Anda di halaman 1dari 50

KAS (CASH)

Kas: adalah alat pembayaran yang sah, memiliki 2 kriteria,


yaitu:

1. Tersedia; berarti kas harus ada dan dimiliki serta


dapat digunakan sehari-hari sebagai alat pembayaran
untuk kepentingan perusahaan
2. Bebas; setiap item dapat diklasifikasikan sebagai kas,
jika diterima umum sebagai alat pembayaran sebesar
nilai nominalnya.

Kas meliputi: Uang tunai (kertas/logam) baik yang ada


ditangan perusahaan (Cash in hand) atau ada di bank
(bank), Cek, demand deposit, money order dll.
Sifat/Karakteristik kas:

 Aktif tapi tidak produktif; untuk memperoleh rentabilitas, kas tidak


boleh dibiarkan menganggur (idle cash). Untuk memperoleh
pendapatan, kas harus diubah terlebih dahulu menjadi persediaan,
piutang dst. Tetapi juga tdk diperkenankan seluruh kas diubah
bentuknya, karena perusahaan akan kesulitan beroperasi apbl tidak
disediakan kas yang memadai. Dari kondisi ini maka manajemen
harus mampu menciptakan adanya keseimbangan antara kedua
kepentingan tersebut.

 Tidak memiliki identitas kepemilikan, sehingga mudah dipindah


tangankan. Dengan kondisi ini maka manajemen harus yakin bahwa:
- Setiap pengeluaran kas harus sesuai dengan tujuan
- Semua uang yang seharusnya diterima, benar2 diterima
- Tidak ada penyalahgunaan terhadap uang milik perusahaan

Penting buat perusahaan Perencanaan & Pengawasan Kas


Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan dalam
akuntansi kas:

 Sertifikat deposito (certificates deposit / CDs), sertifikat


deposito harus diklasifikasikan sebagai investasi jangka
pendek dan bukan kas. Sebab CDs dapat dicairkan apbl telah
jatuh tempo, hal ini berarti ada batasan penggunaan kas
 Cek Mundur (Postdated Checks), cek yang dapat diuangkan
pada tanggal yang tercantum dalam cek tersebut. Cek
mundur dapat diklasifikasikan sbg kas setelah tanggal cek tsb
dapat diuangkan
 Cek kosong (Not sufficient funds), terjadi karena rekening
koran perusahaan yang mengeluarkan cek tidak mempunyai
dana, cek dalam keadaan rusak atau kesalahan informasi
yang tercantum dlam cek. Item ini lebih tepat dilaporkan
sebagai piutang daripada kas
 Biaya yang dibayar dimuka, item seperti perangko, uang
muka karyawan, asuransi dibayar dimuka, sewa dibayar
dimuka, lebih tepat dilaporkan sebagai biaya dibayar dimuka
drpd kas
Ada beberapa item yang perlu dipertimbangkan
dalam akuntansi kas: (lanjutan)

 Bank Overdraft, terjadi karena pemilik dana (deposan)


menulis cek dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan
dengan jumlah dana yang disimpan di bank. Item ini
dilaporkan sebagai utang lancar
 Cek yang belum dikirimkan (undelivered checks), cek yang
telah dibuat tetapi belum diserahkan kepada pihak yang
berhak menerima. Jika pada tanggal neraca terdapat item
seperti ini, maka dapat diklasifikasikan sebagai kas.
 Saldo kompensasi (Compensating balances), merupakan
saldo minimum yang harus dipertahankan di bank sebagai
jaminan atas sejumlah dana yang dipinjam. Saldo
kompensasi harus diungkap dalam catatan atas statemen
keuangan perusahaan.
Manajemen Kas
Didefinisikan sebagai pengoptimasian penggunaan kas sebagai
aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi kegagalan pemakaian
kas, dan pengawasan terhadap posisi kas.

Tujuan manajemen kas meliputi 2 hal: likuiditas dan earning.

Likuiditas manajemen harus secara sadar menjaga likuiditas


dan jumlah kas yang harus ada dalam perusahaan.

Earning tiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan untuk


mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan
dengan kas yang dikeluarkan. Selain itu manajemen harus
menjamin pembayaran dilakukan secara ekonomis
Perencanaan Kas
Aspek utama perencanaan kas adalah penyusunan anggaran kas.
Manajer harus menyiapkan daftar kegiatan untuk menimbulkan kas
(pembelanjaan) dan kegiatan menggunakan kas (pengoperasian
dan penginvestasian). Dengan kata lain manajer harus membuat
proyeksi Cash in flow, Cash out flow dan balance (saldo)

Agar tujuan tercapai, ada 2 hal yang harus dilakukan:


1. Menentukan sumber penerimaan kas, misal; kas dari operasi rutin,
kas dari pelunasan utang jangka panjang, investasi dari pemilik,
penjualan aktiva tetap, mengeluarkan obligasi dll
2. Menentukan rencana penggunaan kas, misal; pembayaran dividen,
pembayaran utang jangka panjang, pembelian aktiva tetap,
membayar gaji karyawan, dll

Berdasarkan 2 hal tadi maka manajemen dapat mengetahui seberapa


besar kas yang dibutuhkan atau seberapa besar kas yang
menganggur, selanjutnya dapat ditentukan langkah selanjutnya
terhadap kas yang berlebihan/menganggur
Sistem Pengendalian Internal terhadap Kas
Adalah semua sarana, alat, mekanisme yang digunakan oleh
perusahaan untuk:

1. Mengamankan, mencegah pemborosan dan penyalah


gunaan kas
2. Menjamin ketelitian dan dapat dipercaya/tidaknya data
akuntansi tentang kas
3. Mendorong dicapainya efisiensi, serta
4. Dipatuhinya kebijakan manajemen tentang kas.

