Anda di halaman 1dari 24

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era Globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh.

Kemajuan tekhnologi komunikasi dan computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi menimbulkan global market dimana investor sudah borderless sudah tidak memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga harus merespon perubahan itu jikamasih ingin eksis dalam dunia bisnis. Akhir-akhir ini ada kecendrungan menolak akuntansi konvensional disebabkan karena akutansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan informasi kepada para pemakainya sehingga ada resistensi. Misalnya apakah akuntansi ini masih tetap sebagai sumber informasi yang paling utama bagi investor seperti selama ini atau hanya sebagai salah satu sumber. Apakah penekanannya pada proses pengambilan keputusan (decision making) lebih penting daripada penekanannya pada pertanggungjawaban (accountability). Apakah standar akuntansi yang berlaku regional atau Negara masih relevan dalam dunia bisnis yang sudah mengglobal ini. Apakah akuntansi yang selama ini dianggap bagian dari system ideology kapitalis, sekuler masih bias diterima oleh kelompok yang mengutamakan etika dan agama? Isu-isu ini akan menjadi isu besar yang akan mengubah sejarah akuntansi nantinya. Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi social yang sangat cepat. Ada kecendrungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industry dari basis manufaktur ke basis Information Technology (IT) yang tentu memerlukan standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan pelaporan intellectual capital, emotional capital, spiritual capital , social capital. Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara sistematis gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variable lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul. Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasa bagi prediksi dan penjelasan atas perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan,
1

bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai seperangkat gagasan, definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan sistematis atas fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena.

1.2

RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian dari teori akuntansi? 2. Bagaimana cara-cara pelaporan keuangan? 3. Apa tujuan dari laporan keuangan? 4. Apa tantangan yang dihadapi akuntansi? 5. Apa saja standar-standar akuntansi? 6. Apa lembaga-lembaga yang bersangkutan dengan standar akuntansi? 7. Apa prinsip-prinsip akuntansi? 8. Isu-isu apa yang terdapat dalam pelaporan keuangan?

1.3

TUJUAN 1. Untuk mengetahui tujuan pelaporan keuangan 2. Untuk mengetahui prinsip-prinsip akuntansi 3. Untuk mengetahui apa apa saja tantangan yang dihadapi akuntansi 4. Menjelaskan tentang teori akuntansi 5. Mengetahui lembaga-lembaga yang bersangkutan dalam teori akuntansi 6. Mengetahui isu-isu yang terdapat dalam pelaporan keuangan

BAB II PEMBAHASAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN STANDAR AKUNTANSI


2.1 Lingkungan Akuntansi Keuangan
2.1.1 Karakteristik Penting dari Akuntansi 1. Sifat dan Teori Akuntansi Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara sistematis gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variable lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul. Hendriksen menilai teori akuntansi sebagai satu susunan prinsip umum akan dapat: Memerikan kerangka acuan yang umum darimana praktik akuntansi dinilai Teori akuntansi yang dirumuskan tidak akan mampu mengikuti perkembangan ekonomi, social, teknologi, dan ilmu pengetahuan yang demikian cepat. Oleh karena itu, tepatlah kesimpulan Ahmed Belkaoui yang menyatakan bahwa tidak ada teori akuntansi yang lengkap pada setiap kurun waktu. Dengan demikian, teori akuntansi harus juga mencakup semua literature akuntansi yang memberikan pendekatan yang berbeda-beda satu sama lain. Senada dengan kesimpulan ini American Accounting Associations Committee on Concept and Standart for External Report menyebutkan sebagai berikut: Tidak ada teori akuntansi keuangan yang lengkap yang mencakup dan memenuhi keinginan semua keadaan dan waktu efektif. Didalam literature akuntansi keuangan yang ada bukan teori akuntansi, tetapi kumpulan teori yang dapat dirumuskan mengatasi perbedaan-perbedaan persyaratan yang diinginkan para pemakai laporan keuangan.
3

Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi ansic saja, harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu yang relevan. Namun, teori akuntansi merupakan instrmen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya. a. Akuntasi sebagai Suatu Ideology Akuntansi telah dipandang sebagai suatu fenomena ideologis sebagai suatu alat untuk mempertahankan dan mengesahkan susunan social, ekonomi dan politik masa kini. Karl Marx menyatakan bahwa akuntansi menyodorkan suatu bentuk kesadaran yang salah dan memberikan sarana bagi kekaburan ketimbang mengungkapkan sifat yang sebenarnya dari hubungan social yang membentuk daya-upaya produktif. Akuntansi juga dipandang sebagai mitos, lambing, dan ritus yang memungkinkan penciptaan suatu aturan simbolis yang didalanya agenagen social bias berinteraks. Kedua persepsi itu telah tercakup pula dalam pandangan umum akuntansi sebagai suatu wahana rasionalitas ekonomi dan sebagai alat dari suatu system kapitalis. b. Akuntansi sebagai Suatu Bahasa Akuntansi telah dianggap sebagai bahasa dunia usaha. Akuntansi merupakan suatu sarana guna mengkomunikasikan informasi tentangvsuatu perusahaan. Persepsi akuntansi sebagai suatu bahasa juga diakui oleh profesi akuntansi yang mempublikasikan bulletin peristilahan akuntansi. Hal ini dihargai dalam literature empiris, yang berupaya untuk mengukur komunikasi konsep-konsep akuntansi.

c. Akuntansi sebagai Suatu Catatan Historis Pada umumnya akuntansi diaggap sebagai sarana guna menyediakan sejarah sebuah organisasi dan transaksi-transaksinya beserta lingkungannya. Baik bagi pemiliknya atau pun para pemegang saham sebuah perusahaa, catatan akuntansi menyajikan sejarah pengurusan manajer atas sumber daya pemilik.
4

Konsep pengurusan pada dasarnya adalah suatu gambaran hubungan majikanpekerja dimana sang pekerja bertugas mengamankan sumberdaya sang ,ajikan. Pegukuran konsep pengurusan telah berkembang dari masa ke masa. Binberg membedakan antara empat masa: Masa pengurusan murni Mada pengurusan tradissional Masa pemanfaatan-harta Masa pembukaan-penutupan Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasa bagi prediksi dan penjelasan atas perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan, bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai seperangkat gagasan, definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan sistematis atas fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena. 2.1.2 Cara- Cara Pelaporan Keuangan Laporan keuangan adalah suatu laporan yang berguna untuk menyampaikan informasi keuangan yang dapat dipercaya kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa hal, diantaranya harta, utang, modal, dan serta pendapatan yang diperoleh serta beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka untuk mendapatkan laba atau keuntungan. Tujuan Laporan Keuangan: Memberikan informasi keuangan mengenai aktiva, kewajiban, dan modal suatu perusahaan yang dapat dipercaya Memberikan informasi yang bias dipercaya tentang perubahan aktiva bersih atau neto (aktiva yang telah dikurangi kewajiban) suatu perusahaan. Memberikan informasi keuangan yang digunakan oleh pemakai laporan untuk menaksirkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Penyusunan laporan keuangan biasanya akan dimulai dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca, dan laporan arus kas.
5

2.1.3 Akuntansi Membantu Pemakaian Sumber Daya Langka Secara Efisien 1. Manajemen Akuntansi Sumber Daya Manusia Tujuan utama akuntansi sumber daya manusia untuk membantu para manajer perusahaan dalam mengukur tingkat efektivitas dan efesiensi sumber daya manusia. Hal ini semakin penting terutama dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif sehingga diperlukan management strategy yang tepat dalam mengelola SDM ini. Untuk mengelola DM secara baik, diperlukan informasi tentang SDM yang akurat dan relevan. Akuntansi SDM memberiksn informasi kuantitatif maupun kualitatif kepada manajemen mengenai pemenuhan,pengembangan, pengalokasian, kapitalisasi, evaluasi, dan penghargaan atas sumber daya manusia. Dalam kaitan inilah diperlukan pengukuran mengenai biaya dan nilai sumber daya manusia. Ada dua alasan utama untuk memperlakukan investasi sumber daya manusia sebagai aktiva dalam laporan keuangan pwrusahaan, yaitu: Investor sekarang dan investor yang akan dating (potential investor) memrlukan informasi untuk menentukan nilai dari suatu perusahaan. Investasi sumber daya manusia memenuhi kriteria untuk diperlakukan sebagai aktiva. Sumber daya manusia meberikan jasa sekarang dan masa yang akan datang yang tidak dimiliki oleh mesin dan aktiva yang lain. 2. Pengukuran Nilai SDM Memang factor yang paling sulit dari isu ini adalah masalah bagaimana menilai suber daya manusia itu secara kuantitatif jika diakui bahwa sumber daya manusia itu merupakan asset perusahaan. Dan sampai saat ini profesi akuntans atau General Accepted Accounting Standart belum sepakat untu memasukkan sumber daya ini sebagai pos On Balance Sheat. Namun sebenarnya konsep menilai SDM ini dapat diambil dari General Economic Value Theory . Sebagaimana aktiva fisik, individu atau grup dapat memberikan nilai yaitu kemampuan mereka untuk memberikan jasa ekonomi di masa yang akan datang. Namun, kalau dipakai definisi aset yang berlaku saat ini dalam akuntansi, asset seperti ini diilai tidak dapat digolongkan sebagai asset karena perusahaan tidak dapat mengontrol pada pemiliknya. Untuk ini dikenal human resource value theory.
6

Dalam hal ini dikenal dua teori, yaitu: Flamholtz s Theory Likert Bowers Theory 2.1.4 Tantangan Baru Akuntansi Pada era Globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan tekhnologi komunikasi dan computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi menimbulkan global market dimana investor sudah borderless sudah tidak memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga harus merespon perubahan itu jikamasih ingin eksis dalam dunia bisnis. Akhir-akhir ini ada kecendrungan menolak akuntansi konvensional disebabkan karena akutansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan informasi kepada para pemakainya sehingga ada resistensi. Misalnya apakah akuntansi ini masih tetap sebagai sumber informasi yang paling utama bagi investor seperti selama ini atau hanya sebagai salah satu sumber. Apakah penekanannya pada proses pengambilan keputusan (decision making) lebih penting daripada penekanannya pada

pertanggungjawaban (accountability). Apakah standar akuntansi yang berlaku regional atau Negara masih relevan dalam dunia bisnis yang sudah mengglobal ini. Apakah akuntansi yang selama ini dianggap bagian dari system ideology kapitalis, sekuler masih bias diterima oleh kelompok yang mengutamakan etika dan agama? Isu-isu ini akan menjadi isu besar yang akan mengubah sejarah akuntansi nantinya. Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi social yang sangant cepat. Ada kecendrungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industry dari basis manufaktur ke basis Information Technology (IT) yang tentu memerlukan standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan pelaporan intellectual capital, emotional capital, spiritual capital , social capital.

Kalau kita lihat Megatrends 2010 oleh Patricia Aburdene (2005) kita menemukan 7 kecendrungan bisnis yang tentu nantinya akan mempengaruhi profesi akuntansi. Ke7 Megatrends adalah: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Kekuatan spiritualis (the power of spirituality) Muncuknya kapitalisme yang sadar (the Dawn of Conscious Capitalism) Pemimpin lahir dari level tengah (Leading from the Middle) Bisnis spiritualisme (Spirituality in Business) Konsumen berbasis nilai (The Value-Driven Consumer) Gelombang solusi kendaraan (The Wafe of Conscious Solution) Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab social (The

Socially Responsible Investment Boom).

2.1.5 1.

Tujuan Akuntansi atau Laporan Keuangan Menurut PAI Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) menyatakan bahwa tujuan laporan keuangan

itu adalah sebagai berikut. a) Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan. b) Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto (aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba. c) Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba. d) Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan, seperti informasi mengenai aktivitas pembiayaan dan investasi. e) Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relavan untu kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

2.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Tujuan Laporan Keuangan adalah: a) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja,serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan b) Memenuhi kebutuhan bersama sebagian besar pemakai. c) Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

2.1.6

Standar Akuntansi Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar pelaksanaan

teknik-tekniknya, kerangka dasar konseptual terdiri atas (teknik,prinsip) dan praktik yang sudah diterima umum karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar itu disebut standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), kemudian diganti dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Sekarang disebut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK). Standar akuntansi mencakup konvensi,peraturan, dan prosedur yang sudah disusun dan disahkan oleh lembaga resmi (Standar Setting Body) pada saat tertentu. Standar ini merupakan konsensus atau kesepakatan bersama pada tentang pengukuran pengakuan penilaian, pengungkapan sumber-sumber ekonomi, kewajiban, modal , hasil, biaya, dan perubahannya ke dalam bentuk laporan keuangan. Dalam standar ini dijelaskan transaksi apa yang harus diukur, dinilai dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang akan disajikan. Standar akuntansi ini umumnya disusun oleh lembaga resmi yang diakui pemerintah, profesi, dan umum. Kalau di Indonesia yang berwenang menyusun adalah Dewan Standar Akuntansi Keuangan yang berada di bwah naungan IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), melalui diskusi dan dengar pendapat dengan kalangan profesi, akademisi, hasil akhirnya akan ditetapkan dan disahahkan dalam kongres IAI. Sedangkan di USA , saat ini lembaga yang berwenang mengesahkan standar akuntansi

adalah Financial Accounting Standart Board (FASB) yang bebas dari pengaruh profesi secara langsung. Standar akuntansi merupakan masalah penting dalam profesi dan semua pemakai laporan yang memiliki kepentingan terhadapnya. Oleh karena itu, mekanisme penyusunan standar akuntansi harus di atur sedemikian rupa, sehingga memberikan keputusan kepada semua pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan. Standar akuntansi ini akan terus-menerus berubah dan berkembang sesuai perkembangan dan tuntutan masyarakat. Setiap akuntan dalam melaksanakan profesinya tidak bias lepas dari standar akuntansi. Standar-standar tersebut kan terus berubah, dihapus (diamandemen) atau ditambahkan baik itu di Amerika Serikat maupun di Negara-negara lainnya. Standar menyajikan petunjuk yang praktis dan mudah, yang terkait dengan tugas-tugas akuntan. Standar secara umum diterima sebagai aturan perusahaan, yang diikuti sanksi terhadap ketidakpatuhan terhadapnya. Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian, sebagai berikut: a) Uraian masalah yang harus diatasi. b) Pembahasan dengan penalaran atau cara-cara pemecahan masalah. c) Selanjutnya sejalan dengan keputusan atau teori, solusi ditetapkan. Ada sejumlah pertimbangan dalam penetapan standar yang harus diperhatikan, antara lain: 1. Standar menyajikan kumpulan data bagi pemerintah tentang berbagai variable yang perlu dipertimbangkan dalam bidang perpajakan, regulasi perusahaan, perencanaan serta regulasi ekonomi dan peningkatan efisiensi ekonomi, sera tujuan social lainnya. 2. Standar menghasilkan prinsip dan teori yang penting bagi seluruh pihak yang berkepentingan dalam disiplin ilmu akuntansi. Oleh karena itu, penyebarluasan standar akan menghasilkan banyak kontroversi dan perdebatan, bail dalam lingkungan praktik maupun akademik yang merupakan sebuah keadaan yang lebih baik daripada apatis.
10

2.2

Lembaga-Lembaga yang Bersangkutan dengan Standar Akuntansi


2.2.1 The Securities and Exchange Commission (SEC) Securities and Exchange Commission (SEC) dobentu oleh kongres pada tahun 1934. Komisi ini, mempunyai tanggung jawab utama menangani administrasi berbagai ketentuan yang meregulasi pasar saham dan menjami laporan serta pengungkapan yang memadai dari setiap perusahaan di Amerika. Secara ringkas, berbagai tindakan dan berbagai registrasi umum adalah: a) Securities Act of 1993 : Mensyaratkan tentang pendaftaran setiap saham baru yang ditawarkan kepada public. b) Securities Exchange Act of 1935 : Mensyaratkan laporan berkesinambungan dari perusahaan public tentang saham yang tercatat, saham yang diperdagangkan, serta broker dan dealer yang terlibat. c) Public Unity Holding Act of 1935: Mensyaratkan pendaftaran trust indenture document dan data pendukung. d) Trust Indenture Act of 1939: Mensyaratkan pendaftaran trust indenture document dan data pendukung. e) Investment Company Act of 1940: Mensyaratkan pendaftaran setiap perusahaan investasi. f) Investment Adviser Act of 1940: Mensyaratkan pendaftaran setiap konsultan investasi. Setelah kegagalan APB dan pembentukan FASB, SEC mengeluarkan sebuah dokumen yang berisi kebijakan. ASR Nomor 150, yang mengesahkan keberadaan FASB sebagai satu-satunya badan penyusun standar yang dierima oleh SEC dan syaratsyaratnya mmenuhi kualifikasi seluruh hokum Negara bagian. Dokumen tersebut menyatakan bahwa prinsip, standar, dan praktik yang diumumkan oleh FASB akan dipertimbangkan untuk didukung. Akan tetapi, dokumen tersebut juga menyatakan bahwa komisi akan terus mengidentifikasi bidang-bidang yang memunculkan kebutuhan informasi bagi investor dan akan menetapkan metode pengungkapan yang memadai untu memenuhi kebutuhan tersebut.selain itu, SEC juga tetap mengizinkan penetapan standar
11

akuntansi oleh sektor swasta, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedu, intervensi komosi seperti keterlibatan Negara bagian dalam proses penyusunan standar akuntansi dngan cara kerja sama, konsultasi, dan masukan yang beralasan, daripada dalam bentuk intervensi pengendalian yang kaku. Dengan kata lain, SEC mendukung FASB dengan sejumlah syarat bahwa SEC tidak mendelegasikan setiap wewenang atau mengabaikan hak untuk menolak, mengubah, atau menunda pengumuman FASB melalui prosedur yang telah diregulasi. 2.2.2 American Institute of Certified Public Accountants (AICPIA) American Institute of Certified Public Accountants (AICPIA) merupakan organisasi profesi yang mengoordinasi para kauntan public bersertifikat (CPA) yang ada di Amerika Serikat. Lembaga ini memiliki dua komite teknis senior yang memounyai peran penting, yaitu (1) Accounting Standarts Executive Committee (AcSec) (2) Auditing Standarts Committee (AuSec)
12

Kedua komite ini diberi wewenang untuk mewakili AICPIA dalam menanggapi masalah-masalah akuntansi keuangan dan biaya serta masalah pengauditan. Komite ini menerbitkan laporan beruba Statement of Position (SOPs) untuk menanggapi setiap isu akuntansi. SPOs ini mengklarifikasi dan menguraikan kontroversi dalam isu-isu akuntansi dan harus diikuti sebagai petunjuk apabila tidak bertentangan dengan pernyataan FASB. Melalui oublikasi bulanannya , yaitu Journal of Accountancy, AICPA mengomunikasikan masalah-masalah dan solusi akuntansi pada para anggotanya sejak kehadirannya tahun 1937. Committee on Accounting Procedure (CAP) telah berusaha keras untuk membatasi berbagai bidang yang menyebabkan perbedaan dalam laporan organisasi dengan mengeliminasi praktik-praktik yang tidak dikehendaki. Daripada mengembangkan sekumpulan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum, CAP ternyata lebih memilih pendekatan pragmatis dan khusus dalam menghadapi setiap masalah. Dalam periode tahun dua puluhan sampai 1958, CAP telah mengeluarkan Accounting Research Bulletins (ARBs) yang menyajikan berbagai saran perlakuan akuntansi untuk bebagai item dan transaksi. Pada saat bersamaan, ARBs didukung oleh Securities and Exchanges commission (SEC) dan pasar saham sebgai satu-satunya sumber prinsip-prinsip akuntansi berterima umum di Amerika Serikat. Pada tahun 1959, AICPIA membentu lembaga baru, yaitu accounting Principle Board (APB) untuk mempercepat penyajian secara tertulis tentang apa yang dimaksud dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum. Dalam perkembangannya, AICPIA menunjukkan pemimpin penelitian akuntansi dan pegawai tetap. Antara tahun 1959 dan 1973, APB menyajikan opini yang tujuannya agar dapat digunakan sebagai petunjuk praktikpraktik akuntansi, kecuali jika digantikan oleh Pernyataan FASB. Disamping itu opini, APB juga mempublikasikan empat pernyataan dan serangkaian interprestasi akuntansi yang ditujukan untuk mengembangkan opini atau untuk

mengomunikasikan setiap rekomendasi yang terkait dengan masalah akuntansi. Pernyataan pernyataan tersebut meliputi:

13

APB Statement No.1 : Laporan penerimaan ARS No. 1 dan No. 3 APB Statement No.2 : Pengungkapan atas informasi keuangan tambahan oleh perusahaan yang Diverivikasi yang dikeluarkan pada bulan September 1967 APB Statement No.3 : Penyajian kembali ikhtisar keuangan untuk perubahan tingkat harga umum dikeluarkan bulan Juni 1969. APB Statement No.4 : Konsep dasar dan Prinsip-prinsip akuntansi yang mendasari laporan keuangan perusahaan diterbitkan bulan Oktober 1970. Untuk mendorong diskusi tentang topic-topik kontroversi sebelum adanya APB,

divisi penelitian AICPIA membentuk komisi penelitian yang beranggotakan peneliti-peneliti independen atau staf peneliti yang dipimpin oleh direktur komite penelitian dan konsultan. Accounting Research Study (ARS) No. 1 yang berjudul the Basic Postulates of Accounting, dan ARS No. 3 yang berjudul A Tentative Set of Broad Accounting Principles for Business Enterprise, yang dipublikasikan berturut-turut pada tahun 1961 dan 1962. Muruze Monitz dan R. Spouse menggunakan pendekatan dedukatif dalam penelitian tersebut. Pada penelitian pertama peneliti mendukung exit value accounting, dan pada penelitian kedua, mereka menyarankan perlunya penghitungan perubahan nilai tukar secara umum maupun secara khusus. Sebagai sebuah kekuatan pada saat itu, AICPIA menolak kedua penelitian tersebut, dan berpendapat bahwa kedua penelitian ini secara radikal berbeda dengan prinsip-prinsip akuntansi berterima umum sehingga hasil penelitian tersebut tidak dapat diterima. Sebuah penelitian baru kemudian ditugasi umtuk melihat kembali praktik-praktik akuntansi yang ada. Akibatnya diterbitkan inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprise. Penelitian tersebut tidak lebih dari sekedar inventarisasi prinsipprinsip, praktik-praktik, dan metode akuntansi dari APB dan CAP yang berlaku saat itu. Setelah penolakan AICPIA terhadap ARS No. 1 dan No. 3, penelitian selanjutnya dilakuka dengan asumsi dan pemikiran yang tergantung pada individu peneliti. Opini APB secara umum tidak mengikuti rekomendasi yang diberikan oleh ARS No. 2 dan No. 3. Kedua belas ARS yang lain meliputi:

14

ARS No. 2 : Analisa arus kas dan Laporan dana, oleh Perry Mason, dipubliaksikan tahun 1961 ARS No. 4 : Pelaporan lease dala laporan keuangan, oleh John H. Mayers, dipublikasikan tahun 1962 ARS No. 5 : Suatu studi krisi tentang akuntansi untuk kombinasi perusahaan, oleh Arthur B. Watt, diterbikan tahun 1963 ARS No. 6 : Pelaporan pengaruh keuangan dan perubahan tingkat harga, oleh staff divisi riset, diterbitkan tahun 1963 ARS No. 8 : Akuntansi untuk biaya rencana pension, oleh Ernest L. Hicks, diterbitkan tahun 1966 ARS No. 9 : Alokasi intraperiod dari pajak penghasilan perusahaan, oleh Howard A, Black, diterbitkan tahun 1966 ARS No. 10 : Akuntansi untuk Goodwill, oleh George R. Cattlet dan Norman O. Olson, diterbitkan tahun 1968 ARS No. 11 : Pelaporan keuangan dalam industry ekstraktif, oleh Robert R. Field, diterbitkan tahun 1970 ARS No. 12 : Pelaporan operasi luar negri dari prusahaan-perusahaan AS dala,m do;ar AS, oleh Leonard Lorenson, diterbitkan tahun 1972 ARS No. 13 : Dasar akuntansi untuk persediaan, oleh Horace B. Garden, diterbitkan tahun 1973 ARS No. 14: Akuntansi untu pengeluaran riset dan pengembangan, oleh Oscar S. Gellein dan Maruce S. Newman, diterbitkan tahun 1973 ARS No. 15 : Modal pemegang saham, oleh Beatrice Melcher, diterbitkan tahun 1973.

2.2.3 The Financial Accounting Standart Board (FASB) The Financial Accounting Standart Board (FASB) menggantika APB pada tahun 1973 sebagai badan yang bertanggung jawab untu menetapkan standar-standar akuntansi. Bubarnya APB terutama disebabkan oleh faktor-faktor berikut:

15

Berlanjutnya perlakuan-perlakuan akuntansi alternative yang memungkinkan perusahaan untuk menunjukkan laba per saham yang lebih tinggi, terutama disebakan oleh merger perusahaan dan perolehan.

Kurangnya perlakuan akuntansi yang memadai untuk masalah-masalah akuntansi yang baru seperti kredit pajak investasi, akuntansi untuk industri hak monopoli, bisni pengembangan tanah, dan lease janka panjang.

Sejumlah kasus kecurangan dan tuntutan hukum yang menyangkut metodemetode akuntansi, yang gagal untuk mengungkapkan informasi yang relevan dalam banyak kasus.

Gagalnya APB mengembangkan suatu kerangka akuntansi konseptual. Setelah mengamati situasi, sebuah komite yang ditunjuk oleh AICPIA, yaitu

Wheat

Commite, mengajukan suatu struktur baru dalam penyusunan standar

akuntansi. Struktur yang ditawarkan juga melibatkan organisasi nirlaba, yaitu Financial Accounting Foundation (FAF), yang akan berhubungan dengan FASB dan didampingi oleh lembaga-lembaga terkait seperti: Financial Executive Institute National Association of Accountans The American Accounting Association Financial Analyst Federation Security Industry Asociatio FASB merupakan badan yang bersifat otoritatif, independen enga tugas

menetapakan dan meningkatkan standar laporan dan akuntansi keuangan, sehingga standar-standar tersebut menaruh perhatian utama dalam pencatatan informasi tentang kejadian ekonomi dan transaksi melalui cara yang berarti dalam laporan keuangan. Keanggotaan FASB diasumsikan memiliki sebagian besar pihak yang berkepentingan dengan kauntansi keuangan. Lebih spesifi, empat anggotanya berasal dari praktisi akuntan public, dan tiga berasal dari pihak-pihak terkait dengan akuntansi (pemerintah,industry, pendidik).

16

Walaupun anggota FASB diizinkan untuk menduduki posisinya dalam perusahaan, organisasi maupun institusi, anggota FASB harus menghindari setiap bentuk percecokan. a. Masalah yang dilaporkan diidentifikasi dan dimasukkan dalam agenda Lembaga itu. b. Ditunjuk satu satuan tugas yang terdiri dari sekelompok individu yang berpengetahuan dalam masyarakat akuntansi dalam bisnis. Staf teknis dari FASB, yang bekerja sama dengan satuan tugas itu, menyajikan Discussion Memorandum (DM) mengenai masalah yang dilaporkan. DM menyampaikan pertanyaan-pertanyaan dan alternative pokok yang harus dipertimbangkan oleh Lembaga. c. DM diberikan kepada masyarakat untyk dipelajari dalam jangka sekurang-kurangnya 60 hari. d. Dijadwalkan suatu dengar pendapat, dimana berbagai pandangan mengenai manfaat dan batasan dari bermacam-macam pendapat yang mungkin diajukan kepada Lembaga. e. Berdasarkan komentar lisan dan tulisan, Lembaga mengeluarkan Exposure Draft (ED) dari auatu Pernyataan Yng Diusulkan untuk Standar Akuntansi Keuangan. Tidak seperti DM, ED menyatakan pendapat yang pasti dari le,baga mengenai masalah pelaporan. f. ED bias dipelajari oleh masyarakat umum untuk jagka waktu sekurang-kurangnya 30 hari. g. Dijadwalkan dengar pendapat lagi, dimana pandangan-pandangan mengenai manfaat dan batasan dari pendapat yang dikemukakan dalam ED akan diajukan kepada Lembaga. h. Kembali berdasarkan komentar lisan dan tulisan yang diterima setelah ED dikeluarkan, Lembaga bias melakukan salah satu tindakan sebagai berikut: Menerima Stbdar yang diusulkan sebagai Statement of Financial Accounting Standarts (SFAS) Mengusulkan perbaikan atas stabdar yang diusulkan, dengan mengikuti lagi prosedur-prosedur menurut proses diatas. Menunda penerbitan standard an mencantumkan masalah dalam agenda.

17

2.2.4

Tidak mengeluarkan standard an menghapus masalah dari agenda.

Government Accounting Standart Board (GASB ) Government Accounting Standart Board adalah Lembaga Penyusun Standar

Akuntansi untuk Pemerintah. 2.2.5 The American Accounting Association (AAA) The American Accounting Association (AAA) merupakan organisasi untuk para akuntan dari bidang akademik maupun individu yang terkait dengan perbaikan praktik dan teori akuntansi. Organisasi ini memiliki jurnal triwulan Accounting Review, yaitu jurnal yang dijadikan sarana pertukaran ide dan hasil-hasil akuntansi di antara para peneliti akuntansi. AAA berfungsi sebagai suatu forum akademik yang mengungkapkan berbagai pandangan isu dan topic akuntansi, baik secara individu maupun organisasiorganisasi khusus seperti komite-komite khusus yang bertugas untuk menyajikan kerangka laporan keuangan perusahaan. 2.2.6 Organisasi Profesional Lain Sekalipun organisasi-organisasi yang disebutkan terdahulu secara tradisional telah terlibat dalam pengembangan teori akuntansi, organisasi-organisasi lain di AS, dan diluar AS saat ini telah menjadi peserta yang aktif. Organisasi-organisasi ini mencakup: 1. The Cost Accounting Standart Board 2. The National Association of Accountans 3. The Financial Executive Institute 4. The Institute of Chartered Accountans in England and Wales 5. The Canadian Institute of Chartered Accountans 6. The Society of Management Accountans in Canada 7. The Certified General Accountans Association of Canada 8. The Institute of Chartered Accountans in Australia 9. The Australian Society of Accountans 10. The International Accounting Standart Committe 11. The Inter-American Accounting Conferences
18

12. The Union Experts Comtables in Europe 13. The Confederation of Asian and Pasific Accountans. Setiap organisasi ini secara aktif terlibat dalam penetapan stanar akuntansi di negaranya masing-masing dan dala memperkokoh pondasi akuntansi.

2.3

Prinsip Akuntansi
1. Going Concern (Kontuinitas Usaha) Konsep ini mengatakan bahwa suatu perusahan akan beroperasi secara terus menerus melakukan kegiatan, meskipun kenyataannya banyak perusahaan yang gagal setelah baru saja didirikan, konsep ini memberikan alas an penggunaan beban historis sebagai dasar utama untuk melakukan pengakuan akuntansi. 2. Busines Entity (Kesatuan Usaha) Konsep ini mengatakan bahwa perusahaan merupakan suatu kesatuan yang berdiri terpisah dari para pemilik. Konsep ini lebih sulit diterapkan dalam perusahaan perseroangan, tanggung jawab dan kekayaan perusahaan adalah tanggung jawab dan kekayaan pribadi, tidak demikian dengan perseroan terbatas, tanggung jawab dan kekayaan perusahaan secara hokum dengan jelas ditetapkan terpisah dengan para pemilik. 3. Accounting Period (Periode Akuntansi) Suatu cara yang paling baik untuk mengukur hasil-hasil yang diperoleh perusahaan seperti periode tahunan. 4. Measurement Unit (Kesatuan Pengukuran) Hasil akhir dari akuntansi adalah laporan akuntansi keuangan perusahaan yang nantinya akan disampaikan kepada pihak yang berkepentingan. Objek atau sasarannya adalah transaksi atau kejadian-kejadian keuangan yang dapat di ukur dengan uang. 5. Historical Cost Measurement (Pengukuran berdasarkan Nilai Historis) Akuntansi sebagaimana yang dipraktekan sekarang ini didasarkan atas prinsip nilai historis. Penggunaan konsep ini akan menjadi suatu alat untuk menutup segala lubang kesalahan dan juga memberikan keyakinan bahwa akuntansi telah dilakukan dengan benar. 6. Objective Evidences (Bukti yang Objektif)
19

Informasi yang tercantum di dalam laporan keuangan harus didasarkan atas suatu fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya serta bersifat objektif. 7. Full Disclosure (Pengungkapan Sepenuhnya) Semua laporan keuangan dan semua informasi yang mempunyai pengaruh terhadap laporan keuangan harus diungkapkan secara jelas, apabila informasi yang cukup berarti tersebut tidak diungkapkan secara jelas, maka laporan keuangan tersebut cenderung akan salah arah. 8. Consistency (Konsisten) Artinya penerapan yang sama atas prinsip, prosedur dan metode metode akuntansi di setiap periode akuntansi, sehingga laporan keuangan dari berbagai periode dapat diperbandingkan. 9. Conservatism (Hati-hati/Waspada) Konsep ini didasarkan atas suatu pendapat yang menyatakan bahwa setiap pendapatan tidak boleh diakui dan dicatat sebelum pendapatan tersebut benar-benar diperoleh, tetapi semua kerugian dan beban walaupun belum terjadi asalkan sudah dapat diperhitungkan boleh dicatat dan diakui. Tujuan utama prinsip ini adalah untuk mencegah jangan sampai pendapatan bersih dicatat terlalu tinggi (over stated). 10. Materiality (Nilai yang Cukup Penting) Ukuran materiality atas perusahaan tidaklah sama, hal ini tergantung pada besarkecilnya perusahaan dan kebijakan yang berlaku di dalamnya. 11. Matching Expense with Revenue Artinya untuk mengetahui seberapa jauh hasil yang telah dicapai oleh suatu perusahaan, maka total pendapatan dikurangkan dengan beban perusahaan dalam suatu periode akuntansi. 12. Revenue Recognation (Pengakuan Pendapatan) Pada umumnya, pendapatan diakui pada saat: a. Menerima uang (cash basis) b. Terjadinya transaksi/tidak secara tunai (Accrual Basis) c. Terjadinya Penjualan (Sales Basis)

20

2.4 Isu-isu dalam Pelaporan Keuangan


2.4.1 Pemakai Laporan Keuangan Laporan keuangan yang disusun menurut standar akuntansi dibaca dan dipergunakan oleh pihak-pihak yang menggunakannya. Mereka ini dapat dikelompokkan sebagai berikut: 1. Pemakai langsung yang termasuk dalam kelompok ini adalah: Pemilik perusahaan Kreditor Pemasok (supplier) Manajemen Fiskus (pajak) Pegawai/karyawan Langganan 2. Pemakai tidak langsung yang termasuk dalam kelompok ini: Konsultan dan analis laporan keuangan Bursa efek Penasehat hukum Badan pemerintah terkait Penerbitan-penerbitan/majalah/bulletin/jurnal keuangan Perusahaan konsultan/pusat-pusat data bisnis Asosiasi pengusaha/kadin Serikat pekerja Para pesaing Masyarakat umum

Kedua kelompok pemakai ini memiliki kepentingan yang berbeda dan bahkan sering bertentangan. Kelompok pemakai ini apabila bersedia mengungkapkan responnya terhadap suatu laporan keuangan maka akan muncul bahan-bahan penting dalam pembahasan dan analis terhadap standar akuntansi yang berlaku atau yang belum diatur
21

sehingga standar akuntansi yang berlaku akan dapat terus menerus up to date sesuai dengan keinginan sebagian besar para pemakainya. Kedua kelompok ini mempunyai andil dalam perumusan standar akuntansi. Untuk menghasilkan suatu laporan keuangan yang dapat memuaskan se,ua pihak tentu tidak mungkin karena masing-masing pemakai mempunyai kepentingan yang berbeda. Ada tiga jenis laporan keuangan, yaitu sebagai berikut. 1) Laporan keuangan general purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk kepentingan umum, tanpa membedakan satu pihak dengan pihak lain. 2) Laporan keuangan specific purpose, yaitu laporan keuangan yang disajikan untuk kepentingan pihak tertentu pula. 3) Different disclosure artinya angka-angka laporan keuanganitu disajikan untuk pihak-pihak tertentu, angka ini untuk pihak ini, angka itu untuk pihak itu. Jadi untuk pihak tertentu disajikan laporan tertentu.

22

BAB III PENUTUP


3.1 KESIMPULAN Teori akuntansi adalah susunan konsep, definisi, dalil yang menjelaskan secara sistematis gambaran fenomena akuntasi yang menjelaskan hubungan antara variable dengan variable lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena yang mungkin akan muncul. Untuk perumusan teori akuntansi memang tidak dapat hanya mengandalkan teori akuntansi ansic saja, harus menggunakan literatur akuntansi dan disiplin ilmu yang relevan. Namun, teori akuntansi merupakan instrmen yang sangat penting dalam menyusun dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan untuk disajikan kepada para pemakainya. Tujuan dari akuntansi adalah memberikan dasar bagi prediksi dan penjelasan atas perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita berasumsi, sebagai tanda kepercayaan, bahwa suatu teori akuntansi adalah mungkin. Suatu teori di definisikan osebagai seperangkat gagasan, definisi, dan usulan yang saling berkaitan yang menyajikan suatu pandangan sistematis atas fenomena dengan merinci hubungan di antara variable-variabel dengan tujuan menjelaskan dan meramalkan fenomena. Tantangan Baru Akuntansi adalah karena kemajuan tekhnologi komunikasi dan computer , semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi menimbulkan global market dimana investor sudah borderless sudah tidak memikirkan tempat atau Negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga harus merespon perubahan itu jika masih ingin eksis dalam dunia bisnis.

23

DAFTAR PUSTAKA
Terjemahan (Ahmed Belkaout, Accounting Theory, second edition) Herman Wibowo, Marianus Sinaga. 1997. Teori Organisasi. Jakarta: Erlangga

Harahap, Sofyan Syafri. 1993. Teori Akuntansi, Edisi Revisi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Winwin Yadiati. 2007. Teori Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta: Prenada Media Group

Elly Suhayati, Sri Dewi Angga Dini. 2009. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta: Graha ilmu, Universitas Komputer Indonesia

Herman Wibowo. 1995. Akuntansi Intermediate, Jilid I. Jakarta Barat: Binarupa Aksara

Herman Wibowo. 1995. Akuntansi Intermediate, Jilid II. Jakarta Barat: Binarupa Aksara

Budi Raharjo. 2007. Keuangan dan Akuntansi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Terjemahan (Robbert Libby, PatriciaA Libby, dan Daniel Gshort. Financial Accounting. 2007 J. Agung Saputro. 2008. Akuntansi Keuangan. Jakarta: ANDI

24

Anda mungkin juga menyukai