Anda di halaman 1dari 4

Hasil Penulisan Artikel

UAS - Academic Writing – Semester Ganjil 2021

Nama : Luluk Ardhia Pratidina


NPM :
Topik Atau Judul Artikel : Pengukuran Prudence Akuntansi
ABSTRAK
Prudensi akuntansi atau konservatisme akuntansi merupakan suatu kehati-hatian dalam mengakui aktiva
dan laba dengan tidak cepat agar mencegah dari ketidakpastian di masa depan dan segera mengakui
kerugian. Laporan keuangan menggunakan prinsip prudensi akuntansi agar pelaporan keuangan tidak
terjadi overstatement. Penggunaan prinsip prudensi ini agar dalam menyajikan laporan keuangan dapat
lebih berhati-hati dengan pengukuran prudensi akuntansi yang sesuai dan tepat. Pengukuran konservatisme
akuntansi dapat menggunakan metode ukuran akrual.

Kata kunci: akrual; konservarisme akuntansi; pengukuran; prudensi akuntansi

I. Pendahuluan
Laporan keuangan salah satu hal dalam mengambil keputusan pada suatu perusahaan.
Prinsip pada laporan keuangan yaitu dengan kehati-hatian atau prudensi akuntansi. Prudensi
akuntansi merupakan konvergensi IFRS dari konservatisme akuntansi atau kehati-hatian dalam
mengakui pendapatan dan aktiva dengan tidak cepat agar mencegah dari ketidakpastian di masa
mendatang (Langgeng, 2012). Hal penting pada perusahaan dalam laporan keuangan
menggunakan prinsip prudensi akuntansi yaitu dalam pelaporan keuangan tidak terjadi
overstatement, sikap optimisme dapat diseimbangkan dengan prinsip kehati-hatian atau sikap
pesimis dan kebutuhan data dari seorang akuntan mudah didapatkan.
Laporan keuangan pada PT Hanson Internasional Tbk pada tahun 2016 terkena kasus
overstatement dengan nilai Rp 613 miliar. Hal yang menjadikan overstated dan bertentangan
dengan undang-undang pasar modal yaitu pengakuan pendapatan dengan metode akrual dengan
nilai sebesar Rp 732 miliar pada penjualan kavling siap bangun. Dan tidak menyajikan pendapatan
diawal dan tidak menyajikan perjanjian jual beli pada laporan keuangan tahun 2016. (CNBC
Indonesia, 2019)
Dengan adanya kasus overstatement maka perusahaan dapat menggunakan prinsip prudensi
akuntansi. Penggunaan prinsip prudensi ini agar dalam menyajikan laporan keuangan dapat lebih
berhati-hati dengan pengukuran prudensi akuntansi yang sesuai dan tepat. Supaya perusahaan
dapat mengambil keputusan dari laporan keuangan dengan tepat.
II. Tinjauan Pustaka
Konservatisme akuntansi merupakan menunda dalam mengakui pendapatan dan laba yang
akan terjadi lalu segera mengakui hutang dan rugi. Perusahaan menggunakan prinsip
konservatisme akuntansi untuk mengetahui ketidakpastian pada masa yang akan datang. Dalam
penilaian asset diakui dengan rendah dan hutang diakui dengan nilai yang tinggi. Konservatisme
akuntansi mempunyai beberapa jenis. (Savitri, 2016)
Jenis-jenis konservatisme akuntansi yaitu konservatisme kondisional dan non kondisional.
Konservatisme akuntansi kondisional merupakan suatu laporan keuangan yang menggunakan
prinsip kehati-hatian dengan berdasarkan necara secara akuntansi dan dipengaruhi dengan kondisi
pasar. Kondisional ini berdasarkan reaksi pasar, maka laporan tersebut dapat memperlihatkan laba
yang sesuai dengan kondisi pasar dan juga lingkungan bisnis. Maka laba dapat memperlihatkan
kondisi understated. Sebaliknya, untuk jenis yang non kondisional merupakan laporan keuangan
dengan prinsip konservatif yang bedasarkan akuntansi dan tidak terpengaruh dengan kondisi pasar
yang baik atau buruk. Maka kondisi ini laba yang disajikan hanya sesuai dari pencatatan akuntansi
dan tidak ada dari lingkungan bisnis. (Savitri, 2016)
Pengukuran konservatisme akuntansi dapat menggunakan metode ukuran akrual. Dalam
mengakui laba lebih rendah dan mengakui rugi lebih tinggi. Apabila laba yang diakui semakin tinggi
maka beban pajak juga akan semakin tinggi dan perusahaan akan melakukan tax avoidance.
(Salsabila et al., 2019)
III. Pembahasan
Pengukuran konservatisme akuntansi menurut Watts (2003) ada 3 pengukuran, yaitu (1)
earning return relation measure, (2) earnings measure, (3) net asset measure. Penjelasannya
sebagai berkut (Savitri, 2016).
1. Earning return relation measure
Menurut Basu (1997) dalam mengukur konservatisme dengan menggunakan pendekatan reaksi pasar
dengan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Maka dengan pendekatan ini akan memperkirakan
kejadian dalam mengakui kerugian dengan cepat dan laba dengan lambat. Berikut rumusnya.
NI = ß0 + ß1 NEG + ß2 RET + ß3 RET*NEG + e
Keterangan:
NI = laba per lembar saham i tahun t
RET = return saham i tahun t
NEG = variable dummy, negative (1); positif (0)
ß1-ß2 = slope regresi
ß3 = proksi konservatisme
2. Earnings Measure
Dalam metode ini akrual menghasilkan nilai yang selalu negative. Akrual yang dimaksud yaitu perbedaan
antara arus kas dengan laba bersih sebelum beban depresiasi/amortisasi. Jika hasil perhitungan akrual
semakin negative maka penerapan konservatif sudah baik. Berikut rumusnya.
CONNACCit = ((NI +Dep)it-CFOit)x-1
Keterangan:
CONNACCit = konservatisme akuntansi pada perusahaan i dalam waktu t
NIit = laba sebelum amortisasi/depresiasi
DEPit = depresiasi dan amortisasi
CFOit = arus kas operasi
3. Net asset measure
Pengukuran menggunakan market to book ratio, pada rasio ini dengan nilai yang dihasilkan lebih dari 1
maka penerapan laporan keuangan sudah konservatif. Hal ini dikarenakan perusahaan dalam mencatat
nilai perusahaan lebih rendah dari nilai pasar. Berikut rumusnya.
M/B = Market value of common equity / Book value of common equity
IV. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Prudensi akuntansi merupakan prinsip untuk perusahaan tidak menyajikan laporan
keuangan yang overstatement dengan cara kehati-hatian. Mengakui laba tidak terburu-buru dan
mengakui rugi dengan segera. Penerapan prudensi akuntansi dengan pengukuran yang terdiri dari
3 cara yaitu (1) earning return relation measure, (2) earnings measure, (3) net asset measure.
Saran
Sebaiknya dalam menyajikan laporan keuangan untuk menentukan prinsip yang digunakan
agar keputusan yang diambil tepat. Salah satunya dengan prinsip prudensi akuntansi ini dapat
membantu menyajikan laporan keuangan dengan prudent.
DAFTAR PUSTAKA
CNBC Indonesia. (2019). OJK Sanksi Bentjok Rp 5 M, Bagaimana dengan BEI? In CNBC Indonesia.
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190809115736-17-90903/ojk-sanksi-bentjok-rp-5-m-
bagaimana-dengan-bei
Langgeng, A. (2012). Pengukuran Konservatisme Akuntansi: Sebuah Literatur Review. Assets: Jurnal
Akuntansi Dan Pendidikan, 1(1), 100. https://doi.org/10.25273/jap.v1i1.547
Salsabila, A. L., Majidah, & Kurnia. (2019). Pengaruh Korservatisme Akuntansi , Profitabilitas dan Uukuran
Perusahaan Terhadap Tax Avoidance ( Studi Kasus Pada Perusahaan Makanan dan Minuman yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2013-2017 ) THE EFFECT OF ACCOUNTING CONSERVATISM ,
PROFITABIL. 6(2), 3364–3370.
Savitri, E. (2016). Konservatisme Akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai