dapat disimpulakn sebagai berikut :


Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar ( yang tidak mengalami perubahan
suhu ) besaranya :
Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya
Berbanding terbalik dengan hambatan kawat penghantar

Hambatan Listrik
Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari penghantar
tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat di rumuskan :

Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan suatu penghantar besarnya:


Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka
hambatannya semakin besar.
Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas
penmapang penghantar maka hambatnnya semakin kecil
Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (). Artinya. Jika bahan kawat
penghantar memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang besar maka
hambatan penghantar dari bahan itu besar.

Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis


Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga dipengaruhi leh suhu badan
tersebut, persamaan matemaisnya adalah :
3. Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama
dengan jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.

B. Alat Ukur Listrik


Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik yaitu, ampere
meter, voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.
Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter digunakan
untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang kedua alat tersebut
sudah di rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter dasar (basic meter). Jadi, meter
dasar dapat berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur yang
berfungsi sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur hambatan listrik).
Di sampping itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun
arus listrik bolak-balik

C. Rangkaian Listrik Arus Searah


Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current, disingkat
DC). Arus listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak balik (alternating
current, disingkat AC ).

1. Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel


Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di
rangkai (disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel
a. Rangkaianseri
Pada rangkaian seri di atas , berlaku :

b. Rangkaianparallel
D. Sumber Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus listrik yang
besar arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil proses
kimia atau dari proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia
disebut elemen-elemen elektrokimia.

1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis
dicelupkan ke dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan
lempeng lainnya. Suatu reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan electron-
elektron ke larutan. Salah satu lempeng melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng
lain, sehingga lempeng itu potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi.
Beda potensial antara kedua lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu
rangkaian.
Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu, elemen primer dan
elemen sekunder.
a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini hanya
dapat dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan
kimia di dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber
arus yang termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen kering,
elemin alkalin dan elemen raksa.
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan sebutan akumulator atau
aki. Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat
diperbaharui kembali. Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi
maka dapat diperbaharui kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang
arahnya berlawanan dengan arus yang dihasilkan akumulator.

2. Generator Arus Searah


Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dpaat juga didapat dari
generator arus searah. Generator adalah alat yang dapat mengubah energy mekanik (gerak)
menjadi energy listrik. Energy listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.
Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada yang menghasilkan arus
searah (DC). Perinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya
terletak pada bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah,
sedangkan generator DC memiliki satu cincin yang terbelah dua

E. Daya Dan Energy Listrik


1. Daya Listrik
Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk menerima dan memanfaatkan
energy listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan persamaan.

2. Energy Listrik
Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan dalam waktu tertentu, secara
matematis dirumuskan ;

LISTRIK STATIS -MATERI FISIKA


UNTUK SMK KELAS XII ( 12 )
LISTRIK STATIS
Suatu benda mengandung listrik stastis, muatan-muatan listriknya dalam keadaan diam (tidak
bergerak). Dalam listrik statis tidak terdapat arus listrik karena tidak terjadi muatan listrik.

A. GAYA LISTRIK
Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif dan muatan negative. Jika dua benda bermuatan
listrik yang sejenis, misalnya positif (+) dengan positif (+) atau negative (-) dengan negative (-) maka
benda tersebut akan saling tolak menolak. Jika dua benda bermuatan tidak sejenis, yaitu positif (+)
dengan negative (-) maka kedua benda tersebut akan saling tarik menarik.
Peristiwa tolak menolak atau tarik menarik benda disebut interaksi elektrostatik atau interaksi
muatan-muatan listrik diam (tidak mengalir).

Hukum Coulomb
Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak yang terjadi di rumuskan dalam hukum Coulomb
yang dinyatakan oleh Charles Augustin de Coumlomb (1786) sebagai berikut :

Gaya antara dua muatan listrik sebanding dengan besar masing-masing muatan, dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara ke dua muatan itu

Hukum tersebut dinyatakan dengan persamaan:


B. MEDAN LISTRIK
Medan listrik adalah daerah atau ruang di sekitar muatan listrik yang masih dipengaruhi Gaya
Coulomb (gaya listrik).

Medan listrik digambarkan dengan garis gaya listrik yang arahnya keluar (menjauhi) untuk muatan
positif dan masuk (mendekati) untuk muatan negative.
jadi besar gaya listrik dapat juga ditulis:
Jika suatu titik daerah atau ruang dipengaruhi oleh beberapa medan listrik, maka kuat medan listrik
di daerah titik tersebut adalah jumlah dari kuat medan listrik yang di hasilkan oleh tiap muatan
smber pada titik tersebut.
C. HUKUM GAUS
Hukum gaus menjelaskan hubungan fluks listrik (jumlah garis medan yang menembus suatu
permuakaan tertutup) dengan jumlah muatan listrik yang dilimgkungi oleh permukaan tertutup itu.
Hukum ini digunakan untuk menentukan kuat medan listrik pada bola konduktor dan pada keping
sejajar.
Fluks listrik ( ) adalah sejumlah garis medan ( E ) yang menembus tegak lurus suaru bidang (A).
Dinyatakan secara matematis:
Jika medan listrik menembus bidang tidak tegak lurus, tetapi ,membentuk sudut terhadap bidang,
maka besarnya fluks listrik menjadi :

berdasarkan konsep fluks listrik tersebut, Gauss mengemukakan hukumnya sebagai berikut:
jumlah garis gaya dari suatu medan listrik yang menembus suatu permukaan tertutup sebanding
dengan jumlah muatan listrik yang dilingkupi oleh permukaan tertutup itu

