Pendahuluan
Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatan
lahan, air dan sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi menyajikan
sebaran dari batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang
merupakan penyajian ilmiah yang paling baik yang menghasilkan informasi yang
dibutuhkan oleh para pengambil keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah
sumberdaya yang bernilai dari resiko bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam
pemanfaatan lahan.
12.2. Peta Geologi
12.2.1. Definisi
1. Peta geologi adalah bentuk ungkapan data dan informasi geologi suatu
daerah/wilayah /kawasan dengan tingkat kualitas berdasarkan skala.
2.Peta geologi menggambarkan informasi sebaran dan jenis serta sifat batuan, umur,
stratigrafi, stuktur, tektonika, fisiografi dan sumberdaya mineral serta energi.
3.Peta geologi disajikan berupa gambar dengan warna, simbol dan corak ataugabungan
ketiganya. Penjelasan berisi informasi, misalnya situasi daerah, tafsiran dan rekaan
geologi, dapat diterangkan dalam bentuk keterangan pinggir.
12.2.2. Pengertian
1).Skala peta merupakan skala perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya
yang dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya.
2).Peta geologi berskala 1:250.000 dan yang lebih besar (1:100.000; 1:50.000 dan
seterusnya) disebut peta geologi skala besar, bertujuan menyediakan informasi geologi.
3).Peta geologi berskala 1:50.000 menyajikan informasi yang lebih rinci dari peta
geologi berskala 1:100.000 dan seterusnya.
4).Peta geologi berskala 1:500.000 dan yang lebih kecil (1:1.000.000; 1:2.000.000 dan
1:5.000.000) disebut peta geologi berskala kecil, bertujuan menyajikan tataan geologi
5).Kualitas peta geologi dapat dibedakan atas peta geologi standar dan peta geologi
tinjau/ permulaan .
6).Peta geologi standar adalah peta geologi yang dalam penyajiannya memenuhi seperti
persyaratan teknis yang tercantum dalam uraian 2 dengan proses pembuatan mengikuti
seperti dalam unsur tambahan utama uraian 3.
7).Peta geologi tinjau/permulaan adalah peta geologi yang dalam penyajian
danpembuatannya belum seluruhnya mengikuti kaidah-kaidah peta geologi standar.
8).Peta geologi dibedakan atas peta geologi sistematik dan peta geologi tematik.
9).Peta geologi sistematik adalah peta geologi yang menyajikan data dasar geologi
dengan nama dan nomor lembarnya mengacu pada SK Ketua Bakosurtanal No.
019.2.2/1/1975 atau SK Penggantinya.
10). Peta geologi tematik adalah peta geologi yang menyajikan data geologi untuk
tujuan tertentu, misalnya peta geologi teknik, peta geologi kuarter.
11). Seluruh wilayah daratan Indonesia tercakup dalam peta geologi sistematik dari
berbagai skala sebagai berikut :
12).Peta geologi diterbitkan oleh instansi pemerintah atau badan usaha yang ditunjuk
pemerintah. Instansi yang berwenang menerbitkan peta geologi sistematik adalah
PusatPenelitian dan Pengembangan Geologi (disingkat P3G), Direktorat Jenderal
Geologi dan Sumberdaya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi Republik
Indonesia.
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan
dapat menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk
misalnya untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran,
memprediksi bencana longsor, gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik
sumberdaya mineral dan energi, manajemen lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan
lain sebagainya. Informasi yang ada pada peta geologi sangat dibutuhkan bagi para
pengambil kepurtusan, baik untuk keperluan sektor publik maupun swasta, seperti
misalnya dalam penentuan rencana rute suatu jalan, sistem “cut and fill” pada
pembutan jalan di medan yang berbukit-bukit. Peta geologi juga dipakai dalam
“benefit-cost analysis” untuk memperkecil ketidak pastian dan potensi penambahan
biaya.
Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan dan
komposisi batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap di permukaan bumi
maupun yapermukaan melalui pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur
geologi dengan menggunakan kompas geologi serta melakukan penafsiran geologi,
baik secara induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan menggunakan
simbol atau warna. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, seperti Sistem
Informasi Geografi (SIG) maka aspek pemetaan geologi mengalami perubahan, yaitu
dengan tersedianya piranti lunak (software) sebagai alat bantu yang memungkinkan
ukuran (geometri) dan karakteristik dari suatu tubuh batuan dan kenampakan geologi
lainnya disimpan secara elektronik (dalam format digital), ditelusuri,dianalisa, dan
disajikan untuk berbagai keperluan.
Pemetaan geologi lapangan secara tradisi dilakukan dilapangan dan peralatan untuk
pekerjaan lapangan meliputi antara lain: buku catatan lapangan, peta topografi (peta
dasar), kompas geologi, lensa stereoskop, palu geologi, kamera, serta peralatan tulis
lainnya.
Gambar 12-1Kompas Geologi merk “Brunton” yang umum digunakan dalam pemetaan
Setiap unsur geologi dianggap sebagai bentuk bentuk yang sederhana, batas
satuan batuan, sesar, diperlakukan sebagai bidang-bidang teratur yang dapat diukur
kedudukannya dan digambarkan dalam peta. Peta geologi pada hakekatnya merupakan
gambar teknik yang memperlihatkan sebaran satuan satuan batuan dan secara teknis
dapat dipertanggungjawabkan. Berkat perkembangan teknologi saat ini,
memungkinkan pemanfaatan GPS (Global Positioning System) untuk penentuan lokasi
dari obyek-obyek geologi secara akurat serta penggunaan Computer Note-book (Lap
Top) dan PDA (Personal Digital Assistant) untuk mencatat dan merekam data geologi
langsung di lapangan.
Pada pemetaan geologi, para ahli geologi tidak saja melakukan observasi dan
pencatatan akan tetapi juga melakukan analisa dan penfsiran di lapangan, seperti
menentukan jenis sesar, hubungan antar satuan batuan dan lain sebagainya.Semua hasil
pekerjaan lapangan yang berupa hasil pengukuran kedudukan batuan, lokasi-lokasi
singkapan batuan dan unsur-unsur geologi lainnya harus diplot pada peta dasar dan
pekerjaaan analisis terhadap hubungan antar batuan atau satuan batuan juga harus
dilakukan dan dipecahkan di lapangan. Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan dan
dilakukan di lapangan, seperti misalnya analisa paleontologi, analisa petrografi,
maupun analisa sedimentologi, maka diperlukan pengambilan contoh batuan guna
keperluan analisis di laboratorium. Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan
adalah suatu peta geologi beserta penampang geologinya yang mencakup uraian dan
penjelasan dari bentuk bentuk bentangalam atau satuan geomorfologinya, susunan
batuan atau stratigrafinya, struktur geologi yang berkembang beserta gaya yang bekerja
dan waktu pembentukannya dan sejarah geologinya.
Pada gambar 12-2 diperlihatkan aktivitas yang dilakukan pada proses pemetaan
geologi lapangan yang meliputi antara lain:melakukan pengamatan/ observasi
singkapan batuan, mendiskripsi batuan pada singkapan-singkapan yang dijumpai di
lapangan, melakukan pengukuran kedudukan batuan,pengukuran unsur unsur struktur
geologi, dan unsur-unsur geologi lainnya, mencatat hasil pengamatan kedalam buku
catatan lapangan, dan menentukan lokasi singkapan-singkapan batuan di lapangan.
Penentuan lokasi singkapan-singkapan batuan dapat dilakukan dengan KOMPAS
maupun dengan alat navigasi yang dikenal sebagai GPS.
