Disusun Oleh :
Indah Asliyati 31117150
Rosmawati 31117003
Rico Pardi Simbolon 31117149
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua khususnya kepada kelompok kami, sehingga
Kami menyadari tentunya dalam penyusunan atau pembuatan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun segi bentuk. Oleh karena itu, saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini di
masa yang akan datang. Kami ucapkan banyak terima kasih bagi semua pihak yang telah
membantu dalam pembuatan makalah ini. Sehingga makalah ini dapat bermanfaat bagi
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap perusahaan maupun lembaga-lembaga membutuhkan suatu laporan
keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi sera media
penting yang digunakan oleh para pengelola perusahaan dalam proses pengambilan
keputusan untuk mengetahui informasi yang menyangkut posisi keuangan.
Laporan keuangan perusahaan lazim diterbitkan secara periodeik, bisa tahunan,
semesteran, truwulan, bulanan, bahkan bisa harian. Laporan keuangan dapat dengan
jelas memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan keuangan
yang merupakan hasil dari kegiatan operasi normal perusahaan akan memberikan
informasi keuangan yang berguna bagi entitas-entitas lain di luar perusahaan, seperti
para pengusaha, investor, manajemen, bank, pemerintah maupun pelaku pasar modal.
Berdasarkan uraian diatas makalah laporan keuangn ini dibuat untuk
mempelajari tentang pemahaman laporan keuangan perusahaan yang Go Publik dan
laporan keuangan yang konsolidasi sehubungan dengan tugas mata kuliah Akuntansi
Korporasi dan Pelaporan.
2.4 Hal yang Khusus dalam Laporan (Konsolidasian), entitas anak, entitas khusus
Laporan keuangan konsolidasi diperlukan untuk alasan yang baik. Beberapa hal
khusus dalam laporan keuangan konsolidasi meliputi:
Gambaran Umum – Laporan konsolidasi memungkinkan investor, analis
keuangan, pemilik bisnis dan pihak-pihak lain yang berkepentingan untuk
mendapatkan gambaran lengkap perusahaan induk. Sepintas, mereka dapat
melihat kesehatan keseluruhan bisnis dan bagaimana setiap anak perusahaan
berdampak pada perusahaan induk.
Mengurangi Dokumen – Dengan laporan keuangan konsolidasi, ada juga sedikit
dokumen yang terlibat. Jika perusahaan induk memiliki sembilan anak
perusahaan, ada 40 laporan keuangan mandiri yang terpisah untuk dilihat yaitu
empat laporan keuangan dasar untuk setiap anak perusahaan ditambah perusahaan
induk. Tidak hanya akan sulit untuk melacak semua catatan ini, akan sangat sulit
untuk melihat masing-masing dan mencoba untuk mendapatkan pandangan
keseluruhan tentang bagaimana kinerja bisnis. Laporan keuangan konsolidasi
memangkas tumpukan laporan ini menjadi hanya empat laporan konsolidasi. Hal
ini menghasilkan lebih sedikit dokumen dan lebih sedikit usaha yang dikeluarkan
untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan induk.
Penyederhanaan – Perangkat lunak konsolidasi memotong semua transaksi yang
terjadi antara anak perusahaan dan perusahaan induk karena, dalam skema besar
bisnis, hal-hal ini saling membatalkan. Menghilangkan transaksi-transaksi ini
memberikan pandangan yang disederhanakan tentang kinerja bisnis.
Pembaruan pada Laporan Keuangan Konsolidasi – Seiring berjalannya waktu,
laporan keuangan konsolidasian akan terus berevolusi untuk membuat proses
mengevaluasi perusahaan induk menjadi lebih transparan. Salah satu alasan untuk
ini adalah bahwa di masa lalu beberapa perusahaan telah menggunakan laporan
konsolidasi untuk menyembunyikan kerugian dan kewajiban pada anak
perusahaan khusus yang dibuat khusus untuk menyembunyikan masalah keuangan
ini. Dewan Standar Akuntansi Keuangan dan Dewan Standar Akuntansi
Internasional secara teratur meninjau kembali definisi dan persyaratan untuk
laporan konsolidasi untuk menjadikannya lebih andal dan lebih mudah digunakan.
d. Utang Kontingensi
Pengakuan kewajiban kontinjensi yang ditimbulkan oleh keadaan kebergantungan
dapat diakui (dibebankan ke pendapatan) dengan dua metode dasar akuntansi
yaitu: konsep dasar kas (cash basis) dan konsep dasar akrual (accrual basis).
Dalam akuntansi dasar kas (cash basis), pendapatan dan beban dilaporkan dalam
laporan laba rugi pada periode kas diterima atau dibayar. Laba (rugi) bersih
merupakan selisih antara penerimaan kas (pendapatan) dengan pengeluaran kas
(beban). Pengakuan kewajiban kontinjensi dalam pelaporan keuangan dengan
menggunakan konsep dasar kas seringkali memberikan informasi yang tidak
akurat bagi pemakainya. Sedangkan dalam akuntansi dasar akrual (accrual basis),
beban dan pendapatan yang saling terkait dilaporkan pada periode yang sama.
