Anda di halaman 1dari 24

15.

Depriciation Matrices

• Bagian awal dari dinyatakan depresiasi tunggal untuk


mengembalikan capital selama perioda depresiasi.
• Dalam rangka menghitung jadwal perioda depresiasi
untuk melakukan pengembalian (capital) perlu
dilakukan penjadwalan.
• Penjadwalan dilakukan dengan membuat matrik
depresiasi
• Berikut contoh jadwal matrik untuk biaya kapital,
yang terdiri dari investasi $100 MM ditahun ke 1, dan
$160 MM ditahun ke 2, waktu depresiasi masing-
masing 4 tahun, menggunakan metoda straight line

Depreciation Matrix ($MM)


Annual depreciation in years
Annual
Years Capex Cek Sum Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
1 100 100 25 25 25 25
2 160 160 40 40 40 40
3
4
5
Total 260 260 25 65 65 65 40
• Pada contoh diatas biaya total capital $260 MM di
depresiasi secara penuh, jumlah tahunan (annual)
depresiasi sama dengan total capital expenditure.
• Kolom cek sum merupakan kolom untuk memeriksa
masing-masing kejadian untuk masing-masing tahun thd
investasi.
• Pada kejadian diatas tidak terlihat kegunaannya (kolom
cek sum) krn dengan metoda depresiasi straight line
semua capital akan habis di depresiasi.
• Kolom cek sum akan berguna jika metoda depresiasi yang
digunakan akan memberikan sisa depresiasi, artinya
semua kapital tidak dapat di depresiasikan sehingga
terjadi undepreciated balance.
16.Sunk Cost
•Sunk cost (biaya hangus) adalah biaya dimasa lalu yang tidak
relevan lagi diperhitungkan.
•untuk perhitungan keuntungan mendatang. Misalnya: X berniat
membeli rumah Rp 200 juta dan memberi uang muka Rp 10
juta. Kemudian dia mendapatkan rumah yang sama dengan
harga Rp 150 juta dan akhirnya dia membeli rumah kedua dan
membatalkan rumah pertama dengan akibat kehilangan Rp 10
juta. Maka Rp 10 juta tersebut adalah biaya hangus.
•Sunk cost adalah biaya yang harus dicadangkan (jika terjadi
kecelakaan, kelalaian) sebelum proyeksi aliran dana (cash flow)
awal terjadi.
•Sunk cost tidak memiliki pengaruh secara langsung terhadap
cash flow yang akan datang karena keputusan investasi
berdasarkan biaya yang akan datang dan pendapatan.
• Sehingga tidak memiliki efek langsung terhadap
pengambilan keputusan yang akan datang.
• Sunk cost dapat memberikan pengaruh thd cash
flow, namun pengaruhnya tidak secara langsung,
dapat memberikan pengaruh terhadap perhitungan
pajak (untuk beberapa hal) karena telah
mengeluarkan uang (lost) sehingga memperkecil
pembayaran pajak yad.
• Sunk cost tidak memberikan pengaruh langsung
terhadap cash flow yad.
17.Analisa Cash Flow dan Inflasi
• Untuk keperluan cash flow yad, diperlukan
parameter inflasi, tujuannya untuk memperkirakan
biaya yad dan berbeda besarnya dari tahun ketahun
serta semakin besar.
• Secara prinsip masing-masing item casf flow di
pengaruhi secara berbeda oleh inflasi.
• Pada banyak kejadian seperti biaya pembangunan
plat form di tengah laut harganya akan di pengaruhi
oleh harga baja dan biaya/jasa pekerja.
• Secara sama biaya pemboran sumur dipengaruhi
oleh moving rig dan driling hardware dan pemakaian
bahan (casing, tubing, bit, lumpur pemboran)
• Secara praktis dalam membuat cash flow dengan
memasukkan inflasi diperbolehkan.
• Jika di lakukan asumsi tingkat inflasi 5% pertahun,
cash flow akan melakukan inflasi biaya capital dan
operating/operasi di mulai tahun depan dari saat ini.
• Sebagai ilustrasi : diperkirakan pengembangan suatu
lapangan migas sebesar $250 MM selama 2 tahun,
dengan biaya operasi saat ini sebesar $20 MM biaya
ini adalah biaya riel (biaya riel adalah biaya saat ini
dan tidak di pengaruhi oleh inflasi). Dengan asumsi
tingkat inflasi (dapat di sebut laju escalasi) sebesar
5% per tahun, perkirakan biaya tahun berikutnya
dengan data:
Esc fac =(1+i)^(n-1)
.n: dimulai Dari 1 Biaya Yang dikenakan escalasi
.i : esc Fac/interest
rate/tingkt bunga/yr
Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Real Capex ($ MM) 100 150
Real opex ($ MM) 20 20 20
Escalasi Rate (% Pa) 5% 5% 5% 5%
Escalasi Factor 1.000 1.050 1.103 1.158 1.216

Escalasi Capex ($ MM) 100 157.5

Escalasi Opex ($ MM) 0 0 22.1 23.2 24.3


thn ke
Esc Rate Fac Esc 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1.000 1.050 1.103 1.158 1.216 1.276 1.340 1.407 1.477 1.551
18.Depreciation dan Escalation

• Hanya capital expenditur yang dilakukan depresiasi.


• Tidak umum melakukan escalasi annual depreciation
• Cara melakukan spreading capital expenditur dalam
perioda tahunan tergantung regulasi yang
menyangkut tax, perhitungan ekonomi (accounting).
• Dalam analisa cash flow, perkiraan biaya capital
tahun mendatang diperkirakan dengan
menggunakan escalasi, proses ini menentukan
besarnya capital expenditur pada tahun yang
bersangkutan.
• Jika aktual capital expenditure setiap tahun
diketahui, kemudian berdasarkan regulasi di
tentukan jenis deprisiasinya.
• Secara prinsip, depresiasi total adalah jumlah
deprisiasi tahunan yang besarnya sama dengan
capital expenditure (yg dideprisiasikan).
• Umumnya regulasi membolehkan tambahan
depresiasi sehingga meniadakan biaya investasi
(principle), sehingga semua biaya capital expenditure
dapat habis dideprisiasikan, artinya regulasi tidak
menetapkan/membolehkan annual depresiasi
dilakukan escalasi dalam kontek inflasi (menurunnya
nilai uang terhadap waktu).
19.Nominal dan Real Cash Flow
• Biaya yang di eskalasi, harga dan aliran dana
tunai yg dibicarakan pada bagian 7, pada
kondisi “nominal”, atau “aliran uang pada saat
yang bersangkutan ” (money of the day),
harga, dan cash flow, hal yang membedakan
dari saat ini ( “to day”) adalah real atau
diistilahkan sebagai biaya, price dan cash flow
yang kena inflasi, nilai real ini merupakan
sejumlah uang yang kena inflasi, dan
dinyatakan sebagai pembelian energi dimasa
yad dari sejumlah uang saat ini.
• Nominal cash flow adalah uang bersih yang
dihasilkan dari suatu analisa (perhitungan)
berdasarkan harga dan biaya yang dieskalasi,
sehingga sudah melibatkan pengertian inflasi.
• Real cash flow adalah aliran dana bersih,
menggambarkan pembelian energy saat ini,
besarnya akan sama dengan nominal cash flow yang
dikenai inflasi, laju deflasi ini tidak berarti sama
dengan laju inflasi yang digunakan terhadap capital
expenditure, biaya operasi atau harga migas.
• Ilustrasi penggambaran konversi dari nominal net
cash flow ke real cash flow dpt dilihat pada tabel
dibawah ini.
Nominal and real (or deflated) Net Cash Flow

Year 1 Year 2 Year 3


Nominal Net Cash Flow ($ MM) -100 105 110
Deflation Rate, % (Pa) 0 5 5
Deflation Factor (number) 1.00 1.05 1.10
Deflated Net Cash Flow ($ MM) -100.0 100.0 100.0
20.Deriving Real Net After Tax Cash Flow

• Asal real net cash flow yang di jelaskan pada bab 19,
berdasarkan penggunaan biaya dan harga yang di escalasi
dengan mengalami penurunan nilai (inflating) sehingga akan
menghasilkan nominal net cash flow.
• Asal penurunan real cash flow berbeda seperti yang
diterangkan pada bab terdahulu yang sering digunakan pada
industri.
• Alternatif metoda ini tidak melakukan escalasi terhadap biaya
dan harga, sehingga menghilangkan kesemuan untuk
melakukan deflasi terhadap net cash flow.
• Dua pendekatan yang dapat dilakukan, hasilnya akan
sama dalam menghasilkan net cash flow, dengan dua
alasan:
• Alasan ke 1: escalasi rate dilakukan terhadap biaya
dan harga dan escalasi rate yang digunakan pada net
cash flow besarnya tidak perlu sama.
• Alasan ke 2 : pengaruh tax dalam kenyataanya
dinyatakan sebagai fenomena “Fiscal drag”, selalu
dilibatkan untuk menjamin, bahwa real net cash flow
berasal dari nominal cash flow yang telah mengalami
deflasi dan harganya lebih rendah dari real cash flow
berdasarkan biaya dan harga yang tidak di escalasi.
• Ilustrasinya
Real tax calculation - Version 1 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 40.0 40.0 40 40
Capex 100.0
Opex 0 10 10 10 10

Tax Calculation
Income 0 40 40 40 40
depreciation 25 25 25 25
opex 0 10 10 10 10
Net Revenue (NR) -25 5 5 5 30
Lost Carry Forward (LCF) -25 -20 -15 -10 20
Taxable Income 0 0 0 0 20
Real Tax Liability (40%) 0 0 0 0 8
• Akan dilakukan real tax yang berbeda dengan cara
melakukan escalasi pendapatan (income) dan biaya
sebesar 5%, juga dengan melakukan nominal tax
liability dan deflating dengan rate deflator 5%
pertahun
Real tax calculation - Version 2 ($MM)
Real Data Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Income 0.0 42.0 44.1 46.3 48.6
Capex 100.0
Opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2

Tax Calculation
Income 0 42.0 44.1 46.3 48.6
depreciation 25 25 25 25
opex 0 10.5 11.0 11.6 12.2
Net Revenue -25 6.5 8.1 9.7 36.5
Lost Carry Forward -25 -18.5 -10.4 -0.7 35.8
Nominal Taxable Income 0 0 0 0 14.3
Deflator 1 1.05 1.10 1.16 1.22
Real Tax Liability 0 0 0 0 11.77
• Jika dibandingkan dua perhitungan diatas, bahwa real tax
liability, menyatakan besarnya real tax liability paling rendah
($8 MM) dari pendekatan versi ke 2 ($11.7 MM).
• Secara nyata, bahwa versi 1, tax liability di bawah harga
(underestamate), karena menggunakan perkiraan real
depreciation terlalu tinggi (overs etimate), ini sebagai
potongan (korting) dalam menghitung tax.
• Versi ke 1, menggunakan nominal deprisiasi sebagai gantinya
deflasi, ini kenyataan di dunia industri.
• Versi ke 2, dikoreksi dengan penggunaan nominal depriciation
sebagai bagian dari perhitungan nominal tax liability, yang
akhirnya mengkonversi nominal tax menuju real tax.
• Tidak valid/logis menyesuaikan real cash flow dengan
menggunakan biaya dan harga yang tidak di eskalasi.
• Cara mengoreksi/mengatur real cash flow adalah
melakukan eskalasi biaya dan harga untuk
menghitung tax, pendekatan ini membolehkan
menggunakan escalation rate yang berbeda,
terhadap komponen cash flow
21.Cash Flow dan Project Financing
• Pendanaan dalam proyek migas berasal dari
shareholder equity, namun sejak 1970-an pendanaan
sepenuhnya di tanggung bank, berupa pinjaman,
bank akan melihat apakah project tsb bisa
mengembalikan pinjaman yang di berikan, keuangan
yang demikian disebut project financing atau
nonsource financing (krn tidak mendapatkan sumber
dana dari sekumpulan perusahaan).
• Pengaruh project financing terhadap keekonomian
proyek, untuk meringankan beban keuangan,
dinyatakan sebagai beban keuangan total (large
front-end capital expenditures) ditanggung oleh
pemberi pinjaman.
• Pinjaman akan mulai di bayarkan dengan tingkat bunga
tertentu, pada saat terjadi net cash flow positif saat produksi.
• Perusahaan pemberi pinjaman akan mendapatkan sebagian
net cash flow (karena pembayaran bunga pinjaman), harus
dihindari distribusi casf flow yang melebihi waktu kontrak
(karena sejumlah pembayaran diawal dan diakhir kontrak
yang cukup besar.
• Tabel dibawah akan mengilustrasikan kondisi diatas dengan
interest rate 10%.
• Diasumsi pada tabel di bawah ini, semuanya capital
expenditure, yang menarik selama tahun ke nol masih harus
membayar depresiasi (capital).
• Angsuran kapital (principal) dilakukan selama 4 tahun, dimulai
dari tahun awal dari income.
Cash Flow With Project Financing
Years Year 1 Year 2 Year 3 Year 4 Year 5
Field Data
Angka ini
Pada Income 100.0 100.0 100.0 100.0
tahun Capex 100
Ke 1 Opec 10 10 10 10
Artinya Net Cash Flow -100 90 90 90 90
Tdk
Kena Financing Calculation
escalasi
Loan 100
Balance at Start 100 110.0 82.5 55.0 27.5
Interest During year 11 8.3 5.5 2.8
Repayment of principal 27.50 27.50 27.50 27.50
Balance at end 110 82.5 55 27.5 0.00

Tax Calculation

Income 100 100 100 100


Depreciation 25 25 25 25
Opex 10 10 10 10
Interest 11 8.3 5.5 2.8
Net Revenue -25 54 56.7 59.5 87.3
Loss Carry Forward -25 29
Taxable Income 0 29 56.7 59.5 87.3
Tax Payments (40%) 0 11.6 22.6 23.8 34.9

Net Cash Flow Calculation

Income from project 100 100 100 100


Fund Borrowed 100
Total Cash in 100 100 100 100 100
Capex 100
Opex 10 10 10 10
Loan Repayment 27.5 27.5 27.5 27.5
Loan Interest 11 8.3 5.5 2.8
Tax 11.6 22.6 23.8 34.9
Total Cash Out -100 -60.1 -68.4 -66.8 -75.2

Net Cash Flow 0 39.9 31.6 33.2 24.8


Terima-Kasih

Anda mungkin juga menyukai