Oleh :
Hendri Priparis
111.000.077
1. LATAR BELAKANG
permukaan dengan keakurasian yang tinggi yang dapat berupa data seismik,
data log, data core, cutting dan data paleontologi, sehingga dengan adanya data
2. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dari pelaksanaan skripsi ini adalah agar dapat mengetahui cara
mengkorelasi berdasarkan data seismik, dan data log sumur sehingga dapat
seismik, dan data sumur. Karena dengan analisa ini maka dapat untuk
mengetahui distribusi lateral dan vertikal dari suatu litologi sehingga dapat
3. BATASAN MASALAH
penelitian.
penelitian.
4. GEOLOGI UMUM
A. Fisiografi
Gunungapi kuarter
Pegunungan Selatan.
barat adalah :
Jawa Barat, (dari ujung barat Jawa hingga ke
Cirebon)
Fisiografi dan Tektonik Jawa Timur kemudian dibagi menjadi 7 (tujuh) zona,
Zona Rembang.
Zona Randublatung.
Zona Kendeng.
Subzona Ngawi
Subzona Blitar
B. Stratigarfi
umum sedimen pada mandala ini merupakan endapan paparan yang kaya akan
batuan karbonat dan hampir tidak dijumpai endapan piroklastik. Jalur ini
merupakan paparan yang melandai ke selatan. Tebal seluruh sedimen pada jalur
Rembang ini mencapai sekitar 1500 meter.Ciri litologi yang umum adalah
(1983) terbagi menjadi 12 ( dua belas ) satuan. Satuan batuan yang hingga kini
Batuan yang berumur lebih tua dari Tersier mendasari batuan Kenozoikum.
Kedudukan batuan Pra Tersier ini selalu terletak secara tidak selaras
Formasi Ngimbang
sisipan tipis batubara. Bagian atas dari formasi ini terdiri dari batugamping
dan napal. Batas antara formasi Ngimbang dengan formasi yang ada
formasi ini adalah Oligosen Awal dengan fosil antara lain Nummulites
lingkungan laut dangkal, tidak jauh dari pantai untuk bagian atas dari satuan
ini, Sedangkan pada bagian bawah dari formasi ini lebih dangkal, dekat
Formasi Kunjung
Kujung, sepanjang sungai Secang, Tuban. Ciri litologi ini : strato type
tersingkap disepanjang Kali Secang, sebelah utara desa Kujung dan anak
sungai Kali Tepon.Starto type kedua pada bagian atas Formasi Kujung
Formasi ini tersebar luas sepanjang antiklin Kujung pada tinggian Tuban
lingkungan laut terbuka ( 200 500 m) atau pada zona bathyal atas, hal ini
Formasi Prupuh
Terletak selaras di atas Formasi Kujung. Lokasi typenya adalah Desa
putih abu-abu, kaya akan orbitoid dan ganggang. Formasi ini berketebalan
Formasi Tuban
Lokasi type terletak di Desa Drajat, Pacitan, Tuban, Jawa Timur. Terdiri
terpancung dan tertutupi secara tidak selaras oleh Formasi Pacitan. Formasi
Formasi Tawun
Ciri pengenal formasi ini adalah suatu seri batuan pasiran terdiri dari
besar.
berangsur menjadi halus dibagian atas. Batupasir kwarsa ini dapat mencapai
laut dan lingkungan paparan yang terkindung, tidak terlalu jauh dari pantai,
Miosen bagian tengah atau N11 N12. Terletak selaras diatas Formasi
Tuban.
Formasi Bulu
yang luas mulai dari daerah Ngrejeng Klumpit Rengel di timur hingga
Pati. Ketebalan berkisar antara 54 248 meter. Umur berkisar antara N14
N15 dari Blow (1969) atau sama dengan bagian-bagian terbawah dari
Formasi Wonocolo
Rembang dengan arah Barat Timur, mulai dari Sukolilo di barat, sedang,
Akhir bagian bawah hingga bagian tengah atau zona N15 N16 (1969).
Formasi ini diendapkan pada laut terbuka,jauh dari pantai pada kedalaman
antara 100 500 meter , terletak pada neritik luar hingga bathyal atas.
Formasi Ledok
batupasir. Yang khas dari pada formasi ini adalah konsentrasi glaukonit
yang tinggi terutama pada batupasir dibagian atas dari satuan. Setempat
mulai dari depresi Pati di barat, formasi ini dapat diikuti terus sampai di
timur sejauh Tuban, dimana satuan tersebut menipis atau membaji ke arah
tinggian Tuban. Berumur Miosen Akhir bagian atas atau zona N17 N18
neritik luar. Sedangkan bagian atas termasuk zona neritik luar pada
Formasi Mundu
Lokasi typenya Sungai Kalen, Desa Mundu, 10 km Barat Cepu. Terdiri dari
Napal kehijauan, kuning kalau lapuk, massif, kaya sekali akan foraminifera
plankton dan tidak berlapis. Pada bagian puncak dari formasi seringkali
Bagian atas dari formasi ini disebut Anggota Selorejo terdiri dari
1,5 meter. Formasi Mundu terletak selaras di atas formasi Ledok dan secara
dengan tebal 75 meter samapai 342 meter. Umur dari Formasi ini adalah
Pliosen atau zona N18-N20 menurut Blow (1969), hal ini ditunjukkan
Sedangkan bagian atas diendapkan pada suatu paparan yang dangkal. Laut
terbuka, pada kedalaman 100 200 meter, pada zona neritik luar. Hal ini
Miosen Akhir Pliosen ( N16 N21) dan terdapat hiatus pada N15.
