Anda di halaman 1dari 10

Bab 11.

Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

11 Bab 11
Dasar-Dasar
Pemetaan Geologi

11.1 Peta Geologi

Peta geologi pada dasarnya merupakan suatu sarana untuk menggambarkan tubuh batuan,
penyebaran batuan, kedudukan unsur struktur geologi dan hubungan antar satuan batuan
serta merangkum berbagai data lainnya. Peta geologi juga merupakan gambaran teknis dari
permukaan bumi dan sebagian bawah permukaan yang mempunyai arah, unsur-unsurnya
yang merupakan gambaran geologi, dinyatakan sebagai garis yang mempunyai kedudukan
yang pasti.

Pada dasarnya peta geologi merupakan rangkaian dari hasil berbagai kajian lapangan. Hal ini
pula yang menyebabkan mengapa pemetaan geologi diartikan sama dengan geologi
lapangan. Peta geologi umumnya dibuat diatas suatu peta dasar (peta topografi/rupabumi)
dengan cara memplot singkapan-singkapan batuan beserta unsur struktur geologinya diatas
peta dasar tersebut. Pengukuran kedudukan batuan dan struktur di lapangan dilakukan
dengan menggunakan kompas geologi. Kemudian dengan menerapkan hukum-hukum
geologi dapat ditarik batas dan sebaran batuan atau satuan batuan serta unsur unsur
strukturnya sehingga menghasilkan suatu peta geologi yang lengkap

Peta geologi dibuat berlandaskan dasar dan tujuan ilmiah dimana memanfaatan lahan, air
dan sumberdaya ditentukan atas dasar peta geologi. Peta geologi menyajikan sebaran dari
batuan dan tanah di permukaan atau dekat permukaan bumi, yang merupakan penyajian
ilmiah yang paling baik yang menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh para pengambil
keputusan untuk mengidentifikasi dan mencegah sumberdaya yang bernilai dari resiko
bencana alam dan menetapkan kebijakan dalam pemanfaatan lahan.

101
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

11.2 Pemetaan Geologi

Pemetaan geologi adalah suatu proses ilmiah yang bersifat interpretasi dan dapat
menghasilkan berbagai jenis peta untuk berbagai macam tujuan, termasuk misalnya untuk
penilaian kualitas air bawah tanah dan resiko pencemaran, memprediksi bencana longsor,
gempabumi, erupsi gunungapi, karakteristik sumberdaya mineral dan energi, manajemen
lahan dan perencanaan tataguna lahan, dan lain sebagainya.

Informasi yang ada pada peta geologi sangat dibutuhkan bagi para pengambil kepurtusan,
baik untuk keperluan sektor publik maupun swasta, seperti misalnya dalam penentuan
rencana rute suatu jalan, sistem “cut and fill” pada pembutan jalan di medan yang berbukit-
bukit. Peta geologi juga dipakai dalam “benefit-cost analysis” untuk memperkecil ketidak
pastian dan potensi penambahan biaya.

Dalam pemetaan geologi, seorang ahli geologi harus mengetahui susunan dan komposisi
batuan serta struktur geologi, baik yang tersingkap di permukaan bumi maupun yang berada
di bawah permukaan melalui pengukuran kedudukan batuan dan unsur struktur geologi
dengan menggunakan kompas geologi serta melakukan penafsiran geologi, baik secara
induksi dan deduksi yang disajikan diatas peta dengan menggunakan simbol atau warna.

Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, seperti Sistem Informasi Geografi (SIG)
maka aspek pemetaan geologi mengalami perubahan, yaitu dengan tersedianya piranti lunak
(software) sebagai alat bantu yang memungkinkan ukuran (geometri) dan karakteristik dari
suatu tubuh batuan dan kenampakan geologi lainnya disimpan secara elektronik (dalam
format digital), ditelusuri, dianalisa, dan disajikan untuk berbagai keperluan. Dengan
memanfaatkan teknologi SIG, memungkinkan para ahli melakukan analisa spasial, misalnya
dalam mencari sebaran polusi yang mungkin terjadi disekitar suatu sumur bor didasarkan
atas sifat sifat batuannya (porositas dan permeabiliatas), penentuan rute rencana jalan
dengan menghindari wilayah wilayah yang rawan longsor dan daerah daerah yang lerengnya
tidak stabil. SIG juga menyediakan peta-peta geologi dan fasilitas untuk keperluan analisa
geologi bagi para pengguna, baik akhli geologi maupun yang bukan.

11.3 Metoda Pemetaan Geologi Lapangan

Pemetaan geologi lapangan secara tradisi dilakukan dilapangan dan peralatan untuk
pekerjaan lapangan meliputi antara lain: buku catatan lapangan, peta topografi (peta dasar),
kompas geologi, lensa stereoskop, palu geologi, kamera, serta peralatan tulis lainnya.

102
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Gambar 11.1 Kompas Geologi merk “Brunton” yang umum digunakan dalam pemetaan

Pekerjaan pemetaan geologi lapangan mencakup observasi dan pengamatan singkapan


batuan pada lintasan yang dilalui, mengukur kedudukan batuan, mengukur unsur struktur
geologi, pengambilan sampel batuan, membuat catatan pada buku lapangan dan mem-plot
data geologi hasil pengukuran keatas peta topografi (peta dasar).

Catatan hasil observasi lapangan biasanya dibuat dengan menggunakan terminologi


deskripsi batuan yang baku terutama dalam penamaan batuan. Tatanama batuan dan
pengelompokkan satuan batuan harus mengikuti aturan Sandi Stratigrafi. Penentuan lokasi
singkapan dengan menggunakan kompas serta membuat sketsa singkapan dan
mendokumentasikan melalui kamera. Pada dasarnya, peta geologi disusun dan diolah di
lapangan melalui kegiatan lapangan, kemudian disempurnakan setelah dibantu dengan hasil
analisa di laboratorium (petrologi / petrografi, paleontologi, radiometri dsb), analisa struktur
dan studi literatur dan data sekunder.

Setiap unsur geologi dianggap sebagai bentuk bentuk yang sederhana, batas satuan batuan,
sesar, diperlakukan sebagai bidang-bidang teratur yang dapat diukur kedudukannya dan
digambarkan dalam peta. Peta geologi pada hakekatnya merupakan gambar teknik yang
memperlihatkan sebaran satuan satuan batuan dan secara teknis dapat
dipertanggungjawabkan.

Berkat perkembangan teknologi saat ini, memungkinkan pemanfaatan GPS (Global


Positioning System) untuk penentuan lokasi dari obyek-obyek geologi secara akurat serta
penggunaan Computer Note-book (Lap Top) dan PDA (Personal Digital Assistant) untuk
mencatat dan merekam data geologi langsung di lapangan. Pada pemetaan geologi, para
ahli geologi tidak saja melakukan observasi dan pencatatan akan tetapi juga melakukan
analisa dan penfsiran di lapangan, seperti menentukan jenis sesar, hubungan antar satuan
batuan dan lain sebagainya.

103
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Gambar 11.2 Unsur-unsur “Struktur Perlapisan Batuan” yang harus diukur dengan
menggunakan Kompas Geologi adalah : Strike (Jurus Perlapisan Batuan),
Direction of dip ( Arah Kemiringan Lapisan Batuan), dan Angle of dip (
Besaran Kemiringan Lapisan Batuan).

Semua hasil pekerjaan lapangan yang berupa hasil pengukuran kedudukan batuan, lokasi-
lokasi singkapan batuan dan unsur-unsur geologi lainnya harus diplot pada peta dasar dan
pekerjaaan analisis terhadap hubungan antar batuan atau satuan batuan juga harus
dilakukan dan dipecahkan di lapangan. Hal-hal yang tidak dapat dikerjakan dan dilakukan di
lapangan, seperti misalnya analisa paleontologi, analisa petrografi, maupun analisa
sedimentologi, maka diperlukan pengambilan contoh batuan guna keperluan analisis di
laboratorium.

Hasil akhir dari suatu pemetaan geologi lapangan adalah suatu peta geologi beserta
penampang geologinya yang mencakup uraian dan penjelasan dari bentuk bentuk
bentangalam atau satuan geomorfologinya, susunan batuan atau stratigrafinya, struktur
geologi yang berkembang beserta gaya yang bekerja dan waktu pembentukannya dan
sejarah geologinya.

Pada gambar 11.3 sampai gambar 11.6 diperlihatkan aktivitas yang dilakukan pada proses
pemetaan geologi lapangan yang meliputi antara lain: melakukan pengamatan / observasi
singkapan batuan, mendiskripsi batuan pada singkapan-singkapan yang dijumpai di
lapangan, melakukan pengukuran kedudukan batuan, pengukuran unsur unsur struktur
geologi, dan unsur-unsur geologi lainnya, mencatat hasil pengamatan kedalam buku catatan
lapangan, dan menentukan lokasi singkapan-singkapan batuan di lapangan. Penentuan
lokasi singkapan-singkapan batuan dapat dilakukan dengan KOMPAS maupun dengan alat
navigasi yang dikenal sebagai GPS.

104
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Gambar 11.3 Observasi dan pemerian batuan dilapangan

Gambar 11.4 Pengukuran Jurus dan Kemiringan lapisan batuan dengan menggunakan kompas

Gambar 11.5 Pengukuran dan pencatatan dalam buku catatan lapangan

Gambar 11.6 Penentuan lokasi dari singkapan batuan dilapangan dengan menggunakan GPS

105
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Pada gambar 11.7 diperlihatkan ploting hasil pengamatan dan pengukuran batuan-batuan
yang dijumpai disepanjang lintasan di daerah yang dipetakan.

Gambar 11.7 Contoh hasil ploting data geologi pada peta dasar. Pada gambar
tampak hasil pengukuran unsur-unsur geologi berupa: kedudukan
batuan (strike/dip), jenis struktur geologi (arah liniasi
sesar/patahan), dan batas satuan batuan serta lokasi pengamatan.

Pemetaan geologi dapat juga dilakukan dengan bantuan potret udara sebagai peta
dasarnya. Untuk kepentingan pemetaan, potret udara yang diperlukan adalah potret udara
yang saling overlap. Dengan mempergunakan stereoskop, maka kenampakkan 3 dimensi
dari daerah yang akan dipetakan dapat diperoleh. Pemetaan dilakukan dengan cara
penafsiran terhadap karakteristik batuan dan struktur geologi yang tampak di dalam potret.

Untuk mendapatkan peta geologi yang maksimal maka diperlukan pengecekkan lapangan,
terutama pada beberapa lokasi yang dianggap penting dan merupakan kunci dari hasil
penafsiran potret udara.

106
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Gambar 11.8 Sepasang potret udara stereoskopik wilayah Villanueva, New Mexico,
dipotret tahun 1984. Skala asli potret adalah 1:24,000, tampak pada
gambar skala potret sudah direduksi. Potret diatas diambil secara
overlap sehingga dengan menggunakan stereokop lensa dapat dilihat
kenampakan 3 dimensi dan dapat dipakai untuk pemetaan.

11.4 Basis Data Peta Geologi

Tujuan utama dari kebanyakan survei geologi adalah menghasilkan suatu peta geologi. Pada
masa sekarang survei geologi tidak saja untuk menghasilkan peta geologi, akan tetapi
menyimpannya menjadi suatu basisdata dari berbagai jenis peta geologi maupun peta
geologi teknik.

Kebutuhan terhadap rancangan “model data” untuk basisdata peta geologi menjadi sesuatu
yang penting, terutama yang berkaitan dengan konsep 3 dimensi terutama hubungan antar
satuan batuan, patahan/sesar, dan obyek geologi lainnya di peta. Hal ini menjadi tantangan
kedepan mengingat piranti lunak untuk mengelola basisdata bersifat dinamis dan
perancangan basisdata juga berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi.

