Documentation
Makalah
Untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Sistem Informasi Akuntansi
Yang diampu oleh bapak Angga Kurniawan, S.E., M.Sc.
Disusun oleh
KELOMPOK II
JURUSAN AKUNTANSI A
MARET 2020
KATA PENGANTAR
Sebagai puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul Systems Techniques and Documentation, dengan baik dan lancar tanpa
hambatan dan dapat selesai dengan tepat waktu. Pada kesempatan ini tak lupa
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Kami menyadari dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari dosen dan rekan-rekan
mahasiswa-mahasiswi tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini. Atas
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan makalah ini, kami mohon maaf.
Harapan kami makalah ini dapat diterima dan bermanfaat.
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
BAB IV PENUTUP.......................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................23
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam menganalisis dan merancang suatu sistem informasi akuntansi, analisis sistem
informasi akuntansi, analisis sistem akan dihadapkan pada beberapa permasalahan
yang berkaitan dengan kebutuhan informasi oleh berbagai pihak. Untuk
menyelesaikan masalah tersebut informasi oleh berbagai pihak. Untuk menyelesaikan
masalah tersebut, seseorang analisis sistem harus memiliki bekal teknik
pendokumentasian yang baik. Teknik tersebut diharapkan dapat digunkan untuk
diharapkan dapat digunkan untuk menganalisis setiap permasalahan yang dihadapi.
Dalam Statement of Auditing Standard {sas} 55. Consideration of the Internal
Control Structure in a Financial Statement Audit mensyaratkan auditor independen
memiliki pemahaman atas sistem pengendalian internal perusahaan sebelum
melakukan audit (Romney,2005). Atas alasan tersebut, para auditor sistem
direkomendasikan untuk menggunakan bagan alir ketika mendokumentasikan sebuah
sistem yang komplek dan rumit. Dengan gambaran tersebut, auditor sistem akan
mudah melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
Pembahasan dalam makalah ini menggunakan metode literasi buku yaitu dalam
bentuk membaca buku referensi tentang Teknik Sistem dan Dokumentasi dan
manfaat kecanggihan teknologi yakni menggunakan internet yang terpercaya.
1
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
Sistem berasal dari bahasa Latin (systema) dan bahasa Yunani (sustema), artinya suau
kesatuan komponen atau elemen yang dihubungkan bersama memudahkan aliran
informasi, materi atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk menggabarkan
sesuatu set entitas yang berinteraksi, dimana sering kali menggunakan suatu model
matematika. Menurut Hall (2009), sistem adalah sekelompok, dua atau lebih
komponen yang saling berkaitan yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.
Menurut M.J Alexander (2001), suatu sistem adalah suatu grup dari beberapa elemen,
baik berbentuk fisik maupun bukan fisik, yang menunjukan suatu kumpulan saling
berhubungan di antaranya dan berinteraksi bersama menuju suatu atau akhir dari
sistem. Jadi, sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan antara satu
dengan yang lainnya yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.
Biasanya dibuat untuk mengenai sesuatu yang berulang kali atau yang secara rutin
terjadi.
Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram, dan materi
tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana sistem bekerja. Informasi ini meliputi
siapa, apa, kapan di mana, mengapa, dan bagaimana data dimasukan (data entry),
diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian
sistemnya. Beberapa alat yang populer untuk mendokumentasikan sebuah sistem
adalah diagram, bagan alir, tabel, dan benuk grafis lainnya untuk mewakili informasi.
Alat-alat tesebut kemudian dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu
penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan untuk menganalisa, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan hubungan antara subsistem yang berkaitan. Teknik-
teknik ini umumnya bersifat grafikal (piktoral). Suatu kegiatan pengujian dilakukan
untuk meyakinkan bahwa mekanisme kontrol organisasi berfungsi dengan baik dan
memastikan bahwa tidak diperlukan pengawasan tambahan. Kegiatan ini lazim
disebut audit.
