PERTEMUAN 2 :
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
B. URAIAN MATERI
Dalam hal ini, dapat dilihat bahwa sifat dan tujuan organisasi mempengaruhi
desain SIA. Selanjutnya, dideskripsikan bagaimana data mengenai kegiatan bisnis
dapat dikumpulkan, diproses, dan diubah menjadi informasi yang berguna untuk
manajemen. Pertemuan 2 ini akan ditutup dengan pengenalan mengenai
pengendalian internal.
Fungsi SIA I
• Data does not exist or can not be used as is, new OLTP
requeired
• Applicable for data warehouse
• Same view related to data may not be possible due to
Informational integrity, cosistency, data history probles or in accuracy
Need in data
Informational
Need
Untuk meringkas hasil-hasil analisis tersebut harus dibuat tabel tiga kolom.
Di kolom sebelah kiri, didaftar kegiatan bisnis dasar perusahaan. Kemudian,
di kolom bagian tengah, didaftar keputusan utama yang perlu dilakukan untuk
setiap kegiatan tersebut. Akhirnya, di kolom sebelah kanan, didaftar
informasi yang berguna bagi manajemen untuk membuat keputusan tersebut.
Tabel 2-2 menunjukkan hasil dari usaha.
Daftar yang dihasilkan diatas belum lengkap, tetapi terasa sudah cukup,
karena daftar tersebut memberikan gambaran umum mengenai perusahaan.
Disadari juga bahwa tidak semua kebutuhan informasi yang terdaftar di
kolom sebelah kanan akan dihasilkan secara internal oleh SIA perusahaan.
Misalnya informasi mengenai ketentuan pembayaran barang-barang yang
dibeli, akan disediakan oleh penyedia barang (vendors).
Jadi, SIA harus mampu mengintegrasikan data eksternal dengan data yang
dihasilkan secara internal agar manajemen dapat menggunakan kedua jenis
data tersebut untuk menjalankan perusahaan.
depresiasinya? peraturan
dibayar?
Setelah mempersiapkan Tabel 2-1 dan Gambar 2-l, Akuntan harus yakin
bahwa dia telah cukup memahami perusahaan dan mulai mencari paket
software akuntansi yang akan menjadi inti SIA dari perusahaan tersebut.
Jangan sampai perusahaan memiliki beberapa sistem informasi yang
terpisah-pisah karena software akuntansi dasar mereka tidak didesain
sesuai dengan kebutuhan informasi dari semua tingkatan manajemen.
Sumber Daya
Sumber Daya Sumber Daya
Sumber Daya
a) Tanggal penjualan
b) Waktu terjadinya penjualan
c) Karyawan yang melakukan penjualan
d) Staf administrasi penjualan yang memproses penjualan tersebut
e) Kasir tempat penjualan, jumlah penjualan, serta barang yang dijual
f) Jumlah tiap barang yang dijual
g) Harga aktual setiap barang yang dijual
h) Harga yang terdaftar dari tiap barang yang dijual
Siklus Pengeluaran
Permintaan atas barang
Pesanan atas barang
Penerimaan atas barang
Pembayaran atas barang
Siklus Sumber Daya Manusia Formulir pajak
Kumpulkan data iuran pegawai Kartu jam kerja (time cards)
Catat jam kerja pegawai Catatan waktu kerja atau lembar
Catat waktu yang dihabiskan untuk waktu kerja
pekerjaan tertentu
Dokumen sumber yang didesain dengan baik dan tampilan untuk entry
data akan memperbaiki pengendalian dan ketepatan pencatatan data
aktivitas bisnis. Perbaikan pengendalian muncul baik dengan membeli
dokumen sumber yang sudah dicetak nomornya atau dengan mengatur
sistemnya agar secara otomatis memberikan nomor urut pada tiap
transaksi baru. Pemberian nomor ini akan menyederhanakan verifikasi
bahwa setiap transaksi sudah dicatat dan tidak ada dokumen yang salah
letak. (Bayangkan jika Anda harus mencoba untuk mencocokkan buku cek
tetapi ceknya tidak diberi nomor terlebih dahulu)
Formulir yang didesain dengan baik dan tampilan entry data dapat
memperbaiki akurasi dengan cara memberikan instruksi atau saran tentang
data yang harus dikumpulkan, dengan cara pengelompokkan informasi-
informasi yang secara logika saling berhubungan, melalui pemakaian
kotak yang dicentang (check-off boxes) atau menu pull down untuk
menyajikan pilihan yang tersedia, serta dengan cara pemakaian bayangan
dan garis batas yang sesuai, untuk memisahkan tiap data secara jelas.
Atribut
No Nama Batas
Alamat
Pelanggan Pelanggan Saldo
Kredit
Field
Record
Field
Field
Data Base Record
Field
Field
Record
Field
Akun buku besar yang sesuai dengan buku pembantu dinamakan akun
pengendali. Hubungan antara akun pengendali buku besar dengan saldo
tiap akun di buku pembantu, memainkan peranan penting dalam
memelihara akurasi data yang disimpan di SIA. Jumlah seluruh catatan
dalam buku pembantu harus sama dengan jumlah akun pengendali buku
besar yang terkait.
Sebagai contoh, buku pembantu untuk persediaan berisi saldo untuk tiap
barang persediaan yang dimiliki perusahaan. Jumlah total dolar dalam
buku pembantu untuk persediaan harus sama dengan saldo akun
pengendali persediaan di buku besar. Perbedaan antara jumlah total di
buku pembantu dengan saldo pengendali akunnya di buku besar
mengindikasikan kesalahan dalam proses pencatatan telah terjadi.
Jelas sekali bahwa pendekatan ini tidak praktis. Akan tetapi, jika
perusahaan memakai akun terpisah di buku besar untuk penjualan secara
tunai dan kredit, maka laporan yang menunjukkan kedua jenis penjualan
tersebut dapat dengan mudah dihasilkan. Jumlah total penjualan juga dapat
dengan mudah dilaporkan dengan menjumlahkan tiap jenis penjualan
tersebut.
Contoh :
Tabel diatas memperlihatkan daftar akun awal yang dibuat Akuntan untuk
sebuah toko retail. Mari kita mempelajari strukturnya. Setiap nomor akun
terdiri dari tiga angka, dengan setiap angka memiliki arti tersendiri.
Angka pertama mewakili kategori utama akun seperti yang muncul dalam
laporan keuangan perusahaan: aktiva lancar, aktiva tetap, kewajiban,
ekuitas, pendapatan (revenue), biaya (expense) dan akun gabungan
(Summary Account). Pcrhatikan bahwa setiap kategori utama memiliki
blok angka terpisah, yang sesuai dengan urutan munculnya kategori dalam
laporan keuangan. Jadi, seluruh aktiva lancar diberi nomor dengan blok
100, aktiva tetap diberi nomor dengan blok 200, dan seterusnya.
Angka kedua dalam tiap kode akun mewakili sub-akun dasar dalam tiap
kategori. Sekali lagi, akun-akun tersebut diberi nomor yang sesuai dengan
urutan kemunculannya dalam laporan keuangan (dalam hal likuiditas
berkurang). Jadi, 120 mewakili akun piutang, dan akun 150 mewakili
persediaan.
Penting untuk disdari bahwa daftar akun akan berbeda, tergantung dari
jenis dan tujuan organisasi yang diwakilinya. Sebagai contoh, daftar akun
diatas mencerminkan fakta bahwa perusahaan tersebut adalah korporasi.
Sebagai perbandingan, daftar akun untuk perusahaan persekutuan
(partnership) berisi akun modal dan penarikan yang terpisah untuk tiap
mitra, bukan berupa saham biasa (common stock) dan laba ditahan
(retained earnings).
Oleh karena perusahaan dalam contoh ini adalah perusahaan retail, maka
hanya memiliki satu jenis akun persediaan di buku besar. Sebaliknya,
perusahaan manufaktur akan memiliki akun terpisah dalam buku besarnya
untuk persediaan bahan mentah, bahan dalam proses (produk setengah
jadi), dan produk jadi.
Di kemudian hari, jika dapat berinvestasi seperti itu, akun buku besar baru
untuk sekuritas dapat dibuat dan diberikan nomor 110. Akuntan juga harus
mengetahui bahwa manajemen berharap untuk membuka toko tambahan di
masa mendatang. Jika ini terjadi, Akuntan dapat menambah lagi dua angka
dalam daftar akun untuk mewakili tiap toko dalam jaringannya, agar
perusahaan dapat melacak penjualan, biaya, persediaan, serta hal-hal
lainnya di tiap toko.
Akun dalam buku pembantu sering memiliki kode akun yang lebih
panjang dari akun yang dipergunakan di buku besar. Sebagai contoh, pada
table 2-3 terlihat perencanaan setiap piutang usaha akan memiliki tujuh
kode angka. Tiga angka pertama adalah 120, yang merupakan kode untuk
piutang di buku besar. Empat angka tambahan berikutnya merupakan cara
untuk mengidentifikasi hingga 10.000 pelanggan. Akun utang dan
persediaan dalam buku pembantu juga akan diatur dengan cara yang
hampir sama.
Akan tetapi, tidak cukup hanya membuat laporan saja. Kontroler harus
memahami dengan baik isu-isu bisnis di balik angka¬-angka tersebut
untuk membantu manajemen menginterpretasikannya dengan tepat.
Kontroler juga harus bekerja dengan berbagai manajer untuk mengetahui
informasi yang mereka perlukan untuk bekerja secara cfektif, dan
kemudian membuat alat untuk menyediakan informasi tersebut.
Hal ini bahkan dapat mencakup penyediaan nasihat bagi pegawai yang
masih muda mengenai pengembangan karir, misalnya mendorong mereka
untuk melanjutkan kuliah untuk pelatihan lebih lanjut Bahkan,
Salah satu cara untuk mengembangkan jaringan kerja adalah ikut serta
dalam lembaga Institute of Management Accountants (IMA). Sebagai
kesimpulan, kontroler di perusahaan kecil memiliki tanggung jawab yang
lebih dari sekedar pembukuan.
Laporan keuangan didesain bagi pihak luar dalam mengambil keputusan untuk
memberikan kredit atau berinvestasi dalam organisasi.
Laporan manajerial adalah sejenis laporan yang bertalian dengan urusan tertentu
dalam lingkungan suatu organisasi formal yang dibuat untuk keperluan pimpinan
organisasi untuk membuat keputusan dan selanjutnya melakukan tindakan.
Akan tetapi, beberapa data yang penting harus dikumpulkan dari sumber-
sumber eksternal. Data tentang kepuasan pelanggan adalah contoh yang
baik untuk hal ini. Tidaklah cukup untuk hanya mengukur dan melacak
seberapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memenuhi dan mengirimkan
proses anggarannya. Akan tetapi, hal ini bukan berarti penganggaran tidak
memiliki nilai.
Kesimpulan :
Keempat siklus ini berhubungan dengan buku besar dan buku pembantunya, yang
berisi seluruh aktivitas yang berhubungan dengan persiapan laporan keuangan dan
laporan manajerial lainnya.
D. DAFTAR PUSTAKA