(PENGANTAR)
1. Tujuan Likuiditas
a. Kemampuan proyek (usaha) dalam memenuhi kewajiban yang telah
jatuh tempo
b. Tersedianya alat-alat likuid yang cukup
c. Untuk memperoleh modal kerja (cash budget)
2. Tujuan pencapaian laba.
a. Kemampuan proyek (usaha) untuk mendapatkan laba yang
direncanakan/ diharapkan
b. Pemilihan dari berbagai alternative yang timbul berdasarkan criteria
investasi
c. Untuk menciptakan modal tetap (capital budget).
TAKSIRAN DANA
Ketentuannya:
a. Usaha/proyek dikatakan menguntungkan dan layak untuk
dilaksanakan apabilai nilai R/C > 1 (go project)
b. Usaha/proyek dikatakan tidak menguntungkan dan tidak layak
apabila R/C < 1 (no go project)
c. Apabila R/C = 1, maka usaha/proyek dikatakan tidak
menguntungkan dan tidak menrugikan. Apakah proyek akan
dilaksanakan atau tidak tergantung keputusan yang akan
melaksanakannya.
.
2. Payback period , adalah jumlah tahun dimana besarnya investasi awal
dapat ditutup dengan sejumlah penerimaan arus kas bersih. Metode
ini untuk mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali, sehingga
satuannya adalah hari, minggu, bulan, atau tahun. Semakin pendek
periode yang dicapai, maka proyek/usaha akan menguntungkan
Taksiran kas masuk bersih adalah penjumlahan dari laba bersih dan
penyusutan pada tahun yang bersangkutan.
BEP (Rp)
BEP (unit)
METODE ANALISIS
a. Net Present Value (NPV) merupakan selisih dari jumlah manfaat dan biaya yang
telah dikurangi hasilnya (discounted) dengan tingkat bunga tertentu selama umur
usaha yang diperhitungkan.
Suatu investasi dikatakan layak (go project) jika NPV > 0 dan no go project jika
NPV < 0
Suatu investasi dikatakan layak (go project) jika nilai B/C > 1 dan tidak
layak (no go project jika B/C < 1
1. Gros B/C = Σ + Ko
2. Net B/C = Σ + Ko
Usaha dikatakan layak (go project) apabila IRR > tingkat suku bunga
bank dan sebaliknya usaha dikatakan tidak layak jika IRR < suku bunga
bank
Formulasinya:
PV PV
PV
Th Investas Operasiona Revenu Net DF Penerimaa penerimaa DF Penerimaa
Total Biaya
ke i l e Revenue 20% n 20 % n bersih 30% n bersih
20%
20% 30%
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5-4)) (7) (8=4x7) (9=5x7)) (10=6x7 (11) (12=6x11))
) atau 9-8))
0 54.000 - 54.000 - 54.000 1 54.000 - (54.000) 1 (54.000)
1 - 75.200 75.200 96.000 20.800 ,833 62.641, 79.468 17.326,4 .769 15.995,2
6
2 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .694 51.188, 66.624 14.435,2 .592 12.313,6
8
3 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .579 43.540, 55.586 12.045,2 .455 9.464,0
8
4 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .408 36.426, 46.272 10.025,6 .350 7.280,0
4
5 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .402 30.236 38.592 8.361,6 .269 5.595,2
Jumlah 277.84 286.540 8.194,0 (3.352)
7
IRR = ]
= 20 + 7,09 = 27,09
Contoh Kasus: Analisis Finansial Usaha Pembuatan Tepung “X”
c. Sumber pendanaan
No Sumber Modal (Rp)
Komponen bIaya Jumlah (Rp)
Sendiri Pinjaman
1 Modal Investasi 30.000 24.000 54.000
2 Modal Kerja - 6.000 6.000
Jumlah 30.000 30.000 60.000
Proporsi (%) 50 50 100
PV PV
PV
Th Investas Operasiona Revenu Net DF Penerimaa penerimaa DF Penerimaa
Total Biaya
ke i l e Revenue 20% n 20 % n bersih 30% n bersih
20%
20% 30%
(1) (2) (3) (4) (5) (6=5-4)) (7) (8=4x7) (9=5x7)) (10=6x7 (11) (12=6x11))
) atau 9-8))
0 54.000 - 54.000 - 54.000 1 54.000 - (54.000) 1 (54.000)
1 - 75.200 75.200 96.000 20.800 ,833 62.641, 79.468 17.326,4 .769 15.995,2
6
2 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .694 51.188, 66.624 14.435,2 .592 12.313,6
8
3 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .579 43.540, 55.586 12.045,2 .455 9.464,0
8
4 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .408 36.426, 46.272 10.025,6 .350 7.280,0
4
5 - 75.200 75.200 96.000 20.800 .402 30.236 38.592 8.361,6 .269 5.595,2
Jumlah 277.84 286.540 8.194,0 (3.352)
7
IRR =
= 20 + 7,22 = 27,22