Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI KONSEP DEFINITIF DAN PERAN TEORI

AKUNTANSI PADA PT. TPLAN INDONESIA

Disusun Oleh:

Diah Armelia Azhari (43220010063)

Dosen Pengampu:

Yananto Mihadi Putra S.E, M.Si, CMA, CAP.,

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MERCU BUANA

2023
ABSTRAK

Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi.Dalam merumuskan pengertian
secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulai dari menjabarkan mengenai pengertian
teori, pengertian akuntansi dan selanjutnya teori akuntansi. Kemudian dijabarkan mengenai sudut
pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa (sintaktik, semantik dan
pragmatik), teori kuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori akuntansi sebagai penjelasan
danpredeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi sebagai penalaran(deduktif dan
induktif).
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Teori akuntansi merupakan suatu bidang pembelajaran yang membahas mengenai definisi-
definisi berdasarkan berbagai sudut pandang, yang sampai saat ini belum ada ada pengertian
secara akurat yang dapat dijadikan acuan. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan sudut
pandang antara pakar satu dengan pakar yang lainnya. Perbedaan sudut pandang ini tidak
kemudian menjadi perdebatan yang mendalam, namun dijadikan sebagai acuan pembelajaran
untuk dapat membandingan pandangan-pandangan mengenai pengertian teori akuntansi yang
berbeda-beda.Teori akuntansi terdiri dari dua kata yaitu teori dan akuntansi. Dalam merumuskan
pengertian secara empiris mengenai teori akuntansi, penulis memulaidari menjabarkan mengenai
pengertian teori, pengertian akuntansi dan selanjutnyateori akuntansi. Kemudian dijabarkan
mengenai sudut pandang teori akuntansi yaitu teori akuntansi sebagai bahasa (sintaktik, semantik
dan pragmatik), teoriakuntansi sebagai justifikasi (normatif), teori akuntansi sebagai
penjelasan dan predeksi (positif) dan perspektif lain yaitu teori akuntansi sebagai penalaran
(deduktif dan induktif) serta isu-isu dalam bidang teori akuntansi. Peran akuntansi dalam suatu
perusahaan dapat dinilai penting karena akuntansi dapat memberikan informasi mengenai
gambaran keuangan di sebuah perusahaan. Akuntansi merupakan bagian dari sistem informasi
yang menghasilkan laporan keuangan yang relevan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama
dari akuntansi yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif mengenai posisi
keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai maupun perusahaan itu sendiri. Menurut
Juan (2012), tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi tentang posisi keuangan,
kinerja, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi beragam pengguna laporan dalam
membuat keputusan ekonomi. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan
pedoman dalam melakukan praktek akuntansi mencakup hampir semua aspek yang berkaitan
dengan akuntansi, yang dalam penyusunannya melibatkan sekumpulan orang dengan
kemampuan dalam bidang akuntansi yang tergabung dalam suatu lembaga yang dinamakan
Ikatan Akuntan Indonesia (Salainti, 2013).
LITERATUR TEORI

A. PENGERTIAN

Akuntansi sebagai seperangkat pengetahuan, didefinisikan sebagai (Suwardjono, 2005)