Dengan teknologi informasi memungkinkan data geologi dapat saling dipertukarkan diantara
lembaga/instansi dan atau antar pengguna. Pertukaran data geologi dapat dilakukan dalam
berbagai format. Pada masa sekarang, seorang ahli geologi harus melakukan re-evaluasi
bagaimana mengelola informasi di lapangan, informasi apa saja yang perlu dikumpulkan
dan untuk keperluan apa serta tambahan informasi apa saja yang dibutuhkan oleh suatu

107
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

peta. Basisdata peta dalam format digital dapat dengan mudah di update jika ada tambahan
informasi baru.

Gambar 11.9 Contoh peta geologi yang dapat dipakai untuk mengidentifikasikan lokasi
bencana geologi, lokasi sumberdaya mineral, maupun untuk
perencanaan tataguna lahan

108
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

Gambar 11.10 Contoh Legenda pada peta geologi

109
Gambar 11.11 Contoh Keterangan pada peta geologi
Bab 11. Dasar-Dasar Pemetaan Geologi Buku Panduan Praktikum Geologi Dasar Tahun Ajaran 2016-2017
_______________________________________________________________________________________________

11.4 Penelusuran Data Geologi

Untuk mendapatkan peta saat ini orang tidak perlu lagi mencarinya ke toko toko atau
kantor-kantor yang menyediakan peta. Melalui SIG dan internet memungkinkan orang
mendapatkan peta yang diinginkan. Peta dan Basisdata saat ini tersedia di internet dalam
berbagai format. Beberapa format seperti Adope @, atau format PDF dirancang untuk
penyajian visual dari suatu peta dan untuk hal tersebut tidak memerlukan piranti lunak
khusus. Menyediaan akses ke publik seperti untuk analisa tanpa harus membeli piranti
lunaknya. Sejumlah agen dan vendor sudah berpengalaman dengan piranti lunak yang
memungkinkan pengguna untuk melihat peta melalui query yang dikirimkan dan melihat
hasilnya melalui suatu Web browser. Teknologi internet saat ini telah berkembang secara
luas dan membuktikan bahwa cara ini lebih efektif dan efisien, karena:

1. Meningkatnya ketersediaan informasi geologi dalam bentuk digital


2. Standarisasi struktur basisdata dan pertukaran format data
3. Meningkatnya bandwidth internet, memungkinkan download data yang besar secara
cepat.
4. Kemajuan dalam piranti lunak untuk melayani data peta.

Perkembangan baru dalam pemetaan dan penyiapan produk peta dimungkinkan karena
perkembangan teknologi informasi dan SIG, namun demikian perkembangan teknologi
informasi tidak merubah dasar dasar pengetahuan geologi itu sendiri, akan tetapi hanya
mencakup perubahan pada teknik pengorganisasian data, pemeliharaan, dan analisis data
peta serta meningkatkan pemanfaatan oleh masyarakat maupun ilmuwan.

11.5 Manfaat dan Kegunaan Peta Geologi


Data geologi umumnya disajikan dalam bentuk berbagai jenis peta, antara lain: Peta
Geohidrologi, Peta Geologi Teknik, Penampang Geologi, Laporan Geologi dsb. Mengapa
orang membutuhkan data geologi ? Data geologi dibutuhkan untuk menunjang upaya-upaya
manusia dalam:

Peta geologi sebagai peta yang menggambarkan sebaran berbagai jenis batuan dan struktur
geologi dalam suatu peta dan merupakan sumber informasi geologi dari suatu wilayah akan
bermanfaat bagi para perencana maupun pelaksana dalam bidang:
1. Keteknikan (Pembangunan Pondasi Bendungan, Jalan Raya, Daya Dukung Lahan,
Daerah Rawan Longsor, Daerah Rawan Banjir, dll)
2. Perencanaan Wilayah dan Kota (Perencanaan Tata Ruang)
3. Pertambangan (Potensi Bahan Galian Ekonomis)
4. Perminyakan (Potensi Sumberdaya Gas dan Minyakbumi)
5. Industri (Potensi Sumberdaya Air dan Mineral).

110

Anda mungkin juga menyukai