Anda di halaman 1dari 18

RINGKASAN GEOLOGI MIGAS mata air panas, lumpur panas, fumarola,

solfatara dan batuan ubahan/alterasi.


DAN PABUM (GMP) 9. Energi geotermal dapat dimanfaatkan secara
tidak langsung sebagai penggerak turbin
pembangkit listrik ataupun secara langsung
BAB 1. PENDAHULUAN untuk agroindustri, pemanas ruangan dan
sebagai obyek wisata.
 Energi Geothermal
1. Energi geotermal adalah energi sumber daya  Model system Geothermal
alam berupa air panas atau uap yang terbentuk
dalam reservoir didalam bumi melalui
pemanasan air bawah permukaan oleh batuan
beku panas (pembekuan magma)
2. Energi panas bumi merampatkan panasnya
secara konduksi dan konveksi. Sehingga
kondisi ini memberi kecenderungan air panas
bergerak kepermukaan bumi dan terperangkap
dibawah batuan impermeable yang berfungsi
sebagai lapisan penudung (caprocks) sehingga
terbentuklah reservoir energi panas bumi, yang
memiliki tekanan dan temperatur cukup tinggi.
Batuan reservoir berfungsi sebagai media
tranfer panas yang berasal dari magma.  Filosofi Dasar
3. 3 sistem geothermal: Didalam industri geothermal, banyak pihak
a. Water dominated system terlibat mulai dari para pengusaha (penjual dan
b. Vapor dominated system pembeli/pemakai), tenaga ahli (scientists dan
c. Sistem menurut enthalpinya engineers) sampai pihak pemerintah,
- Rendah (<125oC) kesemuanya tidak mampu mengelak dari
- Sedang (125-250 oC) adanya faktor ketidakpastian dalam
- Tinggi (>250 oC) menetapkan besaran dan karakter cadangan
4. Energi geotermal adalah energi yang ramah geothermal terkait kelayakan proyek untuk
lingkungan dan terbarukan. pengembangannya
5. Emisi dari pembangkit listrik panas bumi
sangat rendah dibandingkan minyak &
batubara.
6. Penginjeksian air kedalam reservoir merupakan
suatu keharusan untuk menjaga keseimbangan
massa, memperlambat terjadinya penurunan
 Tahap Pengembangan Geothermal
tekanan dan temperatur reservoir serta
1. Eksplorasi: Adalah rangkaian kegiatan
mencegah terjadinya subsidence.
untuk mengetahui adanya kemungkinan
Pengenjeksian kembali fluida panas bumi
potensi sumber daya geotermal disuatu
setelah fluida tersebut dimanfaatkan untuk
daerah atau dapat disebut Pra Studi
pembangkit listrik, disertai adanya recharge
Kelayakan (FS).
(rembesan) air permukaan, menjadikan energi
Kegiatan eksplorasi meliputi penyelidikan
panas bumi sebagai energi yang berkelanjutan
geologi, geokimia, geofisika, studi
(sustainableenergy).
lingkungan RPL/RKL, Pengeboran sumur
7. Airpanas/uap yang berada direservoir dapat
eksplorasi dan uji produksi
dialirkan kepermukaan melalui sumur-sumur
2. Studikelayakan: Adalah tahapan kegiatan
produksi yang dibor sampai menembus
untuk memperoleh informasi secara rinci
reservoir. Adanya sistem rekahan batuan
seluruh aspek yang berkaitan dalam
memungkinkan pergerakan airpanas/uap
penentuan kelayakan usaha pertambangan
tersebut kepermukaan bumi yang muncul
Geotermal disuatu daerah, studi tersebut
sebagai manifestasi panas permukaan
meliputi aspek:
8. Keberadaan energi geotermal ditandai oleh
a. Teknis,
beberapa manifestasi panas permukaan berupa:
b. Ekonomi
c. Lingkungan(AMDAL).
3. Eksploitasi: Adalah rangkaian kegiatan
meliputi pengeboran sumur pengembangan
danreinjeksi, pembangunan langan dan
operasi produksi.
4. Pemanfaatan:
a. Pemanfaatan Tidak Langsung adalah
kegiatan usaha pemanfaatan energi
geotermal sebagai penggerak turbin
pembangkit tenaga listrik baik untuk
kepentingan umum maupun untuk
kepentingan sendiri.
b. Pemanfaatan Langsung adalah
kegiatan usaha pemanfaatan energi
dan/atau fluida geotermal untuk
keperluan non listrik (pemanas
ruangan, pengeringan/agrobisnis,
wisata/pemandian) baik untuk
kepentingan umum maupun untuk
kepentingan sendiri.

BAB 2. GEOTHERMAL SYSTEM

 Heat Transfer
Karena perbedaan temperatur diberbagai tempat
pada astenosfer, maka terjadi perpindahan panas
a. Mekanisme perpindahan panas dapat terjadi
secara konduksi atau konveksi.
b. Proses perpindahan panas konveksi dapat
melibatkan perpindahan fluida termal, yaitu  Produk dari Gunung Api:
batuan yang meleleh dan gas-gas panas 1. Lava
(pada kasus sistem volkanik), air panas, hot 2. Piroklas dan Aliran Proklastik
brines, uap, dan gas-gas lain (pada kasus 3. Lahar (aliran lumpur)
sistem hidrotermal). 4. Uap air
c. Pada masing-masing kasus, partikel-partikel 5. Abu, Batu Apung and Debu (tepra)
fluida bergerak dengan kekuatan buoyancy 6. Gas Beracun
(mengambang) dan perpindahan panas dari
suatu daerah didekat suatu sumber panas  Tipe Lava:
menuju permukaan (dishcarge area). 1. Acidic (asam)
d. Dalam perjalannya, fluida termal ini dapat 2. Basic (basa)
tersimpan di suatu reservoir yang berada
diantara sumber panas dan daerah  Komposisi magma (mineralogi)
tampungan panas untuk beberapa waktu 1. Basaltic Fissure Eruption
lamanya. 2. Andesitic (composite) Cone
3. Rhyolitic Dome

 Material Piroklastik
1. Debu dan abu
2. Pumice
3. Lapilli
Material yang lebih besar dari Lapilli:
Bloks dan Bomb
4. Cinders

 Intensif dan tidaknya manifestasi serta tipe


manifestasi dipengaruhi oleh kondisi:
1. Hidrologi,
2. Kimia air dan batuan sekitarnya
3. Temperatur (Kondisi sumber panas)

