Anda di halaman 1dari 11

MODUL 3

PENYAMPELAN AUDIT

Inisiasi Tuton Ke 3
AUDITING 2
AKUNTANSI
EKONOMI

Penulis : Hijroini Fajaryati, SE, M. Ak


E-mail : aein_niee@gmail.com
Penelaah : Ratna Marta Dhewi, MAcc, Ak
E-mail : rmdhewi@ecampus.ut.ac.id
KOMPETENSI KHUSUS

1. Menjelaskan penerapan penyampelan audit pada pengujian substantif;


2. Mengenali dan menetapkan komponen-komponen risiko audit yang berhubungan
dengan penyampelan audit dalam pengujian substantif;
3. Menentukan pendekatan penyampelan yang paling tepat untuk berbagai keadaan
aplikasi penyampelan;
4. Menjelaskan dan menerapkan langkah-langkah pokok dalam perancangan,
pelaksanaan, dan pengevaluasian rencana penyampelan pps (probability-
proportional-to-size);
5. Menghitung dan menerapkan langkah-langkah pokok dari tiga teknik dalam
rencana penyampelan variabel klasik;
6. Menjelaskan perbedaan antara rencana penyampelan statistik dan nonstatistik
untuk pengujian substantif.
Penyampelan Audit

 Penyampelan audit adalah penerapan


prosedur audit pada kurang dari 100%
item-item populasi, seperti saldo rekening
atau kelas transaksi, yang bertujuan
untuk mengevaluasi beberapa
karakteristik populasi tersebut
Risiko Audit

 Ketidakpastian yang melekat pada


penyampelan audit

 Risiko Audit terdiri atas:

1. risiko pengendalian,

2. risiko uji detail


Risiko Penyampelan dan Non
Penyampelan
Risiko Penyampelan
Yaitu risiko yang berhubungan
dengan kemungkinan
pengambilan
sampel yang tidak representatif

Uji Uji
pengendalia substantif
n

Risiko
Risiko
menaksir Risiko Risiko
menaksir risiko
risiko kesalahan kesalahan
pengendalian
pengendalian penerimaan penolakan
terlalu rendah
terlalu tinggi
Risiko Non Penyampelan
Yaitu risiko yang merujuk pada
bagian risiko audit yang tidak
disebabkan pemeriksaan pada
sebagian data

Sumber-sumber risiko
nonpenyampelan:

1. kesalahan manusia, seperti kegagalan


mengenali kesalahan dokumen
2. penerapan prosedur audit yang tidak
tepat pada tujuan audit
3. salah interpretasi hasil sampel, (dan)
mendapatkan informasi dari pihak
ketiga yang salah, misalnya jawaban
konfirmasi
Penyampelan statistik

 Dalam penyampelan statistik, auditor menentukan


ukuran sampel dengan menggunakan hukum probabilitas

Penyampelan statistik bermanfaat bagi auditor dalam hal:

(1) merancang sampel yang efisien,

(2) mendapatkan bukti yang memadai, dan

(3) mengevaluasi hasil sampel


Penyampelan non statistik

 Dalam penyampelan non-statistik, auditor


menentukan ukuran sampel dan
mengevaluasi hasil sampel seluruhnya
berdasarkan kriteria subyektif dan
pengalaman
Kerangka Kerja
Kerangka Kerja Penyampelan Audit Untuk Uji Pengendalian
meliputi:

Þ Langkah 1. Menentukan Tujuan Uji Pengendalian


Þ Langkah 2. Menentukan Prosedur untuk Mengevaluasi Pengendalian
Internal
Þ Langkah 3. Membuat Keputusan Tentang Teknik Penyampelan Audit
Þ Langkah 4. Membatasi Jumlah Populasi dan Sampel
Þ Langkah 5. Menggunakan Penilaian Profesional untuk Menentukan
Ukuran Sampel
Þ Langkah 6. Memilih Sampel yang Representatif
Þ Langkah 7. Menerapkan Prosedur Audit
Þ Langkah 8. Mengevaluasi Hasil Sampel
Þ Langkah 9. Mendokumentasikan Kesimpulan
Kearangka Kerja Penyampelan Audit untuk Uji Substantif
meliputi:

Þ Langkah 1. Menentukan Tujuan Uji Substantif


Þ Langkah 2. Menentukan Prosedur Audit Substantif untuk dikerjakan
Þ Langkah 3. Membuat Keputusan tentang Teknik Penyampelan Audit
Þ Langkah 4. Menentukan Unit Populasi dan Penyampelan
Þ Langkah 5. Menggunakan Penilaian Profesional dan Metode Statistik
untuk Menentukan Ukuran Sampel
Þ Langkah 6. Memilih Sampel Representatif
Þ Langkah 7. Menerapkan Prosedur Audit
Þ Langkah 8. Mengevaluasi Hasil Sampel
Þ Langkah 9. Mendokumentasikan Kesimpulan
SELAMAT BELAJAR!

===============================
=====================

Anda mungkin juga menyukai