Anda di halaman 1dari 63

6.

Nominal & Real Net Present Values


• Memerlukan konsistensi bahwa nominal cash flow (aliran
dana saat waktu yang bersangkutan) akan didiscount
menggunakan nominal discount rate, hal yang
kontras/berbeda dengan deflated atau real cash flow akan
menggunakan real discount rate, ringkasannya:
• Hubungan antara rnom dan rreal jika diketahui rate
inflasi/deflasi, yaitu:
Posisi sekarang digunakan untuk menghitung dan
membandingkan nominal dan real net present value, sbb
• Dengan anggapan bahwa d (rate deflasi untuk cash flow yang
mengalami deflasi) berbeda dengan i ( rate deflasi yang
digunakan untuk real discount rate).
• Jika i=d, maka NPV nominal akan sama dengan NPV real,
dinyatakan:
• Dengan kata lain, bila laju deflasi, yang gunakan
untuk net cash flow suatu proyek sama dengan rate
deflasi digunakan sebagai real interest rate, maka
NPV real suatu proyek akan sama dengan NPV
nominal.
• Banyak permintaan bahwa menggunakan deflator
pada real cash flow sama dengan penggunaan
deflator yg berasal dari real discount rate, namun
kasus ini tidak selalu terjadi.
• Pada banyak hal perusahaan migas dunia
menetapkan real discount rate, yang
mencerminkan kembali keperluan dari
operasi mereka secara global.
• Real discount rate dapat berasal dari penggunaan deflator
berdasarkan badan general international inflation.
• Kontras dengan penggunaan deflator thd cash flow pada
pengembangan perusahaan secara nyata, beberapa negara
tingkat bunga yang digunakan berhubungan dengan inflasi di
negara yang bersangkutan.
7.NPVs and TYPICAL PETROLEOUM PROJECT CASH FLOW
• Pada bab yg lalu (bab II), Gambar 1 (babII) merupakan profil
proyek migas, mencirikan diawal tahun terjadi pengeluaran yg
besar.

Gambar 1 (bab II)


• Pendapatan blm diterima hingga awal
produksi, produksi maksimum pada saat awal
atau beberapa saat disekitar awal produksi
kemudian menurun, pada kondisi ini net cash
flow menjadi positif pada awal produksi dan
positif terus hingga akhir proyek.
• Secara matematis profil net cash flow tsb
berhubungan dengan perhitungan net present
value, yaitu
• Profil cash flownya dinyatakan pada Gambar 1 (bab III ini),
bersama diagram menyatakan bagaimana NPV yang memiliki
hubungan dengan profil cash flow dengan menggunakan
discount rate yang berbeda.
Gambar 1
• Pada discount rate nol, NPV dari cash flow yad sama
dengan jumlah cash flow yad, pada contoh NPV-nya
positif menunjukkan terjadi aliran dana masuk dan
keluar berharga positif (positif cash flow) hingga
beberapa tahun kemudian, secara total lebih besar dari
net cash flow negatif (yg terjadi di awal proyek).
• Dengan bertambahnya discount rate diatas nol, akan
terjadi negatif cash flow di awal proyek dalam kontrak,
ini akan di diskon/di balan dengan positif cash flow
sebagai pendapatan positif beberapa tahun kemudian.
• Karenanya dengan semakin bertambahnya
discount rate akan menjadikan negatif net
cash flow bertambah besar, akibatnya Total
NPV suatu proyek (merupakan jumlah
discounted cash flow negatif dan discounted
cash flow positif) menjadi negatif.
• Akhirnya jumlah discounted negatif cash flow
lebih besar dari jumlah discounted net cash
flow positif, pada titik minimal NPV ini jika
terlampaui, total NPV menjadi negatif, berikut
pengambarannya :
Dapat dilihat dari tabulasi, bahwa semakin bertambah discount rate
dari 0% sd 25%, total discount negatif cash flow bertambah secara
perlahan-lahan (-$200 tambah ke -$144) kemudian total discount
positif cash flow (+$300 turun ke +$138), Positif cash flow akan i
diskon lebih besar terutama saat akhir waktu kontrak, pada
discount rate antara 20% hingga 25%, harga NPV menjadi negatif,
karena total discount negatif cash flow lebih besar dari total
discount positif cash flow.
MARR

MARR adalah biaya modal (cost of capital) ditambah dengan risk


premium (tergantung jenis bidang usaha). Biaya modal yang
digunakan adalah biaya modal rata-rata tertimbang (WACC). WACC
merupakan kombinasi biaya modal sendiri (cost of equity) dan biaya
modal pinjaman (cost of debt).

MARR = WACC + RP (Risk Premium)

Kelompok Bisnis Hulu :

1. Oil & Gas Exploration = 5% WACC PERTAMINA = 8.0%

2. Oil & Gas Production = 3 %


No Jenis Investasi RP *)
Kelompok Bisnis Hulu
1. Oil & Gas Exploration 5%
2. Oil & Gas, Production 3%
3. Geothermal
• Pengembangan Lahan Baru 5%
• Pengembangan Lapangan Existing 3%
Kelompok Bisnis Distribusi & Transportasi
4. E&P Services 2%
5. Piping & Transmition 2%
6. Shipping Service 2%
7. Harbour & Maritime Service 2%
8. Storage/logistic Provider/terminal/retail 2%
Kelompok Bisnis Pabrikasi/Plant
9. Fuel Oil Plant 3%
10 Petrochemical Plant 4%
11. Gas Plant 3%
12. Lube Oil blending Plant 2%
13. Power & Utilities Plant 3%
14. Filling Plant 2%
15. Fabrication 2%
Kelompok Bisnis Lain-lain (Miscellaneous)
16. Property 2%
17. Others Facilities 2%
8.INTERNAL RATE OF RETURN
• Pada bagian 6, bab III, merupakan typikal proyek
di migas, dengan NPV berkurang dengan
bertambahnya discount rate, dan akhirnya NPV
menjadi nol kemudian negatif bila discount rate
cukup tinggi.
• Typikal ini tidak hanya di industri migas tetapi
kebanyakan industri memiliki typikal demikian,
yaitu melibatkan investasi yang tinggi di awal
proyek kemudian diikuti positif net cash flow.
• Discount rate yang menyebabkan NPV
menjadi nol dinyatakan sebagai Internal Rate
of Return (IRR) dari aliran uang tunai bersih
(stream net cash flow), discounted ini
menggambar pada saat sekarang semua
discounted cash flow negatif sama dengan
semua discounted cash flow positif.
• Contoh pada bagian 4 (bab ini), IRR-nya
22,4%, perhitungannya sbb:
Dalam contoh diatas, dengan menggunakan discount rate
22.5%, discount negatif cash flow dinyatakan sebesar -$149
dan discount positif net cash flow sebesar +$149, sehingga
total discount net cash flow adalah nol, dan IRR dicapai
pada 22.5%.
Gambar.2
• Secara matematis dinyatakan sebagai berikut

• IRR adalah tingkat bunga proyek tersebut.


