Anda di halaman 1dari 14

Selasa 10 Februari 2020

RESUM 3
METODOLOGI PENELITIAN DAN PUBLIKASI
“PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN BERBAGAI DESAIAN”

KELOMPOK 7

NAMA : KELSI APRILIA


NIM : 17033021
PRODI : PENDIDIKAN FISIKA B
DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr.FESTIYED, M.s

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN BERBAGAI DESAIAN

A. Pengertian Penelitian Eksperimen


Pendapat para ahli tentang pengertian penelitian eksperimen :
a. Margono, 2005 : Penelitian eksperimen menggunakan suatu percobaan yang
dirancang secara khusus guna membangkitkan data yang diperlukan untuk
menjawab pertanyaan penelitian
b. Sedarmayanti dan Syarifudin (2002 : 33) : Penelitian eksperimen juga dapat
didefinisikan sebagai penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu
terhadap variabel lain dengan kontrol yang ketat
c. Yatim Riyanto (dalam Zuriah, 2006 : 57) : Penelitian eksperimen merupakan
penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap
kondisi.
d. Sugiyono (2012 : 109) menambahkan penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai
metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.
B. Karakteristik Penelitian Eksperimen
Eksperimen formal memuat dua kondidi dasar. Pertama, setidaknya dua (sering lebih)
kondisi atau metode yang dibandingkan untuk diuji efek-efek dari kondisi tertentu atau
“treatment” (variabel bebas). Kedua, variabel bebas langsung dimanipulasi oleh peneliti.
Kareakteristik penting dari penelitian eksperimen (Faraenkel, 2006, hlm. 263).
1. Perbandingan Kelompok (Comparison of group)

Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau
mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau
treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrool tidak diberikan. Selanjutnya proses
penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang
terjadi pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil
bandingan keduanya.
C. Fungsi / Tujuan
Berikut beberapa pendapat tentang fungsi / tujuan dari penelitian eksperimen:
1. Sukardi (2011 : 179) penelitian eksperimen berfungsi untuk membangun hubungan
yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship).

2. Murti (2011: 2) bahwa penelitian eksperimen bertujuan untuk mempelajari pengaruh


dari pengubahan faktor dari situasi yang dikontrol.

3. Hadi ( 2012 :. 2), penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.

4. Sugiyono (2011 : 72) penelitian eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan / dikontrol.

5. Zuriah (2006 : 58) penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen,
dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa penelitian


eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari / mengetahui pengaruh
dari pemberian suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian yang telah
dikontrol sedemikian rupa sehingga nantinya akan ditemukan adanya hubungan sebab
akibat dari hasil percobaan dengan pengaruh yang diberikan.

D. Subjek Penelitian

Menurut Idrus ( 2009 : 91) : Subjek penelitian adalah aspek dalam penelitian yang
merujuk pada responden / informan yang hendak dimintai informasi atau digali datanya.
Penentuan subjek yang tepat dalam suatu penelitian adalah kunci bagi penarikan simpulan
yang tepat pula, peran mereka sangat strategis dalam hal ini karena pada subjek tersebut
data tentang variabel penelitian akan diamati.
Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen.
Homogenitas populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan
perlakuan yang hendak diberikan. Jika upaya homogenitas ini dicapai secara maksimal,
maka sangat membantu peningkatan validitas penelitian.
Subyek penelitian dapat dicapai dengan membatasi ciri populasi, di antaranya:
(Sancthuary, tt, hlm. 4)
1. Aspek tempat atau geografis, merupakan tempat tinggal subjek (provinsi, kabupaten,
sekolah).
2. Aspek subjek sendiri, seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, dll.
3. Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial, keluarga, dan lingkungan sosial.
Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi. Subjek
penelitian yang menjadi sampel seharusnya representatif populasinya. Kerepresantatifan
sampel dipengaruhi oleh beberap faktor, di antaranya jumlah sampel, besar anggota
sampel, dan teknik pengambilan sampel.
E. Langkah – Langkah Penelitian Eksperimen

