Anda di halaman 1dari 12

BAB I

1. Pendahuluan
Akuntansi sebagai ilmu terus beradaptasi dengan lingkungan sosial
ekonomi di mana ia berada sehingga perkembangan social ekonomi juga
memengaruhi perkembangan ilmu akuntansi itu sendiri. Teori akuntansi
merupakan guidance yang mengarahkan perkembangan itu sendiri
sehingga tetap berada dalam kerangka teoritis yang sudah disepakati,
kendati pun dengan terjadinya revolusi ilmu pengetahuan seperti yang
digambarkan oleh Kuhn maupun Poppe dari biasa saja muncul
perkembangan yang sama sekali keluar dari kerangka teori yang sudah
menjadi konvensi.
Dalam bab ini akan membahas beberapa tren dalam akuntansi yang
merupakan arah yang kemungkinan akan dituju oleh ilmu akuntansi atau
bias saja tidak sampai mencapainya. Namanya tren hanya menunjukkan
kecenderungan yang dilihat saat ini. Kenyatannya akan terbukti
kemudian. Tugas akademisi dan professional adalah untuk bermimpi,
melihat, menganalisis, dan ikut mengembangkan tren itu sehingga
konvensi dan menambah manfaat ilmu itu membantu masyarakat secara
luas.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tren Dalam Akuntansi


Adolf J.H. Enthoven (1995) dalam accounting Research Monograph No. 5
dengan judul Mega Accountancy Trends, berdasarkan Mega Trendnya
2000-nya Naisbitt, ia merefleksikan megatrend akuntansi akan
menghadapi persoalan sebagai berikut:
1. Perlunya akuntansi memberikan pengukuran efisiensi dan produktivitas.
2. Perlunya keterpadauan akuntansi dengan bidang dan disiplin lainnya.
3. Perlunya mengedintifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi yang
lebih relevan.
Kemudian untuk mengantisipasi tren diatas maka enthoven
menganjurkan penyempurnaan infrastruktur akuntansi agar bisa
memenuhi tuntutan tren tersebut.
a.

Penyempurnaan sistem pendidikan, pelatihan, dan riset dalam bidang

akuntansi.
b. Struktur dan persyaratan sosio ekonomi dan budaya.
c. Persyaratan legal, status, dan persyaratan lainnya.
d. Praktek profesi dan kelembagaan akuntansi.
Trend itu yang dibuat Enthoven ini beranjak dari megatrendnya
Naisbitt yaitu:
a. Dunia akan bergerak dari ekonomi nasional ke ekonomi global.
b. Dasar pemikiran orang akan beralih dari dari skup jangka pendek ke skup
c.

jangka panjang.
Ciri masyarakat kita akan beralih dari masyarakat industri ke masyarkat

informasi.
d. Struktur organisasi akan berubah dari yang bersifat hierarki dengan inti
kekuasaan ke struktur organisasi yang bersifat jaringan atau net working,
e.

kekuasaan sudah tidak dikedepankan lagi.


Pilihan semakin banyak sehingga masyarakat beralih dari dua pilihan

kepilihan banyak.
f. Pertumbuhan ekonomi beralih dari dunia bagian utara ke dunia bagian
selatan
g. Keterlibatan politik masyarakat akan beralih dari demokrasi perwakilan ke
demokrasi partisipasi.
h. Dari bantuan institusi ke bantuan mandiri.
i. Kemajuan teknologi akan beralih dari teknologi keras ke teknologi lunak.

j.

Kekuasaan akan beralih dari sentralisasi ke desentralisasi.


Dari ke-10 shift inilah yang dijadikan dasar enthoven untuk
memprediksi pengaruh tren itu kedalam profesi dan bidang ilmu
akuntansi.

