Anda di halaman 1dari 20

PETA GEOLOGI

(Laporan Praktikum Geologi Dasar)

Oleh

Yuni Eka Pratiwi

2315051007

LABORATORIUM PETEROLOGI

JURUSAN TEKNIK GEOFISIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

2023
Judul Peraktikum : Peta Geologi

Tanggal Praktikum : 20 Oktober 2023

Tempat Praktikum : Laboratorium Eksplorasi

Nama : Yuni Eka Pratiwi

NPM : 2315051007

Fakultas : Teknik

Jurusan : Teknik Geofisika

Kelompok : I (Satu)

Bandar Lampung, 2Oktober 2023


Mengetahui
Asisten

Muhammad Saipudin
NPM. 2115051026

i
ABSTRAK

PETA GEOLOGI

Oleh

Yuni Eka Pratiwi

Telah di laksanakan Praktikum Geologi Dasar pada tanggal 20 oktober 2023


Praktikum ini diselenggarakan secara onffline di Laboratorium Eksplorasi Pada
praktikum ini membahas tentang Peta Geologi. penyebaran batuan pada peta,
penjelasan tentang jurus dan kemiringan, penjelasan hukum V rules, skala
azimuth dan skala kwadran dan yang terakhir membahsa tentang symbol peta dan
tanda litologi. Adapun tujuan dari opraktikum kali ini yaitu dapat memahami
tentang peta geologi, dapat memahami cara penulisan dan symbol dalam peta
geologi. Peta Geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah,
yang meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur dari masing-
masing satuan batuan tersebut. Adapun alat dan bahan yang digunakan antara lain
penggaris, pulpen, OHP Marker, pensil warna, kertas kalkir, plastic transparan,
peta geologi dan juga selotip.

iii
-

DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………..…........…………..i
ABSTRAK…………………………..………………………...….…........………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………..….......…...….iii
DAFTAR GAMBAR………………………………………..………….......……iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………...….…….......…….1
B. Tujuan Praktikum…………… …………………………..…….…......…….1
II. TEORI DASAR
III. METODOLOGI
A. Alat dan Bahan………….………………………………….......….……..…4
B. Diagram Alir…………………..……………………………......….………..5
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. Data Pengamatan…………..…………………………………..…....………6
B. Pembahasan….………………………………….…………….…...………..6
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Laptop…………….……………………………………..……....……4

Gambar 2. Pensil Warna….………………….……………………….…….....…4

Gambar 3. Alat Tulis………………………………………………………....…..4

Gambar 4. Peta Geologi………………………..………………………………...4

Gambar 5. Kertas Kalkir A3……………...………………………………………4

Gambar 6. Diagram Alir………………………………………...…….…………5

Gambar 7. Gambaran Peta Geologi………………..………….………………….7

Gambar 8. Peta Geologi Lembar Jambi…………………………………………..8

iii
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Praktikum ini dilakukan supaya mahasiswa dapat memahami tentang Peta


Geologi. Peta Geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu
wilayah, yang meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur
dari masing-masing satuan batuan tersebut. Peta geologi merupakan sumber
informasi dasar dari jenis-jenis batuan, ketebalan, kedudukan satuan batuan
(jurus dan kemiringan), susunan (urutan) satuan batuan, struktur sesar,
perlipatan dan kekar serta proses-proses yang pernah terjadi di daerah ini.
Peta geologi dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran singkapan di
lapangan yang kemudian diplot pada peta dasar. Untuk dapat
menggambarkankeadaan geologi pada suatu peta dasar, dipakai beberapa
aturan teknis antara lain perbedaan jenis batuan dan struktur geologi
digambarkan berupa garis Penyebaran batuan beku akan mengikuti aturan
bentuk tubuh batuan beku, sedangkan penycharan batuan sedimen akan
tergantung pada jurus (Strike) dan kemiringannya. (Dip) Jurus dan
kemiringan lapisan batuan. Jurus dan kemiringan adalah besaran untuk
menerangkan kedudukan perlapisan nuatubatuansedimen Pada suatu
singkapan batuan berlapis, jurus dinyatakan sebagai garis arah dan
kemiringan dinyatakan sebagai besaran sudut. 3
B. Tujuan Praktikum