Menurut Darmadi (2013 : 219) langkah penelitian eksperimen dapat dilihat sebagai
berikut:

1.Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan
2.Mengidentifikasi permasalahan

3.Menggunakan studi literature dari beberapa sumber yang relevan, memformulasikan


hipotesis penelitian, menentukan definisi operasional dan variabel
4.Membuat rencana penelitian yang didalamnya mencakup kegiatan :

a)Mengidentifikasi variabel luar yang tidak diperlukan, tetapi memungkinkan


terjadinya kontaminasi proses eksperimen;
b) Menentukan cara untyk mengontrol mereka;

c)Memilih desain riset yang tepat;

d) Menentukan populasi, memilih sampel yang mewakili dan memilih (assign)


sejumlah subjek penelitian
e)Membagi subjek kedalam kelompok control maupun kelompok eksperimen

f) Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study
agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data
yang diperlukan
g) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis

5.Melakukan eksperimen

6.Mengumpulkan data kasar dari proses eksperimen

7.Mengorganisasi dan mendeskripsikan data sesuai dengan variabel yang telah


ditentukan
8.Melakukan analisis data dengan teknik statistika yang relevan
9.Membuat laporan penelitian eksperimen.
F. Syarat Penelitian Eksperimen

Dalam proses penelitian haruslah mengikuti kaidah yang telah ditentukan yang
tentunya hasil yang didapat dari penelitian itu tidak diragukan lagi keakuratannya.
Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) dalam Nursyahidah (2012) yang
mengemukakan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimen, yaitu:

1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian

2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya;

4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang diberi


perlakukan (experimental group).

G. Bentuk Desain Penelitian Eksperimen

One-shot case study


Pre-
One-group pretest-postest
Eksperimental
Intec-group comparison
True
Posttest only control design
Eksperimental
Macam-macam
Pretest-control group design
Design
Factorial
Eksperimen
Eksperimenta
Time-series design
l
Quasi Nonequivalent control group

Eksperimenta design

l
1. Pre-Experimental Design

Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.
Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena desain ini belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh. Rancangan pre-experimental design digunakan untuk mendapatkan
informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada dalam penelitian.

Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak menggunakan variabel
kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya kelompok kontrol menyebabkan peneliti
akan kesulitan untuk memastikan sejauh mana efektivitas perlakuan yang diberikan.
Bentuk Pre-Eksperimen Designs ada beberapa macam yaitu :
a. One-shot Case Study

Penelitian pre eksperimen one-shot study adalah suatu penelitian pre eksperimen yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok studi dan selanjutnya di
observasi efeknya. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi
tetapi dengan menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut :

Kelompok studi Kelompok studi

perlakuan efek

Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:

X O

X = treatment yang diberikan (variabel independen)

O = Observasi (variabel dependen)

Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Treatment adalah sebagai
variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen).

Contoh :

Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).
Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian setelah diukur
daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar diukur
dengan membandingkan daya tahan sebelum menggunakan AC dengan daya tahan belajar
setelah menggunakan ruang kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya
tahan belajar setiap hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar menjadi 6 jam.
Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4 = 2 jam.
b. One-Group Pretest-Postest

Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen diputuskan berdasarkan
perbedaan antara pretest dengan posttest. Kalau pada desain One-shot Case Design, tidak
ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakuan, dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:

O1 X O2

Ket : O1 = nilai pretest (sebelum diberikan treatmen)

O2 = nilai posttest (setelah diberikan treatmen)

O1 – O2 = pengaruh treatmen

Penelitian pre eksperimental one group pretest-postest adalah suatu penelitian pre
eksperimental dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi
sebelumnya diukur atau di test dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok
study diukur atau ditest kembali (protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi
dan dilakukan pada satu kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Studi Kelompok Studi Kelompok Studi

