Anda di halaman 1dari 10

2.11 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.

11

Hubungan Audit Manajemen dengan


Sistem Pengendalian Manajemen

Oleh :
Dirjo, SE.MSi

Selamat Pagi dan Salam jumpa pada pertemuan Inisiasi ke dua, pada
kesempatan ini pokok bahasan kita terkait Hubungan Audit Manajemen dengan
Sistem Pengendalian Manajemen. Materi ini terdiri dari dua sub pokok bahasan
yaitu Ko nsep Sistem Pengendalian Manajemen dan Hubungan Antarmanusia
dalam audit Manajemen .

Mari kita lanjutkan dengan mengawali pokok bahasan pertama yaitu :

Konsep Sistem Pengendalian Manajemen

P
A. PERAN MANAJEMEN
Pada saat penugasan, s e o r a n g auditor manajemen harus benar-benar
memahami peran manajemen perusahaan yang akan diperiksa. Hal
ini dapat membantu auditor, khususnya pada saat berada di lingkungan
yang belum dikenal dan dalam kegiatan operasi yang belum dipahami.
Pemahaman terhadap peran manajemen tersebut juga dapat membantu
auditor manajemen dalam mengidentifikasi masalah dan mengarahkan
perbaikan.

B. DEFINISI DAN ELEMEN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

C. PERAN AUDITOR MANAJEMEN BERKAITAN DENGAN SISTEM


PENGENDALIAN MANAJEMEN

 Peran manajemen dijabarkan dalam 4 fungsi yang terdiri dari berikut ini.
1. Perencanaan (planning).
Pada fungsi perencanaan, auditor manajemen menilai berbagai inisiatif
perencanaan dan mengevaluasi keseluruhan proses perencanaan dengan
menentukan apakah rencana, kebijakan, dan prosedur yang ditetapkan
telah memenuhi standar manajemen yang baik.
2. Pengorganisasian (organizing).
2.22 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.22

Pengorganisasian pada suatu perusahaan dapat dijabarkan dalam


bagan/struktur organisasi. Bagan/struktur organisasi dapat
menunjukkan rantai komando-hierarki, pertanggung- jawaban,
tanggung jawab, dan wewenang dari eksekutif organisasi serta fungsi
dasar dari tiap posisi. Pengetahuan yang mendalam dari auditor
manajemen tentang organisasi perusahaan yang diperiksa akan
membantu auditor dalam mengidentifikasi masalah
3. Pengarahan (leading).
Pengarahan berkaitan dengan proses memimpin, yaitu mengarahkan
sumber daya ke arah pencapaian sasaran dan tujuan. Auditor menilai
fungsi pengarahan dengan tidak menuju kesimpulan yang objektif
karena proses memimpin berorientasi pada manusia bukan transaksi.
Auditor manajemen dapat memberikan nasihat pada fungsi ini
4. Pengendalian (controlling).
Salah satu dari tujuan pengendalian manajemen adalah memastikan
pencapaian tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan ekonomis

 Jenis – Jenis Pengendalian


Pengendalian terdiri dari 4 jenis, yaitu berikut ini.
a. Pengendalian strategi merupakan pengendalian yang bertujuan untuk
memastikan bahwa strategi yang digunakan pada
organisasi/perusahaan sudah tepat.
b. Pengendalian organisasi merupakan pengendalian yang bertujuan
mengarahkan sekumpulan variabel menuju sasaran yang telah
ditetapkan.
c. Pengendalian tugas merupakan pengendalian untuk memastikan bahwa
tugas-tugas tertentu telah dilaksanakan secara efektif dan efisien.
d. Pengendalian manajemen adalah semua kebijakan dan prosedur
yang diterapkan manajemen suatu perusahaan untuk memastikan
tentang hal- hal berikut ini.
1) Pencapaian tujuan perusahaan secara efektif, efisien, dan ekonomis.
2) Ketaatan terhadap hukum eksternal dan kebijakan manajemen.
3) Perlindungan terhadap aset dan informasi perusahaan.
4) Pencegahan dan pendeteksian kecurangan dan kesalahan.
5) Kualitas catatan akuntansi dan produksi informasi keuangan
serta manajemen yang dapat diandalkan secara tepat waktu.
2.33 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.33

