Anda di halaman 1dari 28

Pajak dan Penerimaan Pemerintah

bukan Pajak
Definisi
• Pajak (tax) adalah sumber keuangan pemerintah untuk
membiayai kegiatan mengelola negara misalnya untuk
membayar pegawai negeri, membayar fasilitas umum,
pertahanan dan keamanan, subsidi untuk orang miskin dan
industri kecil.
• Pajak digunakan juga untuk pemerataan pendapatan (orang
kaya dikenakan pajak lebih banyak), mengurangi pemakaian
barang yang tidak disukai dengan menggunakan pajak
tambahan (minuman keras, rokok), dan untuk menumbuhkan
industri yang membutuhkan proteksi dengan memberi
keringanan pajak (industri nasional, industri kecil, industri
bersih lingkungan dan sebagainya).
Pajak hanya dipungut pemerintah apabila recovery
(pengembalian dari biaya melebihi revenue (pendapatan)).
Recovery dihitung berdasarkan besaran yang paling kecil dari
revenue dan cost recovery.

Cost recovery (CR) adalah bagian yang ditagihkan. Sedangkan


recovery (rec) bagian yang dibayarkan. Hal ini dapat
dianalogikan dengan meminjam uang sebagai berikut:

Pinjam Pendapatan Bayar Sisa Uang Sisa Hutang


(CR) (Rev) (Rec) (TI) (UR)

100 50 50 ‑ 50
50 100 50 50 ‑
Sisa uang yaitu pendapatan sesudah recovery (analog dengan
pengembalian hutang) adalah taxable income (TI) atau
pendapatan kena pajak, sedangkan cost recovery yang belum
terbayarkan disebut unrecovered (analog dengan sisa hutang)
sehingga diperhitungkan dalam cost recovery tahun
berikutnya.
Bila : CR > Rev  Rec = Rev  UR+1 = CR - Rec, TI = 0
CR < Rev  Rec = CR  UR+1 = 0 TI = Rev ‑ Rec
UR1 = NCo
TI = Taxable Income = Pendapatan Kena Pajak
CR = NC+D+OC+UR
NC = Non Capital
C = NC+CP+OC
D = Depresiasi
I = NC+CP
OC = Operating Cost = Biaya Operasi
T = txTI
CP = Capital = Kapital
CF = Rev ‑ I ‑ OC – T
T = Tax = Pajak
CR = Cost Recovery
t = Tax Rate
Rev = Revenue = Pendapatan
CF = Cash flow = Laju Kas
Rec = Recovery
MARR = Minimum Atractive Rate of Return
UR = Unrecovered
contoh

Tahun Revenue Investasi Biaya Operasi


$ 106 $ 106 $ 106
0 180
1-10 100 20

MARR = 15%
Pajak gas = 70%
Investasi semua kapital
Berapakah NPV, (MARR : 15%), IRR, B/C (MARR: 15%), POT?
Jawaban
Tahun Inv Rev D OC CR Rec TI T CF

0 180 -180

1 -10 100 18 20 38 38 62 43,4 36,6

CF = Rev ‑ I ‑ OC – T

Catatan: semua satuan dalam $106


NPV = ‑180 + 36,6 (P/A, 15%,10)
= ‑180 + 36,6 (5,02)
= 3,7
POT = 180/36,6 = 4,9 tahun
B/C = (36,6*5,02)/180 = 1,02
0 = ‑180 + 36,6 (P/A, IRR, 10)
(P/A, IRR,10) = 180/36,6 = 4,9 → IRR =16 %
Contoh 2:
Untuk contoh-2 apabila investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non kapital dengan, pertanyaan yang sama

Jawaban

Tahun Inv Rev D UR OC CR Rec TI T CF


0 180 -180
1 100 9 90 20 119 100 0 0 80
2 100 9 19 20 48 48 52 36,4 43,6
3-10 100 9 0 20 29 29 71 49,7 30,3

CF = Rev ‑ I ‑ OC – T

F=Flow = CF = Cash Flow


NPV (MARR = 15%)
= ‑180 + 80(P/F,15%,l) + 43.6(P/F,15%,2) + 30,3(P/A.15%,8)
(P/F,15%,2)
= ‑180 + 80 (0,87) + 43.6 (0,76) + 30,3 (4,49) (0,76)
= ‑180 + 69,6 + 37,77 +103,4 = 30,77

PW (i = 20%)
= ‑180 + 80(P/F,20%,l) + 43.6 (P/F,20%,2) + 30,3 (P/A,20%,8)
(P/F,1.5%,2)
= ‑180 + 80 (0,83) + 43.6 (0,69) + 30,3 (3,84) (0,69)
= ‑180 + 66,4 + 34,29 +80,28 = 0,97 ~ 0
IRR = 20%
Penerimaan pemerintah dari Kontrak Production Sharing bukan
hanya dari pajak migas saja, tetapi juga dari bagi hasil
sebelum pajak (dalam APBN disebut Penerimaan Negara
Bukan Pajak) disamping pemerintah juga mendapatkan
keuntungan dari DMO (Domestic Market Obligation) sehingga
pemerintah bisa mendapatkan 25% dari menjual bagian
kontraktor dengan hanya 10% harga pasar sesudah 60 bulan
produksi.
Dalam perhitungan pajak capital/tangibel di‑recover dengan
depresiasiasi. Pada kontrak bagi, hasil non capital/intangibel
di‑recover langsung, sedangkan pada kontrak lainnya non
capital/intangibel dapat di‑recover dengan amortisasi (dengan
perhitungan semacam depresiasi, akan tetapi caranya tidak
selalu sama dengan cara depresiasi, biasanya amortisasi lebih
pendek waktu pengembaliannya).
c.Profit Oil
• Profit oil dalam cash flow proyek diperoleh setelah dikurangi
FTP dan Cost Recovery dan dibagi antara negara GOI dan
contractor sesuai dengan share (before), berikut profit oil
sharing untuk kondisi yg berbeda.
Asumsi di frontier area tabel diatas share 75/25 di perkecil menjadi 85/15%
d.Domistic Obligation (DMO)

• Kontraktor menyisihkan 25% share profitnya,


dikenakan setelah produksi 5 tahun dari
pengembangan awal untuk memenuhi
kebutuhan energi nasional dengan harga 10%
di bawah harga pasar (harga export).
e.Bonus

• Bentuk lain pendapatan GOI adalah signature


bonus dibayarkan kontraktor setelah
penandatanganan kontrak (PSC) dan bonus
produksi yang diperoleh kontraktor, berbeda
tingkatannya, tergantung produksi yang di capai.
• Signature bonus, besarnya bervariasi tergantung
negosiasi antara GOI dengan Kontraktor,
biasanya memiliki kisaran antara US$ 1 hingga
20 million (umumnya diambil US$ 5 million)
• Bonus produksi sangat berhubungan dengan
pencapaian rate produksi, contoh bonusnya
dapat di lihat pada tabel di bawah ini.
f.Income tax (pendapatan kena pajak)

• Pajak di pungut 48% dari profit perusahaan,


terdiri dari 35% tax ditambah sd 20%
devidend tax, semua diasumsi after tax.
PSC regime, dengan Cost recovery kena pajak
PSC regime, dengan Cost recovery tdk kena pajak

FTP

Regime inilah yg berlaku di BP MIGAS


PSC regime, dengan Cost recovery tdk kena pajak

FTP share

FTP for GOI


Kontrak yang akan dibahas adalah Kontrak Bagi
Hasil, Kontrak Bagi Hasil dgn FTP dan tanpa FTP,
dengan memasukkan cost recovery kena pajak
dan Cost Recovery tdk kena pajak
Kontrak Bagi Hasil dgn tanpa FTP

FTP
Pers ama an‑persa ma an:

• Input : Year, Production, Price, Capital, Non Capital, Operating


t

Cost,% Share.
• Revenue = Production x Price
• (Unrecovered) tp = t

Jika (Cost Recovery + Investment Credit) t-1 > (Recovery) t-1


maka (Unrecovered) t > tp = (Cost Recovery + Investment Credit ‑
Recovery) t-1
Jika tidak (Unrecovered) t > tp = 0
• Depreciation: tergantung kontrak
• Jika Revenue > 0; maka Cost Recovery = Non Capital +
Unrecovered + Operating Cost + Depreciation
• Jika Revenue = 0; maka Cost Recovery = 0
• (Investment Credit) tp =
Lanjutan

• Jika (Cost Recovery + Investment Credit) > Revenue;


• maka Recovery = Revenue
• Equity = 0
• Jika (Cost Recovery + Investment Credit) < Revenue;
• maka Recovery = Cost Recovery + Investment Credit
• Equity = Revenue ‑ Recovery
• Contractor Share = Equity x Share/0,52
• Jika (Revenue x 0,25 x Share/0,52) > Contractor Share;
• Maka DMO = Contractor Share
• Jika tidak, DMO = Revenue x 0,25 x Share /0,52
• (Fee DMO) t > tp +4 = DMO
• (Fee DMO) t > tp +4 = 0,25_x Share/0.52x Production x 0, 1 x Price
• Taxable Income = Investment Credit + Contractor Share – DMO + Fee DMO
• Jika Taxable Income > 0; maka Tax = Taxable Income x 0,48
• Jika tidak, Tax = 0
• Jika Taxable Income > 0; maka, Net Contractor Share = Taxable Income ‑ Tax
• Jika tidak, Net Contractor Share = 0
• Total Contractor Take = Net Contractor Share + Recovery ‑ Investment Credit
• Expenditure = Capital + Non Capital + Operating Cost
• (Cash Flow Contractor) tp = Total Contractor Take ‑ Expenditure
• Indonesia Take = Revenue ‑ Total Contractor Take
Contoh
Sebuah lapangan ininyak mempunyai pola produksi sebagai
berikut:

Tahun 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Produksi (106 bbl) 1 2 4 8 7 6 5 4 3 2 1

Pertanyaan lihat Modul, demikian juga


jawaban
Investasi (tahun ke ‑ 0) = $ 100 x 106
Biaya Produksi = $ 5/bbl
Harga minyak = $ 20/bbl
Investasi terdiri dari 50% kapital dan 50% non capital
 
1. Tentukan depresiasi tiap tahun bila dipakai:
a. metode Straight line selama 5 tahun
b. metode Decline balance selama 5 tahun
c. metode double decline balance selama 5 tahun
Apabila share (after tax) untuk kontraktor adalah 15%, besarya
tax = 48%, depresiasi adalah straight line selama 5 tahun,
investment credit = 20% dan DMO adalah yang berlaku
sekarang (dibeli oleh pemerintah dengan harga 10% harga
pasar sesudah 5 tahun produksi).
2. Berapakah
a. Investment Credit
b. Pengaruh DMO (Domestic Obligation) pada
Cash Flow kontraktor sejak tahun ke-6 dan
seterusnya.
c. Recoverable Cost (yang ditagihkan) serta Cost
Recovery (yang dibayarkan) tiap tahun.
3. Berapakah:
a. Pendapatan pemerintah tiap tahun
b. Cash Flow kontraktor tiap tahun
Jawaban

1. a. Depresiasi: SL = 50/5 = 10 selama 5 tahun


b. Depresiasi: DB 1 = 50/5 = 10
DB 2 =(50‑10)/5 = 8
DB 3 = (50‑10‑8)/5 = 6,4
DB4 = (50‑10‑8-6,4)/5 = 5,12
DB5 = (50–10 ‑8-6,4 ‑ 5.12) = 20,48
2. a. Lihat Tabel kolom 8
b. Lihat Tabel kolom 14
c. Lihat Tabel kolom 9
3. a. Lihat Tabel kolom 20
b. Lihat Tabel kolom 18

Anda mungkin juga menyukai