Anda di halaman 1dari 33

BAB 1

INFORMASI AKUNTANSI DAN PROFESI AKUNTANSI

Kompetensi Inti
1. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan
faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan
lingkup kerja perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan
kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga,
sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
2. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan
dan keuangan mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan
kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah dan menyaji secara efektif, kreatif,
produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak
mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan
dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di
bawah pengawasan langsung.

Kompetensi Dasar
3.1 Memahami pengertian, tujuan, peran akuntansi dan pihak-pihak yang membutuhkan
informasi akuntansi
4.1 Mengkelompokan pihak-pihak yang membutuhkan informasi akuntansi sesuai
peranannya
4.2 Mengkelompokan profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi, pentingnya
etika profesi)
3.2 Memahami jenis-jenis profesi akuntansi (bidang-bidang spesialisasi akuntansi,
pentingnya etika profesi)
APERSEPSI
Pada era informasi dan globalisasi, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang
begitu pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh sebab itu, perusahaan-perusahaan dituntut
untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan
eksistensinya sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk
membantu manajer mengambil keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang
akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan yang tepat dapat dibuat dan disesuaikan
dengan sistem informasi yang diterapkan pada masing-masing perusahaan. Dengan demikian,
pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Bentuk
operasional perusahaan sangat beragam sehingga sasaran sistem informasi akuntansi juga
beragam bentuknya. Pada bab berikut akan dibahas tentang informasi akuntansi.

MENGAMATI

Perkembangan perekonomian yang semakin pesat menuntut para pelaku


ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat memberikan informasi
keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi.
Dari hal tersebut, amatilah kegiatan dalam aktivitas akuntansi dan perkembangan
akuntansi di Indonesia!

AYO PAHAMI
A. Pentingnya Informasi Akuntansi
Sistem informasi merupakan sistem yang dibuat oleh manusia yang secara umum terdiri
atas seperangkat komponen terintegrasi, dapat berbasis komputer maupun manual, yang
ditetapkan untuk mengumpulkan, menyimpan, dan mengelola data yang diberikan output
berupa informasi ke pengguna. Sistem informasi memfasilitasi fungsi operasional perusahaan
dan mendukung pengambilan keputusan manajemen dengan menyediakan informasi yang
dapat digunakan oleh manajer untuk merencanakan dan mengendalikan kegiatan perusahaan.
Sistem informasi akuntansi merupakan struktur yang menyatu dalam suatu entitas, yang
menggunakan sumber daya fisik dan komponen lain, untuk mengubah data transaksi
keuangan/akuntansi menjadi informasi akuntansi dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
akan informasi dari para pengguna atau pemakainya (users). Seperti ilmu-ilmu lainnya, ilmu
akuntansi juga berkembang sesuai perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Selain
itu, faktor kebutuhan juga ikut serta dalam perkembangan akuntansi itu sendiri. Akan tetapi,
baik akuntansi maupun ilmu-ilmu lain tidak berkembang dengan sendirinya tanpa adanya hal
yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan bertahan
hingga sekarang.
1. Pengertian, Tujuan, dan Peran Akuntansi
Akuntansi merupakan bahasa bisnis yang dapat memberikan informasi tentang kondisi
ekonomi suatu bisnis dan hasil usahanya pada periode tertentu. Berikut ini penjelasan tentang
akuntansi.
a. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan melaporkan informasi
ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi
mereka yang menggunakan informasi tersebut. Berikut ini berbagai pendapat mengenai
definisi akuntansi.
1) Akuntansi sebagai Seni
Akuntansi adalah sebagai seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, serta
menafsirkan hasil-hasilnya, dikatakan sebagai seni maka yang dimaksud adalah acara
menerapkannya
2) Akuntansi sebagai Sains
Akuntansi sebagai bidang pengetahuan yang menjelaskan fenomena akuntansi secara
objektif, apa adanya, dan bebas nilai.
3) Akuntansi sebagai Teknologi
Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan
informasi keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomi. Perekayasaan
pelaporan keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan
negara.
4) American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
Komite istilah American Institute of Certified Public Accountant (AICPA)
mendefinisikan akuntansi sebagai seni pencatatan, penggolongan, dan mengikhtisarkan
dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transaksi dan kejadian-kejadian yang
umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan hasil-hasilnya. Definisi tersebut
menunjukan bahwa akuntansi pada dasarnya bukan merupakan ilmu pengetahuan murni
(science). Hal yang disebabkan oleh penerapan prosedur akuntansi dalam menghasilkan
laporan keuangan, sangat tergantung pada lingkungannya, dan dipengaruhi berbagi faktor
pertimbangan tertentu.
5) American Accounting Association (AAA)
Menurut American Accounting Association (AAA), akuntansi adalah proses
mengidentifikasi, mengukur dan menyampaikan informasi ekonomi sebagai bahan
informasi dalam hal mempertimbangankan berbagai alternatif dalam mengambil
kesimpulan oleh para pemakainya. Definisi tersebut menunjukan bahwa akuntansi
merupakan media/alat yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada
pemakai yang berkepentingan dengan masalah pengelolaan perusahaan.
6) Accounting Principle Board (APB)
Accounting Principle Board (APB) Statement No. 4 mendefinisikan akuntansi sebagai
suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam
ukuran uang, mengenal suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar dalam memilih di antara beberapa
alternatif.
7) Charles T. Horngren dan Walter T. Harrison (Horngren Harrison, 2007:4)
menyatakan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang mengukur aktivitas bisnis,
memproses data menjadi laporan, dan mengkomunikasikan hasilnya kepada para
pengambil keputusan.
8) Warren dkk (2005:10) menjelaskan bahwa secara umum, akuntansi dapat
didefinisikan sebagai sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.
9) Menurut Littlelon (Muhammad, 2002:10), tujuan utama dari akuntansi adalah untuk
melaksanakan perhitungan periodic antara biaya (usaha) dan hasil (prestasi). Konsep
ini merupakan inti dai teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai
rujukan dalam mempelajari akuntansi.
10) Rudianto mendefinisikan bahwa akuntansi adalah sistem informasi yang
menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi suatu badan usaha.
11) Suparwoto L. (1990:2) mendefinisikan akuntansi sebagai suatu sistem atau teknik
untuk mengukur dan mengelola transaksi keuangan dan menyajikan hasil pengelolaan
tersebut dalam bentuk informasi kepada pihak-pihak intern dan ekstern perusahaan.
Pihak ekstern di sini tediri atas investor, kreditur, pemeritnah, serikat buruh, dan lain-
lain.
12) Menurut Arnold, akuntansi dipandang sebagai suatu sistem untuk menyediakan
informasi (terutama keuangan) kepada siapa saja yang harus membuat keputusan dan
mengedalikan penerapan keputusan tersebut.
13) Definisi akuntansi menurut C. West Churman ialah sebagai pengalaman tertulis yang
berguna untuk pengambilan keputusan.

b. Tujuan Akuntansi
Dalam proses akuntansi, yang akan dihasilkan ialah sebuah laporan keuangan. Oleh
karena itu, tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi
sejumlah besar pemakai informasi akuntansi, dalam mengambil keputusan ekonomi.
c. Peran Akuntansi
Akuntansi mencakup seluruh aspek bisnis. Sewa ruang kantor yang digunakan untuk
menjalankan roda perusahaan, pembayaraan gaji karyawan, serta pergantian beban
(expense), perjalanan wiraniaga (salesman) meruapakan bagian dari aktivitas bisnis
yang melibatkan akuntansi. Ada empat peran akuntansi dalam setiap bisnis, yaitu
pengendalian keuangan, operasi perusahaan, pelaporan dan perencanaan.
1) Pengendalian Keuangan

Salah satu peran utama dari akuntansi dalam hal pengendalian keuangan. Pengendalian
biaya (cost) adalah salah satu faktor utama untuk keberhasilan usaha. Pengelolaan biaya
(overhead) dan biaya produksi akan menentukan perbedaan antara rugi dan laba.

2) Operasi Perusahaan

Aktivitas akuntansi adalah sebagian dari operasi perusahaan sehari-hari, seperti penagihan
terhadap pelanggan, pembayaran gaji karyawan, pembayaran tagihan peasok, pemeliharaan
persediaan, dan masing-masing tugas mempunyai peran dari proses akuntansi. Setiap
perusahaan mempunyai pendekatan yang berbeda dari operasional akuntansi. Perusahaan
yang bergerak di bidang konsultan misalnya, akan berbeda dengan perusahaan yang bergerak
di bidang pabrikasi. Pada perusahaan yang pertama mungkin hanya dibutuhkan catatan
tagihan dan beban-beban yang dikeluarkan, sedangkan pada perusahaan kedua ekstensif
melibatkan pembayaran gaji, persediaan, estimasi biaya, piutang dagang, dan utang dagang.
3) Pelaporan

Mereka yang berbisnis, baik dalam bentuk perusahaan maupun perorangan, secara
periodik ingin mengetahui status bisnisnya. Laporan-laporan akuntansi termasuk neraca dan
laporan laba rugi menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menilai kinerja perusahaan.
Melalui laporan-laporan yang akurat, Anda dapat mengantisipasi keadaan perusahaan dan
dapat mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi perusahaan tersebut.