Adapun Tujuan dari Praktikum antara lain:


1. Dapat Memahami tentang peta geologi
2. Dapat Memahami cara penulisan dan symbol pada peta geologi
3. Dapat Membuat peta geologi dan penampang geologi

iii
II. TEORI DASAR

Pemetaan geologi merupakan kegiatan awal dalam menentukan kondisi suatu


daerah baik dari segi litologi, geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, sejarah
geologi hingga evaluasi geologi suatu daerah. Pemetaan geologi lapangan
dilakukan guna mengetahui aspek geologi seperti variasi litologi, peyebarannya,
ketebalannya serta umur dari litologi, hubungan antar litologi, bentang alam
daerah pemetaan, struktur geologi yang pernah bekerja dan sedang bekerja aktif
pada daerah ini, evaluasi geologi baik dari segi positif maupun negatif, serta dapat
menyusun sejarah geologi daerah pemetaan. Metode dalam pemetaan geologi
lapangan ini yaitu dengan pengambilan data secara langsung di lapangan yang di
rekam dalam buku catatan lapangan dan peta dasar, berupa data litologi (variasi,
ketebalan), struktur geologi (kedudukan, data struktur sekunder lainnya), data
geomorfologi di lapangan, data potensi di lapangan baik positif (mata air, bahan
galian) maupun negatif (daerah longsor, kekeringan) (Ahmad Riduan, 2021).

Peta geologi merupakan peta yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal seperti
perencanaan dan pembangunan contohnya waduk, jembatan, jalan, terowongan
dan lainnya. Peta yang dibutuhkan dalam hal ini tentunya adalah peta dengan
skala menengah yaitu skala 1:50.000. Namun karena saat ini peta geologi yang
tersedia masih skala kecil yaitu skala 1:250.000 sampai 1:100.000, tentu harus
dilaksanakan proses pemetaan untuk menghasilkan skala menengah. Jika
pemetaan geologi dilakukan secara manual untuk memetakan dengan skala
1:50.000, bukan hanya membutuhkan waktu yang sangat lama namun juga
membutuhkan sumber daya manusia yang banyak. Salah satu cara yang dapat
dilakukan adalah memetakan geologi menggunakan metode dan data
penginderaan jauh. Data yang digunakan adalah citra Landsat 8 yang memiliki
resolusi spektral sedang, citra TerraSAR-X Ortho Rectifiied Radar Image dan
Digital Surface Model yang memiliki resolusi spasial tinggi. Data tersebut
dilakukan proses pengabungan dan dilakukan analisis untuk mendapatkan formasi
batuan di wilayah penelitian.(Yulianti Puspitasari, dkk, 2016).

iii
Strike atau jurus adalah arah garis yang dibentuk dari perpotongan bidang
planar dengan bidang horizontal ditinjau dari arah utara. Dip adalah derajat yang
dibentuk antara bidang planar dan bidang horizontal yang arahnya tegak lurus dari
garis strike. Bidang planar ialah bidang yang relatif lurus, contohnya ialah bidang
perlapisan, bidang kekar, bidang sesar, dan sebagainya (Ayusari Wahyuni, dkk.,
2019).

membuat peta geologi Kuarter berskala 1:100.000 di Iowa, dan mulai


membedakan endapan Kuarter berdasarkan genesis, seperti fasies sedimen
aluvium Holosen, undak Holosen, dan sedimen fase peng-esan (glacial). Clough
drr. (1995) memunculkan peta geologi berskala 1:63.360, dan membagi satuan
peta tersebut menjadi beberapa unit batuan dasar Kuarter sedangkan untuk
endapan Kuarter didasari pada fasies sedimen permukaan. Kedua peta terakhir
tidaklah jauh berbeda dengan peta geologi bersistem yang dilakukan di Indonesia.
Pusat Survei Geologi sudah melakukan pemetaan geologi Kuarter sejak akhir
tahun 1970an berskala 1:50.000 melalui tipe penampang atau urut-urutan fasies
sedimen Holosen secara vertikal yang direkonstruksi ke permukaan dan data
pemboran. Peta geologi Kuarter tersebut terlihat lebih terperinci, yaitu dengan
menampilkan legenda tipe penampang dan korelasinya serta uraian tentang genesi
pembentukan facies (Herman Mulyana, dkk, 2010).

