Anda di halaman 1dari 10

Makalah Kelompok 4 DY

Introduction And Methodology Of Accounting

Dengan Dosen
Herni Kurniawati

Di susun oleh
Sebastian Taniel Mulyadi (125190130)
Ignatius Flora De Mayo (125190135)
● Apa itu akuntansi?

Akuntansi adalah jasa informasi untuk menghasilkan keputusan ekonomik.

Arti penting dari akuntansi adalah kebutuh organisasi untuk bekerja sama dengan
berbagai pihak atau Stakeholder, Stakeholder memerlukan informasi dari akuntansi untuk
mengambil keputusan.

● Pendekatan Teori Akuntansi

1. Pendekatan Pajak

Dalam pendekatan ini, pengaruh pajak penghasilan yang bersifat tidak langsung
sangat besar. Dalam perkembangannya, undang – undang pajak penghasilan
menciptakan suatu perbaikan dalam praktek akuntansi umum dan konsistensinya
dapat dipertahankan.

Tujuan akuntansi pajak berbeda dengan tujuan pelaporan keuangan. Akuntansi


pajak tidak memerlukan pengukuran penghasilan (laba/rugi) perusahaan, tetapi
lebih kepada penetapan suatu dasar untuk keperluan pajak. Sehingga tidak relevan
untuk laporan keuangan.

2. Pendekatan Legal

Pendekatan ini berkaitan dengan peroleh hukum, dimana dalam akuntansi suatu
penjualan harus diakui bila hak milik legalnya berpindah. Financial Accounting
Standards Board (FASB) telah menyelidiki penggunaan hukum untuk
menetapkan prinsip akuntansi dan dicatat bahwa dalam setiap masalah ekonomi
terkait juga dengan masalah legal
3. Pendekatan Etika

Pendekatan etika dalam teori akuntansi menekankan pada konsep keadilan,


kebenaran, dan kewajaran.

Dalam pendekatan etika ini informasi ditujukan untuk berbagai pihak, yang
mempunyai kepentingan yang berbeda.

4. Pendekatan Ekonomi

Pendekatan ekonomi dibagi 3

a. Ekonomi Makro

Menjelaskan bahwa pengaruh prosedur pelaporan terhadap pengukuran


ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkat industri atau perekonomian
nasional. Salah satu tujuan akuntansi harus dapat mengarahkan perilaku
perusahaan / individu kearah kebijakan ekonomi nasional

b. Ekonomi Mikro

Menjelaskan bahwa pengaruh prosedur pelaporan terhadap pengukuran


ekonomi dan aktivitas ekonomi pada tingkat perusahaan. Perusahaan sebagai
satuan usaha ekonomi yang kegiatan utamanya dapat mempengaruhi
perekonomian melalui operasi di pasar.

c. Organisasi Sosial

Membahas masalah yang berkaitan dengan biaya polusi lingkungan,


pengangguran, kondisi kerja yang tidak sehat, dan masalah sosial lainnya yang
biasa dilaporkan perusahaan.

5. Pendekatan Perilaku

Fokus dari pendekatan ini yaitu pada relevansi informasi yang dikomunikasikan
kepada para pengambil keputusan dan berbagai perilaku individu/kelompok
sebagai akibat dan disajikannya informasi akuntansi. Teori ini juga mencoba
mengukur dan mengevaluasi pengaruh ekonomi, psikologis, dan sosiologis yang
ditimbulkan oleh prosedur akuntansi dan media pelaporan
6. Pendekatan Struktural

Fokus pendekatan ini yaitu pada struktur sistem akuntansi itu sendiri. Para
akuntan mengupayakan adanya konsistensi dalam mencatat dan melaporkan
transaksi.

I. Klasifikasi teori akuntansi


Klasifikasi dibagi menjadi 2 :

1. Klasifikasi Teori Akuntansi Menurut Metode Penalaran


a. Deduktif.
Pendekatan yang menggunakan logika (Abstract World) bermula dari hal-hal
yang bersifat umum dan secara khusus dapat ditarik kesimpulannya. Menurut
Belkaoui, pendekatan deduktif dalam akuntansi dimulai dari:

1. Merumuskan dan menetapkan tujuan pelaporan keuangan


2. Memilih dan menetapkan postulat-postulat atau konsep-konsep teoritis akuntansi.
3. Menetapkan prinsip-prinsip logis akuntansi d. Menurunkan dan mengembangkan
teknik-teknik akuntansi.

