Heat Transfer
Karena perbedaan temperatur diberbagai tempat
pada astenosfer, maka terjadi perpindahan panas
a. Mekanisme perpindahan panas dapat terjadi
secara konduksi atau konveksi.
b. Proses perpindahan panas konveksi dapat
melibatkan perpindahan fluida termal, yaitu Produk dari Gunung Api:
batuan yang meleleh dan gas-gas panas 1. Lava
(pada kasus sistem volkanik), air panas, hot 2. Piroklas dan Aliran Proklastik
brines, uap, dan gas-gas lain (pada kasus 3. Lahar (aliran lumpur)
sistem hidrotermal). 4. Uap air
c. Pada masing-masing kasus, partikel-partikel 5. Abu, Batu Apung and Debu (tepra)
fluida bergerak dengan kekuatan buoyancy 6. Gas Beracun
(mengambang) dan perpindahan panas dari
suatu daerah didekat suatu sumber panas Tipe Lava:
menuju permukaan (dishcarge area). 1. Acidic (asam)
d. Dalam perjalannya, fluida termal ini dapat 2. Basic (basa)
tersimpan di suatu reservoir yang berada
diantara sumber panas dan daerah Komposisi magma (mineralogi)
tampungan panas untuk beberapa waktu 1. Basaltic Fissure Eruption
lamanya. 2. Andesitic (composite) Cone
3. Rhyolitic Dome
Material Piroklastik
1. Debu dan abu
2. Pumice
3. Lapilli
Material yang lebih besar dari Lapilli:
Bloks dan Bomb
4. Cinders
Jenis Piroklastik
1. Juvenile: hasil langsung akibat letusan,
membeku dipermukaan (fragmen
gelas, kristal pirojenik)
2. Cognate: fragmen batuan hasil erupsi
terdahulu (dari gunungapi yang sama).
3. Accidental: fragmen batuan berasal dari
basement (komposisi berbeda)
BAB 4. IGNEOUS ROCK
Pengertian:
Batuan Beku merupakan jenis batuan yang
terbentuk dari magma yang mendingin dan
mengeras, dengan atau tanpa proses kristalisasi,
baik di bawah permukaan sebagai batuan intrusif
(plutonik) maupun di atas permukaan sebagai
batuan ekstrusif (vulkanik).
1. Magma: batuan material cair yang berada
dibawah permukaan bumi
Magma ini dapat berasal dari batuan setengah Diferensiasi Magma
cair ataupun batuan yang sudah ada, baik di DEFERENSIASI MAGMA adalah
mantel ataupun di kerak bumi. Umumnya, proses penurunan temperatur magma yang
proses pelelehan terjadi oleh salah satu dari terjadi secara perlahan yang diikuti dengan
proses berikut: terbentuknya mineral-mineral seperti yang
•Kenaikan Temperatur ditunjukkan dalam Deret Bowen.
•Penurunan Tekanan Pada penurunan temperatur magma
•Perubahan Komposisi Kimia maka mineral yang pertama kali terbentuk
2. Lava: batuan material cair yang terupsi diatas adalah mineral Olivine, kemudian
permukaan bumi dilanjutkan dengan Pyroxene, Hornblende,
Biotite (deret tidak kontinu).
Klasifikasi Batuan Beku Pada deret yang kontinu, pembentukan
1. Berdasarkan Tempat Terbentuknya mineral dimulai dengan terbentuknya
a. Batuan beku Plutonik mineral Ca-Plagioclase dan diakhiri dengan
b. Batuan beku Hypabisal pembentukan Na-Plagioclase.
c. Batuan beku Vulkanik Pada penurunan temperatur selanjutnya
2. Berdasarkan Warnanya akan terbentuk mineral K-Feldspar
a. Leucocratic rock, mineral mafic < 30% (Orthoclase), kemudian dilanjutkan oleh
b. Mesocratic rock, mineral mafic 30% -60% Muscovite dan diakhiri dengan
c. Melanocratic rock, mineral mafic 60% - terbentuknya mineral Kuarsa (Quartz).
90%
d. Hypermalanicrock, mineral mafic > 90% BOWEN’S SERIES
Berdasarkan warnanya, mineral pembentuk
batuan Beku ada dua yaitu mineral mafik
(olivine, piroksen, amphibol dan biotit) dan
mineral felsik (feldspar, muskovit, kuarsa dan
feldspatoid).
3. Berdasarkankandungankimianya(SiO2)
a. Batuanbekuasam, SiO2> 65% (Granit,
Ryolit)
b. Batuanbekumenengah, SiO265% –52%
(Diorit, Andesit)
c. Batuanbekubasa, SiO252% -45% (Gabro,
Basalt)
d. Batuanbekuultra basa, SiO2< 30%
(Peridotit)
Asimilasi Magma a. Gabbro:
ASIMILASI MAGMA adalah proses Gabro adalah batuan beku intrusif, berwarna
meleburnya batuan samping (migling) akibat gelap, dan tersusun atas kristal-kristal
naiknya magma ke arah permukaan dan proses ini mineral yang berukuran kasar (coarse-
dapat menyebabkan magma yang tadinya bersifat grained). Batuan ini selalu berwarna hitam
basa berubah menjadi asam karena komposisi atau hijau gelap karena mineral utamanya
batuan sampingnya lebih bersifat asam. adalah plagioklas dan piroksen.
Apabila magma asalnya bersifat asam b. Diorite
sedangkan batuan sampingnya bersifat basa, maka Diorit adalah salah satu jenis batuan beku
batuan yang terbentuk umumnya dicirikan oleh dalam (Batuan Plutonis), bertekstur feneris,
adanya Xenolit. mineralnya berbutir kasar hingga sedang,
Pembentukan batuan yang berkomposisi warnanya agak gelap. Batuan diorit
ultrabasa, basa, intermediate dan asam dapat juga mengandung feldspar plagioklas calsiksodik
terjadi apabila magma asal (magma basa) dalam jumlah yang besar dengan tipe sodik
mengalami asimilasi dengan batuan sampingnya. yang banyak.
c. Granodiorite
Mineral Pembentuk Batuan Granodiorit adalah batuan beku intrusif
1. High Temperature: Olivine, Augite, Clcium dengan tekstur faneritik yang mirip dengan
Feldspar granit, tetapi mengandung lebih banyak
2. Intermediate Temperature: Homblende, Biotite, plagioklas felspar daripada ortoklas felspar.
Sodium Feldspar Granodiorit memiliki volume kuarsa lebih
3. Low Temperature: Muscovite, Potassium besar dari 20%, dan 65%-90% felsparnya
Feldspar, Quartz merupakan plagioklas.
d. Granite
Ukuran kristal terbentuk dari cepat atau lambatnya Granit adalah jenis batuan intrusif, felsik,
pendinginan, jenis nya sbb: igneous yang umum dan banyak ditemukan.
1. Extremely Fast Cooling: Volcanic Rocks Sebagian besar granit bertekstur keras dan
2. Fast Cooling: Hypabyssal Rocks kuat, dan oleh karena itu banyak digunakan
3. Slow Cooling: Plutonic Rocks sebagai batuan untuk konstruksi.
1. Tingkat kristalisasi
a. Holokristalin, seluruhnya tersusun kristal.
b. Hipokristalin, tersusun oleh kristal dan
gelas.
c. Holohyalin, seluruhnya tersusun gelas.
2. Ukuranbutir
a. Phaneritic, mineral-mineral berukuran kasar.
b. Porphyritics, mineral-mineral berukuran
halus dan kasar.
c. Aphanitic, mineral-mineral berukuran halus.
3. Bentukkristal
a. Euhedral, bentuk kristal sempurna.
b. Subhedral, bentuk kristal kurang sempurna.
c. Anhedral, bentuk kristal tidak sempurna.
4. Berdasarkankombinasibentukkristalnya
a. Unidiomorf (Automorf), sebagian besar
kristalnya dibatasi oleh bentuk kristal Euhedral
(sempurna).
b. Hypidiomorf (Hypautomorf), sebagian besar
kristalnya berbentuk Euhedral dan Subhedral.
c. Allotriomorf (Xenomorf), sebagian besar
penyusunnya merupakan kristal yang
berbentuk Anhedral.
Penamaan Bantuan Beku Klasifikasi manifestasi berdasarkan tipe
Penamaan Batuan Beku didasarkan atas tekstur keluaran panasnya (mode of heat
batuan dan komposisi mineral. transfer)
1. Keluaran langsung (direct
discharge) transfer panas mode
konvektif dalam waktu yang
berkelanjutan, paling banyak
ditemui pada sistem panas bumi
(mata airpanas, fumarol,dll).
2. Keluaran terdifusi (diffuse
discharge) perpindahan panas
dengan mode konduktif (tanah
beruap, tanah hangat, dll).
3. Keluaran intermiten (intermitten
discharge keluaran panas konvektif
yang bersifat periodik (geyser).
4. Keluaran katastropik (catastrophic
discharge) keluaran panas konvektif
yang terjadinya hanya padawaktu-
waktu tertentu, jumlah energi panas
yang dikeluarkan sangat besar
dalam satu kejadian (erupsi
hidrotermal).
5. Keluaran tersembunyi (concealed
discharge) transfer panas konvektif
yang bersifat menerus tetapi
kehadirannya tersembunyi sehingga
sulit diidentifikasi atau diukur
(seepage/rembesan sungai).