Anda di halaman 1dari 28

PENGERTIAN TEORI AKUNTANSI

Praktik akuntansi dalam suatu negara harus selalu berkembang untuk memenuhi
tuntutan perkembangan dunia bisnis. Lebih dari itu, praktik akuntansi juga harus
dikembangkan secara sengaja untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk itu, belajar praktik dan
teknik akuntansi saja tidak cukup kerena praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang
sehat. Teori membahas berbagai masalah konseptual dan ideal yang ada di balik praktik
akuntansi. Teori akuntansi juga mempunyai peran penting dalam pengembangan akuntansi
yang sehat.
Pengertian teori akuntansi sangat bergantung pada kesepakatan tentang pengertian akuntansi
sebagai disiplin pengetahuan. Akuntansi dapat dipandang sebagai
1) Sains
Bila akuntansi dipandang sebagai sains, akuntansi bertujuan untuk mendapatkan kebenaran
atau validitas penjelasan tentang suatu fenomena akuntansi dengan menerapkan metode
ilmiah. Teori akuntansi berkepentingan untuk menghasilkan pernyataan-pernyataan umum
(yang bermula dari hipotesis) sebagai penjelasan praktik akuntansi. Bidang kajian yang
menjadi pusat perhatian adalah masalah fakta sehingga teori akuntansi harus bebas dari
pertimbangan nilai.
2) Teknologi
Menurut Sudibyo (1987) akuntansi merupakan teknologi, sehingga harus diperlakukan
sebagai teknologi. Teknologi digunakan untuk mengendalikan variabel-variabel alam dan
sosial untuk mencapai kehidupan tertentu yang lebih baik. Bila akuntansi dipandang sebagai
teknologi, akuntansi merupakan teknologi perangkat lunak yang harus dipelajari dan
dikembangkan untuk mencapai tujuan social tertentu. Dengan demikian, akuntansi
merupakan suatu pengetahuan tentang perekayasaan informasi untuk pengendalian keuangan
Negara. Hasil akhir akuntansi adalah prinsip, metode, atau teknik yang bermanfaat untuk
mencapai tujuan akuntansi.
Teori akuntansi merupakan suatu penalaran logis mengevaluasi dan mengembangkan praktik
akuntansi. Hasil penalaran logis adalah suatu rerangka konseptual yang menjadi semacam
2

konstitusi akuntansi. Adanya tujuan social yang harus dicapai oleh akuntansi menjadikan
teori akuntansi banyak membahas pertimbangan nilai (value judgment).
Perbedaan pengertian teori akuntansi menurut sains dan teknologi :

Atas dasar sasaran yang ingin dicapai, TEORI AKUNTANSI dibedakan menjadi:
1) Teori Positif
Menjelaskan fenomena akuntansi seperti apa adanya atas dasar pengamatan empiris.
2) Teori Normatif
Menjelaskan fenomena akuntansi untuk menjustifikasi atau membenarkan perlakuan
(standar) akuntansi karena bertujuan akuntansi tertentu harus dicapai.
Atas dasar sasaran semiotika dalam teori komunikasi, teori akuntansi dibedakan menjadi:
1) Teori Sintaktik
Berkepentingan struktur pelaporan keuangan. Teori ini memberi penalaran mengapa
data/informasi disajikan dengan cara tertentu.
3


2) Teori Semantik
Memusatkan perhatian pada masalah-masalah penyimbolan, pengukuran, dan penyajian
kegiatan operasi dan objek fisis perusahaan dalam bentuk laporan keuangan. Teori ini
memberi penalaran mengapa kegiatan perusahaan disimbolkan dengan cara tertentu.
3) Teori Pragmatik
Berkepentingan untuk mengukur pengaruh dan kebermanfaatan informasi berpengaruh
terhadap perilaku pemakai (termasuk pasar modal).
Pembahasan :
Jadi, teori akuntansi merupakan instrument yang sangat penting dalam menyusun
dan memverifikasi prinsip akuntansi yang digunakan dalam menyusun laporan keuangan
untuk disajikan kepada para pemakainya, karena teori Akuntansi mempelajari tentang
konsep, definisi, dan dalil secara sistematis tentang gambaran fenomena akuntansi yang
menjelaskan hubungan antarvariabel dengan variabel lainnya dalam struktur akuntansi.
Sehingga dari hubungan antarvariabel tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori akuntansi
memiliki cakupan yang luas dan digunakan sebagai pedoman dalam praktik akuntansi.
Cakupan yang luas tersebut saling berhubungan antara satu dengan yang lain, sehingga
dapat digunakan sebagai dasar untuk mengetahui masalah-masalah yang ada dalam
akuntansi.
Kemudian, teori akuntansi dapat diartikan menjadi 2, yaitu diartikan sebagai sains
dan teknologi. Pada intinya teori akuntansi sebagai sains akan banyak membahas gejala
akuntansi seperti kenapa perusahaan menggunakan metode akuntansi tertentu dan alasan
penggunaan metode harus didasarkan dengan ilmiah serta teori-teori yang ada. Sedangkan
teori akuntansi sebagai teknologi menjadikan akuntansi sebagai alat institusi sosial untuk
menyediakan pedoman pengukuran dan metode untuk mengendalikan kegiatan dan perilaku
pengambilan keputusan ekonomi yang dominan dalam perusahaan, sehingga harus
didasarkan dengan pemikiran yang logis dalam mengambil keputusan ekonomi. Jadi, teori
akuntansi secara sains mencakup tentang teori yang dipelajari, sedangkan secara teknologi
mencakup tentang prakteknya dalam menerapkan teori tersebut.

4


PENALARAN
Praktik yang sehat harus dilandasi oleh teori yang sehat pula. Teori yang sehat harus
dilandasi oleh penalaran yang sehat karena teori akuntansi menuntut kemampuan penalaran
yang memadai. Penalaran merupakan proses berpikir logis dan sistematis untuk membentuk
dan mengevaluasi suatu keyakinan akan asersi.
Unsur-unsur penalaran adalah asersi, keyakinan, dan argument. Interaksi antara ketiganya
merupakan bukti rasional untuk mengevaluasi kebenaran suatu pernyataan teori.
1) Asersi
Asersi merupakan pernyataan bahwa sesuatu adalah benar atau penegasan tentang suatu
realitas. Asersi dapat dinyatakan secara verbal atau structural. Asumsi, hipotesis, dan
pernyataan fakta merupakan jenis tingkatan asersi. Jenis tingkatan konklusi tidak dapat
melebihi tingkatan asersi yang terendah.
2) Keyakinan
Keyakinan merupakan kebersediaan untuk menerima kebenaran suatu pernyataan.
Keyakinan merupakan hal yang dituju oleh penalaran. Keyakinan mengandung beberapa
sifat penting yaitu: keadabenaran, bukan pendapat, bertingkat, mengandung bias, memuat
nilai, berkekuatan, veridikial dan tertempa.
3) Argumen
Argumen merupakan proses penurunan simpulan atau konklusi atas dasar beberapa asersi
yang berkaitan secara logis. Argumen bertujuan mengubah keyakinan kalau memang
keyakinan tersebut lentuk untuk berubah atau ada kalanya argument yang jelek dapat
meyakinkan banyak orang. Kecohan atau salah nalar adalah argument yang dapat
membujuk meskipun penalarannya mengandung cacat. Argumen terdiri atas beberapa
asersi yang berfungsi sebagai premis dan konklusi. Argumen dapat bersifat deduktif dan
non-deduktif (induktif dan analogi).


5


Proses struktur penalaran :

Pembahasan :
Jadi, penalaran dalam teori akuntansi merupakan proses pemikiran dengan
menggunakan konsep-konsep yang relevan dan logika sebagai landasan untuk
menjelaskan kelayakan prinsip akuntansi yang sudah berjalan atau untuk mendukung
prinsip akuntansi yang baru dibuat. Terdapat unsur-unsur penalaran, yaitu asersi (suatu
pernyataan positif yang menegaskan bahwa teori yang dijelaskan adalah benar),
keyakinan (kebersediaan untuk menerima suatu pernyataan atau teori mengenai suatu
fenomena atau gejala adalah benar), dan argumen (penyimpulan yang digunakan untuk
mendukung keyakinan).
PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN
Dengan seperangkat pengetahuan akuntansi sebagai teknologi, orang akan mampu
merekayasa suatu mekanisme pelaporan keuangan untuk suatu Negara. Salah satu tujuan
yang dapat dicapai dengan perekayasaan ini adalah alokasi sumber daya ekonomik secara
efektif dan efisien. Pelaporan keuangan nasional harus direkayasa secara seksama untuk
mengendalikan alokasi tersebut secara automatis dengan mempengaruhi perilaku pengambil
6

keputusan ekonomik yang dominan melalui informasi keuangan. Agar terjadi pengendalian
automatis, penyedian informasi harus dilakukan dengan cara tertentu berupa prinsip
akuntansi berterima umum.

PELAPORAN KEUANGAN adalah struktur dan proses yang menggambarkan bagaimana
informasi keuangan disediakan dan dilaporkan untuk mencapai tujuan pelaporan keuangan
yang pada gilirannya akan membantu pencapaian tujuan ekonomik dan social Negara.
Pelaporan keuangan sebagai sistem nasional merupakan hasil proses perekayasaan akuntansi.
PEREKAYASAAN PELAPORAN KEUANGAN adalah proses pemikiran logis, deduktif,
dan objektif untuk memilih dan mengaplikasi ideology, teori, konsep dasar, teknik, prosedur,
dan teknologi yang tersedia secara teoritis dan praktis untuk mencapai tujuan Negara melalui
tujuan pelaporan keuangan dengan mempertimbangkan faktor social, ekonomik, politik, dan
budaya Negara. Hasil perekayasaan dituangkan dalam suatu dokumen resmi yang disebut
rerangka konseptual yang fungsinya dapat dianalogi dengan konstitusi.
Dari segi semantika dalam teori komunikasi, perekayasaan pelaporan keuangan adalah proses
untuk menentukan bagaimana kegiatan fisis operasi perusahaan disimbolkan dalam bentuk
elemen-elemen statemen keuangan sehingga orang yang dituju oleh statemen keuangan dapat
membayangkan operasi perusahaan (paling tidak secara financial) tanpa harus menyaksikan
secara fisis kegiatan perusahaan. Perekayasaan dilakukan oleh pihak yang mempunyai
wewenang di tingkat nasional dan mempunyai wawasan teori akuntansi yang kuat. Elemen-
elemn atau objek-objek statemen keuangan dapat dipandang sebagai symbol-simbol kegiatan
operasi perusahaan.
Sebagai dokumen, rerangka konseptual akan berisi komponen konsep yang terdiri atas tujuan
(objectives) dan hal-hal mendasar (fundamentals) yang saling berkaitan. Komponen konsep
yang biasanya dicakupi dalam rerangka konseptual adalah tujuan pelaporan keuangan,
kriteria kualitas informasi, elemen-elemen statemen keuangan, dan pengukuran dan
pengakuan. Sebagai konstitusi, rerangka konseptual menjelaskan, menentukan, dan
mengarahkan sifat, fungsi, dan lingkup pelaporan dan statemen keuangan dalam suatu
Negara.
Karena rerangka konseptual mempertimbangkan faktor lingkungan tempat akuntansi
diterapkan, rerangka konseptual yang dihasilkan dapat berbeda satu Negara dan Negara lain.
7

Keunggulan rerangka konseptual FASB dan IASC adalah dalam aspek pendidikan. FASB
memuat secara komprehensif penalaran dan argument yang melekat dalam tiap penjelasan
komponen konsep.
Tiga pengertian penting yang perlu dibedakan dan saling-hubungannya adalah:
1) Prinsip akuntansi
Ialah segala ideology, gagasan, asumsi, konsep, postulat, kaidah, prosedur, metoda, dan
teknik akuntansi yang tersedia baik secara teoritis dan praktis yang berfungsi sebagai
pengetahuan.
2) Standar akuntansi
Ialah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih dan diberlakukan
dalam suatu lingkungan/Negara dan dituangkan dalam bentuk dokumen resmi
(pernyataan) untuk dijadikan pedoman utama praktik akuntansi
3) PABU
Suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar akuntansi dan sumber-sumber lain yang
didukung berlakunya secara resmi, yuridis, teoritis, dan praktis. PABU member pedoman
tentang:
a) Definisi
b) Pengukuran
c) Penyajian
d) Pengungkapan objek, elemen, atau pos
Skema proses pelaporan keuangan :
8


Pembahasan :
Jadi, perekayasaan pelaporan keuangan pada intinya merupakan proses pemikiran
secara logis dan objektif untuk membangun struktur dan mekanisme pelaporan keuangan.
Dan perekayasaan tersebut melibatkan pemilihan dan pertimbangan ideologi, teori, konsep
dasar, dan teknologi yang tersedia secara praktis dan teoretis dengan mempertimbangkan
faktor-faktor yang terkait. Sehingga perekayasaan pelaporan keuangan penting karena
sebagai langkah awal dalam membuat sistem pelaporan keuangan yang didasarkan dari
teori maupun penalaran secara logis.
RERANGKA KONSEPTUAL
Rerangka Konseptual FASB merupakan kulminasi dari upaya-upaya sebelumnya oleh
berbagai pihak badan dan komite mulai dari Komite Eksekutif AAA sampai Komite
TrueBlood. Komponen-komponen tersebut berkaitan secara logis dan koheren serta
menggambarkan tahapan proses perekayasaan pelaporan keuangan. Rerangka Konseptual
FASB memuat empat komponen konsep utama yaitu:
1) Tujuan Pelaporan Keuangan (Bisnis dan Non Bisnis)
Tujuan merupakan komponen utama RK. FASB berusaha untuk melekatkan tujuan
fungsional akuntansi dengan memfokuskan pada investor dan kreditor sebagai pihak
dominan yang dituju. Pemfokusan tersebut didasarkan atas konteks lingkungan di
9

