Anda di halaman 1dari 34

Ekonomi Teknik

Kelayakan Perbaikan Infrastruktur


Ilustrasi (1/2)

Bagaimana bendungan
dapat memberi manfaat
bagi masyarakat?
Bagaimana mengetahui
dampak ekonomi dari
proyek pembangunan
bendungan ini? Apakah
biayanya akan sepadan
dengan manfaat yang
diperoleh?
Illustrasi (2/2)

Bagaimana mengetahui
kelayakan pembangunan jalan?
Manfaat Analisis
Ekonomi Teknik

Mengembangkan alternatif pemilihan


01 investasi proyek

Menggunakan sudut pandang


02 yang konsisten untuk semua
alternatif

03 Mempertimbangkan semua kriteria yang relevan

Mereview keputusan berdasarkan


04 perhitungan pada setiap kriteria
Jenis – jenis Proyek

Berdasarkan Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang


Lamanya Di bawah satu tahun Satu tahun Lebih dari satu tahun
Proyek

Berdasarkan Dependent Project Independent Project Mutually Exclusive


▪ Lebih dari 1 proyek yg ▪ Lebih dari 1 proyek yg ▪ Lebih dari 1 proyek yg
Tingkat berdiri sendiri
saling terikat berdiri sendiri
Ketergantun ▪ Bila analisis dari 1 proyek ▪ Keputusan yg diambil ▪ Keputusan yg diambil
gan tidak ekonomis maka dapat lebih dari 1 proyek adalah memilih proyek yg
rencana proyek tergantung tingkat paling menguntungkan
keseluruhan batal ekonomi & sumber dana

Berdasarkan Mempertahankan Penghematan Pengembangan


Sifat
tingkat produksi biaya produk/aktivitas
Keuntungan
Macam-macam Analisis
Ekonomi Proyek

Metode Konvensional Metode Discounted Cash Flow


Total Profit Net Present Value
Marginal Efficiency of Capital
Internal Rate of Return
Accounting Rate of Return
Payback Period Benefit Cost Ratio
1 Net Present
Value (NPV)
Net Present Value (NPV)

Perbedaan antara nilai sekarang netto (Total Net Cash Flow) selama umur proyek dengan nilai
sekarang dari besarnya investasi (Outlay/Net Investment).
Unsur Perhitungan Net Present Value (NPV)

Total biaya yang dikeluarkan untuk investasi

Suatu tingkat bunga tertentu dengan memperhitungkan faktor-faktor


•Inflasi
•Biaya atau keuntungan yang hilang sebagai akibat penggunaan dana atau sumber daya dalam melakukan
investasi (opportunity cost)
•Resiko finansial sebagai akibat penggunaan dana
•Tingkat bunga tertentu atau tingkat bunga minimum yang disyaratkan (required rate of return)
Langkah Perhitungan
NPV Menentukan tingkat diskon (discount rate) yang akan
dipakai dalam perhitungan:

Biaya modal (cost of capital)

Tingkat keuntungan (Rate Of Return atau ROR) yang dikehendaki

Menghitung present value dari Net Cash Flow (NCF) dengan tingkat diskon tersebut diatas

Menghitung present value dari besarnya investasi (Net Outlay)

Menghitung NPV = PV NCF – PV NOL (Net Outlay)

NPV > 0 (+), berarti tingkat keuntungan (ROR) lebih besar dari tingkat diskon
Rumus Perhitungan NPV
F = Future Value
(1+r)n
P=F×
1
(1+r)n /P=F× (1+i)n
P = Present Value
r = rate = tingkat bunga
i = inflasi
n = waktu (periode)

Proyek dapat dipertimbangkan apabila nilai NPV ≥ 0


Sedangkan apabila kita memilih satu dari beberapa
alternatif, maka pilih alternatif yang menghasilkan NPV
terbesar
Contoh Soal
(Tanpa discount rate)

