Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Akuntansi keperilakuan

Disusun oleh :

Ayu Oktaviani 11021900201

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BINA BANGSA


DAFTAR ISI

BAB 1 PENGANTAR AKUNTANSI KEPERILAKUAN

Apa Yang Dimaksud Dengan Ilmu Akuntansi? 2

Apa Yang Dimaksud Dengan Ilmu Keperilakuan? 7

Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia: Psikologi,Sosiologi, dan Psiokologi Sosial 8

Memasuki Akuntansi Keperilakuan 12

Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi. 17

Dimensi Akuntansi Keperilakuan. 19

Akuntansi Keperilakuan: Perluasan Logis Dari Peran Akuntansi Tradisional 22

landasan Teori Dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan. 23

lingkup dan sasaran hasil dari akuntansi keperilakuan. 26

Persamaan dan Perbedaan ilmu keperilakuan dan akuntansi keperilakuan. 27

Pengaruh organisasional terhadap perilaku 29

Kesimpulan. 29

Pertanyaan. 30
Apa yang Dimaksud dengan Ilmu Akuntansi?

Terdapat banyak definisi dan arti akuntansi yang ditulis oleh para ahli dan peneliti y merupakan pakar di
bidang akuntansi, di antaranya Siegel dan Marconi (1989) y mendefinisikan akuntami sebagai

suam disiplin jasa yang mampu memberikan informasi yang relevan dan pe waktu mengenai masalah
keuangan perusahaan guna membantu pemakai intern dan eksternal dalam proses pengambilan
keputusan ekonomi

Sementara, Komite Terminologi AICPA (The Committee on Terminology of the America Institute of
Certified Public Accountants) mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan penggolongan dan
pengikhtisaran transaksi serta kejadian yang bersifat keuangan denga cara yang berdaya guna dan
dalam bentuk satuan uang, serta interpretasi dari hasil prose tersebut. Sementara itu. Accounting
Principles Board (APB) System Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai berikut.

"Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informas Juantitatif terutama
yang bersifat keuangan, mengenai suatu entitas ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi, sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa alternatif"

Lebih lanjut lagi, dari sudut pandang bidang studi, akuntansi dapat diartikansebagai

seperangkat pengetahuan yang mempelajari rekayasa penyediaan jasa berupa keuangan pkuantitatif
dari suatu unit organisasi dan cara penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan ekonomi

Aston (AAA) menawarkan perspektif yang lebih luas AAA mendean a sebagal sato proses
pengidentifikasian, pengukuran, dan pengkalan cho yang memungkinkan pertimbangan dan
pengambilan keputusan yang dilaran pada informaii urkimi oleh pemakat informasi

Dalam definisi AFB, akuntanai didefinisikan dengan mengacu pada kamp kuantitatif dimana dinyatakan
balewa akuntansi adalah aktivitas jasa Fogla menurut definiu tersebut adalah menyediakan informasi
kunitati serutama yang berdat keuangan, mengenai entitas ekonomi di mana informasi tersebut
diperkirakan bermanfa dalam proses pengambilan keputusan-kapotasan ekonomi, yaitu dalam
menentukan pilihan di antara alternatif alternatif yang ada, baik dalam konteks program kerja ma
tindakan

. Dengan demikian, informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan sebagai hasil dari sistem
Informasi keuangan bertujuan sebagal berikut.

1. Menyediakan informait laporan keuangan yang dapat dipercaya dan bermanfaat bagi

investor serta kreditor sebagai dasar pengambilan keputusan dan pemberian kreda. 2. Menyediakan
informasi mengenai podsi keuangan perusahaan dengan menunjukkan sumber-sumber ekonomi
(kekayaan) perusahaan serta asal dari kekayaan tersebut Menyediakan informasi keuangan yang dapat
menunjukkan kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba

4 Menyediakan informasi keuangan yang dapat menunjukkan kemampaan perusahaan dalam melunasi
utang utangnya. 5 Menyediakan Informasi keuangan yang dapat menunjukkan sumber-sumber
pendanaan perusahaan.