(Pretest) Post Test

Perlakuan Efek

Desain ini mempunyai beberapa kelemahan, karena akan menghasilkan


beberapa ukuran perbandingan. Kelemahan tersebut antara lain
disebabkan oleh faktor historis (tidak menghasilkan perbedaan O1 dan O2),
maturitation (subjek penelitian dapat mengalami kelelahan, kebosanan,
atau kelaparan dan kadang enggan menjawab jika dinilai tidak sesuai
dengan nilai yang berlaku), serta pembuatan instrument penelitian.
c. Intec-Group Comparison

Penelitian pre eksperimental intact group comparison adalah suatu penelitian yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada sebagian kelompok studi. Penelitian
ini berbeda dengan jenis penelitian sebelumnya karena bagian kelompok yang diberikan
perlakuan berasal dari kelompok studi penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai
berikut:

Kelompok Diberi

Kelompok studi perlakuan

studi1,2 Kelompok Tidakdiberi

studi perlakuan
Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan yang berbeda.
Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil kelas yang telah terbentuk)
namun diasumsikan memiliki kemampuan yang setara dalam semua aspek yang
relevan, yang berbeda hanyalah didalam pemberian perlakuan. Contoh desain
perbandingan dua kelompok statis adalah sebagai berikut:
Kelompok acak Perlakuan Tes akhir
Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2

Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi
dua yaitu : setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah
untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). Paradigama penelitiannya dapat
digambarkan sebagai berikut :

X O1

O2
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan

O2 = hasil pengukuran setengah kelompok yang tidak diberi perlakuan


Pengaruh perlakuan = O1 – O2

P = Proporsi segmen dalam sampel

d. Contoh Desain Pre Ekperimen

Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran
Inquiry terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII.

Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola Kelompok Tunggal
(one group Pre test-post test design) dengan bagan rancangan penelitian sebagai berikut:

Pre test Penerapan model Post test

pada awal pembelajaran pada akhir

eksperimen (X1) Gambarinquiry (Y)


: Pola Kelompok Tunggal eksperimen(X2)
Keterangan :
X1 : tes yang diberikan sebelum diberi perlakuan atau pre test
Y : peneliti menerapkan model pembelajaran inquiry
X2 : tes yang diberikan setelah diberi perlakuan atau post test

Adapun dalam penelitian ini menggunakan variabel sebagai berikut :


a. Variabel bebas yaitu variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab timbulnya
variabel terikat. Adapun variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode inquiry.
b. Variabel terikat yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Adapun
variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemahaman konsep.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur sebagai berikut:


1) Kenakan X1, yaitu pretest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa
kelas VIII sebelum diberi model pembelajaran inquiry.
2) Kenakan subyek dengan (Y) atau perlakuan sebagai penerapan model pembelajaran
inquiry.
3) Berikan X2, yaitu posttest untuk mengukur pemahaman konsep matematika siswa
kelas VIII setelah diberi model pembelajaran inquiry.
4) Kemudian bandingkan antara X1 dan X2 untuk mengetahui perbedaan antara sebelum
dengan sesudah diberi perlakuan (treatment).

2. True eksperimental design


Disebut sebagai true experiments karena dalam design ini peneliti dapat mengontrol
semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Jadi, validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) menjadi tinggi.\

Jenis penelitian yang termasuk dalam True Expeiments adalah:

a) Pretest-postest control group design


Dalam design ini terdapat dua grup yang dipilih secara random kemudian diberi
pretest untuk mengetahui perbedaan keadaan awal antara group eksperimen dan group
kontrol. Hasil pretest yang baik adalah jika nilai group eksperimen tidak berbeda secara
signifikan.

Desainnya adalah sebagai berikut :

(R) X O1

(R) O2

Maksud dari desain tersebut ialah ada dua kelompok yang dipilih secara random.
Kelompok pertama diberi perlakuan sedang kelompok dua tidak. Kelompok pertama diberi
perlakuan oleh peneliti kemudian dilakukan pengukuran; sedang kelompok kedua yang
digunakan sebagai kelompok pengontrol tidak diberi perlakukan tetapi hanya dilakukan
pengukuran saja.

R X1 O2

O2
b) Postest-only control group design
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random.
Jika ada perbedaan yang signifikan antar grup eksperimen dan grup kontrol maka
perlakuan yang diberikam berpengaruh secara siginifikan.

Desainnya adalah sebagai berikut :

(R) O1 X O2

(R) O3 O4

Pada desain ini semua ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing –
masing diberi pre- test.Kelompok dinyatakan baik bila setiap kelompok nilai presentasinya
sama.
3. Factorial Design
Design faktorial merupakan suatu tindakan terhadap suatu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel terikat atau
pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi anta beberapa variabel.
4. Quasi Experimental Design

Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental


design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi
pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian, desain ini lebih baik dari pre-experimental
design. .

Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin
menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian
menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi
kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
desain Quasi Experimental. Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:

a. Time Series Design

Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara
random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti
kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru diberi
treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,
sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.

b. Nonequivalent Control Group Design

Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan,
kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok
yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes.

c. Conterbalanced Design

Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan
perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.
H. Keunggulan dan Kelemahan

Berikut keunggulan-keunggulan dan kelemahan-kelemahan penelitian eksperimen


dibandingkan dengan penelitian lainnya menurut Bowling (1997 dalam Blaxter 2001 :
112-113):
Keunggulan-keunggulan
1. Penelitian ekperimen mampu meminimalkan resiko adanya variabel yang tidak saling
berhubungan sehingga juga mampu meminimalkan kemungkinan adanya pembauran
dalam hasil penelitian dengan variabel yang tidak diperlukan tersebut.
2. Penelitian eksperimen adalah satu-satunya desain riset yang dapat secara prinsip
membuat hubungan kausal atau arah hubungan sebab akibat dari variabel-variabel
suatu penelitian dengan jelas, hal ini karena adanya pengendalian atas pengenalan
variabel-variabel tersebut.
3. Penelitian eksperimen mampu mengendalikan ancaman-ancaman yang berkaitan
dengan waktu menuju validitas jika dilakukan pra dan pasca pengujian.
4. Penelitian eksperimen memungkinkan manipulasi yang fleksibel, efisien, dan secara
statistik punya kekuatan (hal ini karena penelitian eksperimen dapat dilakukan pada
populasi yang terbatas, sehingga tidak membutuhkan banyak subyek untuk terlibat
dalam proses eksperimen. Suatu eksperimen yang diketahui memiliki pengaruh yang
kuat membutuhkan partisipan yang tidak terlalu besar, sehingga akan meringankan
kerja eksperimen).
Kelemahan-kelemahan
1. Penelitian eksperimen desainnya sulit untuk mewakili populasi tertentu.
2. Penelitian eksperimen sering kesulitan memilih variabel ‘pengendali’ untuk
mengeluarkan semua variabel yang membaur.

3. Penelitian eksperimen tidak mungkin mampu mengisolasi satu variabel sebab yang
dihipotesis saat tidak terkendalinya sejumlah besar variabel yang tidak saling
berhubungan, sementara kemungkinan selalu ada dalam hipotesis-hipotesis alternatif.
4. Penelitian eksperimen sering tidak memungkinkan untuk membuat ‘tempat alami’
yang diinginkan sebagai lapangan penelitian.
5. Penelitain eksperimen adalah sebuah situasi sosial yang tidak alami, di mana peran
peserta riset menuntut adanya kepatuhan kepada si periset, sebuah peran dalam situasi
sosial yang tidak biasa.
6. Penelitian eksperimen tidak dapat menangkap perbedaan dalam tujuan, objektivitas,
dan masukan-masukan yang mungkin memberi kontribusi terhadap hasil dalam
situasi-situasi alami.

Pertanyaan : “Jelaskan dengan komprehensif upaya yang dapat dilakukan seorang


periset eksperimental untuk mengurangi dan meghindari efek spurious “

SUMBER
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://kolibri4info.blogspot.com/2011/02/penelitian-dengan-metode-eksperimen.html

(diakses tangal 23 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai