Anda di halaman 1dari 12

ASPEK FINANSIAL DALAM STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS

(PENGANTAR)

TUJUAN ANLISIS FIANASIAL

1. Tujuan Likuiditas
a. Kemampuan proyek (usaha) dalam memenuhi kewajiban yang telah
jatuh tempo
b. Tersedianya alat-alat likuid yang cukup
c. Untuk memperoleh modal kerja (cash budget)
2. Tujuan pencapaian laba.
a. Kemampuan proyek (usaha) untuk mendapatkan laba yang
direncanakan/ diharapkan
b. Pemilihan dari berbagai alternative yang timbul berdasarkan criteria
investasi
c. Untuk menciptakan modal tetap (capital budget).

TAKSIRAN DANA

1. Taksiran dana untuk aktiva tetap:


Kebutuhan dana untuk aktiva tetap didasarkan atas analisis aspek teknis,
fisik/pelayanan. Aktiva tetap terdiri dari aktiva tetap berwujud , seperti
tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dll. Aktiva tetap tidak berwujud,
seperti biaya pendahuluan sebelum operasi (studi kelayakan, survey
pasar, perizinan dll)

Pengeluaran yang utama untuk biaya tetap adalah:


a. Depresiasi, yaitu pengalokasian biaya secara sistematis dari sebagian
harga perolehan aktiva tetap pada setiap periode. Dalam menghitung
biaya penyusutan ini digunakan metode:

1. Metode garis lurus: Harga perolehan – Nilai Sisa


Jangka Usia Ekonomi

Contoh: Harga perolehan 1 unit mesin Rp 100.000, nilai sisa


ditaksir Rp 10.000 dan jangka usia ekonomis 3 tahun. Maka
penyusutan per tahunnya: (Rp 100.000 – Rp 10.000)/3 = Rp 30.000
2. Metode Jam Jasa (Service-hours-method) = Harga perolehan – Nilai
Sisa
Jangka jam jasa

3. Metode hasil produksi = Harga perolehan – Nilai Sisa


Taksiran produksi

PENYAJIAN ASPEK FINANSIAL

1. Perhitungan kebutuhan Modal Tetap: Tanah, bangunan mesin,biaya


pendahuluan.
2. Perhitungan komposisi pembiayaan (
a. Dana sendiri: dana dari perusahaan, pemilik, atau pemegang saham
b. Dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan bukan bank
3. Proyeksi Penjualan/ penerimaan (penerimaan utama dan sampingan)
4. Proyeksi Pengeluaran Biaya (biaya tetap dan biaya variabel)
5. Proyeksi laba/rugi
6. Proyeksi arus kas (kas masuk, arus kas keluar, arus kas bersih, kas awal,
dan kas akhir

Beberapa metode perhitungan cicilan pinjaman (pokok dan bunga):


a. Metode Flate Rate (bunga tetap)
b. Metode Sliding rate (bunga menurun pada setiap periode angsuran)
c. Metode Capital Recorvery Factor (CRF)

METODE ANALISIS FINANSIAL DALAM STUDI KELAYAKAN AGRIBISNIS


A. ANALISIS TANPA MEMPERHITUNGKAN WAKTU ATAS NILAI UANG
(TIME VALUE OF MONEY)

1. Revenue-Cost rasio (R/C), merupakan alat analisis untuk mengetahui


sejauhmana usaha yang akan/sedang dilakukan menguntungkan atau
tidak, dengan membandingkan antara penerimaan (revenue) dengan
biaya (Cost)

Ketentuannya:
a. Usaha/proyek dikatakan menguntungkan dan layak untuk
dilaksanakan apabilai nilai R/C > 1 (go project)
b. Usaha/proyek dikatakan tidak menguntungkan dan tidak layak
apabila R/C < 1 (no go project)
c. Apabila R/C = 1, maka usaha/proyek dikatakan tidak
menguntungkan dan tidak menrugikan. Apakah proyek akan
dilaksanakan atau tidak tergantung keputusan yang akan
melaksanakannya.
.
2. Payback period , adalah jumlah tahun dimana besarnya investasi awal
dapat ditutup dengan sejumlah penerimaan arus kas bersih. Metode
ini untuk mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, sehingga
satuannya adalah hari, minggu, bulan, atau tahun. Semakin pendek
periode yang dicapai, maka proyek/usaha akan menguntungkan

Perhitungan Payback period yang dibandingkan adalah investasi awal


(intial investment) dengan taksiran kas bersih per tahun (operational
net cash inflow)

Taksiran kas masuk bersih adalah penjumlahan dari laba bersih dan
penyusutan pada tahun yang bersangkutan.

Contoh perhitungan payback period (periode pengembalian)


Kas Masuk Periode
Th Sisa
Invetasi Operasinal bersih Tahun bulan
ke Investasi
*)
0 54.000 - - 1 -
1 - 27.600 26.400 - 11,5
2 - 27.600 (1.200)
3 - 27.600
4 - 27600
5 - 27.600
3. Break Event Point (BEP), adalah angka yang menunjukkan pada
tingkat penjualan berapakan yang mengakibatkan keadaan usaha tidak
mengalami keuntungan atau kerugian (titik impas) . BEP akan dapat
dihitung jika ada variabel: biaya tetap, biaya variabel, dan volume
penjualan

BEP (Rp)

BEP (unit)

Keterangan: BT = Biaya tetap


BV = Biaya Variabel
Pj = Penjualan
Hj/st = harga jaul per satuan
BV/st = biaya variabel per satuan

B. ANALISIS DENGAN MEMPERHITUNGKAN FAKTOR WAKTU ATAS NILAI


UANG

METODE ANALISIS

a. Net Present Value (NPV) merupakan selisih dari jumlah manfaat dan biaya yang
telah dikurangi hasilnya (discounted) dengan tingkat bunga tertentu selama umur
usaha yang diperhitungkan.
Suatu investasi dikatakan layak (go project) jika NPV > 0 dan no go project jika
NPV < 0

Compounding: FV = PV. (1 + i)t


Discounting: PV = FV . 1/(1+i)t

DF (Discount Factor): 1/(1+i)t

Ket: FV = Future Value I = interest rate


PV = Present Value t = time

NPV = Selisih PV positif dan PV negative


NPV = Σ [

b. Benefit Cost ratio (B/C)


Perbandingan antara semua PV yang bernilai positif dengan PV yang
bernilai negative dari suatu periode proyek tertentu.

Suatu investasi dikatakan layak (go project) jika nilai B/C > 1 dan tidak
layak (no go project jika B/C < 1

1. Gros B/C = Σ + Ko

2. Net B/C = Σ + Ko

c. Internal Rate of return (IRR)


Adalah besarnya tingkat bunga yang membuat besarnya nilai bersih
sekarang sama dengan nol (NPV = 0) dan dinyatakan dalam persen

Usaha dikatakan layak (go project) apabila IRR > tingkat suku bunga
bank dan sebaliknya usaha dikatakan tidak layak jika IRR < suku bunga
bank

Formulasinya:

a. Tingkat hasil internal


Bt-Ct/ (1- I = IRR) = 0

b. Besarnya nilai IRR dapat dihitung :


IRR =

I 1 adalah besarnya discount rate yang membuat NPV positif terkecil


I 2 adalah besarnya tingkat pengurangan (discount rate) yang
membuat NPV negative terbesar
Analisis B/C, NPV, IRR

