Anda di halaman 1dari 21

TEORI TEKTONIK LEMPENG

Teori tektonik Lempeng adalah teori dalam


bidang geologi yang dikembangkan untuk
memberi penjelasan terhadap adanya bukti-
bukti pergerakan skala besar yang dilakukan
oleh litosfer bumi.
Teori tektonik lempeng mengatakan bahwa
kerak-kerak bumi tidak bersifat statis (diam),
tetapi bergerak-gerak secara mengapung,
mulai diperkenalkan pada awal abad 20.
Perkembangan Teori Tektonik lempeng
1. Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog
berasumsi bahwa kenampakan-kenampakan utama bumi
berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis
seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan
vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori geosinklin.

Teori geosinklin menyatakan bahwa suatu daerah sempit


pada kerak bumi mengalami depresi selama beberapa
waktu sehingga terendapkan secara ekstrem sedimen yang
tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan subsidence
(penurunan) pada dasar cekungan. Endapan sedimen yang
tebal dianggap berasal dari sedimen akibat proses
orogenesa yang membentuk pengunungan lipatan dan
selama proses ini endapan sedimen yang telah terbentuk
akan mengalami metamorfosa.
Faktanya:
Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai Samudera
Atlantik yang berhadap-hadapan antara
benua Afrika dengan Amerika Selatan dan
Eropa dengan Amerika Utara memiliki kemiripan bentuk dan
nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin
jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana.
Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk
menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan buntu
karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat
menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.

Berkembang TEORI BARU


2. Teori Pergeseran Benua (Continental Drift)

Teori ini dikemukakan oleh ALFRED WEGENER pada tahun


1912. Konsep-konsep dan perkembangan teori tersebut
kemudian ditulisnya dalam buku The Origin of Continents
and Oceans, tahun 1915.
Pada bukunya ini Wegener mengemukakan empat teori
dasar yang berhubungan dengan hipotesis radikalnya
tentang Pengapungan Kontinen. Salah satu dalilnya
mengatakan bahwa dulunya ada sebuah superkontinen
yang kemudian disebut Pangea (berarti benua secara
keseluruhan), berada dalam satu kesatuan.
Kemudian dia menghipotesis bahwa sekitar 200 juta tahun
yang lalu superkontinen ini mulai terpecah-pecah menjadi
kontinen-kontinen yang lebih kecil, yang kemudian
berpindah secara mengapung dan meempati posisinya
seperti sekarang ini.
Wegener dan kawan-kawanya yang c. Kesamaan Tipe dan Struktur Batuan
sependapat dengan teori ini, kemudian Contoh kesamaan batuan yang ditemukan
mengumpulkan sejumlah bukti untuk adalah : Busur Pegunungan Appalachian
mendukung pendapatnya. yang berarah timurlaut dan memanjang
a. Kesesuaian Kontinen sampai ke bagian timur Amerika Serikat,
Bukti yang paling kuat tentang adanya yang tiba-tiba menghilang di bagian pantai
kesesuaian antara Amerika Selatan dan Afrika Newfoundland. Pegunungan yang
telah dikemukakan oleh Sir Edward Bullard mempunyai umur dan struktur yang sama
dan kawan-kawanya pada tahun 1960-an. dengan pegunungan di atas, ditemukan di
b. Bukti-bukti Fosil Greendland dan Eropa Utara. Jika kedua
benua tersebut (Amerika dan Eropa)
Fosil-fosil yang diajukan oleh Wegener untuk
disatukan kembali, maka pegunungan di
mendukung teorinya, adalah :
atas juga akan bersatu menjadi satu
- Fosil tumbuhan Glassopteria yang rangkaian pegunungan.
ditemukan menyebar secara luas di benua- d. Bukti Paleoklimatik
benua bagian Selatan, seperti Afrika, Dari hasil penelitiannya, Wegener
Australia dan Amerika Selatan. Fosil ini menemukan bahwa pada Akhir
berumur Mesozoikum. Fosil tersebut Paleozoikum, sebagian besar daerah di
kemudian ditemukan juga di benua belahan bumi bagian selatan telah ditutupi
Antartika. oleh lempengan-lempengan es yang tebal.
- Fosil reptil Mesosaurus yang ditemukan di Daerah-daerah tersebut adalah Afrika
Amerika Selatan Bagian timur dan Afrika bagian Selatan, Amerika Selatan, India dan
bagian Barat. Australia.
Pertentangan Pendapat
- Sejak tahun 1924 hingga tahun 1930 banyak
kritikan yang diajukan oleh para ahli untuk
menentang teori yang dikemukakan oleh
Wegener.
- Salah satu keberatan yang paling utama tentang
teori ini adalah tidak mampunya Wegener untuk
menjelaskan atau menggambarkan bagaimana
mekanisme dari proses pengapungan kontinen
ini.
Sampai tahun 1929, kritikan-kritikan yang
diterima oleh Wegener sudah sangat gencar dan
datang dari berbagai ahli di berbagai tempat.
3. Teori Tektonik Lempeng
Beberapa tahun setelah Wegener mengajukan teorinya, mengenai
perkembangan teknologi yang pesat menyebabkan mampunya
dilakukan pemetaan pada lantai samudera, serta ditemukannya
data-data yang banyak tentang aktivitas seismik dan medan magnit
bumi.
Sampai tahun 1968, perkembangan teknologi ini sedemikian
pesatnya, hingga pada saat itu dikemukakan sebuah teori yang lebih
memuaskan daripada teori pengapungan kontinen. Teori ini
kemudian dinamakan Teori Tektonik Lempeng.
Salah satu prinsip utama dari teori tektonik lempeng adalah bahwa
setiap lempeng bergerak-gerak sebagai satu unit terhadap unit
lempeng lainnya. Jika sebuah lempeng bergerak, maka jarak antara
dua kota yang berada dalam satu lempeng, seperti New York dan
Denver, akan tetap sama, sedangkan jarak antara New York dan
London yang berada pada dua lempeng yang berbeda, akan
berubah.
Lempeng-lempeng yang menyusun kerak bumi
Prinsip-prinsip tektonik lempeng
Prinsip kunci tektonik lempeng adalah bahwa litosfer terpisah menjadi
lempeng-lempeng tektonik yang berbeda-beda. Lempeng ini bergerak
menumpang di atas astenosfer yang mempunyai viskoelastisitas sehingga
bersifat seperti fluida.
Pergerakan lempeng bisa mencapai 1040 mm/thn seperti di Mid-Atlantic
Ridge ataupun bisa mencapai 160 mm/thn seperti di Lempeng Nazca.
Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 100 km dan terdiri atas mantel
litosferik yang di atasnya dilapisi dengan hamparan salah satu dari dua
jenis material kerak.