Secara matematis, hukum Gauss dinyatakan dengan rumus:


D. POTENSIAL LISTRIK DAN ENERGI POTENSIAL LISTRIK
1. Potensial listrik oleh muatan titik
Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial listrik. Potensial listrik yang
dimiliki titik tersebut besarnya adalah:

Potensial listrik merupakan besaran scalar, apabila terdapat beberapa muatan titik, maka potensial
litrik pada sebuah titik merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap muatan-muatan. Besarnya
potensial di P :
2. Potensial Listrik Oleh Bola Konduktor Bermuatan
Potensial di dalam bola konduktor di tiap titik adalah sama , bidang yang mempunyai potensial listrik
yang sama disebut bidang eqipotensial.

3. Potensial Listrik Pada Dua Keping Sejajar


4. Bidang Ekipotensial
Bidang ekipotensial adalah bidang dimana setiap titik pada bidang itu mempunyai potensial yang
sama. Sebuah muatan titik akan mempunyai bidang ekipotensial berupa sebuah kulit bola. Bidang ini
selalu tegak lurus pada garis gaya listrik. Tiap muatan listrik yang di gerakkan pada bidang itu tidak
memerlukan usaha.

5. Energi Potensial Listrik


muatan Q akan memberikan potensial listrik terhadap q sebesar V, akibat potensial listrik tersebut,
maka q akan memberikan energy sebesar:

E. KAPASITOR
Kapasitor atau kondensator adalah peralatan lisrik (komponen) elektronika yang digunakan untuk
menyimpan energy listrik dalam waktu yang singkat untuk di bebaskan kembali dengan cepat. Pada
dasarnya, kapasitor berupa dua keping atau dua lembaran penghantar yang dipisahkan satu sama
lain dengan bahan isolator. Isolator ini sering di sebut bahan dielektrik. Kemampuan kapasitor dalam
menyimpan energy disebut kapasitas atau kapasitansi, yang dinyatakan dalam Farad (F).

Macam- Macam Kapasitor


Berdasarkan bahan dielektrik yang di gunakan , terdapat beberapa macam kapasitor, yaitu kapasitor
mika, kapasitor kertas, kapasitor keramik, kapasitor elektrolit, kapasitor udara, dan lain-lain. Selain
itu kapasitor di bedakan menjadi dua kategori yaitu, kapasitor terkutub (polar) dan kapasitor tak
terkutub ( nonpolar ). Kapasitor polar menghendaki pemasangannya dalam rangkaian listrik tidak
boleh dibalik, bagian anodanya (+) harus dihubungkan dengan potensial yang lebih tinggi dan bagian
katodanya (-) harus dihubungkan dengan potensial yang lebih rendah pemasangan terbalik dapat
merusak kapasitor tersebut. Contoh kapaistor polar adalah kapasitor elektrolit. Kapasitor nonpolar
dapat dihubungkan dengan sumber muatan secara sembarang.

Kapasitor digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Suatu kemampuan kapasitor untuk
menyimpan muatan llistrik dinyatakan dengan besaran kapasitas atau kapasistansi, kpasitas
kapasitor ( C ) di definisikan sebagai perbandingan antara muatan q yang tersimpan dalam kapasitor
dan beda potensial antara ke dua konduktornya.
Energy dalam kapasitor merupakan energy potensial yang tersimpan di dalam medan listrik
kapasitor ;

Energy dalam kapasitor merupakan energy potensial yang tersimpan di dalam medan listrik
kapasitor ;
EP = energy kapasitor (J)

Q = muatan listrik kapasitor ( C )

V = beda potensial antara dua keping ( v)

C = besar kapasitas kapasitor ( F )

Beberapa kapasitor dapat dihubungkan secara seri, paralel dan kombinasi keduanya.
LISTRIK ARUS SEARAH - MATERI
FISIKA UNTUK SMK KELAS XII ( 12 )
LISTRIK ARUS SEARAH
A. Pengertian Arus Listrik Dan Beda Potensial
Ada beberapa asas penting yang perlu di ingat dan di pahami kembali yaitu:

Terdapat dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif ( + ) dan muatan negative ( - )
Muatan positif ada pada inti atom, sedangkan muatan negative ada pada electron
Electron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, sedangkan inti tidak dapat pindah
Atom-atom penghantar (konduktor) memiliki electron-elektron bebas yang sangat mudah berpindah
dari satu tempat ke tempat lain di dalam penghantar itu.
Muatan listrik dapat bergerak (mengalir) jika ada beberapa potensial (tegangan)
Dari beberapa asas tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa arus listrik ditimbulkan oleh muatan
listrik yang berpindah atau muatan listrik yang bergerak. Bila dalam suatu penghantar terus menerus
terjadi perpindahan muatan atau electron, maka berarti dalam penghantar itu terjadi arus listrik.
Agar terjadi arus listrik pada suatu penghantar maka ujung-ujung kawat penghantar itu harus di buat
berbeda potensialnya, ujung yang satu potensialnya harus lebih tinggi daripada ujung yang lain.
Beda potensial yang menyebabkan terjadinya arus listrik, sering di sebut dengan tegangan lisrik.