Suatu proyek pabrik untuk mendirikannya memerlukan biaya investasi Rp


250.000.000,- (termasuk pencarian tahan untuk pendirian lokasi pabrik,
pengangkutan dan pemasangan mesin). Pada tahun pertama, pengeluaran
untuk tenaga, sewa listrik, diesel, reparasi, servis, oli, dan lain-lain sebesar
Rp 150.000.000,-. Tahun kedua dan ketiga Rp 125.000.000,-. Tahun keempat
dan seterusnya sampai 8 tahun Rp 100.000.000,-. Pada akhir tahun
kedelapan proyek direncanakan dan diperkirakan terjual sebesar Rp
100.000.000,-. Pada tahun pertama dan kedua usaha pabrik baru
menghasilkan Rp 200.000.000,- (termasuk penerimaan upah). Tahun ketiga
dan seterusnya sampai tahun kedelapan Rp 250.000.000,- setiap tahun.
Penyelesaian
n Cash Out Flow Cash In Flow Net Cash Flow
0 250.000.000 - -250.000.000
1 150.000.000 200.000.000 + 50.000.000
2 125.000.000 200.000.000 + 125.000.000
NPV > 0
3 125.000.000 250.000.000 + 125.000.000
Proyek
4 100.000.000 250.000.000 + 150.000.000
5 100.000.000 250.000.000 + 150.000.000
layak untuk
6 100.000.000 250.000.000 + 150.000.000
dijalankan
7 100.000.000 250.000.000 + 150.000.000
8 100.000.000 350.000.000*) + 250.000.000
1.150.000.000 2.000.000.000 900.000.000
Contoh Soal
(Dengan discount rate)

n Cash Flow (juta) Keterangan


0 - 450 Investasi Jika discount rate 10%,
1 + 120 Hasil Operasi Netto apakah rencana
2 + 140 Hasil Operasi Netto investasi ini layak?
3 + 180 Hasil Operasi Netto
4 + 240 Hasil Operasi Netto
5 + 220 Hasil Operasi Netto
5 + 70 Penjualan Aset
NPV > 0
Penyelesaian Proyek layak
untuk dijalankan
n Cash Flow Present Worth Factor Present Worth Cummulative
0 - 450 1,0000 -450 -450,00
1 + 120 0,9091 109,092 -340,908
2 + 140 0,8264 115,696 -225,212
3 + 180 0,7513 135,234 -89,978
4 + 240 0,6830 163,92 73,942
5 + 220 + 70 0,6209 180,061 254,006
Net Present Value 254,006
Internal Rate of Return
(IRR)
Internal Rate of
Return (IRR)
Tingkat penghasilan (Investment Rate) yang menggambarkan tingkat
keuntungan dari proyek atau investasi dalam persen (%) pada angka NPV
sama dengan nol (0).

 Bila dalam menghitung NPV, tingkat bunga sudah diketahui, maka


dalam menghitung IRR, tingkat bunganya belum diketahui tetapi
justru akan dicari pada NPV sama dengan nol.
 Hasil perhitungan IRR harus dibandingkan dengan biaya modal/tingkat
keuntungan yang dikehendaki.
+ -
Baik sebagai tolak ukur Apabila menghitung manual
pengambilan keputusan, cukup sulit karena harus
apabila tingkat bunga atas dilakukan dengan metode
modal diketahui coba-coba (trial & error)

Mengasumsikan bahwa hasil


dari arus kas bersih pada setiap
Memperhitungkan nilai tahun diinvestasikan kembali
uang terhadap fungsi waktu dengan tingkat bunga yg sama
dengan IRR (kenyataannya tidak
dibenarkan)
Metode IRR
Coba-coba
Jumlahkan semua penerimaan (cash inflow) masing-masing tahun

