POTENSIAL LISTRIK
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK IV
IRSYANDI SUBAYIR 230204501026
NASRUL 230204500012
PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1
A. Latar Belakang....................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
C. Tujuan .................................................................................................................... 2
BAB II .............................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................... 3
PENUTUP ...................................................................................................................... 18
A. Kesimpulan .......................................................................................................... 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap hari kita sering memanfaatkan adanya potensial listrik
dalam sebuah perangkat kelistrikan contohnya radio, televisi dan
bahkan komputer atau laptop. Kita juga sering menggunakan alat yang
terdiri dari komponen bernama ka,atau pasitor. Namun kita sering tidak
mau tahu tentang apa dan bagaimana alat yang kita gunakan bekerja,
sehingga bila ada kerusakan atau kesalahan dalam menggunakan kita
sering tidak sadar dan berakibat fatal bagi perangkat tersebut.
Jika kita ditempatkan sebuah partikel bermuatan dalam ruangan
yang mengandung medan listrik maka partikel yang mula mula diam
akan begerak.Ini berarti partikel mengalami pertambahan energi kinetik
yang semula nol menjadi tidak nol.pertambahan energi kinetik ini
hanya mungkin di sebabkan oleh dua faktor,yaitu ada kinerja luar yang
bekerja pada muatan atau ada energi lain yang mengalami pengurangan
Selain itu kita sering susah membedakan antara potensial listrik
dengan medan listrik,tegangan listrik, hambatan listrik maupun kuat
arus listrik. Namun bukan itu yang akan kami jelaskan dalam makalah
kali ini, melainkan apa itu potensial listrik.
Potensial listrik merupakan besaran saklar yang berkaitan dengan
kerja dan energi potensial pada medan listrik. Potensial listrik juga
dapat di artikan sebagai kerja luar yang dilakukan untuk memindahkan
suatu muatan dari satu titikke titik lain dalam medan listrik serta
merupakam kuantitas saklar. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa
potensial listrik merupakan energi potensial persatuan muatan.
1
B. Rumusan Masalah
a. Apa itu potensial listrik ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Potensial Listrik
Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada
setiap persatuan muatan. Potensial listrik juga merupakan besaran skalar
yang berkaitan dengan kerja dan energi potensial pada medan listrik.
Secara matematis, potensial listrik didefinisikan dengan V, di mana
apabila ada muatan tes positif (q) dalam sebuah medan listrik
mempunyai energi potensial listrik (EP) Potensial Listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
𝐸𝑝
𝑉=
𝑞
3
definisi, potensial listrik adalah perubahan dari energi potensial listrik
persatuan muatan ketika diberikan muatan uji di antara dua titik.
Energi potensial listrik sangat penting dalam sebuah kinerja per
satuan muatan untuk membawa partikel bermuatan tak terhingga ke
titik tertentu. Sementara itu, potensial listrik memindahkan muatan tak
hingga ke sumbernya.
Selain itu, energi potensial tergantung dari besarnya dua partikel
yang bermuatan. Lalu, untuk potensial listrik, bergantung dari satu
muatan yang d iletakkan di dua titik berbeda.
Hubungan antara potensial listrik dan medan listrik bisa dilihat
pada konduktor dan keping sejajar serta pada konduktor bola berongga.
Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Pada konduktor dua keping sejajar
Konduktor dua keping sejajar merupakan dua keping logam yang
posisinya sejajar dan dihubungkan dengan baterai sebagai sumber
listrik. Hal tersebut membuat dua keping sejajar mendapatkan muatan
yang sama tetapi berlawanan tanda (salah satu keping bermuatan
positif, keping satunya bermuatan negatif).
Medan listrik pada konduktor ini disebut dengan medan listrik
homogen. Di mana pada muatan positif (q) bekerja gaya F = qE yang
arahnya ke muatan negatif. Sehingga, untuk memindahkan muatan
positif (q) ke arah berlawanan diperlukan gaya (F’) yang sama besar
melawan gaya (F), pada kasus ini disimbolkan dari arah A ke B.
Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan ke arah
berlawan tersebut (dari arah A ke B) yaitu:
WAB = F’d
dengan F’ = F = qE
jadi WAB = qEd
4
Maka, hubungan antara potensial listrik dan medan listrik bisa
dirumuskan sebagai berikut:
WAB = 𝛥EPAB = q 𝛥VAB = q (VB – VA) 𝛥EPAB = Ed E = 𝛥EPAB /
d
Keterangan Rumus
𝛥VAB = beda potensial antara kedua keping (volt)
E = kuat medan listrik homogen (volt/m)
d = jarak antara dua keping (m)
2. Pada konduktor bola berongga
Muatan pada bola logam berongga tersebut di permukaannya.
Hal tersebut karena di dalam bola tidak ada muatan. Sehingga,
potensial listrik pada bola berongga bermuatan bisa dirumuskan sebagai
berikut:
5
6
Vb = k q/r
Perbedaan antara potensial listrik dan medan listrik
Medan listrik merupakan daerah di sekitar benda bermuatan listrik.
Medan listrik umumnya berbentuk seperti garis-garis, disebut garis-garis
gaya listrik, di mana pada muatan positif bergerak keluar dan pada muatan
negatif bergerak ke dalam.
Sementara, potensial listrik adalah usaha yang dibutuhkan untuk
memindahkan muatan dari satu titik ke titik lain per muatan.
Contoh aplikasi potensial listrik di kehidupan sehari-hari bisa
dijumpai pada akumulator atau yang biasa disebut dengan aki. Pada aki,
terdapat lempeng timbal dioksida dan timbal murni yang disusun saling
bersisipan atau sejajar dan membentuk satu pasang sel akumulator yang
berdekatan serta dipisahkan oleh bahan isolator sebagai penyekat.
Apabila dalam satu sel akumulator memiliki beda potensial sebesar 2
volt, lalu untuk menghidupkan lampu sein depan dan belakang mobil
membutuhkan akumulator 12 volt, maka harus tersusun dari 6 sel
akumulator secara seri.
Dari contoh tersebut, bisa disimpulkan bahwa potensial listrik
berkaitan dengan medan listrik. Titik-titik muatan yang terdapat pada
medan listrik akan mengalami potensial listrik.
Soal 1
Sebuah bola dengan muatan + 4,00 x 10-6 μC. Hitung: Potensial
pada titik yang berjarak 0,2 meter dari muatan (titik A), dan titik yang
berjarak 0,4 meter dari muatan (titik B). Beda potensial antara titik A dan
B. Usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan +1,6×10-19 C dari
A ke B.
Diketahui :
6
7
K = 9 x 109 Nm2C-2
q = +4,00 x 10-6 C
Pembahasan
𝑄 𝑄
𝑉 = 𝑘 𝑟, karena 𝐸 = 𝑘 𝑟 2 , maka V= E x r.
7
8
8
9
𝑞 𝑞 𝑞
𝑉 = 𝑘 𝑟1 + 𝑘 𝑟2 + 𝑘 𝑟3 ………..Potensial listrik akibat
1 2 3
beberapa muatan.
+++++ ------
+
q
F’ F
+
B d A
r=d r=0
Gambar: Dua keping sejajar yang terpisah pada jarak d diberi muatan yang
sama dan berlawanan tanda oleh baterai dengan beda potensial V
9
10
𝑊𝐴𝐵 = 𝐹 ′ 𝑑 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝐹 ′ = 𝐹 = 𝑞𝐸
Usaha luar WAB haruslah sama dengan ∆𝐸𝑃𝐴𝐵,
𝑊𝐴𝐵 = ∆𝐸𝑃𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵 = 𝑞 (𝑉𝐵 − 𝑉𝐴 ) 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑉𝐵 − 𝑉𝐴
= ∆𝑉𝐴𝐵 (𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑒𝑟𝑎𝑖 )
𝑊𝐴𝐵 = 𝑞∆𝑉𝐴𝐵
𝑚𝑎𝑘𝑎 ∆𝑉𝐴𝐵 = 𝐸𝑑
∆𝑉𝐴𝐵 +
𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐸 =
𝑑 2
qo
+
4. Formulasi Energi Potensial Listrik dr
F
1 +
Gambar disamping menunjukkan muatan uji qo qo
𝑘𝑞𝑜 𝑞
𝐹=
𝑟2 r1 r2
10
11
𝑟2
𝑟 𝑟
−2
𝑟 −2+1 2 𝑟 −1 2
𝑊12 = 𝑘qo q ∫ 𝑟 𝑑𝑟 = 𝑘qo q ( ) = 𝑘qo q ( )
−2 + 1 𝑟 −1 𝑟
𝑟1 1 1
1 𝑟2
= −𝑘qo q ( )
𝑟 𝑟1
2
1 1
𝑊12 = −𝑘qo q ( − ) = − ∫ 𝐹. 𝑑𝑠
𝑟2 𝑟1 1
1 1
∆𝐸𝑃12 = 𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 𝑟1
11
12
1 1
𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 𝑟1
1 1
𝐸𝑃2 − 0 = 𝑘qo q ( − )
𝑟2 ∞
qo q
𝐸𝑃2 = 𝑘
𝑟2
qo q
𝐸𝑃 = 𝑘
𝑟
Contoh Soal:
1. Dua buah muatan q1=6µC dan q2=8µC berada pada titik A dan B
yang berjarak 6 cm. Jika jaraknya dibuat menjadi 12 cm, hitunglah
energi potensialnya terhadap kedudukan awal…?
Solusi:
12
13
Awal Akhir
q1=6µC q2=8µC q2=8µC
rawal= 6 cm
Rakhir= 12 cm
1 1
∆𝐸𝑃12 = 𝐸𝑃2 − 𝐸𝑃1 = 𝑘q1 q2 (𝑟 −𝑟 )
𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙
1 1
∆𝐸𝑃12 = (9𝑥109 )(6𝑥10−6 )(8𝑥10−6 ) ( − )
12𝑥10−2 8𝑥10−2
1 1
∆𝐸𝑃12 = (432𝑥10−3 ) ( − ) 𝑥102 = −1,35 𝐽𝑜𝑢𝑙𝑒
12 8
13
14
𝑞1 𝑞2 𝑞1 𝑞3 𝑞2 𝑞3
𝐸𝑝 = 𝑘 ( + + )
𝑟12 𝑟13 𝑟23
14
15
(𝐸𝑝)𝐵 − (𝐸𝑝 )
𝐴
𝑉𝐵 − VA =
𝑞0
rB rA rB
𝑉𝐵 − VA = − ∫ E. ds + ∫ E. ds = − ∫ E. ds
∞ ∞ rA
rB rB
o
𝑉𝐵 − VA = − ∫ E. dx cos 0 = −E ∫ dx = −E(rB − rA )
rA rA
𝑎𝑡𝑎𝑢 ∆𝑉 = −𝐸𝑑
Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup,
maka haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian.
Beda potensial listrik adalah energi tiap satu satuan muatan. Dua buah
benda bermuatan listrik yang terletak berdekatan akan mengalami gaya
15
16
16
17
Catatan: tanda (+) dan (–) dari muatan perlu diperhitungkan dalam
perhitungan potensial listrik.
17
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan
bahawa potensial listrik adalah beda potensial dari suatu muatan listrik di
suatu titik di sekitar muatan sehingga membentuk perputaran muatan listrik
dari positif ke negatif, potensial listrik disebut juga tegangan listrik, dimana
18
19
DAFTAR PUSTAKA
19