ANALISIS MORFOGENETIK
DAERAH PESISIR BAYAH, KABUPATEN LEBAK,
PROVINSI BANTEN
DISUSUN OLEH:
FAISAL AKBAR
NIM 072.12.070
PENDAHULUAN
dan terbentuk sebagai hasil interaksi tiga lempeng kerak bumi utama.
menunjukkan bahwa bencana geologi yang dapat terjadi di daerah pesisir dari
badai, banjir luapan sungai, banjir pasang surut, erosi pantai, sedimentasi dan
karakter dari pemicunya, yaitu memiliki tempat kejadian yang tertentu, waktu
kejadian yang tertentu, maupun muncul dengan gejala awal yang tertentu pula
Pemanfaatan ruang daerah pesisir, harus didukung oleh pemahaman yang baik
mengenai ruang pesisir itu sendiri. Salah satu pemahaman yang penting dalam
1
pesisir. Menurut Davis (1991) geomorfologi pantai adalah suatu pengkajian
material pasir yang terangkut oleh angin dan terendapkan setelah kekuatan
tiupan angin berkurang atau akibat terhalang oleh adanya rintangan yang
2
Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
primer.
Provinsi Banten. Penelitian berlangsung selama satu minggu pada bulan mei
2017.
3
1.4 Batasan Masalah
1. Peta topografi
2. Peta geologi
4
BAB II
TEORI DASAR
dahulu diuraikan mengenai karakteristik geologi secara regional dalam hal ini
penelitian.
2.1.1 Fisiografi
2. Zona Bogor
3. Zona Bandung
Gambar 2.1 Pembagian Fisiografi Jawa dan Madura (van Bemmelen, 1970).
Berdasarkan letaknya, maka secara fisiografi daerah penelitian termasuk
kedalam Zona Bogor bagian Timur.
5
Zona Bogor terdapat di bagian selatan Zona Dataran Rendah
Pantai Jakarta, dan membentang dari barat ke timur, yaitu mulai dari
dengan panjang kurang lebih 40 km. Zona Bogor ini merupakan daerah
berumur Miosen dan sayapnya ditempati batuan yang lebih muda yaitu
6
Anggota Tuf FORMASI CITARETE (Tmt) : Breksi tuf
endapan teras.
7
Pada dasarnya geologi di daerah Banten dan Jawa Barat lebih
Jawa Barat menjadi 4 bagian mulai dari Barat Laut ke Tenggara, yaitu
8
Gambar 2.3 Pola struktur regional Pulau Jawa (Pulonggono dan
Martodjojo, 1994)
9
2.2.1 Pengertian Gerakan Tanah
perubahan tersebut ada satu kajian ilmu geologi yang sangat tepat,
yaitu geomorfologi.
Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk kajian
10
4. Geomorfologi terapan, menekankan pada studi ekologi bentang
sumberdaya alam.
2. Terapan untuk studi lingkungan yang menyangkut bencana
alam
3. Terapan untuk bidang perencanaan dan perkembangan
pengerukan batupasir.
bidang lingkungan.
2.2.2 Morfogenetik
dll. Bentuk lahan adalah suatu kenampakan medan yang terbentuk oleh
proses alami yang memiliki komposisi tertentu dan karakteristik fisikal dan
11
visual dengan julat tertentu yang terjadi dimanapun bentuklahan tersebut
terdapat. Bentuk lahan struktural yaitu bentuk lahan yang terjadi akibat
pengaruh geologis yang sangat kuat, struktur, lapisan, lipatan dan patahan.