Konsep dasar akrual (accrual basis) dapat memberikan informasi yang akurat
dalam pelaporan keuangan karena konsep ini didasari oleh konsep upaya dan
hasil.
2.9 Penilaian umum atas kualitas pelaporan keuangan Pt Adaro Energy, Tbk
Laporan keuangan yang berkualitas harus mampu mencerminkan seberapa
jauh laporan keuangan menghasilkan informasi yang jujur dan adil tentang penyajian
posisi keuangan yang jadi dasar kinerja perusahaan (FASB, IASB, ASB dan
AASB).Kualitas laporan keuangan ialah laporan keuangan yang mampu
merepresentasikan karakteristik kualitatif seperti yang telah ditentukan oleh IAI
dalam kerangka dasar laporan keuangan (2009). Adapun karaktersitik yaitu: Pertama
yaitu Andal, ketika laporan keuanngan disajikan secara jujur, terbebas dari kesalahan
material dan infomasi menyesatkan bagi pemakai laporan keuangan sebagai
pertimbangan pengambilan keputusan. Kedua, yaitu relevan, ketika laporan
keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi, mengoreksi dan mengegaskan hasil
peristiwa yang sedang maupun telah terjadi. Ketiga, ialah dapat dibandingkan, yaitu
ketika pemakai dapat mengidentifikasi, memprediksi trend (kecenderungan) kinerja
dan posisi keuangan perusahaan baik antar periode maupun antar perusahaan
yang sejenis melalui laporan keuangan. Karakteristik yang keempat (dapat
dipahami) akan terpenuhi apabila informasi yang tercantum mudah dipahami dan
dibaca oleh pemakai laporan keuangan yang dalam hal ini telah memiliki pengetahuan
memadai.
Kualitas laporan keuangan dinilai berdasarkan tinggi rendahnya FRQI
(Financial Reporting Quality Index). Semakin tinggi FRQI maka akan semakin
tinggi kualitas laporan keuangan dan sebaliknya(Tang, Chen, & Lin, 2016).
Kualitas laporan keuangan juga dinilai berdasarkan tingkat manajemen laba yang
dilakukan oleh kelompok perusahaan. Jika manajemen laba yang dilakukan oleh
kelompok perusahaan sangat tinggi, maka akan menaikkan asimetri informasi yang
digunakan untuk membuat keputusan.Indikator untuk menghitung manajemen laba
yaitu tinggi rendahnya tindak penghindaran kerugian (LAR), penghilangan penurunan
laba (PDAR) dan tinggi rendahnya akrual yang sebagai penilaian agresivitas
laporan keuangan. Semakin tinggi skor LAR, PDAR dan AR maka semakin tinggi
pula indikasi adanya manajemen laba. Hal lain yang mempengaruhi kualitas
laporan keuangan yaitu opini auditor (QAOR), ukuran KAP yang mengaudit
(NBAR) dan jumlah fee yang dibayarkan kepada auditor (AFR). Berbanding terbalik
dengan indikator manajemen laba, indikator audit ini dinilai ketika semakin tinggi
skor dari QAOR, NBAR, dan AFR maka kualitas laporan keuangan semakin
naik pula.Dengan demikian laporan keuangan yang berkualitas merupakan laporan
keuangan yang terbebas dari manajemen laba dan memiliki kualitas audit yang baik.
Karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Peraturan Pemerintah No.
71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) adalah ukuran-ukuran
normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasyarat normatif yang
diperlukan agar memenuhi kualitas yang dikehendaki :
1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang termuat di
dalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna dengan membantu mereka
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini dan memprediksi masa depan
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa lalu. Dengan
demikian informasi laporan keuangan yang relevan dapat dihubungkan dengan
maksud penggunanya Informasi. Informasi yang relevan adalah:
Memiliki manfaat umpan balik (feedback value) Informasi memungkinkan
pengguna untuk menegaskan alat mengoreksi ekspektasi di masa lalu
Memiliki manfaat prediktif (predictive value) Informasi dapat membantu
pengguna untuk memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa
lalu dan kejadian masa kini.
Tepat waktu Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan.
Lengkap, Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap
mungkin yaitu mencakup semua informasi akuntansi yang dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan. Informasi yang melatar belakangi
setiap butir informasi utama yang termuat dalam laporan keuangan
diungkapkan dengan jelas agar kekeliruan dalam
2. Andal
Penggunaan informasi tersebut dapat dicegah Informasi dalam laporan keuangan
bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan
setiap fakta secara jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi mungkin relevan,
tetapi jika hakikat atau penyajiannya tidak dapat diandalkan maka pengguna
informasi tersebut secara potensial dapat menyesatkan. Informasi yang andal
memenuhi karakteristik sebagai berikut:
Penyajian jujur Informasi menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan.
Dapat diverifikasi Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukkan simpulan yang tidak jauh beda.
Netralitas Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan pihak tertentu.
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnnya atau laporan
keuangan entitas pelaporan lain pada umummnya. Perbandingan dapat dilakukan
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
Perbandingan secara eksternal dapat dilakukan bila entitas diperbandingkan
menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apabila entitas pemerintah akan
menerapkan kebijakan akuntansi yang lebih baik daripada akuntansi yang
sekarang diterapkan, perubahan tersebut diungkapkan pada periode terjadinya
perubahan.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna
dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan batas
pemahaman para pengguna. Untuk itu, pengguna diasumsikan memiliki
pengetahuan yang memadai atas kegiatan dan lingkungan operasi entitas
pelaporan, serta adanya kemauan pengguna untuk mempelajari informasi yang
dimaksud. Dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 58 Tahun 2005 tentang
pengelolaaan keuangan daerah disebutkan bahwa entitas pelaporan keuangan
daerah adalah Pemerintah Daerah secara keseluruhan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Laporan keuangan konsolidasi biasanya diperlukan untuk penyajian yang
wajar posisi keuangan dan hasil-hasil operasi dari suatu perusahaan induk dan
perusahaan anak. Laporan keuangan konsolidasi bukan hanya merupakan
penjumlahan akun-akun laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak.
Jumlah resiprokal dieliminasi, dan hanya jumlah nonresiprokal yang digabung dan
dimasukkan dalam laporan konsolidasi. Akun investasi pada perusahaan anak dan
ekuitas pemegang saham perusahaan anak dieliminasi dalam penyiapan laporan
keuangan konsolidasi karena akun-akun tersebut resiprokal, keduanya mewakili
aktiva bersih perusahaan anak. Transaksi-transaksi penjualan, peminjaman, dan sewa
guna usaha antara perusahaan induk dan perusahaan anak juga mengakibatkan jumlah
resiprokal yang harus dieliminasi dalam proses konsolidasi.
Jumlah ekuitas pemegang saham yang tampak dalam neraca konsolidasi
adalah jumlah ekuitas pemegang saham dari perusahaan induk kecuali ekuitas hak
minoritas, yang mungkin dilaporkan sebagai bagian terpisah di dalam atau di luar
ekuitas pemegang saham yang dikonsolidasikan. Laba bersih konsolidasi adalah
pengukuran pendapatan bagi para pemegang saham perusahaan induk. Setiap
pendapatan yang menjadi hak pemegang saham minoritas adalah suatu pengurang
dalam menentukan laba bersih konsolidasi.
Metode penyatuan kepemilikan digunakan untuk penggabungan dengan cara
pertukaran saham. Jika hanya perusahaan penerbit yang tetap beroperasi,
akuntansinya akan mudah seperti penjelasan terdahulu. Jika perusahaan-perusahaan
yang bergabung tetap beroperasi sebagai entitas-entitas hukum yang terpisah,
perusahaan-perusahaan tersebut dipertanggungjawabkan sesuai dengan prosedur
induk anak dengan amandemen sebagai berikut:
1. Perusahaan induk/ penerbit mencatat investasi pada perusahaan anak pada nilai
bukunya. Saham yang diterbitkan dikreditkan sebesar nilai nominal saham yang
diterbitkan, saldo laba digabung jika memungkinkan dan tambahan modal
disetor ditambahkan atau dikurangi untuk mempertanggungjawabkan perbedaan
antara nilai nominal saham yang diterbitkan dan moda l disetor
perusahaan yang bergabung lainnya
2. Maksimum saldo laba yang dapat digabung dengan saldo laba perusahaan induk
sama dengan persentase kepemilikan induk dikalikan dengan saldo laba
perusahaan anak.
3. Penghasilan perusahaan-perusahaan yang bergabung pada tahun dilaksanakan.
Metode ekuitas digunakan untuk mempertanggungjawabkan investasi pada
perusahaan-perusahaan anak yang disatukan. Jika metode ekuitas diterapkan secara
benar, akun investasi perusahaan induk akan sama dengan ekuitas tercatat perusahaan
anak, pendapatan perusahaan induk akan sama dengan pendapatan konsolidasi (hasil
penyatuan), dan saldo akun ekuitas induk perusahaan akan sama dengan saldo ekuitas
konsolidasi (hasil penyatuan). Persamaan-persamaan ini dibentuk pada tahun dimana
penyatuan dilaksanakan. Pada tahun selanjutnya, perusahaan induk
memepertanggungjawabkan investasinya pada perusahaan anak yang disatukan
dengan cara yang sama seperti untuk perusahaan anak yang dibeli, dan prosedur
konsolidasinya sama seperti prosedur untuk perusahaan anak yang dibeli.
Laporan arus kas konsolidasi disiapkan dari laporan laba rugi konsolidasi dan
neraca konsolidasi, bukan dari laporan keuangan terpisah induk dan perusahaan anak.
Dengan sedikit pengecualian, persiapan laporan arus kas konsolidasi memerlukan
analisis dan prosedur sama seperti digunakan dalam menyiapkan laporan arus kas
untuk entitas terpisah, baik metode langsung maupun tidak langsung yang selama ini
dipelajari.
Yang perlu mendapat perhatian adalah, pendapatan hak minoritas adalah
peningkatan arus kas dari aktivitas operasi karena pendapatan hak minoritas
meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama dengan laba
bersih konsolidasi. Dividen hak minoritas juga dikurangkan bersama-sama dengan
dividen hak mayoritas dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pendanaan.