Pengawasan akuntansi; berkaitan dengan


mengamankan kekayaan perusahaan,
menjamin ketelitian & dapat dipercaya/tidaknya
data akuntansi
Pengawasan
Internal
Pengawasan administrasi; berkaitan dengan
efisiensi operasi & kepatuhan terhadap kebijakan
manajemen
Prinsip yang berkaitan dengan pengawasan akuntansi:
 Karyawan yang jujur dan kompeten, serta memiliki tanggung jawab
 Tanggung jawab yang terkait harus dilaksanakan oleh fungsi-fungsi
yang terpisah
 Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi pelaksana
 Catatan akuntansi yang memadai harus terselenggara setiap saat
 Melaksanakan rotasi tugas untuk karyawan yang melaksanakan
kegiatan klerikal
 Adanya sistem otorisasi
 Adanya kebiasaan yang baik dalam perusahaan

Pengawasan internal thd kas didesain untuk menjamin bahwa:


1. Adanya pemisahan antara bagian-bagian yang menangani kas
2. Semua kas yang diterima harus segera disetor ke bank
3. Pengeluaran kas harus ada otorisasi dan sesuai tujuan
4. Semua pengeluaran kas harus menggunakan cek, kecuali
pengeluaran yang jumlahnya kecil menggunakan petty cash
Akuntansi terhadap kas

Untuk menampung transaksi yang menyangkut kas dalam


perusahaan, diselenggarakan akun/rekening berikut:

Kas atau Bank, digunakan untuk menampung transaksi


penerimaan dan pengeluaran kas melalui kasir (di dalam
perusahaan), termasuk penerimaan dari dan pengeluaran
(setoran tunai ke bank)

Kas Kecil, Merupakan sejumlah dana yang dibentuk khusus


untuk pengeluaran yang bersifat rutin dan relatif kecil
jumlahnya. Kas kecil yang jumlahnya dibatasi itu, secara
periodik atau setiap uang kas kecil hampir habis diisi kembali

Selisih kas, digunakan untuk menampung perbedaan jumlah


fisik kas berdasarkan cash opname dengan jumlah kas
menurut catatan pembukuannya. Hal ini bersifat sementara
saja, sebelum sebab terjadinya selisih ditemukan
Kas Kecil (Petty Cash)

Adalah dana yang dibentuk untuk membiayai pengeluaran rutin


perusahaan dan jumlahnya relatif kecil

Sistem dana tetap


(imprest fund system)
Metode pencatatan
Kas kecil
Sistem dana berfluktuasi
(Fluctuating fund system)
Sistem dana tetap
Pembentukan dana kas kecil Kasir kas kecil diberikan
sejumlah uang. Pada saat kas kecil hampir habis kasir kas kecil
membuat laporan penggunaan dana untuk keperluan pengisian
kembali dana kas kecil. Pengisian dana kas kecil selalu sebesar
pengeluaran yang telah dilakukan. Jadi………….

Jadi besarnya dana kas kecil selalu sama/tetap


Contoh Kasus

Pada tanggal 1 Desember PT. FATA membentuk dana kas kecil sebesar Rp.
250.000. Berikut di bawah ini daftar perincian dana kas kecil:

Daftar Perincian Dana Kas Kecil

Pengsisian kembali Pengisian kembali


20 Desember 31 Desember

1. Uang Kertas Rp. 5.000 Rp. 25.000

2. Uang Logam 2.750 2.500

3. Perangko - 3.750

4. Rek Air & Listrik 47.500 52.750

5. Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250 93.750

6. Pembelian Supplies Kantor 17.500 20.000

7. Biaya Rapat dan Pertemuan 31.250 47.250

8. Biaya makan/minum kary 25.000 2.750

9. Selisih dana kas kecil (4.250) 2.250

Jumlah dana kas kecil Rp. 250.000 Rp. 250.000


Jurnal yang dibuat

1 Desember Pembentukan dana kas kecil


Dana Kas Kecil Rp. 250.000
Kas (Bank) Rp. 250.000

20 Desember Pengisian kembali dana kas kecil


Biaya Air & Listrik Rp. 47.500
Biaya Pos dan Telp/Fax 125.250
Biaya Supplies Kantor 17.500
Biaya Rapat & Pertemuan 31.250
Biaya Makan Minum Karyawan 25.000
Selisih Kas 4.250
Kas (Bank) Rp 242.250
Jurnal yang dibuat (lanjutan)