“seperangkat pengetahuan yang mempelajari perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi
keuangan kuantitatif unit-unit organisasi dalam suatu lingkungan negara tertentu dan cara
penyampaian (pelaporan) informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan untuk dijadikan
dasar dalam pengambilan keputusan ekonomik.” Dalam arti sempit sebagai proses, fungsi, atau
praktik, akuntansi dapat didefinisi sebagai (Suwardjono, 2005): “proses pengidentifikasian,
pengesahan, pengukuran, pengakuan, pengklasifikasian, penggabungan, peringkasan, dan
penyajian data keuangan dasar (bahan olah akuntansi) yang terjadi dari kejadian-kejadian,
transaksi-transaksi, atau kegiatan operasi suatu unit organisasi dengan cara tertentu untuk
menghasilkan informasi yang relevan bagi pihak yang berkepentingan.”
Berdasarkann pengertian yang dikemukakan oleh Suwardjono (2005) di atas, dapat disimpulkan
bahwa akuntansi merupakan sebuah rangkaian proses penyajian data keuangan kuantitatif atas
seluruh kegiatan dan transaksi ekonomi yang dilakukan oleh sebuah institusi atau pihak pelaku
ekonomi, dalam bentuk sebuah laporan yang kemudian dikenal sebagai laporan keuangan dengan
cara tertentu yang sesuai dengan aturan dan kebijakan yang ada untuk mentransfer informasi
keuangan atau ekonomi tersebut kepada para pemangku kepentingan atau pengguna informasi.
Akuntansi sering disebut sebagai bahasa bisnis (business language), atau lebih tepatnya sebagai
bahasa pengambilan keputusan. Semakin seseorang menguasai bahasa ini, maka akan semakin
baik pula orang tersebut menangani berbagai aspek keuangan dalam kehidupannya. Definisi
akuntansi dapat dirumuskan melalui 2 (dua) sudut pandang, yakni definisi dari sudut pandang
pengguna jasa akuntansi dan definisi dari sudut pandang proses kegiatannya. Apabila ditinjau
dari sudut pandang pengguna jasa akuntansi, akuntansi dapat didefinisikan sebagai suatu disiplin
ilmu dan atau aktivitas jasa yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan
kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan suatu entitas atau transaksi yang bersifat
keuangan (financial).
B. KEGUNAAN INFORMASI AKUNTANSI
Kegunaan informasi akuntansi adalah untuk:
1. Membuat perencanaan yang efektif, sekaligus mengadakan pengawasan, serta pengambilan
keputusan ekonomi yang tepat oleh manajemen;
2. Pertanggungjawaban entitas kepada para investor, kreditor, pemerintah, dan sebagainya. Jika
ditinjau dari sudut pandang proses kegiatannya, akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses
pencatatan, penggolongan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu
entitas. Dari sini bisa dilihat, bahwa akuntansi merupakan kegiatan yang kompleks, menyangkut
berbagai macam kegiatan, sehingga pada dasarnya akuntansi harus:
1. Mengidentifikasikan data mana yang berkaitan atau relevan dengan keputusan yang akan
diambil;
2. Memroses atau menganalisis data yang relevan;
3. Mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.
Dari definisi di atas, secara sederhana kita dapat menjelaskan bahwa akuntansi dapat
menghasilkan informasi yang digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan.
Akuntansi juga memberikan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk
mengetahui kinerja keuangan dan kondisi perusahaan. Dengan demikian, secara umum, akuntansi
dapat didefinisikan sebagai sistem informasi keuangan yang menghasilkan laporan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan. Sebagai suatu
sistem informasi keuangan, akuntansi merupakan sebuah proses dari 3 (tiga) aktivitas, yaitu
pengidentifikasian, pencatatan dan komunikasi kejadian-kejadian ekonomis suatu perusahaan
yang menghasilkan informasi bagi penggunanya.

