Disusun Oleh:
Dosen Pengampu:
2023
ABSTRAK
Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi.Dalam merumuskan pengertian
secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulai dari menjabarkan mengenai pengertian
teori, pengertian akuntansi dan selanjutnya teori akuntansi. Kemudian dijabarkan mengenai sudut
pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa (sintaktik, semantik dan
pragmatik), teori kuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori akuntansi sebagai penjelasan
danpredeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi sebagai penalaran(deduktif dan
induktif).
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas mengenai definisi-
definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat ini belum ada ada pengertian
secara akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan sudut
pandang antara pakar satu dengan pakar yang lainnya. Perbedaan sudut pandang ini tidak
kemudian menjadi perdebatan yang mendalam, namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran
untuk dapat membandingan pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang
berbeda-beda.Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi. Dalam merumuskan
pengertian secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulaidari menjabarkan mengenai
pengertian teori, pengertian akuntansi dan selanjutnyateori akuntansi. Kemudian dijabarkan
mengenai sudut pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa (sintaktik, semantik
dan pragmatik), teoriakuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori akuntansi sebagai
penjelasan dan predeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi sebagai penalaran
(deduktif dan induktif) serta isu-isu dalam bidang teori akuntansi. Peran akuntansi dalam suatu
perusahaan dapat dinilai penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai
gambaran keuangan di sebuah perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
yang menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama
dari akuntansi yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai posisi
keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai maupun perusahaan itu sendiri. Menurut
Juan (2012), tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam
membuat keputusan ekonomi. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan
pedoman dalam melakukan praktek akuntansi mencakup hampir semua aspek yang berkaitan
dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan
kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan
Ikatan Akuntan Indonesia (Salainti, 2013).
LITERATUR TEORI
A. PENGERTIAN
Peran Akuntansi Sebagai Penyedia Informasi serta Jawaban yang Terkait dengan
Keuangan
Peran mendasar dari akuntansi di dalam suatu bisnis yaitu kemampuannya dalam menyediakan
berbagai informasi serta jawaban yang relevan dengan berbagai macam kegiatan keuangan suatu
perusahaan. Berbagai data yang berhubungan dengan keuangan akan di catat dalam sistem
akuntansi sehingga akan memudahkan Anda serta karyawan Anda dalam mengawasi kondisi
perusahaan. Didalam menyusun pembukuan serta rutin dalam mengupdate data pada pembukuan
tersebut. Dengan memanfaatkan software khusus untuk melakukan pencatatan keuangan pada
perusahaan tentu akan membuat pegawai atau tim akuntansi pada perusahaan Anda menjadi lebih
merasa terbantu dan pekerjaan pencatatan juga lebih cepat di banding dengan pencatatan secara
manual.
Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan
perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita asumsikan, sebagai salah satu pasal dari kepercayaan,
bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang mungkin. Teori didefinisikan sebagai "suatu
rangkaian gagasan (konsep), definisI, dan usulan yang saling berhubungan yang melambangkan
suatu pandangan sistematis atas fenomena melalui penentuan hubungan yang ada di antara
variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena."
Harus diakui sejak awal bahwa tidak ada teori akuntansi komprehensif yang berlaku pada saat
ini. Sebaliknya, teori-teori yang berbeda telah ada dan terus diusulkan dalam literatur. Banyak
dari teori-teori ini muncul dari penggunaan pendekatan yang berbeda dalam penyusunan teori
akuntansi atau dari usaha untuk mengembangkan teori akuntansi di tingkat menengah, dan
bukannya sate teori komprehensif tunggal. Teori akuntansi di tingkat menengah berasal dari
perbedaan cara peneliti melihat antara "pengguna" data akuntansi dan "lingkungan" di mana para
pengguna dan pembuat dari data akuntansi seharusnya berperilaku. Perbedaan opini ini
memancing Komite Konsep dan Standar (Committee on Concepts and Standards) atau Laporan
Keuangan Eksternal (External Financial Report) dari American Accounting Association untuk
menyimpulkan bahwa:
1. Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan yang cukup kaya
untuk mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna dengan efektif;
sehingga,
2. Dicantumkan dalam literatur akuntansi keuangan bukan sebagai teori akuntansi
keuangan melainkan kumpulan teori-teori yang dapat mengatasi perbedaan-
perbedaan yang terjadi dalam spesifikasi lingkungan pengguna.
B. TEORI AKUNTANSI SEMANTIK
Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau
realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen
keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menjawab apakah
elemen1elemen statemen keuangan benar-benar merepresentasi apa yang memang dimaksudkan
dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak disa-
lahartikan oleh pemakai. Teori ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna
penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pendefinisian makna
elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian,
dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu atribut.
Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah
tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam
elemen- elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol
tersebut (misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan secara logis sehingga
sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen keuangan. Cakupan teori
akuntansi sintaktik lebih luas dari sekadar menentukan hubungan struktural antarelemen
statemen keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antara unsur-unsur yang membentuk
struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas
pelapor (pelaporan), pemakai informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan
(prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles).
Peranan Teori Akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi
pemerintah pun, sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada
pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Perkembangan perekonomian
yang semakin pesat inilah yang menuntun para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data
akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Peranan akuntansi saat ini sangat dibutuhkan bagi segala kalangan, baik organisasi laba maupun
organisasi nirlaba. Setiap organisasi dan perusahaan membutuhkan akuntansi untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaannya. Oleh karen itu perkembangan perekonomian menuntun para
pelaku ekonomi untuk dapat memahami data akuntansi yang dapat memberikan informais
keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi
Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern
perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan
informasi akuntansi adalah:
1. Manajer
2. Investor
Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis
perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada
suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan
analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor
Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian
kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor
sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
E. PENDEKATAN UNTUK PERUMUSAN MASALAH TEORI AKUNTANSI
Walaupun tidak terdapat teori akuntansi komprehensif tunggal, berbagai teori akuntansi ting
menengah telah dihasilkan dari penggunaan berbagai pendekatan yang berbeda. Untuk kepenting
kejelasan, kita akan membatasi pembahasan bab ini kepada pendekatan tradisional bagi
perumuse suatu teori akuntansi. Pendekatan tradisional tersebut adalah:
1. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal);
2. Teoretis: a. Deduktif, b. Induktif: c. Etis; d. Sosiologi; e. Ekonomi; f. Selektif
Pendekatan Nonteoretis
Pendekatan nonteoretis adalah suatu pendekatan pragmatis (atau praktis) dan pendekatan
kekuasaan. Pendekatan pragmatis (pragmatic approach) terdiri atas penyusunan suatu teori yang
ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan
solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya
dipilih atas dasar kegunaan mereka bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka
terhadap proses pengambilan keputusan. Kegunaan, atau utilitas, berarti "sifat yang
mencocokkan sesuatu untuk melayani atau memfasilitasi tujuan yang dimaksudkannya."
Pendekatan kekuasaan (authoritarian approach) untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang
terutama dipergunakan oleh organisasi profesional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai
regulasi dari praktik-praktik akuntansi.
Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori mana pun diawali dengan dalil dasar dan diteruskan
dengan péngambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan. Diterapkan pada
akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar atau premis dan dilanjutkan
dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai
pedoman dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini bergerak dari
umum (dalil awal tentang lingkungan akuntansi) ke khusus (pertama prinsip akuntansi dan kedua
teknik akuntansi). Jika kita mengasumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar mengenai lingkungan
akuntansi terdiri atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang digunakan untuk memperoleh
pendekatan deduktif akan meliputi:
menentukan tujuan dari laporan keuangan;
memilih "postulat" dari akuntansi;
menghasilkan "prinsip" dari akuntansi;
mengembangkan "teknik" dari akuntansi.
Pendekatan induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan pengukuran
serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapannya dalam akuntansi, pendekatan
induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan
dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi tersebut
berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali. Argumentasi induktif dikatakan didahului
oleh kondisi khusus (informasi akuntansi yang menggambarkan hubungan yang berulang
kembali) ke umum (rumus dan prinsip dari akuntansi). Pendekatan induktif untuk suatu teori
mencakup empat tahap:
mencatat seluruh observasi;
menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi adanya
hubungan yang berulang kembali (“seperti" [likes] dan "kesamaan"
[similarities]),
penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang
menggambarkan hubungan berulang:
menguji generalisasi.
KESIMPULAN
Keberadaan teori akuntansi yang mendasari praktik akuntansi yang diselenggarakan oleh para
pelaku ekonomi membuat teori akuntansi yang berkembang dari realitas sosial kehidupan
masyarakat, memiliki peran dan ungsi penting bagi kemajuan dan perkembangan praktik
akuntansi. Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi adalah sebagai berikut:
1 Putra, Y. M., (2022). Definisi dan PEran Teori Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.