• Jika investasi/capital pinjam dari bank, maka IRR
proyek tsb harus lebih besar dari bunga bank.
• Pilihan suatu proyek adalah yang memiliki IRR
paling tinggi.
9.MULTI RATE OF RETURN
• Perhatikan contoh 8 (bab III), cash flow dengan pembayaran
tunggal , pada tingkat bunga 22.5%, dengan profil cash flow
yang demikian ( tingkat bunga 22.5%) akan memberikan NPV
= 0, namun dengan beberapa profil cash flow yang ada, dapat
dibuat/menghasilkan beberapa IRR, IRR adalah bilangan yang
besarnya sama dengan suatu bilangan di kali dengan
perubahan tanda net.
• Dengan contoh 6 (bab III), hanya ada satu tanda perubahan ,
bahwa diantara tahun ke dua (bila net cash flow negatif) dan
tahun ke tiga (bila cash flow positif), karenanya menghasilkan
satu harga IRR.
• Berikut contoh, cara menghitung IRR yang memiliki dua harga
ROR, dalam contoh tsb, net cash flow profil memiliki dua
tanda perubahan.
• Didukung proyek di migas yang memiliki investasi $10 MM
dalam 1 tahun, dengan memiliki net cash flow $27 MM,
namun pada tahun ke 3 tidak ekonomis dan harus diakhiri di
tahun ke 3 pada biaya $17.6 MM, NPV proyek ini berbeda
tingkat bunga (discount rate), seperti yang dinyatakan tabel di
bawah ini dan Gambar 3.
Gambar 3
• Dari tabel diatas dapat dilihat NPV yang memiliki dua tanda
berubah yaitu pada IRR 10% dan IRR 60%, pada keadaan ini
akan memberikan interpretasi yang salah tentang indikator
ekonomi proyek tersebut.
• Pada kasus ini perlu mengetahui profil lengkap, hubungan
NPV vs discount rate (Gambar 3) dalam hubungannya
terhadap pengambilan keputusan, keputusan akhir dilakukan
berdasarkan NPV pada tingkat bunga (discount rate) yang
dipilih.
10.Comparing Mutually Exclusive Investment
• Dua parameter terdahulu NPV dan IRR membantu investor
untuk memilih proyek mana yang akan di investasikan.
• Investor jika memiliki modal yang cukup besar dapat
melakukan di beberapa proyek, berdasarkan prinsip mutual
eklusif (saling menguntungkan antar investor dan yang
menjalankan proyek).
• Penggunaan metoda ini (mutual eklusif) dilakukan jika
terdapat hasil yang kontradiktif terhadap indikator ekonomi
antara NPV dan IRR, untuk jelasnya dapat dilihat pada contoh
berikut, pada kasus ini terdapat satu investor dengan dua
proyek pengembangan dan menghendaki tingkat bunga
(discount rate) sebesar 10%, cash flow dan indikator
ekonominya sbb:
Plot NPV vs Discount rate, dinyatakan pada Gambar 4
Gambar 4
• Bila melihat parameter NPV dari dua proyek tsb, akan dipilih
NPV yang terbesar, yaitu proyek 2 ($12.5 MM di bandingkan
$4.5 MM), akan kontras bila membandingkan IRR dari 2,
proyek 1 akan dipilih karena memiliki IRR 23% (terbesar)
berlawanan dengan IRR 15% (proyek 2). Dua kreterian (NPV
dan IRR) menunjukkan hal yang kontradiktif.
• Pada contoh diatas, memiliki asumsi tingkat bunga 10%,
proyek 2, memiliki nilai tambah yang lebih thd perusahaan,
problem terhadap IRR adalah persen, walaupun proyek 2
memiliki IRR yang lebih rendah dari proyek 1. jika dilihat
berdasarkan investasi yang ditanam terbesar maka proyek 2
yang dipilih.
11.The Effect of Different Poject Start Dates
• Bila awal proyek mundur beberapa tahun maka akan
menyebabkan NPV proyek tsb akan semakin kecil, karena
annual (pengkonversian tahunan ketahun ke nol) harus
didiscount lebih, pada beberapa hal, NPV suatu proyek
dengan pengembangan investasi sebesar $100 MM.
Penundaan 2 tahun proyek ini artinya terjadi perubahan
dalam NPV sebesar $100 MM/(1+r)2, hal yang kontras terjadi,
dengan penundaan proyek tidak merubah IRR, dinyatakan
sbb:
• Sejak NPV(a) = 0, tidak akan memiliki pengaruh apapun jika di
kalikan dengan NPV(a) , NPV(b) akan kembali menjadi nol,
sehingga besarnya IRR tidak berubah terhadap waktu.
• Ini tdk memiliki perbedaan (thd IRR) antar proyek, jika saat
awal mulainya suatu proyek ditunda.
• Hal yang kontras, indikator ekonomi NPV, jika suatu proyek
tertunda akan memperkecil NPV.
• Pada kasus beberapa hal penundaan kebutuhan permintaan
pasar harus sesegera mungkin sehingga suatu proyek tidak
diperbolehkan ditunda, seperti proyek pemenuhan kebutuhan
gas untuk masyrakat.
• Kesimpulannya indicator ekonomi NPV lebih didahulukan
terhadap IRR, untuk kasus penundaan suatu proyek.
12. Incremental Cash Flow Analysis.
• Analisa pertambahan aliran dana (incremental Cash flow)
sering digunakan, dapat mengevaluasi investasi mutual eklusif
(terjadi hal yang kontras/bertolak belakang antar indikator
ekonomi NPV dan IRR).
• Contoh pada kejadian ini, pada pengambilan keputusan.
Apakah dilakukan pengeboran dalam rangka menambah
jumlah sumur yang ada sebagai sumur produksi untuk
meningkatkan (mempercepat) produksi, ada dua skenerio
proyek, yaitu:
a.Meneruskan produksi sumur-sumur yang ada.
b.Melakukan dan menambah jumlah sumur sehingga
menambah produksi (namun tidak merubah cadangan).
• Dari kasus tsb merupakan mutually exclusif, dalam hal ini
tidak dipilih kedua-duanya, pendapatan bersih setelah pajak,
untuk memilih alternatif tsb adalah (tabel dibawah ini)
• Analisa tsb menunjukkan Net Cash Flow (NCF) proyek A
(sedang produksi) dan proyek B (dengan tambahan sumur
produksi melalui pemboran tambahan), NCF proyek A
berharga positif karenanya lapangan siap di produksi, NCF
proyek B juga berharga posistif selama umur proyek, dan
lebih rendah dari proyek A pada tahun ke 1, (digambarkan
dari biaya sumur tambah), kemudian tahun selanjutnya lebih
besar (digambarkan pertambahan produksi krn adanya sumur
tambahan dari pemboran sumur) dan akhirnya lebih rendah
dari proyek A (digambarkan dari produksi yang menurun pada
akhir produksi).
• Incremental (pertambahan) NCF, merupakan perbedaan NCF
proyek B dan NCF proyek A, awalnya berharga negatif ,
kemudian positif dan negatif saat akhir produksi.
• Ada 2 cara, untuk mengambil keputusan berdasarkan indikator
ekonomi, apakah membor atau tidak membor sumur.
a.Pertama, dapat berasal dari NPV proyek A dan proyek B secara
terpisah dan membandingkan masing-masing NPV, tabulasi
menunjukkan bahwa berdasarkan undiscounted rate (tingkat bunga
0%), NCF proyek B lebih rendah dari proyek A, berdasarkan kondisi
tsb, pemboran sumur sbg sumur tambahan sumur produksi tidak
dapat dilaksanakan, namun dengan menggunakan discount rate
10% tidak ada pilihan proyek, pada discount rate yang lebih tinggi,
proyek B memiliki NPV yang lebih tinggi, berdasarkan hal tsb, dapat
melakukan pemboran.
b.Kedua, dapat berasal dari pertambahan NCF yang memasukkan
biaya pemboran untuk penambahan sumur produksi dan
menghitung NPV dari incremental net cash flow, ini ditunjukkan
pada tabulasi, akan memiliki harga NPV negatif pada tingkat bunga
nol dan NPV positif pada discount rate 10%.
• Secara kenyataan dari perhitungan IRR yang diterapkan pada
incremental NCF mendapat harga 10% (merupakan discount rate
pertama yang menghasilkan NPV =0, terdapat juga discount rate
lainnya yang memberikan NPV = 0, yaitu pada discount rate 162 %,
ditunjukkan oleh net cash flow yang mengalami perubahan tanda
dua kali pada discount rate 10 dan 162 %.
• Dari hasil diatas metoda kedua memiliki hasil sama dengan metoda
pertama, namun dengan menggunakan incremental NCF akan
melibatkan incremental NCF dan proses perhitungan IRR
melibatkan cash flow pemboran sumur dan dapat memfokuskan
pengambil keputusan pada persoalan pokok yaitu pelaksanaan
pemboran sebagai penambahan sumur produksi.
• Analisa incremental cash flow juga menunjukkan perilaku NPV
proyek-proyek yang ada, yaitu dapat dijumlahkan dan dapat
dikurangkan, berbeda dengan proyek A dan Proyek B, dengan
metoda masing-masing NPV dan Incremental NCF, memiliki NPV
sama.
• Sebagai catatan, bahwa IRR tidak bisa dikurangkan atau di tambah, karena
dalam satuan persen dalam setiap kejadian, IRR pada masing-masing
proyek A dan Proyek B memiliki nilai tidak terbatas (karena cash flow
positif semua), namun IRR metoda Incremental dapat dihitung.
13.Metoda Discounting Lainnya

