Anda di halaman 1dari 10

Pada skala waktu geologi Zaman Kuarter juga dikenal sebagai zaman

dimana tanda-tanda kehidupan/peradaban manusia muncul, Zaman Kuarter

berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Ciri-ciri zaman kuarter :

1. Sudah terdapat manusia modern (Homo sapiens)

2. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu

3. Keadaan alam masih liar dan labil

4. Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir Kala Pleistosen

5. Daratan di bumi mulai terpecah karena es mencair

6. Manusia purba sudah punah

Zaman kuarter sendiri kemudian terbagi menjadi dua kala, yaitu Kala Holosen dan

Kala Pleistosen.

4.2.2. Kala Holosen

a) Kala Pleistosen (Dilluvium) 1,8 0,01 Juta Tahun Lalu

Kala Pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala

Pleistosen menjadi sangat penting karena pada masa ini mulai muncul manusia

purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya

dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.

Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara

sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang

jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut

turun disertai dengan naiknya permukaan bumi di berbagai tempat. Karena


adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi, banyak hutan,

termasuk Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat)

dan Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Malaysia barat

bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan kemudian ke benua Asia.

Bergitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir terus ke Filipina. Antara Jawa

Timur dengan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara.

Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman es. Temperatur

naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik

dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak

daratan terpisah oleh laut dan selat. Pada Kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu

tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gajah

berbulu tebal), sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke daerah tropis.

Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang

melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui Formosa, Filipina, ke

Kalimantan , Jawa dan Sulawesi (jalan timur). Garis Wallace adalah garis antara

selat makassar dan lombok yang merupakan batas antara dua jalan

penyeberangan binatang tersebut.

Selain itu juga, terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia.

Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis dalam

jumlah besar di Peking (China) yang sejenis dengan Pitecanthropus erectus dari

Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya adalah ditemukannya alat-alat pacitan di

China, Burma (Myanmar) dan Malaysia. Sedangkan Homo wajakensis yang


merupakan nenek moyang bangsa Austrolid pada masa Pleistosen Tengah dan

Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai

ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku Aborigin.

b) Kala Holosen (Alluvium) 0,01 Juta Tahun Lalu Sekarang

Pada awal Kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap,

sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan

Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan

demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian

muncul manusia cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang.

Geologi Kuarter, yang sering juga disebut sebagai geologi muda,

mencakup proses serta peristiwa geologi di planet bumi sejak lebih kurang 2 juta

tahun yang lalu hingga sekarang, meliputi Kala Pleistosen dan Holosen. Bila kita

perhatikan peta geologi kawasan darat Indonesia, hampir 80-90 persen tertutup

endapan Kuarter. Terdiri dari endapan aluvial pantai, sungai, rawa, danau,

endapan klastik dan piroklastik hasil aktivitas vulkanik gunungapi, endapan teras

sungai dan pantai, endapan terumbu, serta sebagian tanah hasil pelapukan

batuan.

Geologi Kuarter memegang peranan penting di Indonesia, terutama di

bidang pengembangan wilayah, mengingat sebagian besar wilayah Indonesia

ditutupi batuan yang dibentuk pada kurun waktu muda dan pendek dalam skala
waktu geologi. Secara umum, produk-produk Geologi Kuarter dapat dikategorikan

sebagai: Sumber daya (resources) dan sebagai kendala (pembatas/limitasi).

Geologi Kuarter menjadi penting untuk diteliti karena proses geologi yang

terjadi sangat dinamis, dan dapat kita saksikan secara langsung seperti peristiwa

gempa bumi dan tsunami, longsor amblesan, banjir dan lain-lainnya yang secara

langsung dapat merusak hasil-hasil pembangunan (Natural Disaster). Lingkungan

geologi Kuarter adalah salah satu produk dari proses geologi yang sifatnya sangat

dinamis, dengan kata lain dapat mengalami perubahan dalam waktu yang relatif

singkat. Perubahan tersebut dapat terjadi secara alamiah dan dapat pula terjadi

oleh akibat dari aktivitas manusia. Ada beberapa peristiwa geologi penting yang

terjadi pada zaman Kuarter:

1. Manusia muncul dalam zaman Kuarter yang mencakup 2.6 juta tahun yang

lalu.

2. Manusia hidup di lingkungan geologi Kuarter ( batuan, endapan, bentang

alam) yang sangat penting bagi tata guna tanah dan pertanian.

3. Aktivitas Geologi Kuarter sangat dinamis, seperti :

Perubahan muka laut

Perubahan Iklim (Pemanasan Global)

Pergerakan lempeng yang sangat aktif

Kegiatan Vulkanisme

Gempabumi
Longsor, sedimentasi, abrasi pantai

Banjir

4. Terdapat bahan galian golongan non migas dan batubara (pasir, kerikil,

lempung, batugamping, trass dll.)

5. Terdapat sumber daya mineral seperti emas, intan, illimenit, monasit (placer

deposits) serta terjadinya laterisasi seperti bauxite, nikel dll.

