Anda di halaman 1dari 15

METODE

PENELITIAN
EKSPERIMEN
KELOMPOK 5
Musthofa ali
Laura Prasetya
Adinda Maghfirah
Putri Afifah Karimah
PENELITIAN
EKSPERIMEN
01 02
PENGERTIAN KARAKTERISTIK
EKSPERIMEN PENELITIAN
EKSPERIMEN

03
LANGKAH-LANGKAH
METODE PENELITIAN
EKSPERIMEN

04 05
JENIS-JENIS DESIGN
PENELITIAN POPULASI DAN
EKSPERIMENTAL SAMPEL
01. PENGERTIAN ESKPERIMEN
Metode Penelitian Eksperimen Menurut Para Ahli
1. Suharsimi Arikunto
Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan
sebab akibat (hubungankausal) anatar dua faktor yang
sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi
atau mengurangi atau menyisihkan faktor-fakor lain yang
mcngganggu (Arikunto, 2019,hlm. 9).

2. Hamid Darmadi
Menurut Darmadi (2014, hlm. 17) eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha
mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel lain dalam kondisi yang terkontrol
.
3. Nana Syaodih Sukmadinata
Metode eksperimen dapat diartikan sebagai pendekatan penelitian kuantitatif yang yang
paling penuh, dalam arti memenuhi semua persyaratan untuk menguji hubungan sebab
akibat (Sukmadinata, 2017, hlm. 95).
Berdasarkan definisi dari beberapa ahli tersebut, dapat dipahami bahwa penelitian
eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian
suatu treatment atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Jadi penelitian eksperimen
dalam pendidikan adalah kegiatan penelitian yang bertujuan untuk menilai pengaruh
suatu perlakuan/tindakan/treatment pendidikan terhadap tingkah laku siswa atau menguji
hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh tindakan itu jika dibandingkan dengan tindakan
lain.

Menurut Sukardi (2011:180), penelitian eksperimen dalam bidang


pendidikan dibedakan menjadi dua yaitu penelitian di dalam laboratorium
dan di luar laboratorium. Sehubungan dengan subjek dalam pendidikan
adalah siswa, penelitian yang paling banyak dilakukan adalah di luar
laboratorium. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa keunggulan yang
dimiliki oleh penelitian di luar laboratorium. Selain itu, penelitian
eksperimen juga lebih cocok dilakukan dalam bidang pendidikan
02. Karakteristik Penelitian
Eksperimen

Suatu metode penelitian eksperimen memiliki


beberapa karakteristik khusus dalam pelaksanaan
yang membedakan dengan metode penelitian
lainnya. Mc Millan dan Schumacher (2010, 258-
259) menyatakan bahwa terdapat enam
karakteristik metode penelitian eksperimen, yaitu:
Enam Karakteristik Metode Penelitian Eksperimen
2. Kesetaraan statistik 3. Semua variabel kontrol dan
1. Hipotesis dibangun antar kelas perlakuan dan
variabel terikat diaplikasikan
terhadap subjek secara
dari teori (konstruk) kelas kontrol merata

Pada penelitian eksperimen Hal ini diperlukan untuk Menurut Gay (1981, 209-
terdapat hipotesis yang mengatur variabel-variabel 2010), walaupun desain
dibangun berdasarkan teori yang mungkin penelitian eksperimen dapat
yang relevan dengan menyebabkan kesimpulan mencakup beberapa variabel
Masalah penelitian penelitian menjadi tidak valid. yang ditentukan, setidaknya
satu variabel harus
dimanipulasi.
4. Setiap variabel bebas 5. Penelitian menggunakan 6. Seluruh variabel
dan terikat dapat di ukur statistik inferensial penelitian dapat dikontrol
Jika penelitian telah dilaksanakan Penelitian eksperimen mengontrol variabel extraneous
tetapi ditemukan data yang tidak menggunakan statistik dan memastikan bahwa variabel
dapat diukur atau tidak bersifat inferensial untuk membuat tersebut tidak mempengaruhi
kuantitatif maka penelitian pernyatan kemungkinan variabel terikat atau menjaga agar
tersebut tidak dapat dikatakan tentang hasil penelitian. memiliki pengaruh yang sama
sebagai penelitian eksperimen. pada semua group.
3. Langkah Langkah Metode Penelitian
Eksperimen

Pelaksanaan Pengolahan dan


Tahap persiapan
penelitian analisis data
perancangan eksperimen Data dapat disajikan terlebih dahulu
(desain apa yang akan tahap ini dalam eksperimen melalui tabel atau chart, kemudian
digunakan, dsb), studi pustaka, setidaknya akan terbagi mengaplikasikan teknik pengolahan
hina pembuatan instrumen menjadi dua, yakni data yang akan digunakan seperti
penelitian. a)Pretest; b) Post-test penggunaan rumus statistik untuk
menentukan pengaruh, dsb.
4. Jenis-Jenis Desain Penelitian Eksperimental
Wiersma (1991) dalam Emzir (2009) mengemukakan kriteria-kriteria untuk suatu
desain penelitian eksperimental yang baik, diantaranya;

