1. Pendahuluan
Akuntansi sebagai ilmu terus beradaptasi dengan lingkungan sosial
ekonomi di mana ia berada sehingga perkembangan social ekonomi juga
memengaruhi perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi
merupakan guidance yang mengarahkan perkembangan itu sendiri
sehingga tetap berada dalam kerangka teoritis yang sudah disepakati,
kendati pun dengan terjadinya revolusi ilmu pengetahuan seperti yang
digambarkan oleh Kuhn maupun Poppe dari biasa saja muncul
perkembangan yang sama sekali keluar dari kerangka teori yang sudah
menjadi konvensi.
Dalam bab ini akan membahas beberapa tren dalam akuntansi yang
merupakan arah yang kemungkinan akan dituju oleh ilmu akuntansi atau
bias saja tidak sampai mencapainya. Namanya tren hanya menunjukkan
kecenderungan yang dilihat saat ini. Kenyatannya akan terbukti
kemudian. Tugas akademisi dan professional adalah untuk bermimpi,
melihat, menganalisis, dan ikut mengembangkan tren itu sehingga
konvensi dan menambah manfaat ilmu itu membantu masyarakat secara
luas.
BAB II
PEMBAHASAN
akuntansi.
b. Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budaya.
c. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya.
d. Praktek profesi dan kelembagaan akuntansi.
Trend itu yang dibuat Enthoven ini beranjak dari megatrendnya
Naisbitt yaitu:
a. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
b. Dasar pemikiran orang akan beralih dari dari skup jangka pendek ke skup
c.
jangka panjang.
Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industri ke masyarkat
informasi.
d. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti
kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net working,
e.
kepilihan banyak.
f. Pertumbuhan ekonomi beralih dari dunia bagian utara ke dunia bagian
selatan
g. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan ke
demokrasi partisipasi.
h. Dari bantuan institusi ke bantuan mandiri.
i. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi lunak.
j.
1. Akuntansi Internasional
Definisi akuntansi internasional adalah memperluas akuntansi yang
bertujuan umum (general purpose yang berorientasi nasional) dalam arti
luas untuk:
Analisa komparatif internasional
Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2
bisnis mulitnasional
kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas
politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.
Perkembangan bisnis secara global menuntut perubahan-perubahan
mendasar terhadap sistem laporan keuangan sesuai dengan standar
internasional. IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan
syarat mutlak yang akan diberlakukan untuk setiap institusi bisnis yang
terdaftar di lantai bursa Amerika dan Eropa. Walaupun begitu, IFRS masih
menjadi polemik untuk beberapa negara khususnya di Jepang maupun
Indonesia bahkan memilki image negative di kalanganpara akuntan.
Namun IFRS tidak mengakui net income tetapi comprehensive income
yang ternyata justru dianggap merugikan karena yang akan tercantum
dalam laporan keuangan adalah perusahaan yang terus merugi. Sehingga
nilai asset bisa mengalami revaluasi beberapa kali. Padahal, pajak baru
boleh direvaluasi setelah 5 tahun. Amerika serikat memutuskan untuk
memakai IFRS mulai tahun 2011 sedangkan Uni Eropa sudah mulai
mewajibkan untuk mempersiapkan laporan keuangan dengan standar
IFRS. Penerapan IFRS diawali dengan proses harmonisasi,
membandingkan dengan local standard (GAAP- generally acceptance
accounting principles. Kemudian diikuti dengan convergence, menyatukan
standar lokal dengan IFRS dan akhirnya full adoption, menggunakan
standar IFRS sepenuhnya.
Internasionalisasi Profesi Akuntansi adalah Komunitas investasi
internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntanakuntan profesional dan bahwa organisasi organisasi akuntansi
internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang
lebih baik diseluruh dunia. Praktik professional internasional dari
akuntansi profesional terdapat dalam 3 tingkat, yang hampir pararel
dengan struktur sektor sektor idustri dalam ekonomi atau pola
organisasional umum dari sisttem penyediaan jasa professional.
Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh. Kekuatan kekuatan itu adalah :
Faktor lingkungan
Internasionalisasi dan disiplin akuntansi
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.
1. Spesialisasi
Seperti halnya ilmu kedokteran, pada saat ini spesialisasi dalam
akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi
internasionak adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang
akuntasi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi
perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan
sistem informasi.
2. Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasinal, investasi asing
dan transaksi-transaksi
3. Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double
entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang
yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia. Wansan
akuntasi dengan demikian, bersifat internasional.
2. Akuntansi islam
Menurut Sofyan S. Harahap dalam (Akuntansi Social ekonomi dan
Akuntansi Islam hal 56) mendefinisikan :Akuntansi Islam atau Akuntansi
syariah pada hakekatnya adalah penggunaan akuntansi dalam
menjalankan syariah Islam. Akuntansi syariah ada dua versi, Akuntansi
syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana
masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi
SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya. Kedua Akuntansi
syariah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan
sosial dikuasai ( dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari
sistem nilai Islam. Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon
situasi masyarakat yang ada pada masanya. Tentu akuntansi adalah
produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan
informasi yang disuplainya.
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa kaidah akuntansi
dalam konsep islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan sebagai
kumpulan dasar dasar hukum yang baku dan permanen, yang
taksiran tenure dari staf yang bersangkutan. Dalam hal ada pengunduran dari staf dicatat
sebagai kerugian.
Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) ini adalah memberikan informasi
tentang sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang berguna bagi pengambil
keputusan. Secara umum fungsi ASDM ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk melengkapi informasi tentang nilai SDM untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan tentang perolehan, alokasi, pengembangan, pemeliharaan SDM agar tercapai
efektifitas tujuan organisasi
2. Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia agar dia dapat secara efektif
memonitor dan menggukanakan SDM
3. Memeberikan indicator dalam pengawasan aktiva. Misalnya apakah akiva ini dipertahankan;
dijual atau dinaikkan, berapakah nilainya?apakah nilai sumber daya ini berkurang atau naik
selama periode tertentu.
4. Membantu pengembangan prinsip manajemen dengan menjelaskan akibat keuangan dari
berbagai praktik ASDM
Di lain pihak, Belkaoui (1995) mengemukakan beberapa argument yang mendukung
keberadaan ASDM ini sebagai berikut :
1) Untuk bisa memenangkan strategi persaingan yang semakin tajam karena dengan adanya
ASDM ini manajemen memiliki informasi yang lengkap, akurat dan relevan tentang SDM
sehingga manajemen SDM Lebih baik.
2) Dengan gelombang ketiga sebagaimana dikemukakan oleh Alvin Toffler akuntansi SDM ini
sangat berperan. Toffler mengemukakan ada tiga gelombang perkembangan dunia,
gelombang pertama ekonomi didominasi dan digerakkan sector pertanian dan pertambangan,
gelombang kedua ekonomi digerakkan oleh sector industri dengan upah buruh yang murah,
sedangkan gelombang ketiga ditandai dengan knowledge work atau knowledge badan
ekonomi dimana ekonomi digerakkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada era ini
dibutuhkan manajemen yang sangat tepat untuk SDM Itu, jika tidak bisa merugikan
perusahaan.
3) Konflik antara pemilik modal dan buruh. Dalam situasi dimana konflik antara pemilik modal
dan buruh maka sering yang terjadi adalah akuntansi partisipan yang juga disebut Partisan
Accounting atau Adversary Accounting. Adversary Accounting ini adalah metode pencatatan
akuntansi yang mementingkan pihak sendiri umumnya pemilik modal sehingga pihak lain
merasa dirugikan sehingga muncul lagi konflik. Situasi inilah yang memunculkan employee
reporting, human resources, accounting dan valur added reporting. Dengan adanya ASDM ini
maka diharapkan konflik ini dapat diharmonisasikan.
4) Mendukung Empowerment Procces. ASDM ini dapat mendukung empowerment process
yaitu suatu proses meningkatkan perasaan peraya diri di antara anggota organisasi melalui
identifikasi keadaan yang menimbulkan ketidakberdayaan dan dengan menghilangkan
ketidakberdayaan ini oleh praktik organisasi formal dan teknik informal lainnya melalui
pemberian informasi yang efektif. ASDM akan sangat membantu melaksanakan memberikan
informasi dalam empowerment process ini.
Sumber daya manusia sangat berbeda dengan aktiva perusahaan yang lainnya, dimana ia
memiliki kemampuan fisik dan kemampuan untuk menghasilkan keuangan perusahaan.
Manajemen Akuntansi Sumber Daya Manusia menurut Flamholts (1974:11) terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
5. Employee Reporting
1. Jumlah pegawai
2. Lokasi tempat kerja
3. Umur kekayaan
4. Jam kerja
5. Biaya tenaga kerja
6. Program pension
7. Program jaminan social, kecelakaan kerja, kesehatan dan hari tua
8. Pelatihan dan pendidikan
9. Pengakuan terhadap serikat pekerja
10. Daftar karyawan berdasarkan agama, suku, bangsa, kelamin
informasinya pada laba maka VAR menekankan pada upaya menggenerate kekayaan Karena laba biasanya hanya menggambarkan hak
atau kepentingan pemegang saham saja bukan seluruh tim yang terlibat
dalam kepentingan perusahaan.
7. Akuntansi keperilakuan
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah
memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk
mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonomi. Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi
menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak
pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal (external user).
Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian
evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi. Pihak
eksternal sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada
jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.
Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi
keperilakuan dalam lima aliran (school) , yaitu :
1. Pengendalian manajemen (management control)
2. Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information
processing)
3. Desain sistem informasi (information system design)
4. Riset audit (audit research)
5. Sosiologi organisasional (organizational sociology)
Informasi akuntansi dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan
banyak keputusan penting di dalam maupun diluar perusahaan. Sistem
Profesi akuntansi
2.
3.
4.
5.