 Pengertian Efektivitas, Efisiensi dan Ekonomisasi


 Efektivitas adalah produksi aktual sesuai dengan yang diharapkan
atau kemampuan suatu unit untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
 Efisiensi adalah meminimalkan jumlah sumber daya yang terbuang
pada saat melakukan produksi atau menggambarkan berapa banyak
masukan (input) yang diperlukan untuk menghasilkan satu unit
keluaran (output) tertentu.
 Ekonomisasi adalah penggunaan sumber daya secara bijak
berdasarkan penggunaan terbaiknya. Dengan kata lain, efektivitas
adalah ukuran keluaran (output measure), efisiensi adalah ukuran dari
hubungan antara masukan dan keluaran, sedangkan ekonomisasi
adalah ukuran masukan (input measure).

 Definisi dan Elemen Sistem Pengendalia Manajemen


Setiap organisasi harus dikendalikan, artinya semua perangkat dalam
organisasi harus berfungsi untuk memastikan tujuan perusahaan telah
tercapai
 Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu proses dan
struktur yang tertata secara sistematik yang digunakan manajemen
dalam pengendalian manajemen.
 Setiap proses pengendalian yang sederhana harus mempunyai paling
tidak 4 elemen dasar, yaitu berikut ini.
1. Detector atau sensor, yaitu perangkat yang mengukur kejadian
aktual dalam suatu proses berada dalam kendali.
2. Assessor, yaitu perangkat yang menentukan signifikansi dari
kejadian aktual dengan membandingkannya dengan suatu standar
atau ekspektasi apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector, yaitu perangkat (disebut feedback) yang mengubah
perilaku jika assessor mengindikasikan diperlukan adanya
perubahan perilaku.
4. Communication network, yaitu perangkat yang menyalurkan
informasi antara detector dan assessor dan antara assessor dan
effector.

 Peran Auditor Manajemen Dalam Sistem Pengendalian Manajemen;

Auditor manajemen melakukan reviu atas area-area di organisasi dengan


tujuan untuk mengevaluasi pengendalian manajemen. Oleh karena itu,
auditor manajemen yang efektif harus memahami definisi sistem
pengendalian manajemen dan memahami konsep-konsep evaluasi sistem
pengendalian manajemen. Pemahaman konsep dasar pengendalian dan
2.44 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.44

evaluasi sistem pengendalian harus menjadi perhatian utama dari semua


auditor manajemen.
Auditor manajemen harus memahami konsep-konsep sistem
pengendalian manajemen. Hal ini akan berguna jika auditor diminta untuk
mendokumentasikan dan memahami suatu sistem atau proses. Definisi dan
konsep sistem pengendalian manajemen juga perlu dipahami auditor
manajemen agar auditor manajemen dapat menggunakan definisi dan konsep
tersebut untuk menilai apakah pengendalian yang ada dalam organisasi sudah
memadai atau belum. Untuk melakukan audit yang sukses dan melaporkan
kepada manajemen puncak bahwa pengendalian sudah memadai dalam area
tertentu maka seluruh pihak harus menggunakan definisi dan konsep sistem
pengendalian yang sama.

 Hubungan Antar Manusia Dalam Audit Manajemen;


 Auditor keuangan berhubungan terutama dengan angka-angka,
sedangkan auditor manajemen berhubungan terutama dengan
manusia. Untuk mendapatkan informasi yang mereka perlukan dan
untuk memastikan dijalankannya tindakan korektif atas temuan
auditnya, auditor manajemen perlu mengembangkan dan
mempertahankan hubungan yang baik dengan auditee.
 Archie McGhee dalam tulisannya An Approach to Upgrading
the Internal Audit Functions mengatakan bahwa seorang auditor
pada umumnya mempunyai 4 kelemahan, yaitu berikut kurang
imajinatif, kurang praktis, kurang objektif dan kurang dalam sikap
(attitude)
 Dalam praktiknya, sering terjadi seorang auditor kurang berhasil
dalam pekerjaannya karena kurang menyadari pentingnya hubungan
antarmanusia atau ketidakmampuan dalam membangun hubungan
antarmanusia yang baik dengan atasan, bawahan maupun dengan
auditee. Agar audit dapat berhasil maka seorang auditor perlu
mengetahui beberapa aspek hubungan antarmanusia.
 Ahli jiwa, Jung membedakan manusia menjadi 3 tipe sebagai berikut.
a) Tipe introvert, yaitu orang yang perhatian utamanya diarahkan ke
dalam diri sendiri.
b) Tipe extrovert, yaitu orang yang perhatian utamanya ditujukan ke
orang luar.
c) Tipe ambiovert, yaitu orang yang berada di antara keduanya.
 Jenis manusia tipe introvert dan tipe extrovert dalam kenyataannya
jumlahnya sangat sedikit. Yang jumlahnya banyak adalah tipe
2.55 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.55

Ambiovert. Auditor perlu mengetahui apakah auditee-nya termasuk


jenis manusia yang introvert, extrovert atau ambiovert, agar lebih
mudah dalam menjalin hubungan antarmanusia.

