RESUM 3
METODOLOGI PENELITIAN DAN PUBLIKASI
“PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN BERBAGAI DESAIAN”
KELOMPOK 7
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2020
PENELITIAN EKSPERIMEN DENGAN BERBAGAI DESAIAN
Dalam penelitian eksperimen terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Kedua kelompok tersebut sedapat mungkin sama (homogen) atau
mendekati sama karakteristiknya. Pada kelompok eksperimen diberikan pengaruh atau
treatment tertentu, sedangkan pada kelompok kontrool tidak diberikan. Selanjutnya proses
penelitian berjalan dan diobservasi untuk menentukan perbedaan atau perubahan yang
terjadi pada kelompok eksperimen. Tentunya perbedaan tersebut merupakan hasil
bandingan keduanya.
C. Fungsi / Tujuan
Berikut beberapa pendapat tentang fungsi / tujuan dari penelitian eksperimen:
1. Sukardi (2011 : 179) penelitian eksperimen berfungsi untuk membangun hubungan
yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect relationship).
3. Hadi ( 2012 :. 2), penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui akibat yang
ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
4. Sugiyono (2011 : 72) penelitian eksperimen untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan / dikontrol.
5. Zuriah (2006 : 58) penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis yang
diajukan dalam penelitian, memprediksi kejadian atau peristiwa di dalam latar eksperimen,
dan menarik generalisasi hubungan antarvariabel.
D. Subjek Penelitian
Menurut Idrus ( 2009 : 91) : Subjek penelitian adalah aspek dalam penelitian yang
merujuk pada responden / informan yang hendak dimintai informasi atau digali datanya.
Penentuan subjek yang tepat dalam suatu penelitian adalah kunci bagi penarikan simpulan
yang tepat pula, peran mereka sangat strategis dalam hal ini karena pada subjek tersebut
data tentang variabel penelitian akan diamati.
Untuk penelitian eksperimen dibutuhkan keadaan populasi yang relatif homogen.
Homogenitas populasi ini berguna bagi kemudahan dalam pengambilan sampel dan
perlakuan yang hendak diberikan. Jika upaya homogenitas ini dicapai secara maksimal,
maka sangat membantu peningkatan validitas penelitian.
Subyek penelitian dapat dicapai dengan membatasi ciri populasi, di antaranya:
(Sancthuary, tt, hlm. 4)
1. Aspek tempat atau geografis, merupakan tempat tinggal subjek (provinsi, kabupaten,
sekolah).
2. Aspek subjek sendiri, seperti jenis kelamin, umur, pendidikan, dll.
3. Aspek sosial, yang mencakup kelas sosial, keluarga, dan lingkungan sosial.
Penelitian biasanya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari populasi. Subjek
penelitian yang menjadi sampel seharusnya representatif populasinya. Kerepresantatifan
sampel dipengaruhi oleh beberap faktor, di antaranya jumlah sampel, besar anggota
sampel, dan teknik pengambilan sampel.
E. Langkah – Langkah Penelitian Eksperimen
Menurut Darmadi (2013 : 219) langkah penelitian eksperimen dapat dilihat sebagai
berikut:
1.Melakukan kajian secara induktif yang berkaitan erat dengan permasalahan yang
hendak dipecahkan
2.Mengidentifikasi permasalahan
f) Membuat instrumen yang sesuai, memvalidasi instrumen dan melakukan pilot study
agar memperoleh instrument yang memenuhi persyaratan untuk mengambil data
yang diperlukan
g) Mengidentifikasi prosedur pengumpulan data, dan menentukan hipotesis
5.Melakukan eksperimen
Dalam proses penelitian haruslah mengikuti kaidah yang telah ditentukan yang
tentunya hasil yang didapat dari penelitian itu tidak diragukan lagi keakuratannya.
Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004) dalam Nursyahidah (2012) yang
mengemukakan mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam
melaksanakan penelitian eksperimen, yaitu:
1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia akan
melakukan penelitian
2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang sama;
3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang diteliti
sesuai dengan yang dikehendakinya;
Eksperimenta design
l
1. Pre-Experimental Design
Pre-experimental Design adalah salah satu bentuk desain penelitian eksperimen yang
memanipulasi variabel bebas ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat.