Bentuk lahan ini terbentuk oleh adanya tenaga endogen sebagai akibat
structural.
dari punggungan (ridge), puncak bukit, lembah, lereng dan lain-lain. Bentuk
500 kaki dari muka air laut. Dataran tinggi (plateau), adalah dataran yang
menempati elevasi lebih dari 500 kaki di atas muka air laut, berlereng
antara kedua sisi lerengnya tidak simetri dengan sudut lereng yang searah
perlapisan batuan kurang dari 30o (Tjia, 1987). Hogback : sudut antara
kedua sisinya relatif sama, dengan sudut lereng yang searah perlapisan
12
batuan lebih dari 30o (Tjia, 1987). Hogback memiliki kelerengan scarp slope
lapisan kulit bumi yang mengalami gaya kompresi (gaya tekan). Pada suatu
dari pegunungan lipatan satu arah (cuesta dan hogback) dan dua arah
(sinklin dan antiklin). Bila tiga fore slope saling berhadapan maka disebut
sebagai lembah antiklin menunjam. Sedangkan bila tiga back slope saling
bentang alam yang dikontrol oleh struktur patahan sulit untuk menentukan
bentang alam struktural patahan, yaitu :beda tinggi yang relatif menyolok
pada daerah yang sempit. resisitensi terhadap erosi yang sangat berbeda
dataran atau depresi yang sempit memanjang. Dijumpai sistem gawir yang
lurus (pola kontur yang panjang lurus dan rapat). Adanya batas yang curam
13
oleh iklim, seperti hujan, perubahan temperatur dan angin, sehingga
(agradasional).
tenaga dari dalam kerak bumi, sehingga merubah bentuk permukaan bumi.
Proses dari dalam kerak bumi tersebut antara lain kegiatan tektonik yang
kegiatan tektonik, proses kegiatan magma dan gunung api (vulkanik) sangat
perbukitan intrusi dan gunung api. Dilihat dari genesis kontrol utama
14
I V1 Kepundan volkanik piroklastik
Volkanisma
Endogen
V2 Lereng volkanik lava
V3 Kaki volkanik breksi
V4 Dataran fluvial vulkanik
Volkanik
V5 Dataran lava
V6 Dataran lahar
V7 Dataran volkanik abu, tuf, lapili
V8 Sumbat volkanik lava
V9 Kerucut parasite volkanik lava
V10 Dike
1.
F5 Gosong sungai
F6 Teras fluvial
F7 Kipas aluvial
F8 Delta
F9 Danau tapal kuda
15
M1 Rataan abrasi
M2 Tebing terjal pantai
M3 Gisik
M4 Beting gisik
M5 Tombolo
Marin
M6 Rataan pasang surut
M7 Dataran aluvial pantai
M8 Teras pantai
M9 Terumbu atol
M10 Terumbu prnghalang
M11 Lagun
M12 Gosong laut
Angin A1 Gumuk pasir
sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik
data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat dari jarak jauh,
16
misalnya dari pesawat, pesawat luar angkasa, satelit atau kapal. Contoh
dari penginderaan jauh antara lain satelit pengamatan bumi, satelit cuaca,
memantau planet dari orbit. Inderaja berasal dari bahasa Inggris remote
17
BAB III
METODOLOGI
tahap pengumpulan data, dan tahap penulisan laporan. Pada tahap persiapan
dilakukan studi pustaka dan literatur. Pada tahap interpretasi data dilakukan
pengolahan data yang tersedia, dan pada tahap penulisan laporan merupakan tahap
data-data yang telah dikumpulkan dan yang telah dianalisa.Laporan ini harus
18
disusun dengan menggunakan metodologi penulisan laporan yang baik dan
benar.
19
3.3 Diagram Alir
MULAI
MASALAH
SELESAI
20
BAB IV
21
BAB V
JADWAL KERJA
Tugas Akhir ini yang berjudul Analisis Bidang Gelincir Pada Daerah
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan
2 Pengumpulan Data:
Data Primer
Data Sekunder
3 Analisis Bidang Gelincir
4 Penyusunan Laporan
22
DAFTAR PUSTAKA
Exploration for rock engineering, proc. of the symp., (ed. Z.T. Bieniawski) 1,
Bandung.
23