Dengan mengacu pada penalaran deduktif, maka harus menunjukkan bahwa


perumusan tujuan-tujuan yang ditetapkan adalah benar, sehingga prinsip-prinsip
dan teknik-teknik akuntansi yang diturunkannya pun adalah benar, demikian pula
sebaliknya. Hendriksen (1986) menyatakan bahwa ada tujuh langkah penalaran

Deduktif yang dapat dalam penetapan standar akuntansi:


1. Perumusan tujuan umum atau khusus dari laporan keuangan
2. Pernyataan tentang postulat akuntansi yang berkaitan dengan faktor lingkungan
akuntansi berupa faktor sosial, politik, ekonomi, dan hukum di mana akuntansi
akan beroperasi
3. Mengidentifikasikan seperangkat kendala-kendala yang digunakan sebagai
pedoman yang dapat digunakan dalam proses penalaran
4. Menetapkan simbol-simbol atau framework untuk mengekspresikan ide-ide
5. Menetapkan definisi simbol-simbol yang menginterpretasikan ide-ide tersebut
6. Perumusan prinsip-prinsip.
7. Penerapan prinsip, standar, dan teknik pada situasi tertentu dan menciptakan
aturan tentang prinsip akuntansi dan metode akuntansi yang sesuai.
● Keuntungan pendekatan deduktif adalah kemampuan untuk merumuskan struktur
teori yang konsisten terkoordinasi ,lengkap dan setiap tahapan berjalan secara
logis.

● Kelemahan metode deduktif adalah jika setiap postulat dan premis ternyata salah,
maka kesimpulannya juga akan salah. Metode ini juga dianggap menyimpang dari
kenyataan untuk bisa menurunkan prinsip yang realistis dan berguna, atau untuk
memberikan dasar bagi aturan-aturan praktis.
● Contoh penggunaan penalaran deduktif adalah akuntansi menyajikan aset sebesar
biaya historis, karena akuntansi menganut konsep kontinuitas usaha.

b. Induktif.
Pendekatan ini dimulai dengan pengamatan terhadap objek yang memiliki ciri
spesifik, untuk kemudian ditarik generalisasi atau penalaran yang dimulai dari
hal-hal yang khusus ke hal-hal yang bersifat umum. Apabila diberikan ilustrasi
dalam akuntansi, maka contoh pernyataan-pernyataan ini merupakan simpulan
kesimpulan umum (hasil generalisasi) yang dihasilkan dari pendekatan induktif:
Pada keadaan harga-harga naik (kondisi inflasi), maka perusahaan yang
menerapkan metode LIFO dalam penilaian persediaannya akan menghasilkan laba
yang lebih kecil dibandingkan dengan metode FIFO. Tingkat profitabilitas
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengungkapan sukarela
(voluntary disclosure) suatu perusahaan. Penganggaran partisipatif akan
memunculkan kelonggaran anggaran, apabila manajer mempunyai perilaku
rational utility maximizers.

● Beberapa langkah yang harus dilakukan dalam pendekatan induktif menurut


Belkaoui adalah:
1. Melakukan pengamatan dan pencatatan atas hasil amatan
2. Menganalisis dan mengklasifikasi hasil amatan untuk mendeteksi hubungan
peristiwa yang telah terjadi secara berulang-ulang
3. Menarik kesimpulan yang menunjukkan adanya hubungan peristiwa yang
berulang tersebut.
4. Melakukan pengujian atas kesimpulan yang dibuat tersebut untuk mencari
kebenarannya.

● Keunggulan pendekatan induktif adalah tidak perlu dibatasi oleh model atau
struktur yang ditetapkan terlebih dahulu. Para peneliti bebas mengadakan
pengamatan yang dianggap relevan, generalisasi atau prinsip yang telah
dirumuskan harus ditegaskan dengan proses logis pendekatan deduktif dan
pembuktian kesimpulan.

● Kelemahan utama prosesi induktif adalah bahan pengamat mungkin dipengaruhi


oleh ide-ide di bawah sadar mengenai hubungan apa yang relevan dan data apa
yang harus diamati.

● Kesulitan pendekatan induktif dalam akuntansi adalah data mentah mungkin


berbeda bagi setiap perusahaan, yang mungkin hubungannya berbeda sehingga
sulit menarik generalisasi dan prinsip-prinsip dasar. Misalnya hubungan antara
total pendapatan dan harga pokok penjualan mungkin konstan terus untuk
beberapa perusahaan, tetapi hal ini bukan berarti konsep laba kotor historis
merupakan pengukuran yang baik untuk meramalkan operasi suatu perusahaan
pada masa datang dalam seluruh kasus.