6. Menyediakan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam memperkirakan arus kas masuk
ke perusahaan.

Akuntansi sebagai Suatu Sistem Informasi

Akuntansi menjaili yang faktor terdepan yang berperan penting dalam menjalankan ekonomi dan sistem
sosial kita. Keputusan keputusan yang diambil oleh para individu pemerintah, dan badan usaha lainnya
sering kali ditentukan oleh penggunaan informat

Akuntansi adalah Sistem

Manajemen, pengguna, dan personel sistem diperlukan dalam pengembangan sistern Umumnya,
kelompok perancang atau tim proyek pengembangan sistem terdiri atas para pemakai, analis, dan wakil
manajemen yang bertugas untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai sistem, mengembangkan
spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem baru Masalah-masalah teknis, organisasional, dan
manajemen proyek akan muncul pada saat Implementasi sistem. Sistem informasi yang baru mungkin
juga menciptakan hubungan kerja yang baru di antara para karyawan yang ada, perubahan pekerjaan,
bahkan juga perubahan struktur organisasi. Faktor-faktor teknis, perilaku, situasi, dan kepegawaian yang
berkaitan perlu dipertimbangkan sebelum proyek dilaksanakan. Kegagalan untuk melakukan hal
tersebut menyebabkan output yang dihasilkan tidak bermanfaat meskipun sistem yang dirancang
merupakan sistem yang baik secara teknis. Keterlibatan karyawan perlu terus-menerus digalakan
setelah sistem tersebut diimplementasikan. Keterlibatan pemakai perlu dipertimbangkan bahkan sejak
saat perancangan sistem. Filosofi dari perancangan sistem yang berorientasi pada pemakai membantu
membentuk perilaku dan merupakan pendekatan yang baik terhadap pengembangan sistem dalam
konteks organisasional.

Akuntansi adalah Informasi

Selain merupakan sistem, akuntansi juga dapat dipandang sebagai suatu informasi. Ini merupakan suatu
fenomena yang menarik dengan adanya jargon yang menyatakan bahwa menguasai informasi sama
artinya dengan menguasai dunia, dan siapa yang menguasa informasi akan memenangkan persaingan.
Hal ini tidaklah mengherankan karena pada era sekarang ini, penguasaan informasi menjadi sangat
dominan, sampai-sampai informas diakui sebagai salah satu sumber daya. Oleh karena itu, perusahaan
harus berupaya mengoptimalkan peran informasi guna mencapai tujuannya.menguasai informasi sama
artinya dengan menguasai dunia, dan siapa yang menguasa informasi akan memenangkan persaingan.
Hal ini tidaklah mengherankan karena pada era sekarang ini, penguasaan informasi menjadi sangat
dominan, sampai-sampai informas diakui sebagai salah satu sumber daya. Oleh karena itu, perusahaan
harus berupaya mengoptimalkan peran informasi guna mencapai tujuannya.

Informasi yang diperlukan oleh manajemen harus memiliki karakteristik seperti akurat dan tepat waktu.
Tersedianya informasi secara cepat, relevan, dan lengkap lebih dikarenakan adanya kebutuhan setiap
unit bisnis untuk mendapatkan posisi keunggulan kompetitif. Untuk maksud tersebut, sekali lagi, peran
akuntansi tidak dapat dikesampingkan Bagaimana suatu produk dapat bersaing di pasaran jika
manajemen tidak mengetahui besarnya biaya produksi dari produk tersebut? Bagaimana biaya produksi
produk tersebut dapat ditentukan secara tepat jika manajemen tidak mengetahui secara persis
banyaknya sumber daya yang telah dikonsumsi oleh produk tersebut? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini
dapat dijawab secara baik melalui sistem informasi akuntansi yang baik pula. Dengan demikian, tidak
mengherankan jika dikatakan bahwa akuntansi dapat disamakan dengan informasi. Lewat seperangkat
prosedur dan teknik akuntansi, informasi dapat diakses secara lebih cepat, relevan, dan lengkap. Dalam
kaitannya dengan akuntansi sebagai informasi, beberapa jenis sistem informasi yang telah berkembang
saat ini, seperti pemrosesan data elektronik (electronic data processing-EDP), pemrosesan data (data
processing), sistem informasi manajemen (management information system-MIS), sistem pendukung
keputusan (decision support system-DSS), sistem pakar (expert system), sistem informasi eksekutif
(executif information system-EIS), dan sistem informasi akuntansi (accounting information system-AIS);
merupakan bukti bahwa sistem informasi dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi yang
semakin kompleks. Oleh karena itu, untuk dapat bertahan dan tumbuh, perusahaan saat ini harus
menggunakan sistem informasi yang sesuai dengan perkembangan lingkungan bisnisnya. Namun, agar
proyek pengembangan sistem informasi yang dilakukan oleh perusahaan tidaklah sia-sia, tahapan-
tahapan yang harus dilalui dalam pengembangan sistem perlu dipahami dengan baik. Tahapan-tahapan
tersebut terdiri atas:

1. perencanaan dan analisis sistem yang meliputi formulasi dan evaluasi terhadap solusi dari masalah-
masalah sistem, serta penekanan pada tujuan keseluruhan sistem;

2. perancangan sistem, yaitu proses menspesifikasikan perincian solusi yang dipilih oleh proses analisis
sistem;

3. implementasi sistem, yaitu proses menempatkan rancangan prosedur dan metode baru atau revisi ke
dalam operasi.

Apa yang Dimaksud dengan Ilmu Keperilakuan?

American Accounting Association's Committees berdasarkan pada Behavioral Science Content of the
Accounting Curriculum mengembangkan lingkup dan definisi dari "Ilmu Keperilakuan" sebagai berikut.

Istilah ilmu keperilakuan adalah penemuan yang relatif baru. Konsep tersebut begitu luas sehingga
lingkup dan isinya lebih baik digambarkan dari awal. Ilmu keperilakuan mencakup bidang riset apa pun
yang mempelajari, baik melalui metode eksperimentasi maupun observasi, perilaku manusia dalam
lingkungan fisik maupun sosial.

Agar dapat dianggap sebagai bagian dari ilmu keperilakuan, riset tersebut harus memenuhi dua kriteria
dasar. Pertama, riset tersebut harus berkaitan dengan perilaku manusia. Tujuan utama ilmu perilaku
manusia adalah mengidentifikasikan kebiasaan yang mendasari manusia dan konsekuensi yang
ditimbulkannya. Kedua, riset tersebut harus dilakukan "secara ilmiah". Hal ini berarti harus ada suatu
usaha sistematis untuk menggambarkan, menghubungkan, menjelaskan, dan dengan demikian
memprediksikan sekelompok fenomena, yaitu kebiasaan yang mendasari perilaku manusia harus dapat
diobservasi atau mengarah pada dampak yang dapat diobservasi. Tujuan ilmu keperilakuan adalah
memahami, menjelaskan, dan memprediksikan perilaku manusia... sampai pada generalisasi yang
ditetapkan mengenai perilaku manusia yang didukung oleh bukti empiris yang dikumpulkan secara
impersonal melalui prosedur yang terbuka untuk peninjauan maupun replikasi dan dapat diverifikasi
oleh ilmuwan lainnya yang tertarik. Dengan demikian, ilmu keperilakuan mencerminkan observasi
sistematis terhadap perilaku manusia dengan tujuan mengonfirmasikan hipotesis tertentu secara
eksperimental melalui referensi terhadap perubahan perilaku yang dapat diobservasi.

Definisi ini menangkap permasalahan inti dari ilmu keperilakuan, yaitu riset ilmiah (scientific research)
dan perilaku manusia (human behavior). Ilmu keperilakuan adalah bagian dari ilmu sosial manusia. Ilmu
sosial meliputi disiplin ilmu antropologi, ekonomi, sejarah, politik, psikologi, dan sosiologi. Ilmu
keperilakuan meliputi psikologi dan sosiologi, aspek ekonomi keperilakuan

dan ilmu pengetahuan politik, serta aspek antropologi keperilakuan. Beberapa jurnal telah menerbitkan
artikel yang didasarkan pada metode riset keperilakuan, pengembangan teori, aplikasi praktik, dan
uraian perilaku manusia dalam berbagai pengaturan. Terdapat banyak temuan riset dari para ilmuwan
setiap tahunnya mengenai perkembangan literatur ilmu keperilakuan.

Perspektif Berdasarkan Perilaku Manusia: Psikologi, Sosiologi, dan Psikologi Sosial

Pertanyaan mendasar yang senantiasa menjadi kajian dalam psikologi sosial adalah bagaimana kita
dapat menjelaskan pengaruh orang lain terhadap perilaku kita. Misalnya, para analis sosial di Perancis
sering mengajukan pertanyaan mengapa saat revolusi Prancis perilaku orang cenderung emosional
ketimbang rasional? Selain itu, Jerman dan Amerika Serikat melakukan studi tentang dampak dari
kehadiran orang lain dalam memacu prestasi seseorang. Misalnya, dari perbandingan prestasi yang
dicapai oleh seorang anak ketika la belajar seorang diri dan ketika ia belajar dalam kelompok, ditemukan
bahwa anak tersebut ternyata menunjukan prestasi yang lebih baik ketika ia belajar dalam kelompok
dibandingkan ketika ia belajar sendiri.

Seseorang dapat disebut sebagai psikolog sosial jika dia berupaya memahami, menjelaskan, dan
memprediksi bagaimana pikiran, perasaan, dan tindakan individu-individu dipengaruhi oleh pikiran,
perasaan, dan tindakan-tindakan orang lain yang dilihatnya, atau bahkan yang hanya dibayangkannya.
Dalam konteks organisasi perusahaan, para psikolog industri atau organisasi adalah orang yang
memperhatikan masalah kelemahan, kebosanan, dan faktor-faktor lain yang relevan dengan kondisi
kerja yang dapat menghalangi kinerja kerja yang diharapkan.

Sementara itu, orang yang disebut sebagai sosiolog adalah orang yang mempelajari manusia dalam
hubungannya dengan sesama manusia. Secara spesifik, sosiolog telah memberikan kontribusi yang besar
pada ilmu perilaku organisasi melalui studi mereka terhadap perilaku kelompok dalam organisasi,
terutama dalam organisasi yang formal dan relatif rumit.

Psikologi sosial adalah suatu bidang kajian di dalam psikologi yang memadukan konsep konsep baik dari
psikologi maupun sosiologi. Psikologi sosial memfokuskan pada pengaruh satu-satu terhadap orang lain.
Salah satu bidang utama adalah bagaimana melaksanakan pengaruh tersebut dan bagaimana
mengurangi hambatan terhadap penerimaannya. Di samping itu, dapat dilihat bahwa para psikolog
sosial memberikan sumbangan yang berarti dalam bidang pengukuran dan pemahaman terhadap
perubahan sikap, pola komunikasi, cara-cara di mana kegiatan kelompok dapat memuaskan kebutuhan
individu, serta proses

pengambilan keputusan kelompok. Ketiga hal tersebut, yaitu psikologi, sosiologi, dan psikologi sosial
menjadi kontributor utama dari ilmu keperilakuan. Ketiganya melakukan pencarian untuk menguraikan
dan menjelaskan perilaku manusia walaupun secara keseluruhan ketiganya memiliki perspektif

Kontribusi Berbagai Disiplin Ilmu

Ilmu akuntansi keperilakuan dibangun berdasarkan kontribusi dari sejumlah disiplin ilmu keperilakuan,
seperti psikologi, sosiologi, psikologi sosial. Sebagian besar kontribusi psikologi berada pada tataran
analisis tingkat individu atau tingkat mikro

Psikologi

Psikologi merupakan ilmu pengetahuan yang berusaha mengukur, menjelaskan, dan terkadang
mengubah perilaku manusia. Para psikolog memperhatikan, mempelajari. dan berupaya memahami
perilaku individual. Mereka yang telah menyumbang dan terus memperkaya pengetahuan tentang
perilaku organisasi adalah teoretikus pembelajaran. teoretikus kepribadian, psikolog konseling, dan yang
paling penting adalah psikolog industri dan organisasi.

Sosiologi
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang sifat masyarakat, perilaku masyarakat, dan perkembangan
masyarakat. Sosiologi merupakan cabang Ilmu Sosial yang mempelajari masyarakat dan pengaruhnya
terhadap kehidupan manusia. Sosiologi pertama kali dicetuskan sebagai cabang ilmu tersendiri oleh
ilmuwan Perancis, August Comte. Kemudian, Comte dikenal sebagai Bapak Sosiologi.

Psikologi Sosial

Dunia psikologi merupakan dunia yang berkaitan dengan persoalan perasaan, motivasi, kepribadian, dan
sejenisnya yang berkaitan dengan individu. Sementara, sosiologi secara umum cenderung berkaitan
dengan persoalan kemasyarakatan. Kajian utama psikologi adalah persoalan kepribadian, mental,
perilaku, dan dimensi-dimensi lain yang ada dalam diri manusia sebagai individu. Sementara itu,
sosiologi lebih mengabdikan kajiannya pada budaya dan struktur sosial dimana keduanya memengaruhi
interaksi, perilaku, dan kepribadian. Kedua bidang ilmu tersebut bertemu di daerah yang dinamakan
psikologi sosial.

Antropologi

Antropologi berasal dari kata Yunani anthropos yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang
berarti "ilmu". Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk sosial.
Antropologi memiliki dua sisi holistik yang meneliti manusia pada tiap waktu dan tiap dimensi
kemanusiannya. Arus utama inilah yang secara tradisional memisahkan antropologi dari disiplin ilmu
kemanusiaan lainnya yang menekankan pada perbandingan/perbedaan budaya antar-manusia.
Meskipun demikian, sisi ini banyak diperdebatkan sampai menjadi suatu kontroversi sehingga metode
antropologi saat ini sering dilakukan pada pemusatan penelitan kepada penduduk yang merupakan
masyarakat tunggal.

Ilmu Politik

Ilmu politik adalah cabang ilmu sosial yang membahas teori dan praktik politiky deskripsi dan analisis
terhadap sistem politik dan perilaku politik. Ilmu ini berorienta akademis, teori, dan riset. Ilmuwan
politik mempelajari alokasi dan transfer kekuasaan dalam pengambilan keputusan,

Memasuki Akuntansi Keperilakuan

Pengantar Akuntansi Keperilakuan

Ilmu akuntansi merupakan ilmu yang selalu berkembang. Perkembangan ilmu akuntansi seiring dengan
perkembangan dunia bisnis saat ini. Pada perkembangannya, akuntansi berperan dalam menghasilkan
informasi keuangan maupuan non-keuangan yang digunakan oleh para pemakainya dalam proses
pengambilan keputusan bisnis. Tujuan informasi tersebut adalah memberikan petunjuk dalam memilih
tindakan yang terbaik guna mengalokasikan sumber daya yang langka pada aktivitas bisnis dan ekonomi.
Namun, pemilihan dan penetapan suatu keputusan bisnis juga melibatkan aspek-aspek keperilakuan
dari para pengambil keputusan. Dengan demikian, akuntansi tidak dapat dilepaskan dari aspek perilaku
manusia serta kebutuhan organisasi akan informasi yang dapat dihasilkan oleh akuntansi. Jadi, akuntansi
bukanlah sesuatu yang bersifat statis, melainkan sesuatu yang akan selalu berkembang sepanjang waktu
seiring dengan perkembangan lingkungannya agar dapat memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
penggunanya. Oleh karena itu, akuntansi keperilakuan dapat didefinisikan sebagai:

"... subdisiplin ilmu akuntansi yang melibatkan aspek-aspek keperilakuan manusia terkait dengan
proses pengambilan keputusan ekonomi."

Mengapa Mempertimbangkan Aspek Keperilakuan pada Akuntansi

Peningkatan ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan sebagai dasar dalam memilih informasi
yang relevan terhadap pengambilan keputusan. Saat ini, keterampilan matematis telah berperan dalam
menganalisis permasalahan keuangan yang kompleks. Demikian pula halnya dengan kemajuan dalam
teknologi komputer akuntansi yang memungkinkan informasi dapat tersedia dengan cepat. Namun,
tidak peduli dengan kecanggihan prosedur akuntansi yang ada, informasi yang dapat disediakan pada
dasarnya bukanlah tujuan akhir. Kesempurnaan teknis tidak pernah mampu mencegah orang untuk
menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi organisasi bukan sekadar teknik yang didasarkan pada
efektivitas dari pelaksanaan segala prosedur akuntansi, tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku
orang-orang di dalam perusahaan, baik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi
yang dihasilkannya.

Dimensi Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi biasanya hanya terpusat pada pelaporan informasi keuangan. Selama beberapa dekade
terakhir, para manajer dan akuntan profesional mulai menyadari kebutuhan akan tambahan informasi
ekonomi yang dihasilkan oleh sistem akuntansi. Oleh karena itu, informasi ekonomi dapat ditambah
dengan tidak hanya melaporkan data-data keuangansaja, melainkan juga data-data non-keuangan yang
terkait dengan proses pengambil keputusan. Berdasarkan kondisi ini, wajar jika akuntansi sebaiknya
memasukkan dimen dimensi keperilakuan dari berbagai pihak yang terkait dengan informasi yang
dihasilk oleh sistem akuntansi

Lingkup Akuntansi Keperilakuan

Akuntansi keperilakuan berada di balik peran akuntansi tradisional yang mencaku pengumpulan,
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan informasi keuangan. Dengan demikian, dimensi akuntansi
berkaitan dengan perilaku manusia sekaligus juga denga desain, konstruksi, serta penggunaan suatu
sistem informasi akuntansi yang efisien. Denge mempertimbangkan hubungan antara perilaku manusia
dan sistem akuntansi, akuntans keperilakuan mencerminkan dimensi sosial dan budaya manusia dalam
suatu organisasi

Akuntansi Keperilakuan: Perluasan Logis dari PeranAkuntansi Tradisional


Pengambilan keputusan dengan menggunakan laporan akuntansi dapat menjadi lebih baik jika laporan
tersebut banyak mengandung informasi yang relevan. Akuntan mengakui adanya fakta ini melalui
prinsip akuntansi yang dikenal dengan pengungkapan penuh (full disclosure). Prinsip ini mengharuskan
dicantumkannya penjelasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pengganti dan penambah informasi
yang mendukung laporan data keuangan perusahaan, melainkan juga sebagai laporan yang menjelaskan
kritik terhadap kejadian-kejadian non-keuangan. Informasi tambahan ini dilaporkan baik dalam satu
kerangka laporan keuangan maupun dalam catatan atas laporan keuangan perusahaan.

Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan aplikasi dari prinsip
pengungkapan penuh. Untuk itu, diperlukan suatu masukan informasi keperilakuan guna melengkapi
data keuangan dan data lain yang dilaporkan. Sukar dipahami jika dikatakan bahwa pengambil
keputusan tidak tertarik terhadap informasi tambahan yang relevan karena menganggap informasi
tersebut tidak memiliki nilai tambah. Surat kabar bisnis, newsletter, dan majalah bisnis lainnya sering
melaporkan filosofi manajerial perusahaan, semangat para manajer tingkat menengah, keberhasilan
relatif dari pendekatan inovatif terhadap manajemen operasional, dan pengaruh dari pandangan serta
aktivitas manajerial terhadap masalah operasi, laba, negosiasi pekerja, serta sikap terhadap kekuatan
dalam pekerjaan. Tekanan-tekanan dalam bidang bisnis juga memberikan informasi mengenai implikasi
dari gejala keperilakuan ini terhadap keberhasilan perusahaan di masa depan

Landasan Teori dan Pendekatan Akuntansi Keperilakuan

Sebagai bagian dari ilmu keperilakuan (behavioral science), teori-teori akuntansi keperilakuan
dikembangkan dari riset empiris terhadap perilaku manusia dalam organisasi. Dengan demikian,
peranan riset dalam pengembangan ilmu itu sendiri sudah tidak diragukan lagi. Ruang lingkup riset di
bidang akuntansi keperilakuan sangat luas, bukan hanya meliputi bidang akuntansi manajemen, tetapi
juga menyangkut bidang etika, audit, sistem informasi akuntansi, bahkan akuntansi keuangan.

Dari Pendekatan Normatif ke Deskriptif

Pada awal perkembangannya, desain riset dalam bidang akuntansi manajemen masih sangat sederhana,
yaitu hanya fokus pada masalah-masalah perhitungan harga pokok produk. Seiring dengan
perkembangan teknologi produksi, permasalahan riset diperluas dengan diangkatnya topik mengenai
penyusunan anggaran, akuntansi pertanggungjawaban (responsibility accounting), dan masalah harga
transfer (transfer pricing). Meskipun demikian, berbagai riset tersebut masih bersifat normatif karena
hanya mengangkat permasalahan mengenai desain pengendalian manajemen dengan berbagai model
matematis, seperti arus kas yang didiskonto (discounted cash flow) atau pemrograman linear (linear
programming) guna membantu manajer dalam mengambil keputusan ekonomi yang optimal, tanpa
melibatkan faktor-faktor lain yang memengaruhi efektivitas desain pengendalian manajemen. seperti
perilaku manusia serta kondisi lingkungan organisasi. Pada masa itu, berbagai faktor tersebut dianggap
sebagai "kotak hitam" yang kurang diperhatikan.

Lingkup dan Sasaran Hasil dari Akuntansi Keperilakuan


Pada masa lalu, para akuntan semata-mata fokus pada pengukuran pendapatan dan biaya dan
mempelajari pencapaian kinerja perusahaan di masa lalu guna memprediksikan masa depan. Mereka
mengabaikan fakta bahwa kinerja masa lalu adalah hasil masa lalu dari perilaku manusia dan kinerja
masa lalu itu sendiri merupakan suatu faktor yang akan memengaruhi perilaku di masa depan. Mereka
melewatkan fakta bahwa arti pengendalian secara penuh dari suatu organisasi harus diawali dengan
memotivasi dan mengendalikan perilaku, tujuan, serta cita-cita individu yang saling berhubungan dalam
organisasi. Parat akuntan keperilakuan memusatkan perhatian mereka pada hubungan antara perilaku
dan sistem akuntansi. Mereka menyadari proses akuntansi melibatkan ringkasan dari sejumlah kejadian
ekonomi makro yang dihasilkan dari perilaku manusia dan akuntansi itu sendiri, serta dari beberapa
faktor yang dapat memengaruhi perilaku, yang pada gilirannya secara bersama-sama akan menentukan
semua keberhasilan peristiwa ekonomi.

Persamaan dan Perbedaan Ilmu Keperilakuan dan Akuntansi Keperilakuan

Ilmu keperilakuan mempunyai kaitan dengan penjelasan dan prediksi keperilakuan manusia. Akuntansi
keperilakuan menghubungkan antara keperilakuan manusia dengan akuntansi. Para akuntan
keperilakuan bertanya-tanya mengenai pengaruh yang ditimbulkan dari pengerjaan proses akuntansi
ketika individu dan perilaku disatukan, dan pengaruh perilaku manusia berdasarkan proses akuntansi?
Para akuntan keperilakuan juga tertarik untuk melihat bagaimana keperilakuan dapat memengaruhi
perubahan atas cara akuntansi dilaksanakan dan bagaimana prosedur laporan akuntansi dapat
digunakan lebih efektif untuk membantu individu dan organisasi dalam mencapai tujuannya.

Ilmu keperilakuan merupakan bagian dari ilmu sosial, sedangkan akuntansi keperilakuan merupakan
bagian dari ilmu akuntansi dan pengetahuan keperilakuan. Oleh karena itu, ilmuwan keperilakuan
terlibat dalam riset terhadap aspek-aspek teori motivasi, kepuasan sosial, maupun bentuk sikap.
Sementara itu, para akuntan keperilakuan menerapkan unsur-unsur khusus dari riset atau teori tersebut
untuk menghasilkan hubungan dengan situasi akuntansi yang ada. Namun, para akuntan keperilakuan
tidak akan mempelajari seluruh aspek tersebut karena sebagian berada di luar batasan-batasan
akuntansi. Meskipun demikian, temuan studi antropologi membuktikan relevansi dalam menjelaskan
hubungan antara orang-orang dan sistem akuntansi sehingga para akuntan Keperilakuan perlu
mempertimbangkannya dengan seksama.

Pengaruh Organisasional terhadap Perilaku

Manusia bekerja dengan dibatasi oleh organisasi. Perilakunya dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk
ukuran organisasional dan struktur. Gaya kepemimpinan atau filosofi manajemen, otoritas/hubungan
pertanggungjawaban, hubungan status, dan norma-norma kelompok juga turut memengaruhi perilaku
dan fungsi organisasi.

Orang dalam organisasi saling bertukar jaringan informasi di dalam kantor atau di luar kantor. Informasi
tersebut mungkin saja akurat, disimpangkan, atau palsu. Berdasarkan informasi yang diterima dan
kemudian diproses oleh seseorang, keputusan-keputusan diambil dan sikap dibentuk. Sebagai contoh,
jaringan informasi karyawan kantor mungkin menyatakan bahwa kerja keras dan kemajuan merupakan
jaminan untuk memperoleh pekerjaan dan promosi. Jaringan informasi non-karyawan kantor mungkin
mengindikasikan sebaliknya. Keputusan yang diambil berdasarkan informasi yang sudah disimpangkan
atau informasi palsu dapat mengarah pada terbentuknya sikap pekerjaan dan sikap organisasi serta
kepemimpinan yang tidak kondusif bagi efisiensi operasional.

DAFTAR PUSTAKA

Arfan ikhsan lubis.2010.akuntansi Keperilakuan.jakarta

Anda mungkin juga menyukai