Dengan Dosen
Herni Kurniawati
Di susun oleh
Sebastian Taniel Mulyadi (125190130)
Ignatius Flora De Mayo (125190135)
● Apa itu akuntansi?
Arti penting dari akuntansi adalah kebutuh organisasi untuk bekerja sama dengan
berbagai pihak atau Stakeholder, Stakeholder memerlukan informasi dari akuntansi untuk
mengambil keputusan.
1. Pendekatan Pajak
Dalam pendekatan ini, pengaruh pajak penghasilan yang bersifat tidak langsung
sangat besar. Dalam perkembangannya, undang – undang pajak penghasilan
menciptakan suatu perbaikan dalam praktek akuntansi umum dan konsistensinya
dapat dipertahankan.
2. Pendekatan Legal
Pendekatan ini berkaitan dengan peroleh hukum, dimana dalam akuntansi suatu
penjualan harus diakui bila hak milik legalnya berpindah. Financial Accounting
Standards Board (FASB) telah menyelidiki penggunaan hukum untuk
menetapkan prinsip akuntansi dan dicatat bahwa dalam setiap masalah ekonomi
terkait juga dengan masalah legal
3. Pendekatan Etika
Dalam pendekatan etika ini informasi ditujukan untuk berbagai pihak, yang
mempunyai kepentingan yang berbeda.
4. Pendekatan Ekonomi
a. Ekonomi Makro
b. Ekonomi Mikro
c. Organisasi Sosial
5. Pendekatan Perilaku
Fokus dari pendekatan ini yaitu pada relevansi informasi yang dikomunikasikan
kepada para pengambil keputusan dan berbagai perilaku individu/kelompok
sebagai akibat dan disajikannya informasi akuntansi. Teori ini juga mencoba
mengukur dan mengevaluasi pengaruh ekonomi, psikologis, dan sosiologis yang
ditimbulkan oleh prosedur akuntansi dan media pelaporan
6. Pendekatan Struktural
Fokus pendekatan ini yaitu pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Para
akuntan mengupayakan adanya konsistensi dalam mencatat dan melaporkan
transaksi.
● Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah,
maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari
kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk
memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.
● Contoh penggunaan penalaran deduktif adalah akuntansi menyajikan aset sebesar
biaya historis, karena akuntansi menganut konsep kontinuitas usaha.
b. Induktif.
Pendekatan ini dimulai dengan pengamatan terhadap objek yang memiliki ciri
spesifik, untuk kemudian ditarik generalisasi atau penalaran yang dimulai dari
hal-hal yang khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Apabila diberikan ilustrasi
dalam akuntansi, maka contoh pernyataan-pernyataan ini merupakan simpulan
kesimpulan umum (hasil generalisasi) yang dihasilkan dari pendekatan induktif:
Pada keadaan harga-harga naik (kondisi inflasi), maka perusahaan yang
menerapkan metode LIFO dalam penilaian persediaannya akan menghasilkan laba
yang lebih kecil dibandingkan dengan metode FIFO. Tingkat profitabilitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela
(voluntary disclosure) suatu perusahaan. Penganggaran partisipatif akan
memunculkan kelonggaran anggaran, apabila manajer mempunyai perilaku
rational utility maximizers.
● Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau
struktur yang ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan
pengamatan yang dianggap relevan, generalisasi atau prinsip yang telah
dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan deduktif dan
pembuktian kesimpulan.
● Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif
berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan
disajikan serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif
menjelaskan data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu
harus disajikan.
1. Teori-teori normatif, termasuk teori verifikasi itu sendiri, dinilai dari kewaaran
asumsi-asumsinya. Idealnya, asumsi-asumsi yang menjadi dasar suatu teori
normatif, dan dasar-dasar untuk menilai akseptabilitas asumsi-asumsi itu,
dinyatakan dengan jelas dalam teori itu. Orang lain mungkin saja menolak
esimpulan normatif itu dengan menolak untuk menerima asumsi-asumsinya,
tetapi dasar ketidaksepakatan itu sendiri terdefinisikan dengan baik.
2. Teori-teori deskriptif dievaluasi dengan dua cara yang berbeda, tergantung pada
apakah teori itu memiliki kandungan empiris atau tidak. Teori-teori sintaksis
merupakan teori-teori deskriptif tanpa kandungan empiris. Teori-teori itu
dikonfirmasikan hanya dengan logika. Misalnya, persamaan 2(y+3) = 2y + 6 itu
benar karena adanya aturan-aturan matematika yang disepakati bersama.
Demikian pula, marjin kotor akan berjumlah $500 jika pendapatan berjumlah
$800 dan harga pokok barang yang dijual berjumlah $300, bukan karena
pengamatan empiris apapun, melainkan karena adanya aturan-aturan akuntansi
yang disepakati bersama. Banyak dalil akuntansi masuk dalam kategori ini dan
benar karena alasan sintaksis saja.
Jika semua hal itu dinyatakan kembali secara lebih formal, dan dengan
mengambil definisi teori seperti yang tercantum dalam kamus Webster, teori akuntansi
dapat didefinisikan sebagai seperangkat koheren prinsip-prinsip yang hepatitis,
konseptual, dan pragmatis, yang membentuk suatu kerangka acuan umum untuk
menyelidiki sifat akuntansi. Definisi ini sengaja dibuat luas agar mencakup baik
pandangan yang lebih tradisional mengenai teori sebagai kerangka acuan umum untuk
mengevaluasi dan mengembangkan praktik-praktik akuntansi yang baik, maupun
pandangan yang lebih modern mengenai teori sebagai kerangka acuan umum yang
digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.
Referensi
https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3900/Buku%20Teori%20Akuntansi
%20Edisi%20Pertama.pdf?sequence=4&isAllowed=y
http://www.penerjemahkharisma.com/2012/03/mengklasifikasi-teori-teori-akuntansi.html
http://ennovialk.blogspot.com/2016/09/accounting-theory-and-accounting.html