Material penyusun Zaman Kuarter dibentuk oleh material sedimen lepas

(unconsodilated sediments) yang rentan terhadap perubahan daya dukung. Di lain

pihak, wilayah ini merupakan lahan yang subur sehingga pemukiman penduduk

berkembang dengan sangat pesatnya. Konsekuensinya, fungsi lahan mengalami

perubahan serta terganggunya keseimbangan lingkungan, yang disebabkan oleh:

Ledakan pertumbuhan penduduk dan industri

Hilangnya/menyusut/berkurangnya lahan pertanian subur

Pengembangan wilayah yang tidak terkontrol

Perusakan Ekosistem

Cadangan dan mutu air bersih yang semakin menurun

Potensi Sumber daya mineral

Terdapat bahan galian non migas dan batubara


Gambar 1. Zaman Kuarter pada Skala Waktu Geologi (Encylopedia
Britannica Inc., 2005)
Proses-proses alam yang mempengaruhi kondisi Geologi Kuarter baik

berupa interaksi antara biosfer, hidrosfer, atmosfer dan litosfer, sehingga

menyebabkan tatanan geologi Kuarter di Indonesia menjadi sangat kompleks.

Gambar 1. Interaksi proses alam yang mempengaruhi kondisi geologi


pada Zaman Kuarter.

Produk dan proses geologi yang terjadi seperti aktivitas tektonik,

muntahan material gunungapi, efek gempabumi, sedimentasi, abrasi dan erosi

dapat menyebabkan terjadinya perubahan fungsi lahan yang konsekuensinya

dapat pula merusak lingkungan. Selain itu, proses dan produk geologi juga sangat

mempengaruhi dinamika pembentukan bentang alam dimana manusia tinggal di

atasnya.
Proses-proses geologi tersebut, merupakan salah satu kendala dalam

melaksanakan pengembangan wilayah. Oleh karena itu, para ahli geologi Kuarter

harus mampu menganalisis proses-proses geologi tersebut, sehingga dapat

menyajikan informasi yang lengkap dan rinci untuk menghindari atau

meminimalisis kerugian material dan korban jiwa.

Sebaliknya, selain dapat menimbulkan efek negatif terhadap kehidupan

manusia, proses geologi kuarter juga dapat berdampak positif terhadap kehidupan

manusia. Keterdapatan endapan plaser berupa emas, timah, intan, biji besi, dan

lainnya merupakan salah contoh dampak positif produk geologi kuarter bagi umat

manusia. Faktor-faktor tersebut mempelihatkan hubungan yang sangat erat

antara kegiatan/aktivitas manusia dan lingkungan geologi Kuarter. Oleh karena

itu, studi geologi Kuarter khususnya yang mencakup genesa dan produk sangat

terkait dengan pembentukan lingkungan dan kehidupan manusia.

Faktor eksternal pada studi geologi kuarter yaitu berupa proses yang

berasal dari luar bumi antara lain perubahan iklim, erosi, sedimentasi dan lain lain.

Adapun faktor internal yang dapat menggangu kesetimbangan lingkungan antara

lain yaitu berupa aktifitas vulkanik, tektonik, dan keterdapatan sumber daya

mineral dan energi.

Berdasarkan uraian singkat di atas maka kajian Geologi Kuarter di

fokuskan ke dalam empat pokok utama penelitian yaitu:

1. Geodinamika Kuarter, mencakup kebencanaan (Gempa bumi) khususnya di

fokuskan kepada indentifikasi sesar aktif, serta mengetahui kinematika


genesa dari sesar tersebut. Selain itu, mengetahui dampak yang dapat

menjadi kendala terhadap pengembangan wilayah mengingat produk

tektonik tersebut dapat mengakibatkan terjadinya deformasi landform.

2. Lingkungan Geologi Kuarter, mengkaji kerusakan atau perubahan fungsi

lahan akibat percepatan pembangunan yang tidak diimbangi dengan

perencanaan yang matang.

3. Sumber Daya Mineral, mencakup penelitian terhadap sumber daya geologi

lainnya, seperti emas, nikel dan lainnya.

4. Geosience, merupakan aspek penting dalam mengembangkan keilmuan

Geologi Kuarter, seperti mengungkapkan proses proses geologi Kuarter yang

sedang dan akan berlangsung dimasa mendatang, serta memecahkan

masalah batas antara plio-plistosen (Kuarter) yang sampai saat ini belum

dapat ditentukan. Oleh karena itu, metoda penelitian aspek-aspek kebumian

bidang geologi Kuarter dan lingkungan adalah mengindentifikasi berbagai

fenomena geologi yang mengindikasikan kemungkinan potensi sumberdaya

alam, dan daya dukung endapan Kuarter dan lingkungan serta kebencanaan.
Beberapa sasaran yang dapat dicapai dalam studi geologi Kuarter adalah:

Gambar 2. Skematik keterkaitan (inter-relationship) penelitian geologi


Kuarter.

Dinamika pembentukan endapan Kuarter serta perubahannya yang

berdampak terhadap bentuk bentang alam serta dinamika perubahan geologi

lingkungan, baik yang dipengaruhi oleh alam maupun oleh aktivitas manusia.

Sebaran endapan Kuarter dan aspek geologi linngkungan, potensi mineral

sekunder, gambut, air tanah dan bahan galian lainnya.

Karakteristik fisik endapan Kuarter dan geologi lingkungan yang

mengindikasikan daya dukung fisik lahan permukaan dan bawah permukaan.

Prakiraan kemungkinan proses dan perubahan fisik lahan dan lingkungan

geologi yang akan timbul dimasa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai