Anda di halaman 1dari 8

POINT 1

ENERGI DAN POTENSIAL LISTRIK

A. Energi
Energi berasal dari bahasa yunani “energia” yang berarti kegiatan atau
aktivitas. Energy adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja. Suatu
energi dalam sistem internasional (SI) adalah joule (J). satuan energi dalam
sistem yang lain adalah kalori, erg, dankWh (kilo watt jam).kesetaraan joule
dengan kalo adalah sebagai berikut : 1 kalori= 4,2 jouleatau 1 joule = 0,24
kalori. Energi merupkan konsep yang sangat abstrak, energi tidak memiliki
massa, tidak dapatdiamati, dan tidak dapat diukur secara langsung, tetapi dapat
dirasakan perubahannya.Energi juga diartikan sebagai Properti fisika dari suatu
benda, dapat pindah melalui interaksi mendasar ,yang dapat mengubah
bentuknya namun tak dapat diciptakan maupun diciptakan. Menurut hukum
termodinamika pertama bahwa “energi bersifat kekal, energi tidak dapat
diciptakan dan tidak dapat dihancurkan, tetapi dapat mengubah bentuk
(konversi) dari bentuk energi yang satu ke bentuk energi yang lain".

Macam-macam energi
Energi dapat dibedakan menjadi beberapa macam sebagai berikut.
1. Energi Kinetik, adalah energi dari suatu benda yang dimiliki karena
pengaruh gerakannya, contohnya ketika seseorang yang sedang berlari,
maka posisi orang tersebut akan berubah setiap detiknya, perubahan posisi
ini menunjukkan bahwa orang itu memiliki energi.

2. Energi mekanik adalah benda yang bergerak, atau memiliki kemampuan


untuk bergerak. Misalnya, air terjun yang berada di puncak tebing
memiliki energi mekanik yang cukup besar.

3. Energi Potensial, adalah energi yang dimiliki suatu benda akibat adanya
pengaruh tempat atau kedudukan dari benda tersebut. Energi potensial
disebut juga dengan energi diam karena benda yang dalam keaadaan diam
dapat memiliki energi. Jika benda tersebut bergerak, maka benda itu
mengalami perubahan energi potensial menjadi energi gerak. Energi
potensial memiliki beberapa bentuk diantaranya: energi potensial gravitasi,
energi potensial pegas, dan lain – lain.

4. Energi Panas, adalah energi ini muncul saat terjadinya perubahan suhu
benda, dan menjalar dari bagian yang panas ke bagian yang dingin. Energi
ini dapat dideteksi dengan indera peraba dan thermometer.

5. Energi Cahaya, adalah energi yang dihasilkan oleh adanya radiasi


gelombang elektromagnetik pada frekuensi cahaya tampak. Contohnya,
pada saat lampu menyala daerah di sekitarnya menjadi terang karena
adanya energi cahaya dari lampu, makin jauh suatu tempat dari sumber
cahaya akan semakin gelap karena intensitas cahayanya
semakin berkurang.

6. Energi Listrik, adalah energi yang ditimbulkan oleh benda yang bermuatan
listrik. Muatan listrik yang diam (statis) menimbulkan energi potensial
listrik, sedangkan muatan listrik yang bergerak (dinamis) menimbulkan
arus listrik dan energi magnet.

B. Energi Potensial
Energi potensial adalah energi yang ditimbulkan oleh posisi relatif atau
konfigurasi objek pada suatu sistem fisik. Bentuk energi ini memiliki potensi
untuk mengubah keadaan objek-objek lain di sekitarnya, contohnya,
konfigurasi atau gerakannya. Contoh sederhana energi ini adalah jika seseorang
membawa suatu batu ke atas bukit dan meletakkannya di sana, batu tersebut
akan mendapat energi potensial gravitasi. Jika kita meregangkan suatu karet
gelang, kita dapat mengatakan bahwa karet gelang tersebu mendapatkan energi
potensial elastik. Banyak sekali contoh energi potensial dalam kehidupan kita.
Karet ketapel yang kita regangkan memiliki energi potensial. Karet ketapel
dapat melontarkan batu karena adanya energi potensial pada karet
yang diregangkan.

C. Potensial Listrik
Potensial Listrik merupakan besarnya energi potensial listrik pada setiap satu-
satuan muatan. Potensial Listrik juga merupakan besaran scalar yang berkaitan
dengan kerja dan energi potensial pada medan Listrik. Potensial Listrik dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Karena potensial listrik adalah energi potensial elektrostatik per satuan muatan,
maka satuan SI untuk beda potensial adalah joule per coloumb atau volt (V).

Karena diukur dalam volt maka beda potensial terkadang disebut voltase atau
tegangan. Jika di perhatikan dari persamaan beda potensial yang merupakan
integral dari medang lisrik E terhadap perubahan jarak, maka dimensi E juga
dapat disebut:

Oleh karenanya, maka beda potensial (V) = medan potensial listrik (E) × Jarak.
V
Satuan V = .m
m

1. Potensial listrik akibat satu muatan titik


Sebuah titik yang terletak dalam medan listrik akan memiliki potensial
listrik. Potensial listrik yang dimiliki titik tersebut besarnya ditentukan oleh:

Q Q
V= K 2 Karena E = K 2 maka V=E × r
r r

Dari rumus diatas terlihat bahwa titik-titik dipermukaan bola berjari-jari (r)
potensialnya sama. Dari sini dapat disimpulkan bahwa bidang ekuipotensial
(bidang dimana titik-titik didalamnya mempunyai potensial sama) suatu
muatan titik terletak