• Pada awal bab (bab III), telah diskusikan tingkat bunga yad suatu aliran
dana yang selalu jatuh pada akhir tahun, biaya dan pendapatan terjadi
disaat waktu yang tidak teratur, pada awal proyek pada suatu proyek yang
besar akan sukar bahkan tidak mungkin untuk memperkirakan aliran
dana pada akhir tahun.
• Secara prinsip jalan keluarnya menggunakan konversi discount factor ,
dianggap cash flow terjadi di pertengahan tahun di setiap tahun masing-
masing tahun cash flow, dapat pula analisa cash flow dalam quarterly
(seperempat tahun atau 3 bulanan), bulanan atau angsuran dalam
beberapa tahun sebagai perioda aliran dana secara kontinu.
• Matematika discounting akan berbeda, tergantung metoda yang
digunakan, tetapi setiap metoda memiliki asumsi.
• ilustrasi metoda lainnya, dalam proses menghitung discounting
memerlukan kondisi masa lalu. Pada bagian 2 bab ini, present value
merupakan jumlah uang yang di lepas/keluar atau yang diterima pada
diakhir tahun dalam satu tahun yang dikonversi dengan discounting faktor
ke waktu sekarang dengan tingkat bunga (discount rate) 10%.
• Hal tsb berlawanan dengan dengan proses compound,
sebagai contoh, sejumlah uang yang didespositokan dengan
perhitungan menggunakan tingkat bunga bank, dengan
investasi sebesar $100 dan tingkat bunga bank 10%, dalam
waktu 1 tahun, uang tsb menjadi $110 pada akhir tahun