Tentukan berapa jumlah yang melebihi total investment

Bagilah jumlah – lebih tadi dengan jumlah umur proyek

Hitung 50% dari jumlah investasi, tentukan jumlah – lebih dari


cash flow tadi jatuh berada pada presentase berapa

Presentase yang ditemukan itulah yang dipakai untuk perkiraan


dasar menghitung trial & error method
Contoh
Menghitung IRR
1
Jumlah cash inflow (juta)
= 32 + 32 + 38,4 + 38,4 + 28,16 = 168,96 juta

n Cash Flow Keterangan


2
Tentukan jumlah yang melebihi investasi
= 168,96 juta – 128 juta = 40,96 juta
0
1
- 128.000.000 Investasi
+ 32.000.000 Hasil Operasi Netto
3
Bagi kelebihan investasi dengan umur proyek
= 40,96 juta : 5 = 8,192 juta
2
3
+ 32.000.000 Hasil Operasi Netto
+ 38.400.000 Hasil Operasi Netto
4
Hitung 50% dari jumlah investasi
= 128 juta x 50% = 64 juta
4
5
+ 38.400.000 Hasil Operasi Netto
+ 28.160.000 Hasil Operasi Netto
5
Hitung jumlah lebih cash flow jatuh di
presentase berapa
8,192 𝑗𝑢𝑡𝑎
= x 100% = 12,8%
64 𝑗𝑢𝑡𝑎
Perbandingan
Penggunaan Investasi = Rp 128.000.000
Discount Rate
Present Value Present Value
n Cash Flow PV n Cash Flow PV
Factor (12%) Factor (8%)
1 + 32.000.000 0,893 28.576.000 1 + 32.000.000 0,926 29.632.000
2 + 32.000.000 0,797 25.504.000 2 + 32.000.000 0,857 27.424.000
3 + 38.400.000 0,712 27.341.000 3 + 38.400.000 0,794 30.490.000
4 + 38.400.000 0,636 24.422.000 4 + 38.400.000 0,735 28.224.000
5 + 28.160.000 0,567 15.967.000 5 + 28.160.000 0,681 19.177.000
Total 121.810.000 Total 134.944.700

Terlalu rendah dari Terlalu tinggi dari nilai


nilai investasi investasi
Dicoba dengan rate
tengah antara 12%
dan 8%
Present Value
n Cash Flow PV
Factor (10%)
1 + 32.000.000 0,909 29.088.000
2 + 32.000.000 0,826 26.432.000
3 + 38.400.000 0,751 28.838.400
4 + 38.400.000 0,683 26.227.200
5 + 28.160.000 0,621 17.487.360 Mendekati nilai dari
Total 128.072.960 investasi
Contoh Soal
Hitung nilai IRR dari rencana proyek perbaikan jalan dengan cash flow sebagai berikut:

n Cash Flow Keterangan


0 - 110.000.000 Investasi
1 + 70.000.000 Hasil Operasi Netto
2 + 46.000.000 Hasil Operasi Netto
3 + 31.600.000 Hasil Operasi Netto
4 + 22.560.000 Hasil Operasi Netto
5 + 10.000.000 Hasil Operasi Netto
Benefit Cost Ratio (BCR)
Benefit Cost
Ratio (BCR)
Rasio yang menggambarkan perbandingan setiap satu unit uang yang
diinvestasikan
Prinsip Efisiensi:
Proyek publik bisa diterima hanya kalau nilai manfaat yang dihasilkan
melebihi biaya yang dikeluarkan.

Konsekuensi:
Manfaat harus dikonversikan ke satuan uang agar bisa dibandingkan
dengan biaya.
Manfaat
Manfaat Primer
Manfaat Sekunder
Dampak yang dihasilkan
proyek pada kelompok Dampak tambahan yang
yang menjadi sasaran dihasilkan proyek
Formula BCR

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 𝑀𝑎𝑛𝑓𝑎𝑎𝑡


B/C Ratio =
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑣𝑎𝑙𝑒𝑛 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎

 Proyek hanya bisa diterima jika B/C Ration > 1


 Proyek diterima jika (B – C) > 0
 Proyek dengan (B – C) terbesar selalu yang terbaik
Contoh Soal BCR

Waktu (Tahun)
Total
0 1 2 3
Biaya (Cost) 750 300 600 900 2.550
Manfaat (Benefit) 600 900 1.200 2.700
Benefit Cost Ratio 2 1,5 1,33 1,05

Proyek dapat dikatakan layak


Break Even
Point (BEP)
Break Even Point
(BEP)
Suatu titik atau kondisi pada suatu tingkat volume penjualan
(produksi)tertentu, dengan harga penjualan tertentu, perusahaan tidak
mengalami laba ataupun rugi.
Untuk mengetahui kaitan antara Untuk Alat pengendalian
volume penjualan, harga jual, biaya merencanakan (controling) kegiatan
produksi, dan biaya-biaya lainnya, baik laba (profit operasi yang sedang
yg variabel maupun tetap planning) berjalan

Bahan Bahan pertimbangan dalam


pertimbangan mengambil keputusan yang
menentukan berkaitan dengan kebijakan
harga jual perusahaan
BEP di sebelah kanan maka sudut laba BEP di sebelah kiri maka sudut laba
akan relatif sempit akan lebih besar
 Semakin rendah biaya tetap maka akan semakin besar laba. Untuk mencapai hal
tersebut
•Biaya biasanya
tetap terlalu perlu biaya operasi yang cukup
tinggi besar danbanyak
•Adanya perusahaan perlu
kemungkinan
menguasai dengan
dibandingkan pasar; penjualan kelonggaran untuk menaikkan
 Semakin besar penjualan maka akan semakin besar laba. Hal
volume ini mudahdengan
penjualan dicapai bila
cepat
•Biaya tetap dan biaya variabel terlalu
biaya tetap rendah;
tinggi sehingga kontribusi cenderung
 Semakin tinggi biaya tetap maka akan semakin sempit sudut laba (angle of incidence).
rendah
Biasanya perubahan sudut laba akan mudah terjadi bila terjadi penurunan penjualan.
Asumsi Dalam Analisisi Break Even Point (BEP)

Biaya-biaya dapat diidentifikasikan sebagai biaya variabel atau biaya


tetap

Biaya tetap itu akan tetap konstan, tidak mengalami perubahan,


meskipun volume produksi atau kegiatan berubah. Hubungan antara
biaya tetap dan biaya variabel tidak bervariasi.

Biaya variabel per unit akan tetap sama. Biaya variabel akan berubah
secara proporsional dalam jumlah keseluruhan akan tetapi biaya per
unit akan tetap sama.

Harga jual per unit akan tetap sama, berapapun banyak unit produk
dijual.

Jika perusahaan menjual lebih dari satu produk, harus dianggap


sebagai satu jenis produk dengan kombinasi yang selalu tetap
Formula Break
Even Point (BEP)
Laba Operasi (Y) = Pendapatan (AX) – Biaya Variabel (BX) – Biaya Tetap (C)

Dalam keadaan impas, Y = 0 = AX – BX -C

𝐶
X=
𝐴 −𝐵
Dimana:
C = Biaya Tetap Jika nilai per unit tidak ada, maka X
A = Harga Jual Per Unit dalam satuan waktu (tahun)
B = Biaya Variabel Per Unit
Contoh Soal
1 Penjualan 1.500 2.500 3.000 4.000 4.500
Berapa tahun BEP akan
Biaya Tetap 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
tercapai?
Biaya Variabel
(60% x penjualan)
Total Biaya

Laba

Total biaya tetap: Rp 500.000


2 Biaya variabel per unit : Rp 25.000
Harga jual per unit : Rp 50.000
BEP akan tercapai pada saat penjualan memenuhi volume berapa unit?
THANKS!

Any questions?

Anda mungkin juga menyukai