B. Beberapa Topik Baru Dalam Akuntansi


Perkembangan terakhir yang masih terus menjadi bahan riset dan
pengembangan bidang akuntansi yang menjadi tren diantaranya adalah:
1. Akuntansi internasional atau akuntansi global.
2. Akuntansi islam.
3. Akuntansi sumber daya manusia.
4. Triple entry accounting system.
5. Employee reporting.
6. Value added reporting.
7. Akuntansi perilaku.
8. Multi diciplines paradigma.
9. Akuntansi dan pembangunan berkelanjutan.
10. Efficiency market hypothesis.
11. Krisis akuntansi

1. Akuntansi Internasional
Definisi akuntansi internasional adalah memperluas akuntansi yang
bertujuan umum (general purpose yang berorientasi nasional) dalam arti
luas untuk:
Analisa komparatif internasional
Pengukuran dari isu-isu pelaporan akuntansinya yang unik bagi transaksi2
bisnis mulitnasional
kebutuhan akuntansi bagi pasar-pasar keuangan internasional
harmonisasi keragaman pelaporan keuangan melalui aktivitas-aktivitas
politik, organisasi, profesi dan pembuatan standar.
Perkembangan bisnis secara global menuntut perubahan-perubahan
mendasar terhadap sistem laporan keuangan sesuai dengan standar
internasional. IFRS (International Financial Reporting Standard) merupakan
syarat mutlak yang akan diberlakukan untuk setiap institusi bisnis yang
terdaftar di lantai bursa Amerika dan Eropa. Walaupun begitu, IFRS masih
menjadi polemik untuk beberapa negara khususnya di Jepang maupun
Indonesia bahkan memilki image negative di kalanganpara akuntan.
Namun IFRS tidak mengakui net income tetapi comprehensive income
yang ternyata justru dianggap merugikan karena yang akan tercantum
dalam laporan keuangan adalah perusahaan yang terus merugi. Sehingga

nilai asset bisa mengalami revaluasi beberapa kali. Padahal, pajak baru
boleh direvaluasi setelah 5 tahun. Amerika serikat memutuskan untuk
memakai IFRS mulai tahun 2011 sedangkan Uni Eropa sudah mulai
mewajibkan untuk mempersiapkan laporan keuangan dengan standar
IFRS. Penerapan IFRS diawali dengan proses harmonisasi,
membandingkan dengan local standard (GAAP- generally acceptance
accounting principles. Kemudian diikuti dengan convergence, menyatukan
standar lokal dengan IFRS dan akhirnya full adoption, menggunakan
standar IFRS sepenuhnya.
Internasionalisasi Profesi Akuntansi adalah Komunitas investasi
internasional akan menginginkan kerjasama internasional antar akuntanakuntan profesional dan bahwa organisasi organisasi akuntansi
internasionaal harus mampu memberikan keharmonisan profesional yang
lebih baik diseluruh dunia. Praktik professional internasional dari
akuntansi profesional terdapat dalam 3 tingkat, yang hampir pararel
dengan struktur sektor sektor idustri dalam ekonomi atau pola
organisasional umum dari sisttem penyediaan jasa professional.
Ada 3 kekuatan utama yang mendorong bidang akuntansi kedalam
dimensi internasional yang terus tumbuh. Kekuatan kekuatan itu adalah :

Faktor lingkungan
Internasionalisasi dan disiplin akuntansi
Internasionalisasi dari profesi akuntansi.

Faktor - Faktor Lingkungan


Baik Negara maju atau Negara berkembang besar atau kecil pada
belahan bumi yang satu ataupun yang lain, semuanya mengalami
hubungan internasional yang lebih erat dan ketergantungan ekonomi
yang tinggi. Ada 15 faktor lingkungan yang memberi dampak pada
akuntansi. Pemilihan bersifat subyektif dan daftarnya bisa berubah
dengan berlalunya waktu.

Internasionalisasi Disiplin Akuntansi


Tiga faktor Kunci telah memainkan peranan yang menentukan dalam
internasionalisme (bidang atau disiplin) akuntansi:

1. Spesialisasi
Seperti halnya ilmu kedokteran, pada saat ini spesialisasi dalam
akuntansi adalah suatu fakta misal di USA dan Jerman.akuntansi
internasionak adalah satu bidang keahlian yang diakui dalam bidang
akuntasi bersama-sama dengan akuntansi pemerintahan, akuntansi
perpajakan, auditing, akuntansi manajemen, akuntansi perilaku dan
sistem informasi.
2. Sifat internasional dari sejumlah masalah teknis
Perdagangan internasional, operasi bisnis multinasinal, investasi asing
dan transaksi-transaksi
3. Alasan historis
Sejarah akuntansi adalah sejarah internasional .Pembukuan double
entry yang dianggap sebagai asal mula akuntansi yang ada sekarang
yang bermigrasi ke beberapa negara termasuk indonesia. Wansan
akuntasi dengan demikian, bersifat internasional.

2. Akuntansi islam
Menurut Sofyan S. Harahap dalam (Akuntansi Social ekonomi dan
Akuntansi Islam hal 56) mendefinisikan :Akuntansi Islam atau Akuntansi
syariah pada hakekatnya adalah penggunaan akuntansi dalam
menjalankan syariah Islam. Akuntansi syariah ada dua versi, Akuntansi
syariah yang yang secara nyata telah diterapkan pada era dimana
masyarakat menggunakan sistem nilai Islami khususnya pada era Nabi
SAW, Khulaurrasyidiin, dan pemerintah Islam lainnya. Kedua Akuntansi
syariah yang saat ini muncul dalam era dimana kegiatan ekonomi dan
sosial dikuasai ( dihegemony) oleh sistem nilai kapitalis yang berbeda dari
sistem nilai Islam. Kedua jenis akuntansi itu bisa berbeda dalam merespon
situasi masyarakat yang ada pada masanya. Tentu akuntansi adalah
produk masanya yang harus mengikuti kebutuhan masyarakat akan
informasi yang disuplainya.
Dari paparan di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa kaidah akuntansi
dalam konsep islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan sebagai
kumpulan dasar dasar hukum yang baku dan permanen, yang

disimpulkan dari sumber sumber syariah islam dan dipergunakan sebagai


aturan oleh seorang akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam
pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan
menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa. Dan
dapat diketahuai tujuan dari akuntansi adalah sebagai alat bantu (tool)
melalui penyajian informasi untuk memberikan pertanggungjawaban atas
segala pengelolaan (amanah) atau kekayaan yang diberikan kepadanya
sehingga pelaksanaan syariah berjalan sebagaimana mestinya sehigga
membawa pihak-pihak yang berkepentingan memperoleh kemenangan di
dunia dan akhirat (falah atau fauzul adhim, dan tempat kembali yang baik
atau surga).

3. Akuntansi sumber daya manusia.


The Comitee on Human Resources Accounting dan AAA (Belkaoui 1985).
mendefinisikan ASDM adalah Proses mengidentifikasi dan mengukur data tentang sumber
daya manusia dan menyampaikan informasi ini kepada mereka yang berkepentingan Ada tiga
fungsinya, yaitu :
1) sebagai kerangka kerja untuk membantu pengambilan keputusan didalam SDM
2) Memberikan informasi kuantitatif tentang Biaya dan nilai SDM sebagai unsure organisasi
3) memotivasi manager mengadopsi informasi SDM dalam pengambilan keputusan yang
menyangkut orang.
Belkaoui (1995) mendefinisikan akuntansi SDM sebagai suatu proses mengidentifikasi,
mengukur data tentang SDM dan mengkomunikasikan informasi ini kepada pihak yang
berkepentingan. Dari defenisi ini terdapat tiga tujuan akuntansi sumber daya manusia :
1.

Mengidentifikasi nilai sumber daya manusia

2. Mengukur biaya dan nilai manusia yang dikontribusikan kepada perusahaan


3. Mengkaji pengaruh pemahaman informasi ini dan dampaknya pada perilaku manusia
Akuntansi SDM mencoba mencatat pengeluaran untuk sumber daya manuasia sebagai
investasi atau aktiva bukan sebagai biaya (terkecuali pengeluaran minor tertentu yang
dikelompokan langsung sebagai biaya). Pengeluaran dicatat sebagai investasi pengeluaran
rekrutmen, hiring, formal, dan informal training, orientasi, pengembangan, dan lain
sebagainya. Jumlah investasi ini dikapitalisasi dan akan diamortisasi secara periodic menurut