C. PERAN AKUNTANSI DALAM PERUSAHAAN DAN PENGGUNA AKUNTANSI


Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi
utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lain pun juga diperlukan dalam pengambilan
keputusan perusahaan. Informasiinformasi tersebut ditampung menjadi satu, dianalisis dan pada
akhirnya dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. Sebagai suatu sistem informasi,
Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern perusahaan, maupun dari luar perusahaan.
Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan informasi akuntansi adalah:
1. Manajer, Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan
perencanaan perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan
tindakan koreksi yang diperlukan.
2. Investo,r Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis
perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada
suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan
analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.
3. Kreditor, Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan
untuk pemberian kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah
yang mampu mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh
karena kreditor sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
4. Instansi, Pemerintah Instansi pemerintah sangat berkepentingan dengan informasi akuntansi.
Dari informasi keuangan suatu organisasi, pemerintah akan dapat menetapkan besarnya pajak
yang harus dibayar oleh organisasi yang bersangkutan.
5. Organisasi, Nirlaba Meski organisasi nirlaba bertujuan tidak untuk mencari laba, organisasi ini
masih sangat memerlukan informasi keuangan untuk tujuan penyusunan anggaran, membayar
karyawan dan membayar beban-beban yang lain.
6. Pemakai lainnya Informasi akuntansi juga diperlukan oleh organisasi lainnya seperti organisasi
buruh, yang memerlukan informasi akuntansi untuk mengajukan kenaikan gaji, tunjangan-
tunjangan, serta mengetahui kemajuan perusahaan di mana mereka bekerja.
apa peran akuntansi dalam bisnis?
Akuntansi merupakan tulang punggung pada suatu bisnis. Berikut ini adalah peran akuntansi di
dalam bisnis.

 Peran Akuntansi Sebagai Penyedia Informasi serta Jawaban yang Terkait dengan
Keuangan
Peran mendasar dari akuntansi di dalam suatu bisnis yaitu kemampuannya dalam menyediakan
berbagai informasi serta jawaban yang relevan dengan berbagai macam kegiatan keuangan suatu
perusahaan. Berbagai data yang berhubungan dengan keuangan akan di catat dalam sistem
akuntansi sehingga akan memudahkan Anda serta karyawan Anda dalam mengawasi kondisi
perusahaan. Didalam menyusun pembukuan serta rutin dalam mengupdate data pada pembukuan
tersebut. Dengan memanfaatkan software khusus untuk melakukan pencatatan keuangan pada
perusahaan tentu akan membuat pegawai atau tim akuntansi pada perusahaan Anda menjadi lebih
merasa terbantu dan pekerjaan pencatatan juga lebih cepat di banding dengan pencatatan secara
manual.

 Peran Akuntansi Sebagai Alat Pengendali Keuangan


Dengan akuntansi maka kita tentunya akan mengetahui semua data yang berhubungan dengan
keuangan. Sehingga dari data tersebut kita bisa mengetahui informasi mengenai perusahaan
misalnya seperti apakah perusahaan sedang mengalami keuntungan atau justru kerugian? Apakah
klien Anda telah melakukan pembayaran tepat pada waktunya? Berdasarkan informasi yang kita
dapatkan tersebut maka menempatkan akuntansi secara tidak langsung sebagai alat pengendali
atau pengontrol keuangan. Anda juga dapat melakukan evaluasi performa bisnis berdasarkan
informasi keuangan yang di dapat dari laporan akuntansi Anda.

 Peran Akuntansi untuk Membantu Stakeholders dalam Pengambilan Keputusan


Dengan adanya identifikasi serta informasi keuangan maka para stakeholder atau pemegang
saham akan lebih mudah dalam pengambilan suatu keputusan. Stakeholder tidak bisa melakukan
investasi tanpa adanya informasi keuangan yang up to date dan juga akurat. Seorang
akuntan yang memegang peran dalam menyiapkan segala informasi yang di butuhkkakn
oleh stakeholder.
Seorang akuntan harus dapat memastikan bahwa stakeholder bisa memahami data keuangan yang
telah di buat oleh perusahaan.

 Peran Akuntansi juga Berhubungan dengan Pihak Ketiga


Berdasarkan poin pertama hingga ketiga, nyatanya terdapat satu poin yang menjadi sorotan yaitu
akuntansi tidak selalu berhubungan dengan internal perusahaan namun akuntansi juga
berhubungan dengan pihak-pihak di luar perusahaan, misalnya stakeholder.Para akuntan
memiliki peran dalam menjadi jembatan saat pengambilan keputusan dengan para vendor
ataupun pihak ketiga yang lainnya berdasarkan dari data keuangan perusahaan yang telah di
buatnya. Sehingga seorang akuntan dapat memutuskan apakah harga yang di tentukan sudah
masuk akal atau belum. Seorang akuntan tentu dapat menjadi seorang penghubung antara
perusahaan dengan pemerintah dalam hal pembayaran pajak dan para auditor.
PEMBAHASAN

