Anda di halaman 1dari 5

KALIMATEFEKTIF PENDAHULUAN

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang


digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat
lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran,
keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si
pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu
hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar
apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat
yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut
dengan kalimat efektif.

1. PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF


Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara 2. SYARAT-SYARAT KALIMAT EFEKTIF
tepat sehingga dapat dipahami oleh
pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam Secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulisnya.
hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya
kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada antara pikiran pendengar/pembaca dengan yang
pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat dipikirkan pembaca atau penulisnya.
efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga
pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
dimaksud oleh penulis atau pembicaranya.

1
3. CIRI-CIRI KALIMAT EFEKTIF
2. KEPADUAN (KOHERENSI)
1. KESATUAN
Yang dimaksud dengan kesatuan adalah terdapatnya satu ide Yang dimaksud koherensi adalah hubungan yang padu
pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide itu kalimat antara unsur-unsur pembentuk kalimat. Yang termasuk
boleh panjang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu unsur pembentuk kalimat adalah kata, frasa, klausa,
kesatuan, bahkan dapat mempertentangkan satu sama serta tnda baca yang membentuk S-P-O-Pel-Ket dalam
lainnya, asalkan ide atau gagasan kalimatnya tunggal. kalimat.
Contoh kalimat yangtidak jelas kesatuan gagasannya:
Pembangunan gedung sekolah baru pihak yayasan dibantu
Contoh kalimat yang unsurnya tidak koheren:
oleh bank yang memberi kredit. (terdapat subjek ganda Kepada setiap pengendara mobil di Kota Jakarta harus
dalam kalimat tunggal). memiliki surat izin mengemudi. (tidak mempunyai
Contoh kalimat yang jelas kesatuan gagasannya: subjek/subjeknya tidak jelas).
Pihak yayasan dibantu oleh bank yang memberi kredit untuk
Contoh kalimat yang unsur-unsurnya koheren:
membangun gedung sekolah baru.
Setiap penendra mobil di Kota Jakarta harus memiliki
surat izin mengemudi.

3. KEPARALELAN 4.PENEKANAN
Yang dimaksud dengan keparalelan atau kesejajaran adalah Yang dimaksud dengan penekanan adalah suatu
terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola perlakuan khusus menonjolkan bagian kalimat sehingga
atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. berpengaruh terhadap makna kalimat secara
Umpamanya dalam sebuah perincian , unsur pertama
menggunakan verba, unsur kedua dan seterusnya juga keseluruhan. Cara yang dipakai untuk memberi
verba. Jika bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk perlakuan khusus pada kata-kata tertentu ada beberapa,
berikutnya juga harus nomina. yaitu:
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang salah: Dengan meletakkan kata yang ditonjolkan itu di awal
Kegiatan di perpustakaan meliputi pembelian buku, kalimat,
membuat katalog, dan buku-buku diberi label.
Dengan melakukan pengulangan kata ( repetisi),
Contoh kesejajaran atau paralelisme yang benar:
Kegiatan diperpustakaan meliputi pembelian buku, Dengan melakukan pengontrasan kata kunci,
pembuatan katalog dan pelabelan buku. Dengan menggunakan partikel/penegas.

2
5. KEHEMATAN 6. KELOGISAN
Yang dimaksud dengan kehematan ialah menghindari Yang dimaksud dengan kelogisan ialah mengupayakan agar ide
pemakaian kata yang tidak perlu. Hemat tidak bararti kalimat masuk akal. Logis dalam hal ini juga menuntut adanya
harus menghilangkan kata-kata yang dapat pola piker yang sistematis (runtut/teratur dalam penghitungan
angka dan penomoran). Sebuah kalimat yang sudah benar
memperjelas arti kalimat. Hemat di sini berarti strukturnya, sudah benar pula pemakaian tanda baca, kata, dan
“ekonomis” tidak memakai kata-kata mubazir, tidak frasa, dapat menjadi salah karena maknanya tidak masuk akal
mengulang-ulang subjek, tidak menjamakkan kata atau lemah dari segi logika. Perhatikan contoh kalimat yang
yang sudah berbentuk jamak. Dengan hemat kata-kata, lemah dari segi logika berbahasa berikut ini:
diharapkan kalimat menjadi padat berisi. Kucing sangat senang bermain hujan. (padahal kucing
tergolong anti air).
Contoh Kalimat yang tidak hemat:
Uang yang bertumpuk itu terdiri atas pecahan ratusan, puluhan,
Saya melihatnya dengan mata kepala saya sendiri bahwa sepuluh ribuan, lima puluh ribuan, dua puluh ribuan. (tidak
mahasiswa itu belajar seharian dari pagi sampai petang. runtut dalam merinci sehingga lemah dari segi logika).
Contoh kalimat yang hemat:
Saya melihat sendiri mahasiswa itu belajar seharian.

7.KETEGASAN 4. KESALAHAN DALAM MENYUSUN KALIMAT


Ketegasan atau penekanan ialah suatu perlakuan penonjolan terhadap ide pokok dari
kalimat. Untuk membentuk penekanan dalam suatu kalimat, ada beberapa cara, EFEKTIF DAN PEMBETULANNYA
yaitu:
a. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu di depan kalimat (di awal kalimat) Contoh: 1. PLEONASTIS
Harapan kami adalah agar soal ini dapat kita bicarakan lagi pada kesempatan lain. Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang
b. Membuat urutan kata yang bertahap. Contoh:
Bukan seratus, sejuta, atau seribu, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu.
kepada anak-anak terlantar. (salah)
Bukan seribu, seratus, atau sejuta, tetapi berjuta-juta rupiah, telah disumbangkan
Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan
kepada anak-anak terlantar. (benar) pleonastis antara lain:
c. Melakukan pengulangan kata (repetisi) Contoh:
Cerita itu begitu menarik, cerita itu sangat mengharukan. Para Hadirin bapak-bapak dan ibu-ibu dipersilakan
d. Melakukan pertentangan terhadap ide yang ditonjolkan. Contoh: duduk.
Anak itu bodoh, tetapi pintar.
Kalimat ini seharusnya : Hadirin dipersilakan duduk
e. Mempergunakan partikel penekanan (penegasan), seperti: partikel –lah, -pun, dan
–kah. Contoh: Banyak tombol-tombol yang dapat digunakan.
1) Dapatkah mereka mengerti maksud perkataanku?
2) Dialah yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas ini Kalimat ini seharusnya : Banyak tombol yang dapat
digunakan

3
2. KONTAMINASI 5. PENGARUH BAHASA ASING ATAU DAERAH
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita (INTERFERENSI)
lihat pada kalimat berikut ini: Bahasa Asing
Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi. Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh
Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya bahasa asing terlihat pada kalimat berikut:
dihilangkan. Sehingga menjadi : Saya tinggal di Semarang di m ana ibu saya bekerja.
Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi. Kalimat ini bisa jadi mendapatkan pengaruh bahasa Inggris, lihat
3. SALAH PEMILIHAN KATA terjemahan kalimat berikut:
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat I live in Semarang where my mother work
kita lihat pada kalimat berikut ini: Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Saya mengetahui kalau ia kecewa. Saya tinggal di Semarang tempat ibu saya bekerja.
Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa. Bahasa daerah
4. SALAH NALAR Contoh kalimat yang mengandung kesalahan karena terpengaruh
Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat bahasa daerah dapat kita lihat pada kalimat berikut:
padakalimat berikut ini: Anak-anak sudah pada datang.
Bola gagal masuk gawang. Dalam bahasa Indonesia sebaiknya kalimat tersebut menjadi:
Seharusnya: Bola tidak masuk gawang. Anak-anak sudah datang.

5. UNSUR-UNSUR KALIMAT
6. KATA DEPAN YANG TIDAK PERLU EFEKTIF
Sering kali kita membuat kalimat yang mengandung Subjek (S)
kata depan yang tidak perlu seperti pada kalimat Subjek (S) adalah bagian kalimat menunjukkan pelaku, tokoh,
berikut: sosok (benda), sesuatu hal, suatu masalah yang menjadi
pangkal/pokok pembicaraan. Subjek biasanya diisi oleh jenis
Contoh : kata/frasa benda (nominal), klausa, atau frasa verbal.
Di program ini menyediakan berbagai fitur terbaru. Predikat (P)
Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberitahu
Agar menjadi efektif, sebaiknya kita menghilangkan melakukan (tindakan) apa atau dalam keadaan bagaimana
kata depan di, sehingga kalimatnya menjadi: subjek (pelaku/tokoh atau benda di dalam suatu kalimat).
Objek (O)
Program ini menyediakan berbagai fitur terbaru. Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi P. objek pada
umumnya diisi oleh nomina, frasa nominal, atau klausa. Letak O
selalu di belakang P yang berupa verba transitif, yaitu verba yang
menuntut wajib hadirnya O

4
Lanjutan.... Kesimpulan
Pelengkap (pel) Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat
Pelengkap (P) atau komplemen adalah bagian kalimat mengungkapkan gagasan penutur/penulisnya secara
tepat sehingga dapat dipahami oleh
yang melengkapi P. letak Pelengkap umumnya di pendengar/pembaca secara tepat pula. Efektif dalam
belakang P yang berupa verba. hal ini adalah ukuran kalimat yang memiliki
Keterangan (Ket) kemampuan menimbulkan gagasan atau pikiran pada
adalah bagian kalimat yang menerangkan berbagai hal pendengar atau pembaca. Dengan kata lain, kalimat
mengenai bagian kalimat yang lainnya. Unsur Ket efektif adalah kalimat yang dapat mewakili pikiran
penulis atau pembicara secara tepat sehingga
dapat berfungsi menerangkan S, P, O, dan Pel.
pndengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut
Posisinya bersifat bebas, dapat di awal, di tengah, atau dengan mudah, jelas dan lengkap seperti apa yang
di akhir kalimat. dimasud oleh penulis atau pembicaranya.

Anda mungkin juga menyukai