1. Kuat Arus Listrik


Kuat arus listrik didefinisikan sebagai jumlah muatan yang mengalir melalui penampang suatu kawat
penghantat per satuan waktu. Jadi, bila sejumlah muatan q mengalir melalui penampang penghantar
dalam waktu t, maka kuat arus i yang mengalir besarnya adalah:

2. Hukum Ohm Dan Hambatan Listrik


Pada tahun 1827, seorang ahli fisika bangsa Jerman bernama George Simon Ohm ( 1789-1854 )
menemukan hubungan antara arus dan tegangan listrik. Kuat arus yang mengalir pada suatu kawat
penghantar sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya. Pernyataan ini disebut hukum
ohm. Dalam bentuk persamaan , hukum ini di tulis :

Dalam persamaan tersebut, R dapat dianggap sebagai tetapan kesebandingan. Tetapan ini
selanjutnya disebut hambatan listrik (resistor ).

Dari persamaan hukum ohm ini, dapat disimpulakn sebagai berikut :

Kuat arus yang mengalir dalam suatu kawat penghantar ( yang tidak mengalami perubahan suhu )
besaranya :

Sebanding dengan tegangan yang menimbulkannya


Berbanding terbalik dengan hambatan kawat penghantar

Hambatan Listrik

Besar hambatan listrik pada suatu penghantar di pengaruhi oleh jenis bahan dari penghantar
tersebut. Besarnya hambatan listrik tersebut dapat di rumuskan :

Percoban-percobaan yang teliti mununjukan bahwa hambatan suatu penghantar besarnya:

Sebanding dengan panjang penghantar (L). artinya, semakin panjang kawat maka hambatannya
semakin besar.

Berbanding terbalik dengan dengan luas penampang penghantar (A). artinya, semakin luas
penmapang penghantar maka hambatnnya semakin kecil

Sebanding dengan hambatan jenis dari bahan kawat (). Artinya. Jika bahan kawat penghantar
memiliki hambatan jenis yang besar maka hambatan jenis yang besar maka hambatan penghantar
dari bahan itu besar.

Pengaruh Suhu Terhadap Hambatan Jenis

Besarnya hambatan listrik pada suatu bahan penghantar juga dipengaruhi leh suhu badan tersebut,
persamaan matemaisnya adalah :

3. Hukum Kirchof
Menurut hukum kirchof 1, jumlah arus yang masuk pada suatu titik percabangan sama dengan
jumlah arus yang keluar dari ttik percabangan itu.
B. Alat Ukur Listrik
Alat ukur yang biasa digunakan dalam dalam pengukuran besar-besaran lisrik yaitu, ampere meter,
voltmeter, meter dasar, multitester dan osiloskop.
Ampere meter digunakan untuk mengukur kuat arus listrik , sedangkan voltmeter digunakan untuk
mengukur beda potensial atau tegangan listrik. Pada masa sekarang kedua alat tersebut sudah di
rangkum dalam satu alat yang disebut dengan meter dasar (basic meter). Jadi, meter dasar dapat
berfungsi sebagai ampere meter dan voltmeter.
Multitester, yang sering disebut juga multimeter atau avo-meter adalah alat ukur yang berfungsi
sekaligus sebagai ampere meter . voltmeter, ohmmeter (pengukur hambatan listrik). Di sampping
itu, multimeter dapat digunakan dalam pengukuran arus listrik searah maupun arus listrik bolak-
balik

C. Rangkaian Listrik Arus Searah


Arus listrik yang mengalir hanya ke satu arah disebut arus searah (direct current, disingkat DC). Arus
listrik yang lebih banyak dipakai orang ialah arus bolak balik (alternating current, disingkat AC ).

1. Rangkaian Hambatan Seri Dan Paralel


Komponen-komponen listrik seperti lampu, radio, TV, setrika dan sebagainya, dapat di rangkai
(disusun) seri, parallel, atau gabungan seri dan parallel

a. Rangkaianseri
Pada rangkaian seri di atas , berlaku :

b. Rangkaianparallel
D. Sumber Arus Searah
Sumber arus searah adalah sumber energy listrik yang dapat menimbulkan arus listrik yang besar
arahnya selalu tetap (konstan). Sumber arus searah ini dapat berasal dari hasil proses kimia atau dari
proses lainnya. Sumber-sumber arus searah yang berasal dari proses kimia disebut elemen-elemen
elektrokimia.

1. Elemen-Elemen Elektrokimia
Prinsip dasar dari suatu elemen elektrokimia ialah dua lempeng logam berbeda jenis dicelupkan ke
dalam larutan elektrolit dan lempeng yang satu tidak bersentuhan dengan lempeng lainnya. Suatu
reaksi kimia menyebabkan kedua logam melepaskan electron-elektron ke larutan. Salah satu
lempeng melepaskan electron lebih banyak daripada lempeng lain, sehingga lempeng itu
potensialnya menjadi lebih rendah dari pada lempeng lain tadi. Beda potensial antara kedua
lempeng tersebut dapat menimbulkan arus listrik dalam suatu rangkaian.

Elemen elektrokimia dapat di golongkan menjadi dua golongan yaitu, elemen primer dan elemen
sekunder.

a. Elemen primer
Pada elemen primer, reaksi kimianya tidak dapat di balikan, sehingga elemen jenis ini hanya dapat
dipakai selama reaksi di dalamnya berlangsung. Jika reaksi kimia selesai, maka bahan kimia di
dalamnya tidak dapat di kembalikan menjadi bahan kimia semula. Contoh sumber arus yang
termasuk elemen primer yaitu, elemen volta, elemen leclance, elemen kering, elemin alkalin dan
elemen raksa.
b. Elemen sekunder
Dalam kehidupan sehari-hari, elemen sekunder ini dikenal dengan sebutan akumulator atau aki.
Akumulator merupakan elemen elektrokimia bahan-bahan pereaksinya dapat diperbaharui kembali.
Artinya, apabila bahan-bahan pereaksinya sudah tidak berfungsi lagi maka dapat diperbaharui
kembali dengan cara mengalirkan arus listrik dari sumber luar yang arahnya berlawanan dengan arus
yang dihasilkan akumulator.

2. Generator Arus Searah


Selain diperoleh dari elemen-elemen elektrokimia, sumber arus searah dpaat juga didapat dari
generator arus searah. Generator adalah alat yang dapat mengubah energy mekanik (gerak) menjadi
energy listrik. Energy listrik pada generator timbul karena adanya peristiwa induksi.

Generator ada yang menghasilkan arus bolak-bali (AC) dan ada yang menghasilkan arus searah (DC).
Perinsip kerja dari kedua jenis generator ini pada dasarnya sama. Perbedaannya terletak pada
bentuk komutatornya. Generator AC memiliki dua cincin yang terpisah, sedangkan generator DC
memiliki satu cincin yang terbelah dua

E. Daya Dan Energy Listrik


1. Daya Listrik
Daya listrik yaitu kemampuan suatu perangkat listrik untuk menerima dan memanfaatkan energy
listrik. Besarnya daya listrik dapat ditentukan dengan persamaan.

2. Energy Listrik
Energy listrik yaitu besarnya daya listrik yang di mnafaatkan dalam waktu tertentu, secara matematis
dirumuskan ;
FISIKA LISTRIK DINAMIS DAN STATIS
16.43 PENDIDIKAN 6 comments

Pengertian Arus Listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam suatu penghantar per
satuan waktu.
Secara matematis dinyatakan sebagai :

dengan:
Q= muatan listrik ( Coulomb)
t=waktu ( detik)
I= Kuat arus listrik(Ampere)
Arus listrik di dalam suatu rangkaian hanya dapat mengalir di dalam suatu rangkaian tertutup.
Arah aliran elektron dari potensial rendah (kutub ) ke potensial tinggi ( kutub + ).

Alat untuk mengukur kuat arus listrik adalah amperemeter atau ammeter.
Amperemeter disusun seri dengan komponen yang akan diukur kuat arusnya.
Sekering adalah alat untuk membatasi kuat arus listrik maksimum yang mengalir.

Sumber Tegangan
Supaya arus listrik dapat terus mengalir dalam suatu penghantar, maka pada ujung ujung
penghantar itu harus selalu ada beda potensial.

Alat yang dapat mengadakan selisih atau beda potensial disebut sumber tegangan atau sumber arus
listrik.
SUMBER : http://blog.uad.ac.id/riadwi/category/materi-fisika-kelas-9-smp/

LISTRIK STATIS
Pada saat hujan turun, pernahkah kamu melihat petir? Petir adalah peristiwa alam yang
sangat berbahaya dan ditakuti semua orang, karena petir menimbulkan kilatan cahaya yang
diikuti dengan suara dahsyat di udara. Apabila seseorang tersambar petir, maka tubuh
orang tersebut akan terbakar. Akibat berbahayanya petir, maka gedung-gedung bertingkat
yang cukup tinggi dilengkapi dengan penangkal petir. Apa yang menyebabkan terjadinya
petir? Mengapa gedung-gedung bertingkat yang tinggi dilengkapi dengan penangkal petir?
Temukan jawabannya dengan mempelajari materi ini.

A. Susunan Atom

Thales Militus, seorang ilmuwan Yunani, menemukan gejala listrik yang diperoleh dengan
menggosok batu ambar, yang dalam bahasa Yunani disebut elektron.
Setelah digosok ternyata batu ambar tersebut dapat menarik benda-benda kecil yang
berada di dekatnya. Sifat seperti ini dalam ilmu listrik disebut elektrifikasi. Listrik yang
terjadi pada batu ambar yang digosok disebut listrik statis yaitu listrik yang tidak mengalir.

Teori Atom

Suatu zat terdiri atas partikel-partikel kecil yang disebut atom. Atom berasal dari kata
atomos, yang artinya tidak dapat dibagi-bagi lagi. Tetapi, dalam perkembangannya ternyata
atom ini masih dapat diuraikan lagi.

Atom terdiri atas dua bagian, yaitu inti atom dan kulit atom. Inti atom bermuatan positif,
sedangkan kulit atom terdiri atas partikel-partikel bermuatan negatif yang disebut elektron.

Inti atom tersusun dari dua macam partikel, yaitu proton yang bermuatan positif dan netron
yang tidak bermuatan(netral).

Suatu atom dikatakan netral apabila di dalam intinya terdapat muatan positif(proton) yang
jumlahnya sama dengan muatan negatif (elektron) pada kulitnya.

Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah muatan positif(proton) pada inti
lebih banyak daripada muatan negatif(elektron) pada kulit atom yang mengelilinginya.

Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah muatan positif(proton) pada inti
lebih sedikit daripada jumlah muatan negatif(elektron) pada kulit atom.
Atom yang paling sederhana adalah atom hidrogen yang hanya tersusun atas 1 proton dan
1 elektron. Karena jumlah proton dan elektronnya sama, maka atom hidrogen dikatakan
sebagai atom netral.

Atom helium terdiri atas 2 proton, 2 netron dan 2 elektron. Karena jumlah proton dan jumlah
elektronnya sama, maka atom helium juga dikatakan sebagai atom netral.

B. Muatan Listrik

Menurut Benyamin Franklin, ada dua muatan lisrik :

1. Muatan listrik positif

2. Muatan listrik negatif

Sifat Muatan Lisrik

1. Dua muatan yang sejenis apabila didekatkan maka akan tolak menolak
2. Dua muatan yang tidak sejenis apabila didekatkan maka akan tarik menarik

C. Interaksi Benda Bermuatan Listrik

1. Ketika penggaris plastik digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool
berpindah ke penggaris plastik, sehingga penggaris plastik tersebut bermuatan listrik negatif.
2. Ketika ebonit digosok dengan kain wool, maka elektron-elektron dari kain wool berpindah
ke ebonit, sehingga ebonit tersebut bermuatan listrik negatif.

3. Ketika batang kaca digosok dengan kain sutera, elektron-elektron pada batang kaca
tersebut berpindah ke kain sutera, sehingga batang kaca bermuatan positif

D. Hukum Coulomb

Pada tahun 1785, Charles Agustin Coulomb menemukan hukum dasar tentang gaya listrik
antara dua partikel yang bermuatan.

Hasil penelitiannya dikenal dengan Hukum coulomb, yang berbunyi :

Besarnya gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda bermuatan listrik
sebanding dengan besar muatan masing-masing dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak antara kedua benda.

Secara matematis Hukum Newton dituliskan :

Keterangan :

F = Gaya tarik/tolak dua buah muatan (N)


k = Konstanta (9.109 N.m2/C2)

Q1, Q2 = muatan listrik (C)

r = jarak antara dua muatan (m)

E. Induksi Listrik

Induksi listrik adalah peristiwa pemisahan muatan pada suatu benda karena pada benda
tersebut didekati benda lain yang bermuatan listrik.

Contoh :

Benda netral didekati benda bermuatan negatif, maka muatan-muatan negatif benda netral
tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan positif mendekati benda yang menginduksi.

Benda netral didekati benda bermuatan positif, maka muatan-muatan positif benda netral
tertolak menjauh, sedangkan muatan-muatan negatif mendekati benda yang menginduksi.

F. Elektroskop

Elektroskop adalah alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya muatan listrik
pada suatu benda.
Prinsip kerja elektroskop berdasarkan induksi listrik, yaitu jika sebuah benda bermuatan
listrik disentuhkan kepala elektroskop maka muatan yang sejenis dengan benda bermuatan
listrik tadi akan ke daun elektroskop. Akibatnya kedua daun elektroskop akan bermuatan
sejenis sehingga tolak menolak(daun elektroskop membuka)

G. Medan Listrik

Medan listrik adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih dipengaruhi oleh

gaya listrik. Medan listrik digambarkan dengan garis-garis gaya listrik.

Sifat-sifat garis gaya listrik

1. Garis gaya listrik berasal dari muatan positif menuju muatan negatif
2. Garis gaya listrik tidak pernah berpotongan
3. Semakin rapat garis gaya listrik, semakin kuat medan listriknya

Untuk menghitung kuat medan listrik digunakan persamaan :

E = Kuat medan listrik (N/C)

F = Gaya coulomb (N)

Q = muatan listrik (C)

SUMBER : http://arfi9ismp15bdg.blogspot.com/2012/08/listrik-statis-
fisika.html#!/2012/08/listrik-statis-fisika.html
Beranda
Materi Fisika
Video Pembelajaran Fisika
Eksperimen Fisika
Multimedia Pembelajaran Fisika
Les Privat Fisika

Materi Rangkaian Arus Searah


Hukum Ohm

Masih ingat dengan hukum Ohm? Sewaktu di SMP kalian telah belajar tentang hukum Ohm. Hukum
ini mempelajari tentang hubungan kuat arus dengan beda potensial ujung-ujung hambatan. George
Simon Ohm (1787-1854), inilah nama lengkap ilmuwan yang pertama kali menjelaskan hubungan
kuat arus dengan
beda potensial ujung-ujung hambatan. Seperti penjelasan di depan, jika ada beda potensial antara
dua titik dan dihubungkan melalui penghantar maka akan timbul arus listrik. Penghantar tersebut
dapat diganti dengan resistor misalnya lampu. Berarti jika ujung-ujung lampu diberi beda potensial
maka lampu itu dialiri arus. Perhatikan berikut!
Dalam eksperimennya, Ohm menemukan bahwa setiap beda potensial ujung-ujung resistor R
dinaikkan maka arus yang mengalir juga akan naik. Bila beda potensial diperbesar ternyata kuat
arusnya juga bertambah besar. Suatu contoh hasil percobaan yang dilakukan ditunjukkan pada tabel
di bawah.

Jika percobaan diulang untuk resistor lain, maka grafik V terhadap I juga berbentuk garis lurus
condong ke atas dan melalui titik asal 0, tetapi dengan kemiringan (tan a) yang berbeda. Dari grafik
di atas dapat disimpulkan bahwa besar kuat arus sebanding dengan beda potensial. Hubungan ini
dapat dirumuskan:

Agar kesebandingan di atas sama, Ohm menggunakan konstanta perbandingannya sebesar R (


resistivitas = hambatan ), sehingga di peroleh persamaan sebagai berikut.

Persamaan inilah yang kemudian dikenal sebagai hukum Ohm


dengan

R = besar hambatan (ohm).

Satuan hambatan dalam SI adalah volt per ampere (V/A) atau disebut ohm. Jadi, 1 ohm = 1 volt per
ampere (V/A).
Hambatan Penghantar

Dari pendefinisian besaran R (hambatan) oleh Ohm itu dapat memotivasi para ilmuwan untuk
mempelajari sifat-sifat resistif suatu bahan dan hasilnya adalah semua bahan di alam ini memiliki
hambatan. Berdasarkan sifat resistivitasnya ini bahan dibagi menjadi tiga yaitu konduktor, isolator
dan semikonduktor. Konduktor memiliki hambatan yang kecil sehingga daya hantar listriknya baik.
Isolator memiliki hambatan cukup besar sehingga tidak dapat menghantarkan listrik. Sedangkan
semikonduktor memiliki sifat diantaranya.

Dari sifat-sifat yang dimiliki, kemudian konduktor banyak di gunakan sebagai penghantar. Bagaimana
sifat hambatan penghantar itu? Melalui eksperimen, hambatan penghantar dipengaruhi oleh tiga
besaran yaitu sebanding dengan panjangnya l, berbanding terbalik dengan luas penampangnya A
dan tergabung pada jenisnya . Dari besaran-besaran ini dapat dirumuskan sebagai

Susunan Hambatan
Hambatan (resistor) dapat dirangkai secara seri, paralel ataupun gabungan antara seri dan paralel.
Hambatan (resistor) dilambangkan dengan :

1. Susunan Seri

Hambatan-hambatan yang disusun seri berguna untuk memperbesar hambatan serta sebagai
pembagi tegangan. Jika terdapat n buah hambatan yang masing-masing besarnya = R dan dipasang
seri, maka:
Sedangkan untuk n buah hambatan yang masing-masing besarnya = R dan dirangkai paralel dapat
dihitung dengan persamaan :
Hukum I Kirchoff

Robert Guslav Kirchoff adalah ahli fisika dari Jerman. Di bagian ini akan dibahas salah satu penemuan
Kirchoff yaitu hukum I Kirchoff. Dengan menggunakan hukum I Kirchoff kita dapat mengetahui nyata
lampu redup jika dipasang paralel padahal tegangan yang digunakan besarnya tetap. Untuk lebih
memahaminya pelajarilah dengan seksama uraian berikut. Dalam rangkaian tidak bercabang (seri),
setiap bagian pada rangkaian itu mempunyai kuat arus yang sama besar. Pada rangkaian bercabang
jumlah kuat arus yang masuk sama dengan jumlah kuat arus yang keluar (gambar berikut).
Ini sesuai dengan pernyataan yang ditemukan oleh Kirchoff bahwa jumlah arus yang masuk ke
suatu titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut.
Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum I Kirchoff. Secara sistematis pernyataan Kirchoff ini
dirumuskan dengan persamaan :

Hukum Kirchoff II
Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa jumlah aljabar perubahan tegangan mengelilingi suatu
rangkaian tertutup (loop) sama dengan nol. Perhatikan rangkaian di atas! Jika muatan positif
bergerak dari titik a melalui b c d dan kembali ke a, usaha yang dilakukan muatan itu sama dengan
nol (W = 0). Hal ini karena muatan uji tidak berpindah tempat. Oleh karena W = Q x V, besar
tegangan CV> dalam loop sama dengan nol. Penurunan tegangan dalam rangkaian terjadi akibat arus
listrik dari sumber tegangan mendapat hambatan.

Oleh karena itu, persamaan-persamaan hukum II Kirchoff dapat ditulis sebagai berikut.
Rangkaian majemuk

Rangkaian majemuk adalah rangkaian listrik yang memiliki lebih dari satu rangkaian. Rangkaian
seperti ini pada prinsipnya dapat diselesaikan seperti pada rangkaian satu loop, hanya perlu
diperhatikan kuat arus pada setiap percabangannya. Adapun langkah-langkahnya dapat dilakukan
sebagai berikut:

1. Tentukan kuat arus (simbol dan arahnya) pada setiap percabangan yang dianggap perlu
2. Sedehanakan susunan seri paralel
3. Tentukan arah masing-masing loop
4. Tuliskan persamaan setiap loop dengan menggunakan hukum II Kirchoff
5. Tuliskan persamaan kuat arus untuk tiap titik percabangan dengan menggunakan hukum I
Kirchoff.(I = I1 + I2 + I3...+ In).
Hukum Kirchoff I:

I1 + I2 = I

Tinjau masing-masing loop

Loop I : -E1 + Ir1 + IR1 + I1R2 =0

-E1 + I(r1 + R1) + I1R2 =0

Loop II : -E2 + I2r2 I1R2 + I2R3 =0

-E2 I1R2 + I2(r2 + R3) =0


Energi Listrik

Energi listrik dapat diubah menjadi energi bentuk lain, misalnya energi panas (kalor), energi mekanik,
energi kimia, dan energi cahaya. Ketika sebuah baterai mengirim arus melalui sebuah resistor, maka
baterai memberikan energi listrik kepada resistor. Proses kimia di dalam baterai menggerakkan
muatan Q dari potensial rendah kutub negatif ke potensial tinggi kutub positif. Untuk melakukan ini
baterai harus melakukan usaha yang sama dengan kenaikan energi potensial listrik.

W = Ep = V x Q

muatan liatrik Q = I.t

Sehingga dapat kita tulis dengan

W = V x I.t
Jadi, energi W (joule) yang diberikan oleh suatu sumber tegangan V (volt) yang mensuplai kuat arus I
(ampere) selama selang waktu t (sekon) adalah :

W = V x I.t

Begitu muatan listrik bergerak dari a ke b melalui resistor, muatan kehilangan energi potensial
listriknya akibat tumbukan dengan atom-atom dalam resistor, sehingga muncul energi termal (kalor
dalam bentuk panas). Dengan demikian kita peroleh persamaan untuk energi listrik yang hilang
ketika kuat arus I melalui sebuah resistor R, yaitu.
Daya Listrik

Energi listrik yang diberikan oleh baterai adalah W = V I t, sehingga daya Iistrik P yang diberikan oleh
baterai V adalah
Begitu muatan listrik bergerak dari a ke b melalui resistor R, seperti ditunjukkan pada gambar di
atas, maka daya tersebut hilang dalam bentuk panas pada resistor R, disebut daya disipasi. Daya
disipasi dalam resistor R dapat dirumuskan.

Dalam S1 satuan daya adalah Watt, satuan energi listrik W adalah Joule dan satuan waktu adalah
sekon.

Satu joule adalah energi yang tidak begitu besar. Sebagai contoh energi yang kita perlukan untuk
menutup pintu adalah 5 J. Oleh karena itu, pemakaian energi listrik di rumah kita tidak diukur dalarn
joule, tetapi diukur dengan satuan yang lebih besar, yang disebut kilowat hour (disingkat Kwh). Alat
ukur yang mengukur energi Iistrik di rumah kita dinamakan Kwh meter. Satu kwh meter adalah
energi yang dihasilkan oleh daya satu kilowatt (kw) yang bekerja selama satu jam (one hour).

Jadi 1 kwh = (1 kw) x (1jam) = (1000 w) x (3600 s) = 3.600.000 ws

1 KWH = 3.600.000J = 3,6 . 106 J


Tips dan Trik Pembahasan Soal
Silahkan baca juga:

Materi Besaran dan Satuan


Materi Pengukuran
Materi Vektor
Materi Kinematika Gerak Lurus
Materi Dinamika Gerak Lurus
Materi Gerak Melingkar
Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
Materi Suhu dan Kalor
Materi Impuls dan Momentum
Materi Usaha Energi dan Daya
Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tega...
Materi Mekanika Fluida
Materi Optik
Materi Gelombang Bunyi
Materi Teori Kinetik Gas dan Termodinamika
Materi Listrik Statis
Materi Rangkaian Arus Searah
Materi Medan Magnet
Materi Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik
Materi Fisika Modern dan Radioaktivitas

Link ke posting ini

Create a Link

Newer Post Older Post Home


Materi Kelas X

Materi Besaran dan Satuan


Materi Pengukuran
Materi Vektor
Materi Kinematika Gerak Lurus
Materi Dinamika Gerak Lurus
Materi Gerak Melingkar
Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
Materi Suhu dan Kalor
Materi Impuls dan Momentum