Pengetahuan geologi regional wilayah Indonesia telah berkembang pesat, seiring


pula dengan telah selesainya pemetaan geologi sistematik pada tahun 1995 dengan
skala 1:100.000 untuk Pulau Jawa dan dan Madura serta skala 1:250.000 untuk
pulau di luarnya. Data-data yang diperoleh dari berbagai aspek kegeologian dan
geofisika yang telah terkumpul selama lebih dari 50 tahun telah menjadi suatu
informasi yang sangat besar. Kebutuhan akan informasi geologi yang tertuang
dalam skala peta yang lebih besar meningkat dengan cepat. Tingkat kebutuhan
tersebut berkaitan dengan program-program kerja untuk pengembangan
pembangunan nasional serta perkembangan industry (Jamal, dkk., 2014).

iii
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan

Dalam praktikum kali ini alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
antara lain:

Gambar 1. Laptop

Gambar 2. Pensil Warna

Gambar 3. Alat Tulis

Gambar 4. Peta Geologi

Gambar 5. Kertas Kalkir A3

iii
B. Diagram Alir

Adapun diagram alir yang digunakan dalam praktikum ini, yaitu:

Mulai

Menyiapkan Alat Dan Bahan

Menempelkan kertas kalkir di atas peta geologi yang


sudah dipilih

Menggambar Peta Geologi beserta legendanya


menggunakan OHP Marker dan pensil warna

Mewarnai peta geologi dan membedakan warna pada


jenis batuan yang berbeda

Gambar peta geologi Lembar Jmabi,


Sumatra

Selesai

Gambar 6. Diagram Alir

iii
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengamatan

Adapun Data Hasil pengamatan dapat dilihat dibagian lampiran

B. Pembahasan

Telah di laksanakan Praktikum Geologi Dasar pada tanggal 20 Oktober 2023 di


Laboratorium Goofisika Eksplorasi yang dimana praktikum ini membahas tentang
Peta Geologi, penyebaran batuan pada peta, penjelasan tentang jurus dan
kemiringan, penjelasan hukum V rules, skala azimuth dan skala kwadran dan yang
terakhir membahsa tentang symbol peta dan tanda litologi. Dalam penelitian
lapisan dan struktur geologi kita harus mengetahui kedudukan batuan di
permukaan bumi dengan mengukur arah penyebarannya dan juga kemiringan
batuan. Dalam ilmu Geologi, kedua elemen tersebut dinamakan Strike dan Dip.
Dip dan "Strike" adalah dua istilah yang merujuk pada orientasi dan posisi lapisan
batuan di lapangan. Mereka adalah komponen penting dalam pemetaan geologi.
DIP (Dip Angle atau Kemiringan) DIP merujuk pada sudut kemiringan dari suatu
lapisan batuan atau bidang geologi terhadap permukaan horizontal. Ini
menggambarkan sejauh mana lapisan batuan tersebut miring atau tegak terhadap
permukaan Bumi. DIP diukur dalam derajat dari bidang horizontal dan selalu
berhubungan dengan lapisan batuan yang miring. Nilai DIP berkisar antara 0°
(lapisan mendatar) hingga 90° (lapisan tegak). Informasi DIP membantu geolog
untuk memahami struktur geologi dan membentuk gambaran tentang bagaimana
lapisan-lapisan batuan tertumpuk dan terlipat dalam suatu daerah. Sedangkan
Strike (Arah Garis Kontak atau Arah) Strike adalah arah garis kontak antara
lapisan batuan atau bidang geologi dengan permukaan horizontal. Ini
menunjukkan arah relatif lapisan batuan terhadap utara geografis. Arah Strike
biasanya diukur dalam derajat searah jarum jam dari utara geografis (0°),
mengitari lingkaran 360°, sehingga memungkinkan sexeorang untuk dengan tepat
menentukan arah di mana lapisan batuan tersebut terbentang. Informasi STRIKE
sangat penting dalam pemetaan geologi karena membantu geolog untuk

iii
memahami distribusi relatif lapisan-lapisan batuan dan hubungan antara berbagai
struktur geologi dalam suatu daerah.