2
BAB III
ANALISIS
Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam meganalisis, merancang, dan
mendokumentasikan sistem dan sub-sub sistem yang berkaitan. Teknik sistem
penting bagi auditor intern dan ektern dan juga para personal sistem dalam
pengembangan sistem informasi. Teknik sistem juga digunakan oleh akuntan yang
melakukan pembuatan sistem, baik secara intern bagi perusahaannya maupun secara
ektern sebagai seorang konsultan. Dengan demikian seorang akuntan harus memiliki
keahlian dan kemampuan untuk mendokumentaikan sistem dalam bentuk grafis.
Untuk menganalisis sebuah sistem, maka diperlukan desain dan teknik dokumentasi
yang akan digunakan secara rutin oleh seorang desainer dan auditor sistem oleh
tenaga akuntansi. Sedangkan dokumentasi itu sendiri meliputi bentuk naratif, bagan
alir (flowchart), diagram dan materi tertulis lainnya, yang menjelaskan bagaimana
sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa, kapan, dimana, mengapa,
dan bagaimana data dimasukkan, diproses, disimpan, menghasilkan informasi, serta
bagaimana pengendalian sistem. Peranan teknik pendokumentasian sebenarnya
tergantung dari jenis pekerjaan, teknik pendokumentasian memiliki peranan penting
dalam hal berikut ini. Sebuah sistem beroprai dapat terbaca dri dokumentasi yang
tersedia.dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dokumentasi sistem
pengendalian internal dan dapat menetapkan apakah sistem tersebut memenuhi
kebutuhan perusahaan. Sebuah sistem berfungsi secara optimal, apabila sistem
tersebut dapat secara mudah dimengerti prosedurnya oleh orang lain dan dalam
pengembangan sistem baru harus menunjukan sistem pengendalian internalnya.
3
pengujian pengendalian intern dalam audit intern. Pengujian ketaatan maupun
substansif juga harus dilakukan oleh auditor intern seperti halnya auditor ekstern.
B. Pengujian Ketaatan
Untuk dapat melakukan uji ketaatan maka auditor harus memahami teknologi yang
digunakan oleh suatu sistem informasi. Pengujiaan ketaatan dilakukan untuk
memastikan eksistensi, menilai efektivitas dan menguji kesinambungan operasi
pengendalian intern yang diandalkan oleh organisasi. Tekni yang biasa digunakan
adalah IPO-HIPO, flowchart program, DFD, pencabangan dan tabel keputusan.
C. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan pengujian
yang diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yang ditarik selama
melakukan penugasan audit. Teknik sistem digunakan untuk mendokumentasikan dan
menganalisis isi kertas kerja. Diagram alir data, bagan HIPO, bagan arus program,
teble pencabangan dan keputusan, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas
kerja.
A. Analisis Sistem
Analisis sistem melibatkan pengumpulan dan pengirganisasian fakta. Teknik sistem
yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart
analisis.
4
B. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara langkap dan utuh.
Teknik sistem seperti diagram input proses output, diagram HIPO, flowchart
program, tabel keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk
mendokumentasikan perancangan sistem.
C. Implementasi Sistem
Implementasi sistem mencakup aktivitas aktual mempraktekkan desain sistem yang
telah dibuat. Dokumen adalah bagian terpenting dalam implementasi sistem.
Dokumen yang baik, sebagai akibat dari penggunaan teknik sistem adalah proses
analisis dan desain sistem informasi, sangat membantu pelaksanaan pelatihan
karyawan dan berguna untuk memeastikan bahwa spesifikasi desain dapat terpenuhi.
B. Teknik Narasi
Teknik ini sering bermanfaat, khususnya dalam analisis sistem tahap pencarian fakta
di perusahaan. Wawancara merupakan teknik yang berguna bagi analisis untuk
mengenal pihak-pihak pengambilan keputusan di perusahaan dan masalah yang
mereka hadapi. Wawancara mendalam memungkinkan analisis sistem untuk
membangun hubungan personal yang baik dengan manager. Wawancara terstruktur
dapat digunakan untuk menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
Kuesioner terbuka merupakan teknik dengan serangkaian pertanyaan. Kuesioner
terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab pertanyaan secara bebass.
