BAB II
TINJAUAN UMUM LAPANGAN WAYANG WINDU
Gambar 2.1.
Skema Letak Lapangan Panasbumi yang Terdapat pada Sunda Arc6
Bogie & McKenzie (1998), Sinclair Knight Merz Ltd (2001), Unocal Geothermal
of Indonesia (2002), Pieters et.al. (2005), Asrizal et.al. (2006) dan Bronto S.
(2009).
Wayang Windu15
eruptive center (Asrizal et.al., 2006). Northern eruption center terdiri atas
Malabar dan Puncak Besar volcanic complex yang terbentuk dari beberapa
caldera. Sedangkan eastern eruptive center diwakili oleh Windu-Wayang-Bedil
domes kearah Timur laut-Barat daya, dimana Windu domes terletak pada bagian
Selatan paling Barat dari rangkaian tersebut dan Bedil domes terletak pada bagian
Utara paling Timur (Gambar 2.4).
diduga sebagai orientasi struktur utama kedua. Yang ketiga, berpotensi menjadi
struktur utama adalah patahan yang mengarah Barat laut-Tenggara, yang
dipercaya bahwa struktur ini merepresentasikan minor horst dan graben yang
mengganggu patahan arah Utara-Timur. Horst tersebut kemungkinan
merepresentasikan block dengan permeabilitas rendah yang memisahkan reservoir
hingga menjadi beberapa reservoir lebih kecil (Mandala Nusantara Ltd, 1997).
kecil yang membentuk reservoir bagian atas seperti yang diperlihatkan peta
geologi Lapangan Panasbumi Wayang Windu pada Gambar 2.7. Sedangkan,
pembagian stratigrafi Lapangan Panasbumi Wayang Windu dapat dilihat pada
Gambar 2.8.
model yang dimodelkan oleh Bogie & McKenzie (1998) seperti yang diperlihatkan
pada Gambar 2.9. Model tersebut memperkirakan adanya intrusive rocks dan
lava flow yang cukup tebal berasosiasi dengan central dan proximal facies serta
adanya pyroclastics yang cukup tebal dan lahars yang dihubungkan dengan
medial dan distal facies.
Marker beds untuk satuan batuan yang dipelajari dapat berasal dari core
dan atau thin section serta digunakan dalam mengontrol korelasi lithologi ataupun
satuan facies. Markers tersebut termasuk ketebalan individual beds, komposisi
batuan, ukuran phenocrysts dan lainnya seperti yang diperlihatkan pada Gambar
2.10.
14
Gambar 2.9. Facies Model Yang Digunakan Pada Mapping Gelogi Bawah
Permukaan Lapangan Panas Bumi Wayang Windu15
2.1.2.2. Alterasi
terdapat pada dasar lubang sumur dan tidak ditemukan lagi dilokasi lainnya pada
Lapangan Panasbumi Wayang Windu. Adapun penyebaran sumur-sumur tersebut
diperlihatkan pada Gambar 2.11.
penanganan untuk memperbaiki kondisi uap di kepala sumur. Pada Gambar 2.15
menunjukkan penurunan produksi aktual 8-10% per tahun dikarenakan Star
Energy melakukan pekerjaan penanganan seperti acidizing, reaming, dan well
washing sehingga mampu mengurangi nilai penurunan produksi aktual nya.
3. Terdapat bukti scaling dari hasil analisa fluida kimia (anion dan kation)
4. Adanya pendangkalan di lubang sumur ketika melakukan survey tekanan
dan temperature.
Dari parameter yang disebutkan, salah satu sumur yang akan dilakukan
acidzing adalah Sumur X-1 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Selama proses produksi, khususnya Sumur X-1 hingga saat ini sering
mengalami penurunan produksi yang signifikan secara tiba-tiba. Sehingga
mengurangi jumlah pasokan uap yang menuju Power Plant. Sebagai contoh pada
tahun 2012, performa Sumur X-1 berulang seperti awal produksi pada tahun 2009
ditunjukkan Gambar 2.16.
22