Dip dan Strike adalah dua konsep penting dalam geologi yang memiliki banyak
kegunaan dalam pemahaman, pemetaan, dan analisis geologi. Berikut adalah
beberapa kegunaan utama dari dip dan strike dalam geologi yaitu Pemetaan
Geologi, Dip dan Strike digunakan untuk membuat peta geologi yang akurat.
Mereka membantu geolog dalam menentukan orientasi, pola, dan hubungan antara
lapisan-lapisan batuan di lapangan. Kemudian dapat digunakan untuk Identifikasi
Struktur Geologi, Dengan informasi tentang, Dip dan Strike dapat
mengidentifikasi berbagai struktur geologi, seperti lipatan, retakan, patahan, dan
lipatan antiklin dan sinklin. Ini membantu dalam pemahaman lebih mendalam
tentang sejarah geologis suatu wilayah. Kemudian Perencanaan Pengeboran,
Dalam industri eksplorasi sumber daya alam, seperti minyak, gas, dan
pertambangan, Dip dan Strike digunakan untuk merencanakan lokasi pengeboran.
Mengetahui orientasi lapisan batuan dan arah Strike membantu dalam menentukan
titik masuk yang optimal. Eksplorasi Sumber Daya Alam Dalam eksplorasi
pertambangan, informasi DIP dan STRIKE digunakan untuk mengidentifikasi
zona mineralisasi dan penempatan deposit mineral yang berharga. Analisis
Injeksikan Fluida Dalam studi hidrogeologi dan analisis fluida di dalam kerak
bumi, DIP dan STRIKE membantu dalam pemahaman aliran fluida di dalam
lapisan batuan dan reservoir. Konstruksi dan Rekayasa Dalam rekayasa sipil dan
proyek konstruksi, pemahaman tentang DIP dan STRIKE sangat penting untuk
mengidentifikasi kemungkinan patahan atau zona lemah yang dapat
mempengaruhi stabilitas bangunan. Kemudian yang terakhir digunakan dalam
Manajemen Bencana. Dalam pemahaman dan manajemen bencana geologi,
seperti gempa bumi dan tanah longsor, pengetahuan tentang DIP dan STRIKE
dapat membantu mengidentifikasi zona-zona yang rentan terhadap peristiwa alam
yang merusak.

iii
Gambar 7. Gambaran Peta Geologi

Komponen yang terdapat di provinsi jambi antara lain terdapat Judul: Judul peta
memberikan informasi tentang area yang direpresentasikan, misalnya, "Lembar
Peta Pangkal Pinang." Kemudian skala peta Skala peta mengindikasikan
perbandingan antara jarak di peta dengan jarak sebenarnya di lapangan. Ini
memungkinkan pembaca untuk mengukur jarak dan memahami seberapa besar
atau kecil area yang diwakili oleh peta. legenda atau pun symbol peta yang
berbeda dengan symbol peta biasa, biasanya symbol peta bisa merujuk tentang
gamabaran persebaran batuan. Grid Koordinat: Peta seringkali memiliki grid
koordinat yang membantu dalam penentuan lokasi geografis yang tepat. Grid ini
dapat berupa garis lintang dan bujur atau sistem koordinat lainnya. Kotak arah:
Peta mungkin memiliki indikasi arah, seperti mata angin, untuk membantu
pembaca menentukan arah utara, selatan, timur, dan barat. Keterangan tambahan:
Beberapa peta mungkin juga menyertakan keterangan tambahan, catatan khusus,
atau informasi referensi lainnya yang dapat membantu dalam interpretasi peta.

Gambar 8. Peta Geologi Lembar Jambi

Jadi pada praktikum kali ini membahas tentang Peta Geologi. Peta Geologi adalah
adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, yang meliputi susunan
batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur dari masing-masing satuan batuan
tersebut. Pada praktikum kali ini kami diberikan tugas yaitu menggambarkan peta
geologi suatu wilayah pada kertas kalkir. Hal yang pertama yang harus dilakukan
yaitu menggambar peta geologi pada keras kalkir ukuran A3 kemudian warnain
peta geologi tersebut. Kemudian yang dilakukan selanjutnya adalah mengambar
legenda dan komponen lainnya. Ditinjau dari kondisi geologi Kota Jambi masuk
ke dalam cekungan Sumatera selatan sub cekungan Jambi, Sub-cekungan Jambi
berarah NE-SW. Terdiri dari 4 formasi yang berumur Tersier - Kuarter yaitu

iii
Endapan Aluvium (Qa), Formasi Kasai (QTK), Formasi Muara Enim (Tmpm) dan
Formasi Air Benakat dan di dominasi litologi batuan sedimen. Dilihat dari
struktur batuan, pada umumnya wilayah Kota Jambi terbentuk dari struktur batuan
endapan permukaan, batuan sedimen umur Miosen dan batuan sedimen umur
pliosen. Struktur batuan endapan permukaan pada umumnya tersebar di sebelah
utara Sungai Batanghari, meliputi Kecamatan Danau Teluk dan Kecamatan
Pelayangan. Sedangkan batuan sedimen umur Miosen tersebar di sebelah barat
wilayah Kota Jambi meliputi Kecamatan Kota Baru (BAPPEDA Kota Jambi,
2020). Ditinjau dari topografi Kota Jambi mempunyai elevasi yang rendah (0 – 40
M) dengan tingkat kemiringan lereng yang relatif datar – miring (0 – 15%) dan di
kelilingi oleh DAS Batanghari. Peta Geologi lembar jambi ini sudah berusia 30
tahun.

iii
V. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang di dapat dari praktikum kali ini antara lain:

1. Peta Geologi adalah gambaran tentang keadaan geologi suatu wilayah, yang
meliputi susunan batuan yang ada dan bentuk-bentuk struktur dari masing-masing
satuan batuan tersebut. Peta geologi dihasilkan dari pengamatan dan pengukuran
singkapan di lapangan yang kemudian diplot pada peta dasar.

2. Cara penulisan kedudukan lapisan batuan diukur dengan Kompas geologi di


lapangan, kerangka yang dipakai umumnya arah utara atau Selatan. Pada peta
geologi menggunakan tanda-tanda yang menunjukan jenis batuan, kedudukan,
serta struktur geologiyang ada pada daerah tersebut. Beberapa symbol yang umum
dipakai yaitu jurus, arah kemiringan, foliasi, sesar, dan antiklin.

3. Untuk membuat peta geologi yang harus dilakukan adalah mencetak peta
geologi kemudian mengambar peta tersebut di kertas kalkir ukuran A3 setelah
dibuat warna peta geologi tersebut.

iii
DAFTAR PUSTAKA

FTSP, I. (2016). Analisa Hasil Pengolahan Citra Terrasar-X dan Landsat 8 untuk Pemetaan
Geologi Lembar Mojokerto (1508-62) Jawa Timur. Jurnal Geosaintek, 2(01).

Herman Mulyana, T Chairil Basri, Herman Moechtar, Jurnal Geologi dan Sumberdaya
Mineral 20 (1), 15-24, 2010

Jamal, K. D. K., Bahri, S., & Sidarto, S. INTERPRETASI GEOLOGI BERBASIS DATA
INDERAAN JAUH: RAPID MAPPING UNTUK PEMUTAKHIRAN PETA
GEOLOGI, SKALA 1: 50.000 LEMBAR SUMBER, JAWA BARAT.

RIDUAN, A. LAPORAN PEMETAAN GEOLOGI

Wahyuni, A., Fuadi, N., Zelviani, S., Ayu, D., Aminah, A., Azyurah, Z., & Nur, F. (2019).
PENGUKURAN STRIKE DAN DIP DI DESA PADAELO’KECAMATAN
MALLAWA KABUPATEN MAROS SULAWESI SELATAN. JFT: Jurnal
Fisika dan Terapannya, 6(1), 47-54.

iii
LAMPIRAN

iii
Nama : Yuni Eka Pratiwi

NPM : 2315051007

Kelompok :1

Matkul : Praktikum Geologi Dasar

Lampiran 1

Pretest Geologi Dasar

iii
iii
Lampiran 2

TUGAS PRAKTIKUM GEOLOGI DASAR

iii

Anda mungkin juga menyukai