Dikatakan Pre-Eksperimen Design, karena desain ini belum merupakan eksperimen
sungguh-sungguh. Rancangan pre-experimental design digunakan untuk mendapatkan
informasi awal terhadap rumusan masalah yang ada dalam penelitian.
Desain ini merupakan desain yang paling lemah karena tidak menggunakan variabel
kontrol dan hanya satu variabel. Tidak adanya kelompok kontrol menyebabkan peneliti
akan kesulitan untuk memastikan sejauh mana efektivitas perlakuan yang diberikan.
Bentuk Pre-Eksperimen Designs ada beberapa macam yaitu :
a. One-shot Case Study
Penelitian pre eksperimen one-shot study adalah suatu penelitian pre eksperimen yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada kelompok studi dan selanjutnya di
observasi efeknya. Peneliti dalam melakukan penelitian tidak melakukan randomisasi
tetapi dengan menetapkan kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut :
perlakuan efek
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut:
X O
Paradigma itu dapat dibaca sebagai berikut : terdapat suatu kelompok diberi
treatment/perlakuan, dan selanjutnya diobservasi hasilnya (Treatment adalah sebagai
variabel independen, dan hasil adalah sebagai variabel dependen).
Contoh :
Pengaruh Ruang Kelas ber AC (X) terhadap daya tahan belajar murid (O).
Terdapat kelompok murid yang menggunakan ruang ber-AC kemudian setelah diukur
daya tahan belajarnya. Pengaruh ruang kelas ber-AC terhadap daya tahan belajar diukur
dengan membandingkan daya tahan sebelum menggunakan AC dengan daya tahan belajar
setelah menggunakan ruang kelas AC (misalnya sebelum menggunakan kelas ber-AC daya
tahan belajar setiap hari 4 jam, setelah menggunakan AC daya tahan belajar menjadi 6 jam.
Jadi pengaruh ruang kelas AC terhadap daya tahan belajar murid 6 – 4 = 2 jam.
b. One-Group Pretest-Postest
Dalam rancangan ini, pengaruh atau efek suatu treatmen diputuskan berdasarkan
perbedaan antara pretest dengan posttest. Kalau pada desain One-shot Case Design, tidak
ada pretest, maka pada desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan perlakuan, dengan
demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan. Desain ini dapat digambarkan seperti berikut:
O1 X O2
O1 – O2 = pengaruh treatmen
Penelitian pre eksperimental one group pretest-postest adalah suatu penelitian pre
eksperimental dimana peneliti memberikan perlakuan pada kelompok studi tetapi
sebelumnya diukur atau di test dahulu (pretest) selanjutnya setelah perlakuan kelompok
study diukur atau ditest kembali (protest) dalam penelitian ini tidak dilakukan randomisasi
dan dilakukan pada satu kelompok studi. Alur penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kelompok Studi Kelompok Studi Kelompok Studi
Perlakuan Efek
Penelitian pre eksperimental intact group comparison adalah suatu penelitian yang
dilakukan dengan cara memberikan perlakuan pada sebagian kelompok studi. Penelitian
ini berbeda dengan jenis penelitian sebelumnya karena bagian kelompok yang diberikan
perlakuan berasal dari kelompok studi penelitian. Alur penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Kelompok Diberi
studi perlakuan
Desain ini mengunakan dua kelompok subyek yang diberi perlakuan yang berbeda.
