Ketika fluida melalui sambungan pipa seperti tee, elbow , valve, secondary flow yang menimbulkan
turbulence sehingga meningkatkan pressure drop harus dihitung dalam penentuan pressure loss total
dalam suatu sistim pemipaan. Pengaruh valve dan fitting dihitung dengan menambahkan ekivalent
length dari valve dan pitting tersebut kedalam panjang pipa terukur untuk mendapatkan panjang
sebenarnya. Untuk diperhitungkan dalam perhitungan pressure drop.
Panjang ekivalent beberapa standard valve dan pitting diberikan oleh Crane ( 1957 ) seperti pada table
dibawah, dimana panjang ekivalent diberikan dalam perbandingan dengan diameter pipa, bila harga
tersebut dikalikan dengan dimeter pipanya akan didapat panjang yang akan ditambahkan kedalam
anjang sebenarnya yang akan digunakan dalam perhitungan pressure drop melalui valve atau pitting.
Page 1 of 6
CONTOH PERHITUNGAN PANJANG EKIVALEN
Diketahui :
Sebuah sumur dialirkan melalui flow line berdiameter 1 in sepanjang 100 ft pada flow dipasang
peralatan ;
Jawab :
Elbow Standrad = 30
Page 2 of 6
ALIRAN MELALUI CHOKE / BEAN
Laju alir dari sumur flowing biasanya di control dengan well head choke yang dipasang diflow line dekat
dengan kepala sumur. tujuan dari pemasangan choke adalah untuk mengatur alir dari sumur pada
kondisi tertentu yaitu :
- mencegah problem koning atau kepasiran,
- peraturan pemerintah yangmembatasi produksi
- mencegah turunnya tekanan dan laju produksi dengan cepat.
Ketika gas atau campuran gas – cairan mengalir melalui choke, fluida tersebut dapat mempunyai
kecepatan sama dengan kecepatan suara atau sonic velocity dichoke, jika kondisi ini terjadi maka fluida
tersebut sampai pada critical velocity dimana perubahan tekanan setelah choke ( dwon stream ) tidak
mempengaruhi laju alir di up stream karena perubahan tekanan tidak secepat kecepatan sonic.
Jadi untuk melihat hubungan laju alir dan kehilangan tekanan pada fluida kompresibel yang melalui
choke harus ditentukan juga apakah aliran fluida tersebut mencapai aliran kritis atau tidak. Gambar
dibawah memperlihatkan hubungan laju alir melalui choke pada perbandingan tekanan downstream
dan tekanan upstream fluida kompresible dengan laju .
Choke schematic
Page 3 of 6
Aliran yang melalui well head choke jarang akan terdiri dari satu phasa cair saja, dimana
flowing tubing pressure biasanya sudah dibawah tekanan buble nya, jika keadaan ini terjadi hubungan
antara flow rate dengan pressure drop yang melewati choke dinyatakan dengan persamaan empiris :
2 gc p
q CA
ρ = densitas fluida
∆p = pressure drop
Harga flow koeficient dibarikan oleh Crane sebagai fungsi dari Reynold number di choke dan
perbandingan diameter choke dengan diameter pipa.
Persamaan flow rate diatas diturunkan dengan assumsi bahwa pressure drop di choke adalah sebanding
dengan kinetic energy dibagi dengan drag koefisient kwadrat. Sehingga persamaan tersebut banyak
digunakan untuk aliran subcritis yang biasanya merupakan aliran single phase liquid flow.
p
q 22,800( D2 ) 2
Dimana : q dalam BBl/Daya, D2 diamater choke dalam in dan ρ dalam lbm/ft3. Diameter choke kadang
disebut sebagai bean size karena alat untuk menghambat aliran di choke disebut dengan bean dengan
satuan diberikan per 64 in.
Page 4 of 6
Contoh aliran fluida satu phasa melalui choke
Fluida dengan SG 0.8 Viscositas 2 Cp melalui 20.64 in choke jika pressure drop yang terjadi 20 psi dan
ukuran pipa 1 in, apa yang mungkin terjadi dengan flow rate.
Jawab :
Grafik diatas menunjukkan bahwa flow coefisien sebagai fungsi dari perbandingan diameter dan
Reynold Number di choke , tetapi Reynold number tidak dapat dihitung bila flow rate tidak diketahui
dengan menganggap NRe cukup tinggi dan C tidak tergantung pada NRe .dan D2/D1 = 0.31 dari (1/(20/64))
kemudian C mendekati 1 dari persamaan
20
q 22,800(20 / 64)2
49.92
= 1410 bbl / hari
Dari persamaan : NRe
qD
N Re 0.148
Didapat NRe = 1.67 x 105 dari grafik C = 0.99 harga flow rate = 1400 bbl/harikan
Aliran dua phasa melalui choke tdak ditentukan secara teori tetapi diturunkan secara empiris
untuk aliran kritis. Dimana beberapa perkiraan baik untuk pressure ratio 0.7 sehingga pekiraan ini
membandingkan antara
Beberapa korelasi yang telah di berikan oleh beberapa peneliti didasarkan pada persamaan :
Aq l (GLR) B
P C
D64
Dimana
P = tekanan upstream
tetapi hanya berbeda pada konstanta A,B dan C yang diberikan dibawah ini :
Page 5 of 6
Koefisien empiris untuk
korelasi aliran kritis dua phasa
Korelasi A B C
Gilbert 10.00 0.546 1.89
Ros 17.40 0.500 2.00
Baxendel 9.56 0.546 1.93
Achong 3.82 0.650 1.88
METODA OMANA
Persamaan empiris ini berdasarkan pada analisa dimensi dengan sejumlah test dengan
menggunakan fluida natural gas dan air persamaan korelasinya sbb :
q
N ql
l
0.5
1
N Pl 1.74 x10 Pl
2
l l
l
N D 0.1574 D64
l
1.25
N ql 1.84ql l
l
Contoh perhitungan :
Q q = 2000 bbl /hari, dan 1 MMSCF/hari gas flowing tubing pressure 800 psia, hitung diameter
choke ( bean size ) dengan metoda metoda Omana, Ros dan Gilbert korelation. ( untuk gilbert P
di gunakan P gauge yaitu Psia dikurangi 14.7)
Page 6 of 6