31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & pengisian kembali dana


kas kecil
Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750
Biaya Air & Listrik 52.570
Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750
Biaya Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya Makan Minum Karyawan 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas (Bank) 222.500
Jurnal yang dibuat (lanjutan)

Dimisalkan pada 31 Desember tidak dilakukan pengisian kembali, dan hasil kas
opname menunjukkan informasi yang sama dengan contoh di atas, maka

31 Desember Mencatat biaya periode 20 – 31 Desember & tidak dilakukan


pengisian kembali dana kas kecil
Persediaan Suplies Kantor (perangko) Rp. 3.750
Biaya Air & Listrik 52.570
Biaya Pos dan Telp/Fax 93.750
Biaya Supplies Kantor 20.000
Biaya Rapat & Pertemuan 47.250
Biaya Makan Minum Karyawan 2.750
Selisih Kas 2.250
Kas Kecil 222.500
Sistem dana berfluktuasi
Pada sistem ini akun kas kecil dipakai untuk mencatat transaksi
yang mempengaruhi jumlah kas kecil, diantaranya:
(1) Pembentukan dana kas kecil, (2) Penggunaan/pengeluaran
dana kas kecil, (3) Pengisian dana kas kecil, (4) penambahan
dana kas kecil, maupun (5) pengurangan/penarikan kembali
dana kas kecil.

Pencatatan dilakukan segera setelah terjadi pengeluaran kas


kecil, tidak ditangguhkan s.d. saat pengisian kembali dana kas
kecil (spt pada sisitem dana tetap). Akun kas kecil pada
dasarya harus menunjukkan saldo pada setiap saat sebesar
jumlah dana kas kecil yang ada di kasir kas kecil.

Oleh karena itu maka pada sistem ini harus diselenggarakan


buku jurnal khusus (tersendiri) 100

80
East
60
West
40
North
20

0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Contoh kasus:

Pada tanggal 1 Desember 2005, PT. Shifa membentuk dana kas


kecil sebesar Rp. 250.000. Berikut transaksi yang berhubungan
dengan kas kecil selama bulan Desember 2005:

5 Desember membayar rekening air & listrik Rp. 47.500


7 Desember membayar rekening telpon & Fax Rp. 125.250
9 Desember dibeli supplies kantor Rp. 17.500
12 Desember Biaya rapat dan pertemuan Rp. 31.250
19 Desember dibayar biaya makan/minum karyawan Rp. 25.000
20 Desember pengisian kembali dana kas kecil, cek sebesar Rp.
196.500 diserahkan kepada kasir kas kecil
23 Desember Dibayar biaya langganan koran Rp. 12.500
27 Desember dibeli Perangko sebesar Rp. 5.000
Jurnal yang dibuat:
Tgl Rincian Debit Kredit
1/12 Kas Kecil Rp. 250.000
Kas (Bank) Rp. 250.000
5/12 Biaya Air & Listrik Rp. 47.500
Kas Kecil Rp. 47.500
7/12 Biaya Telp & Fax Rp. 125.250
Kas Kecil Rp. 125.250
9/12 Supplies Kantor Rp. 17.500
Kas Kecil Rp. 17.500
12/12 Biaya Rapat & Pertemuan Rp. 31.250
Kas Kecil Rp. 31.250
19/12 Biaya Makan & Minum Karyawan Rp. 25.000
Kas Kecil Rp. 25.000
20/12 Kas Kecil Rp. 196.500
Kas (Bank) Rp. 196.500
23/12 Biaya langganan Koran Rp. 12.500
Kas Kecil Rp. 12.500
27/12 Biaya Pos (Perangko) Rp 5.000
Kas Kecil Rp 5.000
Kas kecil

Tgl Rincian Debit Kredit Saldo


1/12 Pembentukan Kas Kecil Rp. 250.000 Rp.250.000
5/12 Air & Listrik 47.500 202.500
7/12 Telepon & Fax 125.250 77.250
9/12 Supplies Kantor 17.500 59.750
12/12 Rapat & Pertemuan 31.250 28.500
19/12 Makan/Minum kary. 25.000 3.500
20/12 Pengisian kas kecil 196.500 200.000
23/12 Langganan Koran 12.500 187.500
27/12 Pos (Perangko) 5.000 182.500

Saldo kas kecil


Pada sistem dana berfluktuasi ini, pada akhir periode tetap
harus dilakukan kas opname.

Apabila dari hasil kas opname ternyata jumlah dana kas kecil
berbeda dengan saldo menurut pembukuan, maka perlu
dibuat jurnal penyesuaian (adjustment).

Contoh:
Pada tgl. 31/12 dilakukan kas opname dan ditemukan:
1. kas bon perjalanan dinas Direktur Utama Rp. 150.000 tertgl.
29/12
2. Uang kertas Rp. 24.750 Total Rp. 184.750
3. Uang logam Rp. 6.250
4. Perangko yang belum terpakai Rp. 3.750

Karena dalam neraca, kas (termasuk kas kecil) harus disajikan


sebesar jumlah uang yang benar-benar ada, maka berdasar
kas opname tadi perlu dibuat jurnal penyesuaian sbb:
Jurnal penyesuaian:
Tgl Rincian Debit Kredit
31/12 Persediaan Perangko Rp. 3.750
Uang muka perjalanan dinas 150.000
Selisih kas*) 1.500
Biaya Pos Rp. 3.750
Kas Kecil 151.500

*) selisih kas: 182.500 – (150.000+31.000)

Dengan adanya jurnal ini, maka saldo akun kas kecil yang harus
disajikan di neraca per 31 Desember 2005 adalah sebesar Rp.
31.000, sesuai dengan dana kas kecil yang ada (uang logam +
uang kertas)
Rekonsiliasi Bank

Dalam pengelolaan kas perusahaan, setiap penerimaan


perusahaan sebaiknya harus disetorkan ke bank dan sebaliknya
pengeluaran perusahaan harus menggunakan cek. Praktek
tersebut sering menyebabkan timbulnya perbedaan antara:
saldo kas menurut catatan perusahaan dan saldo kas menurut
catatan bank. Pada waktu akan menyusun laporan keuangan,
perusahaan harus tahu saldo kas (termasuk kas kecil) yang
tepat untuk dilaporkan di Neraca.
Apabila terjadi perbedaan saldo kas menurut catatan perusahan
dengan bank maka harus diadakan rekonsiliasi bank.
Berikut di bawah ini ikhtisar yang menyebabkan adanya
perbedaan saldo menurut catatan perusahaan dan bank:
No Keterangan Buku Perusahaan Buku Bank

1. Deposit in transit Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


(Setoran dalam perjalanan) Kas Kas
2. Out standing check Sudah mengurangi Belum mengurangi
(Cek yang sudah saldo Kas saldo Kas
dikeluarkan oleh perusahaan
tetapi belum dicairkan)
3. Kesalahan pencatatan Pengaruhnya tergantung jenis kesalahan
pencatatannya
4. Tagihan wesel & Bunga Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
langsung ditagihkan bank Kas Kas
5. Bunga giro bank Belum menambah saldo Sudah menambah saldo
Kas Kas
6. Biaya administrasi bank Belum mengurangi Sudah mengurangi
saldo Kas saldo Kas
7. Not Sufficient Fund (NSF Sudah menambah saldo Tidak mempengaruhi
Check); Cek kosong kas, harus dikurangi

8. Kekeliruan memasukkan Sudah menambah saldo Belum menambah saldo


setoran rekening giro oleh kas kas
bank
Jenis dan tujuan rekonsiliasi bank

Jenis Rekonsiliasi Tujuan


Rekonsiliasi dua kolom Mencari saldo yang tepat/benar
Rekonsiliasi empat kolom Mencari saldo awal, penerimaan satu periode,
pengeluaran satu periode & saldo akhir yang
sesuai dengan catatan perusahaan
Rekonsiliasi Delapan Mencari saldo awal, penerimaan,
kolom pengeluaran dan saldo akhir yang tepat/
benar

Catatan: Rekonsiliasi dua kolom pada umumnya dibuat oleh


perusahaan, sedangkan rekonsiliasi empat dan delapan kolom
dibuat oleh akuntan pemeriksa (auditor)
Contoh kasus:
PT. “VAN PERSIE” mempunyai kas dan menerima laporan bank untuk bulan Januari
2003 sebagai berikut:

Laporan Bank:
Saldo 1 Januari Rp. 29.447.100
Penerimaan bulan Januari Rp. 106.062.000 (termasuk setoran 30 Desember 2002 yang
diterima pada 2 Januari 2003 Rp. 2.577.000 dan wesel ditagihkan oleh bank Rp.
2.492.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 120.640.500 (termasuk cek beredar bulan desember
2002 yang baru dicairkan pada bulan Januari 2003 Rp. 4.052.500, Biaya bank Rp.
15.800 dan biaya penagihan wesel Rp. 62.500, Serta Cek Kosong Rp. 594.700)
Saldo akhir bulan Januari 14.898.600

Catatan Perusahaan:
Saldo bulan Januari 28.001.600
Penerimaan bulan Januari Rp. 104.285.000 (termasuk setoran 31 Januari diterima
bank 1 Februari 2003 Rp. 3.292.500)
Pengeluaran bulan Januari Rp. 119.524.150 (termasuk cek beredar bulan Januari
belum dicairkan sampai akhir Januari Rp. 3.519.150)
Saldo Akhir Rp. 12.762.450
Perusahaan salah mencatat pengeluaran Rp. 230.000, dicatat Rp. 320.000 dalam
buku perusahaan (cek sudah ditulis dengan benar)
Rekonsiliasi Dua Kolom

Catatan Perusahaan Catatan Bank


Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,- Saldo sebelum disesuaikan Rp xxx,-

Ditambah: Ditambah:
 Bank sudah menambah, Rp xxx,-  Perusahaan sudah Rp xxx,-
perusahaan belum menambah, bank belum
 Kesalahan yg  Kesalahan yg
menyebabkan Rp xxx,- menyebabkan Rp xxx,-
penambahan penambahan
Jumlah penambahan Rp xxx,- Jumlah penambahan Rp xxx,-
Dikurangi: Dikurangi:
 Bank sudah mengurangi, Rp xxx,- • Perusahaan sudah Rp xxx,-
perusahaan belum mengurangi, bank belum
 Kesalahan yg • Kesalahan yg
menyebabkan Rp xxx,- menyebabkan Rp xxx,-
pengurangan pengurangan
Jumlah pengurangan Rp xxx,- Jumlah pengurangan Rp xxx,-
Saldo yang benar Rp xxx,- Saldo yang benar Rp xxx,-
Rekonsiliasi dua kolom

PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Mencari Saldo Yang Benar
Per 31 Januari 2003

Saldo (akhir) per Rp. 12.762.450 Saldo (akhir) per Rp. 14.898.600
perusahaan bank
Ditambah: Ditambah:
Wesel ditagihkan 2.492.500 Setoran dalam 3.292.500
bank perjalanan
Koreksi kesalahan 90.000

Dikurangi: Dikurangi:
Biaya Bank (15.800) Cek beredar (3.519.150)
Biaya penagihan (62.500)
wesel

Cek kosong (594.700)

Saldi yang benar Rp. 14.671.950 Saldo yang benar Rp. 14.671.950
Rekonsiliasi Empat Kolom

PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/1988 - - 3.519.150 3.519.150
Wesel ditagihkan bank - (2.492.500) - (2.492.500)
Biaya Penagihan - - (62.500) 62.500
Biaya Adm Bank - - (15.800) 15.800
Cek kosong - - (594.700) 594.700
Kesalahan catat - - 90.000 (90.000)
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 104. 285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
Rekonsiliasi Delapan Kolom

PT “VAN PERSIE”
Rekonsiliasi Dari Saldo Bank ke Saldo Buku
(Saldo awal, penerimaan, pengeluaran dan saldo akhir)
Periode bulan Januari 2003
Uraian Saldo awal periode Penerimaan satu Pengeluaran satu Saldo akhir
periode periode
Saldo menurut bank Rp. 29.477.100 Rp. 106. 062.000 Rp. 120. 640. 500 Rp. 14.898.600
Setoran dlm
perjalanan:
1/1/2003 2.577.000 (2.577.000) - -
31/1/1988 3.292.500 - 3.292.500
Cek yang beredar
sampai:
1/1/2003 (4.052.500) - (4.052.500)
31/1/1988 - - 3.519.150 (3.519.150)
Saldo yg benar Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
Saldo menurut Rp. 28.001.600 Rp. 104.285.000 Rp. 119.524.150 Rp. 12.762.450
perusahaan
Wesel ditagihkan bank - 2.492.500 - 2.492.500
Biaya Pengihan - - 62.500 (62.500)
Biaya Adm Bank - - 15.800 (15.800)
Cek kosong - - 594.700 (594.700)
Kesalahan catat - - (90.000) 90.000
Saldo per Perush. Rp. 28.001.600 Rp. 106.777.500 Rp. 120.107.150 Rp. 14.671.950
SOAL 1

Dalam pemeriksaan terhadap kas kecil PT “ Wijaya “ saudara


menemukan bahwa besarnya kas kecil yang dibuat perusahaan
adalah Rp 25.000.000,00. Cara membukukan kas adalah dengan
system fluktuasi (system imprest). Pada tgl 31 desember
2007 (yang merupakan tanggal penutupan buku) perusahaan
lupa mengisi dana kas kecil. Pengisian kembali baru dilakukan tgl
15 januari 2008 yaitu untuk pengeluaran biaya biaya sebesar Rp
18.500.000,00 . Dari pemeriksaan ternyata diketahui bahwa
pengeluaran tersebut sebesar Rp 12.500.000,00 diantaranya
adalah pengeluaran tahun 2008 .
Diminta : Buat jurnal yang diperlukan atas kas kecil
tersebut !
SOAL 2
Dibawah ini adalah ringkasan informasi keuangan selama tahun 2007
1. Saldo awal per 1 januari 2007 atas kas sebesar Rp 26.000.000,00
2. Penerimaan piutang dari pelanggan sebesar Rp 1.171.000.000,00
3. Pembeliaan barang dagangan Rp 785.200.000,00
4. Pembayaran beban operasi Rp 193.800.000,00
5. Pembayaran bunga Rp 8.000.000,00
6. Pajak Pendapatan Rp 83.500.000,00
7. Penjualan tanah yang pembayarannya telah diterima Rp 72.000.000,00
8. Pembelian tanah dan gedung Rp 75.000.000,00
9. Penjualan saham biasa Rp 48.000.000,00
10. Pembayaran hutang obligasi Rp 50.000.000,00
11. Pembayaran deviden Rp 24.000.000,00
Diminta : Dari informasi yersebut diatas maka buatlah Laporan Arus
Kas dengan metode langsung
Bank BSA, Cabang Surabaya
Koperasi Wijaya
Salinan Rekening Koran

Tgl Keterangan Mutasi Mutasi Saldo


Debet Kredit

30/Nop. Saldo --,-- --,-- 8.500.000


5/Des. Cek No. 029 1.500.000 --,-- 7.000.000
10/Des. Wesel Tagih --,-- 700.000 7.700.000
15/Des. Cek No. 024 800.000 --,-- 6.900.000
20/Des. Cek No. 025 2.900.000 --,-- 4.000.000
25/Des. Cek No. 027 600.000 2.000.000 3.400.000
28/Des. Nota inkaso --,-- --,-- 5.400.000
28/Des. Cek No. 22 200.000 75.000 5.200.000
30/Des. Bunga /Jasa giro --,-- --,-- 5.275.000
30/Des. Biaya adminstrasi bank 25.000 750.000 5.250.000
31/Des. Setoran --,-- 6.000.000
Koperasi Wijaya
Rekening : Kas
Tanggal Keterangan Jumlah Tanggal Keterangan Jumlah

Des. 1 Saldo 8.200.000,00 Des. 10 Cek No. 23 850.000,00


Des.22 Setoran (Cek BNI) 1.000.000,00 Des. 20 Cek No. 25 2.900.000,00
Des.31 Setoran 750.000,00 Des. 25 Cek no. 27 600.000,00
Des.31 Setoran (Cek BII) 100.000,00 Des. 29 Cek No. 29 1.500.000,00

10.050.000,00 5.850.000,00
Keterangan
1. Cek yg beredar bln nopember yaitu Cek No.
024 Rp 800.000,00 dan No. 022 Rp
200.000,00
2. Wesel tagih yang dicairkan pada tgl 10 des
merupakan wesel tagih bulan November dan
oleh perusahaan sudah dicatat dan dibukukan
pada bulan tersebut.

 Diminta : Buat Rekonsiliasi Kas Bank yang


disertai dengan jurnal penyesuaian.
SOAL 4
PT Meta telah menerima Rekening Koran dari Bank Pelita per 31 Agustus 200A yang meunjukkan saldo
sebesar $ 1.120,00. Pada tanggal 01 Agustus 200A Rekening Bank dibuku besar Meta
menunjukkan saldo sebesar Rp $ 2.200,00. Selama bulan Agustus dibuku penerimaan Kas
menunjukkan jumlah sebesar $ 4.730,00 dan dibuku pengeluaran kas menunjukkan jumlah
sebesar $ 6.372,00. Penjelasan yang berkaitan dengan perbedaan anatara saldo menurut
Rekening Koran yang diterima dari Bank dan dan Rekening Kas dibank adalag sebagai berikut :
1. Cek cek yang masih dalam peredaran adalah
a. No. 9001 $ 400,00 c. No. 9031 $ 1.200,00
b. No. 9007 $ 125,00 d. No. 9044 $ 75,00
2. Pendapatan jasa giro selama bulan Agustus $ 6,00
3. Cek No 9003 sebesaer $ 157,00 dicatat dalam buku pengeluaran sebesar $ 175,00. Sedangkan cek
No 9022 sebesar $ 240,00 dibukukan sebesar $ 24,00. Semuanya itu untuk pembelian barang
dagangan.
4. Setoran cek sebesar $ 925 pada tgl 31 Agustus 200A belum tercatat dalam Rekening koran.
5. Bank telah membebankan biaya administrasi Bank sebesar $ 201,00
6. Bank telah mengkredit rekening PT Meta atas kiriman uang sebesar $ 200,00 yang diterima dari
pelanggan untuk melunasi hutangnya.
7. Setoran cek yang diterima dari Firma Makmur sebesar $ 120,00 ditolak karena dananya tidak cukup
Diminta : Dari informasi tersebut diatas saudara diminta untuk mencari Saldo Kas di Bank per 31
Agustus 200A yang benar dengan membuat Rekonsiliasi Kas Bank !
INVESTASI SEMENTARA

Hariyati
Pengertian
 Investasi dalam bentuk SAHAM ( merupakan surat bukti
ikut memiliki suatu perusahaan ) dan OBLIGASI
(merupakan surat bukti ikut memberikan pinjaman
kepada suatu perusahaan)
 Baik saham maupun Obligasi dikeluarkan oleh
Perusahaan yang berbadan hukum PT (Perseroan
Terbatas yang TBK)
 Saham dan Obligasi tersebut mudah sekali
diperjualbelikan dan dibeli dengan maksud untuk
investasi jangka pendek karena adanya iddle cash.
 Saham dan Obligasi dicatat berdasarkan harga
perolehannya yaitu Harga beli ditambah dengan biaya
biaya yang timbul karena pembelian obligasi tersebut (
biasanya biaya provisi, komisi dan materai)
Pencatatan Akuntansi atas INVESTASI
SEMENTARA DALAM BENTUK SAHAM
 Peroleham saham