Yang pertama adalah kerak samudera atau yang sering disebut dengan
"sima", gabungan dari silika dan magnesium.

Yang kedua adalah kerak benua yang sering disebut "sial", gabungan
dari silika dan aluminium.
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary),
yaitu daerah di mana aktivitas geologis umumnya terjadi seperti gempa
bumi dan pembentukan kenampakan topografis seperti gunung, gunung
berapi, dan palung samudera.
Kerak Benua Kerak Samudera
Sumber pergerakan lempeng
Gerakan lempeng-lempeng tektonik disebabkan oleh
adanya arus konveksi di dalam lapisan mantel bumi.
Arus konveksi yang diduga terbentuk akibat adanya
pemanasan yang bersumber dari inti bumi tersebut,
pada tempat-tempat tertentu naik ke permukaan,
kemudian menyebar horisontal meninggalkan tempat
naiknya.
Di tempat lain arus itu masuk ke dalam mantel lagi.
Arus itulah yang menghanyutkan lempeng-lempeng
yang mengapung di atasnya.
Maka, lempeng-lempeng selalu bergerak kadang-
kadang gerakannya saling menjauhi (divergent), saling
berbenturan (convergent), dan saling bergesekan.
Arus Konveksi
Jenis-jenis Batas Lempeng
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara
lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama
lain. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:

1. Batas transform (transform


boundaries)
terjadi jika lempeng bergerak dan
mengalami gesekan satu sama lain
secara menyamping di sepanjang sesar
transform (transform fault).
Gerakan relatif kedua lempeng bisa
sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan
dengan pengamat) ataupun dekstral (ke
kanan di sisi yang berlawanan dengan
pengamat). Contoh sesar jenis ini
adalah Sesar San Andreas di California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive
boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu
sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif
adalah contoh batas divergen
3. Batas konvergen/destruktif
(convergent/destructive boundaries)
terjadi jika dua lempeng bergesekan
mendekati satu sama lain.
Tumbukan bisa terjadi antara dua lempeng
samudera, satu lempeng samudera dan satu
lempeng kontinen, atau dua lempeng
kontinen.
Jika terjadi tumbukan antara lempeng
kontinen dan lempeng samudera, maka
lempeng kontinen yang kecil densitasnya akan
berada di bagian atas, sedangkan lempeng
samudera yang lebih besar densitasnya akan
menyusup ke bawah bagian astenosfer.
Tumbukan Kontinen-Samudera
=> Sudut kemiringan lempeng samudera yang
menyusup ke dalam astenosfer umumnya sebesar
45o atau lebih. Lempeng samudera ini, bersama-
sama dengan material sedimen serta cairan-cairan
yang dikandungnya, akan larut dan bersatu dengan
cairan astenosfer yang panas.
=> Magma baru yang terbentuk dari proses ini
densitasnya lebih kecil daripada densitas material
disekitarnya, yaitu densitas penyusun mantel bumi,
konsekuensinya, jika jumlah magma baru ini sudah
jenuh, maka magma tersebut akan naik secara
perlahan.
=> Pegunungan volkanik Andes merupakan
pegunungan yang terbentuk dari proses ini, dimana
Lempeng Nazca mengalami peleburan pada saat
menunjam di bawah Lempeng Kontinen Amerika
Selatan. Tingginya frekuensi gempa bumi di daerah
Andes, merupakan bukti dari proses tersebut.
Tumbukan Samudera-Samudera
Pada saat dua buah lempeng
samudera saling bertumbukan, maka
salah satunya akan menunjam di
bawah yang lain, yang juga akan
diikuti oleh terjadinya aktivitas
volkanik, seperti pada tumbukan
kontinen-samudera. Tetapi, dalam
kasus ini volkanisma akan terjadi di
lantai samudera, bukan di daerah
kontinen. Jika aktivitas volkanik ini
terjadi terus menerus, maka sebuah
benua baru akan muncul dari laut
dalam. Pada tahap awal dari proses
ini, benua baru yang terbentuk
tersebut akan terdiri atas jajaran
kepulauan volkanik yang kecil, yang
disebut busur kepulauan. Busur
kepulauan ini umumnya berlokasi
sekitar beberapa ratus kilometer dari
palung laut dalam, dimana aktivitas
subdaksi sedang terjadi.
Tumbukan Kontinen-Kontinen
Tumbukan antara lempeng
kontinen dengan kontinen dapat
diambil contoh tumbukan antara
Lempeng India yang membentur
Asia, dan membentuk
Pegunungan Himalaya, yang
merupakan pegunungan yang
terbesar dan terluas di dunia.
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng
India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur
laut - Lempeng benua
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng
benua
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng
India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia,Lempeng Juan de
Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina,
dan Lempeng Scotia.

Anda mungkin juga menyukai