Anda di halaman 1dari 24

Kelompok 2

Amrina Yusra....................( 2005125172)


Cindy Gusvita Hamdani.. ( 2005111290)
Fitriyana............................ ( 2005134912)
Neysa Javita Putri............ ( 2005113300)
Setia Sufiah....................... ( 2005113222)
Kalimat Efektif
Apa itu kalimat Efektif ?
Kalimat yang
memiliki satu gagasan Kalimat yang singkat
pokok dan unsur- ,padat,dan jelas serta
unsurnya minimal mudah dipahami oleh
terdiri atas subjek dan si pembaca atau
predikat. pendengar.

Kalimat yang disusun kalimat yang mampu


secara sadar untuk membuat isi dan
mencapai daya maksud yang
informasi yang disampaikannya itu
diinginkan oleh tergambar lengkap
penulis terhadap dalam pikiran si
pembacanya penerima (pembaca)
persis seperti yang
(Fuad,dkk.,2009:58) disampaikan
Kalimat Efektif
Kalimat yang memiliki
potensi untuk menyampaikan
pesan,ide,gagasan atau
informasi secara utuh,jelas
dan tepat,sehingga pendengar
atau pembaca dapat
memahami maksud yang
diungkapkan oleh pembicara
atau penulis.
Kapan sebuah kalimat di katakan
sebagai kalimat efektif ?
Kalimat dikatakan efektif apabila
berhasil menyampaikan
pesan,gagasan,perasaan,
maupun pemberitahuan sesuai
maksud si pembicara atau penulis
Untuk itu penyampaian harus
memenuhi syarat sebagai kalimat
yang baik,yaitu strukturnya
benar,pilihan katanya
tepat,hubungan antarbagian
logis,dan ejaannya pun harus benar.
Apa saja ciri-ciri kalimat efektif ?
Ciri-ciri
Kalimat
Efektif
Oleh : Keraf,2006:34-48

1 2 3 4
Menggunakan
Memiliki unsur- kesepadanan antara
unsur penting atau Taat terhadap tata struktur bahasa dan
pokok dalam setiap ujaran ejaan yang Menggunakan diksi jalan pikiran yang
kalimat berlaku secara tepat logis dan sistematis

5 6 7 8

Menggunakan Menggunakan
kesejajaran bentuk Melakukan Hemat dalam variasi struktur
bahasa yang dipakai penekanan ide pokok penggunaan kata kalimat
Oleh: Akhadiah (199:116-117)
1
Kesepadanan
dan kesatuan

5 2
Kevariasian Kesejajaran
Ciri-ciri
Kalimat
Efektif

4 3
Penekanan
Kehematan
dalam kalimat
1. Kesepadanan dan kesatuan

Syarat pertama bagi kalimat efektif adalah mempunyai struktur yang baik
sehingga melahirkan kepaduan arti yang merupakan ciri kesantunan kalimat.

Contoh:

Ibu menata ruang tamu tadi pagi


S P O K

kalimat tersebut jelas maknanya hubungan antara subjek predikat dan objek
beserta keterangan membentuk kesatuan dan kepaduan yang utuh.

Kesepadanan memiliki beberapa ciri sebagai berikut


Ciri-ciri kesepadanan :
b. Kata Penghubung
Antarkalimat dan Intrakalimat
konjungsi intrakalimat adalah
kata penghubung yang
menghubungkan kata dengan
a. Subjek dan Predikat
kata dalam sebuah frasa atau
Sebuah kalimat sekurang-kurangnya
menghubungkan klausa dengan
harus memiliki unsur predikat dan
klausa dalam sebuah kalimat.
subjek. Jadi sebagai unsur kalimat
Contoh:
kata-kata itu menduduki fungsi
kami semua bekerja keras,
tertentu.
sedangkan dia hanya bersenang-
senang

konjungsi antarkalimat yaitu


konjungsi yang menghubungkan
kalimat yang satu dengan
kalimat lain di dalam sebuah
paragraf.
Contoh:
Dia sudah berkali-kali
tidak menepati janjinya padaku.
Karena itu, aku tidak dapat
mempercayainya lagi.
Ciri-ciri kesepadanan :

d. Penggabungan dengan “yang”, “dan”.


Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel atau
konjungsi "dan" maka hasilnya kalimat majemuk
setara.
jika dua kalimat digabungkan dengan partikel
"yang" maka akan menghasilkan kalimat majemuk
bertingkat. Artinya kalimat itu terdiri dari induk
kalimat dan anak kalimat.
Contoh
• Masyarakat merasakan bahwa mutu
pendidikan kita masih rendah
• perbaikan mutu pendidikan adalah tugas
utama perguruan tinggi

Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita


masih rendah dan perbaikannya adalah tugas utama
perguruan tinggi.

