Pada kontrak jasa, operator mendapatkan balas jasa dari jaminan (investasi
yang dikeluarkan) berupa persentase dari investasi yang telah dikeluarkan.
Sebagai perbandingan, kontrak untuk negara‑negara Asia Pasifik diberikan
pada Tabel 1.
Tabel 1
B. Kriteria Evaluasi Kontrak (UN, 1984)
1. Stabilitas
Kontrak yang stabil adalah kontrak yang tidak memerlukan perubahan pada
kondisi apapun. Dengan sendirinya, kontrak yang stabil adalah kontrak
yang fleksibel sehingga tidak perlu berubah dengan perubahan
keuntungan.
2. Netralitas
Suatu kontrak disebut netral jika keputusan investasi kontraktor tidak dipenga
ruhi oleh pendapatannya. Secara prinsip, pajak yang memaksimumkan
pendapatan adalah netral. Prakteknya, sulit merencanakan pajak yang
benar‑benar netral.
Gambar 1:
Struktur dasar
Regim PSC
(Production
Shearing
Contract)
dengan Share
First Tranche
Petroleum
Komponen-komponennya
• a.First Tranche Petroleum.
Klaim pertama dari pendapatan kotor (gross
revenue/GR) yg diimplementasikan dalam
Regim PSC dinamakan FTP, besarnya 20% dari
GR, yang di bagi sesuai dengan sharenya
(before tax) (dinamakan FTP share, sharenya
antara negara /GOI dan contraktor, besarnya
20%).
Hubungan FTP share dengan bagian kontraktor
berdasarkan rate produksi, tabel dibawah ini.
Company & State Shares of FTP
• Besarnya pendapatan kontrakdor dari FTP,
yang dinyatakan setelah pajak, dengan tax
48%, dinyatakan pada tabel di bawah ini.
• Dari tabel diatas hubungan sebelum pajak dan
setelah pajak, dengan tax 48%, sbb
b.Cost Recovery
• Psc mengijinkan pengembalian biaya ekplorasi
dan biaya operasi, dinamakan cost recovery.
• Komponen-komponennya biaya intangible di
kembalikan secara langsung.
• Biaya tangible dibayarkan melalui depresiasi
selama 5 tahun dengan metoda decline balance
dan tahun ke-5 dengan metoda balon.
• Investment Credit (IC) diberikan 17% dari
tangible cost (untuk laut dalam /kedalaman air >
200 m 127% IC)