Anda di halaman 1dari 20

TREN AKUNTANSI

ANGGOTA :

1. AFIANI ROHMAH 31117006


2. ALIVIA SEPTIYANTI RINNUS 31116088
3. ANDREAS 31117037
4. ARIF SETYA R 31119010
5. DINDA PRATAMI 31117132
6. DWI ENDANG ARTATIK 31117151
7. FALLAH YUSMADILLA 31117046
8. OVCHADION FERGISTA M 31119080
9. ROSMAWATI 31117003
Pengantar
Ilmu akuntansi haruslah terus
berkembang sejalan dengan
perkembangan lingkungan ekonomi
agar dapat mengembangkan ilmu
akuntansi itu sendiri.
Adolf J. H. Ethoven (1995) dalam Accounting
Research Monograph No.5 yang berjudul “Mega
Accounting
Trends”.
Merefleksikan megatrend akuntansi akan menghadapi
persoalan berikut :
 Perlunya akuntansi memberikan
pengukuran efisiensi dan produktivitas.
 Perlunya keterpaduan ilmu akuntansi
dengan bidang dan disiplin ilmu lainnya.
 Perlunya mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi akuntansi yang lebih
relevan.
Enthoven menganjurkan penyempurnaan
infrastruktur akuntansi agar bisa memenuhi tingkat
ke-relevan-an informasi akuntansi yang dihasilkan,
melalui :
 Penyempurnaan system pendidikan, pelatihan,
dan riset dalam bidang akuntansi.
Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan
budaya.
Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya
dalam profesi akuntan.
Praktik profesi dan kelembagaan akuntansi.
Tren dalam Megatrend
1. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
2. Dasar pemikiran orang akan beralih dari skup jangka pendek ke skup jangka
panjang.
3. Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industri ke masyarakat
informasi.
4. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti
kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net-working,
kekuasaan sudah tidak dikedepankan lagi.
5. Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan ke
pilihan banyak.
Lanjutan...

6. Pertumbuhan ekonomi akan beralih dari dunia bagian utara


ke bagian selatan.
7. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi
perwakilan ke demokrasi partisipasi.
8. Dari bantuan institusi ke mandiri
9. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke
teknologi lunak.
10.Kekuasaan akan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi.
Perkembangan terakhir yang masih dalam perbincangan dan masih
dalam perkembangan penelitian dibidang akuntansi, trend yang
paling sering dibicarakan :

 Akuntansi Internasional
 Akuntansi Islam
 Akuntansi Sumber Daya Manusia
 Triple entry accounting system
 Employee reporting
 Value added reporting
 Akuntansi perilaku
 Multi disciplines paradigm
 Akuntansi dan pembangunan berkelanjutan
 Hipotesis pasar efisien
 Krisis akuntansi masa depan
Triple Entry Accounting System
Dalam system ini transaksi dicatat dalam tiga dimensi, tujuan dari model ini adalah untuk
menambah informasi kepada pembaca khususnya pihak manajemen dan para pengambil
keputusan yang berkepentingan dengan laporan keuangan perusahaan. Dalam model ini
bukan saja transaksi yang mempengaruhi pos-pos pada sisi aktiva dan pasiva yang
dilaporkan tetapi juga force atau power yang menyebabkannya. Triple entry memiliki
force account yang mencatat beberapa factor antara lain perubahan harga, perubahan
jumlah, atau perubahan volume terhadap arus hasil dan biaya.
Misal : Jika harga, volume dan jumlah suatu barang naik, maka akan dibuat perkiraan
force, dan disebut sebagai force statement force statement memuat informasi
perubahan kekayaan juga, tetapi yang dipengaruhi oleh kenaikan atau penurunan
laba saja. kekayaan perusahaan akan dilaporkan dalam wealth statement komposisi
perubahan modal dimana informasi laba rugi dimasukkan didalamnya dilaporkan
dalam capital statement.
Employee Reporting
Merupakan bentuk laporan keuangan yang Beberapa informasi penting yang diminta
memuat informasi yang relevan bagi dilaporkan dalam employee reporting adalah :
karyawan atau serikat pekerja.
Beberapa hal yang mendesak dan Jumlah pegawai, Lokasi tempat kerja, Umur
mendorong perlunya employee reporting : karyawan, Jam kerja , Biaya tenaga kerja,
 Tekanan semakin besar akan perlunya Program pension, Program jaminan (Sosial,
full disclosure Kecelakaan kerja, Kesehatan, Hari tua),
 Praktek dan masalah yang berkaitan Pelatihan pendidikan atau adanya career path,
dengan hubungan perburuhan Pengakuan terhadap serikat pekerja, Daftar
 Munculnya perdebatan tentang karyawan berdasarkan : agama, suku, bangsa,
demokratisasi perusahaan kelamin.
 Perkembangan di Negara lain akan
perlunya informasi dimaksud
Beberapa alasan pelaporan adalah sebagai berikut :
● Menyampaikan perubahan
● Menyajikan propaganda manajemen
● Mempromosikan kepentingan memahami masalah dan prestasi
perusahaan
● Menyampaikan keputusan manajemen
● Menyampaikan hubungan antara karyawan, manajemen dan
pemegang saham
● Menjelaskan tujuan perusahaan
● Mendorong partisipasi karyawan yang lebih besar
● Merespon tekanan legislative atau serikat pekerja
● Membangun imej perusahaan
● Memenuhi ketentuan UU tentang pengungkapan informasi yang
dibutuhkan karyawan
● Merespon kekhawatiran manajemen terhadap berbagai tuntutan
pegawai maupun persaingan
● Menunjukkan perhatian besar terhadap karyawan
Value Added Reporting
Value Added reporting atau laporan pertambahan nilai berkaitan dengan
human resource accounting dan employee reporting terutama dalam hal
informasi yang disajikannya. VAR masih belum diwajibkan sebagai laporan
utama di berbagai Negara, jadi masih dalam tahap wacana akademik, untuk
menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan
utama, neraca, laba rugi, dan arus kas. Hal ini disebabkan karena laporan ini
gagal memberikan informasi :
 Total produktivitas dari perusahaan
 Share dari setiap stakeholder atau anggota tim yang ikut dalam proses
manajemen yaitu : pemegang saham, kreditur, pegawai dan pemerintah.
VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditambah dengan memberikan
informasi tentang kompensasi yang diberikan kepada pegawai yang dapat
digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang berkepentingan lainnya
terhadap informasi kegiatan SDM dan prestasi perusahaan.
Jika laporan keuangan konvensional menekankan informasinya pada laba
maka VAR menekankan pada upaya meng- generate kekayaan. KArena laba
biasanya hanya menggambarkan hak atau kepentingan pemegang saham saja
bukan seluruh tim yang ikut terlibat dalam kegiatan perusahaan.
Value added adalah kenaikan kekayaan yang degenerate atau dihasilkan dengan
penggunaan yang produktif dari seluruh sumber kekayaan perusahaan oleh seluruh tim
yang ada termasuk pemilik modal, karaywan, dan pemerintah. Sebenarnya konsep ini
sudah dikenal dalam penghitungan pendapatan nasional, tidak mengukur laba, tetapi
mengukur kenaikan kekayaan bagi seluruh stakeholder.
Adapun isi laporan pertambahan nilai adalah sebagai berikut :
Langkah pertama menghitung laba ditahan yang didapat dari hasil penjualan dikurangi
biaya, pajak dan dividen :
Penerimaan penjualan xxx
Dikurangi :
Pembelian barang dan jasa xxx
Penyusutan xxx
Biaya karyawan xxx
Biaya bunga xxx
Dividen xxx
Pajak xxx
Total pengurangan xxx
Laba ditahan xx
Langkah kedua laporan pertambahan nilai dapat disusun dari data
tersebut di atas dengan format sebagai berikut :

Penerimaan penjualan xxx


Dikurangi : Pembelian barang dan jasa xxx
Pertambahan nilai kotor xxx
Pertambahan nilai tersebut dirinci sebagai berikut :
Penyusutan xxx
Biaya karyawan xxx
Biaya bunga xxx
Dividen xxx
Pajak xxx
Total pertambahan nilai xxx
Beberapa kegunaan value added reporting :
1. Konsep ini dinilai obyektif sehingga dianggap sebagai informasi yang absah
sebagai dasar perhitungan reward
2. Pertambahan nilai kotor merupakan informasi yang sangat berguna untuk
mengetahui angka reinvestasi (laba di tahan dan penyusutan)
3. Laporan ini dianggap dapat menjembatani kepentingan akuntansi dan ekonomi
dengan mengungkapkan jumlah kekayaan dalam pengukuran pendapatan nasional
4. Pertambahan nilai bersih bsa menjadi dasar distribusi kekayaan bukan
pertambahan nilai kotor :
a. Pertambahan nilai bersih sangat cocok menjadi dasar perhitungan bonus
produktivitas tenaga kerja dengan memberikan penyisihan pada perubahan
modal
b. Dengan mengurangkan biaya penyusutan akan menghindari ouble
counting yang bisa terjadi jika ada pertukaran aktiva dua perusahaan
c. Pertambahan nilai bersih sangat menguntungkan bagi konsep laba untuk
semua. Ini akan mendorong spirit team atau sense of belonging dalam
perusahaan
d. Dapat menjadi media peramalan yang baik bagi peristiwa ekonomi yang
dapat mempengaruhi kesehatan perusahaan
e. Sangat cocok untuk ekonom dalam perhitungan pendapatan nasional
Adapun keterbatasan laporan pertambahan nilai ini, adalah :
1. Tidak semua pihak yang terlibat dalam menghasilkan pertambahan
nilai itu merasa senang bekerja sama dengan orang lain, tidak jarang
terjadi konflik sehingga laporan ini justru bisa menimbulkan atau
mempertajam konflik
2. Ada kemungkinan dengan adanya laporan pertambahan nilai ini
manajemen salah tanggap seolah ingin memaksimalisasi pertambahan
nilai.
Kesalahan penafsiran terhadap pertambahan nilai dapat menimbulkan
kepalsuan, seperti :
• Kenaikan pertambahan nilai dianggap kenaikan laba
• Kenaikan pertambahan nilai per unit dianggap otomatis bermanfaat bagi
pemegang saham seolah dianggap bisa mengidentifikasi distribusi yang
adil atas perubahan pertambahan nilai
• Pertambahan nilai yang tinggi untuk tenaga kerja per unit dianggap
merupakan prestasi ekonomi yang baik
• Share tenaga kerja yang besar atas pertambahan nilai tidak berhak
mendapatkan gaji yang tinggi.
Akuntansi Perilaku
Menurut RA Supriyono (UGM) :
 Akuntansi keperilakuan digunakan untuk
memproses kejadian-kejadian ekonomi yang
diakibatkan oleh perilaku manusia dan hasil
pengukuran akuntansi itu sendiri, yaitu
informasi, yang memengaruhi perilaku manusia
dalam pembuatan keputusan.
 Akuntansi keperilakuan menggunakan
multidisiplin (meminjam secara bebas) ilmu
yang berasal dari ekonomi, matematika,
statistika, perekayasaan informasi, sosiologi,
psikologi, psikologi sosial, teori peran, teori
pembelajaran dan sebagainya.
Akuntansi Perilaku

Aspek budaya dalam akuntansi disebut juga behavioral accounting, yang memperhatikan
berbagai budaya yang dapat mempengaruhi peran atau hasil interaksi antara informasi akuntansi
dengan perilaku konsumen atau penyajinya. Dalam akuntansi perilaku ini yang menjadi sorotan
adalah dampak dari informasi akuntansi terhadap perilaku orang membaca atau menyiapkannya.
Menurut Ramanauskas dan Marconi (1989) perilaku ini dibagi menjadi :
● Pengaruh perilaku manusia terhadap desain, konstruksi, dan penggunaan system akuntansi.
Disini akuntansi perilaku membahas sikap dan filosofi manajemen yang dapat mempengaruhi
sifat pengawasan akuntansi dan fungsi organisasi.
Misal : pengawasan yang longgar atau ketat akan mempengaruhi desain system pengawasan.
● Pengaruh system akunatnsi terhadap perilaku manusia
Disini dibahas bagaimana system akuntansi mempengaruhi motivasi, produktivitas,
pengambilan keputusan, kepuasan kerja, dan kerja sama.
Misal : bagaimana budjet yang dapat menciptakan produktivitas atau motivasi, budjet yang
ketat atau longgar
● Metode untuk meramalkan dan strategi untuk mengubah perilaku manusia.
Disini dibahas bagaimana system akuntansi dapat digunakan untuk mempengaruhi perilaku
manusia
Misal : memperketat atau melonggarkan system pengawasan, memberi pola kompensasi yang
dapat mempengaruhi perilaku
Contoh Kasus Akuntansi Perilaku

Skandal Akuntansi Perusahaan Toshiba

Toshiba Corporation merupakan perusahaan elektronik asal Jepang dengan


reputasi yang sangat baik awalnya. Dikenal sebagai perusahaan dengan laju
inovasinya yang terdepan serta banyak mewarnai referensi buku bisnis dengan
berbagai prestasi. Salah satunya karya firma hukum Mori Hamada &
Matsumoto yang menceritakan tentang bagusnya tata kelola dalam perusahaan.

Toshiba terbukti melakukan pembohongan publik dan investor dengan cara


menggelembungkan keuntungan di laporan keuangan hingga overstated profit
1,2 Miliar US Dollar sejak tahun fiskal 2008. Dan yang lebih memprihatinkan
skandal tersebut melibatkan top management dari Toshiba Corporation.
Analisis :
● Pelanggaran yang dilakukan oleh pihak akuntan Toshiba adalah pemalsuan
laporan keuangan.
● Besarnya angka, rentang waktu yang tidak sebentar, juga keterlibatan Top
Management memberi gambaran kepada kita betapa kronis dan kompleksnya
penyakit dalam tubuh Toshiba.
● Penyelewengan dilakukan secara berjamaah, sistematis dan cerdas. Sekian lapis
sistem kontrol dari mulai divisi akuntansi, keuangan, internal audit, tidak
berfungsi sama sekali. Bagaimana akan berfungsi, bahkan oknumnya dari staff
senior mereka yang sudah hafal seluk beluk perusahaan.
● CEO memang tidak menginstruksikan langsung untuk melakukan penyimpangan
tetapi memasang pencapaian target yang tinggi. Ini yang membuat karyawan
merasa tertekan. Apalagi ditambah budaya Toshiba yang kurang baik : tidak bisa
melawan atasan.
● Sistem kompensasi karyawan yang dihitung dari kinerja keuangan juga turut
andil di dalamnya. Maka muncullah ide-ide kreatif dari karyawannya untuk
mencapai target yang ditetapkan. Celakanya kreatifitas kali ini bukan dalam riset
pengembangan atau pemasaran namun dalam hal perlakuan akuntansi.
THANK YOU FOR
WATCHING 

Anda mungkin juga menyukai