Kedua kelompok itu ditetapkan tanpa acak (misalnya diambil kelas yang telah terbentuk)
namun diasumsikan memiliki kemampuan yang setara dalam semua aspek yang
relevan, yang berbeda hanyalah didalam pemberian perlakuan. Contoh desain
perbandingan dua kelompok statis adalah sebagai berikut:
Kelompok acak Perlakuan Tes akhir
Eksperimen X1 Y1
Kontrol X2 Y2
Pada desain ini terdapat satu kelompok yang digunakan untuk penelitian, tetapi dibagi
dua yaitu : setengah kelompok untuk eksperimen (yang diberi perlakuan) dan setengah
untuk kelompok control (yang tidak diberi perlakuan). Paradigama penelitiannya dapat
digambarkan sebagai berikut :
X O1
O2
O1 = hasil pengukuran setengah kelompok yang diberi perlakuan
Misalnya seorang peneliti ingin mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran
Inquiry terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas VIII.
Model desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pola Kelompok Tunggal
(one group Pre test-post test design) dengan bagan rancangan penelitian sebagai berikut:
(R) X O1
(R) O2
Maksud dari desain tersebut ialah ada dua kelompok yang dipilih secara random.
Kelompok pertama diberi perlakuan sedang kelompok dua tidak. Kelompok pertama diberi
perlakuan oleh peneliti kemudian dilakukan pengukuran; sedang kelompok kedua yang
digunakan sebagai kelompok pengontrol tidak diberi perlakukan tetapi hanya dilakukan
pengukuran saja.
R X1 O2
O2
b) Postest-only control group design
Dalam design ini terdapat dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random.
Jika ada perbedaan yang signifikan antar grup eksperimen dan grup kontrol maka
perlakuan yang diberikam berpengaruh secara siginifikan.
(R) O1 X O2
(R) O3 O4
Pada desain ini semua ini semua kelompok dipilih secara random, kemudian masing –
masing diberi pre- test.Kelompok dinyatakan baik bila setiap kelompok nilai presentasinya
sama.
3. Factorial Design
Design faktorial merupakan suatu tindakan terhadap suatu variabel atau lebih yang
dimanipulasi secara simultan agar dapat mempelajari pengaruh setiap variabel terikat atau
pengaruh yang diakibatkan adanya interaksi anta beberapa variabel.
4. Quasi Experimental Design
Dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin
menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian
menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi
kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan
desain Quasi Experimental. Desain eksperimen model ini diantarnya sebagai berikut:
Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara
random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali dengan
maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberi
perlakuan. Bila hasil pretest selama empat kali ternyata nilainya berbeda-beda, berarti
kelompok tersebut keadaannya labil, tidak menentu, dan tidak konsisten. Setelah
kestabilan keadaan kelompok dapay diketahui dengan jelas, maka baru diberi
treatment/perlakuan. Desain penelitian ini hanya menggunakan satu kelompok saja,
sehingga tidak memerlukan kelompok kontrol.
Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada
desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Dalam desain ini, baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan,
kendati kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui random. Dua kelompok
yang ada diberi pretes, kemudian diberikan perlakuan, dan terakhir diberikan postes.
c. Conterbalanced Design
Desain ini semua kelompok menerima semua perlakuan, hanya dalam urutan
perlakuan yang berbeda-beda, dan dilakukan secara random.
H. Keunggulan dan Kelemahan
3. Penelitian eksperimen tidak mungkin mampu mengisolasi satu variabel sebab yang
dihipotesis saat tidak terkendalinya sejumlah besar variabel yang tidak saling
berhubungan, sementara kemungkinan selalu ada dalam hipotesis-hipotesis alternatif.
4. Penelitian eksperimen sering tidak memungkinkan untuk membuat ‘tempat alami’
yang diinginkan sebagai lapangan penelitian.
5. Penelitain eksperimen adalah sebuah situasi sosial yang tidak alami, di mana peran
peserta riset menuntut adanya kepatuhan kepada si periset, sebuah peran dalam situasi
sosial yang tidak biasa.
6. Penelitian eksperimen tidak dapat menangkap perbedaan dalam tujuan, objektivitas,
dan masukan-masukan yang mungkin memberi kontribusi terhadap hasil dalam
situasi-situasi alami.
SUMBER
Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta : Bandung
Idrus, Muhammad. (2009). Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif dan
Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga.
http://kolibri4info.blogspot.com/2011/02/penelitian-dengan-metode-eksperimen.html