4) Perencanaan

Akuntansi mempunyai peran yang sangat penting dalam menggambarkan masa depan
perusahaan, yang sering dicerminkan dalam data akuntansi sehari-hari yang diakumulasikan.
Proses perencanaan adalah penetapan tujuan dan langkah-langkah pendekatan terintegrasi
yang diambil untuk mencapai tujuan tersebut. Penetapan tujuan yang realistis adalah salah
satu komponen utama dalam proses ini. Jika perusahaan mempunyai sistem akuntansi yang
baik, Anda akan memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menetapkan tujuan.

2. Sejarah Akuntansi

Praktik awal akuntansi di Indonesia dapat ditelusuri dari sejarah perkembangan akuntansi
ketika era penjajahan Belanda, sekitar tahun 1642 (Soemarso:1995). Jejak yang jelas dan
berkaitan dengan praktik akuntansi di Indonesia dapat ditemukan sekitar tahun 1747 ketika
praktik pembukuan dijalankan oleh Amphioen Society yang berkedudukan pusat di Jakarta.
Pada era penjajahan Belanda dikenalkan sebuah sistem double entery bookkeeping (sistem
pembukuan berpasangan) sebagaimana praktik yang dibangun oleh Luca Pacioli.

VOC, perusahaan dagang (organisasi komersial) pertama milik Belanda pada masa
penjajahan di Indonesia, memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis Indonesia
pada waktu itu. Sejarah perkembangan akuntansi di Indonesia awalnya menganut sistem
continental seperti sistem yang dipakai oleh Belanda. Sistem continental atau sering disebut
sebagai pembukuan sebenarnya tidak sama dengan akuntansi. Pengertian akuntansi lebih
luas. Pembukuan (book keeping) merupakan elemen procedural dari akuntansi. Ada
perbedaan antara pembukuan dengan akuntansi.

a. Pembukuan

Pembukuan menyangkut aktivitas proses akuntansi seperti percatatan, perangkuman,


pengelompokan, serta kegiatan lain yang tujuannya untuk menghasilkam sebuah informasi
akuntansi yang berdasar pada data.

b. Akuntansi

Akuntansi menyangkut aktivitas analisis dan intepretasi berdesarakan pada informasi


akuntansi.

Seiring dengan perkembangan zaman, pembukuan kemudian ditinggalkan. Di Indonesia,


perusahaan banyak yang menerapkan sistem akuntansi Anglo Saxon yang berasal dari
Amerika. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa kondisi.
a. Tahun 1957, terjadi konfrontasi Irian Barat yang melibatkan Indonesia dan Belanda,
yang mengakibatkan seluruh pelajar Indonesia yang sedang menempuh Pendidikan di
Belanda ditarik kembali dan bisa melanjutkan studinya kembali di berbagai negara,
termasuk Amerika Serikat.
b. Sebagian besar dari orang-orang yang memiliki peran dalam perkembangan akuntansi
di Indonesia menyelesaikan studinya di Amerika dan kemudian membawa sistem
akuntansi Anglo Saxon untuk diterapkan di Indonesia. Pada akhirnya, penggunaan
sistem ini mendominasi daripada sistem akuntansi kontinental di Indonesia.
c. Berkembangnya sistem akuntansi Anglon Saxon serta penanaman Modal Asing atau
PMA memberikan dapak yang positif terhadap perkembangan akuntansi.

Akuntansi pada masa kini sudah berkembang ke dalam tahap kedewasaan menjadi suatu
elemen integral dari suatu bisnis serta keuangan global. Keputusan yang bersumber dari
informasi akuntansi dan pengetahuan akan isu-isu dalam akuntansi internasional menjadi hal
yang penting untuk memperoleh interpretasi serta pemahaman yang tepat dalam komunikasi
bisnis internasional. Sejarah akuntansi memperlihatkan suatu perubahan yang terjadi terus-
menerus dengan konsisten. Dalam suatu waktu, akuntansi serupa dengan sistem pencatatan
bagi jasa-jasa perbankan tertentu dan bagi rencana dalam pengumpulan pajak. Selanjutnya,
sistem pembukuan double entry muncul untuk memenuhi kebutuhan dalam usaha dagang.

3. Perkembangan Pendidikan Akuntansi di Indonesia

Kesempatan bagi akuntan lokal Indonesia mulai muncul pada tahun 1942-1945 ketika
Belanda mundur dari Indonesia, dan sampai tahun 1947, hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari.

Upaya nasionalisasi perusahaan milik Belanda oleh pemerintahan Indonesia dan


pindahnya orang-orang Belanda pada tahun 1958 mengakibatkan kelangkaan akuntan dan
tenaga ahli di Indonesia. Pada akhirnya, Indonesia menerapkan sistem akuntansi model
Amerika cukup mudah berbaur dengan akuntansi model Belanda khususnya di Lembaga
pemerintah.

Terjadi peningkatan yang signifikan pada jumlah institusi Pendidikan tinggi yang
menyediakan Pendidikan akuntansi misalnya:

a. Jurusan akuntansi di Universitas Indonesia tahun 1952,


b. Institut Ilmu Keuangan di Sekolah Tinggi Akuntansi Negara-STAN tahun 1990,
c. Universitas Sumatra Utara pada tahun 1960,
d. Universitas Pajajaran pada tahun 1960,
e. Universitas Airlangga pada tahun 1960, dan
f. Universitas Gajah Mada pada tahun 1964.

Pada awal tahun 1990-an, mulai muncul skandal pelaporan keuangan yang dapat
memengaruhi kepercayaan dan perilaku investor sehingga pemerintah mendapat tekanan
untuk segera mengatasi dan memperbaiki kualitas pelaporan keuangan. Kejadian kasus yang
cukup menggegerkan adalah kasus Bank Duta. Bank Duta go public pada tahun 1990, tetapi
dianggap gagal dalam mengungkapkan kerugian yang terjadi. Bank Duta juga tidak
menginformasikan semua informasi kepada auditornya tentang masalah tersebut. Selain itu,
auditor Bank Duta ternyata mengeluarkan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bagi
organisasi tersebut.

Bagi pemerintah Indonesia, kualitas pelaporan keuangan harus segera diperbaiki apabila
ingin memobilisasi aliran investasi jangka panjang.

Selanjutnya, jatuhnya nilai rupiah pada tahun 1997-1998 menambah deretan persoalan
keuangan yang harus diselesaikan pemerintah untuk memperbaiki kualitas pelaporan
keuangan sampai awal 1998. Kebangkrutan massal, kolapsnya sistem perbankan,
meningkatnya inflasi, dan pengangguran yang tak terkendali memaksa pemerintah bekerja
sama dengan IMF untuk melakukan negosiasi terkait dengan berbagai paket penyelamat yang
ditawarkan oleh IMF.

Pada masa ini, kesalahan secara tidak langsung diduga pada buruknya praktik akuntansi
serta rendahnya kualitas keterbukaan informasi (transparasi).

Berbagai persoalan tersebut telah mendorong pemerintah serta badan yang berwenang
untuk mengeluarkan kebijakan terkait regulasi laporan keuangan. Berikut ini berbagi
kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia.

a. Pada September 1994, pemerintah melalui IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia)


mengadopsi seperangkat standar akuntansi keuangan (PSAK)
b. Pemerintah bekerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) melaksanakan proyek
pengembangan akuntansi yang bertujuan untuk mengembangkan regulasi akuntansi
dan melatih profesi akuntansi.
c. Pada tahun 1995, pemerintah menetapkan berbagai aturan yang terkait dengan
akuntansi dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas.
d. Pada tahun 1995, pemerintah memasukan ke dalam Undang-Undang Pasar Modal
tentang aspek akuntansi/pelaporan keuangan.

4. Pihak-Pihak yang Membutuhkan Informasi Akuntansi

Pemakai informasi akuntansi dapat dibedakan menjadi dua pihak, yaitu pihak intern dan
pihak ekstern.

a. Pihak Intern

Pihak intern adalah pihak yang berhubungan langsung dengan kegiatan atau operasi
perusahaan sehari-hari serta terlibat langsung dalam membuat dan menentukan berbagai
kebijakan atau keputusan operasional perusahaan, yaitu pemimpin perusahaan atau para
manajer. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena
dia berkepentingan terhadap informasi akuntansi karena dia merupakan orang yang paling
bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Berdasarkan informasi
akuntansi, pemimpin perusahaan dapat membuat berbagai kebijakan seperti, penyusunan
anggaran yang realistis, penambahan atau pengurangan karyawan, penetapan harga pokok,
produksi yang lebih rasional, dan penetapan harga jual yang tepat. Pada perusahaan besar,
posisi pemimpin perusahaan diduduki oleh para manajer. Berdasarkan informasi akuntansi
yang dibutuhkan, tingkatan manajer dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu manajer tingkat atas,
manajer tingkat menegah dan manajer tingkat bawah. Dalam suatu perusahaan, tingkatan
manajer digambarkan seperti bentuk piramida, semakin rendah tingkatannya, semakin banyak
pula jumlah orang-orang yang terlibat di dalamnya.

b. Pihak Ekstern

Pihak ekstren adalah pihak yang memiliki kepentingan terhadap suatu perusahaan, tetapi
tidak terlibat secara langsung dalam membuat kebijakan/keputusan operasional perusahaan.
Pihak ekstren terdiri atas beberapa pihak sebagai berikut.

