Anda di halaman 1dari 25

TUGAS RESUM

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

DISUSUN OLEH :

LESTER REVA
NPM. 1434030008

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
2018
BAB I
PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

A. Apa yang dimaksud dengan akuntansi ?


Menurut Accounting Principles Board (APB) System Statement
No. 4, akuntansi merupakan suatu kegiatan jasa yang memiliki fungsi
sebagai sarana untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang
bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang akan
digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi
diantara alternatif-alternatif yang ada. Akuntansi dapat dipandang
secara sempit sebagai suatu kegiatan yang meliputi proses
pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, pengklasifikasian,
penguraiaan, penggabungan, pengikhtisaran, dan penyajian data
keuangan dasar dalam bentuk laporan keuangan berdasarkan hasil
dari kegiatan operasi suatu unit organisasi guna menghasilkan
informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.
Pihak yang berkepntingan ini dibagi menjadi dua yaitu pihak
internal dan pihak eksternal. Yang dimaksud pihak internal merupakan
manajemen dari organisasi tersebut, dimana laporan kuangan ini
dijadikan sebagai dasar dalam menentukan arah kebijakan organisasi
kaitannya dengan investasi, pendanaan dan kegiatan operasional.
Sedangkan pihak eksternal pengguna kaporan keuangan adalah
kreditor, kelompok pemegang saham, serikat buruh, analis keuangan,
dan badan atau lembaga pemerintahan.
Penyusunan laporan keuangan betujuan untuk :
(1) Menyediakan informasi laporan keuangan yang dapat dipercaya
dan bermanfaat bagi investor serta kreditor sebagai dasar
pengambilan keputusan dan pemberian kredit.
(2) Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan perusahaan
dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi (kekayaan)
perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut.
(3) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kinerja
perusahaan dalam menghasilkan laba.
(4) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
kemampuan perusahaandalam melunasi utang-utangnya.
(5) Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan
sumber-sumber pendanaan perusahaan
(6) Menyediakan informasi keuangan yang dapat membantu para
pemakai laporan keuangandalam memperkirakan arus kas masuk
perusahaan.
Kebutuhan akan tersedianya informasi secara cepat, relevan,
dan lengkap bukan hanya aspek keuangan saja menjadikan akuntansi
sebagai suatu sistem informasi yang dianggap tepat untuk mengatasi
permsalahan tersebut. Sebagai suatu sistem informasi, akuntansi
berperan sebagai media komunikasi yang telah distandardisasi guna
dapat mengkomunikasikan berbagai fenomena, gejala, dan peristiwa
yang terjadi di organisasi. Saat ini sudah banyak berkembang aplikasi
yang dapat menunjang akuntansi sebagai sistem informasi, seperti
sistem informasi manajemen (Management Information System-MIS),
pemrosesan data (Data Processing) dan sistem informasi akutansi
(Accounting Information System-AIS).

B. Apa yang dimaksud dengan ilmu keperilakuan ?


Istilah ilmu keperilakuan merupakan istilah baru yang relative
dan konsepnya yang luas sehingga memerlukan percobaan untuk
menggambarkan ruang lingkup dan kontennya. Ilmu keperilakuan
mencakup bidang riset manapun, melalui percobaan dan metode
observasional, perilaku manusia dari segi fisikal dan lingkungan
social. Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari ilmu
keperilakuan, penelitian yang akurat seharusnya berdasar pada dua
basic criteria, yaitu:
1. Harus bnar-benar berhubungan dengan dengan perilaku manusia,
yaitu mengidentifikasi keteraturan pokok dalam perilaku manusia,
dari segi persamaan maupun perbedaannya.
2. Penelitian seharusnya menyempurnakan dalam “cara saintifik”,
maksudnya penelitian harusnya merupakan percobaan yang
sistematis untuk menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan
sehingga dapat memprediksi beberapa phenomena; hal itu
merupakan keteraturan pokok dalam perilaku manusia yang dapat
diobservasi.

C. Berbagai perspektif tentang ilmu keperilakuan.


Adapun tujuan dari ilmu keperilakuan adalah untuk memahami,
menjelaskan, dan memprediksikan perilaku manusia.Untuk
menciptakan generalisasi tentang perilaku manusia yang didukung olh
bukti empiris yang dikumpulkan. Ilmu keperilakuan, menyajikan
kembali observasi yang sistematis dari perilaku manusia dengan
tujuan memberikan hipotesis spesifik dari referensi terhadap
perubahan perilaku.
Ilmu keperilakuan merupakan “human side” dari ilmu social. Ilmu
social mencakup disiplin Antropologu, ekonomi, sejarah, ilmu politik,
psikologi, dan sosiologi. Ilmu keperilakuan mencakup psikologi dan
sosiologi, aspek keperilakuan ekonomi dan ilmu politik, dan aspek
keperilakuan antropologi.
Sasaran pembelajaran dari pengertian konsep keperilakuan
adalah sebagai berikut:
1. Ruang Lingkup dan Tujuan Akuntansi Kperilakuan
2. Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan; Persamaan dan
Perbedaan
3. Perspektif pada Perilaku Manusia: Psikologi, Sosiologi, dan
Psikologi Sosial
4. Organisasional Mempengaruhi Perilaku
5. Peranan Teori
6. Budaya

D. Memasuki akuntansi keperilakuan


Di masa lalu, akuntan konsen semata-mata pada pengukuran
pendapatan dan biaya dan studi kinerja untuk memprediksi masa akan
dating. Mereka mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu telah
menghasilkan perilaku manusia masa lalu dan kinerja masa lalu itu
sendiri merupakan factor yang akan mempengaruhi perilaku masa
akan datang. Mereka kurang melihat fakta bahwa ada beberapa yang
harus dipahami dari control organisasi yang harus dimulai dengan
memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, dan aspirasi individu
yang berinteraksi di dalam organisasi/perusahaan. Akuntan
keperilakuan focus pada hubungan antara perilaku manusia . dan
system akuntansi. Mereka menyadari bahwa, proses akuntansi
meliatkan penyimpulan jumlah yang besar dari kjadia ekonomi yang
merupakan hasil dari perilaku manusia dan bahwa pengukuran
akuntansi itu sendiri meupakan factor yang mempengaruhi perilaku,
dimana hal itu yang menentukan kesuksesan kejadian ekonomi
tersebut.
Akuntan keperilakuan juga menyadari bahwa mereka dapat
mamaprkan desain sistem informasi untuk mempengaruhi motivasi
karyawan, ssemangat, dan produktivitas. Definisi paling akhir dari
akuntansi di akademik dan professional mencakup atau
mengimplikasikan pengukuran dan pengkomunikasian data ekonomi
untuk pengambilan keputusan yang beragam dan tujuan-tujuan
lainnya.

