Anda di halaman 1dari 10

FAISAL AKBAR (072.12.

070)

TUGAS TEKTONIKA

1. Apa yang dimaksud dengan kurva hypsographic? Bagaimana korelasi antara


kurva hypsographic dengan konsep tectonic lempeng
JAWAB:
Kurva hypsographic adalah kurva yang menunjukkan distribusi
dari kedalaman samudra dan ketinggian daratan serta prosentasenya
yang terdapat di muka bumi.

Hubungan dengan tektonik lempeng yaitu:


Roman muka bumi merupakan hasil interaksi antara gaya-gaya yang
berasal dari dalam bumi yang paling utama membentuk roman tsb dan proses-
proses eksternal yang kemudian mempengaruhi. Proses-proses melibatkan
gaya-gaya didalam bumi merupakan produk dari batas-batas lempeng yang
ada yaitu konvergen, divergen, transform.
Melalui proses perlipatan, pengangkatan dan biasanya disertai intrusi
yang dikenal dengan istilah orogenesa.
2. Apa yang dimaksud dengan isostasi pada tektonik lempeng? Isostasi terbagi
menjadi dua teori inti, yaitu yang dikemukakan oleh airy dan prett. Jelaskan
kedua teori tersebut dan jelaskan perbedaannya?
JAWAB:
Isostasi adalah kondisi keseimbangan gravitasi antara lapisan kerak
bumi dan mantel yang mengakibatkan kerak seolah "mengapung" di atas
mantel. Konsep Isostasi menjelaskan mengapa ada perbedaan ketinggian
topografi bumi.
Pratt mengatakan bahwa massa benua lebih tinggi daripada massa
dasar laut, tetapi densitas batuan yang menyusun dasar laut lebih besar
daripada densitas batuan di benua. Dengan kata lain adanya perbedaan
ketinggian antara benua dan dasar laut adalah karena perbedaan kepadatan
batuan yang menyusun kerak bumi di kedua bagian bumi tersebut.
Ketinggian dikompensasikan oleh densitas batuan.
Pratt memberikan ilustrasi dengan menggunakan berbagai logam yang
tidak sama berat jenisnya tetapi berat dan penampangnya dibuat sama,
kemudian diapungkan di dalam air raksa. Ternyata logam yang berat jenisnya
lebih besar hanya sedikit tersembul di atas permukaan air raksa, sedang logam
yang berat jenisnya kecil banyak tersembul di atas permukaan air raksa.
Airy mengemukakan hipotesisnya pada tahun 1855 dengan jalan
pikiran yang agak berbeda dengan Pratt. Airy membenarkan bahwa batuan
yang menyusun kerak bumi tidak sama densitasnya, namun perbedaan
densitas batuan tidak terlalu besar untuk menghasilkan perbedaaan ketinggian
permukaan bumi yang sedemikian besarnya. Airy memberikan ilustrasi yang
mirip dengan ilustrasi Pratt, hanya menggunakan logam yang sejenis,
penampangnya juga dibuat sama tetapi tebalnya tidak sama. Setelah logam
dimasukkan kedalam air raksa, ternyata logam yang lebih tebal tersembul
lebih tinggi di atas permukaan air raksa daripada logam yang tipis. Dengan
demikian Airy berkesimpulan bahwa perbedaan ketinggian permukaan bumi
bukan disebabkan oleh perbedaan densitas batuan tetapi akibat dari perbedaan
tebal lapisan kerak bumi. Itulah sebabnya hipotesis Airy ini sering pula
disebut the Roots of Mountains hypothesis of isostasi. Pendapat Airy ini lebih
banyak dianut oleh para ahli geologi, namun tidak berarti bahwa pendapat
Pratt salah. Densitas batuan penyusun kerak bumi memang tidak sama,
demikian juga tidak semua pegunungan akarnya jauh masuk kedalam bumi.
Dengan demikian keduanya saling melengkapi.

Teori Pratts Tentang Adanya Isostasi

Teori Airy tentang adanya Isostasi

3. Jelaskan dan gambarkan tiga jenis batas interaksi lempeng beserta contoh
lokasi geografisnya (min, satu contoh untuk masing-masing jenis interaksi
lempeng)!
JAWAB:
Tiga jenis batas lempeng (plate boundary).

Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan
tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini
masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di
permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
1. Batas transform (transform boundaries)
terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama
lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform
fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi
yang berlawanan dengan pengamat) ataupun dekstral (ke kanan di
sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini
adalah Sesar San Andreas di California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive
boundaries)
terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-
oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh
batas divergen
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive
boundaries)
terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain
sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng
bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental
collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut
yang dalam biasanya berada di zona subduksi, di mana potongan
lempeng yang terhunjam mengandung banyak bersifat hidrat
(mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat
pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan
pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus
ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan
busur pulau Jepang (Japanese island arc).

4. Dalam perkembangan sejarah tektonikat terdapat dua golongan yang berbeda


pendapat yaitu kelompok fixist dan mobilist. Jelaskan apa perbedaan dari
kedua golongan tersebut.
JAWAB:
Teori Fixist merupakan sebuah teori yang menganggap
pembentukan orogenesa dan geosinklin terjadi di tempat yang tetap dan
menyatakan benua dan samudra tidak pernah bergerak atau berpindah
tempat posisinya sejak bumi lahir. Para ahli geologi menyatakan bahwa
bumi itu mengalami pendinginan dan kontraksi seiring berjalannya waktu
pada akhir abad ke-19. Seperti contohnya adalah jalur-jalur pegunungan
yang merupakan akibat dari proses kontraksi dimana merupakan gaya-gaya
geologi vertikal di bawah pegunungan.
Teori Mobilist merupakan sebuah teori yang menyatakan benua dan
samudra selalu bergerak atau berpindah tempat posisinya terutama lateral
sejak bumi lahir. Teori ini didukung oleh teori apungan benua, pemekaran
dasar samudera, dan tektonik lempeng. Alfred Wegener menyatakan bahwa
pegunungan-pegunungan tersebut terjadi karena pergerakan benua yang
hanyut (continental drift) dimana merupakan bentuk gaya lateral. Wegener
menantang teori pembentukan pegunungan yang terjadi akibat pendinginan
dan kontraksi bumi. Kemudian beliau berteori bahwa pada saat Mesozoikum
bumi memiliki superbenua besar yang disebutnya Pangaea, yang kemudian
terbagi menjadi continen-continen yang saling bergerak menjauh membuka.
Gerak antar continen nantinya akan saling bertubrukan satu sama lain
sehingga membentuk jalur-jalur pegunungan.

5. Teori apakah yang dicetuskan oleh ilmuwan yang bernama Alfred Wegener
(1962). Data-data apa saja yang mendukung kebenaran teori tersebut? Dan apa
yang masih belum dapat dijelaskan teori tersebut?
JAWAB:
Teori Apungan Benua (Continental Drift)
Pada tahun 1912 Alfred Wegener, seorang ahli meteorologi dan fisika
Jerman melontarkan konsep Apungan Benua (Continental Drift), hipotesa
utamanya adalah adanya satu super continent yang dinamakan Pangea
(semua daratan), yang dikelilingi Panthalassa (semua lautan). Pangea ini mulai
berpisah menjadi dua kontinen yang relatif lebih kecil, yaitu Laurasia (belahan
bumi utara) dan Gondwana (belahan bumi selatan), pada periode Yura, hingga
pada akhir Kapur, dua kontinen ini memisahkan diri kembali menjadi daratan-
daratan yang terlihat seperti kontinen pada saat sekarang.
Di sebuah buku yang berjudul The Origin of the Continent and
Ocean (1912), Wegener memberikan bukti-bukti untuk membenarkan teori
apungan benua tersebut, beberapa diantaranya ditemukannya bentuk fosil
tumbuhan dan hewan yang memiliki umur yang sama ditemukan di sekitar
pantai kontinen yang berbeda, menandakan bahwa kontinen tersebut pernah
bersatu. Misalnya, fosil buaya air tawar ditemukan di Brazil dan Afrika selatan
juga fosil reptil air Lystrosaurus juga ditemukan pada batuan berumur sama
dari berbagai lokasi di Amerika Selatan, Afrika, dan Antartika.

Distribusi fosil fauna dan flora (USGS, 2001)


Bukti lainnya adalah berupa Bukti strukutr dan jenis batuan, yakni
dengan adanya persamaan lapisan batuan di Antartika, Australia, Amerika
Selatan, Afrika, dan India.
Kekurangannya pada saat itu, Wegener tidak mampu meyakinkan
ilmuan ilmuan geologi lainnya karena ia tidak mampu menjelaskan
mekanisme pergeseran benua benua tersebut. Hal ini karena dalam teori
tersebut benua diumpamakan sebagai bahan ringan dengan susunan Si Al,
yang mengapung diatas bahan yang mempunyai densitas yang lebih besar dan
dianggap sebagai bahan yang bersifat plastis yang membentuk kerak samudra.
Teori ini semakin banyak diyakini setelah data dari berbagai dunia
dianalisis, yang meyakinkan bahwa telah terjadi pergerakan lempeng sejagat.
Misalnya, pada saat batuan kuno di kepulauan Inggris diukur kemagnetannya,
tercatat penyimpangan sejauh 300 dari kutub magnet sekarang. Hal ini
menimbulkan suatu pertanyaan, apakah kutub magnet bumi yang telah
berpindah sejauh itu, ataukah kepulauan Inggris yang telah bergeser dari
waktu ke waktu hingga pada posisinya seperti sekarang.

6. Apa yang dimaksud anomaly geomagnetic dan bagaimana pengukuran


anomaly geomagnetic yang dilakukan di darat dan di samudra.
JAWAB:
Anomali Geomagnetik adalah pola-pola anomaly yang menunjukkan
perubahan ataupun pembalikan medan magnetic dalam arah utara-selatan
secara lateral pada pematang tengah samudera ke arah benua.
Dengan mengukur panjang dan umur dari setiap perubahan tersebut
makan kecepatan pemekaran dari pematang tengah samudera dapat dihitung.

How magnetic reversals


form at a spreading
Cara menghitung kecepatan yaitu
- Hitung panjang anomaly pada setiap umur, misan X km
- Hitung jumlah umur untuk setiap kala, missal Oligocene 20 juta
- Maka kecepatan pemekaran dihitung dengan formula S=V.T ;
karena S dan T diketahui maka V dapat dicari
- Lakukan untuk semua kala tersebut.

7. Apa yang dimaksud dengan apprerant polar wondering (APW) dan jelaskan
bagaimana kaitan fenomena ini terhadap teori pengapungan benua!
JAWAB:
Polar wandering adalah pemberian nama yang salah, karena itu bukan
berarti perubahan tiang penyagga bumi,tiang yang tersisa teratur, tapi benua
dan laut bawah bergerak.pergerakan dari kerak yang mana pulau dan samudra
kemudian beristirahat dari perubahan lithosfer yang pelan atau licinya lapisan
plastic di bawah asthenosfer, akibatnya pulau dan laut berubah dari posisi
tiangnya.
8. Jelaskan bagaimana saudara dapat mengetahui kecepatan dari pemekaran
lantai samudra dari setiap kala waktu geologi pada jaman tersier, dan jelaskan
implikasi dari kecepatan pemekaran tersebut secara tektonik dari setiap kala!
JAWAB:
Cara menghitung kecepatan yaitu
- Hitung panjang anomaly pada setiap umur, misan X km
- Hitung jumlah umur untuk setiap kala, missal Oligocene 20 juta
- Maka kecepatan pemekaran dihitung dengan formula S=V.T ;
karena S dan T diketahui maka V dapat dicari
- Lakukan untuk semua kala tersebut.

Anda mungkin juga menyukai