Materi Kelas XI

Materi Usaha Energi dan Daya


Materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar
Materi Mekanika Fluida
Materi Optik
Materi Gelombang Bunyi
Materi Teori Kinetik Gas dan Termodinamika

Materi Kelas XII

Materi Listrik Statis


Materi Rangkaian Arus Searah
Materi Medan Magnet
Materi Arus dan Tegangan Listrik Bolak-balik
Materi Fisika Modern dan Radioaktivitas

Translate
Pilih Bahasa

Sering Dikunjungi

Materi Rangkaian Arus Searah

Hukum Ohm Masih ingat dengan hukum Ohm? Sewaktu di SMP kalian telah belajar tentang
hukum Ohm. Hukum ini mempelajari tentang hubung...

Materi Gelombang Cahaya

Cahaya Sebagai Gelombang Pada sub bab ini, Anda akan mempelajari tentang fenomena-
fenomena yang menunjukkan bahwa cahaya bersifat...

Materi Usaha dan Energi

Usaha Kata usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah berbagai aktivitas yang dilakukan
manusia. Contohnya, Valentino Rossi be...

Materi Dinamika Rotasi Benda Tegar

Perhatikanlah gambar di samping! Tampak ibu-ibu yang berpakaian adat bali sedang
berjalan sambil membawa banten di atas kepalanya. ...

Materi Hukum Newton Tentang Gravitasi

Perumusan Hukum Gravitasi Newton Sebelum tahun 1686, sudah banyak data terkumpul
tentang gerakan Bulan dan planet-planet pada orbitnya...

Materi Magnet

Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang yunani yang hidup di magnesia menemukan batu
yang istemewa. Batu tersebut dapat menarik be...

Materi Elastisitas

Perhatikanlah gambar di atas! Tampak shockbreaker sebuah sepeda motor. Hampir semua
sepeda motor terpasang shockbreaker , baik it...

Materi Mekanika Fluida

Anda telah mempelajari mekanika partikel dan mekanika benda tegar. Dalam bab ini anda
akan mempelajari mekanika fluida ya...

Materi Arus dan Tegangan Listrik Bolak-Balik

Sebelumnya kita telah mempelajari mengenai listrik arus searah, yaitu arus dan tegangan
listrik yang besarnya dapat dianggap tetap da...

Materi Analisi Vektor Untuk Gerak Parabola

Di kelas X anda telah mempelajari bagaimana menentukan posisi, kecepatan dan percepatan
suatu benda yang menempuh lintasan garis lurus ...

Berlangganan via email


Nggak perlu bolak-balik ke blog ini untuk ngecek postingan terbaru, berlangganan aja via email.
Kunjungan

Fisika

Mata pelajaran Fisika di SMA/SMK/MA merupakan pengkhususan IPA di SMP yang


menekankan pada fenomena alam dan pengukurannya dengan perluasan pada konsep abstrak
yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut: 1) Pengukuran berbagai besaran, karakteristik
gerak, penerapan hukum Newton, alat-alat optik, kalor, konsep dasar listrik dinamis, dan
konsep dasar gelombang elektromagnetik; 2) Gerak dengan analisis vektor, hukum Newton
tentang gerak dan gravitasi, gerak getaran, energi, usaha, dan daya, impuls dan momentum,
momentum sudut dan rotasi benda tegar, fluida, termodinamika; dan 3) Gejala gelombang,
gelombang bunyi, gaya listrik, medan listrik, potensial dan energi potensial, medan magnet,
gaya magnetik, induksi elektromagnetik dan arus bolak-balik, gelombang elektromagnetik,
radiasi benda hitam, teori atom, relativitas, radioaktivitas.
Materi Arus dan
Materi Fisika Modern Tegangan AC
Materi Alat Optik
dan Radioaktivitas

Materi Kinematika
Materi Dinamika Gerak
Materi Gerak Melingkar Gerak Lurus
Lurus

Materi Listrik Statis Materi Pengukuran


Materi Gelombang Bunyi

Materi Besaran dan Materi Impuls dan


Materi Termodinamika
Satuan Momentum

Materi Suhu dan Kalor


Materi Elastisitas Materi Dinamika Rotasi
Benda Tegar
Materi Fluida Dinamis Materi Medan Magnet
Materi Usaha dan Energi

Lokasi Wisata Fisika Tanya Fisika


Kenal Lebih Dekat Jika Anda memiliki masalah
Info Kontak seputar pembelajaran fisika
HP: 082145554722 tanyakan saja kepada kami.
Silahkan tulis Pertanyaan Anda
email: melaui Form Kontak berikut:
sangputusrijaya@gmail.com
Form Kontak
Name

wisatafisika.blogspot.co.id
merupakan tempatnya berwisata Email *
ke dunia fisika secara online yang
tidak terbatas pada ruang,
tempat dan waktu sehingga Message *
belajar fisika dapat dilakukan
dimana saja dan kapan saja.

Disclaimer & Privacy


Policy
Contact Us
Site Map
About
TOS

wisatafisika @ 2016. Simple theme. Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai