Anda di halaman 1dari 5

Tugas Resume Mata Kuliah Geologi Dasar

Dosen Pengampu :
Rahmi Mulyasari, S.Pd., M. T.

Disusun Oleh:
Akmal Alfian Fatuha
2215051083

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK GEOFISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
Teori Apungan Benua
Menurut buku yang ditulis oleh Alfred Wegener (1915) yang berjudul “The Origins of Oceans
and Continents” , Dahulunya benua-benua yang ada pada saat ini pernah bersatu dan dikenal
sebagai Super-kontinen bernama Pangea. Pangea diyakini telah terbentuk sekitar 200 juta
tahun yang lalu dan kemudian terpecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian
berpindah ke posisi sat ini. Fakta-fakta yang mendukung tentang terjadinya teori ini dapat
dibuktikan dengan beberapa bukti seperti adanya kecocokan dan kesamaan garis pantai,
persebaran fosil, kesamaan jenis batuan, bukti iklim purba (Paleoclimatic), pengapungan benua
dan paleomagetisme.

Teori Pemekaran Lantai Samudera


Menurut karya tulis Harry Hess(1960) yang berjudul “Essay in Geopoetry Describing Evidence for
Sea-floor Spreading” Memaparkan bahwa teori ini terjadi karena adanya pemekaran di dalam
astenosfer tepatnya di dasar samudera atlantik yang berada di Pematang Tengah. Pemekaran
ini dikarenakan adanya gaya tarik yang disebabkan oleh adanya arus konveksi , sehingga
menggerakan kerak samudera yang berfungsi sebagai Conveyor-belt. Fakta-fakta yang
mendukung tentang terjadinya teori ini dibuktikan dengan data-data hail pengukuran
kemagnetan purba (Paleomagnetism) dan penentuan umur batuan (Rock-dating).

Teori Tektonika Lempeng dan Mekanismenya


Kedua ahli geofisika asal inggris yaitu Mc Kenzie dan Robert Parker menyempurnakan beberapa
teori-teori sebelumnya, seperti pergeseran benua, pergeseran dasar laut, dan teori konveksi.
Kedua ahli geofisika tersebut memaparkan bahwa kerak benua dan litosfir yang mengapung di
atas lapisan astenosfer bergerak satu terhadap yang lainnya dikarenakan pengaruh arus
konveksi. Gerak tektonika lempng ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:

 Konvergen
 Subduksi, yaitu peristiwa dimana antar lempeng yang satu dengan yang
lainnya bertemu sehingga terjadi tumbukan yang akan mengakibatkan satu
lempeng mnujam ke bawah lempengan yang lain sehingga terangkat ke
permukaan.
 Obduksi, yaitu peristiwa dimana batas lempeng merupakan hasil tumbukan
lempeng benua dengan benua yang membentuk suatu rangkain pegunungan.

 Divergen, yaitu peristiwa dimana antar lempeng saling menjauh satu sama lain
dan jarak anta lempeng nantinya akan terbentuk kerak lempengan yang baru
 Transform, yaitu peristiwa dimana antar lempeng saling bergerak melewati
sehingga terjadi gesekan yang biasanya mengakibatkan gempa yang besar.

Menurut Teori ini, terdapat 13 lempeng besar dan kecil yang membentuk Bumi ini yaitu:

 Lempeng Besar
1. Lempeng Pasific (Pasific plate),
2. Lempeng Euroasia (Eurasian plate),
3. Lempeng India-Australia (Indian-Australian plate)
4. Lempeng Afrika (African plate)
5. Lempeng Amerika Utara (North American plate)
6. Lempeng Amerika Selatan (South American plate)
7. Lempeng Antartika (Antartic plate)

 Lempeng Kecil
1. Lempeng Nasca (Nasca plate)
2. Lempeng Arab (Arabian plate)
3. Lempeng Karibia (Caribian plate)
4. Lempeng Philippines (Phillippines plate)
5. Lempeng Scotia (Scotia plate)
6. Lempeng Cocos (Cocos plate)

Siklus Wilson
Wilson (1966) Memaparkan bahwa pergeseran benua adalah siklus Dikenal sebagai Siklus
Wilson, ini didasarkan pada pembukaan dan penutupan Samudra Atlantik.

1. Langkah pertama dalam siklus Wilson adalah terbelahnya benua yang terjadi di zona
belahan benua. Contohnya termasuk Sistem Lift Afrika Timur dan Rio Grande Graben.
2. Langkah kedua dari siklus Wilson adalah awal pembukaan lautan. Retakan lembah
terpisah dan kerak samudera terbentuk di tepi pertambahan lempeng. Laut Merah
adalah contoh tahap awal pembukaan laut dan Samudera Atlantik adalah contoh dari
tahap matang. Batas laut terbuka disebut tepi benua pasif berbeda dengan tepi benua
aktif, di mana subduksi terjadi.

3. Langkah ketiga dari siklus Wilson adalah pembentukan subduksi. Tempat pembentukan
subduksi terjadi di tepi benua pasif dikarenan zona kelemahan sudah terbentuk selama
rifting.

4. Langkah keempat dalam siklus Wilson adalah subduksi punggungan. Jika laju subduksi
lebih besar dari laju penyebaran dasar laut, maka lautan akan menutup, yang pada
akhirnya mengakibatkan pelebaran dan penunjaman batas lempeng.

5. Tahap kelima dari siklus Wilson adalah tumbukan benua yang terjadi ketika lautan menutup.
Tumbukan benua adalah salah satu mekanisme utama pembentukan gunung di benua yang
lain adalah subduksi (Dewey dan Bird, 1970). Himalaya dan Pegunungan Alpen adalah
pegunungan yang tercipta oleh tumbukan benua, dan Andes adalah pegunungan yang tercipta
oleh subduksi. Batas antara dua lempeng dalam zona tumbukan dikenal sebagai zona jahitan
(Burke et al., 1977; Dewey, 1977).
Referensi:

Djauhari Noor (2009). Pengantar Geologi

Yogyakarta: CV. Graha Ilmu

Strahler (1974). Diktat Tektonofisik

Rizky Yusuf. Makalah Tektonik Lempeng

Academia.edu

Anda mungkin juga menyukai