● Kontrol eksperimental yang memadai


● Mengurangi artifisialitas (dalam merealisasikan suatu hasil eksperimen ke
non-eksperimen)
● Dasar untuk perbandingan dalam menentukan apakah terdapat pengaruh
atau tidak
● Informasi yang memadai dari data yang akan diambil untuk memutuskan
hipotesis
● Data yang diambil tidak terkontaminasi dan memadai dan mencerminkan
pengaruh
● Tidak mencampurkan variabel yang relevan
Emzir (2009) mengklasifikasikan desain eksperimental dalam
dua kategori yakni:

Desain Variabel Tunggal, yang


melibatkan satu variabel bebas

Desain Faktorial, yang melibatkan


dua atau lebih variabel bebas
1.Desain Variabel Tunggal, yang melibatkan satu variabel bebas
yang terdiri atas;
a.Pra-Experimental Designs (non-designs)
Dikatakan pre-experimental design, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. Hal ini
disebabkan karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap terbentuknya variabel terikat
(dependen). Bentuk pra-experimental designs antara lain:
1) One-Shot Case Study (Studi Kasus Satu Tembakan)
2) One Group Pretest-Posttest Design (Satu Kelompok Prates-Postes)
3) Intact-Group Comparison

b.True Experimental Design


Dikatakan true experimental (eksperimen yang sebenarnya/betul-betul) karena dalam desain ini peneliti dapat
mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. Dengan demikian validitas internal
(kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi.
Desain true experimental terbagi atas :
1)Posstest-Only Control Design
2)Pretest-Posttest Control Group Design
3)The Solomon Four-Group Design
4)Quasi Experimental Design
Desain true experimental terbagi atas :
3. The Solomon Four-
Group Design
1.Posstest-Only salah satu dari 4 kelompok dipilih
Control Design secara random. 2 kelompok diberi
pratest dan 2kelompok tidak.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok Kemudian 1 dari kelompok pratest
yang masing-masing dipilih secara random dan 1 dari kelompok nonpratest
(R). Kelompok pertama diberi perlakuan diberi perlakuan eksperimen,
(X) disebut kelompok eksperimen dan setelah itu ke4 kelompok ini diberi
kelompok lain tidak disebut kelompok posttest.
kontrol..

4. Quasi Experimental
2. Pretest-Posttest Design
Control Group
Desain eksperimen model ini
Design
diantarnya sebagai berikut:
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang a) Time Series Design
dipilih secara acak/random, kemudian diberi b) Nonequivalent Control Group
pretest untuk mengetahui keadaan awal Design
adakah perbedaan antara kelompok c) Conterbalanced Design
eksperimen dan kelompok kontrol.
5. Populasi dan Sampel
1. Pengertian Populasi
Populasi merupakan jumlah keseluruhan dari objek
penelitian. Bisa juga didefinisikan sebagai jumlah
keseluruhan dari satuan-satuan atau individu
Individu yang karakteristiknya hendak diteliti. 2.Pengertian Sampel
Satuan di dalam istilah ini mengacu kepada unit
analisis. Bisa dalambentuk orang-orang, benda
benda, lembaga-lembaga,institusi-institusi, dan lain Pengertian Sampel Menurut Para Ahli
sebagainya. Sampel secara sederhana bisa diartikan
a.Netra sebagai sebagian kecil dari objek penelitian
Pendapat yang pertama datang dari Netra yang yang dipilih oleh peneliti. Sehingga dari
menjelaskan bahwa populasi adalah keseluruhan
individu yang bersifat general atau umum yang
keseluruhan objek penelitian yang disebut
mempunyai karakteristik yang cenderung sama. dengan istilah “populasi” kemudian diambil
Sehingga saat menjumpai individu dengan sifat beberapa saja, objek yang diambil ini
Umum atau sama satu sama lain, maka bisa disebut “sampel”.
dijadikan populasidalam sebuah penelitian.
3.Perbedaan Antara Populasi dan Sampel

3.Perbedaan Antara Populasi dan Sampel


Mengingat antara populasi maupuns ampel ini memang
saling berhubungan dan bahkan membahas objek yang
sama. Yakni merupakan satu kesatuan dari objek
penelitian, maka banyak yang memberi definisi sama.
Padahal keduanya berbeda, dan bisa dilihat dari definisi
yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, populasi adalah
keseluruhan dari objek penelitian sedangkan sampel
adalah sebagian kecil atau separuh dari objek penelitian
tersebut. Secara jumlah, maka bisa dipastikan jumlah
populasi jauh lebih banyak dibandingkan dengan
sampel.
4.Pentingnya Menggunakan Sampel
Kegiatan penelitian pada dasarnya tidak
selalu membutuhkan sampel, sebab peneliti
bisa melakukan survei dan mendapatkan
data dari keseluruhan objek penelitian a.Ukuran Populasi b.Efisiensi dari Segi
(populasi). Hanya saja ada beberapa kondisi Terlalu Besar Biaya
yang membuat penelitian perlu mengambil
sampel dari keseluruhan populasi tadi.
Kondisi tersebut antara lain:

c.Efisiensi dari Segi d.Sumber Daya e.Penelitian Tidak


Waktu Menjadi Lebih Mungkin Menggunakan
Efisien Populasi
THANK
YOU…

Anda mungkin juga menyukai