taksiran tenure dari staf yang bersangkutan. Dalam hal ada pengunduran dari staf dicatat
sebagai kerugian.
Tujuan Akuntansi Sumber Daya Manusia (ASDM) ini adalah memberikan informasi
tentang sumber daya manusia dalam suatu perusahaan yang berguna bagi pengambil
keputusan. Secara umum fungsi ASDM ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk melengkapi informasi tentang nilai SDM untuk digunakan dalam proses pengambilan
keputusan tentang perolehan, alokasi, pengembangan, pemeliharaan SDM agar tercapai
efektifitas tujuan organisasi
2. Untuk memberikan informasi kepada manajer personalia agar dia dapat secara efektif
memonitor dan menggukanakan SDM
3. Memeberikan indicator dalam pengawasan aktiva. Misalnya apakah akiva ini dipertahankan;
dijual atau dinaikkan, berapakah nilainya?apakah nilai sumber daya ini berkurang atau naik
selama periode tertentu.
4. Membantu pengembangan prinsip manajemen dengan menjelaskan akibat keuangan dari
berbagai praktik ASDM
Di lain pihak, Belkaoui (1995) mengemukakan beberapa argument yang mendukung
keberadaan ASDM ini sebagai berikut :
1) Untuk bisa memenangkan strategi persaingan yang semakin tajam karena dengan adanya
ASDM ini manajemen memiliki informasi yang lengkap, akurat dan relevan tentang SDM
sehingga manajemen SDM Lebih baik.
2) Dengan gelombang ketiga sebagaimana dikemukakan oleh Alvin Toffler akuntansi SDM ini
sangat berperan. Toffler mengemukakan ada tiga gelombang perkembangan dunia,
gelombang pertama ekonomi didominasi dan digerakkan sector pertanian dan pertambangan,
gelombang kedua ekonomi digerakkan oleh sector industri dengan upah buruh yang murah,
sedangkan gelombang ketiga ditandai dengan knowledge work atau knowledge badan
ekonomi dimana ekonomi digerakkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada era ini
dibutuhkan manajemen yang sangat tepat untuk SDM Itu, jika tidak bisa merugikan
perusahaan.
3) Konflik antara pemilik modal dan buruh. Dalam situasi dimana konflik antara pemilik modal
dan buruh maka sering yang terjadi adalah akuntansi partisipan yang juga disebut Partisan
Accounting atau Adversary Accounting. Adversary Accounting ini adalah metode pencatatan
akuntansi yang mementingkan pihak sendiri umumnya pemilik modal sehingga pihak lain
merasa dirugikan sehingga muncul lagi konflik. Situasi inilah yang memunculkan employee

reporting, human resources, accounting dan valur added reporting. Dengan adanya ASDM ini
maka diharapkan konflik ini dapat diharmonisasikan.
4) Mendukung Empowerment Procces. ASDM ini dapat mendukung empowerment process
yaitu suatu proses meningkatkan perasaan peraya diri di antara anggota organisasi melalui
identifikasi keadaan yang menimbulkan ketidakberdayaan dan dengan menghilangkan
ketidakberdayaan ini oleh praktik organisasi formal dan teknik informal lainnya melalui
pemberian informasi yang efektif. ASDM akan sangat membantu melaksanakan memberikan
informasi dalam empowerment process ini.
Sumber daya manusia sangat berbeda dengan aktiva perusahaan yang lainnya, dimana ia
memiliki kemampuan fisik dan kemampuan untuk menghasilkan keuangan perusahaan.
Manajemen Akuntansi Sumber Daya Manusia menurut Flamholts (1974:11) terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Akuisisi Sumber Daya Manusi


Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kebijaksanaan Akuisisi dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Alokasi Sumber Daya Manusia
Konservasi Sumber Daya Manusia
Penggunaan Sumber Daya Manusia
Penilaian dan pemberian penghargaan kepada Sumber Daya Manusia
Keseluruha Fungsi Sumber Daya Manusia itu.

4. Triple entry accounting system


Kalau dahulu kita mengenal single entry dan double entry maka
sekarang kita mengenal triple entry. Dalam sistem ini, transaksi dicatat
tiga dimensi. Model ini merupakan pengembangan dari double entry
bookeeping system. Dalam model ini bukan saja transaksi yang
mempengaruhi pos-pos pada sisi aktiva dan pasiva yang dilaporkan tapi
juga force atau power yang menyebabkannya, sehingga laporan neraca
misalnya menyajikan WEALTH = CAPITAL = FORCE. Triple entry memiliki
force account yang mencatat beberapa faktpr antara lain perubahan
harga, perubahan jumlah, atau perubahan volume terhadap arus hasil dan
biaya. Model ini sebenarnya merupakan upaya untuk menambah
informasi kepada pembaca khususnya pihak manajemen dan para
pengambil keputusan yang berkepentingan dengan laporan keuangan
perusahaan.

5. Employee Reporting

Employee reporting merupakan bentuk laporan keuangan yang


memuat informasi yang relevan bagi karyawan atau serikat pekerja.
Beberapa hal yang mendesak dan mendorong perlunya employee
reporting ini (Purdy dalam belkaoui,1985), Beberapa hal yang mendesak
dilakukan employee reporting ini adalah :
1.
2.
3.
4.

Tekanan semakin besar akan perlunya full disclosure.


Praktek dan masalah yang berkaitan dengan hubungan perburuhan.
Munculnya perdebatan tentang demokratisasi perusahaan.
Perkembangan di negara lain akan perlunya informasi dimaksud.
Beberapa informasi penting yang diminta dilaporkan dalam employee
reporting ini adalah:

1. Jumlah pegawai
2. Lokasi tempat kerja
3. Umur kekayaan
4. Jam kerja
5. Biaya tenaga kerja
6. Program pension
7. Program jaminan social, kecelakaan kerja, kesehatan dan hari tua
8. Pelatihan dan pendidikan
9. Pengakuan terhadap serikat pekerja
10. Daftar karyawan berdasarkan agama, suku, bangsa, kelamin

6. Value Added Reporting


Value Added Reporting (VAR) atau laporan pertambahan nilai berkaitan
juga dengan akuntansi SDM dan pelaporan karyawan terutama dalam hal
informasi yang disajikan.VAR ini masih belum diwajibkan ebagai laporan
utama diberbagai negara, jadi masih dalam tahap wacana akademik. VAR
ini sebenarnya menutupi kekurangan informasi yang disajikan dalam
laporan keuangan utama, neraca, laba rugi, arus kas. Karena semua
laporan ini gagal memberikan informasi :
a. Total produktivitas dari perusahaan
b. Share dari setiap stakeholders yang ikut dalam proses manajemen yaitu :
pemegang saham, kreditur, pegawai dan pemerintah.
VAR berusaha untuk mengisi kekurangan ini ditambah dengan
memberikan informasi tentang kompensasi yang diberikan kepada
pegawai yang dapat digunakan baik oleh pegawai maupun mereka yang
berkepentingan lainnya terhadap informasi kegiatan SDM dan prestasi
perusahaan. Kalau laporan keuangan konvensional menekankan

informasinya pada laba maka VAR menekankan pada upaya menggenerate kekayaan Karena laba biasanya hanya menggambarkan hak
atau kepentingan pemegang saham saja bukan seluruh tim yang terlibat
dalam kepentingan perusahaan.

7. Akuntansi keperilakuan
Akuntansi merupakan suatu sistem untuk menghasilkan informasi
keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah
memberikan petunjuk dalam memilih tindakan yang paling baik untuk
mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan
ekonomi. Motivasi dan perilaku dari pelaksana sistem informasi akuntansi
menjadi aspek penting dari suatu sistem informasi akuntansi. Pihak
pemakai laporan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu
pemakai internal (internal user) dan pemakai eksternal (external user).
Pemakaian oleh pihak internal dimaksudkan untuk melakukan serangkaian
evaluasi kinerja. Pihak eksternal juga memiliki suatu rangkaian perilaku
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan organisasi. Pihak
eksternal sama dengan pihak internal, tetapi mereka labih berfokus pada
jumlah investasi yang mereka lakukan dalam organisasi tersebut.
Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi
keperilakuan dalam lima aliran (school) , yaitu :
1. Pengendalian manajemen (management control)
2. Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information
processing)
3. Desain sistem informasi (information system design)
4. Riset audit (audit research)
5. Sosiologi organisasional (organizational sociology)
Informasi akuntansi dirancang untuk suatu dasar bagi pengambilan
banyak keputusan penting di dalam maupun diluar perusahaan. Sistem