Amerika. Secara implisit RK FASB disusun dalam rangka membantu pencapaian tujuan
ekonomik nasional. Keputusan investasi dan kredit adalah keputusan yang ingin dilayani
oleh penyediaan informasi melalui pelaporan keuangan. Tujuan pelaporan keuangan bisnis
terdiri dari:
a) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi para investor
dan kreditor dan pemakai lain, dalam membuat keputusan-keputusan investasi dan
kredit. Tujuannya sebenarnya bukan merupakan tujuan pelaporan tetapi lebih
merupakan tingkat atau syarat pengetahuan para pemakai yang diacu. Tingkat
pengetahuan ini penting untuk menentukan seberapa luas dan rincia informasi atau
penjelasan harus disajikan.
b) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para investor dan
kreditor dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakkpastian penerimaan kas
mendatang. Tujuannya Merupakan pernyataan kembali tujuan dalam kalimat pertama
tetapi dari sudut pandang badan usaha. Tujuan (b) merupakan dampak persepsi
investor dan kreditor terhadap kemampuan badan usaha untuk menciptakan kas yang
cukup untuk mendanai operasina dan membayar kewajibannya kepada investor dan
kreditor akan mempengaruhi harga pasar sekuritas badan usaha dan pada gilirannya
mempengaruhi aliran kas ke investor dan kreditor (bila sekuritas dijual).
c) Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber-sumber daya
ekonomik, klaim terhadap sumber-sumber tersebut (kewajiban untuk mentransfer
sumber daya ekonomik ke entitas lain dan ekuitas pemilik), dan akibat-akibat
perubahan-perubahannya.
Untuk organisasi nonbisnis, tujuan pelaporan adalah melayani berbagai keputusan
rasional tentang alokasi dana ke organisasi nonbisnis.
2) Karakteristik kualitatif informasi
Tujuan pelaporan menentukan karakteristik kualitatif informasi Primer (utama) yang harus
disedikan. Agar bermanfaat, informasi akuntansi harus berpaut dengan keputusan
(relevan) dan terandalkan (reliabilitas).
a) Keberpautan (Relevan) adalah kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam
membedakan beberapa alternative keputusan sehingga pemakai dapat dengan mudah
10

menentukan pilihan. Bila dihubungkan dengan tujuan pelaporan, keberpautan adalah
kemampuan informasi untuk membantu dalam:
Nilai Prediksi kemampuan informasi untuk membantu pemakai dalam meningkatkan
profitabilitas bahwa harapan-harapan pemakai akan munculan/hasil suatu kejadian
masa lalu atau datang akan terjadi.
Nilai Balikan (Feedback Value) kemampuan informasi untuk membantu pemakai
dalam mengkonfirmasi dan mengkoreksi harapan-harapan pemakai di masa lalu.
Ketepatwaktuan (Timeliness) tersedianya informasi bagi pembuat keputusan pada
saat dibutuhkan sebelum informasi tersebut kehilangan kekuatan untuk mempengaruhi
keputusan.
b) Keterandalan (Reliabilitas) adalah kemampuan informasi untuk member keyakinan bahwa
informasi tersebut benar atau valid. Keterandalan terbagi menjadi:
Ketepatan Penyimbolan (Representational Faithfulness) kesesuaian atau kecocokan
antara pengukur atau deskripsi dan fenomena yang diukur atau dideskripsi.
Keterujian (verifiabilitas) kemampuan informasi untuk memberi keyakinan bahwa
informasi merepresentasi apa yang dimaksuddkan untuk direpresentasi sesuai dengan
consensus atau bahwa cara pengukuran yang dipilih telah diaplikasi tanpa ada
kesalahan bias.
Netral ketidakberpihakan pada grup tertentu atau ketidakbiasan dalam perlakukan
akuntansi
Keberpautan dan Keterandalan merupakan kualitas yang harus ada dan melekat pada tiap
informasi. Terdapat saling-korban antara kedua kualitas tersebut tetapi penekanan pada
salah satu kualitas tidak berarti meniadakan kualitas yang lain. Karakteristik kualitatif
merupakan suatu hierarki yang menjadi dasar untuk menentukan apakah suatu informasi
akan disajikan melalui statemen keuangan atau media pelaporann lainnya.
Terdapat karakteristik kualitatif informasi sekunder yaitu:
a) Keterbandingan (Comparabilitas). kemampuan informasi untuk membantu para
pemakai mengidentifikasi persamaan dan perbedaan antara du perangkat fenomena
ekonomik.
b) Konsistensi
3) Elemen statemen keuangan
11

Atas dasar tujuan pelaporan dan kualitas informasi, harus diidentifikasi fenomena atau
realitas dan disimbolkannya secara tepat melalui statemen keuangan. Elemen Statemen
keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk yang sengaja ditentukan untuk
merepresentasi realitas kegiatan perusahaan sehingga orang dapat membayangkan realitas
tersebut tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.
Elemen-elemen statemen keuangan memuat informasi semantik yang berpaut dengan
keputusan investasi dan kredit yaitu: (1) Posisi Keuangan, (2) kemampuan laba, (3) kinerja
manajemen dan (4) pertanggungjawaban manajemen. Elemen-elemen spesifik sebagai
berikut:
ASET Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable) yang diperoleh
atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
KEWAJIBAN Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari keharusan (obligations) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau
menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
EKUITAS ATAU ASET BERSIH Hak residual terhadap aset suatu entitas yang
masih tersisa setelah mengurangi aset dengan kewajibannya. Dalam suatu badan
usaha, ekuitas dalah hal kepemilikan. Dalam organisasi nonbisnis, aset bersih dibagi
menjadi tiga golongan atas dasar ada tidaknya pembatasan tetapan-donor yaitu: aset
bersih terbatas permanen, terbatas sementara, dan tak terbatas.
INVESTASI OLEH PEMILIK kenaikan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai
akibat dari transfer ke suatu badan usaha dari entitas lain sesuatu yang bernilai untuk
mendapatkan atau menaikan hak kepemilikan (atau entitas) di dalamnya. Aset yang
diterima dari investasi oleh pemilik pada umumnya berupa aset, tetapi yang diterima
meliputi pula berupa jasa atau pelunasan atau konversi kewajiban badan usaha
bersangkutan.
DISTRIBUSI KE PEMILIK penurunan dalam ekuitas suatu badan usaha sebagai
akibat pentranferan aset, penyerahan jasa, dan penimbulann kewajiban oleh badan
usaha tersebut kepada pemilik. Distribusi ke pemilik mengurangi hak pemilikan atas
ekuitas dalam suatu badan usaha.
LABA KOMPREHENSIF perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu
periode yang berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber
12

nonpemilik. Suatu badan usaha meliputi semua perubahan dalam ekuitas selama
periode kecuali perubahan yang diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi
ke pemilik.
PENDAPATAN aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas
atau penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi
barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi
sentral atau utama dan berlanjut dari entitas tersebut.
BIAYA aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan
atau produksi barang, produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain
yang membentuk operasi sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
UNTUNG kenaikan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi
peripheral (ikutan) atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi
atau kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali kenaikan
sebagai akibat dari pendapatan atau investasi oleh pemilik.
RUGI -- Penurunan dalam ekuitas (aset bersih) yang berasal dari transaksi peripheral
(ikutan) atau incidental (kala-kala) suatu entitas dan dari semua transaksi atau
kejadian atau keadaan lain yang mempengaruhi entitas tersebut kecuali penurunan
sebagai akibat dari biaya atau distribusi oleh pemilik.
Aliran Kas dari Kegiatan Operasi aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi semua transaksi dan kejadian yang bukan
termasuk dalam kegiatan investasi dan pendanaan.
Aliran Kas dari Kegiatan Investasi aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemberian dan pelunasan pinjaman dan
pemerolehan dan penjualan instrumen utang atau ekuitas, gedung, pabrik,
perlengkapan dan aset produktif lainnya yaitu aset yang dipeliharaan atau digunakan
dalam produksi barang atau jasa oleh badan usaha.
Aliran Kas dan Kegiatan Pendanaan aliran kas bersih (masuk dan keluar) yang
berkaitan dengan kegiatan yang meliputi pemerolehan dana dari pemilik dan
pemberian imbalan, kemablian investasnya.
Aset, kewajiban dan ekuitas sebagai elemen posisi keuangan dapat berubah akbat tiga hal
yaitu:
13

a) KEJADIAN (EVENT) terjadinya suatu perkara atau urusan yang mempunyai
konsekuensi terhadap suatu entitas
b) KEADAAN (CIRCUMSTANCES) suasana atau seperangkat kondisi yang
berkembang suatu kejadian yang berkulminasi pada situasi yang tidak terduga atau
sulit diduga.
c) TRANSAKSI adalah salah satu bentuk kejadian eksternal yang melibatkan transfer
sesuatu yang bernilai (manfaat ekonomik masa datang) antara deua entitas atau
lebih.
4) Pengukuran dan Pengakuan (termasuk penggunaan nilai sekarang)
Elemen-elemen statemen keuangan harus diukur untuk membentuk informasi semantic
yaitu (1) elemen (object), (2) ukuran (size) dan (3) hubungan (relationship). Atribut
elemen harus diidentifikasi dan artibut pengukuran yang sesuai dipilih untuk mendapatkan
ketepatan penyimbolan.
PENGUKURAN adalah penentuan besarnya unit pengukur yang akan dilekatkan pada
suatu objek yang terlibat dalam transaksi, kejadian, dan keadaan untuk merepresentasi
makna (atribut) objek tersebut sehingga dua objek atau lebih dapat dibedakan dan
diperbandingkan atas dasar makna tersebut.
FASB mengidentifikasi atribut pengukuran yang sekarang diterapkan dan masih dapat
dilanjutkan penggunaanya yaitu:
Kos Historis atau Perolehan Kas Historis (Historical Cost)
Kos Sekarang (Current Cost)
NIlai Pasar Sekarang (Current market value)
Nilai terealisasi/penulasan neto (net realizable/settlement value)
Nilai sekarang atau diskon aliran kas masa datang (present or discounted value of
future cash flows)
Pembahasan :
Jadi, kerangka konseptual merupakan gambaran atau pemikiran yang mendasar
tentang suatu objek tertentu (penelitian) yang berisi konsep-konsep serta penjabarannya.
Sehingga, kerangka konseptual sebagai kerangka pemikiran dasar terhadap hubungan antar
konsep dan variabel yang terlibat dalam penelitian sesuai dengan teori yang terkait.
14

Kemudian, terdapat 4 konsep yang perlu diperhatikan yaitu tujuan, karakteristik kualitatif
informasi, elemen statemen keuangan, pengakuan dan pengukuran. Sebagai contoh jika ingin
membuat kerangka konseptual atas aset, maka 4 hal tersebut digunakan sebagai alat untuk
membuat kerangka dan perlu dianalisis dari 4 konsep tersebut.
KONSEP DASAR
Konsep dasar secara implisit melekat pada tiap penalaran dalam merekayasa akuntansi.
Konsep dasar merupakan abstraksi atau konseptualisasi karakteristik lingkungan akuntansi.
Konsep dasar bersifat asumsi yang validitasnya tidak selalu dapat diuji tetapi sebagai basis
penalaran. Konsep dasar yang dikemukakan P&L terbagi menjadi:
1) Entitas Bisnis atau Kesatuan Usaha
Kesatuan usaha harus dianggap sebagai badan atau orang yang berdiri sendiri dan
bertindak atas namanya sendiri serta terpisah dari pemilik. Batas kesatuan usaha adalah
ekonomik bukan yuridis. Hubungan antara pemilik dan kesatuan usaha merupakan
hubungan bisnis (utang-piutang). Fungsi manajemen terpisah dengan fungsi pemilikan
sehingga diperlukan pertanggungjawaban dalam bentuk statemen keuangan. Pendapatan
dan biaya dipandang sebagai perubahan aset kesatuan usaha bukannya perubahan
kekayaan pemilik. Karena hubungan bisnis harus dipertahankan, seperangkat statemen
keuangan berartikulasi.
2) Kontinuitas Kegiatan Usaha
Kesatuan usaha dianggap akan berlangsung dan beroperasi terus dan tidak ada maksud
membubarkan. Data keuangan akan terjadi dan mengalir terus setiap waktu akibat
kegiatan yang berlangsung terus tersebut. Kemajuan kesatuan usaha tidak dievaluasi
pada saat likuidasi karena memang bukan likuidasi yang menjadi tujuan perusahaan.
Aliran data harus dipenggal menjadi beberapa seri aliran dengan satuan waktu sebagai
wadah penggalan. Statemen laba-rugi menjadi statemen yang sangat penting untuk
menilai kemampuan melaba, sementara neraca meerupakan saran untuk menunjukkan
sisa potensi jasa. Informasi keuanganan yang dituangkan dalam statemen keuangan
periodic harus dianggap bersifat sementara (tentative) dan bukannya tuntas (final).
Informasi keuangan berjangka dapat diandalkan dibandingkan dengan laporan untuk satu
penggalan waktu saja.
3) Penghargaan sepakatan
Kos atau penghargaan sepakatan merupakan bahan olah akuntansi yang paling objektif.
Setiap objek yang terlibat dalam transaksi atau kejadian harus dinyatakan dalam bahan
15

olah ini agar dapat diproses lebih lanjut. Kos merupakan pengukur atau pengkuantifikasi
untuk menyatakan berbagai macam objek. Kos merepresentasi realitas kegiatan
ekonomik kesatuan usaha untuk menghasilkan informasi semantic tentang realitas
tersebut. Kos adalah pengukur sedangkan biaya adalah elemen atau objek yang diukur.
4) Kos Melekat
Kos melekat pada objek yang kontinus dalam upaya menghasilkan pendapatan. Untuk
merepresentasi kegiatan tersebut, akuntansi menggunakan kos untuk merunut kegiatan
produktif kesatuan usaha. Akuntansi menggabungkan berbagai kos yang melekat pada tiap
komponen kegiatan tanpa memperhatikan nilai ekonomik baru yang melekat pada barang
yang dihasilkan. Tambahan utilitas barang atau produk diakui setelah terjadinya transaksi
penjualan dan kos baru sebagai penghargaan masuk ke kesatuan usaha.
5) Upaya dan Capaian Hasil
Biaya merupakan upaya untuk mendatangkan hasil berupa pendapatan. Tidak ada
pendapatan tanpa biaya. Kos yang melekat pada barang atau jasa yang diserahkan kepada
pembeli merupakan pengukur upaya (effort) sedangkan kos yang masuk ke kesatuan usaha
dari pembeli atas penyerahan barang atau jasa tersebut merupakan pengukur hasil
(accomplishment) yang dicapai. Laba yang tepat dapat diukur kalau kos yang keluat
(sebagai pengukur upaya) ditandingkan atau diasosiasi dengan kos yang masuk (sebagai
pengukur hasil) dengan penakar yang tepat. Penakar penandingan dapat berupa unit
produk (alasan ideal) atau perioda waktu (alasan kepraktisan).
6) Bukti Terverifikasi dan Objektif
Informasi keuangan akan dapat diandalkan dan tidak menyesatkan kalau informasi
tersebut didukung dengan bukti yang objektif dan dapat diuji kebenarannya (terverifikasi).
Tidak seperti ilmu pasti, akuntansi tidak mendasarkan diri pada objektivitas dan
verifiabilitas mutlak melainkan pada objektivitas dan verifiabilitas relative atas dasar
pertimbangan keadaan dan fakta yang melingkupi suatu transaksi.
7) Asumsi
Akuntansi memerlukan asumsi-asumsi sebagai landasan penalaran. Konsep dasar dalam
banyak hal merupakan asumsi atau paling tidak dilandasi oleh asumsi-asumsi yang
validitasnya sulit diuji secara objektif tetapu bermanfaat untuk basis pemilihan konsep
atau prinsip. Validitas konsep dasar hanya dapat dievaluasi atas dasa intuisi, harapan
normal dan realitas empiris.

Konsep Dasar Lain :
16

1. Substansi Daripada Bentuk
Konsep ini menyatakan bahwa dalam menetapkan suatu konsep di tingkat perekayasaan
atau dalam menetapkan standar di tingkat penyusun standar, akuntansi akan menekankan
makna atau substansi ekonomik suatu objek atau kejadian daripada maka yuridisnya
meskipun makna yuridis mungkin menghendaki atau menyarankan perlakuan akuntansi
yang berbeda.
2. Pengakuan Hak Milik Pribadi
Konsep ini menyatakan bahwa hak milik pribadi harus dilindungi atau diakui secara
yuridis. Tanpa konsep ini, kesatuan usaha tidak dapat memiliki sumber ekonomik atau
aset. Pemilikan merupakan salah satu cara untuk memperoleh penguasaan.
3. Keanekaragaman Akuntansi Antarentitas
Konsep ini menyatakan bahwa perbedaan perlakuan (metoda) akuntansi antarkesatuan
usaha merupakan suatu hal yang tidak dapat dihindari karena perbedaan kondisi yang
melingkupi dan karakteristik kesatuan usaha individual. Keunikan kesatuan usaha justru
menghendaki perlakuan akuntansi yang berbeda agar informasi keuangan lebih
menggambarkan keadaan unit usaha yang sebenarnya.
4. Konsevatisme
Konsevatisme adalah sikap atau aliran (mazhab) dalam menghadapi ketidakpastian untuk
mengambil tindakan atau keputusan atas dasar munculan (outcome) yang terjelek dari
ketidakpastian tersebut. Sikap konservatif juga mengandung makna sikap berhati-hati
dalam menghadapi risiko dengan cara bersedia mengorbankan sesuatu untuk mengurangi
atau menghilangkan risiko.
5. Pengendalian Internal Menjamin Keterandalan Data
Konsep ini menyatakan bahwa sistem pengendalian internal yang memadai merupakan
sarana untuk mendapatkan keterandalan informasi yang tinggi.
Pembahasan :
Jadi pada intinya, konsep dasar merupakan konsep yang dianut dan dijadikan dasar
dalam penalaran dan perekayasaan. Konsep dianggap sebagai dasar karena konsep yang
dianut tersebut akan mempunyai implikasi tertentu. Dari berbagai definisi, dapat
disimpulkan bahwa kebanyakan isi konsep dasar berbeda dari berbagai sumber, hal ini
dikarenakan tujuan penulisan dan persepsi yang berbeda, perbedaan pengertian yang
mencakup konsep dasar, percampuran antar konsep dasar, dan turunan dari definisi konsep
dasar dari sumber lain.
17

ASET
Aset merupakan elemen neraca pembentuk informasi semantic berupa posisi keuangan dan
merepresentasi potensi jasa fisis dan nonfisis yang memampukan badan usaha untuk
menyediakan barang dan jasa.
ASET adalah Manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti (probable) yang diperoleh
atau dikuasai oleh suatu entitas sebagai hasil transaksi atau kejadian masa lalu.
Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat beberapa karakteristik utama yaitu:
1) Manfaat Ekonomik
Untuk dapat disebut sebagai aset, suatu objek harus mengandung manfaat ekonomik di
masa datang yang cukup pasti (probable). Ini mengisyaratkan bahwa manfaat tersebut
terukur dan dapat dikaitkan dengan kemampuannya untuk mendatangkan pendapatan atau
aliran kas di masa datang. Atau Manfaat ekonomik aset ditunjukkan oleh potensi jasa atau
utilitas yang melekat padanya yaitu sumber daya atau kapasitas langka yang dapat
dimanfaatkan kesatuan usaha dalam upayanya untuk mendatangkan pendapatan melalui
kegiatan ekonomik yaitu konsumsi, produksi, dan pertukaran.
2) Dikuasai oleh Entitas
Atas dasar konsep substansi daripada bentuk, suatu objek cukup dikuasai dan tidak perlu
dimiliki oleh kesatuan usaha untuk dapat disebut sebagai aset kesatuan usaha. Penguasaan
dapat diperoleh melalui pembelian, pemberian, penemuan, perjanjian, produksi, penjualan,
pertukaran, peminjaman, penjaminan, pengkonsignaan (leasing), dan berbagai transaksi
komersial lainnya.

3) Akibat Transaksi atau Kejadian Masa Lalu
Penguasaan harus didahului oleh transaksi atau kejadian ekonomik. Bahwa aset harus
timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu adalah criteria untuk memenuhi definisi
tetapi bukan criteria untuk pengakuan. Manfaat ekonomik dan penguasaan atau hak atas
manfaat saja tidak cukup untuk memasukkan suatu objek ke dalam aset kesatuan usaha
untuk dilaporkan via statemen keuangan (neraca). Kriteria pengakuan yang lain harus
dipenuhi (keterandalan, keberpautan, dan keterukuran). Jadi, definisi aset harus dibedakan
dengan pengakuan aset. Definisi hanya merupakan salah satu criteria pengakuan.

Beberapa karakteristik merupakan pendukung yang meyakinkan adanya aset. Karakteristik
tersebut adalah (1) melibatkan kos, (2) berwujud, (3) tertukarkan, (4) terpisahkan, dan (5)
18

penegasan atau kekuatan secara legal. Karakteristik pendukung tersebut lebih menguatkan
atau meyakinkan adanya aset tetapi tidak harus dipenuhi untuk memasukkan suatu objek
sebagai aset.
Dengan konsep kontinuitas usaha, pos atau sumber ekonomik akan mengalami tiga tahap
perlakuan sejalan dengan aliran fisis kegiatan usaha yaitu:
1) Tahap Pemerolehan (acquisition)
2) Tahap Pengolahan (processing)
3) Tahap Penjualan/Penyerahan (Sales/Delivery).
Secara aliran informasi, aliran fisis suatu sumber ekonomik atau objek harus direpresentasi
dalam kos sehingga hubungan antar objek bermakna sebagai informasi. Kos merupakan
representasi kuantitatif suatu objek. Oleh karena itu, kos juga mengalami tiga tahap akuntansi
mengikuti aliran fisis yaitu:
1) Pengukuran (Measurement)
2) Penelusuran (Tracing)
3) Pembebanan (Charging)
Kriteria manfaat masa datang yang cukup pasti dalam definisi aset menjadikan terjadinya
pengeluaran yang menjadi kos mengalami masalah teknis yaitu dicatat sebagai aset atau
biaya.
1) Dicatat sebagai aset pengeluaran untuk capital
2) Dicatat sebagai biaya pengeluran untuk pendapatan.
Walaupun secara teknis kos dapat dicatat sebagai biaya, secara konseptual dianggap badan
usaha telah dicatat sebagai aset meskipun sekejap. Artinya, dianggap kos dicatat sebagai aset
dan pada saat yang sama langsung dipindah ke biaya. Karena hal inilah makna kos, biaya,
dan aset sering dirancukan.
Penentuan kos suatu objek pada saat pemerolehan merupakan hal yang sangat kritis karena
penentuan ini akan mempengaruhi pengukuran aset dan biaya selanjutnya khususnya pada
tahap pembebanan. Pengukur aset pada saat pemerolehan yang paling objektif adalah
penghargaan sepakatan. Penghargaan sepakatan merupakan estimator terbaik nilai
sebenarnya (true value). Penghargaan sepakataan menghindari adanya transaksi sepihak dan
menjamin bahwa kos merupakan nilai wajar pada saat transaksi.
Jenis Penghargaan Kos:
1) Bila transaksi terjadi dalam pemerolehan mekanisma pasar bebas anatara pihak
independen, kos tunai adalah adalah pengukuran aset yang paling valid dan objektif.
19

2) Bila kos barang atau jasa yang diperoleh melalui pertukaran dengan barang atau jasa lain
(nonkas), KOS merupakan jumlah tunai yang secara implisit melekat pada nilai jual
barang atau jasa yang diserahkan dalam pertukaran tersebut. Jumlah rupiah melekat ini
disebut jumlah setara tunai atau kos tuai terkandung atau implisit dari wujud
penghargaann yang diserahkan oleh pemeroleh aset.
3) Bila aset tanpa peghargaan (misalnya hadiah), kos aset ditentukan atas dasar setara tunai
atau kos tunai terkandung aset yang diterima pada saat transaksi atau kejadian. Cara
penentuan kos adalah unik untuk berbagai jenis transaksi: barter, saham sebagai
penghargaan, reorganisasi, hadiah/hibah, temuan dan pembelian kredit.


Pembahasan :
Jadi, aset merupakan elemen neraca yang akan membentuk informasi semantik
berupa posisi keuangan, dan jika dihubungkan dengan elemen yang lain yaitu kewajiban dan
ekuitas. Sehingga, aset sama dengan penjumlahan dari kewajiban dan ekuitas. Kemudian
aset memiliki manfaat ekonomi di masa datang. Seperti uang atau kas mempunyai manfaat
terhadap apa yang dapat dia beli. Kemudian aset tidak harus dimiliki oleh entitas tetapi
cukup dikuasai oleh entitas. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan proses pelaporan dan
hak penggunaan atas aset.
KEWAJIBAN
KEWAJIBAN adalah Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang yang cukup pasti yang
timbul dari keharusan (obligations) sekarang suatu entitas untuk mentransfer aset atau
menyerahkan jasa kepada entitas lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi atau
kejadian masa lalu.
Kewajiban mempunyai tiga karakteristik utama yaitu:
1. Pengorbanan manfaat ekonomik masa datang
Kewajiban menjadi tegas adanya bila didukung oleh keharusan membayar kas,
teridentifikasinya terbayar, dan terpaksakan secara hukum. Untuk dapat disebut sebagai
kewajiban, suatu objek harus memuat suatu tugas (duty) atau tanggung jawab
(responsibility) kepada pihak lain yang mengharuskan kesatuan usaha untuk melunasi,
menunaikan, atau melaksanakannya dengan cara mengorbankan manfaat ekonomik yang
cukup pasti di masa datang. Pengorbanan manfaat ekonomik diwujudkan dalam bentuk
20

transfer atau penggunaan aset kesatuan. Cukup pasti di masa datang mengandung makna
bahwa jumlah rupiah pengorbanan dapat ditentukan dengan layak.
2. Menjadi keharusan sekarang
Transaksi atau kejadian masa lalu menimbulkan keharusan sekarang pada tanggal
pelaporan yang berarti bahwa seandainya pada saat sekarang perusahaan harus
mengorbankan manfaat ekonomik maka hal tersebut harus dilakukan. Kewajiban sekarang
yang menimbulkan kewajiban bersifat kontraktual, konstruktif, demi keadilan, dan
bergantung.
3. Timbul akibat transaksi atau kejadian masa lalu
Pengertian kewajiban merupakan bayangan cermin pengertian aset. Transaksi atau
kejadian masa lalu menimbulkan penguasaan sekarang pemerolehan manfaat ekonomik
masa datang untuk aset sedangkan untuk kewajiban hal tersebut menimbulkan keharusan
sekarang pengorbanan manfaat ekonomik masa datang. Transaksi, kejadian atau keadaan
dapat mempengaruhi aset dan kewajiban secara bersamaan.
kewajiban disajikan di neraca atas dasar urutan likuiditasnya. Hal ini sesuai dengan urutan
perlindungan dalam hal terjadi likuidasi. Kewajiban hendaknya tidak dikompensasi dengan
aser yang berkaitan dan dilaporkan jumlah bersihnya saja kecuali dalam keadaan khusus yang
di dalamnya pihak pelapor mempunyai hak mengontra.
Pembahasan :
Pada intinya kewajiban memiliki hal yang perlu diperhatikan yaitu : Pengorbanan
manfaat ekonomik masa datang, Menjadi keharusan sekarang untuk mentransfer aset, dan
Timbul akibat transaksi masa lalu. Pada prinsipnya, kewajiban diakui pada saat keharusan
telah mengikat akibat transaksi yang sebelumnya telah terjadi. Kemudian, penilaian
mengacu pada penentuan nilai keharusan sekarang pada setiap saat terjadinya kewajiban
sampai dilunasinya kewajiban. Makin mendekati saat jatuh tempo, nilai kewajiban akan
makin mendekati nilai nominal.
PENDAPATAN
PENDAPATAN adalah aliran masuk aset atau kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang membentuk operasi sentral atau utama
dan berlanjut dari entitas tersebut.
21

Pendapatan mempunyai dua karakteristik utama yaitu:
1. Aliran masuk aset atau Kenaikan aset
Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau
kejadian yang menaikkan aset atau menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada batasan
bahwa aset harus berupa kas atau alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak semua kenaikan
aset dapat menimbulkan pendapatan
2. Operasi utama atau sentral Berlanjut
Secara netral, pendapatan adalah produk perusahaan sebagai hasil dari upaya produktif.
Pendapatan diukur dengan jumlah rupiah aset baru yang diterima dari pelanggan. Kegiatan
utama atau sentral yang menerus atau berlanjut merupakan karakteristik yang membatasi
kenaikkan yang dapat disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari kegiatan operasi
dan bukan kegiatan investasi dan pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung yang tidak
berasal dari operasi utama dengan sendirinya lalu dapat disebut sebagai pos nonoperasi.
Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal ke dalam sistem pembukuan sehingga
jumlah tersebut terrefleksi dalam statemen keuangan.
Dua konsep penting:
1. Pembentukan pendapatan (earning of revenue)
Pembentukan pendapatan adalah suatu konsep yang berkaitan dengan masalah kapan dan
bagaimana sesungguhnya pendapatan itu timbul atau menjadi ada. Konsep pembentukan
pendapatan menyatakan bahwa pendapatan terbentuk, terhimpun, atau terhak bersamaan
dengan dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya operasi
perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu. Pendekatan ini dilandasi oleh
konsep dasar upaya dan hasil/capaian serta kontinuitas usaha. Biaya merepresentasi upaya
dan pendapatan merepresentasi capaian. Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep
HOMOGENITAS KOS yaitu Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos
menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan. Kos komponen atau pos biaya secara
individual mempunyai kontribusi dalam menghasilkan pendapatan. Kos mempunyai
kedudukan yang sama dalam menghasilkan pendapatan.
2. Realisasi pendapatan (realization of revenue) pendekatan transaksi
Dengan konsep realisasi, pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau terbentuk pada saat
terjadi kesepakatan atau kontrak dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar
produk baik produk telah selesai dan diserahkan ataupun belum dibuat sama sekali.
22

Berdasarkan konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat transaksi tertentu yaitu
transaksi penjualan dan kontrak.
Pembahasan :
Terdapat 3 pengertian dalam pendapatan, yaitu konsep aliran masuk (pendapatan
merupakan aset), Konsep aliran keluar (pendapatan adalah penyerahan produk yang diukur
atas dasar penghargaaan produk tersebut), dan netral. Secara konseptual pendapatan hanya
dapat diakui jika memenuhi kualitas terukuran dan keterandalan. Kemudian, pendapatan
terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan dan bukan
sebagai hasil transaksi tertentu.
BIAYA
BIAYA adalah aliran keluar aset atau penyerapan aset lainnya pada suatu entitas atau
penimbulan kewajiban entitas tersebut (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau
produksi barang, produksi barang, pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain yang
membentuk operasi sentral atau utama dan belanjut dari entitas tersebut.
Karakteristik biaya berdasarkan definisi yaitu:
1. Penurunan Aset atau aliran keluar
Untuk dapat mengatakan bahwa biaya timbul, harus terjadi transaksi atau kejadian yang
menurunkan aset atau menimbulkan aliran keluar aser atau sumber ekonomik. Aset dalam
hal ini harus diartikan sebagai semua aset perusahaan sebagai satu kesatuan (bukan hanya
aset tertentu misalnya sediaan bahan baku).
2. Akibat kegiatan yang membentuk operasi utama yang menerus
Tidak semua penurunan atau konsumsi aset membentuk biaya. Agar menjadi biaya
konsumsi tersebut harus berkaitan dengan kegiatan utama atau sentral kesatuan usaha.
Yang dimaksud dengan kegiatan utama adalah kegiatan penciptaan pendapatan (laba)
yang direpresentasi dalam kegiatan memproduksi/mengirim barang atau
menyerahkan/melaksanakan jasa.
KRITERIA PENGAKUAN yaitu apa yang harus dipenuhi agar penurunan nilai aset yang
memenuhi definisi biaya atau rugi dapat diakui. Criteria pengakuan biaya adalah
23

1. Pemanfaatan
Biaya diakui bilamana manfaat ekonomik telah dikonsumsi dalam rangka penyerahan
barang atau jasa untuk mendatangkan pendapatan
2. Kelenyapan.
Jika manfaat ekonomik masa datang telah lenyap, biaya diukur dengan kos yang
sebelumnya melekat pada aset. Biaya dapat dipandang sebagai bagian kos yang telah
terhabiskan dalam rangka menciptakan pendapatan. Bagian kos yang terhabiskan dapat
dihubungkan dengan pendapatan atas dasar hubungan:
1. Dasar sebab-akibat, alokasi sistemik dan
Basis asosiasi atas dasar sebab-akibat atau penandingan langsung atas dasar produk
merupakan basis yang paling ideal
2. Dasar rasional, atau pengakuan segera.
Akan tetapi, alasan kepraktisan dan ketidaktersediaankanan beberapa faktor kos
(administrative dan pemasaran) menjadikan akuntansi beralih ke penandingan tak
langsung atau perbandingan periode. Dengan kata lain, takaran penandingan bukan lagi
produk melainkan periode.
Pembahasan :
Jadi, biaya merupakan kejadian yang menurunkan aset atau meimbulkan aliran
keluar aset atau sumber ekonomik. Jadi biaya bisa dikatakan rugi karena terjadi penurunan
aset, atoau karena peningkatan atas kewajiban.
LABA
LABA merupakan perubahan dalam ekuitas suatu badan usaha selama suatu periode yang
berasal dari transaksi dan kejadian lain dan kondisi dari sumber-sumber nonpemilik. Suatu
badan usaha meliputi semua perubahan dalam ekuitas selama periode kecuali perubahan yang
diakibatkan oleh investasi oleh pemilik dan distribusi ke pemilik.
Laba merupakan elemen yang paling menjadi perhatian pemakai karena angka laba
diharapkan cukup kaya untuk merepresentasi kinerja perusahaan secara keseluruhan. Akan
tetapi, teori akuntansi sampai saat ini belum mencapai kemantapan dalam pemaknaan dan
24

pengukuran laba. Oleh karena itu, berbeda dengan elemen statemen keuangan lainnya,
pembahasan laba meliputi tiga tataran yaitu (a) semantic, (b) sintaktik dan (c) pragmatik.
Pembahasan :
Jadi, intinya laba merupakan selisih antara pendapatan dan biaya. Namun bisa
dikatakan laba karena pendapatan lebih besar dari pada biaya. Laba juga digunakan
sebagai pengukur kembalian atas investasi dari pada sekedar perubahan kas.
EKUITAS
Ekuitas pemegang saham (ekuitas) menggambarkan hubungan yuridis antara perseroan
dengan para pemegang saham. Ekuitas pemegang saham terdiri atas dua komponen penting
yaitu modal setoran dan laba ditahan. Modal setoran dipecah menjadi modal yuridis dan
modal setoran lain. Ekuitas didefinisi secara sintaktik sebagai hak residual atas aset
perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban. Ekuitas terpaksa didefinisi secara sintaktik
bukan semantic karena keperluan untuk mempertahankan artikulasi statemen keuangan.
Ekuitas mengandung makna pemilikan. Oleh karena itu, untuk organisasi nonbisnis ekuitas
sering disebut sebagai aset bersih. Ekuitas berbeda dengan kewajiban dalam tiga hal yaitu hal
atas penyelesaian klaim, hak penggunaan aset dan substansi perjanjian (yuridis). Walaupun
demikian, atas dasar konsep kesatuan usaha kreditor dan investor dipandang sebagai pihak
luar perusahaan yang terpisah dari manajemen.
Pemisahan yang tegas antara transaksi operasi (nonpemilik) dan transaksi pemilik yang
berakibat pemisahan secara tegas antara modal setoran dan laba ditahan mempunyai
konsekuensi bahwa segala perubahan yang berkaitan dengan operasi dalam arti luas
dilaporkan melalui statemen laba rugi. Hal ini menjadi landasan penyajian laba dengan:
1. Pendekatan semua-termasuk
Pendekatan ini hanya memasukkan ke dalam atatemen laba rugi pos-pos operasi yang
dianggap bertalian dengan tahun berjalan dan penggunaan aset (sumber ekonomik) untuk
mencapai tujuan utama. Pendekatan ini menekankan makna periode sekarang atau berjalan
(current) dan operasi dalam arti sempit.
2. Pendekatan kinerja sekarang
25

Pendekatan ini menekankan pemisahan secara tegas transaksi operasi dalam arti luas dan
transaksi modal. Dengan kata lain, yang diperhitungkan sebagai laba dan disajikan melalui
statemen laba rugi adalah semua pos akibat transaksi nonpemilik. Pendekatan ini dilandasi
oleh konsep dasar kontinuitas usaha yang memandang statemen laba-rugi merupakan
penggalan aliran operasi (pendapatan dan biaya) dalam jangka panjang.
Pembahasan :
Jadi, ekuitas merupakan hak residual atas aktiva perusahaan setelah dikurangi
semua kewajiban. Ekuitas merupakan hak kepemilikan suatu perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung menanamkan modal di perusahaan tersebut. Jadi, ekuitas
merupakan tempat untuk modal kepemilikan atas perusahaan tersebut. Contohnya saham.\

PENGUNGKAPAN DAN SARANA INTERPRETATIF
Secara teknis, pengungkapan merupakan langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu
penyajian informasi dalam bentuk seperangkat penuh statemen keuangan. Sedangkan secara
konseptual, pengungkapan merupakan bagian integral dari pelaporan keuangan. Contoh dari
pengungkapan, yaitu :
Penjelasan/catatan atas statemen keuangan
Prakiraan keuangan
Kebijakan akuntansi
Perubahan akuntansi
Peristiwa pasca statemen
Segmen usaha
Sarana interpretif merupakan upaya-upaya untuk meningkatkan kebermanfaatan rerangka
akuntansi pokok dengan berbagai usulan untuk mengatasi kelemahan kos historis sebagai
basis penilaian. Pengungkapan dapat dikatakan sebagai sarana interpretif dalam tataran
praktis untuk menambah kebermanfaatan dan keberpautan informasi akuntansi yang disajikan
melalui media statemen keuangan. Sarana interpretif dalam tataran praktis mengandung
pengertian bahwa butir-butir pengungkapan telah diakui sesuai dengan standar akuntansi
yang mengaturnya sehingga sesuai dengan tujuan pelaporan keuangan itu sendiri. Contoh
sarana interpretif dalam pelaporan internal adalah
Penggunaan kos standar
26

Pengkosan variabel (variable costing)
Departementalisasi pendapatan (revenue imutation)
Pengkosan berbasis kegiatan (activity based costing)
Pembahasan :
Jadi, pengungkapan intinya sebagai langkah akhir dalam proses akuntansi yaitu
penyajian informasi dalam bentuk statement keuangan. Tujuannya yaitu untuk memberikan
informasi keuangan kepada pemilik modal atau pengguna lain untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan.


AKUNTANSI UNTUK PERUBAHAN HARGA
Akuntansi perubahan harga mencakupi perubahan nilai dan perubahan daya beli uang sebagai
satuan pengukur sumber ekonomik. Perubahan tersebut karena perubahan nilai barang dan
perubahan karena perubahan daya beli uang dengan berjalannya waktu. Rerangka akuntansi
pokok dilandasi asumsi bahwa daya beli uang stabil sepanjang masa atau manfaat ekonomik
barang tidak berubah. Bila perubahan harga cukup mencolok, akuntansi menghadapi
masalah:
Penilaian
Unit pengukur
Pemertahanan kapital
Konsekuensi dari perubahan harga apabila kos historis tetap terandalkan tetapi
keberpautannya dengan keputusan menjadi berkurang. Angka penjumlahan dalam akuntansi
menjadi kurang bermakna karena merupakan penjumlahan unit pengukur yang berbeda.
Analogi dengan Adding oranges and apples . Perlu upaya untuk tetap mempertahankan
keterandalan tetapi keberpautan juga harus dicapai.
Jenis-jenis perubahan harga yaitu :
Harga umum
Perubahan karena inflasi atau daya beli. Terjadi perubahan meskipun manfaat atau daya
tukar barang sama.
27

Harga spesifik
Perubahan karena persepsi terhadap manfaat barang atau perubahan teknologi. Terjadi
perubahan meskipun tidak terjadi perubahan daya beli.
Harga relatif
Perubahan harga spesifik setelah pengaruh perubahan daya beli dipisahkan atau
diperhitungkan.

Pembahasan :
Jadi, pada intinya akuntansi perubahan harga terjadi kerena terdapat perbedaan
harga antara historical cost dan harga sekarang. Sehingga perlu adanya teori akuntansi
perubahan harga untuk menyelaraskan terhadap aset yang memiliki perbedaan harga.
Misalnya pada aset biologis, ketika kita memiliki sapi (aset), maka 5 tahun kemudian sapi
tesebut memiliki harga yang berbeda karena sapi tersebut tumbuh besar dan semakin mahal.
Hal ini akan berdampak pada perubahan aset karena harga berubah sesuai fair value tahun
tersebut.


















28














Referensi :
Teori Akuntansi Soewardjono
Scott, William R. 2009. Financial Accounting Theory 5th Ed. Toronto: Pearson
Prentice Hall
Internet

Anda mungkin juga menyukai