Anak yang memakai kacamata itu sangat pintar


Ciri-ciri kesepadanan :

e. Penggabungan Menyatakan “sebab” dan f. Penggabungan Kalimat yang Menyatakan


“waktu” Hubungan Akibat dan Hubungan Tujuan

Hubungan sebab dinyatakan dengan Dalam menggabungkan kalimat perlu dibedakan


mempergunakan kata karena ,sedangkan penggunaan partikel "sehingga" untuk menyatakan
hubungan waktu dinyatakan kata ketika. hubungan akibat, dan partikel "agar" atau "supaya"
untuk menyatakan hubungan tujuan.
Contoh :
Contoh :
1. Ketika banjir besar melanda kampung
itu,penduduk melarikan diri ke tempat- 1. Dia harus rajin belajar supaya menjadi juara
tempat yang lebih tinggi. kelas.
2. Karena banjir besar melanda kampung 2. Banjir melanda kampung itu sehingga warganya
itu,penduduk melarikan diri ke tempat- banyak yang mengalami kerugian harta benda.
tempat yang lebih tinggi.
2. Kesejajaran (Paralelisme)

Penggunaan bentuk-bentuk bahasa yang sama atau kontruksi bahasa yang sama ,
yang dipakai dalam Susunan serial.
Jika sebuah gagasan(ide) dalam suatu kalimat dinyatakan dengan frasa(kelompok kata),
Maka gagasan-gagasan lain yang sederajat harus dinyatakan dengan frasa.

Contoh:

Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan berbahaya, sebab pencegahan
dan cara pengobatannya tak ada yang tahu.

Penyakit alzheimer alias pikun adalah satu segi usia tua yang paling mengerikan dan membahayakan,sebab pencegahan
dan pengobatannya tak ada yang tahu.
3. Penekanan dalam Kalimat

Inti pikiran yang ingin ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara.

Cara penulisan untuk memberi penekanan dalam kalimat :

a. Posisi dalam Kalimat


Untuk memberi penekanan pada bagian tertentu sebuah kalimat,penulis dapat mengemukakan bagian itu
pada
bagian depan kalimat. Cara ini disebut juga pengutamaan bagian kalimat. Pengutamaan kalimat yang
mengubah
urutan bentuk ini menghasilkan kalimat pasif. Sedangkan kalimat aktif adalah kalimat normal yang
dianggap
lebih lazim dipergunakan daripada kalimat pasif.
Contoh:
1) Presiden mengharapkan dengan adanya pabrik semen di Nusa Tenggara Timur pembangunan akan
lancar.
2) Dengan adanya pabrik semen di Nusa Tenggara Timur diharapkan oleh presiden pembangunan akan
lancar.
B. Urutan yang Logis

Suatu kalimat yang memberikan suatu kejadian atau peristiwa secara berurutan dengan
Logis yang disusun secara kronologis.

Contoh:
1. Telekomunikasi cepat-vital dimaksudkan untuk keamanan, mobilitas pembangunan,dan persatuan

C.Pengulangan Kata

Kalimat terkadang memerlukan pengulangan kata untuk penegasan pada bagian yang penting
agar kalimat menjadi jelas.

Contoh:
1. Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi,tidak hanya
berdimensi ekonomi,tetapi jugak dimensi politik, dimensi sosial dan dimensi budaya.
4. kehematan

Kehematan dalam kalimat efektif merupakan kehematan dalam pemakaian kata,frasa atau bentuk
lainnya yang dianggap tidak diperlukan yang menyangkutsoal gramatikal dan makna kata.

Unsur - unsur penghematan dalam suatu kalimat:

A. Pengulangan Subjek Kalimat


Pengulangan kata yang tidak memiliki makna yang lebih jelas tidak pergunakan dalam kalimat.

Contoh:
 Pemuda itu segera mengubah rencana setelah ia bertamu dengan pemimpin perusahaan itu.
Kalimat tersebut diperbaiki menjadi:
 Pemuda itu segera mengubah rencana setelah mereka bertemu dengan pemimpin perusahaan itu.

B. Hiponimi
Sebuah kata yang bermakna kata atau ungkapan yang lebih tinggi dan mengandung makna kata dasar
berkelompok yag bersangkutan. Kata merah sudah mengandung kelompok warna. Kata Desember sudah
menjadi makna bulan.

C. Pemakaian Kata Depan"dari" dan "daripada“


Penggunaan dari dalam bahasa Indonesia dipakai untuk menunjukkan arah(tempat) atau asal(asal-usul).
5. Kevariasian

Untuk menghindari suasana monoton dan rasa bosan, suatu paragraf dalam tulisan memerlukan
bentuk pola dan jenis kalimat yang bervariasi. Variasi-variasi kalimat ini harus dari keseluruhan tulisan.
Variasi kalimat ini bisa terjadi dalam hal sebagai berikut:
a. Cara Memulai Kalimat
Pada umumnya kalimat dapat dimulai dengan subjek, predikat, frasa, dan kata modalitas.

1) Subjek pada awal kalimat


Contoh:
a) Menurut para peneliti metode itu memungkinkan para pasienuntuk tetap berpikir dengan jernih dan siaga.
b) Kesulitan bernapas dapat diatasi dengan cara pasien terus menerus diawasi secara ketat diruang perawatan.

Cara ini tidak termasuk pada variasi dalam memulai kalimat. Ini berarti cara-cara lain dalam memulai kalimat adalah
variasi saja untuk membuat kalimat sebagai alat komunikasi menjadi efektif.

2) Predikat pada awal kalimat


Sebuah kalimat dapat dimulai dengan predikat. Kalimat seperti ini disebut kalimat inversi atau kalimat susun balik.
3) Kata modal pada awal kalimat
Dalam sebuah kalimat kata modal dapat mengubah arti kalimat secara keseluruhan. Dengan mempergunakan kata
modal kita dapat menyatakan bermacam-macam sikap.
•Kata-kata untuk menyatakan kepastian: pasti, pernah, tentu, sering, jarang, kerap kali, dan sebagainya.
•Kata-kata untuk menyatakan ketidakpastian dan keraguan: mungkin, barangkali, kira-kira,rasanya, tampaknya, dan
sebagainya.
•Kata-kata untuk menyatakan kesungguhan: sebenarnya, sebetulnya, sesungguhnya, benar,sungguh dan sebagainya.
4) Frasa pada awal kalimat
Contoh:
a) Di dalam kehidupan sehari-hari, mahasiswa terlibat dengan berbagai pihak.
b) Dibuangnya jauh-jauh, pikiran yang menghantuinya selama ini.
Frasa tidak selalu diletakkan pada awal kalimat, tetapi bisa ditempatkan pada posisi tengah ataupun posisi akhir.
Contoh:
a) Kapten kesebelasan pada menit ke-50 kembali memasukkan bola untuk kedua kalinya.
b) Anak-anak yang kurang mendapat perhatian cenderung melakukan perbuatan yang tidak
diinginkan.

b. Panjang Pendek Kalimat


Dalam menulis sebuah kalimat, kita dapat menulisnya dalam bentuk kalimat panjang dan kalimat pendek secara efektif.
Namun, kita harus tetap menjaga keefektifan kalimat tersebut dengan memperhatikan ciri-ciri kalimat efektif yang telah
dijelaskan sebelumnya.

c. Jenis Kalimat
Ada tiga jenis kalimat yaitu, kalimat berita, kalimat tanya, dan kalimat perintah atau kalimat pinta.
d. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasif
Dari segi struktur kalimat selain pola inversi, panjang pendek kalimat, kalimat majemuk, dan kalimat sederhana dapat
dijadikan variasi kalimat, maka pola kalimat aktif dan pasif pun dapat membuat tulisan kita lebih bervariasi.

e. Kalimat Langsung dan Tidak Langsung


Biasanya yang dinyatakan dalam kalimat langsung adalah ucapan-ucapan yang bersifat ekspresif. Tujuannya untuk
menghidupkan paragraf tersebut serta memberi variasi agar terasa tidak kaku.
Pengembangan kalimat efektif dapat dilakukan untuk
menjadikan kalimat sebagai sarana pengungkapan dan
penangkapan pesan agar komunikasi terjadi secara efektif.

Ada dua hal yang perlu diperhatikan :


Persyaratan kalimat efektif :
1. Persyaratan kalimat efektif
1. Persyaratan kebenaran
2. Kiat pengembangan kalimat efektif
2. Persyaratan kecocokan

Kiat-kiat mengembangkan kalimat efektif :


1. Kiat Pengulangan : digunakan dengan menampilkan ulang informasi
2. Kiat pengedepanan : digunakan untuk menonjolkan informasi dengan
menempatkan usur yang ditojolkan itu di bagian depan kalimat
3. Kiat penyejajaran : menampilkan unsur kalimat dalam posisi yang sejajar
4. Kiat pengaturan variasi kalimat : menmpilkan kalimat secara bervariasi.
Terima kasih

Kelompok : 2

Anda mungkin juga menyukai