SAP-4
1. Pendahulan
• Mengapa Anda memilih kuliah sementara Anda sudah bekerja?
• Sengsara membawa nikmat
• Berakit-rakit kehulu berenang-renang ketepian
• Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian
Keputusan menunda konsumsi sumber daya untuk menambah penghasilan di masa
yang akan datang merupakan konsep investasi. Investasi tidak saja menyangkut fisik,
namun investasi menyangkut pendidikan dan kesehatan (investasi jangka panjang).
Pengalaman Negara maju menunjukkan bahwa faktor modal (K) dan kualitas sumber
daya manusia (L) merupakan faktor yang paling menentukan.
1
Dalam investasi yang perlu diperhatikan adalah investasi bersih, yaitu PMTDB
dikurangi depresiasi. Penyusutan ini dimaksudkan agar kegiatan ekonomi menjadi
lebih efisien, kegiatan produksi tetap terpelihara dan bahkan ditingkatkan. Sebab
semakin tua mesin produktivitas makin rendah, sementara biaya pemeliharannya
semakin mahal sehingga bukannya menambah keuntungan bahkan mengurangi
keuntungan.
b. Investasi Persediaan
Berdasarkan berbagai pertimbangan, perusahaan seringkali memproduksi lebih
banyak dari target penjualan. Misalnya sebuah pabrik menargetkan penjualan pada
tahun 2014 sebanyak 50.000 unit. Tidaklah berarti produksinya harus 50.000 unit,
melainkan 60.000 unit. Selisih sebanyak 10.000 unit disebut sebagai persediaan
(planned investment). Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan.
Jika karena sesuatu hal (misalnya resesi), mobil terjual 40.000 unit, maka persedian
mobil menjadi 20.000 dan lebih besar dari yang direncanakan, maka mobil yang tidak
terjual (10.000) bukanlah investasi yang direncanakan (unintended investment).
Selain barang jadi, investasi dalam bentuk persediaan bahan baku dan barang
setengah jadi (sedang dalam proses penyelesaian) juga dilakukan dengan tujuan untuk
menambah keuntungan dimasa yang akan datang.
X
PV = ………………………………………………….. (4.1)
(1 + r)t
Dengan menggunakan data di atas
161
=
(1 + 0,15)5
161
=
(1,15)5
161
=
2,01
PV = 80,1 (peluang usaha sebaiknya ditolak)
2
b. Nilai Masa Mendatang (Future Value)
Menghitung nilai masa mendatang adalah kebalikan dari menghitung nilai sekarang
dari output investasi yang direncanakan. Sekalipun melihat dari sudut pandang yang
berbeda, namun keputusan yang dihasilkan tetap sama.
4. Kriteria Investasi
a. Payback period
Waktu yang dibutuhkan agar investasi yang direncanakan dapat dikembalikan
pada titik impas (break even point). Waktu tersebut berbeda antara jenis investasi
satu sama lainnya. Misalnya investasi kelapa sawit butuh waktu untuk mencapai
BEP antara 8-10 tahun sementara investasi perkebunan singkong mungkin cukup
2 tahun.
b. Benefit/Cost Ratio
Mengukur mana yang lebih besar antara biaya yang dikeluarkan (C) dengan
manfaat yang diperoleh (B). Jika B/C = 1 (BEP) belum memperoleh manfaat
finansial. Jika B/C < 1, bermakna biaya lebih besar dari hasil yang diperoleh. Jika
B/C > 1, bermakna biaya lebih kecil dari hasil yang diperoleh. Investasi umumnya
baru diterima, jika B/C > 1.
3
Contoh Kasus
1. Proposal : PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PENGOLAHAN
LIMBAH TAPIOKA
2. Lokasi : Lampung
3. Nilai : Rp. 1.000.000.000,-
4. Waktu : 7 Tahun
Imformasi Tambahan
Selama proses persiapan tidak dikeluarkan biaya operasional. Pabrik mulai
berproduksi pada tahun ke 1 dan langsung berproduksi dengan kapasitas penuh.
Biaya-biaya maupun penerimaan hasil penjulan selama 7 tahun mendatang
dianggap tetap. Biaya operasional pertahun Rp. 200 juta pertahun. Penerimaan
pertahun Rp. 400 juta. Pada saat proyek ditutup 7 tahun kemudian, nilai sisa dari
barang-barang modal (investasi awal) adalah sama dengan nol. Jika dana untuk
proyek berasal dari pinjaman dengan bunga 15 persen.
Pertanyaan
Berdasarkan perhitungan apakah proyek tersebut dapat diterma?
Tabel 4.1
Arus Kas Masuk dan Keluar (Cashflow)
Tahun Kas Keluar Kas Masuk Arus Kas Akumulasi Arus Kas
(C) (B) Bersih (B-C) Bersih
0 1.000 0 - 1.000 -1.000
1 200 400 200 -800
2 200 400 200 -600
3 200 400 200 -400
4 200 400 200 -200
5 200 400 200 0
6 200 400 200 200
7 200 400 200 400
2.400 2.800 400
Perhitungan
a. Metode non diskonto (Non Discounted Methode) hanya memungkinkan
menghitung Payback Period dan B/C Ratio. Payback period menunjukkan
proyek BEP pada tahun ke 5, B/C Ratio menunjukkan > 1 (2800/2400 = 1,17)
bermakna positif untuk dikerjakan.
4
Tabel 4.2
Metode Diskonto (Discounted Methode)
Tahun Diskon Kas Arus Kas Akumulasi
Kas Keluar
Faktor Masuk Bersih (B-C) Arus Kas
(C)
(15%) (B) Bersih
0 1,00 1.000 0 -1.000 -1.000
1 0,87 174 348 174 -826
2 0,76 152 302 152 -674
3 0,66 132 264 132 -542
4 0,57 114 228 114 428
5 0,50 100 200 100 -328
6 0,43 86 172 86 -242
7 0,38 76 152 76 -166
1.834 1.668 -166
1
DF = …………………………………………………………. (4.3)
(1 + r)t
b. Biaya investasi
1) Tingkat bunga pinjaman
2) Kelembagaan (kepastian hukum)
5
1) Marginal Efisiency of Capital (MEC), Investasi dan Tingkat Bunga
MEC adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari setiap tambahan
barang modal.
Tabel 4.3
Rencana Investasi PT Tiara Sakti
Rencana Investasi Dana yang Tingkat Keterangan
Dibutuhkan Pengembalian
Industri Kimia 1.500 30% Per Tahun
Industri Tekstil 1.000 25% Per Tahun
Industri Makanan 750 20% Per Tahun
Industri Ringan 500 18% Per Tahun
Industri Pertanian 250 15% Per Tahun
77
kurva MEC dari perusahaan-perusahaan yang ada dalam perekonomian,
seperti tertera pada Gambar 4.3 MEC Individu dan MEC Total
Namun, ada beberapa ekonom yang tidak sependapat dengan cara penurunan
kurva MEC di atas dengan asumsi harga barang modal tetap. Padahal, jika
permintaan barang modal meningkat secara nasional logikannya tingkat
bunga akan naik. Akibatnya, kenaikan permintaan investasi tidak sebesar
yang digambarkan kurva MEC. Kurva yang lebih relevan menjelaskan hal di
atas adalah kurva Marginal Efficiency of Investment (MEI) yang
menunjukkan hubungan antara tingkat bunga dengan tingkat investasi dalam
suatu perekonomian dengan memperhitungkan perubahan harga barang
modal.
MEC akan sama besar dengan MEI pada tingkat tertentu, dimana pembelian
barang modal hanya untuk menggantikan barang modal yang sudah tidak
terpakai lagi. Dalam diagram dicontohkan terjadi pada tingkat bunga 30
persen per tahun. Jika tingkat bunga pinjaman turun menjadi 20 persen, maka
permintaan investasi total dengan asumsi masing-masing perusahaan berpikir
bahwa perusahaan lain tidak akan menambah barang modal, maka modal
adalah IO. Namun, karena semua perusahaan ingin meningkatkan stok barang
modal, maka harga barang modal naik. Kenaikan harga barang modal
menyebabkan ada rencana investasi yang dibatalkan, karena tidak layak lagi.
Akibatnya tingkat investasi yang sebenarnya sejumlah I1.
8
8
Gambar 4.4 MEC dan MEI
Ditingkat perusahan, syarat untuk memelihara keuntungan adalah dengan menjaga agar
tigkat produksi tidak berkurang. Untuk itu stok barang tidak boleh berkurang. Dilihat
dari sisi ini, investasi merupakan upaya memelihara stok barang modal (capital stock
adjustment process). Besarnya investasi yang harus dilakukan untuk memelihara stok
barang adalah senilai persentase penyusutan dikalikan stok barang yang diharapkan.
Misal, barang modal 10 milyar, penyusutan 10 persen, maka investasi per tahun adalah
1 milyar ( Rp. 10 milyar x 10% = 1 milyar). Jika perusahaan ingin meningkatkan
keuntungan dengan cara meningkatkan kapasitas produksi, maka investasi yang
dilakukan harus lebih besar dari 1 milyar, agar stok barang modal lebih besar dari 10
milyar.