5
C. Teknik Analisis Pemanfaatan Sumber Daya
Yaitu analisis berikutnya yang perlu dilakukan setelah semua tahap dalam pembuatan
yang dijelaskan diatas dimulai dari pembuatan flowchart, mengidentifikasi peubahan
yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah hingga menerapkan desain prosedur
yang baru adalah mencocokan sumber daya yang dimiliki dengan tugas yang harus
terselesaikan. Analisis ini harus dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem
ketika menginmplementasikan sistem. Auditor harus mempertimbangkan penggunaan
sumber daya saat melakukan audit. Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit
tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sitem. Oleh karena itu, teknik sistem dalam
analisis pengelokasian sumber daya dapat digunakan oleh auditor maupun personel
sistem.
b. Metode-Metode Matriks
Yaitu tabel keputusan pada dasarnya adalah penyajian matriks. Format matriks dan
perjanjian dalam bentuk “array” memiliki banyak kegunaan dalam pekerjaan sistem
karena merupakan metode yang baik untuk menganalisis dan menampilkan volume
data yang besar. Kertas kerja yang digunakan sistem akuntasni untuk menghitung dan
mendistribusikan saldo perkiraan dalam subklasifikasi atau untuk memebantu proses
penutupan merupakan contoh-contoh umum dalam teknik-teknik matriks. Ciri-ciri
analiti penting dari teknik-teknik matriks adalah menyebar entri-entri baris dalam
beragam entri-entri kolom. Ini menjamin bahwa setiap kombinasi baris/kolom telah
dianalisis dan didokumentasikan secara jelas. Dalam matriks pengendalian aplikasi,
entri baris adalah pengendalian data sedangkan entri kolom adalah kegiatan
6
pemrosesan. Teknik ini dapat digunakan secara sistematis untuk mengevaluasi
pengendalian intern dalam sistem aplikasi. Dalam matriks pengendalian data, entri
baris adalah elemen-elemen data, dan entri kolom adalah formulir atau laporan.
Analsis dapat diarahkan langsung pada eliminasi data yang tidak berguna dalam
formulir atau data dalam laporan.
7
B. Pembuatan Bagan Alir
Dalam pembuatan bagan alir digunakan symbol bagan alir, garisan aliran dan variasi
yang tepat penggunaan symbol pada bagan alir untuk mewakili fungsi-fungsi
informasi atau jenis lain dari sistem. Arah aliran dipresentasikan dengan garis yang
ditarik diantara symbol. Arah normal dari aliran adalah kiri ke kanan dan dari atas ke
bawah. Jika garis aliran terputus karena keterbasatan halaman, symbol penghubung
harus digunakan untuk menunjukan keterputusan tersebut. Jika akiran dua arah, dapat
ditunjukan dengan garis tunggal atau ganda, tetapi anak panah harus digunakan untuk
menunjukan arah aliran normal dan arah sebaliknya.pada gambar2.5 berikut
menunjukan bentuk bagan alir tentang penyerahan/ pelunaan dari pelanggan.
8
gambar komputer dan peralatan lainnya yang digunakan. Maksud penggunaan
gambar-gambar ini adalah untuk memudahkan komunikasi kepada orang yang kurang
paham dengan simbol-simbol alir. Penggunaan gambar-gambar ini mudah dipahami,
tetapi sulit dan lama menggambarnya.
program atau prosedur sistem secara logika. Bagan alir digunakan terutama untuk alat
bantu komunikasi dan untuk dokumentasi. Pada waktu akan menggambar suatu bagan
alir, analis sistem atau pemrogam dapat mengikuti pedoman-pedoman sebagai berikut
ini:
a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari bagian kiri dari
suatu halaman.
c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana akan
berakhirnya.
semestinya.
9
f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus ditunjukkan
Diagram Arus Data (DAD) (Data Flow Diagram) atau DFD adalah Suatu gambaran
grafis dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol-simbol untuk
menggambarkan bagaimana data mengalir melalui suatu proses yang saling berkaitan.
Walau nama diagram ini menekankan pada data, situasinya justru sebaliknya
penekanannya ada pada proses. DAD menggambarkan arus dari data sistem, yang
penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur
dan jelas. DAD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan
sistem yang sedang berjalan logis. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble
chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. DFD
merupakan salah satu alat pembuatan model yang sering digunakan, khususnya bila
fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih penting dan kompleks dari pada
data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata lain, DFD adalah alat pembuatan
model yang memberikan penekanan hanya pada fungsi sistem. DFD ini merupakan
alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi
dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang
mudah dikomunikasikan oleh profesional sistem kepada pemakai maupun pembuat
program.
10
B. Simbol-Simbol Diagram Arus Data
Penjelasan:
11
1. Terminator merupakan bagian/lingkungan luar sistem. Alur data yang
menghubungkan terminator dengan berbagai proses sistem, menunjukkan
hubungan sistem dengan dunia luar.
2. Profesional Sistem Tidak berhak mengubah isi atau cara kerja organisasi atau
prosedur yang berkaitan dengan terminator
3. Hubungan yang ada antar terminator yang satu dengan yang lain tidak
digambarkan pada DFD.
b. .Proses (Process)
Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan
input menjadi output. Proses diberi nama untuk menjelaskan proses/kegiatan apa
yang sedang/akan dilaksanakan. Pemberian nama proses dilakukan
dengan menggunakan kata kerja transitif (kata kerja yang membutuhkan obyek),
seperti Menghitung Gaji, Mencetak KRS, Menghitung Jumlah SKS. Ada empat
kemungkinan yang dapat terjadi dalam proses sehubungan dengan input dan output :
12
Umumnya kesalahan proses di DFD adalah :
c. Data Store
Komponen ini digunakan untuk membuat model sekumpulan paket data dan diberi
nama dengan kata benda jamak, misalnya Mahasiswa. Data store ini biasanya
berkaitan dengan penyimpanan-penyimpanan, seperti file atau database yang
berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, misalnya file disket, file
harddisk, file pita magnetik. Data store juga berkaitan dengan penyimpanan secara
manual seperti buku alamat, file folder, dan agenda. Suatu data store dihubungkan
dengan alur data hanya pada komponen proses, tidak dengan komponen DFD lainnya.
Alur data yang menghubungkan data store dengan suatu proses mempunyai
pengertian sebagai berikut :
1. Alur data dari data store yang berarti sebagai pembacaan atau pengaksesan
satu paket tunggal data, lebih dari satu paket data, sebagian dari satu paket
tunggal data, atau sebagian dari lebih dari satu paket data untuk suatu proses
(lihat gambar 2 (a)).
2. Alur data ke data store yang berarti sebagai pengupdatean data, seperti
menambah satu paket data baru atau lebih, menghapus satu paket atau lebih,
atau mengubah/memodifikasi satu paket data atau lebih (lihat gambar 2 (b)).
Pada pengertian pertama jelaslah bahwa data store tidak berubah, jika suatu paket
data/informasi berpindah dari data store ke suatu proses. Sebaliknya pada pengertian
kedua data store berubah sebagai hasil alur yang memasuki data store. Dengan kata
lain, proses alur data bertanggung jawab terhadap perubahan yang terjadi pada data
store.
13
d. Data Flow / Alur Data
Suatu data flow / alur data digambarkan dengan anak panah, yang menunjukkan arah
menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan
perpindahan data atau paket data/informasi dari satu bagian sistem ke bagian lainnya.
Selain menunjukkan arah, alur data pada model yang dibuat oleh profesional sistem
dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real, dan macam-
macam informasi yang berkaitan dengan komputer. Alur data juga dapat
merepresentasikan data/informasi yang tidak berkaitan dengan komputer. Alur data
perlu diberi nama sesuai dengan data/informasi yang dimaksud, biasanya pemberian
nama pada alur data dilakukan dengan menggunakan kata benda, contohnya Laporan
Penjualan. Ada empat konsep yang perlu diperhatikan dalam penggambaran alur data,
yaitu :
1. Konsep Paket Data (Packets of Data)
Apabila dua data atau lebih mengalir dari suatu sumber yang sama menuju ke tujuan
yang sama dan mempunyai hubungan, dan harus dianggap sebagai satu alur data
tunggal, karena data itu mengalir bersama-sama sebagai satu paket.
14
3. Konsep Alur Data Mengumpul (Converging Data Flow)
Beberapa alur data yang berbeda sumber bergabung bersama-samamenuju ke tujuan
yang sama.
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu data store
dan/atau terminator (lihat gambar 6 (a)).
Sutu alur data dihasilkan dari suatu data store dan/atau terminator dan menuju
ke suatu proses (lihat gambar 6 (b)).
Suatu alur data dihasilkan dari suatu proses dan menuju ke suatu proses (lihat
gambar 6 (c)).
15
C. Tipe dalam Data Flow Diagram
Ada tiga jenis DFD yaitu :
a. .Konteks diagram
Gambar 3.2 adalah contoh dari jenis DFD diagram konteks kami pertama. Diagram
konteks adalah tingkat atas diagram sistem informasi yang menggambarkan aliran
data ke dan dari entitas eksternal. Mari kita gunakan Gambar 3.2 untuk mempelajari
beberapa istilah penting sistem. Pada saat yang sama, kita dapat menyadari
pentingnya diagram konteks. Lingkaran dalam konteks diagram mendefinisikan batas
sistem. Batas adalah perbatasan antara sistem dalam minat dan sistem lingkungan.
Lingkungan terdiri dari semua yang mengelilingi sebuah sistem. Sedangkan entitas
dalam konteks diagram menunjukkan lingkungan relevan. Lingkungan yang relevan
adalah bagian dari lingkungan yang mempengaruhi sistem dari minat seperti sistem
didefinisikan. Sebagai contoh, dalam Gambar 3.2, hanya konsumen dan bank berada
dalam lingkungan yang relevan. Bisa kita sertakan penyewa sebagai sumber
pembayaran untuk penyewa? Ya – dan, jika kita lakukan, diagram konteks akan
mencakup masa penggunaan kotak entitas dan aliran data yang menggambarkan
pembayaran sewa. Konsep akhir sistem kami adalah antarmuka. Antarmuka adalah
aliran menghubungkan sistem dengan sistem lingkungan. Di Gambar 3.2 pembayaran
dan deposit adalah antarmuka. Hubungan antara komponen sistem (yaitu antara
subsistem) juga merupakan antarmuka.
16
Gambar 3.2 konteks diagram
17
Gambar 3.3 Data Flow Diagram Fisik
18
Gambar 3.4 Data Flow Diagram Logis (Diagram Level 0)
Apa yang kita tahu bahwa pelanggan pembayaran diterima, diverifikasi untuk
akurasi, tercatat dalam jurnal penjualan, dan disimpan di bank. Jadi, DFD logis
menggambarkan sistem kegiatan, sedangkan DFD fisik menggambarkan sistem
infrastruktur. Kita perlu kedua gambar untuk memahami sistem yang benar. Pada
akhirnya, catatan bahwa proses pada Gambar 3.4 dilabeli dengan kata yang
menggambarkan tindakan yang dilakukan, daripada dicap dengan kata benda yang
kita lihat pada DFD fisik. Gambar 3.4 adalah tingkatan atas melihat lingkaran di
Gambar 3.2 diagram konteks. Karena semua lingkaran dalam Gambar 3.4 yang
diikuti oleh titik desimal dan nol angka, diagram ini sering disebut tingkat 0 diagram.
Anda harus menyadari bahwa masing-masing data mengalir ke dalam dan keluar dari
konteks lingkaran di Gambar 3.2 juga mengalir ke dan dari lingkaran dalam Gambar
3.4 (kecuali untuk aliran antara lingkaran, seperti rekor penjualan, yang adalah
terkandung dalam lingkaran di Gambar 3.2). ketika dua DFD – dalam kasus ini, DFD
seimbang. Hanya seimbang set DFD (yaitu diagram konteks, DFD logis, dan DFD
fisik) sudah benar. Untuk menyimpulkan Gambar 3.4 kami telah membuktikan tidak
benar konteks diagram pada Gambar 3.2 ke dalam komponennya yang tingkat atas.
Kita telah melihat dalam konteks lingkaran diagram untuk melihat pembagian utama
proses penerimaan uang. Subdivisi berturut-turut, atau meledak dari logis DFD
disebut atas ke bawah partisi dan, ketika dilakukan dengan benar, mengakibatkan
19
serangkaian seimbang DFD. Kami akan menggunakan Gambar 3.5, yang
menggambarkan serangkaian generik DFD seimbang, belajar partisi dan
menyeimbangkan. Pemberitahuan bahwa tingkat 0 DFD (bagian b) memiliki input
yang sama (A) dan output yang sama (B) sebagai konteks diagram (bagian a).
Sekarang lihat pada bagian c, ledakan lingkaran 1.0. bagian c memiliki input yang
sama (A) dan keluaran sama (C dan D) sebagai bagian b. Hubungan ini harus ada
karena diagram 1.0 (bagian c) adalah sebuah ledakan lingkaran 1.0 di bagian b. Yang
sama dapat dikatakan untuk bagian d, partisi yang lingkaran 3.0. Akhirnya, bagian e
menunjukkan diagram 3.1, partisi lingkarang 3.1. studi Gambar 3.5 dan pastikan anda
memahami hubungan antara tingkat dalam set DFD. Sementara anda belajar gambar,
anda mungkin juga melihat konvensi digunakan untuk nomor lingkaran di setiap
tingkat. Juga, lihat kotak entitas muncul dalam konteks diagram dan diagram level 0
tetapi tidak biasanya muncul dalam diagram di bawah tingkat 0. Top - down partisi
DFD ini sering dikaitkan dengan pendekatan sistem, yang merupakan cara berfikir
tentang solusi untuk masalah dana tentang desain sistem informasi. Pendekatan
sistem meminta kita untuk mempertimbangkan sistem secara keseluruhan yang terdiri
dari beberapa bagian yang saling berhubungan. Menggunakan pendekatan ini, kita
kemudian menganalisis masalah atau sistem oleh membusuk sistem. Meskipun DFD
Fisik demikian pula dinomori, kami tidak menggunakan istilah tingkat 0 bila merujuk
kepada DFD Fisik karena tidak ada tingkat DFD yang lebih rendah.
Gambar 3.5 Satu Set DFD Seimbang
20
(atau masalah situasi) cara Top - down, mengungkapkan progresif, lebih detail.
Setelah memulai dekomposisi kami di bagian atas dengan pemandangan seluruh
sistem (dan sistem tujuan), dan mengakui hubungan.
21
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Seorang analis sistem harus memiliki bekal teknik pendokumentasian yang baik. Oleh
karena itu, harus memahami teknik-teknik dalam mendokumentasikan dan
memahami apa saja yang harus dikuasainya. Dengan gambaran grafis tersebut,
auditor akan mudah melihat kelemahan dan kekuatan pengendalian suatu perusahaan.
Teknik dokumentasi yang populer digunakan adalah diagram arus data dan bagan alir
yang terdiri atas bagan alir dokumen, bagan alir sistem dan bagan alir program. Alat
pendokumentasian tersebut dilengkapi dengan deskripsi naratif sistem, yaitu
penjelasan pertahap mengenai komponen dan interaksi sistem.
4.2. Saran
Saran dari penulis untuk pembaca, agar pembaca lebih memahami tentang teknik
sistem dokumentasi di era globalisasi saat ini. Penulis menyadari, dalam pembuatan
makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami sebagai penyusun
berharap agar ada kritik dan saran dari semua pihak terutama dosen.
22
DAFTAR PUSTAKA
23