informasi dimanfaatkan untuk membantu dalam proses perencanaan,


pengkoordinasian dan pengendalian yang kompleks, serta aktivitas yang
saling berhubunga untuk memotivasi orang-orang pada semua tingkatan
didalam perusahaan Awal perkembangan riset akuntansi keperilakuan
menekankan pada aspek akuntansi manajemen khususnya penganggaran
(budgeting), namun yang dominan dalam hal ini terus berkembang dan
bergeser searah akuntansi keuangan, sistem informasi akuntansi, dan
audit. Banyak volume riset atas akuntansi keperilakuan dan meningkatnya
sifat spesialisasi riset, serta tinjauan studi secara periodik, akan
memberikan manfaat untuk beberapa tujuan berikut ini :
1. Memberikan gambaran state of the art terhadap minat khusus
dalam bidang baru yang ingin diperkenankan
2. Membantu dalam mengindentifikasikan kesenjangan riset
3. Untuk meninjau dengan membandingkan dan membedakan
kegiatan riset melalui sebidang akuntansi, seperti audit, akuntansi
manajemen dan perpajakan
Perkembangan yang pesat dalam akuntansi keperilakuan lebih disebabkan
karena akuntansi secara simultan dihadapkan dengan ilmu-ilmu social
secara menyeluruh. Akuntansi keperilakuan menggunakan metodelogi
ilmu pengetahuan perilaku untuk melengkapi gambaran informasi dengan
mengukur dan melaporkan faktor manusia yang mempengaruhi
keputusan bisnis dan hasil mereka. Akuntansi keperilakuan menyediakan
suatu kerangka yang disusun berdasarkan teknik berikut ini :
1. Untuk memahami dan mengukur dampak proses bisnis terhadap
orang-orang dan kinerja perusahaan
2. Untuk mengukur dan melaporkan perilaku serta pendapat yang
relevan terhadap perencanaan strategis

3. Untuk mempengaruhi pendapat dan perilaku guna memastikan


keberhasilan implementasi kebijakan perusahaan.

8. Multi diciplines paradigma


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan
semakin munculnya paradigma baru yang pada akhirnya menimbulkan
ketergantunagn dan keterkaitan yang semakin erat antara satu disiplin
ilmu dengan ilmu lainnya. Fenomena ini juga melanda akuntansi. Oleh
karena itu, perkembangan disiplin dan profesi akuntansi di tanah air
jangan sampai lengah dan terlambat mengantisipasi perubahan ilmu dan
teknologi yang demikian cepat.
9. Akuntansi dan Pembangunan Berkelanjutan
Akuntansi ini mencoba menjelaskan perlunya alat ukur untuk
memudahkan para pengambil keputusan dalam memanage masalah
pembangunan, lingkungan, dan aspek social ekonominya.
10. Hipotesis Pasar Eisien
Teori ini menyatakan bahwa pasar akan menyesuaikan diri dengan
setiap informasi baru yang dikeluarkan mengenai saham.
Ada beberapa syarat untuk menciptakan pasar yang efisien, yaitu:
1. Tidak ada biaya transaksi dalam perdagangan saham.
2. Semua informasi tersedia secara Cuma-Cuma bagi semua peserta pasar.
3. Semua sepakat terhadap implikasi informai saat ini terhadap harga
sekarang dan distribusi harga masa yang akan dating dari tiap saham.
11. Krisis Akuntansi
Krisis akuntansi mungkin muncul dari :
1.

Profesi akuntansi

2.

Kecurangan dalam lingkungan akuntansi

3.

Menurunnya workload dalam proses akuntansi

4.

Iklim organisasi di kantor akuntan

5.

Problema produksi ilmu pengetahuan dalam akuntansi

Anda mungkin juga menyukai