1) Pemilik Perusahaan atau Pemegang Saham atau Investor

Pemilik perusahaan atau pemegang saham merupakan pihak yang memiliki kepentingan
dan kepedulian terhadap maju-mundurnya perusahaan karena mereka yang menanggung
risiko atas modal yang ditanam ke dalam perusahaan. Pemilik atau pemegang saham pada
umumnya akan menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada manajer-manajer yang
professional. Untuk mengetahui kemampuan para manajer dalam mengelola perusahaan,
pemilik atau pemegang saham dapat melihatnya dari berbagi laporan informasi yang
disediakan akuntansi. Apabila perusahaan memerlukan tambahan modal, pemilik atau
pemegang saham dapat mengetahuinya dari informasi yang disediakan oleh akuntansi
sehingga dapat memutuskan untuk ikut menambah modal atau tidak. Sebaliknya, dengan
melihat informasi akuntansi, pemegang saham dapat memutuskan untuk menjual sebagian
atau seluruh sahamnya.

2) Karyawan dan Serika Pekerja

Karyawan dan serikat pekerja juga memerlukan informasi akuntansi perusahaan. Apabila
keadaan keuangan perusahaan baik dan meningkat, karyawan dapat menuntut perbaikan gaji
dan upah.

3) Kreditur (Pemberi Pinjaman)

Perusahaan membutuhkan pinjaman (kredit) untuk membiayai operasinya. Pinjaman


tersebut dapat diperoleh dari kreditur, yang akan memutuskan untuk memberi pinjaman atau
tidak, dengan mengetahui keadaan perusahaan. Kreditur mengetahui keadaan perusahaan
setelah melihat dan menganalisis laporan informasi yang disajikan oleh akuntansi.

4) Badan-Badan Pemerintah

Pemerintah memiliki kepentingan terhadap perusahaan, terutama dalam masalah


perpajakan dan ketenagakerjaan. Dalam masalah perpajakan, pemerintah perlu mengetahui
keuntungan suatu perusahaan agar dapat menghitung besarnya pajak penghasilan perusahaan
yang bersangkutan. Dala masalah ketenagakerjaan, pemerintah perlu memastikan apakah
perusahaan telah menggaji atau memberi upah sesuai peraturan yang berlaku, seperti
peraturan tentang UMP (Upah Minimum Provinsi) dan UMK (Upah Minimum
Kota/Kabupaten).
5) Pelanggan

Pelanggan pasti berkepentingan atas maju-mundurnya perusahaan. Konsumen dan


pemasok tergolong sebagai pelanggan. Pemasok perlu mengetahui keadaan keuangan
perusahaan untuk menjamin kelancaran pembayaran barang yang dipasokinya. Keadaan
keuangan perusahaan dapat dilihat oleh pemasok melalui laporan yang disajikan oleh
akuntansi.

6) Masyarakat

Masyarakat memiliki kepentingan terhadap perusahaan dalam hal penyediaan lapangan


kerja dan manfaat sosial lainnya. Kemampuan perusahaan dalam menyediakan lapangan
kerja dan manfaat sosial lainnya dapat diketahui melalui laporan keuangan (akuntansi),
misalnya dengan melihat laporan laba/rugi.

5. Teori dan Sifat Dasar Akuntansi


a. Teori Akuntansi

Teori akuntansi adalah cabang akuntansi yang terdiri atas pernyataan sistematik tentang
prinsip dan metodologi yang membedakan dengan praktik. Vernon Kam (1986) menganggap
bahwa teori akuntansi adalah suatu sistem yang komprehensif di mana termasuk postulat dan
teori berkaitan dengannya. Dia membagi unsur teori dalam beberapa elemen: postulat dan
asumsi dasar, definisi, tujuan akuntansi, prinsip dasar atau standar, dan prosedur atau metode-
metode.

Vernon Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi sebagai berikut:

1) Menjadikan pegangan bagi Lembaga penyusunan standar akuntansi dalam menyusun


standarnya;
2) Memberikan kerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal
tidak adanya standar resmi;
3) Menentukan batas dalam hal melakukan judgment dalam penyusunan laporan
keuangan;
4) Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan; serta
5) Meningkatkan kualitas laporan yang dapat diperbadingkan.

Sementara itu, Hendriksen (1982) mengemukakan kegunaan teori akuntansi sebagai


berikut:

1) Memberikan kerangka tujuan sebagai dasar untuk menilai prosedur dan praktik
akuntansi; serta
2) Memberikan pedoman terhadap praktik dan prosedur akuntansi yang baru.

b. Sifat Dasar Akuntansi


Menurut Belkaoui (1993), berikut ini beberapa hal yang menggambarkan sifat-sifat
akuntansi.

1) Akuntansi sebagai Ideologi

Pihak yang menganggap akuntansi sebagai ideologi menganggap bahwa akuntansi


merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi, dan politik serta
sebagai symbol, mitos, dan ritus yang berperan menciptakan aturan simbolis dalam mana
masyarakat berinteraksi.

2) Akuntansi sebagai Bahasa.

Akuntansi adalah Bahasa perusahaan yang dapat berbicara (berkomunikasi) sendiri


tentang suatu perusahaan/organisasi yang dilaporkan.

3) Akuntansi sebagai Catatan Historis

Akuntansi merupakan wahana untuk memberikan gambaran tentang bagaimana


manajemen mengelola kekayaan pemilik, sejarah organisasi, dan mecatat transaksi di masa
lalu, dibukukan dan dilaporkan melalui laporan keuangan.

4) Akuntansi sebagai Realitas Ekonomi saat ini

Akuntansi dianggap dapat memberikan gambaran realitas ekonomi perusahaan pada saat
ini.

5) Akuntansi sebagai Sistem Informasi

Akuntansi memproses bukti transaksi menjadi bentuk informasi dalam bentuk laporan
keuangan yang digunakan untuk memproses pengambilan keputusan.

6) Akuntansi sebagai Komoditi

Komoditi yang dimaksud adalah output akuntansi dalam bentuk informasi yang
dibutuhkan dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.

7) Akuntansi sebagai Sistem Pertanggungjawaban

Dengan akuntansi, sumber kekayaan yang dikelola dapat ditelusuri sehingga dapat
dijadikan media untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan perusahaan atau Lembaga.

INFO
Akuntansi sering disebut sebagai Bahasa bisnis (business language), atau lebih
tepatnya sebagai Bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai
Bahasa ini, semakin baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan
dalam kehidupannya. Perkembangan perekonomian yang semakin pesat inilah yang
menuntut para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data akuntansi yang dapat
memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
6. Proses Akuntansi

Berdasarkan definisi akuntansi, proses akuntansi akan terus berulang mulai dari transaksi
keuangan sampai dengan penyusunan laporan keuangan. Kegiatan tersebut dinamakan proses
akuntansi. Proses akuntansi meliputi tiga tahap yang dapat diuraikan sebagai berikut.

a. Tahap Pencatatan dan Penggolongan

Tahap pertama yang dilalui dalam proses akuntansi adalah tahap pencatatan dan
penggolongan, antara lain:

1) Penyusunan atau pembuatan bukti-bukti pembukuan atau bukti transaksi, baik


transaksi internal maupun ekstrenal.
2) Pencatatan ke dalam jurnal, baik jurnal umum maupun jurnal khusus; dan
3) Posting atau pencatatan ke buku besar, baik buku besar utama maupun buku besar
pembantu.

b. Tahap Mengikhtisarkan/Peringkasan

Tahap yang harus dilalui setelah melakukan pencatatan dan penggolongan, yaitu tahap
mengikhtisarkan/peringkasan. Tahap mengikhtisarkan/peringkasan meliputi kegiatan-
kegiatan:

1) Penyusunan neraca saldo, yang datanya bersumber dari saldo-saldo yang ada pada
buku besar
2) Penyusunan jurnal penyesuaian, untuk menyesuaikan dengan keadaan atau fakta yang
sebenarnya pada akhir periode, dan penyusunan kertas kerja/neraca lajur yang
bertujuan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan.
3) Pembuatan jurnal penutup, dibuat untuk mengetahui besarnya laba atau rugi suatu
perusahaan, sekaligus untuk menutup perkiraan atau akun yang bersifat sementara
(temporary account).
4) Pembuatan neraca saldo setelah penutupan, dipergunakan untuk mengecek kembali
pencatatan yang akan dilakukan pada periode berikutnya; dan
5) Penyusunan jurnal pembalik, dipergunakan untuk mengatisipasi terjadinya kesalahan
pencatatan pada periode akuntansi berikutnya.

c. Tahap Pelaporan dan Penganalisisan

Tahap terakhir yang harus dilalui, yaitu tahap pelaporan dan penganalisisan. Adapun
tahap pelaporan dan penganalisisan meliputi kegiatan-kegiatan:
1) Penyusunan laporan keuangan, yang terdiri atas laporan laba/rugi, laporan perubahan
modal, neraca dan laporan arus kas; dan
2) Pembuatan analisis laporan keuangan digunakan untuk pengambilan keputusan
ekonomi, baik untuk perkembangan usaha maupun penambahan investasi.

MENANYA
B. Jenis Profesi dan Bidang Spesialisasi Akuntansi
Tanyakan
1. Jeniskepada
Profesiteman-teman
Akuntansi satu kelas Anda mengenai manfaat adanya akuntansi bagi
perusahaan! Apabila mengalami kesulitan, tanyakan keapda guru Anda!
Profesi akuntan adalah semua bidang pekerjaan yang mempergunakan keahlian di bidang
akuntansi, termasuk bidang pekerjaan akuntan public, akuntan intern yang bekerja pada
perusahaan industry, kuanga atau dagang, akuntan yang bekerja di pemerintah, dan akuntan
sebagai pendidik. Dalam arti sempit, profesi akuntan adalah lingkup pekerjaan yang
dilakukan oleh akuntansi sebagai akuntan public yang lazimnya terdiri atas pekerjaan audit,
akuntansi, pajak, dan konsultan manajemen. Gelar akuntansi adalah gelar profesi seseorang
dengan bobot yang disamakan dengan bidang pekerjaan lain, misalnya bidang hokum atau
bidang teknik. Secara garis besar, profesi akuntansi dapat digolongkan sebagai berikut.

a. Akuntan Publik (Public Accountant)

Akuntan publik adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya atas dasar
pembayaran tertentu. Mereka bekerja bebas dan umumnya mendirikan suatu kantor akuntan.
Seorang akuntan public dapat melakukan pemeriksaan (audit), misalnya terhadap jasa
perpajakan, jasa konsultasi manajemen, dan jasa penyusunan sistem manajemen.

b. Akuntan Internal (Internal Accountant)

Akuntan internal adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan atau organisasi,
disebut juga akuntan perusahaan. Jabatan tersebut dapat diduduki, mulai dari staf biasa
sampai dengan kepala bagian akuntansi atau direktur keuangan. Tugas mereka adalah
menyusun sistem akuntansi, laporan keuangan untuk pihak-pihak eksternal, laporan keuangan
untuk pemimpin perusahaan, anggaran, menangani masalah perpajakan, dan melakukan
pemeriksaan internal.

c. Akuntan Pemerintah

Akuntan pemerintah adalah akuntan yang bekerja pada Lembaga-lembaga pemerintah,


misalnya di kantor Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Badan
Pengawasan Keuangan (BPK).

d. Akuntan Pendidik

Akuntan pendidik adalah akuntan yang bertugas dalam Pendidikan akuntansi, melakukan
penelitaian dan pengembangan akuntansi, mengajarm dan menyusun kurikulum Pendidikan
akuntansi di perguruan tinggi.

2. Bidang-Bidang Spesialisasi Akuntansi


Sesuai dengan pengelompokan para pemakai akuntansi, bidang-bidang spesialisasi
akuntansi dapat menjadi beberapa bagian.

a. Akuntansi Keuangan atau Akuntansi Umum (Financial Accounting)

Akuntansi keuangan disebut juga akuntansi umum (generl accounting), yaitu akuntansi
yang berhubungan dengan pencatatan transaksi perusahaan dengan penyusunan laporan
keuangan secara berkala yang berpedoman pada prinsip akuntansi. Laporan keuangan itu
dapat diguakan sebagai informasi internal dan eksternal perusahaan.

b. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)

Akuntansi manajemen adalah akuntansi yang meliputi segala kegaiatan di dalam


perusahaan dan membantu manajemen perusahaan dalam mempertimbangkan pengambilan
keputusan. Titik sentralnya, misalnya dalam hal penetapan harga jual, pembelanjaan, metode
produksi, dan investasi. Bidang akuntansi ini juga mengolah masalah-masalah khusus yang
dihadapi para manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi dengan menggunakan data
historis ataupun data tafsiran.\

c. Akuntansi Anggaran (Budgetting)

Akuntansi anggaran merupakan akuntansi yang menyajikan kegiatan keuangan untuk


jangka waktu tertentu dilengkapi sistem penganalisisan dan pengawasannya. Pembahasan
materi tentang bidang-bidang akuntansi tentunya telah membuka wawasan Anda, bahwa
perkembangan akuntansi juga sangat dipengaruhi oleh kemajuan teknologi dan pesatnya
dunia usaha.

d. Akuntansi Pemeriksaan (Auditing)

Akuntansi pemeriksaam adalah akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan bebas


atas akuntansi umum, yang biasanya dikerjakan oleh akuntan publik. Akuntansi pemeriksaan
merupakan kegiatan akuntansi yang berhubungan dengan pemeriksaan keuangan atau
akuntansi umum.

e. Akuntansi Perpajakan (Tax Accounting)

Akuntansi perpajakan merupakan akuntansi yang berkaitan dengan masalah perpajakan,


seperti pengisisan SPT, perhitungan PPh, PPN dan sebagainya, dengan tujuan untuk
memenuhi peraturan perpajakan yang berlaku dan menekan pajak seminimal mungkin. Jadi,
dapat disimpulkan bahwa akuntansi perpajakan merupakan bidang akunansi yang bertugas
melakukan penyiapan data yang digunakan untuk perhitungan pajak sehingga pajak yang
dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah. Agar dapat bekerja dengan baik,
seorang akuntan pajak haurus memahami berbagai peraturan, baik yang berupa undang-
undang maupun ketentuan lain tentang perpajakan.

f. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)

Akuntansi biaya merupakan akuntansi yang kegiatan utamanya ditunjukan untuk


menghitung biaya-biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan (pabrik) atau perusahaan
industry. Akuntansi biaya adalah bidang akuntansi yang menekankan kegaitan pada
penetapan biaya dan kontrol atas biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi
suatu barang. Di samping itu, salah satu fungsi utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan
dan menganalisis data mengenai biaya, baik yang telah dikeluarkan maupun yang
direncanakan akan dikeluarkan untuk digunakan oleh pemimpin perusahaan sebagai alat
konrol atas kegiatan yang telah dilakukan serta alat untuk membuat rencana di masa
mendatang.

g. Sistem Akuntansi (Accounting system)

Sistem akuntansi adalah akuntansi yang berhubungan dengan prosedur akuntansi dan
peralatannya serta penetuan langkah dalam pengumpulan dan pelaporan data keuangan.

h. Akuntansi Pemerintahan (Government Accounting)

Akuntansi pemerintah adalah akuntansi yang kegiatannya diarakahan pada transaksi-


transaksi yang dilakukan oleh Lembaga pemerintahan.

3. Etika Profesi Akuntansi

Etika berasal dari Bahasa Yunani etos, yang berarti kebiasaan atau watak. Etika dapat
diartikan sebagai nilai-nilai hidup dan hokum-hukum yang mengatur hidup manusia. Dengan
demikian, etika profesi akuntan merupakan nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral serta hokum
yang mengatur hubungan antara akuntan dengan para kliennya, hubungan antara sesame
rekan akuntan, serta hubungan antara akuntan dengan masyarakat umum. Etika professional
dalam praktik akuntan di Indonesia disebut dengan istilah kode etik, yang dikeluarkan oleh
organisasi profesi akuntan, yaitu Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). Etika profesi seorang
akuntan diperlukan untuk mengatur perilaku anggotanya dalam menjalankan praktik
profesinya di masyarakat. IAI dalam Exposure Draft, Kode Etik Akuntan Profesional,
menyebutkan prinsip dasar etika profesi akuntansi sebagi berikut.

a. Prinsip Intregritas

Prinsip integritas ini mewajibkan setiap akuntan (professional) bersikap lugas dan jujur
dalam semua hubungan professional dan hubungan bisnisnya. Artinya, integritas adalah
berterus terang dan selalu mengatakan yang sebenarnya. Akuntan professional diharuskan
tidak boleh terkait dengan pernyataan resmi, laporan, komunikasi, atau informasi lain ketika
akuntan menyakini bahwa informasi tersebut terdapat:

1) Kesalahan material atau pernyataan yang menyesatkan,


2) Informasi atau pernyataan atau yang dilengkapi secara sembarangan, dam
3) Penghilangan atau pengaburan informasi yang seharusnya diungkapkan sehingga akan
menyesatkan.
Saat menyadari bahwa dirinya dikaitkan dengan informasi semacam itu, akuntan
professional mengambil keputusan dan langkah-langkah yang diperlukan agar tidak dikaitkan
dengan informasi tersebut.

b. Prinsip Objektivitas

Prinsip objektivitas mewajibkan seluruh anggota bersikap adil, jujur, secara intelektual,
tidak memihak, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari benturan kepentingan atau
pengaruh yang tidak sepantasnya dari pihak lain. Setiap anggota harus menunjukan
objektivitasnya dalam berbagai situasi ketika menjalankan kewajibannya dan menghindari
hal yang dapat mengurangi pertimbangan professional atau bisnisnya. Akuntan professional
mungkin dihadapkan pada situasi yang bias saja menggangu objektivitasnya. Namun, semua
anggota tidak akan memberikan layanan professional jika suatu keadaan atas hubungan
menyebabkan terjadinya bias atau memberi pengaruh yang berlebihan pada pertimbangan
profesionalnya.

c. Kompetensi dan Kehati-haitan Profesional

Prinsip kompetensi dan kehati-hatian professional mengharuskan setiap anggota akuntan


professional untuk:

1) Memelihara pengetahuan dan keahlian professional yang dibutuhkan untuk menjamin


pemberi kerja (klien menerima layanan yang professional dan kompeten),
2) Bertindak tekun dan cermat sesuai teknis dan professional yang berlaku ketika
memberika jasa professional. Jasa professional yang berkompeten mensyaratkan
pertimbangan yang cermat dalam menerapkan pengetahuan serta keahlian
professional untuk jasa yang diberikan.

Kompetensi dibagi menjadi dua tahap, yaitu;

1) Pencapaian kompentensi professional, dan


2) Pemeliharan kompetensi professional.

Pemeliharaan kompetensi professional memerlukan kesadaran yang bekelanjutan


membuat akuntan dapat mengembangkan dan memelihara kemampuannya untuk bertindak
secara kompeten dalam lingkungan professional. Ketekunan yang dimaksud meliputi
tanggung jawab untuk bertindak sesuai penugasan, berhati-hati, lengkap, dan tepat waktu.
Seorang akuntan professional mengambil langkah-langkah yang rasional untuk menjamin
bahwa anggota yang bekerja di bawah kewenanganya telah mendapatkan pelatihan serta
pengawasan yang memadai.

d. Kerahasian

Prinsip kerahasian mengharuskan setiap akuntan untuk tidak melakukan hal berikut ini.

1) Mengungkapkan informasi rahasia yang diperolehnya dari hubungan professional dan


hubungan bisnis pada pihak di luar kantor akuntan atau organisasi tempat akuntan
bekerja tanpa diberikan kewenangan yang meamadai dan spesifik, terkecuali jika
mempunyai hak dan kewajiban secara hokum atau professional untuk
mengungkapkan kerahasian tersebut.
2) Menggunakan informasi rahasia untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.
Informasi yang diperoleh, baik melalui hubungan professional maupun hubungan
bisnis.

Kode etik profesi akuntansi mewajibkan seluruh akuntan untuk melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan prinsip kerahasiaan berikut ini.

1) Akuntan professional menjaga kerahasiaan informasi termasuk dalam lingkungan


sosialnya, sekaligus waspada terhadap kemungkinan pengungkapan yang tidak
disengaja kepada keluarga atau rekan bisnis terdekat.
2) Menjaga kerahasiaan informasi yang diberikan/diungkapkan oleh pemberi kerja
(klien)
3) Menjaga kerahasiaan informasi di dalam kantor akuntan atau organisasi di tempatnya
bekerja.
4) Akuntan professional harus mengambil langkah yang dibutuhkan untuk memastikan
bahwa staf dibawah pengawasannya serta orang yang memberi saran dan bantuan
professional untuk menghormati kewajiban akuntan professional dalam menjaga
kerahasiaan informasi.
5) Kewajiban untuk memenuhi semua prinsip kerahasiaan terus dipertahankan, bahkan
setelah berakhirnya hubungan antara klien atau akuntan. Ketika akuntan mendapat
klien baru, akuntan berhak menggunakan pengalaman sebelumnya. Namun, akuntan
tetap tidak diperbolehkan mengungkapkan setiap informasi rahasia yang diperoleh
dari hubungan professional atau bisnis sebelumnya.

e. Perilaku Profesional

Prinsip perilaku professional mewajibkan setiap akuntan professional mematuhi


ketentuan hokum serta peraturan yang berlaku dan menghindari setiap perilaku yang dapat
mengurangi kepercayaan pada profesi. Dalam upaya memasarkan dan mempromosikan diri
dan pekerjaan, akuntan professional sangat tidak dianjurkan mencemarkan nama baik profesi.
Akuntan wajib mempunyai sikap jujur, dapat dipercaya, serta tidak melakukan hal-hal
dilakukannya;

1) Mengakui dengan berlebihan mengenai jasa yang ditawarkan, pengalaman yang


diperoleh, dan dikualifikasi yang dimiliki; serta
2) Membuat referensi yang menjatuhkan atau membuat perbandingan tanpa bukti kepada
pekerjaan pihak lain.

f. Tanggung Jawab Profesi

Dalam melaksanakan tanggung jawabnya sebagai professional, seorang akuntan harus


senantiasa menggunakan pertimbangan moral dan professional terhadap semua kegiatan yang
dilaksanakannya. Anggota memiliki tanggung jawab untuk bekerja sama dengan sesame
anggota demi mengembangkan profesi akuntansi serta memelihara kepercayaan masyarakat.
Semua usaha tersebut diperlukan untuk memelihara dan meningkatkan tradisi profesi.

g. Standar Teknis

Pelaksanaan jasa professional setiap anggota akuntan professional harus sesuai dengan
standar professional yang relevan. Anggota akuntan professional berkewajiban untuk
melaksanakan tugas yang diterimaa dari pemberi kerja dengan prinsip integritas dan
objektivitas. Standa yang harus ditaati setiap anggota adalah standar yang dikeluarkan oleh
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia), International Federation of Accountants, badan pengatur,
dan undang-undang yang relevan dengan profesi akuntan.

h. Kepentingan Publik

Anggota akuntan professional berkewajiban untuk bertindak dalam rangka pelayanan kepada
public, menghormati kepercayaan publik, serta menunjukan sikap profesionalisme. Salah satu
ciri dari profesi adalah penerimaan tanggung jawab kepada publik. Profesi akuntan juga
memegang peranan penting di masyarakat. Arti public dari profesi akuntan meliputi klien,
pemerintah, pemberi kredit, pegawai, investor, dunia bisnis dan keuangan, serta pihak-pihak
yang bergantung pada integritas dan objektivitas akuntan dalam memelihara berjalannyaa
fungsi bisnis dengan tertib. Tugas terpenting setiap anggota adalah menjaga dan memelihara
kepercayaan publik terhadap profesi akuntan.

MENGEKSPLORASI
Lakukan studi pustaka menggali informasi sebanyak mungkin tentang hubungan
akuntansi dengan keuntungan perusahaan!

RANGKUMAN

1. Cara kerja informasi akuntansi adalah semua sumber data, baik yang berasal dari
dalam maupun dari luar perusahaan, dikumpulkan menjadi satu dan diubah ke dalam
bentuk database. Setelah itu, semua data yang telah terbentuk database diubah
dengan menggunakan perangkat lunak menjadi sebuah informasi yang lebih
bermanfaat bagi semua pemakai informasi. Selanjutnya, data yang telah diubah
menjadi informasi disampaikan ke semua pemakai yang membutuhkan, seperti
manajemen, pemakai intern, maupun pemakai ekstern perusahaan.
2. Konsep pengolahan data informasi akuntansi meliputi: informasi akuntansi
melaksanakan tugas yang diperlukaan, berpegang pada prosedur yang relatif standar,
menangani data terperinci, berfokus historis, menyediakan informasi, dan pemecahan
masalah.
3. Etika profesi akuntansi, yaitu suatu ilmu yang membahas perilaku perbuatan baik dan
buruk manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia terhadap pekerjaan
yang membutuhkan pelatihan dan penugasaan terhadap suatu pengetahuan khusus
sebagai akuntan.
4. Tujuan profesi teknisi akuntansi adalah memenuhi tanggung jawabnya dengan standar
profesionalisme tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi
pada kepentingan publik.
UJI KOMPETENSI I

A. Berilah tanda silang (x) pada huruf A, B, C, D,atau E di depan jawaban yang
benar!

1. Akuntan yang melakukan penelitian dan pengembangan akuntansi, mengajar, dan


menyusun kurikulum pendidikan akuntansi di perguruan tinggi dinamakan....
A. akuntan pemerintah
B. akuntan pendidik
C. akuntan internal
D. akuntan public
E. akuntan jasa

2. Akuntan yang bekerja pada lembaga-lembaga pemerintah,misalnya di kantor Badan


Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) danBadan Pengawas Keuangan
(BPK)dinamakan....
A. akuntan pemerintah
B. akuntan pendidik
C. akuntan internal
D. akuntan public
E. akuntan jasa

3. Nilai-nilai dan prinsip-prinsip moral serta hukum yang mengatur hubungan antara
akuntan dengan para kliennya, hubungan antara sesama rekan akuntan, serta
hubungan antara akuntan denganmasyarakat umumnya disebut....
A. hukum akuntan
B. ideologi akuntan
C. nilai etik akuntan
D. peraturan akuntan
E. etika profesi akuntan

4. Organisasi profesi akuntan,yaitu....


A. Ikatan Cendekiawan Akuntansi Indonesia
B. Ikatan Profesi Akuntansi Indonesia
C. Ikatan Pelajar Akuntansi Indonesia
D. Ikatan Umum Akuntan Indonesia
E. Ikatan Akuntan Indonesia

5. Suatu elemen karakter yang mendasari timbulnya pengakuan professional kualitas


yang mendasari kepercayaan public, dan patokan bagi anggota dalam menguji semua
keputusan yang diambil disebut …
A. kompetensi dan kehati-hatian professional
B. tanggung jawab profesi
C. kepentingan public
D. objektivitas
E. integritas
6. Bidang akuntansi yang berkaitan dengan pengembangan Pendidikan akuntansi dalam
rangka menyebarkan ilmu akuntansi disebut …
A. Akuntansi anggaran
B. Akuntansi keuangan
C. Akuntansi Pendidikan
D. Akuntansi manajemen
E. Akutansi pemeriksaan

7. Akuntansi yang kegiatannya diarahkan pada transaksi-transaksi yang dilakukan oleh


Lembaga pemerintahan dinamakan …
A. Akuntansi biaya
B. Akuntansi anggaran
C. Akuntansi keuangan
D. Akuntansi pemeriksaan
E. Akuntansi pemerintahan

8. Bidang akuntansi yang menekankan kegiatan pada penetapan biaya dan kontrol atas
biaya, terutama yang berhubungan dengan biaya produksi suatu barang dinamakan …
A. Akuntansi biaya
B. Akuntansi anggaran
C. Akuntansi keuangan
D. Akuntansi manajemen
E. Akuntansi pemeriksaan

9. Akuntansi merupakan alat untuk melegitimasi keadaan dan struktur sosial, ekonomi,
dan politik serta sebagai simbol, mitos dan ritus yang berperan menciptakan aturan
simbolis dalam mana masyarakat berinteraksi. Hal ini merupakan sifat akuntansi
sebagai …
A. Bahasa
B. Ideologi
C. Catatan historis
D. Sistem informasi
E. Realitas ekonomi saat ini

10. Sebagian besar informasi yang diperlukan para manajer modern adalah …
A. Informasi akuntansi
B. Informasi keuangan
C. Informasi manajemen
D. Informasi kepegawaian
E. Informasi perencanaan dan strategi
11. Pemimpin perusahaan sangat berkepentingan terhadap infromasi akuntansi karena …
A. Merupakan orang yang paling bertanggung jawab atas kelangsungan dan kemajuan
perusahaan…
B. Untuk dijadikan patokan data untuk investor yang akan menanamkan modalnya di
perusahaan
C. Merupakan dasar untuk dijadikan laporan kepada pemilik perusahaan
D. Untuk acuan dalam perencanaan perusahaan di periode berikutnya
E. Untuk dasar pembuataan keputusan

12. Berikut fungsi informasi akuntansi bagi pemegang saham yaitu …


A. Dijadikan sarana dan prasarana bagi pemegang saham untuk melakukan buy back
sahamnya…
B. Merupakan dasar untuk mengambil keputusan perencanaan usaha
C. Memutuskan untuk menjual sebagian atau seluruh sahamnya
D. Dijadikan patokan data untuk melakukan revaluasi asset
E. Dijadikan patokan data untuk devaluasi asset

13. Dalam masalah perpajakan, pemerintah perlu mengetahui keuntungan suatu


perusahaan untuk …
A. Menentukan besarnya pengeluaran
B. Menentukan besarnya pemasukan
C. Mengetahui rentabilitas perusahaan
D. Mengetahui rasionalitas perusahaan
E. Menghitung besarnya pajak penghasilan perusahaan yang bersangkutan

14. Gelar profesi seseorang dengan bobot yang dapat disamakan dengan bidang pekerjaan
yang lai disebut…
A. Gelar utama
B. Gelar umum
C. Gelar khusus
D. Gelar akuntan
E. Gelar pembantu

15. Akuntan independent yang memberikan jasa-jasanya atas dasar pembayaran tertentu
dinamakan…
A. Akuntan jasa
B. Akuntan public
C. Akuntan internal
D. Akuntan pendidik
E. Akuntan pemerintah
B. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Jelaskan tentang fungsi akuntansi!
2. Mengapa akuntansi bukan tergolong ke dalam ilmu pengetahuan murni?
3. Apa yang dimaksud dengan akuntansi berdasarkan kegiatannya?
4. Jelaskan etika akuntansi kepentingan public!
5. Jelaskan yang dimaksud dengan kompentensi kehati-hatian!

TUGAS PROYEK KELOMPOK

Buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 orang siswa dan kerjakan tugas!

1. Analisislah mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang staf accounting!


2. Analisislah mengenai ruang lingkup pekerjaan seorang satf pajak!
3. Telitilah dan simpulkan perbedaan ruang lingkup pekerjaan kedua tersebut!
BAB 2
JENIS DAN BENTUK BADAN USAHA
Kompetensi Inti
3. memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan factual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
perbankan dan keuangan mikro pada tingkat teknis, spesifik, detail, dan kompleks, berkenaan
dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dalam konteks
pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang
lazim dilaukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang perbankan dan keuangan
mikro. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur
sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik
di bawah pengawasan langsung.
Menunjukan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir,
menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung.
Kompetensi Dasar
3.3 Memahami jenis dan bentuk badan usaha
4.3 Mengkelompokan jenis dan bentuk badan usaha
APERSEPSI
Jenis-jenis badan usaha juga membutuhkan informasi akuntansi, baik badan usaha milik
pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun perusahaan milik swasta. Badan usaha tersebut
membutuhkan informasi akuntansi untuk menentukan berbagai bentuk kebijakan perusahaan.
Di Indonesia ada berbagai macam badan usaha, di antaranya Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), badan usaha swasta, dan koperasi. Badan
usaha tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Untuk mengetahuinya pahamilah
uraian materi berikut ini!

MENGAMATI
Amatilah badan usaha yang ada di sekitar tempat tinggal Anda!

AYO PAHAMI
A. BUMN dan BUMD
Para pelaku ekonomi yang Tangguh dibutuhkan seiring dengan perkembangan ekonomi
dan jua semakin ketatnya persaingan yang terjadi dalam dunia usaha, baik di dalam maupun
luar negeri, di mana sistem ekonomi saat ini sudah memasuki era persaingan global
antarnegara. Di Indonesia ada beberapa macam pelaku ekonomi. Berikut penjelasannya.
1. Peran, Fungsi dan Kegiatan BUMN
a. Pengertian dan Ciri BUMN
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ialah badan usaha yang modalnya dimiliki negara
(pemerintah pusat) dan bertujuan untuk melayani masyarakat atau mencari keuntungan.
Status pegawai melayani masyarakat atau mencari keuntungan. Status pegawai badan-badan
usaha tersebut adalah karyawan BUMN bukan pegawai negeri.
Berdasarkan kepemilikannya, BUMN memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Penguasan badan usaha dimiliki oleh pemerintah
2) Pengawasan (baik secara heirarki maupun secara fungsional) dilakukan oleh
pemerintah
3) Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan badan usaha berada di tangan
pemerintah
4) Pemerintah berwenang menetapkan kebijkan yang berkaitan dengan kegitan usaha,
dan
5) Semua risiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pemerintah.
Tujuan BUMN selalu berdiri atas tujuan sosial dan tujuan komersial. Tujuan sosial
sebaiknya dibedakan dari tujuan komersial. Pada tujuan sosial, pemerintah memberi subsidi,
sedangkan tujuan komersial dibayar oleh konsumen. Campur tangan pemerintah dalam
perekonomian dalam bentuk BUMN/BUMD secara ekonomis merupakan tindakan untuk
mengatasi kegagalan mekanisme pasar dalam distribusi sumber daya secara optimal, yang
berarti pula mengatasi adanya kegagalan mekanisme pasar dalam mencapai nilai ekonomis
yang optimal atas sumber daya.
b. Peran BUMN
Tidak dapat dipungkiri bahwa sejak awal keberadaan BUMN di tanah air, yang diawali
dengan pendirian Bank Indonesia dan proses nasionalisasi badan-badan usaha milik penjajah
Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia, sudah banyak peran yang dijalankan BUMN.
Peran tersebut, antara lain sebagai berikut.
1) BUMN mampu menyerap tenaga kerja dan mengurangi tingkat pengangguran.
2) BUMN mampu menghasilkan sejumlah keuntungan yang sebagian digunakan
kembali sebagai dana pembangunan.
3) BUMN mampu menghasilkan barang dan jasa yang merupakan komponen dari
pendapatan nasional jika dilihat dari sisi PDB (produk domestic bruto). Dengan
demikian, BUMN dan BUMD mampu meningkatkan pendapatan nasional.
4) BUMN yang berbentuk persero mampu menyetor pajak ke kas negara setiap tahun
sebagai penerimaan negara
BUMN berperan serta mendorong proses penguasaan dan alih teknologi kepada
masyarakat melalui pengunaan berbagi teknologi modern dalam operasional BUMN dan
BUMD.
c. Fungsi BUMN
Fungsi BUMN, yaitu:
1) Penyedia barang ekonomis dan jasa yang tidak dapat disediakan swasta,
2) Pengelola cabnag-cabang produksi sumber daya kekayaan alam yang menyangkut
hajat hidup orang banyak dengan efektif dan efisien,
3) Alat pemerintah untuk menata kebijakan perekonomian, dan
4) Penyedia layanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

d. Benutk BUMN
Tiga macam bentuk BUMN dijabarkan sebagai berikut.
1) Perusahaan jawata (perjan)
Perjan adalah bentuk Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya dimiliki oleh
pemerintah. Perjan ini beriorientasi pelayanan pada masyarakat sehingga selalu merugi. Saat
ini sudah tidak ada perusahaan BUMN yang menggunakan model perjan karena besarnya
biaya untuk memeilahar perjan-perjan tersebut sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor
19 Tahun 2003 tentang BUMN,
Contoh perjan, yaitu PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) kini berganti menjadi PT
KAI.
Kelebihan perjan adalah:
a) Perjan modalnya terjamin, yaitu dari negara dan
b) Tidak mencari keuntungan (profit) karena mengutamakan pelayanan pada masyarakat
sehingga perjan tidak terpengaruh oleh keadaan pasar.
Sementara itu, kekurangan perjan adalah sebagau suatu perusahaan kurang mandiri
termasuk dalam pengembangannya.
2) Perusahaan Umum (perum)
Perum adalah perjan yang sudah dirubah. Tujuannya tidak lagi berorientasi pada
pelayanan, tetapi sudah ada profit oriented. Sama seperti perjan, perum dikelola oleh negara
dengan status pegawainya sebagai pegawai negeri. Namun, perusahaan masih merugi
meskipun status perjan diubah menjadi perum sehingga pemerintah terpaksa menjual
sebagian saham perum tersebut kepada publil (go public) dan statusnya dirubah menjadi
persero.
Kelebihan perum ialah:
a) Seluruh keuntungan perum menjadi keuntungan negara,
b) Menyediakan jasa-jasa bagi masyarakat, dan
c) Merupakan sarana untuk melaksanakan pembangunan.
Kekurangan perum ialah;
a) Pengelolan perum sangat ditentukan oleh kemampuan keuangan negara,
b) Sejumlah besar aturan (birokrasi) dapat menghambat pengembangan perum, dan
c) Pengelolaan perum secara ekonomi sulit untuk dipertanggungjawabkan.
3) Perusahaan terbatas (persero)
Persero adalah salah satu badan usaha yang dikelola oleh negara atau daerah. Berbeda
dengan perum atau perjan, tujuan didirikannya persero yang pertama adalah mencari
keuntungan dan yang kedua memberi pelayanaan kepada umum. Modal pendiriannya berasal
sebagai atau seluruhnya dari kekayaan negara yang dipisahkan berupa saham-saham. Persero
dipimpin oleh direksi. Sementara itu, pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta.
Perusahaan ini tidak memperoleh fasilitas negara.
Ciri-ciri persero, yaitu;
a) Dipimpin oleh direksi,
b) Pegawainya berstatus sebagai pegawai swasta,
c) Badan usahanya ditulis PT (nama perusahaan persero),
d) Tidak memperoleh fasilitas negara,
e) Tujuan utamanya mencari laba (komersial), dan
f) Modal sebagian atau seluruhnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan yang
berupa saham-saham.
Kelebihan persero, yaitu :
a) Mencari keuntungan dan memberi pelayanan kepada umum, serta
b) Modal pendiriannya berasal sebagian atau seluruhnya dari kekayaan negara yang
dipisahkan berupa saham-saham.
Adapun kekuragan persero, yaitu tidak memperoleh fasilitas negara dan pegawainya
berstatus sebagai pegawai swasta.

INFO
Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor-fakor produksi yang
bertujuan mencari laba atau memberi layanan kepada masyarakat. Disebut kesatuan
yuridis karena badan usaha umumnya berbadan hokum. Disebut kesatuan ekonomis
karena faktor-faktor produksi badan usaha terdiri atas sumber daya alam, modal, dan
tenaga kerja dikombinasikan untuk mendapat laba atau memberi layanan kepada
masyarakat. Badan usaha memegang peranan penting dalam perekonomian.

2. Peranan, Fungsi dan Kegiatan BUMD


a. Pengertian dan Ciri-ciri BUMD
BUMD mencakup semua badan susah milik pemerintah daerah, yang pengelolaan dan
pembinaanya berada dibawah pemerintah daerah. Jenis kegiatannya meliputi penyediaan air
minum, pengelolaan pasar, penyediaan objek wisata/taman liburan dan sebagainya. Pada
umumnya, perusahaan ini berbentuk perusahaan daerah (PD) yan diatur berdasarkan
peraturan daerah.
BUMD mempunyai beberapa ciri sebagai berikut.
1) Pemerintah memegang ha katas segala kekayaan dan usaha.
2) Pemerintah berkedudukan sebagai pemegang sham dalam pemodalan perusahaan.
3) Pemerintah memiliki wewenang dan kekuasaan dalam menetapkan kebijakan
perusahaan.
4) Pegawasan dilakukan alat pelangkap negara yang berwenang.
5) Melayani kepentingan umum, selain mencari keuntungan.
6) Sebagai stabilisator perekonomian dalam rangka menyejahterkan rakyat.
7) Sebagai sumber pemasukan negara.
8) Seluruh atau sebagian besar modalnya milik negara lain, baik berupa bank maupun
nonbank.
9) Direksi bertanggung jawab penuh atas BUMN dan mewakili BUMN di pengadilan

b. Kelebihan dan Kekurangan BUMD


BUMD bercirikan birokrasi didirikan berdasarkan amanah UUD 1945 dan peraturan
pemerintah, memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Bentuk BUMD beurapa
perusahaan milik daerah, seperti PD Pasar Jaya, BPR, dan sebagainya.
Kelebihan BUMD, yaitu:
1) Meringankan beban pengeluaran konsumsi masyarakat melalui penetapan harga
produk (barang dan harga) yang memegang hajat hidup orang banyak yang lebih
murah karena subsidi oleh pemerintah.;
2) Membantu sektor swasta mengelola sektor usaha yang secara ekonomis tidak
menguntungkan, tetapi produknya sangat dibutuhkan oleh masyakarat;
3) Menyerap tenaga kerja formal dengan seleksi tertentu sehingga dapat diperoleh
sumber daya manusia yang lebih berkualitas;
4) Mudah mengumpulkam modal karena modal berasal dari kekayaan negara atau
daerah yang dipisahkan, dan
5) Pengelolaanya berasal dari direksi dan komisaris yang ditunjuk pemerintah dan RUPS
sehingga lebih berhati-hati dan professional.
Sementara itu, kekurangan BUMD ialah:
1) Keterbatasan kemampuan dan keahlian dalam mengelola BUMN dan BUMD
menyebabkan seiring menderita kerugian, dan
2) Pendiriannya sukar karena harus melalui peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku.
Pada situasi tertentu, BUMD bertindak sebagi perusahaan monopoli sehingga penetapan
harga ditentukan sepihak (perusahaan), bukan melalui mekanisme pasar walaupun akhirnya
untuk kesejaterahaan rakyat.
c. Fungsi BUMD
Berikut fungsi BUMD:
1) Pelaksana kebijakan pemerintah daerah dalam bidang ekonomi dan pembangunan,
2) Sebagai penghasil kas pendapatan daerah, dan
3) Penyusun kebijakan teknis administrative di bidang inventasi promosi, kerja sama
investasi, pemberdayaan BUMD, serta pelayanan perizinan terpadu.

d. Peranan BUMD
Peranan BUMD, antara lain:
1) Membantu perkembangan industri kreatif di daerah,
2) Bersama-sama dengan masyarakat mewujudkan kestabilan ekonomi,
3) Memenuhi kebutuhan barang dan jasa untuk masyarakat, dan
4) Kegiatan usaha.

e. Contoh Perusahaan BUMD


Berikut contoh perusahaan BUMD dan kegiatan usahanya.
1) Bank Pembangunan Daerah (BPD)
BPD bergerak dalam bidang usaha pendanaan dan investasi.
2) Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
PDAM bergerak dalam bidang jasa air minum bersih atau air berish.
3) Perusahaan Daerah Angkutan Kota (Bus Kota)
Kegiatan usaha dalam bentuk sarana transportasi.
4) Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH)
PDRPH merupakan tempat untuk pemotongan hewan sebelum disalurkan ke penjual
atau konsumen
MENANYA
Tanyakan kepada guru atau orang yang tahu mengenai badan usaha tentang aktivitas
operasi dan tujuan badan usaha tersebut!

B. Badan Usaha Milik Swasta


Selain usaha BUMN yang dikelola oleh negara, ada badan usaha yang dikelola oleh
swasta. Badan usaha tersebut dinamakan BUMS.
1. Pengertian dan Ciri BUMS
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) ialah badan usaha yang modalnya dimiliki swasta
dan bertujuan mencari laba. Ciri-ciri umum dari BUMS, yakni:
a) Bertujuan mencari keuntungan (profit oriented);
b) Pemilik bisa perorangan, bias persekutuan (kelompok orang);
c) Tanggung jawab atas utang dan kerugian bias terbatas, bisa juga tak terbatas,
tergantung pada bentuk badan usaha;
d) Model pengelolaan (manajemen) tergantung pada bentuk badan usaha. Biasanya,
manajemen PT lebih professional dibandingkan bentuk badan usaha yang lain; dan
e) Merupakan Lembaga yang ikut serta mendukung pemerintah dalam menyediakan
barang dan jasa, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan pemasukan pajak bagi
negara.

2. Peran BUMS
Sesuai dengan ciri-ciri dan fungsinya, peran BUMS dalam perekonomian Indonesia dapat
diuraikan sebagai berikut.
a. BUMS mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi tingkat
pengangguran.
b. BUMS mampu menghasilkan sejumlah keuntungan, yang sebagian dari keuntungan
tersebut digunakan untuk pelunasan usaha.
c. BUMS mampu memberikan pendapatan kepada masyarakat melalu pemberian gaji
kepada karyawan sehingga daya beli masyarakat meningkat.
d. BUMS khususnya menghasilkan barang dan jsa yang merupakan komponen dari
pendapatan nasional jika dilihat dari sisi PDB (produk domestik bruto). Dengan
adanuya BUMS, pendapatan nasional menjadi bertambah.
e. BUMS khususnya yang berbentuk PT mampu menyetor pajak ke kas negara setiap
tahun, yang oleh pemerintah digunakan sebagai dana pembangunan.
f. BUMS berperan mempercepat penguasaan dan alih teknologi kepada masyarakat
melalui pengunaan berbagai teknologi modern dalam operasional BUMS.
g. BUMS dengan program-program sosialnya (seperti pemberian beasiswa) mampu
meningkatkan kualitas SDM Indonesia. Peningkatan kualitas SDM diharapkan akan
meningkatkan kehidupan ekonomi.

3. Fungsi BUMS
Berikut ini fungsi BUMS:
a. Parner kerja pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,
b. Partner pemerintah dalam pengelola dan mengolah sumber daya,
c. Salah satu dinamisator dalam kehidupan perekonomian masyarakat, dan
d. Lembaga ekonomi yang memberikan pelayanan bagi masyarakat.

4. Kegiatan Usaha BUMS


Ada banyak badan usaha yang dimilki oleh swasta yang menjalankan fungsi dan
peranannya di Indonesia, baik itu badan usaha dalam negri maupun badan usaha luar asing.
Contoh Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dijabarkan sebagai berikut.
a. PT. Pupuk Kaltim, bergerak dalam usaha pembuatan dan distribusi pupuk.
b. PT. Djarum, bergerak dalam usaha rokok.
c. PT. Holcim, bergerak dalam usaha produksi dan distribusi semen.
d. PT. Krakatau Steel, bergerak dalam usaha pembuatan baja.
e. PT. XL Axiata Tbk, bergerak dalam usaha jasa komunikasi.
f. PT Fastfood Indonesia, bergerak dalam usaha makanan.
g. PT Astra Internasional, bergerak dalam usaha produksi motor dan mobil.
h. PT Freeport Indonesia, bergerak dalam usaha produksi tambang emas, tembaga.

5. Bentuk-Bentuk BUMS

Di Indonesia terdapat beragam jenis BUMS. Semuanya mempunyai peranan yang cukup
penting dalam perekonomian Indonesia. Seluruh modal badan usaha ini dimiliki oleh pihak
swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan.

Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam
bentuk badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan
koperasi.

a. Badan Usaha Perseorangan

Badan usaha perseorangan adalah suatu badan usaha hanya oleh satu orang, modalnya
juga berasal dari orang yang sekaligus memimpin dan bertanggung jawab aatas segala
pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.

Kelebihan badan usaha perseorangan sebagai berikut.

1) Organisasinya yang mudah (easy of organization) karena aktivitas relatif terbatas dan
perusahaan relatif kecil,
2) Kebebasan bergerak (freedom of action), pemillik mempunyai kebebasan yang luas
karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
3) Keuntungan jatuh pada satu orang (retention of all profits),
4) Pajaknya rendah (low tales)
5) Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy) karena umumnya pengusaha sendiri yang
menjalankan tugas-tugas penting, dan
6) Ongkos organisasinya rendah (low organization cost).

Sementara itu kekurangan badan usaha perseorangan adalah:

1) Tanggung jawab pimpinan tidak terbatas (unlimited liability)


2) Besarnya modal terbatas (limitation on capital),
3) Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity),
4) Kecakapan pimpinan sangat terbatas, (artinya jika pimpinan tidak cakap, perusahaan
akan mengalami kemunduran), dan
5) Kerugian akan ditanggung sendiri.

b. Badan Usaha Firma

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjadikan suatu
perusahaan di bawah nama Bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahaan antara kekayaan peusahaan dengan kekayaan tidak
pemisahaan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau private.

Kelebihan firma dijabarkan sebagai berikut:

1) Jumlah modalnya lebih besar dibandingkan dengan usaha perseorangan sehingga


badan usaha firma lebih mudah untuk memperluas usahanya.
2) Kemampuan manajemen badan usaha firma lebih besar karena adanya pembagian
kerja di antara para anggota. Semua keputusannya diambil Bersama-sama.
3) Badan ushaa firma tidak memerlukan akta sehingga pendiriannya relatif lebih mudah.

Kekurangan firma sebagai berikut.

1) Tanggung jawab pemilik tidak terbatas terhadap seluruh utang perusahaan.


2) Apabila salah seorang anggota membatalkan perjanjian untuk menjalankan usaha
Bersama maka secara otomatis badan usaha firma menjadi bubar sehingga
kelangsungan perusahaan tidak menentu.
3) Jika salah satu anggota membuat kerugian, kerugian tersebut juga ditanggung oleh
anggota yang lain.

c. Badan Usaha Persekutuan Komandinter (CV)

Persekutuan komanditer (CV) adalah suatu persekutuan yang didirikan oleh dua orang
atau lebih. Keuntungan yang diperoleh dari perusahaan dibagikan sesuai kesepakatan.
Persekutuan komanditer mengenal dua istilah, yaitu sekutu aktif dan sekutu pasif/komanditer.

1) Sekutu aktif adalah anggota yang memipin/menjalankan perusahaan dan bertanggung


jawab penuh atas risiko yang utang-utang perusahaan.
2) Sekutu pasif/komanditer adalah anggota yang hanya menanamkan modalnya kepada
sekutu aktif dan tidak ikut campur dalam urusan operasional perusahaan. Sekutu pasif
bertanggung jawab atas risiko yang terjadi sampai batas modal yang ditanam.

Kelebihan CV, yaitu :

1) Modal yang dikumpulkan lebih besar,


2) Lebih mudah menerima suntikan dana dikarenkan badan usah persekutuan
komanditer sudah cukup popular di Indonesia,
3) Kemampuan manajemenya lebih besar, dan
4) Pendiriannya relaif lebih mudah jika dibadingkan dengan perseroan terbatas (PT)

Kekurangan CV, yaitu:

1) Sebagian anggota atau sekutu di persekutuan komanditer mempunyai tanggung jawab


tidak terbatas,
2) Kelangsungan hidupnya tidak menentu, dan
3) Sulit untuk menarik kembali modal yang telah ditanam, terutama bagi sekutu
pimpinan.

d. Badan Usaha Perseoran Terbatas (PT)

Perseroan terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, yang setiap orangnya dapat memiliki satua atau lebih saham,
serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Pendirian PT harus dengan akta
notaris dan izin (persetujuan mentri kehakiman), serta diumumkan dalam berita negara
(lembaran berita negara) sehingga Pt berbentuk badan hukum.

Kelebihan PT dijabarkan sebagai berikut:

1) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang-utang
perusahaan. Maksudnya adalah jika Anda termasuk pemegang saham dam kebetulan
perusahaan punya utang, Anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang ada
setorkan, tidak lebih.
2) Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak
tergantung pada beberapa pemilik. Pemilik dapat berganti-ganti.
3) Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain.
4) Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume usahanya, misalnya
dengan mengeluarkan saham baru.
5) Manajemen dan spesialisnya memungkinkan pengelolaan sumber-sumber modal
untuk itu secara efisien. Jadi, jika Anda mempunyai manajer tidak cakap, Anda bisa
ganti dengan yang lebih cakap.

Kekurangan PT dijabarkan sebagai berikut.

1) PT merupaka subjek pajak tersendiri. Jadi, tidak hanya perusahaan yang terkena
pajak. Dividen atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham
dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham yang
bersangkutan.
2) Jika Anda akan mendirikan perseoran terbatas, pendiriannya jauh lebuh sulit dari
bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannyam PT memerlukan akta notaris
dan izin khusus untuk usaha terntentu.
3) Biaya pembentukannya relatif tinggi.

MENGEKSPLORASI
Analisislah mengenai aktivitas operasi dan tujuan badan usaha milik negara, badan suaha
milik swasta, dan badan usaha milik daerah tersebut!

RANGKUMAN

1. Badan usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan untuk mencari laba.
2. Bentuk badan usaha ada beberapa jenis, antara lain Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), Badan Usaha Milik Swasta (BUMS), dan Badan Usaha Milik Daerah
(BUMD). Tiap-tiap badan usaha memilki kekurangan dan kelebihan.
3. Proses pendirian badan usaha, diantaranya:
a. Modal yang dimiliki,
b. Dokumen perizinan,
c. Para pemegang saham,
d. Tujuan usaha, dan
e. Jenis usaha.

Anda mungkin juga menyukai