Pengenalan ilmu keperilakuan terhadap akuntansi sangat


penting bagi pengembangan profesi, dimana hal itu dapat membuka
pengetahuan baru yang akuntansi professional harus dapat lebih
familiar. Kesadaran akan hubungan antara perilaku manusia dan
akuntansi telah menghasilkan akuntan dengan alat lain untuk
menyelesaikan problem organisasional.

E. Mengapa mempertimbangkan aspek keperilakuan pada akuntansi


Akuntansi adalah informasi, atau lebih tepatnya sistem informasi
akuntansi. Keberhasilan suatu sistem informasi akuntansi tidak lepas
dari perilaku manusia selaku pemakai dan yang memberikan
responnya. Perkembangan akuntansi pun tak lepas dari perilaku.
Mendesaknya kebutuhan akuntansi dan pentingnya peranan manusia
(akuntan dan auditor) dalam bidang akuntansi, maka dengan
mengadopsi bidang-bidang ilmu lainnya, seperti ilmu psikologi
khususnya psikologi kognitif, antropologi dan sosial, lahirlah akuntansi
keperilakuan. Banyak bukti empiris yang dihasilkan oleh para peneliti
yang ikut memperkuat bidang akuntansi keperilakuan.
F. Dimensi akuntansi keoerilakuan
Akuntansi keperilakuan yang juga sebagai bagian dari akuntansi
tradisional memiliki peran untuk mengumpulkan, mengukur, mencatat
dan melaporkan informasi keuangan. Hal tersebut merupakan dimensi
akuntansi yang konsen pada perilaku manusia dan hubungannya
dengan desain, konstruksi, dan penggunaan efisiensi system
informasi akuntasi. Akuntansi keperilakuan mempertimbangkan
hubungan antara perilaku manusia dengan system akuntansi,
merefleksikan adanya dimensi social dari organisasi sehingga dengan
demikian merupakan suplemen vital terhadap informasi akuntansi
yang harus selalu dilaporkan oleh akuntan.

G. Perluasan logis dan peran akuntansi tradisional


Akuntansi pada dasarnya hanya fokus pada pelaporan informasi
keuangan. Beberapa decade terakhir, para manajer dan akuntan
professional telah mengetahui secara gambling kebutuhan informasi
ekonomi yang memenuhi syarat bukan hanya disajikan dari system
akuntansi atau pelaporan pernyataan keuangan. Sebagai bagian dari
nonfinansial, informasi yang akurat mengandung arti terhadap
kelengkapan data-data akuntansi yang mengarah paa area perilaku
akuntansi: sebagai sub wilayah akuntansi yang mengintegrasikan
dimensi perilaku manusia dengan akuntansi tradisional.

H. Landasan teori dan pendekatan akuntansi keperilakuan


Akuntansi keperilakuan menekankan pada pertimbangan dan
pengambilan keputusan akuntan dan auditor, pengaruh dari fungsi
akuntansi (misalnya partisipasi penganggaran, keketatan anggaran,
dan karakter sistem informasi) dan fungsi auditing terhadap perilaku,
misalnya pertimbangan (judgment) dan pengambilan keputusan
auditor dan kualitas pertimbangan dan keputusan auditor, dan
pengaruh dari keluaran dari fungsi-fungsi akuntansi berupa laporan
keuangan terhadap pertimbangan pemakai dan pengambilan
keputusan.

I. Lingkup dan sasaran hasil akuntansi keperilakuan


1. Mempelajari pengaruh antara perilaku manusia terhadap
konstruksi, bangunan, dan penggunaan sistem informasi yang
diterapkan dalam perusahaan dan organisasi, yang berarti
bagaimana sikap dan gaya kepemimpinan manajemen
mempengaruhi sifat pengendalian akuntansi dan desain organisasi;
apakah desai sistem pengendalian akuntansi bisa diterapkan
secara universal atau tidak.
2. Mempelajari pengaruh sistem informasi akuntansi terhadap perilaku
manusia, yang berarti bagaimana sistem akuntansi mempengaruhi
kinerja, motivasi, produktivitas, pengambilan keputusan, kepuasan
kerja dan kerja sama.
3. Metode untuk menjelaskan dan memprediksi perilaku manusia dan
strategi untuk mengubahnya, yang berarti bagaimana sistem
akuntansi dapat dipergunakan untuk mempengaruhi perilaku, dan
bagaimana mengatasi resistensi itu. Disini muncul istilah freezing
(membekukan) dan unfreezing (mencairkan). Contohnya
perubahan sistem. Perubahan sistem bukanlah sesuatu yang
mudah, tetapi perlu upaya untuk sampai pada aplikasi sistem itu
sendiri karena bisa jadi ada resistensi di situ.

J. Persamaan dan perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi


keperilakuan
Ilmu keperilakuan menekankan pada penjelasan dan prediksi
atas perilaku manusia. Akuntansi keperilakuan menekankan pada
hubungan antara perilaku manusia dengan akuntansi itu sendiri.
Sementara ilmu keperilakuan adalah subset dari ilmu social, akuntansi
keperilakuan merupakan subset dari keduanya, akuntansi dan ilmu
keperilakuan. Ilmu keperilakuan terikat pada penelitian aspek-aspek
teori motivasi, stratifikasi soaial, atau bentuk-bentuk sikap. Akuntansi
keperilakuan, bagaimanapun, akan mengaplikasikan unsure spesifik
dari teori-teori tersebut atau hasil penelitian-penelitian, yang relevan
terhadap situasi akuntansi saat ini.
Akuntansi keperilakuan, sama halnya jika dikatakan sebagai inuk
disiplin ilmu akuntansi, yang dapatdiaplikasikan dan dipraktikkan,
menggunakan hasil penelitian dari disiplin imu lain – ilmu keperilakuan
yang menjelaskan dan memprediksikan perilaku manusia. Akuntansi
selalu menggunakan konsep, prinsip-prinsip, dan pendekatan-
pendekatan dari disiplin ilmu lain untuk mengembangkan
utilitasnya. Akuntansi keperilakuan akan banyak menjelaskan dan
membeerikan pemahaman mengenai struktur dan dan fungsi dari
system akuntansi, serta hubungan manusia terhdap hal tersebut. Ilmu
keperilakuan akan lebih banyak menyinggung ilmu-ilmu lain yang lebih
luas terhadap dinamisasi organisasi dan pengembangan pola perilaku.
Keduanya dapat bersama-sama dapat menjelaskan problem serta
mengembangkan strategi untuk mengumpulkan bukti-bukti terkait.
Keduanya dapat juga bekerjasama dalam memilih metode penelitian,
dalam analisis data, serta pada penulisan dan pelaporan.