PV PV
PV
Th Investas Operasiona Revenu Net DF Penerimaa penerimaa DF Penerimaa
Total Biaya
ke i l e Revenue 20% n 20 % n bersih 30% n bersih
20%
20% 30%
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5-4)) (7) (8=4x7) (9=5x7)) (10=6x7 (11) (12=6x11))
) atau 9-8))
0 54.000 - 54.000 - 54.000 1 54.000 - (54.000) 1 (54.000)
1 - 75.200 75.200 96.000 20.800 ,833 62.641, 79.468 17.326,4 .769 15.995,2
6
2 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .694 51.188, 66.624 14.435,2 .592 12.313,6
8
3 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .579 43.540, 55.586 12.045,2 .455 9.464,0
8
4 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .408 36.426, 46.272 10.025,6 .350 7.280,0
4
5 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .402 30.236 38.592 8.361,6 .269 5.595,2
Jumlah 277.84 286.540 8.194,0 (3.352)
7

NPV (pada DF 20%) = Rp 8.194


B/C (pada DF 20%):
Gross B/C = 286.540 : 277.847 = 1.03
Net B/C = 62.194 : 54.000 = 1,15

IRR = ]

= 20 + 7,09 = 27,09
Contoh Kasus: Analisis Finansial Usaha Pembuatan Tepung “X”

a. Kebutuhan Modal tetap/ investasi (dlm ribuan rupiah)


No Komponen Jumlah Harga satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Mesin 1 set 10.000 10.000
2 Bangunan 1 unit 20.000 20.000
2
3 Tanah 2000 m 10 20.000
4 Biaya perizinan dll 1 paket 4.000 4.0000
Jumlah 54.000

b. Modal Kerja per bulan


No Komponen bIaya Jumlah Harga satuan Jumlah (Rp)
(Rp)
1 Bahan baku 16 ton 250 4.000
2 Bahan bakar 250 liter 6 150
3 Pelumas 1 galon 50 50
4 Gaji dan upah 5 orang 250 1.250
5 Pemeliharaan dll - - 550
Jumlah 6.000

c. Sumber pendanaan
No Sumber Modal (Rp)
Komponen bIaya Jumlah (Rp)
Sendiri Pinjaman
1 Modal Investasi 30.000 24.000 54.000
2 Modal Kerja - 6.000 6.000
Jumlah 30.000 30.000 60.000
Proporsi (%) 50 50 100

Jadwal Pengembalian Pinjaman kepada Bank “Z “ oleh Usaha Pembuatan


Tepung “ X”
Diasumsikan bunga bank Flate rate (tetap)
Th Cicilan (Rp) Saldo Akhir
Saldo awal (Rp)
ke Pokok Bunga Total (Rp)
1 30.000 6.000 6.000 12.00 24.00
0 0
2 24.000 6.000 6.000 12.00 18.00
0 0
3 18.000 6.000 6.000 12.00 12.00
0 0
4 12.000 6.000 6.000 12.00 6.000
0 0
5 6.000 6.000 6.000 12.00 0
0
Tingkat pengembalian pinjaman 5 tahun.
Analisis B/C, NPV, IRR

PV PV
PV
Th Investas Operasiona Revenu Net DF Penerimaa penerimaa DF Penerimaa
Total Biaya
ke i l e Revenue 20% n 20 % n bersih 30% n bersih
20%
20% 30%
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5-4)) (7) (8=4x7) (9=5x7)) (10=6x7 (11) (12=6x11))
) atau 9-8))
0 54.000 - 54.000 - 54.000 1 54.000 - (54.000) 1 (54.000)
1 - 75.200 75.200 96.000 20.800 ,833 62.641, 79.468 17.326,4 .769 15.995,2
6
2 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .694 51.188, 66.624 14.435,2 .592 12.313,6
8
3 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .579 43.540, 55.586 12.045,2 .455 9.464,0
8
4 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .408 36.426, 46.272 10.025,6 .350 7.280,0
4
5 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .402 30.236 38.592 8.361,6 .269 5.595,2
Jumlah 277.84 286.540 8.194,0 (3.352)
7

NPV (pada DF 20%) = Rp 8.194

B/C (pada DF 20%):

Gross B/C = 286.540 : 277.847 = 1.03


Net B/C = 62.194 : 54.000 = 1,15

IRR =
= 20 + 7,22 = 27,22

Anda mungkin juga menyukai