Surat surat berharga ...................................Rp XXXX -


Kas ................................................ - Rp XXXX

 Pencatatan dan pembayaran deviden atas Saham

Kas ..........................................Rp XXXX -


Pajak atas Deviden ...........................Rp XXXX -
Pendapatan Deviden ................ - Rp XXXX

 Penjualan Saham
Bila HARGA JUAL > dari HARGA PEROLEHAN  LABA

Kas ..................................................................Rp XXXX -


Surat surat Berharga ............................ - Rp XXXX
Laba atas penjualan Surat Berharga - Rp XXXX

Bila HARGA JUAL < dari HARGA PEROLEHAN  RUGI

Kas ........................................ ........................Rp XXXX -


Rugi penjualan surat berharga .................. Rp XXXX -
Surat surat Berharga .............. - Rp XXXX
1 jan 2013 Beli 100 lb saham PT.ABC @
nom Rp 100,000/lb kurs 105, biya prov
dan materai 0.5 %

Surat surat berharga Rp 10.550.000 -


Kas Rp 10.550.000
( 100 lb sham PT. ABC)

 HB 100 lb x 100.000 x 105/100 Rp 10.500.000

 Biaya perolehan )0,5 % X 100 lb x 100.000 Rp 50.000

 Harga Perolehan Rp 10.550.000


10 Maret 2013 Dijual 40 lembar saham PT
ABC dengan harga Rp 110.000/lb Biaya
Provisi & mat 0,5 %
 HJ 40 lb x 110.000 = 4.400.000
 Bi 0.5 % X 4.000.000 = ( 20.000)
 Penjualan Netto = 4.380.000
 Harga Perolehan
40/100 x 10.550.000 = 4.220.000
LABA penjualan Saham = 160.000

Kas ............................................ 4.380.000 -


Surat surat Berharga 4.220.000
Laba atas penjualan Surat Berharga 160.000
19 Maret 2013 Dijual 40 lembar saham PT
ABC dengan harga Rp 95.000/lb Biaya
Provisi & mat 0,5 %
 HJ 40 lb x 95.000 = 3.800.000
 Bi 0.5 % X 4.000.000 = ( 20.000)
 Penjualan Netto = 3.780.000
 Harga Perolehan
40/100 x 10.550.000 = 4.220.000
RUGI penjualan Saham = 440.000

Kas ............................................ 3.780.000 -


Rugi atas penjualan Surat Berharga 440.000
Surat surat Berharga 4.220.000
Penyesuian atas nilai Saham

Bila harga pasar lebih tinggi dari harga perolehan maka selisih yang
merupakan laba tetapi belum terrealisasi tidak boleh diakui

Bila harga pasar lebih rendah dari harga perolehan maka selisih yang
merupakan rugi walaupun belum terrealisasi harus diakui sebagai
kerugian penurunan nilai surat berharga dan dicatat sbb :

Rugi Penurunan nilai Surat Berharga.........Rp XXXX -


Cadangan Penurunan nilai SB - Rp XXXX

Penyajian Surat berharga Saham Di Neraca


Surat Berharga ( SAHAM ) ..........Rp XXXXX
Cadangan Penurunan nilai SB ....(Rp XXXXX)
Rp XXXX
Diketahui harga saham PT ABC per 31
maret 2013 ( pada saat penutupan buku )
senilai Rp 90.000/lb
Rugi Penurunan nilai Surat Berharga.........Rp 310.000 -
Cadangan Penurunan nilai SB - Rp 310.000

Harga saham per 31 maret 20 lb x 90,000 = 1.800.000


Harga Per0lehan 20/100 x 10.550.000 = 2.110.000
Penurunan nilai saham 310.000

Penyajian Surat berharga Saham Di Neraca


Surat Berharga ( SAHAM ) ..........Rp 2.110.000
Cadangan Penurunan nilai SB ....(Rp 310.000)
Rp 1.800.000
Perlakuan Akuntansi atas INVESTASI
SEMENTARA DALAM BENTUK
OBLIGASI
Bila transaksi perolehan dan penjualan obligasi tidak tepat pada tanggal
pembayaran bunga maka harus dihitung adanya bunga berjalan (
Piutang bunga obligasi )

 Peroleham Obligasi
a. tepat pada tanggal pembayaran bunga.

Surat surat berharga ..........................Rp XXXX -


Kas ................................................ - Rp XXXX

b. tidak tepat pd tanggal pembayaran bunga.

Surat surat berharga ................ ...Rp XXXX -


Piutang bunga Obligasi ..............Rp XXXX -
Kas ................................. - Rp XXXX
Tgl 1 Febuari 2013 dibeli 10 lembar Obligasi PT ABC nom Rp
10.000.000/lb dengan harga Rp 11.000.000/lb bunga
sebesar 12 % pertahun dg tgl pembarayn bunga tiap tg 1
jan dan 1 juli, biaya pembelian 0,5 %

Surat surat berharga ................ .Rp 110.500.000 -


Piutang bunga Obligasi ..............Rp 1.000.000 -
Kas ................................. 111.500.000

HP 10 x 11 jt Rp 110.000.000
Biaya 10 x 10 jt x 0,5 % Rp 500.000
Harga Perolehan Rp 110.500.000
Bunga berjalan 10x 10 jt x 12%/12 Rp 1.000.000
Perkas Rp 111.500.000
Pencatatan dan
pembayaran bunga Obligasi
Perolehan tepat pada tanggal pembayaran bunga

Kas ..........................................Rp XXX -


Pendapatan bunga .......... - Rp XXX

Perolehan tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga

Kas .............................................Rp XXXX -


Piutang bunga Obligasi .... - Rp XXXX
Pendapatan bunga Obligasi .. - Rp XXXX
Diterima pendapatn bunga Obligasi dari PT
ABC
Kas .............................Rp 6.000.0000 -
Piutang bunga Obligasi .... Rp 1. 000.000
Pendapatan bunga Obligasi .Rp 5.000.000

 Pendapatan bunga :
6 bulan x 12%/12 x 100 jt Rp 6.000.000
Piutang bunga 1.000.000
Pendapatan bunga selama 5 bln Rp 5.000.000
Penjualan Obligasi

tepat pada tanggal pembayaran bunga

Bila HARGA JUAL > dari HARGA PEROLEHAN  LABA


Kas ..................................................................Rp XXXX -
Surat surat Berharga ............................ - Rp XXXX
Laba atas penjualan Surat Berharga - Rp XXXX

Bila HARGA JUAL < dari HARGA PEROLEHAN  RUGI

Kas ..................................................................Rp XXXX -


Rugi penjualan surat berharga ....................Rp XXXX -
Surat surat Berharga ..................... Rp XXXX
Penjualan Obligasi (lanjutan)
Penjualan tidak tepat pada tanggal pembayaran bunga

Bila HARGA JUAL > dari HARGA PEROLEHAN  LABA

Kas ..................................................................Rp XXXX -


Pendapatan bunga .......................... - Rp XXXX
Surat surat Berharga ...................... - Rp XXXX
Laba atas penjualan Surat Berharga - Rp XXXX

Bila HARGA JUAL < dari HARGA PEROLEHAN  RUGI

Kas ..................................................................Rp XXXX -


Rugi penjualan surat berharga ....................Rp XXXX -
Surat surat Berharga ................ - Rp XXXX
Pendapatan bunga .................... - Rp XXXX
Penyesuian atas nilai Obligasi

Bila harga pasar lebih tinggi dari harga perolehan maka selisih yang
merupakan laba tetapi belum terrealisasi tidak boleh diakui

Bila harga pasar lebih rendah tinggi dari harga perolehan maka selisih
yang merupakan rugi walaupun belum terrealisasi harus diakui
sebagai kerugian penurunan nilai surat berharga dan dicatat sbb :

Rugi Penurunan nilai Surat Berharga .........Rp XXXX -


Cadangan Penurunan nilai SB - Rp XXXX

Penyajian Surat berharga Saham Di Neraca

Surat Berharga ( OBLIGASI ) ..........Rp XXXXX


Cadangan Penurunan nilai SB .........(Rp XXXXX)
Rp XXXXXXX
SOAL
Tanggal TRANSAKSI
2 Jan Dibeli 1000 lembar saham PT ABC dengan nilai nominal Rp 25.000,00 perlembar, Kurs 110 . Biaya
provisi dan materai 0.5 %
2 Feb Dibeli 500 lembar saham PT X dengan nilai nominal Rp 50.000,00 perlembar, Kurs 95 . Biaya provisi dan
materai 0.5 %
10 Maret Dibeli 200 lembar Obligasi PT ABC dengan nilai nominal Rp 1.000.000,00 perlembar, Kurs 105,
Pembayaran bunga tiap tanggal 1 juli dan 1 januari, dengan tingkat bunga 18 % pertahun. Biaya
provisi dan materai 0.5 %
1 April Dibeli 300 lembar Obligasi PT X dengan nilai nominal Rp 2.000.000,00 perlembar, Kurs 95, Pembayaran
bunga tiap tanggal 1 Apr dan 1 oktober dengan tingkat bunga 12 % pertahun . Biaya provisi dan
materai 0.5 %
15 Mei Diterima pendapatan deviden atas saham PT. ABC sebesar Rp 10.000,00 perlembar. Pajak atas deviden
15 %
15 Juni Diterima pendapatan deviden atas saham PT. X sebesar Rp 10.000,00 perlembar. Pajak atas deviden 15
%
01 Juli Diterima pendapatan bunga atas Obligasi PT ABC. Pajak atas bunga 15 %

1 Sept Dijual seluruh saham PT X dengan nilai nominal Rp 50.000,00 perlembar, Kurs 110 . Biaya provisi dan
materai 0.5 %
1 Okt Diterima pendapatan bunga atas Obligasi PT X. Pajak atas bunga 15 %

1 Nov Dijual seluruh Obligasi PT. ABC dengan kurs 110

31 Des Diketahui kurs saham PT ABC 105 dan Obliasi PT. X 105

Anda mungkin juga menyukai