 Hubungan Kerja Sama Antara Auditor Manajemen dengan


Auditor Eksternal;
 Auditor manajemen maupun auditor eksternal adalah sama-sama
auditor, tetapi terdapat beberapa perbedaan antara keduanya.
Perbedaan utama antara auditor manajemen dengan auditor eksternal
adalah berikut ini.
1) Auditor manajemen biasanya merupakan karyawan dari
perusahaan, sedangkan auditor eksternal adalah pihak luar yang
independen.
2) Auditor manajemen meninjau semua operasi dan pengendalian
dalam suatu organisasi untuk menilai efektivitas, efisiensi, dan
ekonomisasi, sedangkan auditor eksternal terutama meninjau
laporan keuangan untuk menilai kewajaran dari penyajian laporan
keuangan tersebut.
3) Auditor manajemen melayani kebutuhan organisasi (terutama
manajemen), sedangkan auditor eksternal lebih melayani pihak
lain (investor, kreditor, dan lain-lain) yang memerlukan informasi
keuangan yang dapat dipercaya.

4) Auditor manajemen secara langsung berhubungan dengan


pencegahan kecurangan dalam setiap bentuk, sedangkan auditor
eksternal tidak bertujuan utama untuk mendeteksi kecurangan.
5) Auditor manajemen meninjau aktivitas dalam perusahaan secara
berkesinambungan, sedangkan auditor eksternal menilai
kewajaran laporan keuangan umumnya setahun sekali.
 Auditor manajemen dan auditor eksternal harus mengkoordinasikan
tugasnya secara bersama-sama. Antara keduanya harus
mengembangkan hubungan yang kuat dan berkesinambungan, untuk
kepentingan perusahaan. Koordinasi antara auditor manajemen dan
auditor eksternal penting karena dapat meningkatkan efektivitas dan
efisiensi dari aktivitas audit secara keseluruhan untuk perusahaan.
Tidak ada yang dapat saling menggantikan satu sama lain. Tetapi
dalam beberapa hal, keduanya sering bersinggungan sehingga apabila
kedua jenis audit ini tidak dikoordinasi maka dapat terjadi overlap
dan duplikasi, yang pada akhirnya akan meningkatkan biaya audit.
2.66 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.66

Tujuan utama dari koordinasi antara kedua auditor tersebut bukan


hanya dari sisi ekonomisnya (mengurangi biaya saja), tetapi juga
untuk memaksimumkan efektivitas dan efisiensi dari kedua audit
tersebut.

 Hubungan Kerja Sama Antara Auditor Manajemen Dengan Auditee


 Auditor manajemen terutama berorientasi dengan orang/manusia.
Untuk mendapatkan informasi yang mereka butuhkan sebagai dasar
pemberian rekomendasi tindakan korektif dari temuan audit, auditor
manajemen harus mengembangkan dan memelihara hubungan yang
baik dengan auditee. Auditor manajemen sering berhadapan
dengan situasi yang bertentangan selama melakukan audit. Salah
satu masalah yang sering ditemui auditor manajemen adalah di satu
pihak auditor manajemen mendapatkan kepercayaan dari seorang
manajer yang diauditnya, tetapi di pihak lain ia harus mencatat
temuan yang menyimpang yang ditemukannya dan melaporkannya
ke atasan manajer tersebut.
 Pada umumnya ada 3 macam perilaku auditee, yaitu berikut ini.
1) Auditee yang memandang auditor (terutama auditor internal)
sebagai seorang polisi yang melakukan pemeriksaan terhadap
orang yang sedang menjalankan pekerjaan dengan tujuan utama
untuk menemukan kesalahan, kelemahan, atau kekurangan yang
ada. Akibatnya, auditee merasa takut terhadap auditor, bahkan
sampai mengembangkan rasa permusuhan dengan auditor.
2) Auditee yang sangat ramah terhadap auditor. Semua data
yang diperlukan auditor akan diberikan dengan cepat agar
pekerjaan auditor dapat segera diselesaikan.
3) Auditee yang bersikap wajar/biasa-biasa saja. Tidak bersikap
memusuhi auditor, tetapi juga tidak bersifat sangat ramah terhadap
auditor.
 Bagaimana perilaku auditor yang efektif untuk menghadapi
perilaku auditee yang bermacam-macam tersebut? Reaksi auditor
terhadap perilaku auditee juga dapat bermacam-macam, yaitu berikut
ini.
1) Auditor dapat mengabaikan tanggapan negatif yang muncul dari
auditee.
2) Auditor dapat bersikap ramah terhadap auditee dan berusaha
memenuhi permintaan auditee, dengan tujuan agar auditee juga
akan bersikap ramah terhadapnya.
2.77 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.77

3) Melakukan pendekatan yang efektif, yaitu berusaha


mengembangkan hubungan kemitraan

 Komunikasi Dalam Audit Manajemen

 Dalam melakukan suatu tugas audit, auditor manajemen menggunakan


sebagian besar waktunya untuk melakukan komunikasi dengan
auditee, antara lain untuk memperoleh, menanyakan,
mendiskusikan, dan mengungkapkan bukti-bukti maupun fakta-fakta
yang mendukung pelaksanaan audit. Komunikasi yang efektif dengan
auditee, dapat dilakukan dengan memahami analisis transaksional.
 Apakah analisis transaksional itu? Analisis transaksional menyelidiki
timbal balik atau komunikasi antara pribadi di antara orang-orang yang
terlibat dalam suatu organisasi dengan tujuan untuk meningkatkan
efektivitas organisasi. Analisis transaksional menganalisis apa yang
terjadi jika orang berkomunikasi dan berinteraksi.
 Eric L. Barne dan Thomas A. Harris dengan teori analisis
transaksionalnya berusaha menjelaskan tingkah laku manusia. Menurut
teori ini, sifat dari suatu transaksi ditentukan oleh keadaan/bagian ego
pada saat tertentu dari tiap orang yang berinteraksi. Mereka
mengatakan bahwa terdapat 3 bagian ego dalam diri setiap orang yang
melekat seumur hidup, yaitu bagian orang tua, dewasa, dan kanak-
kanak.
Ketiga bagian ego dan karakteristik tersebut adalah berikut ini.
1) Orang tua
Orang tua mempunyai karakteristik, yaitu memberi nasihat, kritikal,
direktif, protektif, suportif, menentukan, menghukum, curiga, dan
lain- lain.
2) Dewasa
Dewasa mempunyai karakteristik, yaitu pengambil keputusan,
rasional, tidak emosional, pengumpulan data, pengujian realita,
kalkulasi probabilitas, membuat pilihan, berubah pemikiran, dan
lain-lain.
3) Kanak-kanak
Kanak-kanak mempunyai karakteristik, yaitu ingin tahu, emosional,
bersikeras terhadap pendapat sendiri, marah, takut, suka
main, bersenang-senang, kreatif, destruktif, iri hati, dan lain-lain.
 Bentuk dasar dari “transaksi” ada 2, yaitu (1) sejajar (parallel
complementary) dan (2) silang (crossed). Transaksi sejajar merupakan
transaksi yang menghasilkan respons yang baik dan diharapkan.
2.88 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.88

Sebaliknya transaksi silang tidak menghasilkan komunikasi yang


efektif.

Secara khusus setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu


untuk menjelaskan:
1. 4 fungsi manajemen;
2. jenis-jenis pengendalian;
3. pengertian efektivitas, efisiensi, dan ekonomisasi;
4. definisi dan elemen sistem pengendalian manajemen;
5. peran auditor manajemen dalam sistem pengendalian manajemen;
6. hubungan antarmanusia dalam audit manajemen;
2.2 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.2

7. hubungan kerja sama antara auditor manajemen dengan auditor


eksternal;
8. hubungan kerja sama antara auditor manajemen dengan auditee;
9. komunikasi dalam audit manajemen.
2.3 EKSI4413/MODUL 2 Audit Manajemen 2.3

Anda mungkin juga menyukai