Gambar 12-2 Observasi dan pemerian batuan dilapangan
Gambar 12-11 Cara penggambaran kedudukan lapisan secara skala Azimut dan
Kwadran
Lazimnya lebih sering dipakai skala azimuth karena lebih praktis karena selalu ditulis
Tujuan utama dari kebanyakan survei geologi adalah menghasilkan suatu peta
geologi.Pada masa sekarang survei geologi tidak saja untuk menghasilkan peta geologi,
akan tetapi menyimpannya menjadi suatu basisdata dari berbagai jenis peta geologi
maupun peta geologi teknik.Kebutuhan terhadap rancangan “model data” untuk
basisdata peta geologi menjadi sesuatu yang penting, terutama yang berkaitandengan
konsep 3 dimensi terutama hubungan antar satuan batuan, patahan/sesar, dan obyek
geologi lainnya di peta. Hal ini menjadi tantangan kedepan mengingat piranti lunak
untuk mengelola basisdata bersifat dinamis dan perancangan basisdata juga
berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi. Dengan teknologi
informasi memungkinkan data geologi dapat saling dipertukarkan diantara
lembaga/instansi dan atau antar pengguna. Pertukaran data geologi dapat dilakukan
dalam berbagai format. Pada masa sekarang, seorang ahli geologi harus melakukan re-
evaluasi bagaimana mengelola informasi di lapangan, informasi apa saja yang perlu
dikumpulkan dan untuk keperluan apa serta tambahan informasi apa saja yang
dibutuhkan oleh suatu peta. Basisdata peta dalam format digital dapat dengan mudah
di update jika ada tambahan informasi baru.
Untuk mendapatkan peta saat ini orang tidak perlu lagi mencarinya ke toko toko atau
kantor-kantor yang menyediakan peta. Melalui SIG dan internet memungkinkan orang
mendapatkan peta yang diinginkan. Peta dan Basisdata saat ini tersedia di internet
dalam berbagai format. Beberapa format seperti Adope @, atau format PDF dirancang
untuk penyajian visual dari suatu peta dan untuk hal tersebut tidak memerlukan piranti
lunak khusus. Menyediaan akses ke publik seperti untuk analisa tanpa harus membeli
piranti lunaknya. Sejumlah agen dan vendor sudah berpengalaman dengan piranti lunak
yang memungkinkan pengguna untuk melihat peta melalui query yang dikirimkan dan
melihat hasilnya melalui suatu Web browser.
Teknologi internet saat ini telah berkembang secara luas dan membuktikan bahwa cara
ini lebih efektif dan efisien, karena:
Perkembangan baru dalam pemetaan dan penyiapan produk peta dimungkinkan karena
perkembangan teknologi informasi dan SIG, namun demikian perkembangan teknologi
informasi tidak merubah dasar dasar pengetahuan geologi itu sendiri, akan tetapi hanya
mencakup perubahan pada teknik pengorganisasian data, pemeliharaan, dan analisis
data peta serta meningkatkan pemanfaatan oleh masyarakat maupun ilmuwan.
Data geologi umumnya disajikan dalam bentuk berbagai jenis peta, antara lain: Peta
Geohidrologi,Peta Geologi Teknik, Penampang Geologi, Laporan Geologi dsb. Peta
geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai jenis batuan dan struktur
geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber informasi geologi dari suatu wilayah
akan bermanfaat bagi para perencana maupun pelaksana dalam bidang:
RINGKASAN
Peta adalah suatu penyajian pada bidang datar dari seluruh atau sebagian unsur
permukaan bumi yang digambar dalam skala tertentu.
Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan dapat
menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk misalnya
untuk penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran, memprediksi bencana
longsor,gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi,
manajemen lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya
Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh
batuan,penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar
satuan batuan serta merangkum berbagai data lainnya dan juga merupakan gambaran
teknis dari permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang mempunyai arah,
unsur-unsurnya yang merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang
mempunyai kedudukan yang pasti.
DAFTAR PUSTAKA