FUNGSI AKUTANSI
Dosen pengampu:
Dra. Marlina Kurnia,MM
DISUSUN OLEH :
Arundina Dewi Saraswati (22.0102.0005) Hudham
Bima adaby (22.0102.0050)
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “
fungsi akuntansi ” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami
berterima kasih kepada Ibu Marlina selaku Dosen mata kuliah Pengantar Bisnsis yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita tentang ‘‘ fungsi akuntansi ”. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran akuntansi dalam suatu perusahaan dapat dinilai penting karena akuntansi dapat
memberikan informasi mengenai gambaran keuangan di sebuah perusahaan. Akuntansi
merupakan bagian dari sistem informasi yang menghasilkan laporan keuangan yang relevan.
Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari akuntansi yang memberikan informasi
keuangan secara kuantitatif mengenai posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi
pemakai maupun perusahaan itu sendiri. Menurut Juan (2012), tujuan laporan keuangan
adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas
yang bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi.
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan pedoman dalam
melakukan praktek akuntansi mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan
akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan kemampuan
dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan Ikatan
Akuntan Indonesia (Salainti, 2013). Maka penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan
standar akuntansi yang telah ditetapkan dan dapat diterima umum mengenai hasil usaha
dalam periode tertentu maupun perubahan-perubahan dalam posisi keuangan. Salah satu
bagian akuntansi yang memiliki nilai yang cukup besar dan memiliki andil dalam
menghasilkan laporan keuangan adalah aset tetap.Aset dimiliki dan digunakan perusahaan
untuk kelancaran kegiatan operasional perusahaan, antara lain kas, piutang usaha, persediaan,
perlengkapan, asuransi, sewa, peralatan, tanah, bangunan, kendaraan, dan aset lainnya. Semua
aset tersebut digolongkan ke dalam dua kelompok, yaitu aset lancar dan aset tidak lancar atau
aset tetap (Sadondang, 2015).
Sebuah perusahaan milik swasta maupun pemerintah pasti memiliki tujuan tertentu
yang hendak dicapai. Dalam proses pencapaian tersebut perusahaan sangat membutuhkan
suatu unsur yaitu aset. Suatu perusahaan pada umumnya.Perusahaan konstruksi adalah salah
satu usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau
pelaksanaan dan pengawasan suatu kegiatan konstruksi untuk membentuk suatu bangunan
atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan dan pemanfaatan bangunan
tersebut menyangkut kepentingan dan keselamatan masyarakat pengguna bangunan tersebut
(Ervianto, 2002). Jasa pekerjaan konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian rangkaian
kegiatan perencanaan atau pelaksanaan beserta pengawasan yang mencakuppekerjaan
arsitektural, sipil, mekanikal, elektrikal, dan tata lingkungan masing-masing beserta
kelengkapannya, untuk mewujudkan suatu bangunan atau bentuk fisik lain (Undang-undang
no.18 tahun 1999).Akuntansi dalam perusahaan konstruksi merupakan departemen
perusahaan yang menangani dibidang pengeluaran dan pendapatan perusahaan dalam bentuk
pencatatan yang hasilnya akan digunakan oleh pihak manajemen dan perancangan dalam
menggunakan bahan baku (Prianthara, 2010). Peran akuntansi dalam perusahaan konstruksi
adalah mencatatat dan melaporkan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek
pembangunan serta sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil suatu keputusan oleh
pihak manajemen, sehingga biaya yang dikeluarkan dalam proses pembangunan proyek jelas
pencatatannya dan lebih efisien (Prianthara, 2010).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan di atas, maka rumusan masalah yang
dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana cara kita mengetahui seberapa pentingnya
akuntansi tersebut didunia bisnis dan perusahaan serta apa saja bagian bagian akuntansi di
didunia bisnis tersebut.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas maka tujuan yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah di suatu bisnis tersebut
menggunakan akuntansi dengan baik atau tidak dan bagaimana cara mereka menggunakan
akuntansi di bisnis yang mereka jalankan.
BAB II
PEMBAHASAN
B. Tujuan akuntansi
secara umum Warren, et.all (2014:4), menyebutkan tujuan akuntansi adalah
menyediakan informasi yang relevan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan manajer dan
karyawan dalam hal pengambilan keputusan, serta kebutuhan pengambilan keputusan bagi
pemangku kepentingan yang tidak terlibat di dalam bisnis.Berikutnya berasal dari
L.M.Samryn (2011:12), Tujuan Akuntansi adalah mengukur kinerja manajemen dalam
satu periode waktu tertentu baik oleh pihak internal/eksternal. Setelah tujuan akuntansi
terbentuk, maka proses pembentukan menuju laporan keuangan terdiri dari:Akuntansi
bertujuan untuk menyiapkan suatu laporan keuangan yang akurat agar dapat dimanfaatkan
oleh para manajer, pengambil kebijakan, dan pihak yang berkepentingan lainnya, seperti
pemegang saham, kreditur, atau pemilik” (Susilowati, 2016: 2)
C. Fungsi akuntansi
Menurut Susilowati (2016:2) setiap sistem utama akuntansi akan melaksanakan lima
fungsi utamanya yaitu :
1. Mengumpulkan dan menyimpan data dari semua aktivitas dan transaksi perusahaan.
2. Memproses data menjadi informasi yang berguna pihak manajemen.
3. Manajemen data-data yang ada ke dalam kelompok-kelompok yang sudah ditetapkan
oleh perusahaan.
4. Mengendalikan kontrol data yang cukup sehingga asset dari suatu organisasi atau
perusahaan terjaga.
5. Penghasil informasi yang menyediakan informasi yang cukup bagi pihak manajemen
untuk melakukan perencanaan, mengeksekusi perencanaan dan mengkontrol aktivitas.
Menurut Warsono (2013: 1) akuntansi sebagai sistem informasi terdiri dari 3 fungsi utama
berurutan, yaitu :
1. Fungsi penginputan: akuntansi menyiapkan input secara memadai. Input akuntansi
berupa transaksi, yaitu peristiwa atau kejadian yang menyebabkan perubahan dana.
2. Fungsi pemrosesan: akuntansi mengolah setiap input dalam rangka menghasilkan
informasi yang berkualitas. Proses dasar berupa pencatatan yang terdiri dari
penjurnalan dan pemindah-bukuan
3. Fungsi pengoutputan: akuntansi menyajikan informasi dana sesuai kebutuhan
penggunaan agar dapat bermanfaat dalam pengambilan keputusan. Adapun fungsi
akuntansi lain yang secara umum digunakan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut.
Fungsi yang paling utama dari Akuntansi adalah menyediakan informasi keuangan suatu
perusahaan atau organisasi untuk menilai kualitas kinerja dan perubahan seperti apa yang
terjadi. Informasi yang dipaparkan oleh akuntansi berbentuk data kuantitatif dengan satuan
ukuran mata uang. Berikut ini fungsi akuntansi secara umum:
• Recording Report
Fungsi utama dari akuntansi adalah untuk merekam catatan transaksi secara sistematis dan
kronologis dari begitu banyaknya transaksi keuangan yang selanjutnya dikirim ke berbagai
account ledger dan akhirnya mempersiapkan akun akhir untuk mengetahui laba atau rugi dari
bisnis pada akhitr periode akuntansi.
• Melindungi Properties
Fungsi lain akuntansi adalah untuk menghitung jumlah real dari penyusutan aset dengan
memilih metode yang tepat dan berlaku untuk aset tertentu. Setiap disipasi tidak sah dari
setiap aset akan membawa bisnis untuk ambang kebangkrutan. Karena itu akuntansi
merancang sistem yang diinginkan untuk melindungi property dan aset bisnis dari
penggunaan yang tidak sah dan tidak beralasan.
• Komunikasikan Hasil
Akuntansi selalu mengkomunikasikan hasil dan transaksi yang dicatat ke berbagai pihak yang
tertarik dalam bisnis tertentu seperti misalnya investor, kreditor, karyawan, kantor,
pemerintahan, peneliti dll.
• Meeting Legal
Akuntansi juga berfungsi untuk merancang dan mengembangkan sistem seperti menjaga
catatan dan pelaporan hasil yang akan selalu memenuhi dan persyaratan hokum untuk
mengaktifkan kepemilikan atau wewenang untuk mengajukan berbagai pernyataan seperti
pengembalian pendapatan pajak, pengembalian penjualan pajak.
• Klasifikasi
Fungsi akuntansi sebagai klasifikasi berkaitan dengan analisis sistematis dari data yang
tercatat, dengan maksud untuk transaksi kelompok atau entri dari satu alam di satu tempat.
Pekerjaan klasifikasi dilakukan dalam buku yang disebut sebagai “ledger”.
• Summarize
Ini melibatkan menyajikan data rahasia dengan cara yang dapat dimengerti dan berguna untuk
internal maupun eksternal pengguna akhir dari laporan akuntansi. Proses ini mengarah pada
penyusunan laporan berikut:
1. Neraca Saldo
2. Laporan Laba rugi
• Menganalisis dan Menafsirkan
Ini adalah fungsi terakhir akuntansi, data keuangan yang direkam dianalisis dan
diinterpretasikan dengan cara yang akhir, pengguna dapat membuat penilaian yang berarti
tentang kondisi keuangan dan profitabilitas operasi bisnis. Data tersebut juga digunakan
untuk mempersiapkan rencana masa depan dan framing dari kebijakan untuk melaksanakan
rencana tersebut.
G. Siklus akuntansi
Siklus akuntansi adalah langkah atau prosedur yang timbul di dalam penyusunan dan
analisis laporan keuangan siklus akuntansi melibatkan tugas baik pembukuan maupun
akuntan. Siklus akuntansi di sini dimulai dari menganalisis transaksi hingga penutupan saldo
yang menjadi beban. Ada beberapa langkah dalam menyusun laporan keuangan yaitu sebagai
berikut.
1. Transaksi
Analisis transaksi sangat penting dilakukan sebelum melakukan pencatatan ataupun
penjurnalan. Karena apabila salah menganalisis terhadap suatu transaksi, maka akan
berdampak pada laporan keuangan perusahaan. Sebuah transaksi yang sah adalah yang
memiliki bukti transaksi. Dengan bukti transaksi maka suatu transaksi dapat
dipertanggungjawabkan
2. Jurnal
Kata jurnal berasal dari bahasa Perancis jour. Yang berarti "hari". Sebuah jurnal adalah
tempat dimana transaksi suatu suatu hari disimpan.Jurnal merupakan catatan akuntansi
pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan
dan data lainnya.
• jurnal umum
“Jurnal ini digunakan untuk menampung transaksi penjualan, pembelian, penerimaan
dan pengeluaran kas, penyusutan aset tetap dan transaksi lainnya”
• jurnal khusus
Jika perusahaan dengan jumlah transaksi yang banyak, maka perusahaan
menggunakan jurnal khusus untuk mencatat setiap transaksi yang dilakukan. Jurnal khusus
terbagi menjadi :
1. Jurnal penjualan, digunakan untuk mencatat transaksi penjualan barang dagangan ke
pelanggan secara kredit
2. Jurnal pembelian, digunakan untuk mencatat transaksi pembelian barang dagangan
dari pemasok secara kredit
3. Jurnal penerimaan kas, digunakan untuk mencatat transaksi penerimaan kas dari
pelanggan dalam transaksi penjualan barang dagangan secara tunai dan penerimaan
kas dari penagihan piutang.
4. Jurnal pengeluaran kas, digunakan untuk mencatat seluruh transaksi pengeluaran kas.
Seperti pembayaran transaksi pembelian barang dagang secara tunai pada pemasok.
3. Buku besar
Buku besar (general ladger) merupakan kumpulan-kumpulan akun yang digunakan
untuk menyortasi dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Proses sortasi dan
pemindahan data ke dalam buku besar dan buku pembantu diebut dengan pembukuan
(posting)”Menurut Hery (2013: 20), buku besar dibedakan menjadi dua, yaitu buku besar
umum (general ledger) dan buku besar pembantu (subsidiary ledger).
Menurut Harti (2011: 111-112), bentuk buku besar tergantung dari kebutuhan
masingmasing perusahaan. Bentuk yang biasa dipergunakan oleh perusahaan adalah sebagai
berikut: a. Bentuk T (Sederhana)
b. Bentuk Skontro (Reguler Ledger)
c. Bentuk Saldo Tunggal (Single Balance Ledger)
d. Bentuk Saldo Rangkap (Double Balance Ledger)
4. Neraca saldo “Neraca saldo atau neraca percobaan adalah suatu daftar yang berisi seluruh
akun yang ada di dalam buku besar beserta saldo akhirnya suatu periode akuntansi
tertentu” (Rudianto, 2009: 54).“Neraca saldo (trial balance) diperlukan untuk memastikan
bahwa tidak adanya kesalahan di dalam memposting jumlah debet/kredit dari jurnal ke
buku besar. Kecocokan antara jumlah debet dengan jumlah kredit ini harus dibuktikan pada
setiap akhir periode laporan akuntansi”
5. Jurnal penyesuaian
Jurnal penyesuaian adalah jurnal yang didasarkan pada perhitungan atau keterangan
tertentu sehingga terjadi perubahan saldo dengan jumlah yang sebenarnya (Rudianto, 2009:
85).Penyesuaian dilakukan untuk memperbaharui (updating) data laporan keuangan agar
sesuai dengan konsep akrual dan konsep penandingan yang berlaku dalam akuntansi,
sehingga saat penyusunan laporan keuangan saldo yang tertera menunjukkan yang
sebenarnya.Ada empat akun yang memerlukan penyesuaian yaitu beban yang masih harus
dibayar, pendapatan yang masih harus diterima, beban yang ditangguhkan atau biaya dibayar
dimuka, dan pendapatan yang ditangguhkan atau pendapatan diterima dimuka (Hery, 2013:
21).
6. Neraca Lajur
“ Neraca lajur adalah selembaran kertas berkolom-kolom yang dapat dipergunakan
dalam pekerjaan akuntansi secara manual untuk membantu menggabungkan pekerjaan pada
akhir periode akuntansi” (Rudianto, 2009: 84).Neraca lajur atau kertas kerja berguna sebagai
alat bantu dalam memahami alur data akuntansi, mulai dari neraca saldo sebelum penyesuaian
hingga menghasilkan laporan keuangan sebagai produk akhir dari siklus akuntansi (Hery,
2013: 12).Tahapan-tahapan dalam menyiapkan kertas kerja sebagai berikut (Hery, 2013:
1315) :
a. Menyiapkan neraca saldo sebelum penyesuaian ke dalam kertas kerja.
b. Memasukkan data jurnal penyesuaian ke kolom penyesuaian yang adadalam kertas
kerja.
c. Memasukkan saldo yang telah disesuaikan ke dalam kolom neraca saldo setelah
penyesuaian yang ada dalam kertas kerja.
d. Memindahkan tiap saldo masing-masing akun yang ada dalam kolom neraca saldo
setelah penyesuaian ke dalam kolom laporan keuangan.
e. Untuk masing-masing kolom (baik kolom laba rugi maupun kolom neraca), hitunglah
total saldo debet dan total saldo kreditnya dengan cara menjumlahkan seluruh saldo
akun dari atas sampai ke bawah sesuai dengan saldo akun yang ada pada masing-
masing kolom. Besarnya laba bersih (net income) atau rugi bersih (net loss)
ditentukan dengan cara membandingkan anatara total saldo debet dengan total saldo
kredit yang ada pada kolom laba rugi. Jika total saldo kredit untuk kolom laba rugi
melebihi total saldo debet untuk kolom laba rugi, maka akan menghasilkan laba
bersih, dan sebaliknya jika total saldo debet untuk kolom laba rugi melebihi total
saldo kredit untuk kolom laba rugi, maka akan menghasilkan rugi bersih.
7. Laporan keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan dibuat untuk mencapai tujuan tertentu dalam suatu perusahaan. Laporan
keuangan juga disusun untuk memenuhi kepentingan pemilik perusahaan dan manajemen
perusahaan dalam pengambilan keputusan dan untuk kepentingan berbagai pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan yang bersangkutan (Kasmir, 2013: 10).
Berikut ini beberapa tujuan pembuatan atau penyusunan laporan keuangan yaitu (Kasmir,
2013: 10-11):
1) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang
dimiliki perusahaan pada saat ini
2) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal
yang dimiliki perusahaan pada saat ini
3) Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang
diperoleh pada suatu periode tertentu.
4) Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang
dikeluarkan perusahaan dalam suatu periode tertentu
5) Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva dan modal perusahaan
6) Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode
7) Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan
8) Informasi keuangan lainnya.
c. Pihak-pihak yang Memerlukan Laporan Keuangan.
1) Pemilik
Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan pemilik perusahaan
terhadap hasil laporan keuangan adalah untuk melihat kondisi perusahaan atau sejauh mana
perkembangan perusahaan dalam menghasilkan laba. Dan untuk menilai kinerja manajemen
atas capaian yang telah dihasilkan ataupun tidak.
2) Manajemen
Bagi pihak manajemen perusahaan, laporan keuangan merupakan cerminan hasil kerja
mereka untuk suatu periode tertentu. Dengan adanya laporan keuangan, manajemen dapat
mengevaluasi kinerja yang telah dilakukan dengan melihat targettarget atau capaian yang
telah dihasilkan. Dan dengan laporan keuangan manajemen dapat mengambil keputusan
untuk masa yang akan datang berdasarkan kelemahan dan kekuatan serta sumber daya yang
dimiliki perusahaan. Guna memajukan perusahaan dan menciptakan laba yang maksimal.
3) Kreditor
Kreditor merupakan penyandang dana bagi perusahaan seperti bank. Bagi pihak
kreditor, prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai
perusahaan sangat diperlukan. Oleh sebab itu, penting pihak kreditor mengetahui laporan
keuangan perusahaan sebagai pertimbangan untuk melihat kemampuan perusahaan dalam
mematuhi pembayaran kewajibannya. Pihak kreditor juga tidak ingin kredit atau pinjaman
yang diberikan justru menjadi beban nasabah dalam pengembalian jika tidak sesuai
kemampuan perusahaan yang diperkirakan.
4) Pemerintah
Pemerintah melalui Departemen Keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan
untuk menyusun dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. Arti penting laporan
keuangan bagi pihak pemerintah adalah untuk menilai kejujuran perusahaan dalam
melaporkan seluruh keuangan perusahaan yang sesungguhnya danuntuk mengetahui
kewajiban perusahaan terhadap negara dengan jumlah pajak yang harus dibayar secara jujur
dan adil.
5) Investor
Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu perusahaan. Bagi
investor yang ingin menanamkan dananya dalam suatu perusahaan maka ada banyak hal yang
harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli saham. Dasar pertimbangan nya
yaitu laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan. Investor akan menilai prospek usaha
dimasa yang akan datang dengan melihat laporan keuangan dimasa sekarang. Mulai dari
keuntungan yang akan diperoleh hingga perkembangan nilai saham ke depannya perlu
dipertimbangkan dengan matang. Setelah itu baru diambil keputusan untuk membeli saham
perusahaan tersebut atau tidak.
Laporan keuangan terdiri dari laporan laba-rugi, perubahan ekuitas dan neraca.
1. Laba rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan atau
penghasilan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dan laba rugi dalam suatu
periode tertentulaporan laba rugi terdiri dua jenis, yaitu :
a. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok (usaha
utama) perusahaan
b. Pendapatan atau penghasilan yang diperoleh dari luar usaha pokok
(usaha sampingan) perusahaan.
Untuk komponen pengeluaran atau biaya-biaya juga terdiri dua jenis,
yaitu :
a. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari usaha pokok (usaha
utama) perusahaan.
b. Pengeluaran atau biaya yang dibebankan dari luar usaha pokok (usaha
sampingan) perusahaan.
2. Laporan posisi keuangan Laporan Posisi Keuangan “Laporan posisi keuangan adalah
sebuah laporan yang menggambarkan posisi keuangan yaitu posisi asset, liabilitas, dan
modal pemilik dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu” (Sasongko dkk, 2016:
85).“Laporan posisi keuangan merupakan laporan wajib dibuat/disusun oleh perusahaan
untuk menggambarkan kekayaan dan kewajiban yang
3. Neraca
Neraca adalah laporan keuangan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan
pada waktu tertentu neraca terdiri dari 3 akun utama yaitu aset kewajiban dan ekuitas pemilik
di mana neraca karena hal ini menunjukkan keseimbangan antara dua angka aset perusahaan
di satu sisi dan kewajiban ditambah ekuitas pemilik di sisi lain dimilikinya”
4. Jurnal Penutup
Setiap akhir periode akuntansi setelah laporan keuangan disusun, maka akan dibuat
jurnal penutup. Hal ini dilakukan dengan cara mentransfer seluruh akun yang sifatnya
sementara ke akun yang sifatnya permanen, yaitu akun modal (Hery, 2014:
46).Langkahlangkah yang diperlukan dalam menyusun jurnal penutup adalah sebagai berikut
(Rudianto, 2009: 93) :
a. Menutup semua akun pendapatan, dengan cara mendebet akun
pendapatan dan mengkredit akun ikhtisar rugi laba.
b. Menutup semua akun beban, dengan cara mendebet akun ikhtisar
rugi laba dan mengkredit semua akun beban.
c. Menutup akun ikhtisar rugi laba, dengan cara mendebet akun ikhtisar
rugi laba dan mengkredit akun modal pemilik/laba ditahan sebesar selisih
antara pendapatan dengan beban.
d. Menutup akun prive/dividen, dengan cara mendebet akun modal atau
laba ditahan dan mengkredit akun prive dan dividen
4. Rasio aktivitas
Mengubah sumber daya perusahaan menjadi laba merupakan fungsi utama dari
manajemen rasio aktivitas mengukur efektivitas manajemen perusahaan dalam memanfaatkan
aset-aset yang tersedia.
Rasio perputaran persediaan mengukur kecepatan mengadakan persediaan melalui
perusahaan dan mengubahnya menjadi penjualan persediaan yang menganggur merugikan
keuangan perusahaan. Pikirkan mengenai biaya tetap menyimpan persediaan di dalam gudang
berlawanan dengan mendapatkan yang dapat diperoleh saat perusahaan menjual persediaan