Anda di halaman 1dari 17

Materi Pembelajaran : Potensial listrik

Tujuan Pembelajaran :

 Memahami apa itu potensial listrik


 Memahami cara menghitung potensial listrik

Materi

Pengertian Potensial Listrik

Dalam pembahasan terdahulu kita telah menganalisis gejala kelistrikan melalui


dua besaran fisis yaitu dengan interaksi gaya elektrostatik (gaya Coulomb) F dan
melalui medan listrik E, di mana kedua besaran fisis tersebut merupakan
besaran vektor. Dalam perhitungan matematik, pelibatan besaran vektor seringkali
memiliki tingkat kerumitan tertentu dibanding perhitungan matematik yang melibatkan
besaran skalar. Sebuah besaran fisis skalar adalah cara lain untuk menganalisis listrik
statis secara lebih mudah. Besaran skalar ini disebut potensial listrik (atau tegangan) V.

Untuk memahami arti fisis dari potensial listrik ini, pandanglah sebuah muatan
positif di sekitar muatan negatif seperti gambar 3.1 di atas. Seperti kita ketahui muatan
positif memiliki ”kecenderungan” bergerak ke arah negatif tanpa ”didorong” dengan
gaya luar sekalipun, tentu secara intuisi kita bisa mengatakan ada energi tertentu
yang berasal dari muatan negatif yang membuat muatan positif tertarik atau ”jatuh”
padanya. Energi ini disebut energi potensial listrik.

Ketika membahas mekanika, khususnya pada saat kita membahas hukum


“Konservasi Energi Mekanik”, kita mengenal suatu bentuk energi yang disebut energi
potensial gravitasi. Besarnya energi ini amat tergantung dari titik acuan di mana kita
mengukur sebuah ketinggian (h) benda (EP = m g h).
Dari gambar 3.2 kita bisa menghitung bahwa energi pada ketinggian h 4 lebih
besar dari yang lain karena h4 lebih tinggi dari h3, h2 dan h1 meskipun dengan benda
dan meja yang sama. Dengan demikian besaran fisis yang mempengaruhi besarnya
energi potensial ini hanyalah titik acuannya. Secara alamiah “bumi” dianggap sebagai
titik acuan / titik nol untuk menghitung energi potensial gravitasi. Semakin jauh
jaraknya dari permukaan tanah, maka energi potensialnya semakin besar.
Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup, maka haruslah
ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian. Beda potensial listrik adalah
energi tiap satu satuan muatan. Dua buah benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan
akan mengalami gaya listrik di antara keduanya. Suatu usaha diperlukan untuk memindahkan
(atau menggeser) salah satu muatan dari posisinya semula. Karena usaha merupakan
perubahan energi, maka besar usaha yang diperlukan sama dengan besar energi yang
dikeluarkan. energi dari muatan listrik disebut energi potensial listrik. Beda potensial dari
suatu muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial
mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja.

Prinsip kerja Potensial Listrik

Suatu muatan uji hanya dapat berpindah dari satu posisi ke posisi lain yang memiliki
perbedaan potensial listrik sebagaimana benda jatuh dari tempat yang memiliki perbedaan
ketinggian. Besaran yang menyatakan perbedaan potensial listrik adalah beda potensial. Beda
potensial dari sebuah muatan uji q’ yang dipindahkan ke jarak tak berhingga dengan
usaha W adalah

Dimana V adalah potensial listrik dengan satuan volt (V). Beda potensial dari suatu
muatan listrik di suatu titik di sekitar muatan tersebut dinyatakan sebagai potensial
mutlak atau biasa disebut potensial listrik saja. Potensial listrik dari suatu muatan listrik q di
suatu titik berjarak r dari muatan tersebut dapat dinyatakan sebagai berikut

Dari persamaan di atas tampak bahwa potensial listrik dapat dinyatakan dalam bentuk
kuat medan listrik, yaitu

V=Er

Berbeda dengan gaya listrik dan kuat medan listrik, potensial listrik merupakan
besaran skalar yang tidak memiliki arah. Potensial listrik yang ditimbulkan oleh beberapa
muatan sumber dihitung menggunakan penjumlahan aljabar.

Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam perhitungan potensial
listrik.

Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada setiap satu satuan muatan.
Potensial listrik juga merupakan besaran skalar yang berkaitan dengan kerja dan energi
potensial pada medan listrik. Potensial Listrik dapat dirumuskan sebagai berikut:

𝐸𝑝
𝑉=
𝑞

Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per satuan muatan, maka
satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coulomb atau volt (V).
1𝐽
1𝑉 =
𝐶
Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut voltase atau
tegangan. Jika diperhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan integral dari
medan listrik E terhadap perubahan jarak dl, maka dimensi E dapat juga disebut:
1𝑁 1 𝑉
=
𝐶 𝑚

Oleh karenanya maka Beda Potensial (V) = Medan Listrik (E) x Jarak (L) Satuan V =
(V/m).(m)
1. Potensial Listrik Akibat satu muatan titik
Sebuah titik yang terletak di dalam medan listrik akan memiliki potensial listrik. Potensial
listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya ditentukan oleh:
𝑄 𝑄
𝑉 = 𝑘 𝑟, karena 𝐸 = 𝑘 𝑟 2 , maka V= E r.

Dari rumus di atas terlihat bahwa titik-titik di permukaan bola berjari-jari r


r
(lihat gambar), potensialnya sama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bidang
ekuipotensial (bidang dimana titik-titik di dalamnya mempunyai potensial
sama) suatu muatan titik terletak permukaan-permukaan bola konsentris dengan
mutan titik sebagai pusat bola.

Gambar di samping melukiskan bidang ekuipotensial akibat sebuah muatan dan sebuah
konduktor netral yang diletakkan di dekatnya. Perhatikan bahwa muatan konduktor hanya
tersebar di permukaan saja. Di dalam konduktor muatannya nol.

2. Potensial Listrik Akibat beberapa muatan


Apabila terdapat beberapa muatan listrik maka potensial listrik pada suatu titik
merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap tiap-tiap muatan. Misalnya jika kita
mempunyai tiga buah muatan yaitu q1, q2, q3, maka potensial listrik di titik yang berjarak r1,
r2, r3 dari ketiga muatan tersebut adalah :

𝑞 𝑞 𝑞
𝑉 = 𝑘 𝑟1 + 𝑘 𝑟2 + 𝑘 𝑟3………..Potensial listrik akibat beberapa muatan.
1 2 3

3. Potensial Listrik Bola Bermuatan

Potensial listrik pada bola konduktor (berongga) bermuatan dapat dihitung dengan
menghitung usaha untuk memindahkan muatan di dalam dan di sekitar bola tersebut. Harus
diingat selalu, bahwa muatan listrik terkumpul hanya di permukaan saja. Di dalam bola tidak
terdapat muatan.
Rumus :

W = FΔr = qEΔr

4. Potensial Listrik di Dalam Bola Bermuatan


Kuat medan E di dalam bola adalah nol (diperoleh dari Hukum Gauss).
Sehingga W=0
Padahal W = qV
W = qV
0 = qV
V = 0
Yang artinya potensial di dalam bola, sama dengan potensial di permukaan bola.

5. Potensial Listrik di Permukaan Bola


Potensial Listrik di permukaan bola sama dengan potensial listrik di dalam bola, yaitu
sebesar:
𝑄
𝑉=𝑘
𝑟

6. Potensial Listrik di Luar Bola


Potensial listrik di luar bola dapat dihitung dengan menganggap bola sebagai muatan
titik.
𝑄
𝑉=𝑘
𝑟

7. Potensial Listrik Pada Dua Keping Sejajar


Konduktor dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang dihubungkan
dengan sebuah baterai sehingga kedua keping mendapatkan muatan yang sama tetapi
berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini disebut kapasitor. Di antara dua
keping akan dihasilkan medan listrik yang serba sama dengan arah dari keping positif
ke keping negatif. Medan listrik yang serba sama seperti ini disebut medan listrik
homogen.

Pada muatan positif q bekerja gaya listrik F = qE yang arahnya ke kanan.


Untuk memindahkan muatan positif q dari A ke B (ke kiri) kita harus melakukan gaya
F’ yang melawan gaya F, tetapi besar gaya F’ sama dengan besar F (F’=F). Usaha luar
yang dilakukan untuk memindahkan muatan q dari A ke B adalah:

𝑊𝐴𝐵 = 𝐹 ′ 𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹 ′ = 𝐹 = 𝑞𝐸
Usaha luar WAB haruslah sama dengan ∆𝐸𝑃𝐴𝐵,
𝑊𝐴𝐵 = ∆𝐸𝑃𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵 = 𝑞(𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴
= ∆𝑉𝐴𝐵 (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖)

𝑊𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵

Karena 𝑞∆𝑉𝐴𝐵 = 𝑞𝐸𝑑

𝑚𝑎𝑘𝑎 ∆𝑉𝐴𝐵 = 𝐸𝑑

∆𝑉𝐴𝐵
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 =
𝑑
Soal

1. Untuk memindahkan muatan positif yang besarnya 10 coloumb dari suatu titik yang
potensialnya 10 volt ke suatu titik lain dengan potensialnya 60 volt, diperlukan usaha
sebesar...
a. 5 volt/coloumb d. 500 joule
b. 100 joule e. 500 volt ampere
c. 600 joule
Pembahasan:
Diketahui:
V1 = 10 V
V2 = 60 V
q =10 C
Ditanya: W?
Jawab:
W = q (V2 – V1)
= 10 (60-10)
= 500 Joule (D)

2. Sebuah bola berjari-jari 20 cm mempunyai muatan 100 C. Potensial sebuah titik yang
berjarak 30 cm dari permukaan bola sebesar...
a. 3.1010 V d. 1,8.1011 V
b. 3.1011 V e. 1,8.1012 V
c.1,8.1010 V
Pembahasan:
Diketahui:
r = 20 cm = 2.10-1 m
Q = 100 C = 102
R = 30 cm = 3.10-1 m
Ditanya: V?
𝑄
Jawab: V = k 𝑅
102
= 9 x 109 3.10−1
= 3.1010 V (A)

3. Usaha untuk memindahkan muatan listrik 10 C dari potensial 100 volt ke potensial 200
volt adalah...
a. 1000 erg d. 200 erg
b. 1000 joule e. 2000 joule
c. 3000 erg
Pembahasan:
Diketahui:
q = 10 C
V2 = 200 volt
V1 = 100 volt
Ditanya: W?
Jawab: W = q (V2 – V1)
= 10 (200-100)
= 10 x 100 = 1000 Joule (B)

4. Potensial di suatu titik yang berjarak r dari muatan Q adalah 600 V. Jika intensitas medan
di titik tersebut 400 N/C, maka besar muatannya adalah...
a. 2,25.1019 C d. 1,5.10-9 C
b. 4,4.10-8 C e. 10-7 C
c. 7.10-1 C
Pembahasan:
Diketahui:
V = 600 volt
E = 400 N/C
Ditanya: Q?
Jawab:
V=ExR
600 = 400 R
R = 600/400 = 1,5 m
V = k Q/R
𝑉𝑅
Q= 𝑘
600.1,5 900
= = 9.109 = 10-7 (E)
9.109

5. Perhatikan gambar berikut ini!

Jika muatan +Q terletak antara A dan B dimana muatan +Q harus diletakkan sehingga gaya
Coloumb yang dialaminya nol?
a. 2 cm dari muatan B d. 3 cm dari muatan A
b. 4 cm dari muatan B e. 6 cm dari muatan A
c. 5 cm dari muatan B
Pembahasan:

Misal : rQA = x cm
rQB = 9-x cm
Diketahui:
QA = Q
QB = 4Q
Karena terletak diantara A dan B maka gaya yang bekerja adalah nol karena muatannya
sejenis.
ΣF = 0
FB – FA= 0
𝑞𝐵 𝑄 𝑞𝐴 𝑄
k =k
𝑟2 𝑟2
𝑞𝐵 𝑞
= 𝑥𝐴2
(9−𝑥)2

2x = 9-x
3x = 9
x = 3 cm
Maka letak muatan berada 3 cm sebelah kanan muatan A (D)
6. Potensial listrik di suatu titik berjarak r dari muatan Q adalah 600 Volt. Kuat medan
listrik di titik tersebut 400 N/C. Maka besar muatan Q ... (Coulumb)
a. 10-1 b.10-3 c.10-5 d. 10-7 e. 10-9
Pembahasan :
V =Er
𝑉
r =𝐸
600 𝑉
= 400 𝑁/𝐶
= 3/2
𝑄
V =k 𝑟
𝑄
600 = 9 x 10 9 3/2
Q = 10-7 Coulumb
Kunci : D

7. Pada keempat sudut bujur sangkar (sisi 30 cm) terletak muatan listrik. Potensial listrik
di titik pusat bujur sangkar jika dua muatan yang bertetangga masing-masing adalah
+2μC dan yang lain -2μC adalah ...
a. 3,4 x 105 volt c. 1,7 x 105 volt e. nol
b. -3,4 x 105 volt d. -1,7 x 105 vol

Pembahasan : qA = qB = +2μC
- -
D C qC = qD = -2μC
rA = rB = rC = rD
V = k Q/r
A B
+ + Karena qA=qB maka rA=rB, maka di titik O VA=VB (Positif)
Karena qC=qD maka rC=rD, maka di titik O VC=VD (Negatif)
Vtotal = VA+VB-VC-VD=0
Kunci : E

8. Sebuah bola konduktor berjari – jari 9 cm diberi muatan 6 mC. Besar kuat medan
listrik dan potensial listrik pada titik yang berjarak 3 cm dari pusat bola adalah ....
A. sama – sama nol
B. E = nol, V = 6. 105 volt
C. E = 6. 107 N/C, V = nol
D. E = 6. 107 N/C, V = 6. 105 volt
E. E = 6. 107 N/C, V = 18. 105 volt
Jawab :
𝑄
V=k𝑅

6 x 10−6
V = 9 x 109 9 x 10−2

V = 6.10-5 V (B)

9. Sebuah bola konduktor bermuatan Q mempunyai jari-jari 10 cm. Diketahui bahwa


potensial di titik R = 20 cm adalah 36 Volt. Hitunglah Besar Muatan Q?
Pembahasan:
Diketahui:
Q=Q
r = 10 cm (jari-jari konduktor)
R = 20 cm = 0,2 m
V = 36 volt
Ditanya: Q?
Jawab:
𝑄
V = k 𝑅 maka
𝑉𝑅 36 (0,2𝑚)
Q= =
𝑘 9.109

= 8.10-10 C

10. Tentukan potensial listrik pada suatu titik berjarak 1 cm dari muatan q = 5,0 μC.
Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C-2 , 1 μC = 10-6 C
Pembahasan:
Diketahui:
Jarak dari muatan (r) = 1 cm = 1/100 m = 0,01 m = 10-2 m
Muatan (q) = 5,0 μC = 5,0 x 10-6 Coulomb
Ditanya : Potensial listrik (V)
Jawab :
𝑞
V=k𝑟
5 x 10−6
V = 9 x 109 10−2

V = 9 x 109. 5 x 10-4
V = 45 x 105
V = 4,5 x 106 Volt

11. Muatan Q1 = 5,0 μC dan muatan Q2 = 6,0 μC. Konstanta Coloumb (k) = 9 x 109
Nm2C-2 , 1 μC = 10-6 C. Titik A berada di tengah kedua muatan. Tentukan potensial
listrik pada titik A!
Pembahasan:
Diketahui:
Q1 = -5,0 μC = -5,0 x 10-6 C
Q2 = 6,0 μC = 6,0 x 10-6 C
r= 10 cm = 0,1 m = 10-1 m
k = 9 x 109 Nm2C-2
Ditanya: Potensial listrik pada titik A?
Jawab:
 Potensial listrik 1:
𝑄1
V1 = k 𝑟
5,0 x 10−6
V1 = 9 x 109 10−1

V1 = 9 x 109 . 5,0 x 10-5


V1 = 45 x 104
 Potensial listrik 2:
𝑄2
V2 = k 𝑟
6,0 x 10−6
V2 = 9 x 109 10−1

V2 = 9 x 109 . 6,0 x 10-5


V2 = 54 x 104
Potensial listrik pada titik A :
V = V2 – V1
V = (54-45) x 104
V = 9 x 104 C

12. Dua muatan masing-masing 15.10-6 C dan -8.10-6 C ditempatkan pada jarak 8 m.
Hitunglah potensial listrik di titik A.
Potensial listrik di titik A yang diakibatkan oleh muatan di titik B dan C adalah
𝑄 𝑄
VA = k 𝑅 1 + k 𝑅 2
𝑎𝑏 𝑎𝑐

15.10−6 −8.10−6
= 9.109 [ + ]
3 4

= 27.103 = 27000 volt

13. Dua muatan listrik B dan C yang berada sejauh 8 cm menghasilkan gaya 50 N. Jika
muatan C digeser ke kanan sejauh 8 cm, maka besar gaya tarik pada muatan B dan C
adalah...

Pembahasan:
Diketahui:
r1 = 8 cm F1 = 50 N
r2 = 16 cm
Ditanya: F2?

𝑞1 𝑞2
Dari persamaan F = k 𝑟2
1
F sebanding dengan 𝑟 2

Maka,
𝐹1 𝑟
= (𝑟2)2
𝐹2 1

50 16
= ( 8 )2
𝐹2
50 256
=
𝐹2 64
50 𝑥 64
F2 = 256

F2 =12,5 N
14. Sebuah muatan 𝑞1 = 8 μC terletak pada titik asal dan sebuah muatan 𝑞2 = − 9 μC
terletak pada (0, 3) m. hitung potensial listrik total yang tepat dari muatan-muatan
tersebut pada titik P (4,0) m?

Penyelesaian :
Diketahui : 𝑞1 = 8 μC ; 𝑞2 = 9 μC
Ditanya : 𝑉𝑃 = ...𝑉
Jawab :

𝑉𝑃 = 𝑘(𝑞1/𝑟1 + 𝑞2/𝑟2)
= 9 𝑥 10−9 Nm2C2(8 𝑥 10−6 C / 4 m + −9 𝑥 10−6 C / 5 m)
= 1,8 𝑥 103 V

15. Muatan Q1 = 5,0 μC dan muatan Q2 = 6,0 μC. Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109
Nm2C−2, 1 μC = 10−6 C. Titik A berada di tengah kedua muatan. Tentukan potensial
listrik pada titik A!

Pembahasan

Diketahui :

Muatan Q1 = -5,0 μC = -5,0 x 10-6 C

Jarak titik A dari Q1 = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m

Muatan Q2 = 6,0 μC = 6,0 x 10-6 C

Jarak titik A dari Q2 = 10 cm = 0,1 m = 10-1 m

Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2

Ditanya : Potensial listrik pada titik A

Jawab :
Potensial listrik 1 :

𝑄 −5,0 𝑥 10−6
V1 = k 𝑅 1 = 9 x 109
𝑎𝑏 10−1

V1 = 9 x 109 x −5,0 𝑥 10−5

V1 = - 45 x 104 V

Potensial listrik 2 :

𝑄 6,0 𝑥 10−6
V2 = k 𝑅 1 = 9 x 109
𝑎𝑏 10−1

V2 = 9 x 109 x 6,0 𝑥 10−5

V2 = 54 x 104 V

Potensial listrik pada titik A :


V = V2 – V1
V = (54 – 45) x 104
V = 9 x 104
Potensial listrik pada titik A adalah 9 x 104 Volt

16. Berapakah besar potensial listrik pada jarak 2,40 x 10-10 m dari inti sebuah atom
hidrogen (inti mengandung sebuah proton)?
Penyelesaian :
Telah kita ketahui bahwa muatan proton +q e = 1,60 x 10-19 C, jarak titik ke proton =
2,40 x 10-10 m, Konstanta Coulomb (k) = 9 x 109 Nm2C−2 , sehingga potensial listrik
pada muatan tersebut adalah :
𝑞
V=k𝑟
1,60 x 10−19 C
V = 9 x 109 Nm2C−2 2,40 x 10−10 m

V = 6,00 volt

17. Titik A pada jarak 2 m dari benda B yang bermuatan 400μC, berjarak 3 m dari benda

C yang bermuatan −600μC, dan berjarak 4 m dari benda D. Jika diketahui potensial

titik A sebesar 18×105 V, tentukan muatan benda D.


Penyelesaian:
Diketahui :
rAB = 2 m
QB = 400μC = 4×10−4 C
rAC = 3 m
QC = −600μC = −6×10−4 C
rAD = 4 m
VA = 18×105 V
Ditanya : QD = …. ?
Jawab :
VA =VB+VC+VD
𝑄𝐵 𝑄𝐶 𝑄𝐷
18×105 V =k( + + )
𝑟𝐴𝐵 𝑟𝐴𝐶 𝑟𝐴𝐷

4×10−4 C −6 ×10−4 C QD
18×105 V = 9 x 109 Nm2C−2 ( 2𝑚
+ 3𝑚
+ 4𝑚
)

QD = 9 x 109 Nm2C−2 / 18×105 V (2 × 10−4 C + −2 × 10−4 C + 1/4)

QD = 800μC

18. Potensial listrik disuatu titik berjarak r dari muatan Q adalah 600 volt, kuat medan
listrik di titik tersebut 400 N/C. Tentukan besar muatan Q?
A. 10-7 coulomb
B. 10-5 coulomb
C. 10-6 coulomb
D. 10-4 coulomb
E. 10-3 coulomb
Jawab:
V = E.r
600 = 400.r
r = 3/2 m
V = k Q/r
600 = 9 x 109 Q/ 3/2
Q = 10-7 coulomb (A)
19. Sebuah konduktor dua keping sejajar yang dimuati oleh baterai 240 V. kedua keping
berada dalam vakum. Beda potensial antara titik C yang berjarak 2 cm dari titik B
adalah……..
Jawab :
Dik : V = 240 v
r = 2 cm, maka d = 4 cm = 4. 10-2 m
E=V/d
= 240/4. 10-2
= 6.000 V/m
Beda potensial antara titik C dan B, V bc
V bc = E. d
= 6.000 V/m . 2x10-2
= 120 V

20. Sebuah bola konduktor berongga dengan jari-jari 6 cm diberi muatan 0,2 μC. Titik A,
B, C berturut-turut jaraknya 2 cm, 4 cm, dan 8 cm dari pusat bola. Beda potensial
listrik di A, B, C adalah…..
Jawab :
Karena titik A terletak didalam bola dan titik B terletak dipermukaan bola, maka
Va= Vb= k.Q/R
= 9 x 109 . 0,2 x 10-6 / 6. 10-2
= 30.000 V
Titik C terletak diluar bola:
Vc= k.Q/r
= 9 x 109 . 0,2 x 10-6 / 8. 10-2
= 22500 V

Anda mungkin juga menyukai