Penyusun
DAFTAR ISI
Cover
Kata Pengantar
Bab I. Pendahuluan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibrahim, dkk (2018) menjelaskan bahwa penelitian merupakan salah satu upaya
manusia dalam memecahkan masalah yang sering timbul di sekitarnya. Seorang peneliti pada
praktiknya di lapangan akan memilih salah satu metode yang dipandang paling cocok untuk
penelitiannya, yaitu yang sesuai dengan data yang akan diperoleh, tujuan dan masalah yang
akan dipecahkan (efektivitas). Oleh karena itu, pemilihan metode penelitian merupakan
penentu utama untuk menemukan fakta-fakta di lapangan.
Seorang peneliti akan menetukan metode yang tepat untuk digunakan dalam sebuah
penelitian. Metode tersebut tentunya disesuaikan dengan masalah dan tujuan penelitian.
Terdapat dua jenis penelitian yang sering digunakan, yaitu penelitian kualitatif dan penelitian
kuantitatif. Donatus (2016) menjelaskan bahwa pendekatan kuantitatif dan pendekatan
kualitatif merupakan satu metode ilmiah yang dipakai untuk menjaring pengalaman empiris
tentang realitas sosial dan Menyusun pengalaman empiris itu ke dalam satu sistem penalaran
yang logis. Kedua pendekatan itu tidak bisa dipisahkan secara ketat ketika si peneliti
berhadapan dengan peristiwa-peristiwa di lapangan penelitian. Pendekatan kuantitatif lebih
berhubungan dengan pengumpulan data, sementara pendekatan kualitatif lebih berhubungan
dengan pemahaman dan penafsiran subyek akan makna data-data.
Penelitian eksperimen merupakam penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
Penelitian eksperimen pada prinsipnya dapat didefinisikan sebagai metode sistematis
guna membangun hubungan yang mengandung fenomena sebab akibat (causal-effect
relationship). Sedangkan penelitian eksposfakto merupakan penelitian dimana variabel-
variabel bebas telah terjadi, ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel- variabel
terikat dalam suatu penelitian.
Penelitian dapat dilaksanakan dengan baik jika peneliti mampu memahami
penelitian terdahulu yang berkaitan dengan komponen penelitian. Hal tersebut, baik yang
berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat penelitian, karakteristik, tujuan, syarat-
syarat penelitian, langkah-langkah penelitian dan bentuk-bentuk desain penelitian. Oleh
karena itu, dalam makalah ini akan membahas tentang desain riset kuantitatif eksperimen dan
eksposfakto.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian desain penelitian eksperimental?
2. Apa karakteristik penelitian eksperimental?
3. Apa bentuk penelitian eksperimental?
4. Apa kelebihan dan kelemahan penelitian eksperimental
5. Apa pengertian penelitian eksposfakto
6. Apa karakteristik penelitian eksposfakto?
7. Apa saja bentuk penelitian eksposfakto?
8. Apa langkah-langkah penelitian eksposfakto?
9. Apa kelebihan dan kelemahan penelitian eksposfakto?
C. Tujuan
1. Untuk mendeskripsikan pengertian desain penelitian eksperimental
2. Untuk mendeskripsikan karakteristik penelitian eksperimental
3. Untuk mendeskripsikan bentuk penelitian eksperimental
4. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan penelitian eksperimental
5. Untuk mendeskripsikan pengertian penelitian eksposfakto
6. Untuk mendeskripsikan karakteristik penelitian eksposfakto
7. Untuk mendeskripsikan bentuk penelitian eksposfakto
8. Untuk mendeskripsikan langkah-langkah penelitian eksposfakto
9. Untuk mendeskripsikan kelebihan dan kelemahan penelitian eksposfakto
BAB II
PEMBAHASAN
Keterangan :
O : Proses observasi atau pengukuran variabel tidak bebas atau efek atau akibat
R : Random atau acak yang menunjukkan bahwa subjek dalam kelompok itu dipilih
secara acak
1. Desain Pra-Eksperimental
X O2
O1 X O 2
R O 1 X O2
R O1 O2
R O2
c. Single Factor Multiple-Treatment Design
R O 1 X1 O2
R O 1 X2 O2
R O1 O2
R O 1 X O2
R O1 O2
R X O2
R O2
e. Desain Faktorial
Desain ini menggunakan dua atau lebih variabel independen (stimulus) yang
dikombinasikan. Kombinasi inilah yang disebut faktor. Contoh: Pada percobaan
study reading comprehension, variabel bebas pertama: strategi instruksional yang
memiliki dua level; kemudian variabel bebas kedua: jenis kelamin, yang juga
memiliki dua level. Jadi, penelitian tersebut memiliki desain faktorial 2x2.
A : Strategi instruksional
B : Jenis kelamin
Dalam melakukan analisis untuk desain faktorial, peneliti menguji pengaruh variabel
utama, serta interaksi yang mungkin:
AxB
O2
Dua ancaman utama untuk desain ini adalah: (1) differential selection, karena
kelompok memiliki perbedaan karakteristik pada awalnya; dan (2) experimental
mortality jika peserta di drop out dari penelitian. Padahal hal ini sangat penting
untuk mengumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang latar belakang kedua
kelompok untuk menentukan bagaimana mereka berbeda.
Peneliti mengakui bahwa kelompok itu tidak sangat cocok, tapi cukup
asimiliar untuk meredakan kekhawatiran serius tentang diferensial sebagai ancaman
terhadap validitas. Sehingga, Bickman et al (2000) tidak menggunakan pretest.
Desain ini hampir sama dengan static group design, tetapi menggunakan
pretest. Desain ini beranggapan bahwa differential selection dan experimental
mortality dapat dikontrol menggunakan pretest. Peneliti akan mampu menentukan
apakah dua kelompok berbeda awalnya pada variabel dependen. Karena ada pretest
O1 X O 2
dan posttest, mereka mampu membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang
signifikan secara statistik pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum
intervensi.
O1 O2
Dalam desain RD, perlakuan yang diterima siswa tergantung dari nilai mereka
sebelumnya yang disebut Quantitative Assigment Variabel (QAV). Siswa yang
nilainya di atas nilai speciffic cutoff pada QAV dijadikan kelompok pembanding,
dan siswa yang di bawah cutoff mendapatkan perlakuan. Dalam sebuah
compensatory afterschool reading program, misalnya, rata-rata skor membaca
adalah QAV, dengan skor siswa di bawah cutoff ditugaskan untuk mengikuti
program tersebut dan siswa di atas cutoff sebagai kelompok pembanding.
Kemudian, setelah program, siswa akan dinilai pada ukuran hasil (program
pasca skor reading). Logika dasar Desain RD adalah bahwa jika program ini
efektif, harus ada lompatan terdeteksi dalam skor di cutoff. Selain itu, umumnya
tidak ada ancaman validitas yang masuk akal yang bisa menjelaskan
diskontinuitas dalam skor yang terjadi tepatnya di cutoff.
Amalia, Khusna. 2013. Korelasi antara Kebiasaan Membaca Koran dengan Kemampuan
Menulis Teks Berita pada Siswa Kelas X SMA Negeri se-Kabupaten Wonosobo.
Skripsi, diterbitkan Universitas Negeri Yogyakarta.
Donatus, Sermada Kelen. 2016. Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif dalam Penelitian Ilmu
Sosial: Titik Kesamaan dan Perbedaan, dalam
ttps://ejournal.stftws.ac.id/index.php/spet/article/download/42/37, diakses tanggal 17
Oktober 2023.
Nurman. 2021. Penelitian Kuantitatif di Bidang Pendidikan Bahasa Arab (Teori dan Praktek).
Mataram: Sanabil.