Anda di halaman 1dari 10

Konsep Teori, Perumusan Teori

dan Pengujian Teori

Oleh:
1. Ni Wayan Putri Latsmi Pradnyandari (07)
2. Kadek Wahyu Widana Saputra (33)

Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun 2021
Akuntansi yang dipraktikkan dalam suatu negara sebenarnya tidak terjadi begitu saja
secara ilmiah namun praktik yang dijalankan dirancang dan dikembangkan secara sengaja untuk
mencapai tujuan sosial tertentu. Praktik akuntansi dipengaruhi oleh faktor lingkungan (sosial,
ekonomi,politis). Maka dari itu struktur dan praktik akuntansi akan berbeda antara negara yang
satu dengan yang lainnya. Perbedaan muncul dikarenakan struktur dan praktik tersebut
disesuaikan dengan kondisi negara, tempat dimana akuntansi tersebut dijalankan, dan juga
bagaimana teori akuntansi tersebut dikembangkan.
Akuntansi dapat didefiniskan sebagai seperangkat pengetahuan yang mempelajari
perekayasaan penyediaan jasa berupa informasi keuangan yang bermanfaat untuk kepentingan
pengambilan keputusan ekonomik. Akuntansi dapat dilihat dari beberapa sudut pandang sebagai
berikut:
Akuntansi Sebagai Seni: Akuntansi sebagai bidang pengetahuan ketrampilan, keahlian, dan
kerajinan yang menuntut praktikuntuk mengerjakannya. Menuntut pertimbangan dan
profesionalisme.
Akuntansi Sebagai Sains: Akuntansi sebagai bidang pengetahuan menjelaskan fenomena
akuntansi secara objektif, apaadanya, dan bebas nilai. Menjelaskan dalam aksioma, prinsip
umum, hipotesis, penyimpulan berdasaroleh kaidah ilmiah.
Akuntansi Sebagai Teknologi: Penggunaan pengetahuan ilmiah untuk menyediakan informasi
keuangan dalam rangkamencapai tujuan sosial dan ekonomik. Perekayasaan pelaporan keuangan
di suatu negara dalam rangkamencapai tujuan negara.

A. Pandangan Tentang Teori Akuntansi


Ada seorang ahli ekonomi mengemukakan bahwa teori akuntansi adalah sebuah sistem yang
bersifat menyeluruh atau komperehensif. Dia membagi unsur dalam teori tersebut menjadi
bebarapa elemen yaitu asumsi dasar, prinsip atau standar prosedur atau metode definisi dan
tujuan akuntansi.
1. Menurut American Institute of Certified Public Accounting (AICPA) dalam Ahmed Riahi
Balkaoui mendefinisikan akuntansi sebagai berikut: Akuntansi adalah seni pencatatan,
penggolongan dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara
yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang dan penginterprestasikan hasil tersebut
(Balkaoui, 2000:37)
2. Menurut C. Rollin Niswonger, Carl S. Warren, James M. Reeve, Philip E. Fess pengertian
akuntansi adalah sebagai berikut: Akuntansi dapat didefinisikan sebagai sistem akuntansi
yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai aktivitas
ekonomi dan kondisi perusahaan (Niswonger, 1999:6).
3. Menurut Sugiarto dan Suwardjono akuntansi dapat didefinisikan dari dua segi yaitu: Pertama
dari segi ilmu akuntansi yang berarti keseluruhan pengetahuan yang bersangkutan dengan
fungsi menghasilkan informasi keuangan suatu unit organisasi kepada pihak yang
berkepentingan untuk dijadikan dasar pengambilan keputusan. Kedua dari segi proses atau
kegiatannya akuntansi dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan, penyortiran,
penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan penyajian transaksi keuangan suatu unit
organisasi dengan cara tertentu (Sugiarto, 1999:4)
4. Menurut Accounting Principle Board (APB) Statement no. 4 dalam Sofyan Syafri Harahap
sebagai berikut: Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan
informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi sebagai dasar
memilih diantara beberapa alternatif (Harahap, 2005:4).

B. Definisi Teori Akuntansi


Teori adalah sekumpulan gagasan (konsep), definisi, dan dalil yang menyajikan suatu
pandangan sistematis tentang fenomena, dengan menjelaskan hubungan antar variabel yang ada
dan bertujuan untuk menjelaskan serta memprediksi fenomena tersebut.
Teori akuntansi (menurut Hendriksen) adalah: Sekumpulan prinsip-prinsip luas yang
menyajikan suatu kerangka acuan umum dimana praktik akuntansi dapat dinilai, mengarahkan
pengembangan praktik dan prosedur baru.

C. Tingkatan Teori Akuntansi


1. Teori sintaksis
Teori ini berhubungan dengan struktur proses pengumpulan data dan pelaporan
keuangan. Teori sintaksis mencoba menerapkan praktek akuntansi yang sedang berjalan
dan meramalkan bagaimana para akuntan harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau
bagaimana mereka akan melaporkan kejadiankejadian tertentu.

2. Teori interpretasional (semantik)


Teori ini berkonsentrasi pada hubungan antara gejala (obyek atau kejadian) dan istilah
atau simbol yang menunjukkannya. Teori-teori yang berhubungan dengan interpretasi
(semantik) diperlukan untuk memberikan pengertian dalil-dalil akuntansi yang bertujuan
meyakinkan bahwa penafsiran konsep oleh para akuntan sama dengan penafsiran para
pemakai laporan akuntansi.

3. Teori prilaku (pragmatik)


Teori ini menekankan pada pengaruh laporan serta ikhtisar akuntansi terhadap perilaku
atau keputusan. Penekanan dalam perkembangan teori akuntansi adalah penerimaan
orientasi komunikasi dan pengambilan keputusan. Sasarannya pada relevansi informasi
yang dikomunikasikan kepada para pengambil keputusan dan perilaku berbagai individu
atau kelompok sebagai akibat penyajian informasi akuntansi serta pengaruh laporan dari
pihak eksternal terhadap manajemen dan pengaruh umpan balik terhadap tindakan para
akuntan dan auditor. Jadi, teori perilaku mengukur dan menilai pengaruh-pengaruh
ekonomik, psikologis, dan sosiologis dari prosedur akuntansi alternatif dan media
pelaporannya.

D. Konsep – Konsep Teoritis Akuntansi


1. Teori Proprietary / Kepemilikan
Menurut teori ini, entitas sebagai “agen, perwakilan atau susunan melalui wirausahawan
individual atau pengoperasi pemegang saham”. Sudut pandang kelompok pemilik sebagai
pusat kepentingan terefleksi dalam cara memelihara catatan akuntansi dan membuat
laporan keuangan.
2. Teori Entitas
Teori entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak
yang menyediakan modal pada entitas. Secarsederhana, unit bisnis, bukan pemilik,
merupakan pusat kepentingan akuntansi. Unit bisnis memiliki sumber daya perusahaan
dan bertanggung jawab terhadap pemilik maupun kreditor
3. Teori Dana
Dalam teori dana, dasar akuntansi bukan teori proprietary maupun teori entitas, tetapi
kelompok aset dan kewajiban dan restriksi terkait, disebut dana, yang mengatur
penggunaan aset. Jadi, teori dana memandang unit bisnis terdiri atas sumber daya
ekonomi (dana) serta kewajiban dan restriksi terkait mengenai penggunaan sumber daya.

E. Sifat Teori Akuntansi

1. Memiliki seperangkat prinsip atau metode yang bersifat logis dan saling berkaitan dalam
membuat sebuah kerangka umum.
2. Memiliki keterkaitan yang begitu erat untuk penyusunan kebijakan akuntansi.
3. Harus mampu memberikan beberapa penjelasan tentang praktik akuntansi, menjelaskan
dan menjawab seluruh penomena yang menerapkan akan suatu metode pada praktik
akuntansi.
4. Harus menerangkan segala literatur akuntansi dan memberikan pendekatn berbeda.
5. Sangat berarti dalam meramalkan dan memproyeksikan dan bahkan menemukan kejadian
atau gejala geajala akuntansi yang diketahui secara pasti.
6. Memeriksa prinsip akuntansi merupakan yang sangat penting.
Teori akuntansi berhubungan erat pada penyusuna kebijakan akuntansi. teori tersebut
akan bersama dengan faktor politik dan kondisi serta sistem ekomoni dalam menentukan
pembuatan dan kebijakan. Untuk penyusunan kebijaksanaan akuntansi yang dibuat dan
dijadikan sebagai bentuk dasar dalam praktik akuntansi. Teori akuntansi akan begitu
bernilai manfaat jika formulasi pada teori itu bisa dijadikan alat untuk memprediksi apa
yang akan segera diharapkan mungkin terjadi untuk masa yang akan datang. Jika kalau
demikian halnya, maka sebaiknya setiap negara harus memiliki dan menyusun rumus
mengenai Teori Akuntansi itu sendiri yang akan di rangkai menjadi kesatuan dari kondisi
ekonomi sosial yang dimilikinya.
F. Fungsi Teori Akuntansi
1. Memberikan kerangka untuk melaksanakan dan menyelesaikan masalah akuntansi yang
tidak ada standar resminya,
2. Menentukan tentang batas yang berhubungan dalam melaksanakan judgement saat
menyusun laporan keuangan.
3. Menjadikan pedoman bagi sebuah lembaga penyusunan standar akuntansi dalam
menyiapkan dan menyusun standar resminya.
4. Membuat peningkaatan dalam pemahaman dan kekuatan serta keyakinan bagi pembaca
laporan terhadap informasi yang ada di laporan keuangan.
5. Menungkatkan kualitas dan terjaminnya laporan yang siap untuk di perbandingkan.

G. Perumusan Teori Akuntansi


            Dalam literature dikenal beberapa pendekatan dalam menrumuskan teori akuntansi.
Masing-masing penulis memberikan metode yang diikutinya. Beberapa pendekatan dalam
perumusan teori akuntansi menurut Belkaoui adalah sebagai berikut :
Pendekatan informal terbagi atas :
1. Pragmatis, praktis, dan non teoritis
Dalam metode ini perumusan teori akuntansi didasarkan atas keadaan dan praktik di
lapangan. Yang menjadi pertimbangan adalah hal-hal apa yang berguna untuk menyelesaikan
persoalan secara praktis.
2. Pendekatan otoriter
Dalam metode ini yang merumuskan teori akuntansi adalah organisasi profesi yang
mengeluarkan pernyataan-pernyataan yang mengatur praktek akuntansi.
 
Pendekatan Teoritis terbagi atas :
1. Deduktif
Perumusan dimulai dari perumusan dalil dasar akuntansi (postulat dan prinsip akuntansi) dan
selanjutnya diambil kesimpulan logis tentang teori akuntansi mengenai hal yang
dipersoalkan. Pendekatan ini dilakukan dalam penyusunan struktur akuntansi dimana
dirumuskan dulu tujuan laporan keuangan, rumuskan postulat, kemudian prinsip, dan
akhirnya lebih khusus menyusun teknik atau standar akuntansi.
2. Induktif
Penyusunan teori akuntansi didasarkan pada beberapa observasi dan pengukuran khusus dan
akhirnya dari berbagai sampel dirumuskan fenomena yang seragam atau berulang (informasi
akuntansi) dan diambil kesimpulan umum (postulat dan prinsip akuntansi). Tahapan yang
dilalui adalah:
 Mengumpulkan semua observasi
 Menganalisis golongan observasi
 Penarikan kesimpulan umum
 Pengujian kesimpulan umum

3. Etik
Dalam pendekatan perumusan akunansi ini digunakan konsep kewajaran, keadilan, pemilikan
dan kebenaran. Menurut D.R. Scottkriteria yang harus digunakan dalam perumusan teori
akuntansi adalah keadilan dengan memperlakukan pihak yang berkaitan secara adil.
4. Sosiologis
Yang menjadi perhatian utama dalam perumusan teori akuntansi adalah dampak social dari
teknik akuntansi. Jadi yang menjadi perhatian bukan pemakai langsung, tetapi juga
masyarakat secra keseluruhan.
5. Makro Ekonomi
Pendekatan ekonomi dalam perumusan teori akuntansi menekankan pada control perilaku
indikator makro ekonomi yang menghasilkan perumusan teori akuntansi. Dengan demikian,
pemilihan teknik akuntansi didasarkan pada dampaknya pada ekonomi nasional. Dapat
disimpulkan bahawa teknik dan kebijakan akuntansi harus dapat menggambarkan realitas
ekonomi dan pilihan terhadap teknik akuntansi harus tergantung pada konsekuensi ekonomi.
           
Dari literature lain kita mengenal pendekatan komunikatif dalam perumusan teori akuntansi.
Pendekatan ini dikembangkan oleh Bedfourd dan Baldouni yang menganggap akuntansi adalah
sebagai suatu system yang terpadu dalam proses komunikasi. Disini dirumuskan informasi apa
yang perlu dan disajikan oleh perusahaan kepada para pembaca agar mereka dapat
menggunakannya dalam proses pengambilan keputusan.
            Banyak lagi pendekatan yang perlu dikemukakan disini antara lain behavioural approach,
yang menekankan pada aspek perilaku yang ditimbulkan oleh informasi akuntansi, pragmatic,
nontheoritical approach, theory of account approach yang melihat akuntansi dari aspek hubungan
antara perkiraan yang dibangun dari dasar teori double entry.

H. Perumusan Teori Akuntansi di Indonesia


            Sampai saat ini Indonesia masih belum berupaya secara intensif untuk merumuskan teori
atau standar akuntansinya sendiri. Kita masih tetap menggunakan teori atau standar akuntansi
Amerika atau yang terakhir dari IASC (International Accounting Standard Committee) sebagai
dasar pengembangan akuntansi di tanah air. Standar akuntansi keuangan maupun pernyataan
standar pemeriksaaan masih mengadopsi atau menterjemahkan standar serat pedoman dari
Amerika atau IASC dengan berbagai modifikasi minor. Upaya yang baru dilakukan oleh profesi
akuntansi adalah perumusan prinsip akuntansi Indonesia namun belum menyentuh dasar teori
akuntansinya.
            Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption)
standar akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi).
            Era globalisasi saat ini menuntut adanya suatu sistem akuntansi internasional yang dapat
diberlakukan secara internasional di setiap negara, atau diperlukan adanya harmonisasi terhadap
standar akuntansi internasional, dengan tujuan agar dapat menghasilkan informasi keuangan
yang dapat diperbandingkan, mempermudah dalam melakukan analisis kompetitif dan hubungan
baik dengan pelanggan, supplier, investor, dan kreditor.
            Namun proses harmonisasi ini memiliki hambatan antaralain nasionalisme dan budaya
tiap-tiap negara, perbedaan sistem pemerintahan pada tiaptiap negara, perbedaan kepentingan
antara perusahaan multinasional dengan perusahaan nasional yang sangat mempengaruhi proses
harmonisasi antar negara, serta tingginya biaya untuk merubah prinsip akuntansi.
 
 
 
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :
           Teori akuntansi adalah suatu konsep definisi dalil yang menyajikan secara sistematis
gambaran fenomena akuntansi yang menjelaskan hubungan antara variabel dengan variabel
lainnya dalam struktur akuntansi dengan maksud dapat menjelaskan dan meramalkan fenomena
yang mungkin muncul. Dalam merumuskan teori akuntansi, ada beberapa metode yang dapat
dipergunakan yaitu metode deskriptif (pragmatic), psichological pragmatic, metode normatif dan
metode positive.
 
           Dalam Merumuskan Teori Akuntansi, di Indonesia menggunakan Standar Akuntansi.
Standar akuntansi di Indonesia saat ini belum menggunakan secara penuh (full adoption) standar
akuntansi internasional atau International Financial Reporting Standard (IFRS). Standar
akuntansi di Indonesia yang berlaku saat ini mengacu pada US GAAP (United Stated Generally
Accepted Accounting Standard), namun pada beberapa pasal sudah mengadopsi IFRS yang
sifatnya harmonisasi. Adopsi yang dilakukan Indonesia saat ini sifatnya belum menyeluruh, baru
sebagian (harmonisasi).
DAFTAR PUSTAKA

Interpreneur, J. (2014). Teori Akuntansi: Penjelasan dan Perkembangannya. Jurnal Enterpreneur,


https://www.jurnal.id/id/blog/teori-akuntansi/. Retrieved from jurnal.

Panga, M. (2014, januari 9). TEORI AKUNTANSI DAN PERUMUSANNYA. Diambil kembali dari ikhwamuji
wordpress: https://ikhwamuji.wordpress.com/2014/01/09/teori-akuntansi-dan-perumusannya/

widiatriyuliyanti. (2014, Desember 5). Artikel Teori Akuntansi. Retrieved from widiatriyulyanti
wordpress: https://widiatriyulyanti.wordpress.com/2014/12/29/artikel-teori-akuntansi/

Anda mungkin juga menyukai