● Teori induktif maupun deduktif bersifat deskriptif atau normatif. Teori deskriptif
berusaha menguraikan dan menjelaskan apa dan bagaimana informasi keuangan
disajikan serta dikomunikasikan kepada pemakai data akuntansi. Teori normatif
menjelaskan data apa yang seharusnya dikomunikasikan dan bagaimana data itu
harus disajikan.

2. Klasifikasi Berdasarkan Sistem Bahasa.


a. Teori sintaktik
Teori ini adalah ilmu tentang logika. Dalam akuntansi berhubungan dengan
struktur pengumpulan data dan pelaporan keuangan yang mencoba menerapkan
praktek akuntansi yang sedang berjalan dan meramalkan bagaimana para akuntan
harus bereaksi terhadap situasi tertentu atau bagaimana mereka akan melaporkan
kejadian kejadian tertentu. Sintaktik ini penting dalam akuntansi karena
berhubungan logis dengan bagian lainnya

Misalkan, ditemukan teori X dalam akuntansi keuangan, dan dengan teori X


tersebut dikembangkan teknik Y yang dapat digunakan dalam perataan laba, dan
apabila secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa teknik Y tersebut dapat digunakan
dalam rangka perataan laba, maka teori X tersebut adalah berguna.
b. Teori semantic (interpretasi)
Teori ini adalah ilmu tentang makna bahasa. Dalam akuntansi teori ini diperlukan
untuk memberikan pengertian konsep akuntansi sehingga penafsiran konsep
akuntan sama dengan penafsiran pemakai laporan akuntansi. Konsep ini tidak bisa
diinterpretasikan dan tidak ada arti selain sebagai hasil prosedur akuntansi itu
sendiri.

c. Teori pragmatic (perilaku)


Teori ini adalah ilmu tentang pengaruh bahasa. Dalam akuntansi menekankan
pada pengaruh laporan akuntansi terhadap perilaku atau pengambilan keputusan.

II. Teori Sebagai Panduan (Script)


Setelah teori-teori dapat diklasifikasikan, Baik teori induktif maupun deduktif dapat
bersifat deskriptif (positif) atau preskriptif (normatif). Teori-teori yang deskriptif
mencoba mengemukakan dan menjelaskan informasi keuangan apa yang disajikan dan
dikomunikasikan kepada para pemakai data akuntansi serta bagaimana penyajian dan
pengkomunikasiannya. Teori-teori yang normatif mencoba menentukan data apa yang
harus dikomunikasikan dan bagaimana data itu harus disajikan; berarti, teori itu mencoba
menjelaskan apa yang seharusnya dan bukan apa yang sebenarnya disajikan. Teori-teori
induktif, menurut sifatnya, biasanya bersifat positif; tetapi ini tidak berarti bahwa teori
deduktif karenanya bersifat normatif. Kita dapat memulai dengan generalisasi tentang
bagaimana dunia ini menurut pandangan kita dan dari situ kita menarik deduksi-deduksi
spesifik yang dimaksudkan untuk benar-benar bersifat deskriptif.

III. Verifikasi Teori

Verifikasi dapat didefinisikan sebagai penetapan akseptabilitas, atau kebenaran, suatu


teori. Semua teori haruslah baik secara logika, tetapi di luar itu sifat verifikasi akan
tergantung pada sifat teori yang diverifikasi. Teori-teori normatif dinilai dengan cara
yang satu; teori-positif dengan cara yang lain.

1. Teori-teori normatif, termasuk teori verifikasi itu sendiri, dinilai dari kewaaran
asumsi-asumsinya. Idealnya, asumsi-asumsi yang menjadi dasar suatu teori
normatif, dan dasar-dasar untuk menilai akseptabilitas asumsi-asumsi itu,
dinyatakan dengan jelas dalam teori itu. Orang lain mungkin saja menolak
esimpulan normatif itu dengan menolak untuk menerima asumsi-asumsinya,
tetapi dasar ketidaksepakatan itu sendiri terdefinisikan dengan baik.

2. Teori-teori deskriptif dievaluasi dengan dua cara yang berbeda, tergantung pada
apakah teori itu memiliki kandungan empiris atau tidak. Teori-teori sintaksis
merupakan teori-teori deskriptif tanpa kandungan empiris. Teori-teori itu
dikonfirmasikan hanya dengan logika. Misalnya, persamaan 2(y+3) = 2y + 6 itu
benar karena adanya aturan-aturan matematika yang disepakati bersama.
Demikian pula, marjin kotor akan berjumlah $500 jika pendapatan berjumlah
$800 dan harga pokok barang yang dijual berjumlah $300, bukan karena
pengamatan empiris apapun, melainkan karena adanya aturan-aturan akuntansi
yang disepakati bersama. Banyak dalil akuntansi masuk dalam kategori ini dan
benar karena alasan sintaksis saja.

3. Teori - teori semantis merupakan teori-teori deskriptif yang mempunyai


kandungan empiris. Karena teori-teori itu dimaksudkan untuk menyatakan sesuatu
tentang dunia nyata, kebenarannya tergantung pada pengamatan. Misalnya, bahwa
ada $5 dalam kas kecil hanya dapat diverifikasi dengan pemeriksaan. Verifikasi
teori-teori semantik dapat diperoleh melalui penelitian riset yang menentukan
apakah pemakai informasi akuntansi memahami arti yang ingin disampaikan oleh
penghasil informasi itu, dalam konteks teori yang relevan.

4. Teori-teori pragmatik juga merupakan kegunaan akuntansi bagi para investor


dan pihak-pihak lainnya. Verifikasi teori-teori itu tidak terlalu tergantung pada
kebenarannya melainkan ada nilai teori-teori itu bagi pemakai. Dengan kata lain,
kita tidak memverifikasi teori akuntansi pragmatik itu sendiri, melainkan
kegunaannya. Hal ini, yang akan menjadi pragmatik itu sendiri, melainkan
kegunaannya.

5. Pengujian teori-teori deskriptif seringkali dilakukan dalam bentuk ramalan


(prediksi). Misalnya, teori gravitasi memungkinkan para ilmuwan meramalkan
bagaimana pergerakan benda-benda saat jatuh dan pengujian daat dilakukan untuk
memverifikasi bahwa benda-benda itu memang bergerak seperti yang diramalkan.
Hasilnya, jika pengujian itu diulang secukupnya untuk memuaskan para
pengamat, disebut sebagai konfirmasi teori itu. Sebaliknya, jika teori itu gagal
meramalkan, atau jika ditemukan penyimpangan, dikatakan bahwa teori itu tidak
memiliki konfirmasi-atau bahkan disangkal.
● Kesimpulannya:

Teori akuntansi, seperti diuraikan, memfokuskan pada perangkat prinsip-prinsip yang


mendasari dan, agaknya, mendukung praktik akuntansi: prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum (Generally Accepted Accounting Principles (GAAP)) yang menjadi acuan
pengujian para auditor setiap kali mereka menandatangani pernyataan pendapat.
Walaupun demikian, harus dikatakan sekalian bahwa prinsip-prinsip akuntansi hanyalah
salah satu kekuatan yang membentuk praktik akuntansi. Politik, ekonomi, dan hukum
adalah beberapa di antara banyak kekuatan dahsyat yang menghadapi pertimbangan-
pertimbangan yang murni teoritis untuk membentuk praktik. Teori akuntansi, selain
mengembangkan prinsip, juga berupaya untuk memahami kekuatan-kekuatan itu.

Jika semua hal itu dinyatakan kembali secara lebih formal, dan dengan
mengambil definisi teori seperti yang tercantum dalam kamus Webster, teori akuntansi
dapat didefinisikan sebagai seperangkat koheren prinsip-prinsip yang hepatitis,
konseptual, dan pragmatis, yang membentuk suatu kerangka acuan umum untuk
menyelidiki sifat akuntansi. Definisi ini sengaja dibuat luas agar mencakup baik
pandangan yang lebih tradisional mengenai teori sebagai kerangka acuan umum untuk
mengevaluasi dan mengembangkan praktik-praktik akuntansi yang baik, maupun
pandangan yang lebih modern mengenai teori sebagai kerangka acuan umum yang
digunakan untuk menjelaskan dan meramalkan praktik akuntansi.
Referensi

https://repository.uhn.ac.id/bitstream/handle/123456789/3900/Buku%20Teori%20Akuntansi
%20Edisi%20Pertama.pdf?sequence=4&isAllowed=y

http://www.penerjemahkharisma.com/2012/03/mengklasifikasi-teori-teori-akuntansi.html

http://ennovialk.blogspot.com/2016/09/accounting-theory-and-accounting.html

Anda mungkin juga menyukai