Anda di halaman 1dari 35

BAB I

PENGERTIAN DAN KEGUNAAN STATISTIKA


Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat : Menjelaskan pengetrian dan kegunaan statistika, Membedakan pengertian populasi
dan sampel serta Menyebutkan macam-macam data dan memberi contohnya.

A. PENGERTIAN STATISTIKA
Pengetian Statistik dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
1. Secara sederhana
Statistik adalah himpunan keterangan atau data yang berbentuk angka baik yang belum
tersusun maupun yang sudah tersusun dalam bentuk table.
Dalam pengertian ini kata statistic dapat berarti :
a. Sebagai kumpulan angka mengenal suatu masalah sehingga dapat memberikan
gambaran mengenai masalah tersebut
b. Sebagai suatu ukuran yang dihitung dari sekumpulan data dan merupakan wakil dari
data tersebut.
2. Secara umum ( sebagi ilmu )
Dikaitkan dengan ilmu pengetahuan dan metode ilmiah kata statistik sering disebut
statistika yang berarti : Metode ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan,
perhitungan, penggambaran dan penganalisaan data serta penarikan kesimpulan yang
valid dan berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang
rasional.
Metode statistika ialah cara untuk menganalisa dan menafsirkan data , sedangkan teori
statistika ialah azas yang menggunakan aksioma-aksioma untuk menyelidiki persoalan-
persoalan yang penting dalam perencanaan ekperimen.
3. Berdasarkan Cara Pengerjaannya / Fungsinya, statistika dibedakan menjadi :
a. Statistika Deskriptif / Deduktif, yaitu ilmu statistika yang membicarakan mengenai
penyusunan data dalam daftar, pembuatan dan penyajian dalam bentuk diagram dan
menarik kesimpulan dari data tadi yang sifatnya tidak berlaku umum.
b. Statistika Induktif / inferensial, yaitu ilmu statistika yang memuat aturan-aturan dari
cara-cara yang digunakan sebagai alat untuk menarik kesimpulan secara ilmiah dan
akhirnya diuraikan tentang sebab akibatnya.
B. KEGUNAAN STATISTIKA
Kegunaan Statistika pada umumnya adalah untuk meramalkan kejadian – kejadian
berdasarkan data-data yang telah ada / diketahui.
Penggunaan Statistika didalam marketing biasanya berhubungan dengan analisa penjualan,
analisa pasar dan analisa pemasaran, sedangkan untuk keperluan riset berhubungan dengan
pengamatan data yang hendak diteliti dan pembuatan peramalannya.
Selengkapnya secara garis besar kegunaan statistika adalah sebagai berikut :
1. Untuk menggambarkan data dalam bentuk tertentu
2. Untuk menyederhanakan data yang kompleks menjadi data yang mudah dimengerti.
3. Sebagai alat / tekhnik untuk membuat perbandingan.
4. Sebagai alat / sarana untuk memperluas pengalaman individu
5. Sebagai petunjuk bagi perumusan kebijaksanaan seorang pimpinan.
6. Sebagai alat/ sarana pembantu menentukan hubungan sebab akibat.
7. Untuk mengukur besaran-besaran dari suatu gejala.

LATIHAN 1
1. Apa perbedaan statistik dengan statistika
2. Apa perbedaan statistika induktif dan Deskriptif ?
3. Apa Yang dimaksud dengan :
a. Statistik Keuangan ?
b. Statistik Penduduk ?
4. Sebutkan kegunaan statistik dalam marketing ?

1
BAB II
DATA STATISTIK

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis tabel, macam –macam diagram ( batang, lingkaran, garis
dan gambar serta menyajikan data dalam bentuk histogram, poligon frekuensi, dan kurva ogive.

A. PENGETIAN DATA
Yang dimaksud dengan data dalam statistika ialah suatu himpunan keterangan dari
serangkaian pengamatan.
Jika yang diamati hanya sebagian dari anggota suatu objek penyeledikan maka disebut
sampel, sedangkan keseluruhan yang menjadi objek penyeleidikan disebut populasi.

B. SYARAT-SYARAT DATA
Suatu data dikatakan baik jika memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. objektif
b. bisa mewakili
c. Mempunyai kesalahan baku yang kecil
d. tepat waktu
e. relevan

Ketiga syarat yang pertama diatas sering disebut juga syarat data yang bisa dipercaya
kebenarannya , sedangkan kedua syarat berikutnya hanya lebih menunjukkan manfaat dan
kegunaannya.

C. MACAM-MACAM DATA
Sesuai dengan peninjauannya data dalam statistika dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
1. Menurut sifatnya
Menurut sifatnya data dapat dibedakan menjadi :
a. Data kualitatif ialah data yang tidak berbentuk angka.
b. Data Kuantitatif ialah data dinyatakan dalam bentuk akar.

Data kuantitatif dapat dibedakan lagi menjadi :


1). Data diskrit ialah data yang diperoleh dengan cara menghitung
2) Data Kontinu ialah data yang diperoleh dengan cara mengatur

2. Menurut Sumbernya:
Menurut sumbernya data dapat dibedakan menjadi :
a. Data internal/ inten, yaitu data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di
dalam suatu organisasi
b. Data eksternal ialah data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar suatu
organisasi

3. Menurut Cara Memperolehnya


Menurut cara memperolehnya data dapat dibedakan menjadi :
a. Data primer, yaitu dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau
perseorangan langsung dari obyeknya.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi, sudah
dikumpulkan dan diolah pihak lain serta biasanya sudah dalam bentuk publikasi.
4. Menurut waktu pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya data dapat dibedakan menjadi :
a. Data Cross section yaitu data yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu yang
bisa menggambarkan keadaan atau kegiatan pada waktu tertentu.

2
b. Data berkala, yaitu data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan
gambaran tentang perkembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.

D. CARA PENGUMPULAN DATA


Dalam statistika dikenal dua cara pengumpulan data yaitu :
1. Sensus, yaitu cara pengumpulan data jika seluruh elemen populasidiselidiki satu
persatu.
Data yang diperoleh dari hasil pengolahan sensus disebut data sebenarnya atau
parameter.
2. Sampling, yaitu cara pengumpulan data jika yang diselidiki hanya sampel dari suatu
populasi.

Pada dasarnya cara pengambilan sampel ada dua yaitu :


a. Random , ialah suatu cara pemilihan yang dilakuakn sedemikian rupa sehingga
setiap elemen mendapat kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota
sampel.
b. Nonrandom ialah suatu cara pemilihan jika setiap elemen tidaj mendapat
kesempatan yang sama untuk dipilih.

Apabila metode / cara pengumpilan datanya sudah ditentukan, maka alat yang dapat
dipergunakan untuk memperoleh keterangan dari objek tersebut antara lain :
1. Wawancara
Kebaikannya :
Data yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan atau dijamin kebenarannya.
Kelemahannya:
Banyak memakan waktu dan biaya
2. Lembar pertanyaan/ Kuesioner /
Angket. Kebaikannya :
Dapat/ baik digunakan untuk memperoleh data yang bersifat rahasia dan tempatnya
jauh / tersebar.
Kelemahannya :
Kadang-kadang kebenaran dari jawaban yang diberikan meragukan dan
kemungkinan menerima kebiasaan sangat kecil.
3. Pengamatan / Observasi
Kebaikannya :
Masalah yang diselidiki dapat langsung diamati, dilihat, didengar sendiri oleh
pengamat
Kelemahannya :
Memungkinkan berbeda di dalam menentukan kesimpulannya.

4. Koleksi/Studi Literatur
Kebaikannya :
Dapat memilih data yang baik, berbobot dan relevan serta bisa diketahui oleh
masyarakat luas.
Kelemahannya :
Banyak memakan waktu dan biaya.

D. PENGOLAHAN DATA
Setelah data yang didapat dikumpulkan, maka selanjutnya dat tersebut disusun, diatur dan
digolongkan.
Penyusunan, pengaturan, dan penggolongan data tersebut pada dasarnya ada dua cara,
yaitu :
1. Array
Array ialah cara penyusunan data menurut urutan besarnya
Cara ini hanya baik digunakan jika datanya sedikit.
Contoh :
Hasil Ulangan Matematika 17 siswa berdasarkan nomor urut absensi adalah sebagai
berikut : 87 74 60 87 66 65 57 95 55 45 60 45 87 45 66 55 45
Data tersebut belum dapat diketahui dengan cepat berapa nilai terendah, tertinggi
dan nilai terbanyak yang diperoleh siswa.
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti itu, maka data tersebut dapat
disusun menurut urutan besarnya ( Array ) sebagai berikut :
95
87
87
87
74 95
66 87, 87, 87
66 74
65 66, 66
60 atau 65
60 60, 60
57 57
55 55, 55
55 45, 45, 45
45
45
45
45
2. Tabel / Daftar Distribusi Frekuensi
Dalam table akan terlihat datanya berupa bilangan-bilangan yang tersusun dalam nilai
tunggal/kelompok.
1). Tabel distribusi frekuansi Nilai Tunggal
Hasil ulangan matematika Kelas 3 Ak berdasarkan nomor urut absensi adalah sebagai
berikut :
7655 6 4 6 7 8 6
6476 5 7 5 6 3 9
7453 6 5 5 7 7 2
6657 6 8 10 3 6 4

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas, kesimpulan yang cepat dan mudah
dari data diatas, maka data tersebut dapat diatur dan disusun pada table distribusi
frekuaensi sebagai berikut :
Hasil Ulangan matematika kelas 3 Ak1 SMK Negeri I Gorontalo
Nilai Turus/ Frekuensi
Tally
2 1
3 3
4 4
5 8
6 12
7 8
8 2
9 1
10 1
Tabel dietribusi frekuensi nilai tunggal ini selanjutnya disebut data berbobot.
2). Tabel distribusi frekuensi nilai kelompok
Hal-hal yang perlu diketahui sebelum menyusun tabel distribusi frekuensi nilai
kelompok yaitu :
a. Banyaknya data (n)
b. Nilai maksimum dan nilai minimum
c. Daerah Jangkau/range ( R )

Range = Nilai maksimum - nilai minimum

d. Banyak kelas ( k ) dapat ditentukan dengan menggunakan aturan “STURGES”,


Yaitu :
k = 1 + 3,3 Log n

Jika panjang kelas ( i ) ditentukan, maka banyak kelas ditentukan dengan rumus :
R
k= 1
i

e. Panjang kelas interval / lebar kelas / interval ( i )


=R
i
k

Contoh :
Hasil pengukuran tinggi siswa ( dalam cm ) suatu kelas berdasarkan nomor urut
absensi adalah sebagai berikut :
151 149 134 153 147 147 155 149
155 151 148 151 152 158 146 150
143 136 159 136 141 143 163 153
158 150 140 154 153 154 158 140
Susunlah data tersebut ke dalam table distribusi frekuensi nilai kelompok :
Jawab :
a. n = 32
b. Nilai maks = 163 ; Nilai min = 134
c. R = 163 – 134 29
d. k = 1 + 3,3 log 32
= 1 + 3,3 ( 1,5051 )
= 1 + 4,96683
= 5,96683 = 6 ( dibulatkan )
e. i = 29/6 = 4,83 = 5 ( dibulatkan )

Tabel distribusi frekuensinya adalah :


Pengukuran Tinggi siswa
Tinggi ( cm ) Tally Frekuensi
134 - 138 3
139 - 143 5
144 - 148 4
149 - 153 10
154 - 158 7
159 - 163 3

Tabel distribusi frekuensi nilai kelompok ini selanjutnya disebut data kelompok.
Beberapa istilah yang terdapat dalam tabel ditribusi frekuensi :
a). Batas kelas ( Class Limits), yaitu dua buah nilai yang membatasi suatu kelas
interval. ( 134, 138, 139, 143, 144, dst ).
Nilai yang terkecil disebut batas kelas bawah atau batas bawah, sedangkan nilai
yang terbesar disebut batas kelas atas atau batas atas
( 134 adalah batas bawah
138 adalah batas atas kelas 1 ;
139 adalah batas bawah ,
143 adalah batas atas kelas II, dst )
Semua nilai batas bawah dan batas atas tersebut, disebut juga batas semu.
b). Titik tengah interval / class Mark / Mid Point, yaitu nilai tengah dari setiap kelas.
134 138
( 136 adalah titik tengah kelas 1, didapat dari : ;
2
141 adalah titik tengah kelas II, dst ).
Titik tengah kelas interval ini sering disebut juga tanda kelas dan dapat dipandang
sebagi wakil dari kelasnya.
c). Batas kelas Nyat / Batas Nyata, yaitu rata-rata hitung nilai batas atas dengan nilai
batas bawah berikutnya.
( 138,5 didapat dari 138
adalah batas nyata kelas 1 ;
139
2
143, 5 adalah batas nyata kelas II, dan seterusnya ).
Contoh :
Tinggi Frek. Titik Batas Batas
( cm ) ( F ) Tengah Nyata Nyata
Bawah Atas
134 - 138 3 136 133,5 138,5
139 - 143 5 141 138,5 143,5
144 - 148 4 146 143,5 148,5
149 - 153 10 151 148,5 153,5
154 - 158 7 156 153,5 158,5
159 - 163 3 161 158,5 163,5

3). Tabel Distribusi Frekuensi Kumultif


Frekuensi Kumulatif ada 2 macam, yaitu :
a). Frekuensi Kumulatif Kurang dari ( FK Kurang dari ) yaitu Jumlah frekuensi yang
memilki nilai lebih dari nilai batas nyata dari kelas intervalnya.
b). Frekuensi Kumulatif Lebih dari ( FK Lebih dari ) yaitu Jumlah frekuensi yang
memilki nilai lebih dari nilai batas nyata dan kelas intervalnya
Frekuensi kumulatif yang dinyatakan dengan persen disebut Frekuensi Kumulatiof
Relatif ( FK Relatif ).
Contoh :
Tinggi Frek. Batas F. Kumulatif FK Relatif
( cm ) (F) Nyata f
< > < >
129 - 133 0 133,5 0 32 0 100
134 - 138 3 138,5 3 29 9,4 90,6
139 - 143 5 143,5 8 24 25 75
144 - 148 4 148,5 12 20 37,5 62,5
149 - 153 10 153,5 22 10 68,8 31,2
154 - 158 7 158,5 29 3 90,6 9,4
159 - 163 3 163,5 32 0 100 0
164 - 168 0 - - - - -
b. Tabel distribusi Frekuensi Kategori
Dalam table terlihat penggolongannya tidak dinyatakan dengan bilangan-bilangan tetapi
pembagiannya didsarkan atas sifatnya yang sesuai ( data kualitatif )

Contoh :
Agama yang dianut siswa
Kelas 3 Ak
Agama Frekuensi
Islam 20
Budha 15
Hindu 1
Katolik 3
Kristen Protestan 5

Latihan Soal 2

Kerjakan Soal berikut ini !


1. Apa yang dimaksud dengan : a. Sampel ?
b. Populasi ?

2. Apa yang dimaksud dengan data yang reliabel ? Jelaskan


3. Sebutkan macam-macam data dan berikan masing-masing contohnya.
4. Sebutkan cara-cara pengumpulan data dan jelaskan !
5. Buatlah tabel distribusi frekuensi ( nilai kelompok) dari data berikut :
Berat badan dalam kg, dari 70 siswa suatu sekolah adalah sebagai berikut
:

96 78 89 61 68 84 75 82 68 90 62 88 76 93
79 62 67 97 73 79 88 73 60 93 71 59 85 75
65 80 73 57 61 65 75 87 74 62 95 78 63 72
86 67 73 81 66 78 82 75 94 77 69 74 68 60
71 76 65 71 75 62 76 53 74 76 75 63 63 78
BAB III
TABEL DAN GRAFIK / DIAGRAM

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat Menjelaskan jenis-jenis tabel, macam-macam diagram ( batang, lingkaran, garis
dan gambar ) serta menyajikan data dalam bentuk histogram, poligon frekuensi dan kurva
ogive.
A. TABEL
Salah satu cara untuk menyajikan data ialah dengan table/daftar baris dan kolom.
Secara umum bentuk stndar sebuah tabel/daftar baris dan kolom dengan nama bagan-
bagannya yang biasa dipakai untuk menyajikan data adalah sebagai berikut :

Judul
Daftar

δ δ δ δ

∂ Sel
∂ Sel Badan
∂ Daftar
∂ Sel
Catatan :
δ = Judul kolom
∂ = Judul Baris

Dalam judul datftar biasanya dicantumkan keterangan daftar secara singkat dan jelas tentang:
mengenai apa, dimana, kapan, macam dan satuan data, sedangkan bagian catatan berisi :
darimana dan bagaimana data dalam daftar itu didapatkan atau diselenggarakan dan
keterangan lainnya yang diperlukan.
Contoh :
Ternak potong di Kota X selama tahun 2000 menurut jenis, macam ternak dan pengusaha
(dalam ekor)
Macam ternak Pengusaha
Jumlah
Dan jenisnya A B C
Kambing
◼ Jantan 197 52 22 123
◼ Betina 591 134 190 267
Jumlah 788 186 212 390
Sapi
◼ Jantan 391 52 237 102
◼ Betina 277 20 203 54
Jumlah 668 72 440 156
Jumlah semua 1.456 258 652 546

Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat daftar atau table , diantaranya :
a. Nama-nama disusun menurut abjad
b. Waktu disusun secara berurut atau kronologis
c. Kategori juga dicatat secara lazim, misalnya : laki-laki dulu baru perempuan, besar dulu
baru kecil, dan sebagainya.

B. GRAFIK / DIAGRAM
Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data
tersebut dalam bentuk grafik / diagram.
1. Kegunaan Grafik / Diagram
Maksud dan kegunaan grafik / diagram antara lain adalah untuk :
a. Mempertegas dan memperjelas penyajian data
b. Mempercepat pengertian ( lebih mudah membaca gambar dari pada
membaca daftar angka- amgka).
c. Mengurangi kejenuhan melihat angka-angka
d. Menunjukkan arti secara menyeluruh dengan mudah.
2. Macam-macam Grafik/ Diagram
a. Diagram Lambang / Gambar ( Piktogram
) Contoh :
Keadaan siswa kelas III Ak 1
Jenis Frekuensi
Laki-laki 15
Perempuan 25

Jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram lambing maka diagramnya sebagai
berikut :
Ω Ω Ω

Ω Ω Ω Ω Ω

Ket : Ω = 5 Siswa Laki-laki


Ω = 5 Siswa Perempuan

Kesulitan dalam membuat diagram lambing ialah bila kita mendapatkan data yang
banyaknya bukan merupakan satuan gambar. Sisa dari kelipatan tersebut selain susah
digambar juga susah dibaca, sehingga diagram lambing ini hanya lebih cocok untuk
menunjukkan perbandingan dari pada menentukan nilai.
b. Diagram Batang
Contoh :
Keadaan Siswa SMK Negeri I Gorontalo
Tahun Pelajaran 2007/2008
Kelas
Jurusan
I II III
Ak 200 155 160
Pj 190 160 150
Sk 120 80 80
Jumlah 510 395 390
Jika disajikan dalam bentuk diagram batang maka diagramnya adalah sebagai
berikut :
a. Diagram Batang Tunggal

200
Ket :
150
= Ak
100 = Pj
= Sk
50

Kelas I Kelas II Kelas III

b. Diagram Batang Berganda


250

200

150
Ak Pj
Sk
100

50

0
I II III

Kelas

c. Diagram Batang Komponen Berganda

c. Diagram Lingkaran
Lingkaran dibagi menjadi juring-juring lingkaran yang perbandingan luasnya sama
dengan perbandingan data yang dimaksud.

Perhatikan contoh keadaan siswa SMK Negeri Gorontalo Tahun 2006/2007 :

Kelas Jumlah Siswa Juring Lingkaran Prosentase


I 510 510/1295 x 3600 = 1420 510/1295 x 100% = 39 %
II 395 395/1295 x 3600 = 1100 395/1295 x 100% = 31 %
III 390 390/1295 x 3600 = 1080 390/1295 x 100% = 30 %
Jumlah 1295 = 3600 = 100 %

Jumlah Siswa

39 % Kelas I
Kelas II Kelas III

30 %

31 %
d. Diagram Garis
Diagram garis ini biasanya digunakan untuk menyajikan data dengan variabel kontinu
Contoh :
Curah hujan kota “B” pada minggu ke 1, 2 dan 4 selama semester pertama tahun 1998
tercatat sebagai berikut :

Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3


Januari 12 17 10
Februari 17 11 21
Maret 22 29 14
April 14 10 17
Mei 12 18 12
Juni 19 15 20

Diagram Garisnya adalah sebagai berikut :

Memperkirakan nilai diantara dua atau beberapa nilai pada diagram garis disebut
interpolasi , sedangkan memperkirakan titik-titik pada perpanjangan garis ke kanan
dengan maksud memperkirakan keadaan statistic berikutnya disebut ekstrapolasi.

d. Histogram dan Poligon.


Histogram atau poligon adalah dua grafik yang mewakili distribusi frekuensi.
Histogram atau histogram frekuensi terdiri dari himpunan persegi panjang yang :
1). Alasnya terletak pada sumbu mendatar ( pusatnya alas dititik tengah interval dan
panjang alas sesuai dengan panjang kelas ).
2). Luasnya sebanding dengan frekuensi.
Grafik histogram berupa kelompok batang-batang yang menunjukkan hubungan antara
kelas-kelas dengan frekuensinya, Lebar batang menunjukkan besar kelas dan tingginya
menunjukkan besar frekuensi.
Poligon tau poligon frekuensi adalah suatu grafik garis dan frekuensi yang didapat dengan
cara menghubungkan titik tengah puncak persegi panjang dari histogram secara
berurutan, biasanya dimulai dari kedua ujung pertengahan dari kelas sebelum dan
sesudahnya.

Contoh :
Buatlah Histogram dan Poligon dari table distribusi frekuensi berikut :
Berat Badan 50 siswa
( dalam kg )
Berat Frekuensi
50 - 52 5
53 - 55 17
56 - 58 14
59 - 61 10
62 - 64 4
Jumlah 50

Jawab :

Berat Frekuensi Titik Batas


Tengah Nyata Atas
47 - 49 - 48 49,5
50 - 52 5 51 52,5
53 - 55 17 54 55,5
56 - 58 14 57 58,5
59 - 61 10 60 61,5
62 - 64 4 63 64,5
65 - 67 - 66 -

Histogram dan poligonnya adalah :

17
Histogram
14

10
Poligon
5

49,5 52,5 55,5 58,5 61,5 64,5

e. Kurva Ogive /ogif


Ogive ( poligon frekuensi kumulatif ) adalah suatu grafik yang menunjukkan frekuensi
kumulatif. Bila poligon frekuensi dimuluskan maka akan diperoleh kurva frekuensi
kumulatif yang dinakamakan kurva ogive.
- Frekuensi kumulatif kurang dari grafiknya disebut ogive positif
- Frekuensi kumulatif lebih dari grafiknya disebut ogive negatif.

Contoh :
Buatlah kurva ogif positif dari table frekuensi Berat Badan 50 siswa

Jawab :
Untuk membuat kurva ogif table frekuensi tersebut harus dilengkapi menjadi :
Nilai F Batas. Frekuensi F.kum relatif
Nyata kumulatif
< > < >
47 - 49 - 49,5 0 50 0 100
50 - 52 5 52,5 5 45 10 90
53 - 55 17 55,5 22 28 44 56
56 - 58 14 58,5 36 14 72 28
59 - 61 10 61,5 46 4 92 5
62 - 64 4 64,5 50 0 100 0
65 - 67 - 67,5 - - - -

Kurva ogifnya adalah sebagai berikut :

50

40

30

20

10

0 49,552,555,558,561,564,5

Kegunaan kurva ogif antara lain untuk :


1). Mengetahui/menggambarkan kedudukan sesuatu hal dalam kelompokknya.
2). Menghilangkan keraguan dalam pemasukan angka-angka dalam kelas interval
tertentu
3). Membantu menentukan ukuran pemusatan dan ukuran tendensi sentral.

Latihan 3
Kerjakan soal-soal berikut :
1. Buatlah sebuah table yang menyajikan data tentang keadaan siswa di
sekolahmu, mengenai : Tingkat, jenis kelamin , agama dan program keahlian
2. Sebutkanlah kegunaan dan macam-macam grafik
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan :
a. interpolasi
b. ekstrapolasi
4. . Diketahui data mengenai upah buruh PT. Adil Makmur sebagai berikut :
Upah F
( ribuan rupiah ) Buatlah :
51 – 57 8 a. Histogram dan poligon frekuensi
58 – 64 11 b. Tabel distribusi frekuensi kumulatif
65 – 71 17 c. Kurva Ogif positif dan negatif
72 – 78 12
79 – 85 9
86 - 92 3

BAB IV
UKURAN TENDENSI SENTRAL
( UKURAN PEMUSATAN )

TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa dapat menghitung mean data tunggal dan data kelompok, median data tunggal dan data
kelompok, modus data tunggal dan data kelompok

Nilai yang menjadi pusat suatu kelompok data ( distribusi frekuensi ) itu disebut : Ukuran
Tendensi Sentral atau ukuran pemusatan.
Yang termasuk ukuran tendensi sentral antara lain :
A. Mean ( Nilai Rata-rata )
Yang dimaksud dengan mean disini adalah Mean aritmatika atau Rata-rata hitung.
Secara umum Rata-rata hitung dari sekumpulan bilangan adalah :
Jumlah bilangan-bilangan dibagi oleh banyaknya bilangan.

1. Data Tunggal
Contoh :
Nilai ulangan dari 5 mata pelajaran sebagai berikut :
- Matematika 7
- Akuntansi 6
- PPKn 8
- Bahasa Inggris : 5,5
- Bah. Indonesia 9

Nilai Rata-rata ulangan tersebut adalah :


7  6  8  5,5  9 35,5
5  5  7,1
Secara umum jika nilai-nilai itu adalah : x1, x2, x3, … xn maka nilai rata-rata ( X )
adalah :
x  x  x ... xn  xn
X = 1 2 3n atau X=

2. Data Berbobot
Contoh:
Sumbangan PMI Kelas 3Ak SMK I Gorontalo
( Dalam Rupiah )
Besar F
100 15
200 10
300 8
500 7
40

Untuk menentukan nilai rata-rata maka table tersebut dilengkapi menjadi :


F adalahFx
Rata-rata besar sumbangan tersebut :
Rp.9400
Besar  Rp.235
40
100 15 1500
200 10 2000
300 8 2400
500 7 3500
40 9400
Secara umum : X=
 Fx
F
3. Data Kelompok
Contoh :
Diketahui Data sebagai berikut :

Berat Frekuensi
50 - 52 5
53 - 55 17
56 - 58 14
59 - 61 10
62 - 64 4
Jumlah 50

Ada 3 cara untuk menentukan Mean data kelompok, yaitu :


Cara I. Dengan “Tanda Kelas”
 Fx
x =
F
Berat F Titik tengah ( x ) Fx
50 - 52 5 51 255
53 - 55 17 54 918
56 - 58 14 57 798
59 - 61 10 60 600
62 - 64 4 63 252
50 2823

Jadi rata-rata berat badan siswa tersebut adalah


x =
 Fx = 2823
 56,46 kg
F 50

Cara II : Dengan Menggunakan “Rata-rata sementara” (X0)


Keterangan :
x = x 0+
 F.d x0 = rata-rata sementara
F d = x - x0

Berat F (x) Deviasi F.d x = x0 +  F.d


Sementara F
(d)
50 - 52 5 51 -3 -15 = 54 + 123
53 - 55 17 54 0 0 50
56 - 58 14 57 3 42 = 54 + 2,46 = 56, 46
59 - 61 10
Cara III : Dengan “Koding” 60 6 60
62 - 64 4 63 9 36
Keterangan :
50 123
x = x 0+
  F.u i
x0 = rata-rata sementara
d
F u=
i
i = interval
Berat F (x) (d) Unsur F.u
(u)
50 - 52 5 51 -3 -1 -5
53 - 55 17 54 0 0 0
56 - 58 14 57 3 1 14
59 - 61 10 60 6 2 20
62 - 64 4 63 9 3 12
50 41

x = x0 + 
 F.u i
F
= 54 +  41 
 3
 50 
= 54 + ( 0,82 )3
= 54 + 2,46
= 56,46

B. RATA-RATA UKUR
Rata-rata ukur dari nilai-nilai : x1, x2, x3, … , xndidefinisikan sebagai berikut :
1. Data Tunggal
U =n x1.x2 .x3 ...xn
atau

Log U =
log x n

Contoh 1 :
Tentukan Rata-rata Ukur dari : 7, 4, 9, 8, 6 !
Jawab :
U = 5 7x4x9x8x6 atau Log 7 = 0,845 4,082
5 Log U =  0,816
= 12096 Log 4 = 0,602 5
= 6,55 Log 9 = 0,954 Log U = Log 6,55
Log 8 = 0,903
Log 6 = 0,778 ( + ) U = 6,55
4,082

2. Data Berbobot dan data Kelompok


Keterangan :
Log U =
 F log x x = Datanya ( data berbobot )
= titik tengah ( data kelompok )
F
Contoh 2 :
Tentukan Rata-rata ukur dari table frekuensi Berat Badan 50 siswa
Berat Frekuensi
50 - 52 5
53 - 55 17
56 - 58 14
59 - 61 10
62 - 64 4
Jumlah 50

Jawab :

Berat F (x) Log x Log


F.Logx 87,544
U = = 1,751
50 - 52 5 51 1,708 8,540 50
53 - 55 17 54 1,732 29,444 Log U = Log 56,36
56 - 58 14 57 1,756 24,584 U = 56,36
59 - 61 10 60 1,778 17,780
62 - 64 4 63 1,799 7,196
50 87,544

C. RATA-RATA HARMONI
1. Data Tunggal
Jika rata-rata Harmoni dinyatakan dengan H dan bilangan-bilangannya adalah :
x1, x2, x3 ,…, xn maka :
n n
H= atau H =
1  1  1 ... 1
1
x1 x 2 x3 xn x

Contoh :
Tentukanlah Rata-rata Harmoni dari : 2, 4, 5 !
Jawab :
3 3
H= = = 3x = 3,16
1 1 1 10 5 4 3 20
   
19 19
2 4 5 20 20 20 20

2. Data berbobot dan Data


Kelompok Rumus :

H=
F
F
x

Contoh :
Dari soal berat badan 50 siswa, maka tabelnya dilengkapi menjadi :

Berat F (x) F 50
x H = = 56,24
50 - 52 5 51 0,098 0,889
53 - 55 17 54 0,315
56 - 58 14 57 0,246
59 - 61 10 60 0,167
62 - 64 4 63 0,063
50 0,889
D. Median
Median dari sekumpulan bilangan adalah : bilangan yang ditengah-tengah, atau rata-rata
bilangan tengah setelah bilangan-bilangan itu diurutkan.
1. Data Tunggal
Contoh :
Tentukan Median dari :
a. 6, 8, 1, 5, 2, 6, 4, 7, 3, 5, 6
b. 9, 8, 2, 5, 7, 1

Jawab :
a. 1, 2, 3, 4, 5, 5, 6, 6, 6, 7, 8
Median = 5

b. 1, 2, 5, 7, 8, 9
57
Median = = 6
2

2. Data berbobot
Contoh :
Tentukan Median dari:
Nilai ulangan Matematika 20 siswa di bawah ini.

Nilai F
5 2
6,5 3
7 5
8 5
8,5 4
9 1

Jawab :
Untuk menentukan median , table tersebut dilengkapi menjadi sebagai berikut :
Letak Median = data ke - ½ ( n + 1 )
Nilai F Fk 
= data ke - ½ ( 20 + 1 )
5 2 2
6,5 3 5 10  11
7 5 10 Jadi Median terletak pada data ke -
8 5 15 2
8,5 4 19 Yaitu 7  8
9 1 20 = 7,5
2

3. Data Kelompok
Rumus :
Keterangan :
 1 N  Fk  L = Batas bawah nyata dari kelas Median
 2 N = Jumlah Frekuensi
Median = L +  i
Fmed Fk = Frekuensi kumulatif kurang dari
  sebelum kelas median
  Fmed = Frekuensi kelas median
i = interval
Contoh :
Tentukan Median dari data : Upah (ribuan Rp) F
Upah mingguan Karyawan PT. “GORA MAS”
( Dalam Ribuan Rupiah )
40 – 44 4
45 – 49 10
50 – 54 16
55 – 59 12
60 – 64 8
50

Jawab :
Upah (ribuan Rp) F. Batas Nyata Batas Nyata Fk 
Bawah Atas
40 – 44 4 39,5 44,5 4
45 – 49 10 44,5 49,5 14
50 – 54 16 49,5 54,5 30
55 – 59 12 54,5 59,5 42
60 – 64 8 59,5 64,5 50
50

Kelas
Median

N = 50
L = 49,5
Fk = 14
Fmed = 16
i = 5
1 
Median = L +  2 N  Fk 
 i
Fmed
 
 
1 
N  Fk 
=L + 2
 i
 Fmed 
 

1 
= 49,5 +  2 (50)  14
5
 
 16 
 
 25  14 
= 49,5 +  5
 16 
55
= 49,5 +
16
= 49,5 + 3,44
= 52,94

E. MODUS
Modus dari sekumpulan bilangan adalah : Bilangan yang paling banyak muncul atau nilai
yang memiliki Frekuensi terbanyak.
1. Data Tunggal
Contoh :
Tentukan Modus dari :
a. 5, 6, 7, 9, 3 , 6, 10, 12, 6 , 12
b. 3, 6, 4, 2, 3, 8, 4, 7, 9
c. 8, 7, 3, 2, 1, 5, 6
d. 4, 7, 4, 8, 7, 8

Jawab : a. Modus = 6
b. Modus = 3 dan 4
c. Modus = Tidak ada
d. Modus = tidak ada

2. Data Berbobot :
Contoh :
Tentukan Modus dari
Sumbangan PMI Kelas 3 Ak1
( dalam Rupiah )
Besar Sumbangan Frekuensi
100 4
200 6
500 8
1000 8
5000 3
10000 1

Jawab :
Modus : 500 dan 1000

3. Data Kelompok
Untuk menentukan Modus data kelompok dapat dihitung dengan rumus :
d1 i
Modus = L +  d 
 12d 

L = Batas bawah nyata dari kelas yang mengandung modus


d1 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi sebelumnya
d2 = Selisih antara frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya.
i = interval

Contoh :
Tentukan Modus dari tabel Frekuensi Berat Badan 50 Siswa :
Jawab :
L = 52,5
Berat F Batas Nyata d1 = 12
Bawah d2 = 3
50 - 52 5 49,5
i = 3
53 - 55 17 52,5
56 - 58 14 55,5 Modus = L +  d 1 
 i
59 - 61 10 58,5  d1  d 2 
62 - 64 4 61,5  12  3
50 = 52,5 + 12  3
 
36
= 52,5 + 15
= 52,5 + 2,4 = 54,9
20
Latihan 4

1. Diketahui data sebagai berikut :


a. 2, 6, 4, 6, 4, 8, 5, 4
b. 4, 5, 6, 2, 3, 8, 7, 6, 4, 8, 9, 4, 6, 5, 7.
Untuk masing-masing data tersebut, tentukan :
a. Mean !
b. Median
c. Modus

2. Diketahui data sebagai berikut : 2, 3, 6, x, 5


Jika Mean data tersebut adalah 4, Tentukanlah :
a. Nilai x
b. Rata-rata Harmoni
c. Rata-rata ukur

3. Tentukan : a. Mean
b. Median
c. Modus
dari data sebagai berikut :
Nilai 5 3 6.5 4 7.5 9
F 6 2 7 4 3 2

4. Diketahui Data sebagai berikut :

Nilai F
31 – 35 2
36 – 40 8
41 – 45 13
46 – 50 20
51 – 55 19
56 – 50 12
61 - 65 6

Tentukan : a. Mean
b. Median
c. Modus
d. Rata-rata Ukur
e. Rata-rata Harmoni

21
BAB V
PENGUKURAN DISPERSI
( UKURAN PENYEBARAN )

Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyajikan data tunggal dan data kelompok
2. Menentukan jangkauan, simpangan rata-rata, simpangan baku, kuartil, jangkauan
semi interkuartil, desil, persentil, dan jangkauan persentil dari data yang disajikan
3. Menentukan nilai stándar ( Z-score) dari suatu data yang diberikan
4. Menentukan koefisien variasi dari suatu data yang diberikan

Seperti telah kita ketahui bahwa Ukuran Tendensi sentral merupakan nilai-nilai yang menjadi
wakil dari sekumpulan data tersebut.
Walaupun demikian nilai-nilai tersebut dirasakan masih kabur atau tidak banyak artinya. Sebab
untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai sekumpulan data tersebut masih
diperlukan suatu keterangan lagi yaitu ukuran penyebaran datanya.

Yang termasuk ukuran penyebaran ( Pengukuran Dispersi ) antara lain adalah :


A. Range
Range dari sekumpulan bilangan ialah : Selisih antara nilai tertinggi ( maksimum ) dengan
nilai terendah ( minimum ).
Untuk data kelompok ( tabel frekuensi ) . Range dapat ditentukan dengan dua cara, yaitu :
1. Selisih antara titik tengah kelas terbesar dengan titik tengah kelas terkecil.
2. Selisih antara batas nyata kelas terbesar dengan batas nyata kelas terkecil.

B. SIMPANGAN RATA-RATA / DEVIASI RATA-RATA


Simpangan Rata-rata dari sekumpulan bilangan adalah : nilai rata-rata hitung harga mutlak
simpangan-simpangannya.
1. Data Tunggal
Jika bilangan-bilangan itu adalah :
x1 , x2 , x3 , … , xn dan rata-rata hitungnya adalah x , maka Simpangan Rata – rata (SR)
bilangan-bilangan tersebut adalah :
SR = x1  x  x2  x  x3  x ... xn  x
n

SR =
 xxn

Contoh :
Tentukan Simpangan Rata-rata dari : 2, 3, 6, 9
Jawab :
2  3  6  9 20
4 x =  4 =5
2  3  6  9 3  2 1 4  2,5
SR =
5 5 5 5 
10 
4 4 4
2. Data Kelompok dan Data
berbobot Rumus :
Keterangan :
 F x x x = titik tengah kelas ke-I ( data kelompok )
SR =
F F = Frekuensi
Contoh : Dari Soal Tabel Dstribuasi Frekuensi Berat Badan 50 siswa, maka tebelnya
dilengkapi menjadi :

Titik
Berat F Tengah d = xi  x0 F.d xi  x F xi  x
(x)
50 - 52 5 51 -3 -15 5,46 27,30
53 - 55 17 54 0 0 2,46 41,82
56 - 58 14 67 3 42 0,54 7,56
59 - 61 10 60 6 60 3,54 35,40
62 - 64 4 63 9 36 6,54 26,16
50 123 138,24

x = 54 + 123 SR =  Fxx
50
= 54 + 2,46 F
= 56,46 138,24
SR =
50
= 2,76

C. SIMPANGAN STANDAR / DEVIASI STANDAR / SIMPANGAN BAKU


Simpangan Standar ( x ) dari sekumpulan bilangan adalah : akar dari jumlah deviasi
kuadrat dari bilangan – bilangan tersebut tersebut dibagi dengan banyaknya bilangan atau
akar dari rata-rata deviasi kuadrat.
1. Data Tunggal
Jika bilangan-bilangan itu adalah : x1 , x2 , x3 , … , xn maka simpangan standar ( s ) dari
bilangan-bilangan tersebut dihitung dengan rumus sebagai berikut :

S=
  x  x
i
2

n
Rumus tersebut selanjutnya dapat disederhanakan menjadi :
 x 2  x  2
S =  
n  n 
2. Data berbobot dan Data Kelompok
Untuk data yang disusun dalam table frekuensi ( Data Berbobot / Data Kelompok )
maka Simpangan Standar dihitung dengan rumus sebagai berikut :

S=
 F (x  x)2
F
Atau disederhanakan menjadi :

S =
 Fx 2  Fx   2
atau
F   F 
S =
 F.d 2

F.d 2
 atau
F   F 

S = i
 F.u 2

F.u 

2

 F   F 

Contoh 1 :
Tentukan Simpangan Standar dari : 3, 5, 6, 7
Jawab :
 x = 3 + 5 + 6 + 7 = 21
x 2
= 9 + 25 + 36 + 49 = 119

119  21 2
S= 
4 4
= 29,75  27,56
= 2,19 = 1,48

Contoh 2 :
Tentukan Simpangan Standar dari soal tabel distribusi frekuensi Berat Badan 50 siswa !
Jawab :
Untuk menentukan simpangan standar , tabel frekuensinya dilengkapi menjadi :

Titik
Berat F 21 Tengah d F.d Fd2
855   ( 2x )
S = 50  50 
50 - 52 5 51 -3 -15 45
53=- 55  6. 05 54
17. 1 17 0 0 0
56=- 58
11.0514= 3.32 67 3 42 126
59 - 61 10 60 6 60 360
62 - 64 4 63 9 36 324

50 123 855

D. JANGKAUAN KUARTIL / SIMPANGAN KUARTIL

Kuartil ialah : Nilai yang membagi kelompok data atas 4 ( empat ) bagian yang sama
setelah bilangan-bilangan itu diurutkan .

Dengan garis bilangan letak Kuartil dapat ditunjukkan sebagai berikut :

• • •
Q1 Q2 Q3

Q1 = Kuartil Pertama / Kuartil Bawah


Q2 = Kuartil Kedua / Median
Q3 = Kuartil Ketiga / Kuartil Atas
Letak suatu Kuartil dapat ditentukan dengan rumus :
i
Qi = ( n 1)
4

Ket : i = 1, 2, atau 3
n = banyaknya data
Jangkauan semi interkuartil / Simpangan Kuartil ( Qd ) didefinisikan sebagai berikut :
1
Qd = ( Q3 – Q1 )
2

1. Data Tunggal
Contoh 1 :
Tentukan Simpangan Kuartil dari
: a. 6, 8, 5, 2, 4, 15, 10
b. 4, 18, 2, 8, 6, 15
Jawab :
a. 2, 4, 5, 6, 8, 10, 15
1
Letak Kuartil Pertama ( Q1) adalah : data ke - ( 7 + 1 ) = data ke - 2
4
Jadi nilai Q1 = 4
2
Letak Kuartil kedua ( Q2 ) adalah : data ke - ( 7 + 1 ) = data ke – 4
4
Jadi nilai Q2 = 6
3
Letak Kuartil ketiga ( Q3 ) adalah : data ke - ( 7 + 1 ) = data ke – 6
4
Jadi nilai Q3 = 10
1
Qd = ( 10 – 4 ) = 3
2

b. 2, 4, 6, 8, 15, 18
1 3
Letak Kuartil Pertama ( Q1) adalah : data ke - ( 6 + 1 ) = data ke - 1
4 4
3
Jadi nilai Q1 = data ke 1 + ( data ke-2 - data ke 1 )
4
= 2 + 3 ( 4 – 2 ) = 2 + 1,5 = 3,5
4
Letak Kuartil kedua ( Q2 ) adalah : data ke - 2 2
( 6 + 1 ) = data ke – 3
4 4
Jadi nilai Q2 = data ke 3 + 2 (data ke 4 - data ke 3 )
4
=6+ 2(8–6)=6+1=7
4
Letak Kuartil ketiga ( Q3 ) adalah : data ke - 3 1
( 6 + 1 ) = data ke – 5
4 4
Jadi nilai Q3 = data ke 5 + 3 ( data ke 6 - data ke 5 )
4
= 15 + 1 ( 18 – 15 ) = 15 + 0,75 = 15,75
4
Qd = 1 ( 15,75 - 3,5 ) = 6,125
2
2. Data Berbobot
Contoh 2 :
Tentukan Simpangan Kuartil dari :

Nilai F
5 2
6,5 3
7 5
8 5
8,5 4
9 1
Jawab :
Untuk menentukan Kuartil , table tersebut dilengkapi menjadi sebagai berikut :

Nilai F Fk <
5 2 2
6,5 3 5
7 5 10
8 5 15
8,5 4 19
9 1 20

Letak Kuartil pertama ( Q1 ) adalah :


1 1
( 20 + 1 ) = 5
4 4
Jadi Nilai Q1 = data ke 5 + 1 ( data ke 6 – data 5 )
4
= 6,5 + 1 ( 7 - 6,5 )
4
= 6,5 + 0,125 = 6,625
2 2
Letak Kuartil kedua ( Q2 ) adalah : ( 20 + 1 ) = 10
4 4
Jadi Nilai Q2 = data ke-10 + 2 ( data ke 11 – data 10 )
4
= 7 + 2 ( 8 – 7 ) = 7 + 0,5 = 7,5
4
3 3
Letak Kuarti Ketiga (Q3) adalah : ( 20 + 1 ) = 15
4 4
Jadi Nilai Q3 adalah = Data ke 15 + 3 ( data 16 – data 15 )
4
= 8 + 3 (8,5 – 8 ) = 8 + 0,375 = 8,375
4
Qd = 1 ( 8,375 – 6,625 ) = 0,875
2
. Data Kelompok
Kuartil untuk data kelompok dapat ditentukan dengan rumus sebagai berikut :

 1 N  Fk 
4 1
Q1 = L1 +  F i
 1 
 

 2 N  Fk 
4 2
Q2 = L2 + 
 F 2  i
 3 N  Fk 

4 3
Q3 = L3 +  F i
 3 
 

Contoh :
Tentukan Simpangan Kuartil dari table frekensi Berat Badan 50 Siswa !
Jawab :
Seperti halnya Median , table frekuensinya dilengkapi sebagai berikut :

Berat F Batas Nyata Fk 


Bawah
50 - 52 5 49,5 5
53 - 55 17 52,5 22
Kelas Q1 Kelas Q2 Kelas Q3
56 - 58 14 55,5 36
59 - 61 10 58,5 46
62 - 64 4 61,5 50
50

N = 50
L = 52,5
Fk =5
F1 = 17
i = 3
1 
Q1 = L1 +   Fk1

N i
4 F1 

 

1 
 4 .50  5
= 52,5 + 3
 
 17 
 

= 52,5 + 12,5  5 
3
 
 17 

 7,5
= 52,5 +
 17  3
 
= 52,5 + 1,32 = 53,82
2 
 Fk 2
Q2 = L2 + 
N = 50 N 
 i
L = 55,5 4 F2  2 
Fk = 22   .50  22
F2 = 14  4 
= 55,5 +
i = 3 14 3
 
 
= 55,5 +
 25  22 
3
 14 
 
= 55,5 +  3 
3
 14 
 
= 55,5 + 0,64
= 56,14

3 
3 
Q3 = L3 + N i
N = 50 
 
L = 58,5 4  3 
Fk = 36  .50  36
F3 = 10 = 58,5 +  4 
i = 3 10 3
 
 
= 58,5 +
37,5  36 
3
 10 
 
= 58,5 + 1,5
 10  3
 
= 58,5 + 0,45
= 58,95
1
Qd = ( 58,95 – 53,82) = 2,57
2

E. JANGKAUAN PERSENTIL
Persentil dari sekumpulan bilangan adalah : nilai yang membagi kelompok bilangan
tersebut atas 100 bagian yang sama banyaknya setelah bilangan-bilangan tersebut
diurutkan.

Jangkauan 10 – 90 persentil = P90 – P10

P90 adalah persentil ke 90 dapat dihitung dengan menggunakan rumus :


9 
10 N  Fk 90 
P90 = L90 +  i
 F90 
 
P10 adalah persentil ke 10 dapat dihitung dengan menggunakan rumus :
1 
10 N  Fk 10 
P10 = L10 +  i
 F10 
 

Contoh : Tentukan Jangkauan 10 – 90 persentil dari soal tabel frekuensi Berat Badan 50 siswa !

Berat F Batas Nyata Fk 


Bawah P10
50 - 52 5 49,5 5
53 - 55 17 52,5 22
56 - 58 14 55,5 36 P90
59 - 61 10 58,5 46
62 - 64 4 61,5 50
50

1 N 
N = 50 P10 = L10 + 10  F 10 i
k
 
L = 49,5  F10
Fk = 0  
F3 = 5 1 
i =3 = 49,5 + 10.50  0 
 3
 5 
 
= 49,5 +
5  0 
3
 5 
 
= 49,5 + 5
 5 3
 
= 49,5 + 3 = 52,5
9 
N = 50 P90 = L90 + 10  F
N 90 i
k
 
L = 58,5 F 90
Fk = 36  
9 
F3 = 10 = 58,5 +  10.50  36 
i = 3 3
 
 10 
 
= 58,5 +
 45  36 
3
 10 
 
= 58,5 +  9 
 10  3
 
= 58,5 + 2,7 = 61,2

Jangkauan 10 – 90 persentil = 61,2 - 52,5 = 8,7


Latihan 5

Kerjakan soal – soal dibawah ini


1. Diketahui data : 2, 5, 6, 4, 7, 6
6, 5, 3, 8, 11, 3, 9, 1, 6, 7
Untuk masing – masing data tersebut, tentukan :
a. Simpangan Rata-rata ( SR )
b. Simpangan Standar ( s )
c. Simpangan Kuartil (Qd)

2. Dari data berikut :


Nilai 5 3 6,5 4 7,5 9
F 6 2 7 4 3 2
Tentukan :
a. Simpangan Rata-rata ( SR )
b. Simpangan Standar ( s )
c. Simpangan Kuartil (Qd)

3. Dari data berikut :


Nilai F
31 – 35 2
36 – 40 8
41 – 45 13
46 – 50 20
51 – 55 19
56 – 60 12
61 - 65 6

Tentukan : a. Simpangan Rata-rata ( SR )


b. Simpangan Standar ( s )
c. Simpangan Kuartil (Qd)
d. Jangkauan 10 - 90 Persentil

F. KOEFISIEN VARIASI
Simpangan Standar yang telah kita pelajari mempunyai satuan yang sama dengan satuan
data aslinya. Hal ini merupakan suatu kelemahan jika kita ingin membandingkan 2 (dua)
kelompok data . misalnya harga 10 buah mobil ( dlm jutaan rupiah) dengan harga 10 ekor
ayam (dlm ribuan rupiah) atau berat 10 ekor gajah dengan berat 10 ekor semut.
Walaupun nilai simpangan standar (s) untuk berat gajah dan harga mobil lebih besar belum
tentu lebih bervariasi / heterogen dari berat semut dan harga ayam.
Untuk keperluan membandingkan 2 (dua) nilai tersebut, dapat dipergunakan Koefisien
Variasi (KV) yang bebas dari satuan data aslinya dengan rumus sebagai berikut:

s
KV =x 100 %
x
Jika dua Kelompok data Koefisien variasinya adalah KV1 > KV2. maka kelompok data yang
pertama lebih bervariasi atau lebih heterogen dari pada kelompok data yang kedua.
Contoh :
Upah Dua Kelompok Pegawai
( Dalam RibuanRupiah )

Upah Kel.A Kel.B

25 - 44 32 40
45 - 64 40 60
65 - 84 55 49
85 - 104 39 24
105 - 124 14 8
125 - 144 8 2
145 - 164 3 1
191 184
Tentukan Kelompok manakah yang penyebaran upahnya lebih merata / homogen !
Jawab :
Kelompok A
Upah F x d Fd Fd2

25 - 44 32 34,5 -40 -1280 51200


45 - 64 40 54,5 -20 - 800 16000
65 - 84 55 74,5 0 0 0
85 - 104 39 94,5 20 780 15600
105 - 124 14 114,5 40 560 22400
125 - 144 8 134,5 60 480 28800
145 - 164 3 154,5 80 80 19200
191 - 20 153200

  20  153200 20  2
x = 74,5 + S=

 191  191 191 
 
= 74,5 – 0,10 = 74,40 = 802,08  0,01
= 802,08 = 28,32
28,32
KVA = x 100 % = 38,06 %
74,40
Kelompok B
Upah F x d Fd Fd2

25 - 44 40 34,5 -20 -800 16000


45 - 64 60 54,5 0 0 0
65 - 84 49 74,5 20 980 19600
85 - 104 24 94,5 40 960 38400
105 - 124 8 114,5 60 480 28800
125 - 144 2 134,5 80 150 12800
145 - 164 1 154,5 100 100 10000
184 1880 125600

1880  1256001880  2
x = 54,5 +  S= 

 184  184 184 


= 54,5 + 10,22 = 64,72 = 682,61  104,40
= 578,21 = 24,05
KVA =
24,05 = 37,16 %
64,72 x100 %
Karena KVB < KVA, maka kelompok pegawai yang upahnya lebih merata adalah
kelompok B

G. Angka Baku
Angka Baku digunakan untuk mengetahui kedudukan suatu objek yang sedang diselidiki
dibandingkan terhadap keadaan pada umumnya ( nilai rata-rata) kumpulan objek
tersebut.
Angka Baku (Z) dapat dihitung dengan menggunakan rumus :

x x
Z= s

Contoh :
Dalam suatu bulan di suatu pasar A telah memperoleh keuntungan sebesar Rp.13.000,00
dari hasil penjualan sayur-sayuran, sedangkan B memperoleh keuntungan sebesar
Rp.8.000,00 dari hasil penjualan beras. Selama bulan tersebut diketahui pula bahwa rata-
rata keuntungan dan simpangan standar dari semua penjual sayur-sayuran masing-masing
adalah Rp. 10.000,00 dan Rp. 2.500,00 sedangkan untuk penjual beras adalah Rp.6.000
dan Rp. 1.000,00.
Siapakah diantara kedua pedagang itu yang usahanya lebih maju
! Jawab :
Pedagang sayur-sayuran ( A ) : z = 13000  10000 3000
2500 = 2500 = 1,2

Pedagang beras ( B ) : z = 8000  6000 2000


1000 = 1000 = 2,0

Karena Nilai z untuk B lebih besar dari nilai z untuk A, maka usaha B ( berdagang beras)
lebih maju jika dibandingkan dengan usaha A ( berdagang sayur-sayuran ).

Latihan 6
1. Dari sekelompok data diketahui nilai rata-ratanya = 2,75 m dan simpangan
standarnya = 0,55 m . Tentukan Koefisien Variasi data tersebut.
2. Dari sekumpulan data diketahui nilai rata-ratanya = 7,5 dan Koefisien Variasinya
= 2 %. Tentukan simpangan standar dari data tersebut.
3. Berdasarkan pengalaman ternyata masa pakai sejenis lampu pijar merek “ Terang”
mempunyai rata-rata 1200 jam . Jika sebuah lampu yang dibeli oleh seseorang
mempunyai angka baku ( z skor ) 0,3 . Berapa jam lampu tersebut dapat dipakai ?.
4. Rata-rata kerugian dan simpangan standar dari sekelompok pedagang berturut-
turut adalah Rp, 10.000,00 dan Rp. 2.500,00. Jika kerugian salah seorang
pedagang Rp. 13.000,00 . Tentukan angka baku ( z skor ) kerugian pedagang
tersebut.
5. Berdasarkan uji coba diketahui bahwa rata-rata masa pakai batu baterai merek
“Kucing” adalah 2.160 jam dengan simpangan standar (s) selama 180 jam . Jika
sebuah batu baterai yang dibeli oleh seseorang dapat bertahan sampai 2250 jam.
Tentukan angka baku dari batu baterei tersebut.

Anda mungkin juga menyukai