 Klasifikasi manifestasi berdasarkan tipe


keluaran panasnya (mode of heat transfer)
a. Keluaran Langsung (Direct discharge):
Transfer panas mode konvektif dalam
waktu yang berkelanjutan, paling banyak
ditemui pada sistem panas bumi (mata air
panas, fumarol, dll)
b. Keluaran Terdifusi (Diffuse discharge):
Perpindahan panas dengan mode konduktif
(tanah beruap, tanah hangat, dll).
c. Keluaran Intermiten (Intermitten
discharge): Keluaran panas konvektif yang BAB 3. A VOLCANOES
bersifat periodik (geyser).
 Sejarah : Dewa Api (Volcano)
d. Keluaran Katastropik (Catastrophic
 Pengertian : Volcano adalah sebuah lubang
discharge): Keluaran panas konvektif yang
atau celah di kerak bumi tempat mengalirnya
terjadinya hanya padawaktu-waktu
magma cair, gas panas dan cairan lain ke
tertentu, jumlah energi panas yang
permukaan tanah atau ke dasar laut
dikeluarkan sangat besar dalam satu
kejadian (erupsi hidrotermal).  Type Volcanoes:
e. Keluaran Tersembunyi (Concealed a. Central Types: Cairan yang dihasilkan
Discharge Transfer): Panas konvektif yang keluar dari satu lubang
bersifat menerus tetapi kehadirannya b. Fissure Types: Cairan yang dihasilkan
tersembunyi sehingga sulit diidentifikasi keluar dari suatu lubang kiner atau celah
atau diukur (seepage/rembesan sungai).  Vent Positions:

 Proses-proses yang menghasilkan berbagai


jenis manifestasi permukaan.
1. Perpindahan panas konduktif melalui
batuan & tanah.
2. Perpindahan panas konvektif melalui air,
uap dan gas
3. Boiling (Mendidih dan perubahan fasa dari
air menjadi uap).
4. Mixing atau Dilution
(Percampuran/pengenceran berbagai fluida  Type of Eruption:
panas bumi dengan air tanah bersuhu lebih a. Central Eruption
dingin). b. Fissure Eruption
5. Kondensasi (reaksi pendinginan uap-gas c. Side Eruption
oleh air tanah).  Geothermal Gradient: adalah Grafik
6. Water-rock interaction (reaksi air termal perubahan suhu terhadap kedalaman
dengan media/batuan yang dilewatinya). a. Diatas kedalamn 100 km, rata-rata
kenaikan suhunya adalah = 30o C
b. Sumber panasnya merupakan hasil dari
peluruhan unsur radioaktif
c. Panas ini kemudian akan membentuk
magma
 Komposisi Magma:
a. Silika: terdiri dari 45% sd 75%
b. Volatiles (gas content): H2O, CO2, SO2, H2S
c. Temperatur dari erupsi magma: 1200oC sd
800oC (mempengaruhi kekentalan dari
magma)
d. Viscosity
1. Low Viscosity: Encer
2. High Viscosity: Kental

Hubungan komposisi magma dengan


viskositas magma yang dihasilkan
c. Cinder Cone Volcanoes
Temperature: High Temperature = Low
1. Terbentuk karena explosive
Viscosity
eruptions
Silika Content: High Silica = High Viscosity
2. Tipe gunung apinya kecil
Volatile Content: High Volatiles = Low
3. Lava yang dihasilkan keluar dari satu
Viscosity
lubang (central vent)
4. Dapat membentuk Shield Volcano
 Types Of Volcano: 5. Contoh: Mount Tabor, Mount Zion,
a. Flood or Plateau Basalt: Chamberlian Hill dll
1. Lavanya sangat cair = Low Viscosity
2. Kara produksi lavanya cair, lava d. Strato Volcano
mengalir dengan jangkauan yang luas 1. Low Temperature (800oC)
3. Keluarnya lava: dari patahan 2. High Silica Content (60%)
4. Contoh: Colombia River Plateau 3. High Volatile Content (very
explosive)
b. Shield Volcanoes: 4. High Viscosity
1. Lava yang dihasilkan keluar dari satu 5. Lava yang dihasilkan keluar dari satu
lubang (central vent) lubang (central vent)
2. Tipe gunung apinya sangat besar 6. Contoh: Mount Baker, Mount Rainer,
3. Ada runtuhan kaldera Mount St. Helens dll
4. Terbentuk karena succesive eruptions
dari lava yang cair
5. Umur dari tipe gunung api ini dapat
ditentukan dari warna lava dan
jumlah vegetasi. Ex: Dark lava flows
is youngest and Light lava flows is
oldest.
6. Tipe erupsi:
High Temperature (1200oC)
Low Silica Content (45%)
High Volatile Content
Low Viscosity e. Volcanic Dome
7. Cross section of a Shield Volcano 1. High Viscosity
8. Contoh: Hawaiian Volvanoes 2. Tipe gunung apinya kecil
3. Merupakan gunung api aktif (can be
explosive)
4. Contoh: Novarupta, Mount St.
Hallens Lava Domes dll
f. Caldera
1. Merupakan gunung api komposit  Klasifikasi Lingkungan Vulkanik:
yang sangat besar setelah terjadinya 1. “Continental” Volcanic Enviroments
letusan 2. “Island-Arc” Volcanic Enviroments
2. Contoh: Craber Like, Newberry dll 3. “Oceanic” Volcanic Enviroments
3. Formation of caldera

 Types and Zone Volcanism:


1. Spreading Center Volcanism
Contoh: Mid Atlantic Ridge, African Rift
Zone
2. Subduction Zone Volcanism
Contoh: Aleutian Island, Andes
3. Interplate Volcanism
Contoh: Yellowstone NP, Hawaii

BAB 3. B PEMETAAN DAERAH


VULKANIK

 Pengertian Gunung Api:


Tempat/bukaan darimana magma (material kental
pijar atau gas) dan umumnya keduanya, keluar
dari dalam bumi kepermukaan dan bahan batuan
yang terakumulasi disekeliling bukaan itu
membentuk bukit/gunung (Macdonald, 1972)
Setiap magma yang muncul ke permukaan
permukaan bumi (solar system) adalah
adalahgunung api (Bronto, 2006)

 Contoh keberadaan gunung api:


1. G. Semeru, Jatim(didarat)
2. G. Mayon, Filipina (didarat)
3. Gn.api bawah laut & pulau gn.api di Kep.
Sangihe
4. G. Anak Krakatau, Selat Sunda (kaki di laut,
lereng & puncak di darat)

 Pemikiran Dasar Geologi Gunung Api:


 Tipe-Tipe Erupsi: 1. Ada kesinambungan proses magmatisme,
1. Hawaiian: Hawai volkanisme dan sedimentasi
2. Strombolian: Anak Krakatau 2. Batuan intrusi co-magmatic (sekerabat) dgn
3. Vulcanian Dome: Merapi, Surtseyan, batuan ekstrusi
Papandayan Gamalama
4. Peleean: St. Hellens
5. Plinian: Tambora
 Pembagian Litofacies
1. Facies Pusat (Central)
 Pyroclasticdensity currents = Ignimbrites
a. Silika Dome
1. Tipe Ignimbrites
b. Vent Breccia
a. Batu apung dan ash rich
c. Agglomerate
b. Batu apung yang sortasinya buruk
d. Intrusive
c. Terdapat lithic lapilli didalam matriks
2. Jenis Ignimbrites
2. Facies Dekat (Proximal)
a. Dominan Types (batu apung dan ash
a. Lava
rich): Massive/ Lapilli Tuff
b. Tuff Breccia
b. Poor-pumice dan ash rich: Lithic
c. Lapilli Tuff
Breccia dan Scoria Agglomerate
3. Fragments Rich Co-Ignimbrite: Block
3. Facies Tengah (Medial)
and Bomb
a. Lahar
b. Tuff

4. Facies Jauh (Distal)


a. Lacustrine Sillistones
b. Conglomerates
c. Interbanded sandstone dan Tuff

 Jenis Piroklastik
1. Juvenile: hasil langsung akibat letusan,
membeku dipermukaan (fragmen
gelas, kristal pirojenik)
2. Cognate: fragmen batuan hasil erupsi
terdahulu (dari gunungapi yang sama).
3. Accidental: fragmen batuan berasal dari
basement (komposisi berbeda)
BAB 4. IGNEOUS ROCK

 Pengertian:
Batuan Beku merupakan jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).
1. Magma: batuan material cair yang berada
dibawah permukaan bumi
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah  Diferensiasi Magma
cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di DEFERENSIASI MAGMA adalah
mantel ataupun di kerak bumi. Umumnya, proses penurunan temperatur magma yang
proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari terjadi secara perlahan yang diikuti dengan
proses berikut: terbentuknya mineral-mineral seperti yang
•Kenaikan Temperatur ditunjukkan dalam Deret Bowen.
•Penurunan Tekanan Pada penurunan temperatur magma
•Perubahan Komposisi Kimia maka mineral yang pertama kali terbentuk
2. Lava: batuan material cair yang terupsi diatas adalah mineral Olivine, kemudian
permukaan bumi dilanjutkan dengan Pyroxene, Hornblende,
Biotite (deret tidak kontinu).
 Klasifikasi Batuan Beku Pada deret yang kontinu, pembentukan
1. Berdasarkan Tempat Terbentuknya mineral dimulai dengan terbentuknya
a. Batuan beku Plutonik mineral Ca-Plagioclase dan diakhiri dengan
b. Batuan beku Hypabisal pembentukan Na-Plagioclase.
c. Batuan beku Vulkanik Pada penurunan temperatur selanjutnya
2. Berdasarkan Warnanya akan terbentuk mineral K-Feldspar
a. Leucocratic rock, mineral mafic < 30% (Orthoclase), kemudian dilanjutkan oleh
b. Mesocratic rock, mineral mafic 30% -60% Muscovite dan diakhiri dengan
c. Melanocratic rock, mineral mafic 60% - terbentuknya mineral Kuarsa (Quartz).
90%
d. Hypermalanicrock, mineral mafic > 90% BOWEN’S SERIES
Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk
batuan Beku ada dua yaitu mineral mafik
(olivine, piroksen, amphibol dan biotit) dan
mineral felsik (feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid).
3. Berdasarkankandungankimianya(SiO2)
a. Batuanbekuasam, SiO2> 65% (Granit,
Ryolit)
b. Batuanbekumenengah, SiO265% –52%
(Diorit, Andesit)
c. Batuanbekubasa, SiO252% -45% (Gabro,
Basalt)
d. Batuanbekuultra basa, SiO2< 30%
(Peridotit)
 Asimilasi Magma a. Gabbro:
ASIMILASI MAGMA adalah proses Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna
meleburnya batuan samping (migling) akibat gelap, dan tersusun atas kristal-kristal
naiknya magma ke arah permukaan dan proses ini mineral yang berukuran kasar (coarse-
dapat menyebabkan magma yang tadinya bersifat grained). Batuan ini selalu berwarna hitam
basa berubah menjadi asam karena komposisi atau hijau gelap karena mineral utamanya
batuan sampingnya lebih bersifat asam. adalah plagioklas dan piroksen.
Apabila magma asalnya bersifat asam b. Diorite
sedangkan batuan sampingnya bersifat basa, maka Diorit adalah salah satu jenis batuan beku
batuan yang terbentuk umumnya dicirikan oleh dalam (Batuan Plutonis), bertekstur feneris,
adanya Xenolit. mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
Pembentukan batuan yang berkomposisi warnanya agak gelap. Batuan diorit
ultrabasa, basa, intermediate dan asam dapat juga mengandung feldspar plagioklas calsiksodik
terjadi apabila magma asal (magma basa) dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik
mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya. yang banyak.
c. Granodiorite
 Mineral Pembentuk Batuan Granodiorit adalah batuan beku intrusif
1. High Temperature: Olivine, Augite, Clcium dengan tekstur faneritik yang mirip dengan
Feldspar granit, tetapi mengandung lebih banyak
2. Intermediate Temperature: Homblende, Biotite, plagioklas felspar daripada ortoklas felspar.
Sodium Feldspar Granodiorit memiliki volume kuarsa lebih
3. Low Temperature: Muscovite, Potassium besar dari 20%, dan 65%-90% felsparnya
Feldspar, Quartz merupakan plagioklas.
d. Granite
 Ukuran kristal terbentuk dari cepat atau lambatnya Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik,
pendinginan, jenis nya sbb: igneous yang umum dan banyak ditemukan.
1. Extremely Fast Cooling: Volcanic Rocks Sebagian besar granit bertekstur keras dan
2. Fast Cooling: Hypabyssal Rocks kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan
3. Slow Cooling: Plutonic Rocks sebagai batuan untuk konstruksi.

 Struktur Batuan Beku


Berdasarkan tempat terbentuknya, batuan
beku dibedakan menjadi batuan beku
ekstrusif dan intrusif.
a. Struktur batuan beku ekstrusif
1. Masif
2. Sheeting joint
3. Columnar joint
4. Pillow lava
5. Vesikular
6. Amigdaloidal
7. Aliran
b. Struktur batuan beku Intrusif
 Tipe Utama Batuan Beku 1. Konkordan, tubuh batuan beku
intrusif yang sejajar dengan
perlapisan disekitarnya.
•Sill
•Laccolith
•Lopolith
•Paccolith
2. Diskordan, tubuh batuan beku
intrusif yang memotong perlapisan
batuan disekitarnya.
•Dike
•Batolith
•Stock
 Tekstur Batuan Beku
Tekstur Batuan Beku Akibat penurunan 5. Berdasarkan keseragaman antar
temperatur, perubahan tekanan dan perubahan butirnya
dalam komposisi, larutan magma dapat a. Equigranular, ukuran butir penyusun
mengalami kristalisasi. Perbedaan kombinasi hal- batuannya hampir sama.
hal tersebut pada saat pembekuan magma b. Inequigranular, ukuran butir penyusun
menghasilkan terbentuknya batuan yang memiliki batuannya tidaksama.
tekstur yang berbeda.
a. Temperatur tinggi, tekanan tinggi, di bawah
permukaan dan pendinginan lama: ukuran
kristalisasi besar-besar (kasar).
b. Temperatur tinggi, tekanan rendah, berada di
permukaan dan pendinginan cepat: kristalisasi
tidak terjadi, terbentuk gelas (obsidian).

 Sebagai akibat dari tingkat /derajat pendinginan


dan pembekuan magma

1. Tingkat kristalisasi
a. Holokristalin, seluruhnya tersusun kristal.
b. Hipokristalin, tersusun oleh kristal dan
gelas.
c. Holohyalin, seluruhnya tersusun gelas.

2. Ukuranbutir
a. Phaneritic, mineral-mineral berukuran kasar.
b. Porphyritics, mineral-mineral berukuran
halus dan kasar.
c. Aphanitic, mineral-mineral berukuran halus.

3. Bentukkristal
a. Euhedral, bentuk kristal sempurna.
b. Subhedral, bentuk kristal kurang sempurna.
c. Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna.

4. Berdasarkankombinasibentukkristalnya
a. Unidiomorf (Automorf), sebagian besar
kristalnya dibatasi oleh bentuk kristal Euhedral
(sempurna).
b. Hypidiomorf (Hypautomorf), sebagian besar
kristalnya berbentuk Euhedral dan Subhedral.
c. Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar
penyusunnya merupakan kristal yang
berbentuk Anhedral.
 Penamaan Bantuan Beku  Klasifikasi manifestasi berdasarkan tipe
Penamaan Batuan Beku didasarkan atas tekstur keluaran panasnya (mode of heat
batuan dan komposisi mineral. transfer)
1. Keluaran langsung (direct
discharge) transfer panas mode
konvektif dalam waktu yang
berkelanjutan, paling banyak
ditemui pada sistem panas bumi
(mata airpanas, fumarol,dll).
2. Keluaran terdifusi (diffuse
discharge) perpindahan panas
dengan mode konduktif (tanah
beruap, tanah hangat, dll).
3. Keluaran intermiten (intermitten
discharge keluaran panas konvektif
yang bersifat periodik (geyser).
4. Keluaran katastropik (catastrophic
discharge) keluaran panas konvektif
yang terjadinya hanya padawaktu-
waktu tertentu, jumlah energi panas
yang dikeluarkan sangat besar
dalam satu kejadian (erupsi
hidrotermal).
5. Keluaran tersembunyi (concealed
discharge) transfer panas konvektif
yang bersifat menerus tetapi
kehadirannya tersembunyi sehingga
sulit diidentifikasi atau diukur
(seepage/rembesan sungai).

 Proses-proses yang menghasilkan


berbagai jenis manifestasi permukaan.
1. Perpindahan panas konduktif
melalui batuan & tanah.
2. Perpindahan panas konvektif
melalui air, uap dan gas.
BAB 5. MANIFESTASI PANAS BUMI 3. Boiling (Mendidih dan perubahan
fasa dari air menjadi uap).
 Pengertian: 4. Mixing atau Dilution
Perpindahan panas dari mantel dan kerak bumi, (Percampuran/pengenceran berbagai
dapat muncul kepermukaan dan dapat dilihat fluida panas bumi dengan air tanah
manifestasinya. bersuhu lebih dingin).
 Sistem Panas Bumi dan Manifestasinya 5. Kondensasi (reaksi pendinginan
a. Manifestasi permukaan dihasilkan oleh uap-gas oleh air tanah).
interaksi antara fluida thermal (liquid/vapour) 6. Water-rockinteraction (reaksi air
dengan batuan sekitarnya termal dengan media/batuan yang
b. Sistem panas bumi non-convective tidak dilewatinya).
memiliki manifestasi permukaan
c. Dengan demikian intensif dan tidak nya  Tipe-tipe Fluida Panas Bumi
manifestasi serta tipe manifestasi dipengaruhi 1. Air Clorida (Cl)
oleh kondisi a. Menunjukan air reservoar
–Hidrologi, b. Kaya SiO2 dan sering terbentuk
–Kimia air dan batuan sekitarnya endapan permukaan sinter silika
–Temperatur (Kondisi sumber panas) (SiO2)
c. pH sekitar netral, dapat sedikit b. Pada mulanya istilah ini digunakan untuk
asam dan basa tergantung CO2 mendiskripsikan manifestasi yang
yang terlarut mengeluarkan volcanic gas
d. Sangat jernih, warna biru pada c. Fumarol berasosiasi dengan volkanik-
mata air natural hidrothermal sistem, yang dapat
mengeluarkan uap dengan kecepatan . 150
2. Air Asam Sulfat (SO4) m/s
a. Terbentuk dibagian paling d. Steam ini umumnya mengandung
dangkal magmatik gas yang sangat agresif seperti
b. Akibat kondensasi uap air ke HCl dan SO2 dan Sublimisi S
dalam air permukaan (steam e. Apabila kandungan SO2 nya dominan
heated water) maka suhunya dapat mencapai >130 oC
c. SO4 tinggi akibat oksidasi H2S f. Dapat mengandung asam borik (Soffioni)
d. Bersifat asam, pH rendah g. Kebasahan dan temperature: Fumarol
e. Ditunjukan dengan kenampakan Basah bertemperature < 100 oC dan
kolam lumpur dan pelarutan terbentuk si sistem dominasi air, Fumarol
batuan sekitar kadang Kering mempunyai temperature 100-150
o
membentuk collapse ground C pada sistem dominasi uap
h. Contoh: Fumarol Kawah Domas,
3. Air Karbonat (HCO3) Tangkuban Perahu
a. Terbentuk akibat adsorbsi gas
CO2 dan kondensasi uap air ke 3. Solfatara
dalam air tanah (steam heated a. Solfatara adalah rekahan dalam batuan
water) yang menyemburkan uap air (steam) yang
b. Berada didaerah tepi sistem dan bercampur dengan CO2 dan H2S (kadang-
dangkal kadang CO2)
c. Anion utama HCO3 dan kation b. Pada sekitar lubang rekahan tersebut dapat
utamanya adalah Na diendapkan sulfur dalam jumlah yang
d. Cl rendah dengan SO4 bervariasi banyak
e. Apabila dibawah permukaan c. Endapan sulfurnya dapat ditimbang
terdapat batu gamping maka seperti yang terdapat di Kwah Ijen, Jawa
dapat terbentuk endapan sinter Timur
travertin (CaCO3) di permukaan. d. Contoh: Solfatara dan Tambang Sulfur di
Kawah Ijen

 Jenis-jenis Manifetasi di Permukaan 4. Steaming Ground (Tanah Beruap)


1. Acid Creater Lake (Danau Kawah Asam) a. Apabila uap air (steam) yang keluar
a. Adalah danau yang berada didalam kawah sedikit jumlahnya dan keluar memlalui
gunung berapi pori dalam tanah atau batuan, maka
b. Merupakan manifestasi pada sistem panas terbentuklah steming ground bukan lagi
bumi vulkanik hidrothermal fumarol
c. Suhu yang Tinggi b. Uap berasal dari evaporasi air panas
d. pH air rendah (asam) didekat permukaan atau keluar dari bawah
e. Air dalam kawah ini berasal dari air permukaan
meteorik yang bercampur dengan air hasil c. Kenampakannya hanya berupa uap putih
kondensasi uap dan gas-gas magmatik dan hangat
dari dalam gunung api d. Terdapat anomali vegetasi
f. Contoh: Kawah Ijen, Jawa Timur e. Dapat diditeksi dengan penggunaan infra-
red
2. Fumarol f. Diklasifikasi berdasarkan heatflux:
a. Adalah uap panas (vapour) yang kadang Intensif (500-5000 J/M2S), Kuat (50-500
bercampur denga gas-gas yang keluar J/M2S) dan Lemah (<50 J/M2S)
melalui celah-celah dalam batuan dan
kemudian berubah menjadi uap air
(steam)
5. Steam Vent, Soffioni, Moffete dan d. Mata air ini memiliki suhu yang tinggi
Kaipohan (>75 oC) bahkan kadang-kadang sampai
a. Steam Vents atau lubang uap atau gas mendekati titik didih (98 oC)
(seperti pada fumarol dan solfatara) e. Kenampakan mata air ini seringkali
adalah suatu istilah umum untuk terdapat uap putih yang menunjukan
mendeskripsi manifestasi yang adanya uap air panas yang disebabkan
mengeluarkan uap atau gas atau campuran karena tingginya suhu air
keduanya f. Pada lokasi mata air ini sering didapati
b. Steam Vents untuk lubang keluaran gas endapan silika sinter dan mineral-mineral
yang mengandung banyak asam borik sulfida (Galena, Phyrite dll)
disebut Soffioni g. Contoh: Umi Jugoku, Jepang
c. Steam Vents untuk lubang keluaran gas
yang mengeluarkan hanya gas CO2 dan
memiliki temperature rendah atau dingin 9. Acid Hot Spring (Mata Air Panas pH asam
disebut Moffete , 4) yang berasosiasi dengan Mudpools dan
d. Steam Vents atau lubang keluaran gas Ground Collapse
yang mengeluarkan campuran gas CO2 a. Memiliki ph <6 (asam)
dan H2S disebut Kaipohan (berasal dari b. Terbentuk dari hasil kondensasi gas-gas
bahasa Filipina) magmatik dan uap panas (vapour) didekat
permukaan bumi kemudian melarut dan
6. Warm Ground (Tanah Hangat) bercampur dengan air meteorik
a. Gas-gas dan uap yang naik ke permukaan c. Air ini kemudian keluar menjadi mata air
akan menaikan suhu disekitar daerah ber ph asam
thermal area sehingga suhu disekitar d. Fluida asam ini melarutkan batuan sekitar
daerah akan lebih tinggi dari sekitarnya mata air menjadi partikel-partikel kecil
dan juga lebih tinggi dari suhu udara terdiri dari Sillica dan Lempung
didekat permukaan bumi e. Apabila partikel-partikel ini bercampur
b. Temperaturenya mencapai 30-40oC dengan air dari mataair maka akan
c. Tidak terdapat manifestasi permukaan terbentuk mudpools/mudpots
secara langsung yang dapat diamati f. Apabila tidak bercampur dengan air,
d. Kondisi vegatasi disekitar daerah thermal tetapi hanya berupa uap asam panas, maka
akan mengalami kelainan (stressed batuan yang terdisintegrasi ini akan
vegetation) sehingga dapat dijadikan menyebabkan ground collapse
acuan terdapatnya anomali panas didaerah membentuk lubang besar
ini
e. Ciri-ciri stressed vegetation: tumbuhan 10. Kolam Air Panas: Calm, Boiling or
tidak lagi berwarna hijau tapi kemerahan Ebulliant
atau coklat, adanya tumbuhan tertentu a. Merupakan suatu kolam yang dibentuk
yang mendominasi daerah thermal oleh discharge dari mata air panas netral
yang terkonsentrasi di suatu lokasi luahan
7. Boiling Spring (T>90oC), Hot Spring (T = b. Panas umumnya hilang melalui evaporasi
60-90oC), Warm Spring (T = 30-60 oC), pada permukaan air
Cool Spring ( T< 30 oC atau T udara) c. Dibedakan menjadi:
- Calm (T<100oC)
8. Neutral Hot Spring (Mata Air Panas pH - Boiling
netral ~ 7) - Ebulliant Pools (flashing of steam atau
a. Adalah mata air panas dengan pH netral gas)
atau mendekati netral (6-7)
b. Mata air ini diasosiasikan sebagai ‘direct 11. Kolam Air Panas Asam
discharge’ fluida dari reservoir ke a. Memiliki ph<3
permukaan bumi b. Berwarna keruh, mengandung lumpur
c. Umumnya mengandung ion klorida yang c. Keluarnya bisa berbetuk Calm, Boiling
tinggi sehingga sering kali disebut air atau Ebuillent
klorida d. Temperature mendekati hangat hingga
Boiling
e. Komposisi utama adalah air sulfat hasil BAB 6.A KLASIFIKASI DAN MODEL
kondensasi gas H2S KONSEPTUAL PANAS BUMI
f. Sering terdapat keluaran gas CO2
 Klasifikasi dan Model Konseptual Panas Bumi
12. Geyser 1. Berdasarkan Temperature Reservoarnya:
a. Uap dan air keluar dengan selang waktu a. Temperature Tinggi (>225oC)
tertentu b. Temperature Sedang (125-225 oC)
b. Model: lubang dibawah permukaan terisi c. Temperature Rendah (<125 oC)
oleh air dan saat t > titik didih, uap dan air
akan didoring keluar 2. Berdasarkan Literature yang umumnya
c. Disekitar Geyser dapat diendapkan dijumpai:
Geyserite, yaitu endapan silika bertekstur a. Sistem Panas Bumi Konduksi (Ray bach
seperti buah anggur yang terendapkan dan Muffler 1981, Robert Bowen 1989,
melalui proses ‘cipratan’ air dari geyser Keith Nicholson 1993)
d. Contoh: Spouting Spring di Cisolok - Low Temperatur (Low Enthalpy
Aquifers)
13. Erupsi Hidrothermal Sistem panas bumi dalam akuifer
a. Tidak ada magma yang terlibat sedimen dengan porositas dan
b. Umumnya berbentuk lingkaran permeabilitas yang tinggi, dicirikan
berdiameter 1 – bebrapa ratus meter oleh temperatur rendah/enthalpi
c. Keluaran panas dapat terbentuk rendah dan berada didaerah dengan
disekitarnya heat flow normal atau agak tinggi.
d. Berguna untuk mitigasi hazard Termasuk dalam kategori ini adalah
geopressured zone.
14. Batuan Terubah (Altered Rock) - Hot Dry Rock
Hasil reaksi fluida dengan batuan sampingnya Sistem Hot Dry Rock berada didalam
Contoh: Silisifikasi, Clay Alteration dll lingkungan temperatur tinggi dan
permeabilitas rendah. Pada sistim ini
 Macam Silika: paling sedikitnya harus dibor dua
1. Silika Sinter sumur pada kedalaman kira-kira 4000
a. Silika (SiO2) yang dibawa oleh air panas meter. Satu sumur digunakan untuk
ber ph netral dapat terendapkan disekitas menekan air kedalam pori batuan. Air
permunculam mata air panas tersebut selanjutnya akan terpanasi
b. Berbagai macam struktur endapan dapat dan akan masuk kedalam sumur ke-
terbentuk dari mineral-mineral silika ini, dua, kemudian naik keatas, mengisi
seperti dribbling, porous, layering dsb unit tenaga panas yang memproduksi
c. Kadang-kadang endepan ini mencakup listrik.
area yang luas dan membentuk undak- b. Sistem Panas Bumi Konveksi
undak atau teras (Hochstein dan Browne 2000, Rybach dan
Muffler 1981, Robert Bowen 1989, Keith
2. Silika Residu Nicolson 1993).
a. Produk dari alterasi air asam seperti air - Volcanic hydrotermal system
sulfat Umumnya terdapat di gunung api
b. Berwarna putih keabuan bertipe strato atau kaldera berumur
c. Sangat rapuh, bertekstur seperti gula muda. Gambar 6.5. menggambarkan
model konseptual sistem ini.
- Liquid dominated system: k reservoar
tinggi, tetapi k dalam recharge area
sedang. Saturasi air dalam reservoar
adalah 0,7<(SI)<1
- Natural 2-phase system (sistem
dominasi dua fasa; uap dan air): jika k
reservoar tinggi k recharge area
sedang. Saturasi air dalam reservoar
adalah 0,4<(SI)<0,7
- Vapour dominated system (sistem
dominasi uap): jika k reservoar tinggi
dan k recharge area kecil (sedikit
sekali infiltrasi air meteorik). Saturasi
air (SI) dalam reservoar adalah
0.4<(SI)<0

- High temperature system c. Sistem panas bumi temperatur tinggi yang


Sistem panas bumi temperatur berada pada elevasi sedang (moderate
tinggi yang berasosiasi dengan pusat terrain).
vulkanisme pada elevasi tinggi. Sistem Sumber panas pada sistem ini adalah
panas bumi temperatur tinggi ini batuan kerak bumi yang panas dan luas.
paling banyak dijumpai didunia. Energi panas dihasilkan dari:
Sistem ini dibagi lagi menjadi 3 tipe - Partial melting bagian atas kerak bumi
berdasarkan permeabilitas batuan (contoh: New Zeland)
reservoar dibandingkan dengan batuan - Intrusi dyke pada daerah pemekaran
sekitarnya dan recharge area lempeng berada dalam batuan basalt
(infiltrasi air bawah tanah). (contoh: Iceland) atau sedimen
Sebelum membagi sistem ini (contoh: Calipornia)
kedalam kelompok yang lebih spesifik - Batuan plutoik yang mendingin yang
lagi, terlebih dahulu perlu diketahui berada sangat dalam dibawah
tipe-tipe reservoar panas bumi. permukaan bumi (bekas jalur subduksi
Berdasarkan permeabilitasnya, tua yang telah mati).
reservoar panas bumi dikelompokan menjadi:
Low permeability: Jika permeabilitasnya Pada model ketiga diatas, dapat juga
k<1-3mD ditemukan liquid dominated geothermal
Moderate permeability: Jika permeabilitasnya system, vapour dominated geothermal system,
k=3-10 mD ataupun 2-phase geothermal system.
High permeability: Jika permeabilitasnya k>10
mD Berdasarkan sumber panasnya, sistem
(1 milidarcy=10 x 10-15 m2) geotermal temperatur tinggi yang berada
Pada sistem panas bumi temperatur dalam elevasi sedang (moderate terrain) dapat
tinggi, umumnya panas yang mencapai dibagi lagi menjadi:
permukaan adalah panas yang dibawa oleh 1. Sistem panas bumi bertemperatur
sirkulasi air meteorik dalam yang bersentuhan tinggi pada elevasi sedang dengan
dengan sumber panas dibawah permukaan, heatsource berasal dari batuan kerak
biasanya berupa batuan plutonik (batuan beku bumi yang sangat panas dan sangat
dalam). Kemudian air meteorik yang telah luas penyebarannya. Morfologi yang
berubah menjadi air panas ini naik mengelilingi sistim ini tidak curam dan
kepermukaan dengan cara konveksi. gunung apinya berbentuk krucut
Berdasarkan karakteristik batuan reservoar dan berumur muda yang berada dipinggir
batuan sekitarnya serta infiltrasi air meteorik reservoar panas bumi.
kedalam sistem, sistem panas bumi temperatur 2. Sistem panas bumi bertemperatur
tinggi yang berasosiasi dengan pusat tinggi pada jalur pemekaran lempeng.
vulkanisme pada elevasi tinggi dapat dibagi Sistem panas bumi ini berada pada
menjadi 3tipe, yaitu: batuan basaltik muda pada jalur
pemekaran lempeng seperti diIceland.
Sumber panasnya berasal dari dyke- Sumber panasnya berupa kerak benua
dyke atau sill-sill. yang mengalami deformasi (shearing).
3. Sistem panas bumi bertemperatur Infiltrasi air hujan maupun air meteorik
tinggi dengan reservoar berupa batuan yang berasal dari lelehan air salju,
sedimen. Sistem ini terbentuk dibatuan masuk dan menyapu sumber panas ini,
sedimen sampai metamorf derajat kemudian mengalir kepermukaan
rendah dengan sumber panas berasal kembali. Sistem ini banyak ditemuka
dari batuan beku dalam yang didaerah Tibet,Yunani Barat dan India
mendingin (deep coling pluton) yang utara.
kemungkinan adalah hasil subduksi c. Sistem Heat Sweep pada zona rekahan.
yangl ebih tua daripada subduksi saat Sistem ini dapat terbentuk didaerah
ini. Umumnya berada agak jauh dari dengan topografi agak datar jika fluida
zona subduksi saat ini. mengalir menuju permukaan bumi
4. Sistem panas bumi temperatur tinggi melalui zona rekahan dikedalaman yang
dengan sumber panas berupa batuan cukup dalam pada batuan yang
kerak bumi yang panas pada memiliki permeabilitas sangat tingi
lingkungan tumbukan lempeng (>100milidarcy).Batuan tersebut
(platecollision). Sumber panas sistem memiliki heat flux yang tinggi
ini berasal dari batuan granit berumur (>70mW/m2). Heat flux yang tinggi
muda yang kemungkinan dihasilkan dapat terbentuk pada batuan granit yang
dari proses shear-heating dari element-element radioaktifnya
tumbukan lempeng. menghasilkan panas dari peluruhan
radioaktif. Zona rekahan dapat
d. Sistem temperatur sedang dan rendah berukuran sempit (<100m) atau lebar
(Intermediate and low temperature (>200m).
system).
Sistem ini terbentuk diberbagai tatanan 3. Sistem Temperatur Rendah
geologi dan hidrologi, baik disepanjang Sistem ini memiliki suhu kurang dari
batas lempeng aktif maupun diluar batas 125oC. Sistem umumnya bersifat
lempeng aktif. Semua sistem konvektif dengan sistem heat sweep
bertemperatur sedang adalah reservoar yang dikontrol oleh struktur.
liquid dominated (Hochstein dan Browne, Reservoarnya berupa fracture network.
2000). Sistem ini jarang terdapat dijalur
Umumnya sistem ini menghasilkan energi dari gunung api tetapi banyak terdapat
air meteorik yang masuk sangat dalam dilingkungan geologi yang kerangka
kebawah permukaan melalui rekahan-rekahan. tektonik dan keadaan topografinya
Berdasarkan geologi dan hidrologi model memungkinkan terjadi sistem heat
sistem ini dapat dikelompokan lagi menjadi: sweep.

1. Sistem geothermal temperatur rendah-  Manifestasi Permukaan Sistem Magmatik


sedang berada diatas jalur vulkanisme. Hidrothermal
Contohnya: diTeAroha, NewZealand. a. Pada sistem panas bumi konvektif yang
memiliki sistem sirkulasi fluida dari
2. Sistem Heat Sweep daerah recharge masuk ke dalam
Reservoar sistem ini dapat berupa batuan reservoar kemudian keluar menuju
vulkanik atau batuan sedimen. Sistem ini permukaan melalui daerah upflow dan
tidak banyak dideskripsi secara detil tetapi outflow, fluida dengan temperatur yang
beberapa sistem telah dieksplorasi sampai umumnya tinggi tersebut akan bereaksi
tingkat lanjut. Sistem ini dapat dengan batuan sekitar dan kemudian
dikelompokan lagi menjadi: keluar melalui rekahan-rekahan dalam
a. Sistem heat sweep pada jalur batuan.
pemekaran lempeng aktif. b. Interaksi fluida dengan batuan
Contoh yang sangat baik untuk sistem sekitarnya menghasilkan mineral-
ini adalah East Africant Rift. mineral ubahan (mineralalterasi) yang
b. Sistem heat sweep pada daerah dapat diamati dipermukaan bumi,
tumbukan lempeng (platecollision). misalnya mineral-mineral lempung
illite, montmorilonit dan sebagainya. memperlihatkan kondisi vegetasi yang
Selain itu juga karena perubahan tidak lagi berwarna hijau tetapi
keadaan kesetimbangan (P,pH,T) kemerahan atau coklat.
fluida didalam bumi dengan
dipermukaan bumi maka beberapa
mineral terdeposisi dipermukaan bumi BAB 6.B PENGENALAN RESERVOAR
atau dalam bentuk vein-vein. GEOTHERMAL
c. Air panas yang melalui rekahan-
rekahan keluar sebagai mata air panas  Sejarah Perkembangan Teknik Reservoir
apabila laju alirnya sangat cepat dan Geothermal
jumlah massa yang ditransfer besar. Pola perkembangan Teknik Reservoir
Air panas ini mungkin akan mendingin Geothermal serupa dengan pola
dan keluar sebagai mata air hangat. perkembangan Teknik Air Tanah (Ground
Fluida berupa gas juga dapat keluar Water Enginering) dan Teknik
melalui rekahan-rekahan dalam batuan. Perminyakan (Petroleum Enginering).
Segala bentuk gejala sebagai hasil Perkembangan Teknik Reservoir
proses sistem panas bumi tersebut Geothermal adalah sebagai berikut :
disebut manifestasi permukaan a. 1904 : Untik pertamakalinya Reservoir
(surface manisfetation). Pengamatan Geothermal di “Eksploitasi” untuk
manifestasi permukaan merupakan pembangkit tenaga listrik (di
salah satu cara untuk mengenali sistem Larderello, Itali).
panas bumi. b. 1906, 1910 :Pemikiran tentang adanya
hubungan antara Sumber Geothermal
Manifestasi permukaan bervariasi luas, dipermukaan dengan aliran dibawah
kenampakannya dan sering permukaan mulai dikembangkan (oleh
mencerminkan kondisi reservoar Von Knebel 1906 Thorkelsson 1910).
dibawahnya. Parameter lain yang c. 1913 : Intrusi Magma sebagai sumber
mengontrol manifestasi permukaan panas dan panas dirambatkan ke
adalah temperatur reservoar, tipe reservoir geothermal secara konduktif
fluida, jenis batuan reservoar dan (Ingersol dan Zobel 1913).
keadaan sumber panasnya. Keadaan d. 1942 : Perkembangan pemikiran
sumber panas (heatsource) sangat tentang adanya sirkulasi panas dan
penting dalam mengontrol cairan/ fluida didalam bumi sebagai
terbentuknya manifestasi tersebut. mekanisme yang men “Supply” sumber
Sumber panas ini dapat dibagi menjadi: geothermal di permukaan (Einarrson,
1. Magma dalam kerak bumi (lokal 1942) di Iceland.
maupun regional) e. 1951: Penggunaan masalah-masalah
2. Intracrustal non magmatic perpindahan panas (Heat Transfer
3. Konduktif heat flow. Problems) dikaitkan dengan teknik
Eksploitasi Geothermal dikembangkan
Secara umum, manifestasi permukaan untuk pertama kalinya
akan banyak ditemukan apabila (Bodvarsson,1951).
temperatur sistem panas buminya f. Awaltahun1950-an:
tinggi. Sistem panas bumi temperatur 1. Diperoleh data dari pemboran
sedang sampai rendah sedikit sekali sumur geothermal tentang suatu
menunjukan manifestasi permukaan, reservoir yang “Liquid
bahkan beberapa diantaranya tidak Dominated”.
memiliki manifestasi permukaan. 2. Penemuan ini merupakan awal
Tidak semua manifestasi permukaan penelitian secara lebih mendalam
dapat diamati secara langsung. Namun tentang reservoir geothermal
kondisi vegetasi disekitar daerah (Lapangan Wairake, NewZealand).
thermal mungkinakan menunjukkan 3. 1957: Theori tentang konveksi
kelainan atau yang disebut dengan termal (sebagai akibat peningkatan
stressed vegetation sehingga dapat temperatur dengan kedalaman)
dijadikan petunjuk adanya anomali yang merupakan unsur utama
panas. Stressed vegetation penyebab pergerakan fluida dan
pemindahan panas kepermukaan  Definisi-Definisi:
(Wooding, 1957) a. Lapangan Geothermal (Geothermal Field)
4. 1962: Pengembangan “model merupakan daerah aktivitas geothermal yang
numerik” reservoir geothermal terpisah dari daerah yang lain, lebih bersifat
(Donaldson, 1962). geografis.
5. 1969, 1970: Untuk pertama kalinya b. System Geothermal (GeothermalSystem)
metoda dibidang teknik Sistem Hidrologi bawah permukaan yang
perminyakan digunakan untuk berasosiasi dengan lapangan-lapangan
persoalan-persoalan reservoir Geothermal.
geothermal. (Whiting and Ramey, c. Geothermal Region yaitu daerah Geothermal
1969, Ramey 1970) dipermukaan yang terdiri dari beberapa
6. 1970: Teknik Reservoir lapangan Geothermal
Geothermal muncul sebagai suatu d. Geothermal Reservoir yaitu Geothermal
“discipline” baru yang terpisah baik System yang secara langsung dieksploitasi
dari Ground Water enginering massa dan energinya.
ataupun Petroleum Enginering.
 KONSEP MODEL LAPANGAN
 Oleh karena Teknik Reservoir Geothermal GEOTHERMAL
merupakan suatu disiplin baru, banyak hal Konsep Model adalah:
yang masih perlu disempurnakan.  “Deskripsi model suatu sistem atau bagian
Demikian pula dasar mekanisme fisik yang dari sistem yang sesuai dengan keadaan
penting didalam eksploitasi belum fisik sistem tersebut dan mampu
terdefinisi dengan jelas. memberikan gambaran kelakuan dan sifat-
Beberapa keadaan yang membedakan sifat yang sesuai dengan keadaan
reservoir geothermal dengan reservoir air sebenarnya”
atau reservoir hidrokarbon adalah sebagai Model reservoir Geothermal
berikut: dikembangkan berdasarkan:
1. Permeabilitas batuan yang utama 1. Data bawah permukaan.
adalah didalam rekahan batuan 2. Pengalaman lapangan.
(fracture drock). 3. Studi secara theoritis.
2. Dimensi reservoir dalam arah vertikal  Sesuai dengan cara perambatan panas,
sangat besar. Sistem Geothermal dapat dibagi menjadi:
3. Banyak reservoir geothermal tanpa 1. Conductive system
tudung penyekat, dengan demikian Proses perpindahan panas
aliran kepermukaan bebas. secara konduktif dimana flux panas
4. Batas reservoir secara lateral dan dari kerak bumi merambat
vertikal tidak diketahui. kepermukaan.
5. Pemindahan panas sama pentingnya Perambatan panas ini menimbulkan
dengan pemindahan massa. gradien temperatur (Gradien
Geothermal) yang rata-rata besarnya
Persoalan-persoalan yang perlu dipecahkan 30k/km (k=kelvin). Gradien
dalam teknik reservoir geothermal adalah: Geothermal terbesar adalah 60k/km.
1. Aliran fluida (air, uap air, atau gas) Perubahan panas secara
melalui batuan, rekahan batuan dan konduktif ini menimbulkan beberapa
berada didasar sumur. aktifitas geothermal, antaralain:
2. Asal mula timbulnya aliran fluida yang a. Warm Ground water Basin.
terjadi didalam Reservoir. Hal ini b. Warm Spring (Sumber air panas)
dikaitkan dengan “umur” daripada yang disebabkan oleh patahan atau
reservoir-reservoir tersebut untuk dapat rekahan.
dieksploitasi. c. Geo pressured Systems dimana
3. Perubahan-perubahan aliran fluida fluida panas terjebak didalam
dalam reservoir geothermal sebagai jebakan stratigrafi. Pada sistem ini,
akibat proses eksploitasi. air berasosiasi dengan methane.
d. Hot Dry Rocks batuan impermeable
yang panas sebagai akibat konduksi
panas tersebut. Air dapat
disirkulasikan melaui Hot Dry 4. Tudung jebakan yang menangkap
Rocks tersebut dengan cara aquifer air panas.
menginjeksikan air dingin dari 5. Up-Flow model ini terutama
suatu sumur injeksi dan air panas dipengaruhi oleh struktur hidrogeologi.
diproduksi dari sumur produksi
Pada reservoir Geothermal yang liquid
2. Convective System dominated distribusi tekanan dan temperatur
Dalam system ini terjadi adalah sebagai berikut:
konveks hidrothermal direservoir
yang menimbulkan distribusi fluida
dan temperatur didalam reservoir.
Dengan demikian keadaan
reservoir merupakan keadaan yang
dinamis dan asal mula aliran fluida
dalam reservoir harus diketahui
untuk memperoleh gambaran yang
jelas mengenai sistem reservoir
geothermal tersebut.
Pada temperatur yang relatif
rendah, reservoir akan berisi
cairan/air. Tapi pada temperatur
yang lebih tinggi, reservoir dapat
berisi:
1. Cairan / air dengan sedikit uap
air, disebut sebagai Liquid b. Vapor Dominated
Dominated. Geyser di california (USA) dan Larderello
2. Uap air dengan sedikit air, (Italy) merupakan contoh Reservoir
disebut sebagai Vapor geothermal yang vapor dominated.
Dominated. Vapor dominated reservoir geothermal
pertama-tama dikemukakan oleh Ramey
System ini dibagi menjadi: (1970) berdasarkan penelitian Geyser di
a. Liquid Dominated California. Distribusi tekanan dan temperatur
dari vapor dominated reservoir, adalah
sebagai berikut :

MODEL PENAMPANG SISTEM RESERVOIR


Sesuai dengan illustrasi sebelumnya, dapat
dibuat model suatu reservoir geothermal, yang
disebut “up-flowmodel”. Dengan demikian up-
flow model ini meliputi:
1. Aquifer yang berisi air panas.
2. Jalur air dingin dari permukaan ke
aquifer.
3. Sumber panas (yaitu magma atau
intrusi magma)

Anda mungkin juga menyukai