Formasi Paciran
typenya di bukit Poiramid, Paciran. Pada lokasi type satuan ini terletak
dekat , dekat pantai, beriklim hangat, jernih, pada zona litoral hingga
Formasi Lidah
Formasi ini mempunyai cirri litologi terdiri suatu urutan lempung berwarna
biru tua monoton, plastis, lapuk berwarna coklat kuning, umumnya tidak
berlapis dan tidak mengandung pasir sama sekali, namun secara setempat
cangkang molusca.
selaras di atas Formasi Mundu, dan diatasnya ditutupi secara tidak selaras
Diendapkan pada lautan yang agak terlindung dengan kedalaman 200 300
C. Struktur Geologi
Jawa Barat, strukturnya mengarah Barat Laut Tenggara. Adanya sesar yang
sesar blok, serta kekar kekar yang dapat teramati dengan baik di lapangan.
5. DASAR TEORI
dalam suatu sumur. Adapun parameter-parameter yang bisa diukur adalah sifat
di dalam lubang bor. Pada zona lempung, kurva SP menunjukan garis lurus
yang disebut shale base line. Pada formasi yang permeable kurva SP
menjauh dari garis lempung. Pada zona permeabel yang tebal , kurva SP
Identifikasi litologi
C. Log Resistivitas
Menentukan porositas
Ada dua tipe log yang digunakan untuk mengukur resistiviti formasi yaitu
D. Log Densitas
Log Densitas merupakan suatu tipe log porositas yang mengukur densitas
elektron suatu formasi. Dalam evaluasi sumur log densitas berguna untuk :
Menentukan porositas
Identifikasi litologi
E. Log Netron
dalam suatu formasi. Netron energi tinggi yang dihasilkan oleh suatu
sumber kimia ditembakkan kedalam formasi. Di dalam formasi, netron
kehilangan energinya.
Menentukan porositas
formasi
kandungan
Identifikasi litologi
log netron dan log sonic dalam cross plot M-N atau MID.
porositas netron.
F. Log Sonik
Merupakan suatu log porositas yang mengukur interval waktu lewat dari
suatu gelombang suatu suara kompresional untuk melalui satu feet formasi.
Menentukan porositas
Log sonic dapat mengukur harga kesarangan primer namun tidak dapat
dari sumber yang dipancarkan kedalam bumi sebagai gelombang seismik pada
saat bertemu dengan bidang pelapisan berfungsi sebagai reflektor dan akan
km).
km).
SEISMIK FASIES
1. Kontinuitas refleksi
2. Konfigurasi refleksi
3. Geometri luar
5. Frekuensi
6. Kecepatan interval.
4. Seluruh garis seismik yang telah di-trace, harga two way line
( TWT ) yang didapatkan diplot pada peta dasar seismik dan titik yang sama
STRATIGRAFI SEISMIK
peristiwa geologi. Satuan sikuen stratigrafi adalah suatu tubuh lapisan batuan
yang terbentuk dalam satuan waktu pada daur perubahan muka laut relatif
suatu cekungan harus disesuaikan dengan kondisi geologi lokal seperti : variasi
berdasarkan data seismik, data log sumur, serbuk bor, outcrop dan data
1. Tipe-1 sikuen :
Terdiri atas lowstand, trangresive, dan high stand system tracks. Dibatasi
2. Tipe-2 sikuen :
Terdiri atas shelf margin, trangresive dan highstand system track. Dibatasi
3. Tipe-3 ketidakselarasan :
Ketika terjadi penurunan muka air laut agak lambat atau sama dengan
6. METODE PENELITIAN
sumur.
d. Rekontruksi penampang berdasarkan data sumur yang telah dianalisa
tersebut diatas.
2. Interpretasi Seismik :
7. KONTRIBUSI PENELITIAN
daerah penelitian.
penelitian.
8. TAHAPAN PENELITIAN
1. Studi Pustaka
literatur yang berupa buku buku yang mendukung skripsi ini, jurnal,
Beberapa data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Data Seismik
Dari data ini didapatkan data primer yang nantinya akan digunakan untuk
3. Analisis Data
Hasil analisis data log yang didapatkan adalah data kuantitatif yang
sedimentasi.
4. Pengujian Hipotesa
9. WAKTU PENELITIAN
Setelah disesuaikan dengan jadwal akedemik, waktu penelitian
direncanakan selama dua bulan pada awal bulan Maret s.d akhir April 2004
Minggu
Jenis Kegiatan
ke 1 ke 2 ke 3 Ke 4 Ke 5 ke 6 ke 7 ke 8
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Analisis Data
Pengujian Hipotesa
1. Pensil warna
3. Data Seismik
4. Data Log
Fasilitas:
1. Akses ke perpustakaan
2. Akses ke internet
11. PEMBIMBING
pembimbing di kampus kami telah mendapatkan dari salah satu staf pengajar
Yogyakarta.
12. PENUTUP
akan dapat membuka wawasan mahasiswa pada bidang teknologi geologi yang
dipakai dalam dunia perminyakan. Dan dalam kesempatan ini mahasiswa akan
memanfaatkanya semaksimal mungkin, serta hasil dari skripsi ini akan dibuat
dalam bentuk laporan dan akan dipresentasikan di perusahan terkait dan juga di
universitas ( jurusan ).