K. Pengaruh organisasi terhadap perubahan perilaku


Orang yang bekerja pada suatu organisasi, perilakunya dapat
dipengaruhi oleh banyak factor, termasuk ukuran dan struktur
organisasi, gaya manajemen, otoritas/tanggungjawab dalam
hubungan kerja, status hubungan, norma kelompok juga
mempengaruhi perilaku dan fungsi organisasi. Memperoleh informasi
dalam sebuah perusahaan juga berbeda peerimaannya. Ada informasi
yang akurat, kurang jelas ataupun tidak terkait sama sekali.
Berdasarkan informasi tersebut, individu meprosesnya, kemudia
keputusan dibuat dan sikap mulai kelihatan. Misalnya, official
menyatakan bahwa hal tersebut merupakan pekerjaan yang berat dan
akan terus menerus mengembangkan dan meyakinkan tingkat
promosi kita, tapi non-offisial kemungkinan megindikasi yang
sebaliknya. Keputusan didasarkan pada informasi yang masing
kurang akurat dan akan mempengaruhi sikap kerja dan sikap ke
depannya terhadap organisasi, dan hal itu tidak kondusif untuk
efisiensi opersional.
BAB 2
KONSEP AKUNTANSI DAN HIPOTESIS KEPERILAKUAN

A. Awal pendebatan konsep keperilakuan


Konsepnya yang luas sehingga memerlukan percobaan untuk
menggambarkan ruang lingkup dan kontennya. Ilmu keperilakuan
mencakup bidang riset manapun, melalui percobaan dan metode
observasional, perilaku manusia dari segi fisikal dan lingkungan
social.
Hal yang perlu dipertimbangkan sebagai bagian dari ilmu
keperilakuan, penelitian yang akurat seharusnya berdasar pada dua
basic criteria, yaitu:
1. Harus bnar-benar berhubungan dengan dengan perilaku manusia,
yaitu mengidentifikasi keteraturan pokok dalam perilaku manusia,
dari segi persamaan maupun perbedaannya.
2. Penelitian seharusnya menyempurnakan dalam “cara saintifik”,
maksudnya penelitian harusnya merupakan percobaan yang
sistematis untuk menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan
sehingga dapat memprediksi beberapa phenomena; hal itu
merupakan keteraturan pokok dalam perilaku manusia yang dapat
diobservasi.

B. Munculnya perbedaan persepsi


Setiap individu dalam masyarakat yang kompleks dipengaruhi
oleh banyak kelompok baik geografis, agama, pendidikan, teman
sebaya dan kelompok sosio ekonomi. Hal tersebut memberikan
pengaruh dala hal norma kelompok dan standar sikap , banyak dari
sikap yang berhubungan dengan situasi kerja dan masyarakt
industrial. Ini membuat yang membuat sudut pnadang berbeda. Bagi
mereka, hal ini merupakan pembahasan masalah seperti kepemilikan
dalam aset bersih, keuntungan, bunga, dividen, dan apjak penghasilan
yang memungkinkan mengklasifikasikan persepsi perusahaan.

C. Dampak struktur kepemilikan terhadap kinerja perusahaan


Perusahaan sebagai suatu yang dimiliki oleh seorang pemilik
tunggal, sekumpulan partner, atau sejumalah pemegang saham.
Pemilik (proprietor) adalah pusat dari seluruh dari kepentingan di
sepanjang waktu dan sudut pandang mereka tercermin dari catatan
akuntansi. Total aset dikurangi dengan total kewajiban sama dengan
kekayaan bersih yang dimasukan ke perusahaan, pendapatan dan
biaya akan meningkatkan atau menurangi kekayaan bersih.
Pendistribusian dividen memberikan bagian dari kekayaan
pribadi selama beberapa waktu kepada tangan pemilik sedangkan
bunga dan pajak perusahaan adalah biaya dari pemilik dan
mengurangi kekayaan bersih seperti biaya operasi perusahaan lainya.
D. Pengaruh teori ekonomi perusahaan
Jelas terlihat bahwa konsep kepemilikan konsep entitas
perusahaan merupakan bagian dari disiplin ekonomi tetapi keduanya
tidak ditunjukkan dan diberi label dengan jelas seperti pada disiplin
akuntansi. Mc Guire mengatakan area ini telah ditutupi oleh ekonom
yang memandang perusahaan (Enterprise) dan wirausahawan
(Entrepreneur) sebagai suatu kesatuan atau sebagai sesuatu yang
sama. Dengan demikian, pada suatu waktu menyebut keuntungan
sebagai pengembalian (Return) bagi perusahaan, sementara pada
saat yang lain menyebut keuntungan sebagai pengembalian (Return)
kepada pemilik perusahaan. Lebih lanjut lagi, ada kebulatan suara
diantara para ekonom tentang jwaban yang tepat terhadap pertanyaan
apakah keuntungan merupakan pengembalian (Return) terhadap
individual atau unit komunitas.
Straus dan Davis adalah wakil dari ekonom yang mengadopsi
konsep entitas serta melihat perusahaan itu sendiri sebagai
wirausahawan dan keuntungan sebagai penghasilan bersih dari
perusahaan. Pandangan ini tentu saja mengeleminasi ketidaksesuain
dari “keuntungan tidak dibagi” dalam model ekonomi.
konsep kepemilikan tercermin dalam pernyataan ekonom, Milton
Friedman, yang menyampaikan konsep tanggung jawab sosial yang
banyak di adopsi oleh pejabat perusahaan.

E. Beberapa hipotesis keperilakuan untuk konsep yang berbeda


Terdapat hipotesis bahwa sebagian besar pemegang saham
yang memiliki saham dari suatu perusahaan dalam jumlah yang
substansial menagnut pandanagan kepemilikan. Secara khusus, hal
ini terjadi pada pemegang saham yang memiliki saham biasa dalam
kuantitas yang substansial. Di sini, diakui bahwa sebagian besar
praktik akuntan public didasarkan pada pandangan kepemilikan, dan
mereka yang membahas hal ini sepertinya setuju bahwa ini
merupakan hasil dari pengadopsian mereka terhadap sudut pandang
pemegang saham ketika mereka melakukan audit terhadap banyak
perusahaan. Bagi sebagian besar akuntan public, fungsi utama sistem
akuntansi adalah mencerminkan kepentingan para pemegang saham.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh badan akuntansi cenderung
berorientasi pada gaya dan aroma dari konsep kepemilikan, dan ini
menghasilkan gaya pendidikan kepemilikan akuntan public yang
cenderung menuju pada arah yang sama.hasilnya adalah akuntan
publik cenderung memandang aset bersih sebagai sesuatu yang
benar-benar dimilki oleh pemegang saham.

F. Usaha merekonsiliasi konsep dasar


Bagian ini akan menjelaskan dua usaha untuk merekonsiliasikan
konsep kepemilikan dengan konsep entitas dalam teori akuntansi.
Teori akuntansi dana dari Vatter dirancang menjadi sebuah
ekspresi dari cara seseorang memahami perusahaan walaupun
sebagian besar menganggap teori dana sebagai pengembangan dari
teori entitas yang dirancang untuk menggunakan gagasan
personalistik, yang merupakan usaha yang semakin banyak dilakukan
dari sudut pandang statistik guna menangani masalah akuntansi.
Akuntansi dana yang diterapkan oleh Vatter dapat diterapkan
pada usaha swasta, badan pemerintah, lembaga sosial, dan institusi
lainnya. Akuntansi dana merupakan cara memandang aset, bersama-
sama dengan ekuitas dan hutang penggunaannya semata-mata
dibatasi pada aset. Akuntansi dana melaporkan penggunaan dari
dana ini dan cara memandang dana tersebut ketika aliran masuknya
meningkat setelah dikurangi dengan pembelanjaan. Hal ini konsisten
dengan cara di mana konsep entitas dipahami dalam perusahaan.
Meskipun demikian, Vatter memandang teori dana yang
dicetuskannya sebagai impersonal dan netral. Untuk mencapai
tujuannya, ia akan memasukkan banyak perincian dalam pernyataan
keuangannya sehingg pembaca dapat menghitung angka keuntungan
yang memenuhi kebutuhan atau keinginan pribadi mereka sendiri.
BAB 3
KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASI

A. Keterlibatan Peran Manajer


Manajer adalah seseorang yang berkerja dengan dan melalui
orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan pekerjaan
guna mencapai tujuan organisasi. Keterlibatan manajer bertujuan
untuk memperbaiki kinerja secara terus menerus yang dilakukan
dengan komunikasi yang harmonis. Banyak karyawan yang percaya
dan berharap bahwa keterlibatan manajer dapat menjadi pendorong
bagi penyelesaian masalah yang dihadapi suatu organisasi bisnis,
departemen (divisi) tertentu dalam perusahaan dan sebagainya.
Manajer diklasifikasikan sebagai berikut :
1. Manajer Tingkat Bawah (Lower Manajement)
Merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang
terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia
(supervisor)
2. Manajer tingkat Menengah (middle Manajement)

Mencakup semua manajemen yang berada di antara manajer


lini pertama dan manajemen puncak dan bertugas sebagai
penghubung antara keduanya. Sebutanya manajer divisi.
3. Manajer Tingkat Atas (Top Manajement)
Bertugas merencanakan kegiatan organisasi dan strategi
perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan.

Menurut Henry Fayol semua manajer melaksanakan lima fungsi


manajemen antara lian merancang, mengorganisasikan, memerintah,
mengoordinasikan dan mengendalikan. Pada perkembangan fungsi
manajemen diringkas menjadi empat sebagai berikut.
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Kepemimpinan
4. Pengendalian
Setelah semua berjalan dengan baik dan untuk menjamin segala
sesuai harapan maka manajer harus memantau dan mengevaluasi
kinerja.
Peran manajemen disebut juga peran prilaku manajerial dan
digolongkan menjadi beberapa sebagai berikut,
1. Peran Antar Pribadi
2. Peran Informasi
3. Peran keputusan
B. Mendefinisikan Perilaku Organisasi
Studi penyelidikan suatu kelompok untuk pengaturan bagian-
bagian hingga menjadi suatu kesatuan sususan dan aturan dari
berbagai bagian sehingga mempengaruhi prilaku organisasi.
1. Pengertian Organisasi
Pengaturan secara koordinasi sejumlah kegiatan untuk
mencapai tujuan umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi
lewat hirarki otoritas dan tanggung jawab.
2. Tujuan Organisasi
Tujuan menggambarkan hasil yang harus dicapai dala jangka
pendek guna mewujudkan visi jangka panjang.
3. Target Organisasi
Target merupakan nilai yang hrus dicapai oleh organisasi dan
perwujudan diukur menggunakan tolok ukur kinerja.

C. Beberapa Hal Penting dalam Perilaku Organisasi


Teori-teori perilaku organisasi mencerminkan inti dari masalah
yang ditangani oleh teori tersebut. Manusia bersifat kompleks dan
rumit demikian pula dengan teori – teori yang dikembangakan untuk
menjelaskan tindakan-tindakanya.
1. Teori Peran
Susunan atau tanggapan perilaku yang kita harapkan dan
kehendak disebut sebagai peranan social. Peranan social
menggambarka hak, tugas, kewajiban dan perilaku yang sesuai
dengan orang yang memegang posisi tertentu dalam konteks social
tertentu.
2. Struktur Social
Dalam system social ini , masih terdapat subsistem dan
kelompok manusia yang saling berhubungan dan menarik para
akuntan perilaku. Memasukan struktur social yang mengacu pada
hubungan yang dipolakan antara berbagai subsistem social dan
individu memungkinkan struktur tersebut untuk berfungsi dalam
masyarakat, organisasi dan kelompok social.
3. Budaya
Budaya merupakan satu sudut pandang yang pada saat
bersamaan dijadikan jalan hidup oleh suatu masyarakat. Budaya
merupakan merupakan nilai-nilai dana norma-norma yang
mengarah perilaku anggota organisasi, setiap anggota akan
berprilaku sesuai dengan budaya yang berlaku agar diterima
dilingkungan tersebut.
4. Komitmen Organisasi
Komitment organisasi adalah sebagai suatu keadaan dimana
seseorang karyawan memihak organisasi tertentu serta tujuan
tujuan dan keinginannya untuk mempertahankan keanggotaan
dalam organisasi tersebut. Berikut tiga komponen utama mengenai
komitmen organisasi.
BAB 4
KONSEP KEPRILAKUAN DARI PSIKOLOGI DAN PSIKOLOGI SOCIAL

D. Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mengenai seluruh tenisi tindakan,
baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan,
tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi. Istilah objek dalam sikap
digunakan untuk memasukan semua objek yang mengarah pada
reaksi seseorang. Penting di catat bahwa definisi sikap adalah suatu
tendisi atau kecenderunggan dalam menjawab atau merespons, dan
bukan dalam menanggapi diri sendiri. Sikap bukanlah perilaku, tetapi
sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang
mengarah pada prilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana
dalam membimbing perilaku.
 Komponen Sikap
Komponen emosional atau afektif mengacu pada prasaan
seseorang yang mengrah pada objek sikap. Hal positif yang di
rasakan meliputi kegemaran, rasa hormat atau pengenalan
terhadap jiwa orang lain. Perasaan negatif meliputi rasa tidak suka,
takut, atau rasa jijik
 Fungsi sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama : pemahaman, kebutuhan akan
kepuasan, ego yang defensif dan ungkapan nilai. Sikap juga
berfungsi sebagai suatu hal yang bermanfaat atau pemuasan
kebutuhan.

E. Beberapa Teori Terkait Dengan Sikap


1. Teori perubahan sikap
Teori perubahan sikap dapat membantu mempredeksikan
pendekatan yang paling efektif. Sikap mungkin dapat berubah
sebagai hasil pendekatan dan keadaan dan perlu diingat bahwa
sikap dapat berubah tanpa dibentuk.
2. Teori penguatan dan tanggapan stimulus
Teori penguatan dan tanggapan stimulus dari perubahan
sikap berfokus pada bagaiamana orang menaggapi rangsangan
tertentu. Tanggapan sepertinya diulangi jika tanggapan tersebut
dihargai dan dikuatkan.
3. Teori pertimbangan sosial
Teori pertimbanggan sosial ini merupakan suatu hasil dari
perubahan mengenai bagaimana orang- orang merasa menjadi
suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai
suatu objek. Teori ini menjelaskan manusia dapat menciptakan
perubahan dalam sikap individu jika manusia tersebut mau
memahami stuktur yang menyangkut sikap orang lain dalam
membuat pendekatan setidaknya untuk dapat mengubah
ancaman.
4. Konsisten dan teori perslisihan
Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang
masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-
orang yang dibuat untuk menyadari inkonsitensi antara sikap dan
perilaku mereka, sehingga merak termotivasi untuk menggoreksi
inkonsitensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya
kearah yang lebih baik.
5. Teori disonasi kognitif
Pada tahun 1950-an, Leon Festinger mengemukakan teori
Disonasi Kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap
dan perilaku. Disonasi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi
yang di persebsikan oleh seseorang dua atau lebih sikapnya, atau
terhadap perilaku dengan sikapnya.
6. Teori Persepsi Diri
Teori persepsi diri menganggap orang-orang
mengembangkan sikap berdasarkan pada bagaimana mereka
mengamati dan menginterpretasikan perilaku mereka sendiri.
Dengan kata lain teori ini mengusulkan fakta bahwa sikap tidak
menentukan perilaku,tetapi sikap itu di bentuk setelah perilaku
terjadi guna menawarkan sikap yang konsisten dengan perilaku.
7. Teori Motivasi Dan Aplikasinya
Mengarahkan dan memotivasi orang lain adalah pekerjaan
para manajer. Hal ini sangat penting karena arti manajer,
sebagaimana sering didefinisikan oleh banyak buku manajemen,
adalah menyelesaikan sesuatu melalui orang lain (getting things
done through other people).
8. Teori Motivasi Awal
Tahun 1950-an merupakan kurun waktu yang berhasil dalam
mengembangkan konsep-konsep motivasi. Tiga teori spesifik
dirumuskan selama kurun waktu ini meskipun tiga teori tersebut
telah diserang dengan keras dan saat ini validitasnya
dipertanyakan.
9. Teori Kebutuhan dan kepuasan
Maslow mengmbangkan suatu bentuk teori kelas. Teorinya
menjelaskan bahwa setiap individu mempunyai beraneka ragam
kebutuhan yang dapat mempengaruhi perilak mereka. Maslow
membagi kebutuhan-kebutuhan ini ke dalam beberapa kelompok
yang pengaruhnya berbeda-beda.
10. Teori X dan Teori Y
Teori ini dikemukakan oleh Dauglas McGregor. Pandanganya
mengenai manusia menyimpulkan bahwa manusia memiliki dasar
negatif yang diberi tanda sebagai teori X, dan yang lain positif,
yang ditandai dengan teori Y.
11. Teori Kebutuhan McClelland
Teori ini di gunakan untuk menjawab permasalahan yang
berhubungan dengan teori kebutuhan dan kepuasan, yang
awalnya di kembangkanoleh McClelland pad awal tahun 1990-an.
Juga mempunyai suatu faktor-faktor hierarki yang memotivasi
perilaku.
12. Teori Dua Feaktor
Pada pertengahan tahun 1990-an, Herzberg mengajukan
suatu teori motifasi yang dibagi ke dalam beberapa faktor. Teori
berpengruh terhadap kedua jenis perilku. Asumsi terpenting dari
teori Herzberg adlah faktor yang mempunyai pengaruh positif dalm
motivasi dan menjadi bahan perbandingan yang menyenangakan
terhadap seluruh pengaruh negatif.
13. Teori Keadilan
Teori keadilan dipublikasikan pertama sekali oleh adam pada
tahun 1963-an dalam teori keadialan, kunci ketidakpuasan
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh seorang individu adalah
jika orang tersebut membandingkanya dengan lingkungn yang
lainya.
14. Teori ERG
Teori dari Clayton Alderfer ini juga menganggap kebutuhan
manusia tersusun dalam suatu hierarki kebutuhan. Maslow
mengatakan bahwa orang cinderung meningkat hierarki
kebutuhanya sejalan dengan terpuaskannyakebutuhan
sebelumnya.
15. Teori Harapan
Teori harapan mungkin telah banyak digunakan oleh para
peniliti akutansi. Teori ini dikembangkan sejak tahun 1930-an oleh
Kurt Levin dan Edwar Toman. Dasar teori ini mempunyai sejarah
yang panjang, tetapi menjadi kenal dalam akutansi setelah
diperkenalkan oleh Ronen dan Livingstone (1975), kemudian
secara komprehensif dan sistematik dirumuskan oleh Victor
Vroom.
16. Teori Penguatan
Teori ini mengumukakan prilaku merupakan fungsi dari akibat
yang berkaitan dengan perilaku tersebut. Teri penguatan memiliki
konsep dasar berikut : Pusat perhatian, Kontinjensi penguatan,
dan Semakin pendek interfal waktu antra tanggapan.
17. Teori Penetapan Tujuan
Teori ini menguraikan hubungan antra tujuan yang ditetapkan
dan prestasi kerja konsep dasar teori ini ialah karyawan yang
memahami tujuan (apa yang di harapkan organisasi terhadapnya)
akan terpengaruh perilaku kerjanya.
18. Teori Atribusi
Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang
menginterpretasikan suatu peristiwa, alasan,atau sebab
perilakunya. Teori ini dikembangkan oleh Fritz Heider yang
berargumentasi bahwa perilaku seseorang ditentukan oleh
kombinasi antar kekuatan internal (internal forces), yaitu faktor-
faktor yang berasal dari dalam diri seseorang.
19. Peran-peran Penentu Distribusi
Dalam mencoba menentukan apakah penyebab prilaku
secara internal atau eksternal,kita mempercaykan pada tiga peran
perilaku : Perbedan (distincetiveness), Konsenus (consensus) dan
Konsistensi (consistency.)
20. Teori Agensi
Riset akutansi keperilakuan yang menggunakan teori agansi
mendasarkan pemikiranya atas perbeaan informasi antar atasan
dan bawahan, antara kantor pusat dan kantor cabang, atau
adanya asimetri informasi yang memengaruhi penggunaan sistem
akutansi.
21. Pendekatan Dyadic
Pendekatan ini menyatakan ada dua pihak ialah atasan dan
bawahan yang berperan dalam proses evaluasi kinerja.

F. Persepsi
1. Ransangan Pisik fersus Kecenderungan Individu
Orang-orang merasakan dunia ini berbeda karena perepsesi
bergantung pada ransangn fisik dan kecenderungan individu
tersebut. Ransangan fisik adalah input yang berhubungan dengan
perasaan seperti penglihan dan sentuhan. Kecenderungn individu
meiputi alasan, kebutuhan, sikap, pelejaran dari masa lalu dan
harapan.
2. Pilihan, Organisasi, dan Penafsiran Ransangan
Manusia hanya mampu merasakan sesuatu yang kecil dan
membagi semua ransangan tersebut kearah yang diarahkan
olhnya. Dengan demikian manusia bisa measa bimbang atau tidak
bimbang dalam memilih presepsinya.

G. Nilai
 Arti penting nilai
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk
memahami sikap serta motivasi dan karena nilai mempengaruhi
presepsi manusia.

H. Pembelajaran
Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman
dan pengulangan dalm merespon situasi.
 Pembelajaran sosial
Walaupun teori pembelajaran sosial merupakan suatu
perpanjangan dari pengondisian operant, dimana teori tersebut
mengendalikan perilaku sebagai suatu fungsi dari konsekuensi-
konsekuensi.
I. Kepribadian
Kepribadian mengacu pada bagian karakteristik psikologi dalam
diri seseorang yang menentukn dan mencerminkan bagaimana orang
tersebut merespon lingkunganya.

J. Emosi
Emosi merupakan reaksi terhadap satu objek, dan akhirnya tidak
bertahan ciri kepribadian. Penilitian telah mengidentifiksi enam
komponen emosi secara universal yaitu :
1. Kemarahan
2. Ketakutan
3. Kesedihan
4. Kebahagiaan
5. Rasa jijik
6. kaget
BAB 5
AKUNTANSI KEPERILAKUAN DALAM BINGKAI RETROSPEKTIF DAN
PROSPEKTIF

A. Bidang yang Kompleks, Kaya, dan Terus Bergerak


Dalam meninjau literatur akuntansi secara sistematis dan hati-
hati, Birnberg dan Shields menggambarkan area riset yang begitu
kaya. Lima aliran riset akuntansi keperilakuan (1989) tersebut adalah:
1. Pengendalian manajemen (manajemen control)
2. Pemrosesan informasi akuntansi (accounting information
processing)
3. Desain sistem informasi (information system design)
4. Riset audit (audit research)
5. Sosiologi organizational (organizatioanl sociology)
Walaupun tidak diragukan lagi bahwa riset tersebut diatas terlalu
berbeda dalam hal kualitas, Birnberg dan Shields membenarkan
penekanan terhadap sifat observasional dari perbandingan dan variasi
keperilakuan, serta peningkatan sifat orientasi teoritis dalam proses
riset tersebut. Dalam banyak area masih tidak ada tingkat kesadaran
teoritis yang memadai. Dengan demikian, riset yang dilakukan masih
jauh dari kemampuan memberikan dasar interpretasi yang menarik
dan bermanfaat guna memahami dan mengubah akuntansi dalam aksi.
Dalam konteks manajemen akuntansi atau auditing pada tingkat
individu, sekarang, kita berada dalam posisi untuk memahami dan
memanfaatkan komentar tentang fungsi sitem informasi akuntansi.
Fenomena seperti penganggaran, penetapan standar, dan interpretasi
informasi akuntansi manajemen dipahami secara integratif dengan
konteks manusia dan organisasional dimana mereka berada.

B. Sudut Pandang dari Luar


Berbeda dari Birnberg dan Shields, Burgstahler dan Sundem
menunjukan perbedaan yang besar (sudut pandang non-akuntansi).
Riset akuntansi keperilakuan menurut mereka telah diperhatikan di
masa lalu oleh anggota komunitas sosial berbeda. Tugas yang diambil
oleh Burgstahler dan Sundem adalah sulit. Kekayaan dan kompleksitas
dari bidang yang muncul menciptakan kesulitan besar bagi pihak luar
(outsider). Hal ini membutuhkan investasi waktu yang besar untuk
memahami aliran proses riset, strategi kumulatif yang diadopsi, cara
bidang tersebut distruktur dan dikarakteristikkan, serta implikasi penuh
dari keragaman perspektif konseptual yang digunakan.
Survei atas seluruh bidang riset-yang berorientasi ekonomi dalam
akuntansi mulai dari teori biaya dan laba yang menekankan pada studi
pasar modal yang efisien, teori agensi, ekonomi informasi dan
organisasi, dan seterusnya akan menjadi tugas yang cukup berat bagi
peneliti organisasioanal atau keperilakuan.
Secara eksplisit, Burgstahler dan Sundem menyatakan
pendekatan mereka terhadap tinjauan didasarkan pada perspektif
pandangan ekonomi informasi dunia, yang merupakan salah satu dari
rentang perspektif ekonomi yang mungkin. Hal ini sama seperti peneliti
keperilakuan lain yang menggunakan sosiologi ekonomi untuk
memahami masalah yang melekat pada rasionalitas ekonomi implisit
dalam riset ekonomi dalam riset ekonomi yang berorientasi pada
penelitian akuntansi dan sejarah intelektual yang didasarkan pada
konsep perilaku dalam dunia sosial-politik dan lingkungan ekonomi.

C. Menggerakan Agenda Riset ke Depan


Komentar pribadi Caplan tentang kemunculan akuntansi
keperilakuan memberikan beberapa pemahaman lebih lanjut tentang
kekuatan mobilisasi perkembangan dari area tersebut dan apa yang
dicapai sekarang. Bukan hanya pengaruh tekanan peranan yang
dimainkan oleh restrukturisasi intelektual bisnis Amerika terhadap
pendidikan dan riset, melainkan juga kemunculan srudi akuntansi
keperilakuan yang perlu dipandang dalam konteks kemunculan
ketertarikan organisasioanal terhadap ilmu pengetahuan sosial dan
keperilakuan.
Kita kembali pada analisis kondisi (state of the art) saat ini.
Caplan menawarkan sebuah pandangan yang lebih berhati-hati
dibandingkan dengan pandangan Burgstahler dan Sundem walaupun
ia merupakan orang dalam (insider) dibidang akuntansi keperilakuan.
Menurut Caplan, akuntansi keperilakuan memberikan penekanan yang
adil terhadap pemahaman sempit, dikendalikan metode, dan cepat
melakukan studi yang s ebagian tampaknya dihasilkan oleh budaya
akademis Amerika. Seperti disampaikan oleh Burgstahler dan Sundem
serta ditinjau oleh Lord, kemajuan dalam satu bidang lebih sering
ditentukan oleh sejumlah kecil studi inovatif. Sama seperti lainnya,
area akuntansi keperilakuan cenderung menerminkan pembelajaran,
proses kumulatif riset, dan interdependensi sehat dengan disiplin ilmu
lain dalam ilmu pengetahuan manusia.
Perluasan domain penyelidikan organisasional dan keperilakuan
tersebut bukannya mudah dan tidak problematis. Seperti disampaikan
oleh Caplan, studi kasus dan barangkali tempat serupa untuk
penyelidikan lebih kompleks tidak hanya membutuhkan keahlian baru
tetapi juga keahlian yang besar dalam mengidentifikasi konsep
keperilakuan yang tepat dan mengaplikasikan konsep ini pada situasi
yang spesifik.

D. Pasang Surut Aliran Kemajuan


Tinjauan Lord tentang perkembangan pemikiran keperilakuan
dalam akuntansi memperkuat dari banyak temuan dari riset lain.
Meskipun demikian, pendekatan khusus ini juga menghasilkan
observasi tentang cara bidang tersebut dapat bermanfaat bagi
pengembangan berikutnya. Hal yang menarik adalah kualitas dan
keaslian riset semata tampaknya tidak memadai untuk memasukan
dorongan khusus untuk riset organisasional dan keperilakuan kejalur
kemajuan kumulatif.
Sebaliknya, tinjauan Lord bermanfaat untuk menyampaikan
pertimbangan tentang skala pengembangan komparatif dan studi yang
berorientasi akuntansi di Amerika Serikat, khususnya yang
mencerminkan pendekatan pemrosesan informasi manusia dan
kognitif. Lord juga menekankan cara riset akuntansi keperilakuan
muncul dalam konteks peningkatan ketertarikan yang lenih umum
terhadap peranan akuntansi dalam pengambilan keputusan.
Hal yang tidak signifikan dalam riset akuntansi keperilakuan
adalah observasi Lord tentang peranan signifikan yang dimainkan oleh
struktur institusional dunia akademis akuntansi. Dia menekankan
pentingnya pengembangan riset pemrosesan informasi manusia yang
pada awalnya diterima oleh Journal Of Accounting Research dan
dimasukan dalam konferensi riset empiris Chicago yang sangat
berpengaruh. Baik Lord, Burgstahler maupun Sundem mengomentari
signifikansi intelektual dan konferensi sebagai kunci untuk area
pengembangan lebih luas.
BAB 6
FILOSOFI RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Dalam suatu riset Chariri dan Ghozali (2001) menuliskan bahwa


pendekatan klasikal lebih menitikberatkan pada mekiran normative yang
mengalami kejayaannya pada tahun 1960-an. Pada tahun 1970-an terjadi
pergeseran pendekatan dalam riset akuntansi. Alasan yang mendasari
pergeseran ini adalah bahwa pendekatan normative yang telah berjaya
selama satu decade tidak dapat menghasilkan teori akuntansi yang siap
digunakan dalam praktik sehari-hari. Alasan kedua yang mendasari usaha
pemahaman akuntasi secara empiris secara mendalam adalah adanya
“gerakan” dari masyarakat peneliti akuntansi yang menitifberatkan pada
pendekatan ekonomi dan perilaku perkembangan ekonomi keuangan,
terutama munculnya hipotesis pasar efisien (efficient market hypothesis)
dan teori keagenan (agency theory), yang menciptakan suasana baru bagi
riset empiris manajemen dan akuntansi. Chicago mengembangkan apa
yang disebut dengan teori akuntansi positif (positive accounting theory)
yang menjelaskan akuntansi itu ada, apa itu akuntansi, mengapa
akuntanmelakukan apa yang mereka lakukan. Dan apa fenomena itub
terhadap manusia dan penggunaan sumber daya.
BAB 7
METODE RISET AKUNTANSI KEPERILAKUAN

A. Pengertian Riset
Riset adalah pengamatan terhadap fakta, identifikasi atas
masalah, dan usaha untuk menjawab masalah dengan menggunakan
pengetahuan merupakan esensi dari kegiatan riset. Oleh karena itu,
riset dapat disebut sebagai suatu usaha yang sistematis yang
mengatur dan menyelidiki masalah- masalah, serta menjawab
pertanyaan yang muncul, yang terkait dengan fakta,fenomeena atau
gejala dari masalah tersebut.

B. Motivasi dan Tujuan Riset


Motivasi merupakan sesuatu yang timbul dari dalam diri seorang
untuk mencapai tujuan yang dia inginkan. Motivasi seseorang
melakukan riset boleh jadi merupakan keinginan yang timbul dari
dalam dirinya untuk memecahkan masalah maupun persoalan yang
ada.

C. Manfaat dan pentingnya riset


Manfaat adalah kontribusi hasil yang diperoleh dari mengerjakan
sesuatu. Manfaat riset mengungkapkan harapan tentang apa saja
hasil/kontribusi/sumbangan yang dapat diperoleh dari riset tersebut
dan yang mungkin dapat menjadi pertimbangan bagi pihak-pihak
terkait.

D. Memahami replikasi
Salah satu strategi dalam melakukan riset adalah melakukan
replikasi. Replikasi merupakan gabungan dari kata duplikasi dan
repetisi. Replikasi adalah pengulangan suatu studi atau riset yang
dilakukan secara sengaja. Pada umumnya, hal ini dilakukan dengan
menggunakan prosedur-prosedur yang sama dengan riset terdahulu,
tetapi menggunakan subjek yang berbeda. Replika juga dapat
dikatakan merupakan suatu usaha untuk meriset ulang riset-riset
terdahulu.

E. Pemilihan Data atau Sampel Riset


Langkah yang harus di tempuh oleh peneliti :
1. Populasi
Ide dasar dalam pengambilan sampel adalah memilih
sebagian elemen di dalam suatu populasi di mana peneliti dapat
menarik kesimpulan tentang seluruh populasi.
2. Sampel riset
Sampel merupakan bagian dari jumlah maupun karatektik
yang dimiliki oleh populasi dan dipilih secara hati-hati dari populasi
tersebut.
3. Teknik penarikan sampel
a. Pengambilan sampel riset dengan biaya yang murah
b. akurasi hasil yang lebih baik
c. kecepatan pengumpulan data
Proses pengumpulan data tidak dapat dilepaskan dari alat-alat
yang digunakan untuk mengumpulkan data tersebut. Dalam hubungan
ini, terdapat terdapat banyak rragam alat pengumpulan data.
Pengumpulan data merupakan prosedur yang sistematis dan
terstandardisasi untuk memperoleh data yang diperlukan.adapun
metode pengumpulan data riset yang dibahas dibagi menjadi data
sekunder dan data primer.
1. Jenis data
Pada kebanyakan riset akuntansi keprilakuan, jenis data
dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
a. Data subjek .
b. Data fisik
c. Data dokumenter
2. Sumber data
a. Data primer
b. Data sekunder

F. Validitas dan keandalan


Terdapat dua hal penting yang berhubungan dengan riset
perilaku, yang pertama adalah yang diukur berkaitan dengan hal-hal
yang salah (validitas) dan yang kedua adalah yang diukur berkaitan
dengan hal-hal tidak representatif (keandalan)
1. Validitas
2. Keandalan

G. Metode pengumpulan data


Ada dua metode yang melatar belakangi hal ini adalah : 1) para
peneliti tidak memahami pekerjaan orang-orang tersebut dan
penyebab mereka melibatkan perilaku, dan 2) ukuran sampel yang
kecil sangat berisiko untuk melakukan generalisasi hasil terhadap
populasi.
1. Survei
2. Observasi

H. Memilih responden
Langkah pertama dalam memilih responden adalah menentukan
populasi. Setelah itu, peneliti menentukan suatu sensus atau sampel.
Sensus adalah kegiatan untuk mencari seluruh informasi yang
dikumpulkan dari setiap elemen dalam populasi. Sampel merupakan
kumpul informasi dan bagian dari populasi. Suatu sensus akan tepat
ketika: 1) populasinya kecil dan biaya pengumpulan data tidak melebihi
biaya pengambilan sampel secara signifikan, 2) penting untuk
mengetahui setiap unsur dalam populasi, dan 3) risiko dalam
perbaikan secara keseluruhan sangat besar.

I. Instrumen Riset
Penegembangan kuesioner atau pencarian instrumen merupakan
langkah lain yangpenting dalam proses rriset. Kuesioner harus sesuai
responden dan didesain secara menarik sehingga responden tertarik
untuk menjawab kuesioner tersebut, yang pada hakikatnya bertujuan
meningkatkan tingkat respons, validitas, dan keandalan data.

J. Analisis data persiapan laporan


Analisis data dilakukan setelah penelitian mengumpulkan semua
data yang diperlukan dalam riset. Peneliti biasanya melakukan
melakukan beberapa tahap persiapan data untuk memudahkan proses
analisis data. Pemanfaatan berbagai alat analisis sangat bergantung
pada jenis riset dan jenis data yang diperoleh. Ketersediaan alat
analisis memberikan gambaran bahwa satu alat analisis dengan alat
analisis lainnya dapat dengan saling bergantian dimanfaatkan dan
kadang kala hanya satu alat analisis yang dapat digunakan.
BAB 8
PENGENDALIAN KEUANGAN

A. Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar
investasi, alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan
rencana perusahaan. Pengendalian keuangan adalah tahap dimana
rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik
dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa
rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai
tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi.

B. Fungsi Keuangan
Walaupun perincian antar organisasi berfariasi, fungsi keuangan
yang utama adalah dalam hal keputusan investasi, penghitungan
biaya, dan deviden untuk suatu organisasi. Tujuan manajer keuangan
adalah memnuat rencana guna memperoleh dan memnggunakan dana
serta memaksimalkan nilai organisasi. Berikut beberapa kegiatan yang
terlibat :
1. Dalam perencanaan dan peramalan, manajer keuangan
berinteraksi dengan para eksekutif yang bertanggungjawab atas
kegiatan-kegiatan perencanaaa strategis umum
2. Manajer keuangan harus memusatkan perhatiannya pada
keputusan investasi dan perhutingan biaya serta segala hal yang
berkaitan dengan nya.
3. Manajer keuangan harus bekerja sama dengan manajer lainnya
agar perusahaan dapat beroperasi sefisien mungkin.
4. Manajer keuangan menghubungkan perusahaan dengan pasar
uang dan pasar modal

C. Dilema Pengendalian
Beberapa tahun lalu, suatu perusahaan yang menghasilkan
produk baja didirikan oleh tiga orang pemilik untuk menyediakan
produk-produk special dengan metode produksi berdasarkan
computer, perusahaan mereka mengkhususkan diri pada pabrikasi
baja, mengutamakan desain inovatif, dan bekualitas tinggi.

Anda mungkin juga menyukai