Anda di halaman 1dari 16

Makalah Metode Penelitian

Penelitian Eksperimen

Oleh :

KELOMPOK 3

AMRINA YUSRA 2005125172

ANANDA NUR LATIFAH 2005134918

AULIA FATMAWATI 2005125182

WAHYU SATRIO 2005113226

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Peneitian Eksperimen. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Metode Penelitian,Dr Azhar
M.Pd serta pihak lain yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran
maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 10 Oktober 2022

Penyusun

KELOMPOK 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… ii


DAFTAR ISI …………………………………………………………………….................. iii
1. BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

1.3 Tujuan .............................................................................................................................. 1

2. BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Penelitian dalam Eksperimen ........................................................................ 2

2.2 Desain dalam Penelitian Eksperimen ........................................................................ 7

2.3 Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen ........................................................................... 8

2.4 Prosedur Penelitian Eksperimen ...................................................................................... 9

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Penelitin Eksperimen…………………………...……….10


3. BAB 3 PENUTUP

3.1 Simpulan ....................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk menjawab


masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan kata kunci yangberkaitan
dengan metode ilmiyah yang berarti adanya prosedur yang ditandaidengan
teteraturan dan ketuntasan(Sarwono 2006:15) Berbagai macam objek penelitian
membuat metode yang digunakandalam meneliti semakin beragam pula. Seorang
peneliti harus dapat memilihmetode penelitian yang sesuai dengan objek
penelitian. Salah satu metode yangakan diuraikan dalam makalah ini adalah
metode penelitian eksperimen.Metode penelitian eksperimen pada umumnya
digunakan dalampenelitian yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa
pendekatanini tidak dapat digunakan dalam penelitian sosial, termasuk
penelitianpendidikan. Jadi, penelitian eksperimen yang mendasarkan pada
paradigmapositivistik pada awalnya memang banyak diterapkan pada penelitian
ilmu-ilmu keras (hard-scienc), seperti biologi dan Fisika, yang kemudian
diadopsiuntuk diterapkan pada bidang-bidang lain, termasuk bidang sosial dan
pendidikan.(Jaedun 2011:3)

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu pengertian penelitian eksperimen?


2. Apa saja Desain dalam Penelitian Eksperimen?
3. Bagaimana Karakteristik Penelitian Eksperimen ?
4. Apa saja Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen ?
5. Apa saja prosedur Penelitian Eksperimen ?
6. Apa Keuntungan dan Kelemahan Penelitian Eksperimen?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Pengertian Penelitian Eksperimen


2. Mengetahui Desain dalam Penelitian Eksperimen
3. Mengetahui Karakteristik Penelitian Eksperimen
4. Mengetahui Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen
5. Mengetahui Prosedur Penelitian Eksperimen
6. Mengetahui Keuntungan dan Kelemahan Penelitian Eksperimen

1
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Penelitian Eksperimen


Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan pendekatan
saintifik dengan menggunakan dua set variabel. Set pertama bertindak sebagai
konstanta, yang Anda gunakan untuk mengukur perbedaan dari set kedua. Metode
penelitian kuantitatif, misalnya, bersifat eksperimental. Metode eksperimen, yaitu
metode yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lain atau menguji bagaimana hubungan sebab akibat antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya.
Penelitian eksperimen bersifat menguji, sehingga semua variabel yang diuji
harus diukur dengan menggunakan instrumen pengukuran atau tes yang sudah
distandarisasikan atau dibakukan. Pembakuan instrumen dan pengolahan hasil
penelitian diolah dengan menggunakan analisis statistik inferensial-parametrik.
Dengan cara ini dapat diketahui apakah perubahan yang terjadi merupakan akibat
dari perubahan pada variabel bebas atau perlakuan, oleh karena itu semua variabel
di luar variabel bebas harus dikontrol. Pengontrolan variabel dilakukan dengan
menyamakan karakteristik sampel dalam variabel-variabel tersebut.
Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan dalam penelitian
yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti bahwa pendekatan ini tidak dapat
digunakan dalam penelitian sosial, termasuk penelitian pendidikan. Borg & Gall
(1983), menyatakan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
paling dapat diandalkan keilmiahannya (paling valid), karena dilakukan dengan
pengontrolan secara ketat terhadap variabel-variabel pengganggu di luar yang
dieksperimenkan.
Menurut Emmory, penelitian eksperimen merupakan bentuk khusus
investigasi yang digunakan untuk menentukan variabel-variabel apa saja dan
bagaimana bentuk hubungan antara satu dengan yang lainnya. Menurut konsep
klasik eksperimen merupakan penelitian untuk menentukan pengaruh variabel
perlakuan (independent variable) terhadap variabel dampak (dependent variable).
Definisi lain menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian yang
dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada sehingga perlu
dilakukan proses manipulasi melalui pemberian treatment/perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian yang kemudian diamati/diukur dampaknya (data yang
akan datang).
Penelitian eksperimen juga merupakan penelitian yang dilakukan secara
sengaja oleh peneliti dengan cara memberikan treatment/perlakuan tertentu
terhadap subjek penelitian guna membangkitkan sesuatu kejadian/keadaan yang
akan diteliti bagaimana akibatnya. Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari
Bahasa Latin: ex-periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan hipotesis atau
2
mengenali hubungan sebab akibat antara gejala. Eksperimen menurut KKBI
berarti percobaan yang bersistem dan berencana (untuk membuktikan kebenaran
suatu teori dan sebagainya).
Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode penelitian yang
digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam
kondisi yang terkendalikan.(Sugiyono 2012:72) Menurut Solso & MacLin (2002),
penelitian eksperimen adalah suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan
minimal satu variabel yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-
akibat. Oleh karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu
hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun perbedaan
perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara untuk
mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua faktor yang sengaja
ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi atau mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang mengganggu. Dengan kata lain bahwa
penelitian eksperimen adalah bagian dari penelitian kuantitatif yang terdapat
variabel sehingga dapat ditemukan sebab akibat yang sengaja ditimbulkan dari
variabel tersebut. Definisi lain menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum ada
sehingga perlu dilakukan proses manipulasi melalui pemberian
treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian
diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang). (Jaedun 2011:5).
Ada tiga jenis utama desain penelitian eksperimental :
1) Desain penelitian pra-eksperimental
Sebuah kelompok, atau berbagai kelompok, diobservasi setelah menerapkan
faktor sebab dan akibat. Anda akan melakukan penelitian ini untuk memahami
apakah penyelidikan lebih lanjut diperlukan untuk kelompok tertentu ini. Anda
dapat memecah penelitian pra-eksperimental lebih lanjut dalam tiga jenis:
✓ Desain penelitian studi kasus sekali pakai
✓ Desain penelitian satu kelompok Pretest-Posttest
✓ Perbandingan grup statis
2) Desain penelitian eksperimental sejati
Penelitian eksperimental sejati bergantung pada analisis statistik untuk
membuktikan atau menyangkal hipotesis, menjadikannya bentuk penelitian
yang paling akurat. Dari jenis-jenis desain eksperimental, hanya desain sejati
yang dapat membangun hubungan sebab-akibat dalam suatu kelompok. Dalam
percobaan yang benar, tiga faktor harus dipenuhi:
✓ Ada Grup Kontrol, yang tidak akan mengalami perubahan, dan Grup
Eksperimental, yang akan mengalami variabel yang diubah
✓ Sebuah variabel yang dapat dimanipulasi oleh penelitia
✓ Distribusi acak
Metode penelitian eksperimental ini umumnya terjadi dalam ilmu-ilmu
fisika.

3
3) Desain penelitian kuasi-eksperimental
Kata “kuasi” menunjukkan kesamaan. Desain kuasi-eksperimental mirip
dengan eksperimental, tetapi tidak sama. Perbedaan antara keduanya adalah
penugasan kelompok kontrol. Dalam penelitian ini, variabel independen
dimanipulasi, tetapi peserta dari suatu kelompok tidak ditentukan secara
acak. Penelitian semu digunakan dalam pengaturan lapangan di mana
penugasan acak tidak relevan atau tidak diperlukan.
Berikut ini disajikan beberapa jenis desain penelitian eksperimen :
a) Desain Pra-Eksperimental (Pra-ED : Single Group Design)
✓ Studi kasus 1 tembakan (One Shot Case Study)
✓ Pretest-Posttest satu kelompok
✓ Desain rangkaian waktu (Time-Series Design)
b) Desain Eksperimen Sebenarnya (True-ED)
✓ Desain kelompok kontrol pretest-posttest
✓ Desain kelompok hanya posttest
✓ Desain soloman 4 kelompok
c) Desain Eksperimental Semu (Quasi-ED)
✓ Desain pretest-posttest tak ekuivalen
✓ Desain perbandingan kelompok statis
✓ Desain berimbang
Desain yang dapat digunakan dalam pelaksanaan eksperimen secara garis
besar dapat dibedakan ke dalam : 1) Desain tanpa kelompok pembanding;
2) Desain dengan kelompok pembanding; 3) Desain counterbalance; 4)
Desain faktorial.(Ali 1987:135)
a) Desain Pratest-Posttest/Pascatest, dilakukan hanya terhadap satu
kelompok, yakni kelompok eksperimen, dengan car menganalisis X
melalui skor yang diperoleh dari pelaksanaan pretest (T1) dan posttest
(T2). Dilakukan dengan cara mengadakan percobaan terhadap satu
kelompok, tanpa menggunakan kelompok pembanding dengan terlebih
dahulu meneliti situasi variabel bebas (Y) melalui pretest (T1) sebelum
mengadakan pengukuran dan mengidentifikasi pengaruh variabel
terikat (X); kemudian barulah mengadakan eksperimen. Hasil
pengukuran yang dilakukan melalui posttest (T2) dibandingkan dengan
hasil T1, untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari munculnya X.

Langkah-langkah :
✓ Memberikan pretest untuk mengukur variabel terikat sebelum
perlakuan dilakukan (T1)
✓ Memberikan perlakuan eksperimen kepada subjek (variabel X)
✓ Memberikan test lagi (posttest/pascatest) untuk mengukur
variabel terikat, setelah perlakuan (T2)

4
b) Desain Kelompok Pembanding
Dilakukan dengan cara mengadakan eksperimen terhadap dua
kelompok atau lebih, dan menjadikan sebagian kelompok sebagai
kelompok eksperimen, sedangkan kelompok lain dijadikan kelompok
pembanding, dengan tujuan untuk meningkatkan kontrol dan
mempertinggi validitas. Dua kelompok dianggap sama dalam semua
aspek yang relevan dan perbedaan hanya terdapat dalam perlakuan.
Hasil pengukuran variabel terikat dari kedua kelompok dibandingkan
untuk melihat efek dari perlakuan X.

Langkah-langkah :
✓ Memilih siswa dengan latar belakang yang sama (homogen)
✓ Secara acak diambil sampel untuk kelompok eksperimen (Se) dan
kelompok pembanding (Sp)
✓ Mengadakan pretest (T1) terhadap Se untuk memperoleh skor
T1e dan terhadap Sp untuk memperoleh skor T1p
✓ Melakukan percobaan terhadap Se dengan selalu mengontrol
situasi Y
✓ Terhadap Sp dapat dilakukan pengajaran dengan materi yang
sama dengan metode lain, bukan dengan metode yang sedang di-
eksperimen- kan
✓ Mengadakan posttest untuk memperoleh skor T2e maupun T2p
✓ Dengan menggunakan metode statistika dicari perbedaan antara
rata- rata T1 dan T2 baik dari Se maupun Sp.
✓ Membandingkan rata-rata antar kelompok untuk melihat apakah
variabel eksperimen (X) dapat menyebabkan perubahan pada
kelompok eksperimen.
c) Desain Counterbalance
Dikenal juga dengan nama “Desain Rotasi” digunakan untuk
mengatasi kelemahan-kelemahan desain yang pengambilan S untuk
sampel dilakukan secara tidak acak. , terutama jika anggota sampel
terbatas, jika menggunakan pretest, dan yang ditest lebih dari satu
variasi X. Pelaksanaannya dilakukan dengan mengambil dua
kelompok atau lebih, dan setiap kelompok diexpose kepada sejumlah
X(sesuai dengan jumlah kelompok) secara bergantian, sehingga setiap
kelompok mengalami diexpose kepada masing-masing X.

5
Dari bagan tersebut dapat dilihat, masing-masing kelompok diexpose
kepada eksperimen yang dilakukan terhadap masing-masing X secara
bergantian.
Langkah-langkah :
✓ Menetapkan dua kelompok atau lebih untuk dieksperimen.
misalnya eksperimen tentang efektifitas dua macam metode
mengajar, tiap metode dieksperimenkan masing-masing dua
kali, sekali pada kelompok pertama dan sekali pada kelompok
kedua
✓ Melakukan eksperimen dengan cara sebagaimana dijelaskan
diatas
✓ Dari tiap kelompok masing-masing diexpose pada Xa dan Xb
✓ Mencari rata-rata dari setiap kelompok yang diexpose terhadap
tiap X.
✓ Mencari perbedaan rata-rata, kemudian dilihat apakah
perbedaan itu signifikan atau tidak.
d) Desain Faktorial
Peneliti bebas melakukan manipulasi variabel bebas untuk
melihat efeknya pada variabel terikat. Dalam prakteknya di lapangan,
perlakuan murni variabel bebas dan efeknya terhadap variabel terikat
sulit dilaksanakan, sebab bagaimanapun juga ada variabel lain yang
berinteraksi akibat kompleksnya kondisi eksperimen.(Sudjana and
Ibrahim 1989:48)
Penelitian pendidikan tidak mungkin dapat memisahkan satu
variabel dari variabel lain sebab dalam proses pendidikan banyak
melibatkan interaksi antar manusia dan manusia dengan lingkungan
pendidikan. Sebagai contoh perlakuan metode mengajar yang
diberikan kepada siswa di sekolah, efektifitasnya bisa saja bergantung
kepada gurunya, siswanya, peralatan, suasana kelas, disiplin dan lain-
lain. Faktor siswa seperti inteligensi, minat, sikap, dan lain-lain turut
berpengaruh terhadap hasil eksperimen. Dengan demikian temuan
dari desain variabel tunggal kurang bermakna untuk dapat mengatasi
kelemahan tersebut. Atas dasar itu maka dalam penelitian pendidikan
berkembang pemikiran mencari desain lain, satu diantaranya adalah
desain faktorial.

6
Desain faktorial merupakan desain yang dapat memberikan
perlakuan/manipulasi dua variabel bebas atau lebih pada waktu
bersamaan untuk melihat efek masing-masing variabel bebas, secara
terpisah dan secara bersamaan terhadap variabel terikat dan efek-efek
yang terjadi akibat adanya interaksi beberapa variabel.
2.2 Desain dalam Penelitian Eksperimen

Berikut ini disajikan beberapa karakteristik penelitian eksperimen, yang


membedakan dengan penelitian positivistik lainnya, yaitu :
a) Metode eksperimen merupakan satu-satunya metode penelitian yang
dianggap paling dapat menguji hipotesis hubungan sebab-akibat, atau
paling dapat memenuhi validitas internal.
b) Metode eksperimen merupakan rancangan penelitian yang memberikan
pengujian hipotesis yang paling ketat dibanding jenis penelitian yang
lain.
c) Metode eksperimen merupakan penelitian yang digunakan untuk
mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap dampaknya dalam kondisi
yang ter- kendalikan.
d) Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen dg penelitian yg lain:
1) Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat
berbeda, misal: treatment dan non-treatment
2) Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel bebas),
dikendalikan (dipertahankan tetap)
3) Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap
variabel terikat diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang
berbeda maka akan berdampak yang berbeda pula
4) Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok
yang akan dikenai perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai
perlakuan (dua kelompok yang akan dibandingkan tersebut harus
komparabel)
Karakteristik Penelitian Eksperimen (Sukardi 2009:181):
a) Memanipulasi
Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian
eksperimen adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang
secara terencana dilakukan oleh si peneliti. Memanipulasi ini
tidak mempunyai arti yang negatif seperti yang terjadi di luar
konteks penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi yaitu
tindakan atau perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti
atas dasar pertimbangan ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan secara terbuka guna memperoleh
perbedaan efek dalam variabel terikat. Pada penelitian
pendidikan dan penelitian tingkah laku, manipulasi variabel,
misalnya peneliti mengambil bentuk sifat di mana peneliti

7
melaksanakan sesuatu sebagai penentu awal dengan kondisi
yang bervariasi pada subjek yang diteliti. Misalnya dalam suatu
proses penelitian laboraturium, dua kelompok yaitu treatment
dan kelompok kontrol diberikan suhu ruangan yang bertingkat,
yaitu dingin, sedang, dan panas.
Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai penentu
awal agar mereka memperoleh hasil yang mungkin berbeda
diantara kedua grup. Perbedaan yang muncul tersebut
diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi variabel
terhadap dua kelompok.
b) Mengontrol Variabel
Mengotrol merupakan usaha untuk memindahkan
pengaruh variabel lain pada variabel terikat yang mungkin
mempengaruhi penampilan variabel tersebut. Kegiatan
mengontrol suatu variabel atau subjek dalam penelitian
eksperimen memiliki peranan penting, karena tanpa melakukan
kontrol secara sistematis, seorang peneliti tidak mungkin dapat
melakukan evaluasi dengan melakukan pengukuran secara
cermat terhadap variabel terikat.
Tujuan kontrol dalam eksperimen adalah mengatur
situasi, agar efek dari variabel dapat diteliti.(Sudjana and
Ibrahim 1989:22).
c) Melakukan observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti
melakukan observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan
melakukan observasi adalah untuk melihat dan mencatat
fenomena apa yang muncul yang memungkinkan terjadinya
perbedaan di antara kedua kelompok.
Tindakan observasi dilakukan peneliti pada umumnya
mempunyai tujuan agar dapat mengamati dan mencatat
fenomena yang muncul dalam variabel terikat sebagai akibat dari
adanya kontrol dan manipulasi variabel.
Dalam proses eksperimen yang biasanya ada dua
kelompok variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat,
maka peneliti dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan
pada variabel terikat, yaitu variabel yang biasanya menerima
akibat terjadinya perubahan secara sistematis dalam
2.3 Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen
Ruang Lingkup Penelitian Eksperimen :
a) Sebagian besar eksperimen dalam bidang pendidikan pada umumnya
dilakukan dalam rangka melakukan inovasi untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran. Oleh karena itu, biasanya berkaitan dengan usaha untuk
menguji pengaruh materi, media, metode, atau praktik pendidikan yang baru
terhadap hasil belajar siswa.
8
b) Rancangan penelitian eksperimen pada umumnya, menggunakan variabel
tunggal:
1) satu variabel perlakuan dimanipulasikan (dibuat kondisinya berbeda),
selanjutnya diamati akibat/danpak dari perlakuan tersebut terhadap 1
atau lebih variabel tergantung.
2) Variabel yang dimanipulasikan disebut: variabel perlakuan, variabel
treatment, variabel eksperimen, atau variabel independen.
3) Variabel yang merupakan akibat/dampak disebut: variabel tergantung,
variabel dependen, atau variabel dampak.
4) Masalah pokok: menentukan kelompok kontrol (pembanding) yang
sebanding (komparabel); dan membuat konstan (mengontrol/
mengendalikan) variabel-variabel non-eksperimental yang dapat
mempengaruhi variabel dampak.
c) Jenis-jenis variabel :
Variabel, adalah gejala atau fakta (data) yang harganya berubah-berubah
atau bervariasi. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis variabel yang termasuk
dalam penelitian eksperimen, yaitu:
1) Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen) :
merupakan variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap
variabel terikat/dependen, atau variabel dampak.
2) Variabel Terikat/dependen (variabel dampak): merupakan
variabel hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan.
Variabel terikat : umumnya menjadi tujuan penelitian, sumber
masalah, yang ingin ditingkatkan kualitasnya.
3) Variabel Kontrol (Pengendali) : variabel yang berpengaruh
terhadap variabel terikat, tetapi pengaruhnya
ditiadakan/dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi)
pengaruhnya. Pengontrolan dapat dilakukan melalui
pengembangan disain penelitiannya (kondisinya dibuat sama)
atau secara statistik tertentu.
4) Variabel Moderator : variabel yang mempengaruhi tingkat
hubungan (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat.
Atau hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat memiliki nilai yang berbeda pada level yang berbeda.

2.4 Prosedur Penelitian Eksperimen


Langkah-langkah penelitian eksperimen pada dasarnya sama dengan
jenis penelitian positivistik yang lain, yaitu :
a) Memilih dan merumuskan masalah, termasuk akan menguji-cobakan
perlakuan apa, dampak dampak apa yang ingin dilihat.
b) Memilih subyek yang akan dikenai perlakuan dan subyek yang tidak
dikenai perlakuan.
c) Memilih disain penelitian eksperimen.
9
d) Mengembangkan instrumen pengukuran (instrumen untuk
mengumpulkan data)
e) Melaksanakan prosedur penelitian dan pengumpulan data
f) Menganalisis data
g) Perumusan kesimpulan
Langkah-langkah dalam studi eksperimen pada dasarnya sama dengan
langkah-langkah pada penelitian lain. (Emzir 2010:69), yaitu
(1) memilih dan merumuskan masalah;
(2) memilih subjek dan instrumen pengukuran;
(3) memilih desain penelitian;
(4) melaksanakan prosedur;
(5) menganalisis data; dan
(6) merumuskan kesimpulan.
Suatu penelitian eksperimen diarahkan oleh sekurangnya satu
hipotesis yang menyatakan hubungan kausal yang diharapkan antara dua
variabel. Eksperimen secara aktual dilakukan dilakukan untuk
mendukung atau menolak hipotesis eksperimental. Dalam suatu studi
eksperimental, peneliti dalam keadaan siap aksi sejak awal sekali,
peneliti membentuk atau memilih kelompok, memutuskan perubahan
apa yang akan terjadi pada setiap kelompok, mencoba mengontrol
semua faktor yang relevan di samping perubahan yang ia perkenalkan,
dan mengobservasi atau mengukur pengaruh pada kelompok tertentu
pada ahir studi.

2.5 Keuntungan dan Kelemahan Penelitian Eksperimen


Beberapa keuntungan penelitian eksperimental seperti diungkapkan
oleh Wray dkk. (1998:160) adalah sebagai berikut:
a) Penelitian eksperimental sangat penting, bahkan ada berbagai pihak
yang sulit menerima validitas penelitian tanpa eksperimen
b) Penelitian eksperimental yang direncana- kan dengan baik memberikan
hasil yang dapat diproses dengan cara yang ditentukan lebih awal dan
memberikan bukti yang jelas yang mendukung atau menolak hipotesis
yang ditetapkan sebelumnya.
c) Secara teoritis, semua perencanaan dalam penelitian eksperimental
telah disusun dengan baik dan tidak ada situasi apapun yang mampu
mengubahnya, sehingga hasilnya dengan mu- dah dapat dihubungkan
antara satu dengan lainnya dan dengan penelitian eksperimental lainnya
yang dilakukan dengan cara yang sama
d) Penelitian eksperimental yang dideskripsikan dengan jelas dapat
diperbaiki pada penelitian berikutnya atau diulang oleh orang lain.
e) Data eksperimen jauh lebih fokus diban- dingkan dengan data rekaman
dari ucapan yang spontan atau wawancara informal, sehingga hal ini
menjadi lebih mudah memaknai, memproses dan mengevaluasi

10
Ada beberapa kelemahan penelitian eksperi- mental yang diungkapkan
Wray dkk. (1998: 160 -161) antara lain:
a) Penelitian eksperimental dapat menurunkan situasi sampai batas
minimum. Beberapa situ- asi dapat diperlakukan dengan cara
tersebut, tetapi pada situasi yang lain hal tersebut tidak mungkin.
Ada hal yang membahayakan apabila dalam proses pengontrolan
desain eksperimen kita bisa kehilangan esensi dari apa yang sedang
diteliti.
b) Perilaku orang mudah diukur dalam kondisi eksperimental, tetapi
bagaimana membanding- kannya dengan perilaku mereka dalam
kondisi non-eksperimental.
c) Penelitian eksperimental sering berakhir lebih sulit dan sepertinya
lebih mudah merencanakan dari pada melaksanakannya.
d) Semakin banyak subyek yang digunakan, semakin kurang bisa
memahaminya. Hal ini memungkinkan adanya variabel tersembunyi
yang berkontribusi terhadap hasil.
e) Beberapa orang (misalnya, anak-anak) tidak dapat dijadikan subjek
penelitian eksperimen yang baik karena mereka memiliki
konsentrasi yang singkat, merasa tidak nyaman dites, atau terganggu
oleh peneliti.
f) Mungkin saja sulit meyakini bahwa subjek sungguh-sungguh
memahami apa yang mesti dilakukan.
g) Sulit menghindari kesalahan desain, seperti ambiguitas dalam
rangsangan atau instruksi.

11
BAB 3

KESIMPULAN

3.1 SIMPULAN
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan dengan pendekatan
saintifik dengan menggunakan dua set variabel. Set pertama bertindak sebagai
konstanta, yang Anda gunakan untuk mengukur perbedaan dari set kedua. Metode
penelitian kuantitatif, misalnya, bersifat eksperimental. Metode eksperimen, yaitu
metode yang bertujuan untuk menguji pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lain atau menguji bagaimana hubungan sebab akibat antara variabel yang satu
dengan variabel yang lainnya. Ciri khas yg membedakan penelitian eksperimen
dg penelitian yg lain:
1. Satu atau lebih variabel bebas dimanipulasi (kondisinya dibuat berbeda,
misal: treatment dan non-treatment
2. Semua variabel lainnya, kecuali variabel perlakuan (variabel bebas),
dikendalikan (dipertahankan tetap)
3. Pengaruh manipulasi variabel bebas (pemberian perlakuan) terhadap variabel
terikat diamati, dengan asumsi karena diberi perlakuan yang berbeda maka
akan berdampak yang berbeda pula
4. Adanya komparasi, sehingga perlu penyamaan antara kelompok yang akan
dikenai perlakuan dengan kelompok yang tidak dikenai perlakuan (dua
kelompok yang akan dibandingkan tersebut harus komparabel)
Langkah-langkah dalam studi eksperimen pada dasarnya sama dengan
langkah-langkah pada penelitian lain. Beberapa keuntungan penelitian
eksperimental seperti diungkapkan oleh Wray dkk. (1998:160) adalah sebagai
berikut:
a. Penelitian eksperimental sangat penting, bahkan ada berbagai pihak yang
sulit menerima validitas penelitian tanpa eksperimen
b. Penelitian eksperimental yang direncana- kan dengan baik memberikan
hasil yang dapat diproses dengan cara yang ditentukan lebih awal dan
memberikan bukti yang jelas yang mendukung atau menolak hipotesis
yang ditetapkan sebelumnya.
Ada beberapa kelemahan penelitian eksperi- mental yang diungkapkan
Wray dkk. (1998: 160 -161) antara lain:
a. Penelitian eksperimental dapat menurunkan situasi sampai batas
minimum.
b. Perilaku orang mudah diukur dalam kondisi eksperimental, tetapi
bagaimana membanding- kannya dengan perilaku mereka dalam kondisi
non-eksperimental.

12
DAFTAR PUSTAKA

Adminlp2m. 2021. (Online) https://lp2m.uma.ac.id/2021/12/23/penelitian-


eksperimental-definisi-jenis-desain-serta-kelebihannya. Di Akses 08 Oktober
2022
Ikm, P., & Ugm, F. K. (2011). Penelitian Eksperimen Penelitian Eksperimen. 1–
38.
Indonesia, U. P. (2014). Metodologi dan Strategi Penelitian. Paper Knowledge .
Toward a Media History of Documents, 125.

Jaedun, A. (2011). Oleh : Amat Jaedun. Metodologi Penelitian Eksperimen, 0–12.

Ratminingsih, N. M. (2010). Penelitian Eksperimental Dalam Pembelajaran


Bahasa Kedua. Prasi, 6(11), 31–40.

Anda mungkin juga menyukai