Anda di halaman 1dari 51

Kontrak Perkuliahan (KP)

Program Studi/Jurusan : Teknik Perminyakan


Mata Kuliah : Pengelolaan Lapangan Migas
Pabum (Field Management/FM)
SKS : 2 (2x50 menit)
Mata Kuliah Prasyarat : (Lulus semua MKA Keahlian)
Dosen : Ir. Sunindyo,MT
Ekowidi, ST, MT
Dewi ST. Meng

1
1.Manfaat Mata Kuliah
Mata kuliah Pengelolaan Lapangan Migas dan Pabum
memberikan pengertian, pemahaman serta kemampuan
analisis keekonomian kepada mahasiswa tentang
pengelolaan Lapangan Migas pada Kegiatan sektor Hulu
(Eksplorasi dan Produksi). Kemampuan analisis
keekonomian dari suatu prospek pengembangan
Lapangan migas dan Pabum ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi mahasiswa dalam melihat peran
Engineering, Ekonomi dan Regulasi yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya dalam upaya pemilihan
beberapa alternatif kegiatan pengembangan lapangan
yang menguntungkan. Teori yang diperoleh dari
matakuliah ini juga dapat digunakan sebagai topik tugas
akhir.

2
2.Deskripsi Mata Kuliah
Mata kuliah ini berisi tentang pengertian Cashflow,
komponen dalam cash flow dibidang pengusahaan Migas
pabum, Nilai Uang terhadap waktu, perhitungan depresiasi,
perhitungan pajak, pengaruh inflasi pada cash flow, parameter
ekonomi, Resiko dan Ketidak pastian (Distribusi probabilitas,
konsep EMV) serta perhitungan fiscal pada kontrak bagi hasil
(Production Sharing).

3.Kompetensi Umum
Setelah menyelesaikan matakuliah ini mahasiswa mampu
melakukan analisis keekonomian dari suatu alternatif prospek
pengembangan lapangan migas khusus pada kegiatan sektor
hulu (Eksplorasi dan Produksi), dan dapat mengambil
keputusan dengan tepat.
3
Perhitungan Fiscal
Parameter Analisa resiko dan Simulasi Monte
Cash flow analisis PSC dan Gross Uji sensitivitas
ekonomi ketidakpastian carlo
split

4
4.Strategi Pembelajaran.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan proses pembelajaran
dalam mata kuliah ini menggunakan strategi pembelajaran
aktif, meliputi pemberian tugas-tugas, pemberian beberapa
contoh kasus.

5.Materi /Bahan Bacaan (Literatur)


1). Guy Allinson, 1992.: Economics of Petroleum Exploration
And Production, Petroconsultants Australia Pty Ltd
2). Paul D Newendorp, Decision For Petroleum Exploration
3.) Ekonomi Pembangunan di sektor Migas, Dr.Ir Parto
Widagdo MSc

5
6.Kriteria Penilaian
Komponen unsur yang dinilai,cara scoring dengan persentase adalah
sebagai berikut :

Skor
Unsur Cara Bobot Prosentase
Maksimal
Kehadiran 0.10 100 10%
Kuis &
0.20 100 20%
Pengetahuan/ Tugas
pemahaman Ujian MID 0.35 100 35%
UAS 0.35 100 35%

6
Evaluasi hasil pembelajaran dilakukan dengan cara skor (total skor) dikalikan
dengan bobot masing-masing. Jumlah ini selanjutnya dikonversi kedalam nilai
huruf dengan rincian berikut:

Nilai angka Nilai Huruf Harkat


81 - 100 A 4
76 - 80 B+ 3.5
66 - 75 B 3
61 - 65 C+ 2.5
51 - 60 C 2
31 - 50 D 1
≤30 E 0

7
7. Aturan Kuliah
a) Jumlah kehadiran mahasiswa pada kegiatan perkuliahan
setiap mata kegiatan akademik sekurang-kurangnya 12 kali
b) Mahasiswa yang mengikuti kegiatan perkuliahan kurang dari
12 kali dalam satu semester, matakuliah yang diikutinya
dinyatakan tidak lulus dan tidak diijinkan mengikuti remidi
c) Mahasiswa wajib berpenampilan rapi, tidak memakai sandal
dan kaos tanpa krah selama mengikuti kuliah
d) Ketidak jujuran dalam mengerjakan tugas, quiz dan atau ujian
akan menimbulkan sanksi terhadap penilaian.
e) Tidak ada quiz dan tugas susulan
f) Keterlambatan hadir diijinkan sampai 15 menit Sejak klas
dimulai
g) Jika dosen terlambat lebih dari 15 menit tanpa
pemberitahuan, maka kelas dianggap kosong (tidak ada
kuliah)
h) Apabila dosen berhalangan hadir, kuliah pengganti akan
diadakan atas dasar kesepakatan dengan mahasiswa
Dosen Pengampu
8
PENDAHULUAN
UMUM
1. Kegiatan sektor Pengusahaan Migas
a) Pembentukan minyak dan gas bumi
b) Kegiatan sektor Hulu
c) Kegiatan Sektor Hilir
d) Dinamika pengusahaan Migas
2. Manajemen Pengusahaan Migas
3. Peranan Industri Migas Dalam Pembangunan

9
A. Pembentukan Minyak dan Gas Bumi
Teori Organik:
Berasal dari tumbuhan dan binatang
(organik) yang mati dan mengalami
pengendapan bersamaan dengan
berbagai jenis sedimen (lumpur).
Karena Overburden, mengalami tekanan
dan Temperatur tinggi, berubah menjadi
minyak dan gas bumi.
Source Rock (Batuan Induk).
Batuan sedimen banyak mengandung
organik dimana minyak terbentuk.
10
Apa yang dimaksud Reservoir?
Batuan porous dan permeabel dimana minyak
dan gas terakumulasi didalamnya
Syarat terbentuknya Reservoir :
- Ada batuan induk
- Ada batuan penyekat (batuan
impermeable)
- Batuan porous dan permeabel

11
B. Kegiatan sektor Hulu
1. Kegiatan Eksplorasi
Tujuan : mencari jebakan minyak
(Reservoir) – sampai menentukan in-place
(volumetrik)
Kegiatan meliputi :
Survey Geologi dan geofisika
survey seismic
Pemboran wild-cat (membuktikan
ada tidaknya Hidrokarbon)
Loging (Listrik, radioaktif, sonic)
Perhitungan Cadangan.

12
Pasal 33 ayat (2) dan (3):

– Minyak dan gas bumi milik masyarakat


(Common property resources).
– Badan Usaha pertambangan migas
– Hak kontrak wilayah kerja pertambangan
– Mengajukan ke Pemerintah (BP Migas)
– Sistem lelang

13
Kewajiban Badan Usaha :
Membuat proposal yang berisi :
- modal yang akan ditanamkan
- perkiraan produksi, pendapatan dan
keuntungan yang akan diperoleh
- membayar signature bonus
Pemenang Lelang ditentukan :
- Proposal yang diajukan
- investasi yang akan ditanamkan
- Bonafide tidaknya perusahaan

14
2. Kegiatan Produksi Migas (Eksploitasi)
– Menentukan jumlah sumur produksi
(Cadangan persumur)
– Umur lapangan
• Produksi awal
• Economic limit ( besarnya produksi minyak minimal
dimana biaya produksi sama dengan pendapatan)
Biaya sumur

15
 Tahapan Produksi :
 Primary recovery
 Secondary recovery
 Tertiary recovery

Tahap Primary Recovery :


Memproduksikan minyak secara alamiah dengan tekanan
reservoir yang ada, maupun dengan pengangkatan buatan
(pompa, gas lift)
Tahap Secondary Recovery :
Produksi minyak dilakukan dengan pendorongan air (water
injection) maupun pendorongan gas tak tercampur.
Tahap Tertiary Recovery :
Produksi dilakukan dengan menambahkan zat kimia ,
thermal, gas CO2, mikroba

16
Secondary dan Tertiary recovery sering disebut
dengan EOR (Enhanced Oil Recovery)
Peningkatan perolehan minyak setelah tahap
primary.
Stimulasi (work over) : merangsang sumur agar
tetap produksi.
Acidizing
Fracturing (perekahan )
Infill projec peletakan sumur sisipan.
Stimulasi dan infill drill disebut projec acceleration
(percepatan shg tidak menambah OOIP/OGIP)
17
C. Kegiatan Sektor Hilir
• Terdiri :
– Kegiatan Pengolahan
– Kegiatan transportasi
– Kegiatan Distribusi

(Tidak dibahas lebih lanjut, bukan ranah


Teknik Perminyakan)

18
D. Dinamika Pengusahaan Migas

Cadangan Penemuan Cadangan terbukti


belum terbukti
(-) (+) (-)

biaya Investasi Produksi


(-) (+) (+)

(-) (+)
Teknologi
Permintaan
(-) Keuntungan
(+)
(-)
Lingkungan Harga
Pajak

19
• Cadangan Terbukti (Proven Reserve):
Perkiraan jumlah Hidrokarbon yang dapat
diproduksikan dari akumulasi yang diketahui
pada waktu tertentu pada kondisi ekonomi
pada saat itu, dengan operasi yang berlaku
dengan peraturan pemerintah saat itu dan
kekomersialannya telah dibuktikan melalui tes
produksi.
Cadangan Belum terbukti : (Probable reserve)
Perkiraan jumlah Hidrokarbon berdasarkan
teoritis.
20
 Sifat Pengusahaan Minyak Bumi :
 Padat Modal
 Padat Teknologi
 Penuh Resiko
 Dituntut SDM dengan kualitas tertentu
 Jenis Resiko :
 Resiko eksplorasi
 Resiko Teknologi
 Resiko Pasar
 Resiko kebijaksanaan
Kewajiban pemerintah dalam industri Migas adalah:
menciptakan iklim yang menarik untuk investasi
perminyakan di negaranya.
21
II. MANAJEMEN PERUSAHAAN MIGAS

A. Struktur Umum Perusahaan Migas


Manajemen Perusahaan

kontrol Komitmen

Manajemen Unit Operasi

kontrol Manajemen Rekomendasi


proyek

Profesional Teknis

22
Manajemen Perusahaan :
-Kontrol aliran Uang
- Menentukan tingkat budget
- Memberikan persetujuan/menolak
Proyek yang diusulkan manajer operasi

 Profesional Teknis, bertugas:


 Membuat rekomendasi investasi
 Melakukan evaluasi proyek
 Menyajikan hasil-hasilnya kepada manajer proyek
 Memberikan masukan-masukan teknis
 Melaksanakan atau men supervisi proyek
 Memberikan laporan kemajuan proyek
 Menilai kembali (review) proyek setelah dilaksanakan

23
 B. Tugas Manajemen (Martin Bower)
 Menentukan tujuan
 Menentukan sasaran
 Merencanakan strategi
 Mengembangkan falsafah perusahaan
 Menggariskan kebijakan
 Merencanakan struktur organisasi
 Mempersiapkan personalia
 Menyediakan sarana
 Menyediakan modal
 Menetapkan standar-standar penilaian hasil pekerjaan
 Menetapkan program manajemen dan rencana
operasioanal

24
 C. Tujuan dan Sasaran Manajemen
 Tujuan utama :
Memaksimumkan kekayaan dari pemegang saham
(shareholders) yang terdiri 3 macam tugas :
1 .Membuat keuntungan tiap tahun
2.Memperlihatkan pertumbuhan penerimaan dan
kekayaan. (Profit margin, return on total assets,
current ratio, etc)
3. Menstabilkan pertumbuhan dan pembayaran deviden
Tugas Managemen :
Mengelola laju kas perusahaan
Sasaran Manajemen :
Tujuan dari kelompok profesional merupakan sasaran
manajemen.

25
pinjaman Ekuitas
Pemberi Pinjaman Investor

Sumber dana Deviden

Perusahaan
Penggunaan Dana
Cicilan bunga Laju kas dari
operasi

Biaya Operasi Investasi Pajak

Gambar :Laju Kas Perusahaan

26
• Dalam mencapai tujuan, manajemen
harus punya strategi.
• Dalam merumuskan strategi
merencanakan anggaran dan kontrol , perlu
analisa :
• Kekuatan (strength)
• Kelemahan (weaknesses)
• Ancaman (threats)
• Peluang (opportunities)

27
 D. Operasi bisnis Migas di Dunia.
 Perusahaan Multinasional yang besar :
 British Petroleum
 Chevron
 Exxon
 Gulf
 Texaco
Beroperasi, selain dinegara asal, juga beroperasi di negara
berkembang. Memacu negara berkembang untuk mendirikan
perusahaan minyak nasional .
Tujuan :
1. Mengurangi ketergantungan
2. Memberikan pengetahuan tentang industri
migas
3. Menjamin keberlanjutan pemasokan produksi
minyak, pengolahan, dan pemasaran domestik.

28
 OPEC: (Organization of Petroleum
Exporting Countries)
Quota masing anggota OPEC (dalam MM Bbl/day)
 Saudi Arabia ( 8,76)
 Iran (3,94)
 Venezuela (2,56)
 UAE (2,37)
 Nigeria (2,04)
 Kuwait ( 2,14)
 Libia (1,52)
 Indonesia ( 1,46) (Sekarang sudah keluar,sbg importir)
 Aljazair (0,41)
 Qatar (0,91)

29
 Tujuan OPEC:
Keadilan bagi negara produsen ,negara konsumen,
dan investor

E. Operasi Bisnis Migas di Indonesia


- Manajemen operasi KPS dibawah BP migas
- KPS selaku operator bertanggung jawab
kepada BP Migas
- KPS wajib POD (plan operation development)

30
III. Peranan Industri Migas
dalam Pembangunan.
• Cadangan Minyak : 0,6% cad. Minyak dunia
: 9,692 Milyar Barrel
Prod.minyak Ind. : 485 juta bbl/th
waktu prod. : 20 tahun

Cadangan gas bumi : 136,5 TCF


Prod. Gas : 3,2 TCF
Waktu Prod. : 41 tahun
(Dengan catatan tidak ada pertambahan cadangan baru)

31
A. Peranan Migas dalam Energi Nasional

• Energi tak terbarukan : minyak, gas bumi, batu


bara,uranium dan CBM (Coal bed Methane),
Shale Hydrocarbon
• Energi terbarukan : air, panasbumi,
biomas,matahari,angin, gelombang dsb.
• Cad.minyak = 0.6%
Cad. Gas = 1,4 % Jumlah penddk : 3.5 %
Batubara = 3.1 %
Indonesia Tidak kaya dan tidak miskin, sedang saja
32
Cad.terbukti Ratio cad.
Macam Produksi Konsumsi/
Cad.terbukti sumberdaya Prod.
Energi /tahun Thn
dan potensial (tahun)

5.1 MMM B
Minyak 49,5 MMM B 480 MM B 292MM B 20
9,7 MMM B

77,1 TCF
Gas 296,9 TSCF 3,12 TSCF 1,06 TSCF 43.8
136,5 TCF

5 MMM Ton 61,6 55.8 MMM


Batubara 36,5 MMM T
23,5 MMM T MMM T T

Panas
864 MW 19.658 MW
bumi

Sumber : Mining and Energy year book of Indonesia

33
• B. Peranan Migas dalam pendapatan
Negara
– Memenuhi :
• Kebutuhan energi domestik
• Sumber pendapatan dan devisa negara
• Bahan baku industri petrokimia
Pendapatan negara (2001) Dalam milyar rupiah
Pendapatan Migas dari pajak 24,14 Trilyun
(9.08%)
Pendapatan bukan pajak (migas) 69,62 Trilyun
Total 93,76 Trilyun ( 39,29 %)
34
 C. Peranan Migas dalam Pembangunan
Daerah.
 Pendapatan besar bagi daerah penghasil migas
 Pembuka daerah frontier
UU No. 25 th 1999 (perimbangan pusat dan daerah untuk
migas.
Penerimaan negara dari migas setelah pajak, dibagi
Untuk minyak :
Pemerintah pusat 85 %
Kontraktor 15 %
Untuk Gas
Pem. Pusat 70 %
Kontraktor 30%

35
• Contoh :
Untuk Minyak
Net contractor share : 0.15 = 15 %
Contractor share : {0.15/(1-tax)} xES = 28.85%
Goverment share : (1-Cont. Share) = 71.15 % (PNBP)
Penerimaan daerah : 15 % x PNBP = 10.67 %
Government Tax : 0.48 x Contr. Share = 13,85 %
Penerimaan pemerintah : 71.15 % + 13,85 % = 70 %
Khusus untuk Papua dan Aceh : 85% x PNBP = 85% x 71.15%
= 60,48 %

36
IV. Kontrak Pengusahaan Migas
 Macam Kontrak Perminyakan
(Campbells,1987)
- Kontrak konsesi
- Kontrak Production Sharing (bagi hasil)
- Kontrak Jasa
- Psc Gross Split
1. Kontrak konsesi
- manajemen ditangan kontraktor
- kewajiban membayar pajak
- Audit dilaksanakan setelah pekerjaan
selesai
- Diatur berdasarkan undang-undang

37
• 2. Kontrak Production Sharing :
– Manajemen ditangan Pemerintah
– Kontraktor mengajukan POD (Plan of Development)
– Audit oleh pemerintah pre, current, post
– Ketentuan didasarkan atas negosiasi
– Lebih transparan

• 3. Kontrak jasa
– Operator mendapatkan balas jasa dari investasi yang
ditanamkan berupa persentase dari investasi yang
dikeluarkan

• 4. Kontrak PSC Gross Split.


Cost recovery di hilangkan
38
Kontrak Perminyakan di Indonesia
 Dimulai dengan kontrak karya
 Sejak tahun 1971 berubah kontrak bagi hasil
 Hal-hal penting dalam kontrak bagi hasil di Indonesia :
 BP migas bertanggung jawab manajemen operasi
 Kontraktor bekerja berdasarkan program kerja yang telah
disepakati.
 Kontraktor menyediakan seluruh dana dan teknologi
 Kontraktor menanggung biaya dan resiko
 Kontraktor akan menerima kembali seluruh biaya operasi setelah
produksi komesial
 Produksi setelah dikurangi biaya produksi, dibagi pemerintah dan
kontraktor
 Kontraktor diijinkan eksplorasi 6-10 tahun, eksplorasi 20 tahun
 Seluruh barang operasi/peralatan yang diimpor dan dibeli
kontraktor menjadi milik BP Migas setelah tiba di Indonesia
 Membayar pajak
 DMO (Domestic Market Obligation)

39
 TAC (Technical Assistance Contract)
Sistem perhitungan bagi hasil kontraktor dengan
pertamina khusus dilapangan tua yang sebelumnya
dikelola pertamina.
 Kontraktor mengusahakan shareable oil
 Pertamina menanggung biaya non shareable oil
 Shareable oil dibagi pertamina dan kontraktor
 Biaya peralatan dan service untuk shareable oil
dimasukkan sebagai operating cost
 Maksimum operating cost adalah 65 % dari Total biaya
pengangkatan shareable oil
 Setelah dipotong biaya recovery, dibagi 85 % pertamina
dan 15 % kontrakto.
 Shareable oil yaitu produksi akibat investasi kontraktor
 Non shareable oil yaitu produksi apabila tidak ada
terdapat investasi..

40
Pola Fiscal (Regime). Production Sharing Contract
Proyect cash flow Ind. Cash flow Contrc.cash flow

Gross revenue
FTP to Ind.
(-)
FTP FTP to Contrac.
(-) (+)
Cost recoveyy & Cost recovery &
Invs.Credit Invst.Credit
(=) Share to Ind. (+)
Profit oil Share to contrc..
(-)
DMO Bonus &tax
(-)
Tax Expenditure
(=)
NCF to contrac. 41
Pola fiscal TAC

Gross Revenue

Non Shareable Oil (NSO) Shareable Oil (NSO)

Recoverable cost
FTP
Invest.Credit Cost Rec.
Equity to be Split,ES

Pertamina Share Contrac. Share


(1-SH/(1-T))*ES (SH/(1-T))*ES

Taxable income DDMO Taxable Income

Tax Pertamina Tax Net Cont.Share

Total Contr.Share
PERTAMINA TAKE
Cost
42
INDONESIA TAKE Contr. Cash Flow
PSC Gross Split
GROSS REVENUE

SPLIT

A% (1-A) %

Deducted Expenses

Contractor Taxable
Profit

Income Tax Depreciation

Pph
Income Tax Capex Opex

Governmet Take Contractor Take Exploration Development


Production Expenditure

43
Base Split

Jenis Government,% Contractor,%


reservoir

Oil 57 43
Gas 58 42

44
Variabel Split

45
lanjutan

46
Progessive Split

47
V. Manajemen Lingkungan
Lingkungan disebut bersih (fisik) apabila pengotoran (polusi) baik ke darat,laut dan udara tidak
melebihi ambang batas yang ditentukan .
Lingkungan yang damai (sosial) adalah apabila setiap usaha yang dilakukan tidak merugikan
orang lain atau nkerugian orang tersebut dikompensasikan.
Konferensi PBB (The Nations Conference on Environtment and Development ) yang
dilaksanakan di Rio de Janeiro 1992, menghasilkan deklarasi :
-Menjaga atmosfer
-Megelola kelestarian lahan
-Menentang kerusakan hutan
-Menentang penggundulan dan kekeringan
-Pengembangan pertanian dan perdesaan yang lestari
-Konversi keragaman biologi
-Pengelolaan bioteknologi
-Menjaga dan mengelola laut
-Menjaga dan mengelola air tawar
-Penggunaan yang aman dari zat kimia beracun
-Mengelola limbah berbahaya
-Mengelola limbah padat dan air kotor
-Mengelola limbah radio aktif 48
Permasalahan Lingkungan pada Eksplorasi dan produksi
Migas
 1. Dampak Akibat Kegiatan.
Pada survey seismic eksplorasi dilakukan survey
udara (bising) dan membuka jalan setapak
Pada pemboran eksplorasi diperlukan jalan kedaerah
pemboran dan logistik termasuk fasilitas gudang,
pembuangan limbah dan prasarana lainnya
2. Dampak terhadap penduduk, sosial ekonomi dan
buadaya
3. Program Community Development
Dapat dilaksanakan melalui kegiatan :
Pemberdayaan masyarakat/ SDM
Penguatan institusi baik masyarakat maupun
pemerintahan desa/kelurahan
Pemberdayaan Usaha masyarakat (kecil dan
menengah)
Peningkatan sarana dan prasarana yang mendukung
ekonomi produktif. 49
 Manajemen Lingkungan pada Industri Migas
Prinsip prinsip manajemen perusahaan :
 Definisikan strategi perusahaan dan tujuan
pengendalian lingkungan
 Gunakan sistem pengelolaan health, safety
environtmental
 Tingkatkan kerjasama teknis dan pengembangan
kemampuan
 Kembangkan kemitraan dan komunikasi
 Gunakan teknik produksi yang mencegah pengotoran
dan lebih bersih
 Kembangkan dan jaga kesiapan menghadapi hal-hal
yang tidak diinginkan
 Pastikan penilaian , evaluasi dan perencanaan
proyek yang sesuai
 Adakan pelatihan
 Review dan audit
50
Terimakasih

51

Anda mungkin juga menyukai