Gambar dibawah melukiskan bidang ekuipotensial akibat sebuah muatan


dan sebuah konduktor netral yang diletakan didekatnya. Muatan konduktor
hanya teersebar di permukaan saja, didalam konduktor muatanya nol.
2. Potensial Listrik Akibat heberapa muatan
Apabila terdapat beberapa muatan listrik maka potensial listrik pada suatu
titik merupakan jumlah aljabar potensialnya terhadap tiap-tiap muatan.
Misalnya jika kita mempunyai tiga buah muatan yaitu q 1 , q2 , q 3maka
potensial listrik di titik yang berjarak r 1 , r 2 , r 3 dari ketiga muatan
tersebut adalah:

3. Potensial Listrik Pada Dua Keping Sejajar


Konduktor dua keping sejajar adalah dua keping logam sejajar yang
dihubungkan dengan sebuah baterai sehingga kedua keping mendapatkan
muatan yang sama tetapi berlawanan tanda. Bentuk keping sejajar seperti ini
disebut kapasitor. Di antara dua keping akan dihasilkan medan listrik yang
serba sama dengan arah dari keping positif ke keping negatif. Medan listrik
yang serba sama seperti ini disebut medan listrik homogen.

Pada muatan positif q bekerja gaya listrik F = qE yang arahnya kekanan.


Untuk memindahkan muatan positif q dari A ke B. Usaha luar yang
dilakukan untuk meindahkan muatan q dari A ke B adalah :
D. Beda Potensial
Beda potensial dianalogikan pada sebuah rangkaian listrik akan terjadi aliran
jika elektron mengalami perpindahan dari tempat potensial rendah menuju
tempat potensial tinggi. Arus listrik tersebut terjadi akibat perpindahan
elektron namun arah gerak elektron berkebalikan dengan arah arus listrik.
Maka dari itu diperoleh arah arus listrik yaitu dari tempat yang memiliki
potensial tinggi menuju tempat yang memiliki potensial rendah.
Beda potensial atau voltase atau tegangan listrik memiliki lambang huruf V.
Beda potensial merupakan selisih dua titik antar potensial dalam sebuah
penghantar. Jika salah salah satu titik dinamakan titik A maka memiliki
besar potensial VA dan titik lain bernama titik B maka besar potensialnya
dilambangkan VB. Maka diperoleh rumus beda potensial dari titik A dan B
yaitu :
V AB=¿V B −V A ¿

Beda potensial dapat timbul apabila kedua titik dalam penghantar


dihubungkan dengan sumber tegangan. Sumber tegangan ini dapat
mengalirkan elektron dengan besar yang berbeda beda tergantung
kemampuannya. Tegangan tersebut dapat diukur menggunakan alat khusus.
Alat yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik atau beda potensial
bernama Voltmeter. Berikut contoh rangkaian beda potensial
menggunakan voltmeter:
diibaratkan sebagai air maka semakin tinggi asal air tersebut maka semakin
deras pula air yang jatuh. Beda potensial memiliki satuan SI yaitu Volt.
Tegangan listrik dapat diukur menggunakan Voltmeter jika dihubungkan
secara seri atau pararel dengan lampu.
Agar terjadi aliran muatan (arus listrik) dalam suatu rangkaian tertutup,
maka haruslah ada beda potensial/beda tegangan di kedua ujung rangkaian.
Beda potensial listrik adalah energi tiap satu satuan muatan.

Jika energi tiap muatan habis akibat penggunaan, maka di kedua ujung
rangkaian tidak akan ada beda potensial (beda potensial bernilai nol).
Akibatnya komponen-komponen elektronika seperti lampu, trafo, dan lain
sebagainya tidak akan dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Perhatikanlah
gambar berikut. Adanya beda potensial pada ujung ujung sumber tegangan,
menyebabkan lampu dalam rangkaian tertutup tersebut dapat menyala. Pada
lampu terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kalor dan cahaya.
Untuk mengukur langsung beda potensial listrik pada lampu, maka
dipasanglah alat ukur tegangan/beda potensial seperti terlihat pada gambar.
Pada gambar tersebut, alat ukur tegangan dipasang paralel dengan
komponen yang hendak diukur beda potensialnya.
Perbedaan antara potensian listrik dengan beda potensial listrik:
 Potensial listrik (tegangan) adalah besaran yang menyatakan dorongan
terhadap elektron-elektron agar dapat mengalir.
 Beda potensial listrik atan beda tegangan listrik adalah beda tegangan yang
menyatakan beda nilai potensial antara dua titik berbeda
dalam suatu rangkaian

Rumus Beda Potensial Listrik

Jika berada dalam sebuah rangkaian, beda potensial listrik ulins tegangan
akan berkaitan dengan yang namanya kuat arus dengan satuan ampere dan
juga hambatan dengan satuan ohm. Berikut adalah rumus bagaimana cara
mencari nilai suatu tegangan atau beda potensial dalam sebuah rangkaian.

V = I.R

Keterangan:
V : beda potensial (V)
I : kuat arus (A)
R: hambatan (ohm)

Hambatan tersebut memilki satuan St yaitu Ohm (W) atau volt per ampere.
Dengan begitu diperoleh rumus hambatan listrik:

Keterangan:
R : Hambatan Listrik (Ohm/W)
V : Beda Potensial/Tengangan Listrik (Volt/V)
I : Kuat Arus Listrik (Ampere/A)

Anda mungkin juga menyukai