A. HAKEKAT TEORI AKUNTANSI

Tujuan utama dari teori akuntansi adalah memberikan basis bagi peramalan dan penjelasan
perilaku dan peristiwa akuntansi. Kita asumsikan, sebagai salah satu pasal dari kepercayaan,
bahwa teori akuntansi adalah suatu hal yang mungkin. Teori didefinisikan sebagai "suatu
rangkaian gagasan (konsep), definisI, dan usulan yang saling berhubungan yang melambangkan
suatu pandangan sistematis atas fenomena melalui penentuan hubungan yang ada di antara
variabel-variabel dengan tujuan untuk menjelaskan dan meramalkan fenomena."
Harus diakui sejak awal bahwa tidak ada teori akuntansi komprehensif yang berlaku pada saat
ini. Sebaliknya, teori-teori yang berbeda telah ada dan terus diusulkan dalam literatur. Banyak
dari teori-teori ini muncul dari penggunaan pendekatan yang berbeda dalam penyusunan teori
akuntansi atau dari usaha untuk mengembangkan teori akuntansi di tingkat menengah, dan
bukannya sate teori komprehensif tunggal. Teori akuntansi di tingkat menengah berasal dari
perbedaan cara peneliti melihat antara "pengguna" data akuntansi dan "lingkungan" di mana para
pengguna dan pembuat dari data akuntansi seharusnya berperilaku. Perbedaan opini ini
memancing Komite Konsep dan Standar (Committee on Concepts and Standards) atau Laporan
Keuangan Eksternal (External Financial Report) dari American Accounting Association untuk
menyimpulkan bahwa:
1. Tidak ada satu pun teori yang mengatur tentang akuntansi keuangan yang cukup kaya
untuk mencakup secara menyeluruh spesifikasi lingkungan pengguna dengan efektif;
sehingga,
2. Dicantumkan dalam literatur akuntansi keuangan bukan sebagai teori akuntansi
keuangan melainkan kumpulan teori-teori yang dapat mengatasi perbedaan-
perbedaan yang terjadi dalam spesifikasi lingkungan pengguna.
B. TEORI AKUNTANSI SEMANTIK

Teori akuntansi semantik menekankan pembahasan pada masalah penyimbolan dunia nyata atau
realitas (kegiatan perusahaan) ke dalam tanda-tanda bahasa akuntansi (elemen statemen
keuangan) sehingga orang dapat membayangkan kegiatan fisis perusahaan tanpa harus secara
langsung menyaksikan kegiatan tersebut. Teori ini berusaha untuk menjawab apakah
elemen1elemen statemen keuangan benar-benar merepresentasi apa yang memang dimaksudkan
dan untuk meyakinkan bahwa makna yang terkandung dalam simbol pelaporan tidak disa-
lahartikan oleh pemakai. Teori ini berusaha untuk menemukan dan merumuskan makna-makna
penting pelaporan keuangan. Oleh karena itu, teori ini banyak membahas pendefinisian makna
elemen (objek), pengidentifikasian atribut atau karakteristik elemen sebagai bahan pendefinisian,
dan penentuan jumlah rupiah (pengukuran) elemen sebagai salah satu atribut.

C. TEORI AKUNTANSI SINTAKTIK

Teori akuntansi sintaktik adalah teori yang berorientasi untuk membahas masalah-masalah
tentang bagaimana kegiatan-kegiatan perusahaan yang telah disimbolkan secara semantik dalam
elemen- elemen keuangan dapat diwujudkan dalam bentuk statemen keuangan. Simbol-simbol
tersebut (misalnya aset, utang, pendapatan, dan lainnya) harus berkaitan secara logis sehingga
sehingga informasi semantik dapat dikandung dalam statemen keuangan. Cakupan teori
akuntansi sintaktik lebih luas dari sekadar menentukan hubungan struktural antarelemen
statemen keuangan. Teori sintaktik meliputi pula hubungan antara unsur-unsur yang membentuk
struktur pelaporan keuangan atau struktur akuntansi dalam suatu negara yaitu manajemen, entitas
pelapor (pelaporan), pemakai informasi, sistem akuntansi, dan pedoman penyusunan laporan
(prinsip akuntansi berterima umum atau generally accepted accounting principles).

D. TEORI AKUNTANSI PRAGMATIK

Teori akuntansi pragmatik memusatkan perhatiannya pada pengaruh informasi terhadap


perubahan perilaku pemakai laporan. Dengan kata lain, teori ini membahas reaksi pihak yang
dituju oleh informasi akuntansi. Apakah informasi sampai ke yang dituju dan diinterpretasi
dengan tepat merupakan masalah keefektifan komunikasi. Apakah akhirnya pihak yang dituju
informasi memakai informasi tersebut untuk dasar pengambilan keputusan merupakan
masalah
kebermanfaatan (usefulness) informasi. Pada gilirannya, kebermanfaatan informasi akan
menentukan keefektifan pencapaian tujuan pelaporan keuangan. Dalam mengukur
kebermanfaatan informasi laba (earnings), Lev (1989) mengidentifikasi konsep manfaat
informasi sebagai berikut:
The approach used by the returnslearnings research pioneers to evaluate the use- fulness of
earnings to investors was to equate usefulness with actual use: if individuals act as if they use a
specific information item, then such information can be considered useful.
Suatu pesan atau kejadian (misalnya pengumuman laba) dikatakan mengan1dung informasi kalau
pesan tersebut menyebabkan perubahan keyakinan peneri- ma (pasar modal) dan memicu
tindakan tertentu (misalnya terrefleksi dalam perubahan harga atau voluma saham di pasar
modal). Apabila tindakan tersebut dapat diyakini sebagai akibat informasi dalam pesan terscbut,
dapat dikatakan informasi tersebut bermanfaat. Dalam hal ini, perubahan harga atau voluma
saham yang diamati memberi bukti adanya kebermanfaatan informasi.
Jadi, informasi akuntansi dikatakan bermanfaat apabila informasi tersebut benar-benar atau
seakan-akan digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pemakai yang dituju. Hal ini
ditunjukkan dengan adanya asosiasi antara angka akuntansi atau peristiwa (event) dengan return
(return), harga, atau voluma saham di pasar modal. Teori pragmatik membahas berbagai hal
masalah yang berkaitan dengan pengujian kebermanfaatan informasi baik dalam konteks
pelaporan keuangan eksternal maupun manajerial. Perubahan perilaku yang diharapkan terjadi
akibat informasi akuntansi tertentu merupakan bahan kajian teori ini.

1. Peran Teori Akuntansi Dalam Operasi Bisnis Pt. Tplan Indonesia

Peranan Teori Akuntansi sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan
keuangan semakin disadari oleh semua pihak yang berkepentingan. Bahkan organisasi
pemerintah pun, sekarang ini sedang berupaya untuk menerapkan konsep-konsep akuntansi pada
pola manajemennya untuk tujuan pertanggungjawaban kegiatan. Perkembangan perekonomian
yang semakin pesat inilah yang menuntun para pelaku ekonomi untuk lebih memahami data
akuntansi yang dapat memberikan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam
pengambilan keputusan ekonomi.
Peranan akuntansi saat ini sangat dibutuhkan bagi segala kalangan, baik organisasi laba maupun
organisasi nirlaba. Setiap organisasi dan perusahaan membutuhkan akuntansi untuk menunjang
kegiatan operasional perusahaannya. Oleh karen itu perkembangan perekonomian menuntun para
pelaku ekonomi untuk dapat memahami data akuntansi yang dapat memberikan informais
keuangan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam pengambilan keputusan ekonomi

2 . Peran Teori Akuntansi Dalam Perusahaan Pt. Tplan Indonesia

Pihak-pihak yang berkepentingan menggunakan laporan akuntansi sebagai sumber informasi


utama untuk pengambilan keputusan. Informasi lain pun juga diperlukan dalam pengambilan
keputusan perusahaan PT. Tplan Indonesia. Informasi tersebut ditampung menjadi satu,
dianalisis dan pada akhirnya dipakai sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Sebagai suatu sistem informasi, Akuntansi sangatlah diperlukan baik oleh pihak intern
perusahaan, maupun dari luar perusahaan. Secara garis besar, pihak-pihak yang memerlukan
informasi akuntansi adalah:

1. Manajer

Seorang manajer perusahaan memerlukan informasi akuntansi untuk penyusunan perencanaan


perusahaan, mengevaluasi kemajuan yang dicapai perusahaan, serta melakukan tindakan koreksi
yang diperlukan.

2. Investor

Para investor sangat memerlukan data akuntansi suatu organisasi untuk menganalisis
perkembangan organisasi yang bersangkutan. Investor telah melakukan penanaman modal pada
suatu usaha, dengan tujuan untuk mendapatkan hasil. Sehingga, investor harus melakukan
analisis laporan keuangan perusahaan yang akan dipilihnya untuk disuntik dana dari investor.

3. Kreditor

Kreditor berkepentingan dengan data akuntansi, karena kreditor berkepentingan untuk pemberian
kredit kepada calon nasabahnya. Nasabah yang dipilih kreditor adalah nasabah yang mampu
mengembalikan pokok pinjaman beserta bunganya pada waktu yang tepat. Oleh karena kreditor
sangat berkepentingan dengan laporan keuangan calon nasabah dan nasabahnya.
E. PENDEKATAN UNTUK PERUMUSAN MASALAH TEORI AKUNTANSI

Walaupun tidak terdapat teori akuntansi komprehensif tunggal, berbagai teori akuntansi ting
menengah telah dihasilkan dari penggunaan berbagai pendekatan yang berbeda. Untuk kepenting
kejelasan, kita akan membatasi pembahasan bab ini kepada pendekatan tradisional bagi
perumuse suatu teori akuntansi. Pendekatan tradisional tersebut adalah:
1. Nonteoretis, praktis, atau pragmatis (informal);
2. Teoretis: a. Deduktif, b. Induktif: c. Etis; d. Sosiologi; e. Ekonomi; f. Selektif

Pendekatan Nonteoretis
Pendekatan nonteoretis adalah suatu pendekatan pragmatis (atau praktis) dan pendekatan
kekuasaan. Pendekatan pragmatis (pragmatic approach) terdiri atas penyusunan suatu teori yang
ditandai oleh kesamaannya dengan praktik dunia nyata yang berguna dalam artian memberikan
solusi yang sifatnya praktis. Berdasarkan pendekatan ini, teknik dan prinsip akuntansi seharusnya
dipilih atas dasar kegunaan mereka bagi para pengguna informasi akuntansi dan relevansi mereka
terhadap proses pengambilan keputusan. Kegunaan, atau utilitas, berarti "sifat yang
mencocokkan sesuatu untuk melayani atau memfasilitasi tujuan yang dimaksudkannya."
Pendekatan kekuasaan (authoritarian approach) untuk perumusan suatu teori akuntansi, yang
terutama dipergunakan oleh organisasi profesional, terdiri atas penerbitan pernyataan sebagai
regulasi dari praktik-praktik akuntansi.
Pendekatan deduktif
Pendekatan deduktif dalam penyusunan teori mana pun diawali dengan dalil dasar dan diteruskan
dengan péngambilan kesimpulan logis mengenai subjek yang dipertimbangkan. Diterapkan pada
akuntansi, pendekatan deduktif dimulai dengan dalil akuntansi dasar atau premis dan dilanjutkan
dengan menurunkan prinsip-prinsip akuntansi melalui cara-cara logis yang dipakai sebagai
pedoman dan dasar bagi pengembangan teknik-teknik akuntansi. Pendekatan ini bergerak dari
umum (dalil awal tentang lingkungan akuntansi) ke khusus (pertama prinsip akuntansi dan kedua
teknik akuntansi). Jika kita mengasumsikan pada titik ini bahwa dalil dasar mengenai lingkungan
akuntansi terdiri atas baik tujuan maupun rumus, langkah yang digunakan untuk memperoleh
pendekatan deduktif akan meliputi:
 menentukan tujuan dari laporan keuangan;
 memilih "postulat" dari akuntansi;
 menghasilkan "prinsip" dari akuntansi;
 mengembangkan "teknik" dari akuntansi.

Pendekatan induktif
Pendekatan induktif dalam penyusunan dari suatu teori diawali dengan observasi dan pengukuran
serta berlanjut pada kesimpulan umum. Dalam penerapannya dalam akuntansi, pendekatan
induktif diawali dengan observasi mengenai informasi keuangan dari perusahaan bisnis dan
dilanjutkan dengan menyusun generalisasi dan prinsip-prinsip akuntansi dari observasi tersebut
berdasarkan kepada hubungan yang berulang kembali. Argumentasi induktif dikatakan didahului
oleh kondisi khusus (informasi akuntansi yang menggambarkan hubungan yang berulang
kembali) ke umum (rumus dan prinsip dari akuntansi). Pendekatan induktif untuk suatu teori
mencakup empat tahap:
 mencatat seluruh observasi;
 menganalisis dan mengklasifikasikan observasi ini untuk mendeteksi adanya
hubungan yang berulang kembali (“seperti" [likes] dan "kesamaan"
[similarities]),
 penurunan induktif dari generalisasi dan prinsip akuntansi dari observasi yang
menggambarkan hubungan berulang:
 menguji generalisasi.
KESIMPULAN

Keberadaan teori akuntansi yang mendasari praktik akuntansi yang diselenggarakan oleh para
pelaku ekonomi membuat teori akuntansi yang berkembang dari realitas sosial kehidupan
masyarakat, memiliki peran dan ungsi penting bagi kemajuan dan perkembangan praktik
akuntansi. Kam (1986) mengemukakan fungsi dari adanya teori akuntansi adalah sebagai berikut:

 Menjadi pegangan bagi lembaga penyusun standar akuntansi menyusun standarnya.


 Memberikan rerangka rujukan untuk menyelesaikan masalah akuntansi dalam hal tidak
adanya standar resmi.
 Menentukan batas dalam hal melakukan “judgement” dalam penyusunan laporan
keuangan.
 Meningkatkan pemahaman dan keyakinan pembaca laporan terhadap informasi yang
disajikan laporan keuangan.
 Meningkatkan kualitas dapat diperbandingkan.
DAFTAR ISI

1 Putra, Y. M., (2022). Definisi dan PEran Teori Akuntansi. Modul Kuliah Teori Akuntansi.
Jakarta : FEB-Universitas Mercu Buana.

2 https://prpm.trigunadharma. Scott, William R. (2019). Financial Accounting Theory. 8th


edition.
3 Godfrey, J., A. Hodgson, A. Tarca. (2010). Accounting Theory. 7th edition. John Wiley.
4 Belkaoui, Ahmed Riahi. (2011). Accounting Theory. 6th edition. Salemba Empat. Jakarta
5 Soewardjono. (2016). Teori Akuntansi. Edisi 3. YKPN.
6 Standar Akuntansi Keuangan. 2019. Ikatan Akuntan Indonesia
7 ac.id/public/fileJurnal/F15E6-OK-Jurnal7-HI-MD-AKuntansi1.pdf
8 https://blog.unnes.ac.id/ishmariahmatika/2015/11/19/definisi-peran-dan-lingkup-
akuntansi/
9 https://danielstephanus.wordpress.com/2018/11/07/peran-teori-akuntansi-dalam-
pengembangan-ilmu-akuntansi-the-role-of-accounting-theory/

Anda mungkin juga menyukai