Uang yang diinvestasikan tsb, dapat dilakukan setiap 6 bulan sekali


perhitungannya, untuk mendapatkan uang yang sama sebesar $110
setelah satu tahun, dapat dilihat diagram dibawah ini.
•Perhitungan diatas menunjukkan, bahwa dengan menginvestasikan $100
setelah 6 bulan akan menjadi $100*(1+10%)0.5 , ini lebih konsisten dari pada
menggunakan $100*(1+10%)1
•Dapat disimpulkan bahwa jumlah uang setelah 6 bulan di peroleh dengan
mengalikan suatu faktor (1+r)0.5 , r adalah discount rate yang
menggambarkan annual rate, dengan cara yang sama untuk faktor
compound, sebagai berikut:
Nilai sekarang (present value) dari suatu cash flow, berasal dari
persamaan di bawah ini
• Secara umum dapat dinyatakan, bahwa net cash flow dapat terjadi
disetiap titik (waktu) pada tahun yang bersangkutan, yang
kemudian menjadi dasar formula NPV, dapat juga diasumsi cash
flow 1 tahun di bagi dalam perioda waktu yang berbeda pada tahun
yang bersangkutan (biasanya dalam bulanan atau seperempat
tahun) dengan masing-masing perioda cash flow di discount ke
waktu sekarang (present day), kemungkinannya dapat dilakukan
asumsi sebagai annual cash flow secara menerus selama beberapa
tahun.

• Pada contoh berikut, menunjukkan asal muasal NPV untuk annual


net cash flow, dengan membagi menjadi dua cash flow perioda 6
bulanan, sbb :
14.Pay Back (waktu yang diperlukan untuk
mengembalikan modal)

• Waktu yang diperlukan untuk mengembalikan modal,


digunakan sebagai indikator ekonomi, merupakan waktu yang
dicapai net cash flow untuk berharga posistif untuk
membayar/mengatasi biaya capital, berikut ilustrasinya:
• Pada contoh diatas, pay back period adalah 3.57 tahun, untuk
mengembalikan capital sebesar $200 MM secara penuh,
dengan asumsi spreading/angsuran tahunan (annual) terjadi
net cash flow, fraksi di tahun ke 4, kembalinya capital :
$100 MM/$175 MM = 0.57 tahun, disini dianggap $175 MM
di spread/diangsur sampai tahun ke 4.
• Pay back adalah digunakan sebagai indikator suatu proyek,
dengan ciri-ciri :
a.Ukuran pengembalian modal tidak menunjukkan seberapa
banyak terjadi penambahan nilai proyek dari perusahaan,
bukan ukuran yang menggambarkan uang (keuntungan).
b.Pay back bukanlah ukuran/nilai keuntungan suatu proyek
jika tercapai perioda pengembalian capital, hanya
menggambarkan terjadi keuntungan yang signifikan.
•c. Jika proyek mulai dilaksanakan awal tahun, start tidak
diikutkan/dihitung sebagai perioda pengembalian.
•d. Indikator pay back tidak diartikan sebagai penambahan,
pengurangan atau perhitungan aritmatik lainnya, hanya
menitik beratkan waktu pengembalian capital.
15.Profit/investment Ratio (PIR)
• PIR juga digunakan sebagai indikator ekonomi, didefinisikan sebagai :

Definisi pertama PIR adalah net cash flow proyek dari setiap 1 dolar uang
yang diinvestasikan, merupakan konversi setiap investasi awal yang
ditanamkan seberapa banyak dapat merecover cash flow.

Definisi kedua, PIR’ hampir mirip dengan definisi pertama namun net cash
flow melibatkan capital expenditur, ini merupakan nilai real net operating
revanue per unit investasi.
• Berikut penggambaran PIR dan PIR’

Pada contoh diatas net cash flow (belibatkan biaya capital) diperkirakan 40%
dari investasi awal dan menutupi net operating revenue investasi awal
sebesar 1.4 kali.

Harga PIR minimum adalah 1, sehingga harga PIR’ minimum adalah 2.


• PIR dan PIR’ merupakan indikator yang cepat menjawab
keuntungan suatu proyek, merupakan ukuran yang unik jika dana
investasi terbatas, karena merupakan ukuran pengembalian uang
setiap investasi yang di berikan dari suatu proyek, namun memiliki
keterbatasan, yaitu:

a.Tidak memperlihatkan nilai uang terhadap waktu sehingga tidak


membedakan aliran uang antara net cash flow awal dan net
cash flow kemudian atau aliran capital expenditures.
b.Ukurannya dalam perbandingan (ratio) karenanya bukan ukuran
nilai uang suatu investasi perusahaan.
c.Tidak dapat di jumlahkan atau dikurangkan.
d.Merupakan ukuran independen (bebas) ketika proyek dimulai
dan tidak dapat dibandingkan dengan proyek lainnya yang dibuat
/dilaksanakan saat waktu yad, karena konsep PIR tidak
melibatkan nilai waktu.
16.Discount Profit/Investment Ratio
• Digunakan jika menggunakan discount net cash flow, discount
net operating revanue dan discount capital expenditures,
berikut definisinya.

Dengan mengambil contoh yang sama pada bab 14, DPIR dan DPIR’ dihitung
sbb:
• Pada contoh discount net cash flow (melibatkan biaya capital) diperkirakan 20% dari
biaya investasi awal dan net operating revenue mengcover investasi awal 1.2 kali.
• Namun DPIR bukan ukuran yang melibatkan waktu, sehingga untuk
proyek-proyek yang mulai pelaksanaannya beda akan memiliki DPIR sama,
contoh proyek berikut terlambat 2 tahun, DPIR dihitung:

Dapat dilihat faktor (1+10%)2 tidak dilibatkan dalam DPIR dan DPIR’
17.Perbandingan Indikator ekonomi
• Kesimpulannya: tidak ada indikator ekonomi
yang berdiri sendiri artinya dapat melihat
keuntungan dan berhubungan dengan nilai
waktu, sehingga untuk melihat kelayakan
suatu proyek (pilihan menanamkan investasi)
harus melibatkan semua indikator ekonomi.
Tugas-2

Doubel decline
Soal:
Berdasarkan hasil simulasi di perkirakan peramalan produksi dari suatu
rencana pengembangan lapangan di ketahui sbb:

Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prod oil, MMBO 0 3 5 7 9 11 10 9 5.5 4.5 3.5
Investasi, MM USD 250 150

Investasi terdiri dari 60% kapital dan 40% non-kapital, Harga minyak sebesar
45 USD/BBL, Operating Cost sebesar 12 USD/BBL, Harga, Kapital dan
Operating Cost mengalami escalasi 2.5 % per thn, Perusahaan di kenakan
pajak sebesar 40%. Dengan menggunakan depresiasi decline balance selama
5 tahun, dimulai dari awal produksi minyak, hitunglah:

a.Net Cash Flow (NCF) pertahun (setelah Pajak)


b.Indikator ekonomi : POT, NPV (dengan discount rate 10%), IRR,DPR dan PIR.
c.Bagaimana analisa saudara tentang prospek pengembangan lapangan ini.
Soal:
Berdasarkan hasil simulasi di perkirakan peramalan produksi dari suatu
rencana pengembangan lapangan di ketahui sbb:

Tahun 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Prod oil, MMBO 0 3 5 7 9 11 10 9 5.5 4.5 3.5
Investasi, MM USD 250 150

Investasi terdiri dari 60% kapital dan 40% non-kapital, Harga minyak sebesar
45 USD/BBL, Operating Cost sebesar 12 USD/BBL, Harga, Kapital dan
Operating Cost mengalami escalasi 2.5 % per thn, Perusahaan di kenakan
pajak sebesar 40%. Dengan menggunakan depresiasi decline balance selama
5 tahun, dimulai dari awal produksi minyak, hitunglah:

a.Net Cash Flow (NCF) pertahun (setelah Pajak)


b.Indikator ekonomi : POT, NPV (dengan discount rate 10%), IRR,DPR dan PIR.
c.Bagaimana analisa saudara tentang prospek pengembangan lapangan ini.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai